BAB III: DATA DAN ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III: DATA DAN ANALISA"

Transkripsi

1 BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Stasiun Senen Data Fisik Stasiun Senen Stasiun Pasar Senen atau disebut juga dengan stasiun senen terletak di kecamatan senen pusat, berada dekat dengan gelanggang Remaja Planet Senen. Stasiun Pasar Senen melayani kereta kelas bisnis dan ekonomi untuk tujuan luar kota. Seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini : Gambar 3. 1Tampak Atas Stasiun Senen Sumber : Google Earth Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 32

2 Awalnya stasiun Pasar Senen merupakan tempat pemberhentian sementara dari kereta api jalur Batavia-Bekasi yang dibuka pada tahun 1894 oleh Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Karena semakin meningkatnya jumlah penumpang dari Stasiun Pasar Senen, maka dibangunlah Stasiun Pasar Senen oleh Staats Spoorwegen (SS). Bangunan karya arsitek J. Van Gendt itu berbentuk persegi panjang simetris di kedua sisinya, dengan variasi dan penekanan dimensi bangunan yang lebih tinggi pada hall, seperti bangunan bergaya Neo-Indische pada umumnya yaitu merupakan peralihan gaya arsitektur ke arah modern. Pengaruh arsitektur modern terlihat dari deretan lunette atau jendela atas pada bangunan hall yang berbentuk persegi dan teratur seirama dengan pintu-pintu lengkung di bawahnya. Karakter vernakular atau penyesuaian dengan iklim setempat terlihat pada bentuk atap limasan yang mendominasi, dengan penambahan atap teritisan di atas pintu masuk hall untuk melindunginya dari air hujan sehingga terlihat seperti bangunan dua lantai.dari halaman parkir depan Stasiun Senen dapat langsung terlihat bangunan tempat penjualan tiket dan kanopi tambahan pada pintu masuk utama Data Non Fisik Stasiun Senen Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa stasiun Pasar Senen melayani kereta kelas bisnis dan ekonomi untuk tujuan luar kota, dengan data keberangkatan dan kedatangan stasiun sebagai berikut : Jadwal KA Stasiun Pasar Senen (PSE) GAPEKA 2015: No KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat 191 Kutojaya Utara Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Jaka Tingkir Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Ekonomi AC 151 Jayabaya Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Ekonomi AC Gaya Baru Malam Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 33

3 137 Senja Utama Yogya Pasar Senen (PSE) Bisnis AC Brantas Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Sawunggalih Malam Pasar Senen (PSE) Bisnis AC Gajah Wong Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Gumarang Pasar Senen (PSE) Eksekutif/Bisnis AC Senja Utama Solo Pasar Senen (PSE) Bisnis AC Menoreh I Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Serayu Malam Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC F Cirebon Ekspres Fakultatif Cirebon (CN) Bisnis Kutojaya Utara Kutoarjo (KTA) Ekonomi AC Fajar Utama Yogya Yogya Tugu (YK) Bisnis AC Gajah Wong Yogya Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC Menoreh Semarang Tawang (SMT) Ekonomi AC Tegal Ekspres Tegal (TG) Ekonomi AC Sawunggalih Pagi Kutoarjo (KTA) Bisnis AC Kertajaya Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Serayu Pagi Purwokerto (PWT) Ekonomi AC Matarmaja Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Majapahit Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Gaya Baru Malam Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi AC Tegal Arum Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Bengawan Solo Purwosari (PWS) Ekonomi AC Jayabaya Malang (ML) Ekonomi AC Jaka Tingkir Solo Purwosari (PWS) Ekonomi AC Krakatau Kediri (KD) Ekonomi AC Kertajaya Surabaya Pasarturi (SBI) Ekonomi AC Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 34

4 139 Sawunggalih Pagi Pasar Senen (PSE) Bisnis AC Menoreh Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Fajar Utama Yogya Pasar Senen (PSE) Bisnis AC Matarmaja Malang (ML) Ekonomi AC Gumarang Surabaya Pasarturi (SBI) Bisnis AC Brantas Kediri (KD) Ekonomi AC Tegal Arum Tegal (TG) Ekonomi AC Serayu Pagi Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Bogowonto Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Sawunggalih Malam Kutoarjo (KTA) Bisnis AC Majapahit Malang (ML) Ekonomi AC Senja Utama Yogya Yogya Tugu (YK) Bisnis AC Tegal Ekspres Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC F Cirebon Ekspres Fakultatif Pasar Senen (PSE) Bisnis Menoreh Semarang Tawang (SMT) Ekonomi AC Tawang Jaya Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Bogowonto Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC Krakatau Merak (MER) Ekonomi AC Senja Utama Solo Solo Balapan (SLO) Bisnis AC Progo Yogya Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC Tawang Jaya Semarang Poncol (SMC) Ekonomi AC Progo Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Bengawan Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Tabel 3. 1 Jadwal Kereta Stasiun Senen Sumber : Wikipedia Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 35

5 3.2. Analisa Fisik dan Non Fisik Dari data yang telah didapat diatas langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis dari data yang ada sehingga dapat diketahui kebutuhan dan konsep yang akan diambil dari stasiun senen ini. Analisis dibagi menjadi dua yaitu analisis fisik dann analisis non fisik Analisis Fisik Stasiun Senen Analisis Fisik didapat dari data fisik dari Stasiun Senen yang selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan kebutuhan ruang dan konsep yang akan diambil dalam merancang TOD Stasiun ini.berikut ini adalah beberapa analisis yang diperlukan dalam merancang TOD Stasiun Senen : a Analisis Berdasarkan TOR dan Rencana Tata Wilayah Kota Analisis berdasarkan PanduanPerancanganTapakSenen (TOR), yaitu : i Pengembangan Stasiun Kereta Api Senen didasarkan atas kebijakan Pemerintah, diperlihatkan pada Lampiran 2A. Kebijakan Pemerintah Pengembangan Fasilitas Transportasi Kota. ii Tapak dibagi dalam beberapa zona yakni zona peruntukan sebagai stasiun KA, zona komersial, zona gelangang remaja serta zona plaza dan ruang terbuka hijau (RTH). iii Bangunan Stasiun MRT, diperkirakanseluas m2 (tidak termasukparkir). Peron terdiridari4 track jalanlayangkeretaapi, 2 track untuk KA Komuter dan 2 track untuk KA luar kota. Panjangtrack untuk10 gerbongkereta apiatausekitar 250 m. Bangunan stasiunterdiridari3 lapis, peronberadapadalapis teratas. Stasiunmemiliki kelengkapanstandar, dilengkapidenganruangkomersialseperti resto, sertaretail. iv Rancanganharusmemperhatikansetingtapak, sertaintermodatransportasi diantaranyadiperlukanjalan pedestrian menuju terminal bus serta stasiun MRT. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 36

6 v Tapak perencanaan yang terdiri dari beberapa zona memiliki 2 gate, yakni gate masuk pada sisi selatan serta gate keluar pada sisi utara. Untuk melayani kegiatan GOR dan fasilitas komersial diperlukan jalur khusus. Area drop off untukkendaraanpribadi, taxi sertavvip direncanakanpadasisitertentu daribangunanstasiun. vi Bangunan lama konservasi dipertahankan untuk mendukung fungsi stasiun. vii FasilitasApartment Luasan maksimal 6000 m2 Unit kamar: Studio max 25m2 2 bed room max 32m2 3 bed room max 40m2 Fasilitas standar apartment menengah(lobby, pool, lapangan tenis, commercial area) Analisis Berdasarkan RT/RW yaitu sebagai berikut : Luas Lahan Apartemen = m2 KDB : 60 = m2 KLB : 6 (asumsi max 10 lt) KB : 48 lt (stasiun) KB : Max 12 Lantai (fasilitas penunjang) KDH : 30 KTB : 55 Tipe : T PSL : P Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 37

7 Gambar 3. 2 RT RW Stasiun Senen Sumber : Data Pribadi b Analisis Luar Tapak Stasiun Senen Analisis Luar Tapak sangat diperlukan dalam merancang TOD Stasiun ini karena dapat diketahui posisi site dalam lingkungan, keunggulan dan kekurangannya sehingga dapat ditemukan metode dan konsep yang tepat dalam merancang TOD Stasiun Senen. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa stasiun Senen berada di dekat gelanggang planet remaja, yang berada satu komplek dengan stasiun senen, di sisi utara tapak, berbatasan langsung dengan gedung Dinas Perhubungan, sedangkan di sisi barat tapak berhadapan langsung dengan terminal senen, Pasar Senen dan Senen Jaya, Di sisi selatan tapak berhadapan langsung dengan jalan Len Jend Suprapto yang selalu macet karena ada perlintasan pintu kereta api, dan si sebelah barat berhadapan langsung dengan jalan Bungur Besar. Seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 38

8 Gambar 3. 3Analisis Luar Tapak Sumber :Dokumentasi Pribadi c Analisis Sirkulasi Tapak Pada tapak eksisting analisis sirkulasi stasiun senen dibagi menjadi 4 jenis yaitu sirkulasi mobil, sirkulasi motor, sirkulasi pejalan kaki, dan sirkulasi angkutan umum. Untuk sirkulasi mobil pintu masuk utamanya berada di JL Letjend Soeprapto dan pintu keluar berada di Jl Stasiun Senen yang berseberangan dengan Terminal Senen, untuk pintu masuk dan keluar motor berada di Jl Stasiun Senen, untuk pintu masuk Pejalan kaki dapat dilaui baik di Jl Letjend Soeprapto maupun Jl Stasiun Senen, dan untuk jalur kendaraan umum berada di terminal senen dengan pintu masuk yang berada di Jl Pasar Senen dan Pintu Keluar di Jl Stasiun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 39

9 Senen yang berhadapan langsung dengan pintu masuk Stasiun di sisi utara. Yang dijelaskan pada gambar berikut: Gambar 3. 4 Analisa Dalam Tapak Stasiun Manggarai Sumber :Dokumentasi Pribadi d Analisis Sirkulasi dalam Stasiun Senen Pada tapak eksisting sirkulasi di dalam stasiun senen dibagi menjadi 2 yaitu sirkulasi penumpang luarkota dan sirkulasi penumpang Comutter Line, pada penumpang luar kota tiket dapat dibeli langsung di area loket atau dapat memesan lewat internet, melakukan pembayaran dan melakukan cetak mandiri di area cetak madiri, setelah mendapatkan tiket penumpang disarankan untuk datang ke stasiun setengah jam sebelum berangkat dan mengantriuntuk memasuki peron, untuk peron 1 antrian dilakukan di pintu gaya baru selatan, dan untuk peron 3 antrian dilakukan di pintu begawan, peron 4 adalah peron untuk kedatangan penumpang Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 40

10 luarkota, dan akan lamngsung keluar melalui tangga basement, dan peron 6 digunakan untuk comutter line dengan loket di sebelah kanan hall, hal ini digambarkan seperti dibawah ini : Gambar 3. 5 Analisa Sirkulasi Dalam Stasiun Senen Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 6 Analisa Jalur Kereta Stasiun Senen Sumber : Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 41

11 e Analisis Ruang Eksisting Stasiun Senen Analisis akan ruang eksisting sangat diperlukan karena sabagai pedoman untuk menentukan bagian manakah dari stasiun lama yang harus dipertahankan dan bagian mana yang akan dilakukan perubahan, namun karena bangunan stasiun senen merupakan bangunan cagar budaya kelas A dan tidak boleh diubah maka untuk bagian tersebut tidak akan dilakukan sedikit perubahan fungsi dari stasiun, seperti yang diuraikan dari dari gambar berikut : Gambar 3. 7Analisa Ruang Eksisiting Stasiun Senen Sumber :Dokumentasi Pribadi f Analisis Matahari Stasiun Senen Analisa matahari sangat diperlukan terutama dalam menetukan perletakan massa bangunan, walaupun pada akhirnya perletakan massa bangunan yang menghadap matahari tidak dapat dihindari terutama pada Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 42

12 perancangan TOD Stasiun Senen ini, dikarenakan posisi bangunan stasiun yang hampir sejajar dengan arah matahari barat dan timur, karena itulah diperlukan perlakuan khusus pada fasad dari stasiun senen, yang salah satunya dengan pemilihan material yang hemat energi dan dapat mengurangi panas matahari. Sedangkan untuk area apartemen agar diusahakan untuk menghindari panas matahari secara pasif yaitu dengan tidak langsung menghadap ke arah matahari barat dan timur, yang dijelaskan pada gambar berikut : Gambar 3. 8Analisa Arah Matahari Dalam Tapak Stasiun Senen Sumber :Dokumentasi Pribadi g Zoning Eksisting Stasiun Senen Konsep Zoning dari Stasiun Senen ini dibagi menjadi tiga yaitu zona publik yang diwakili dengan warna kuning, zona semi publik yang diwakili dengan warna biru, zona privat yang diwakili dengan warna merah. Yang dijelaskan pda gambar berikut ini: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 43

13 Gambar 3. 9Zoning Eksisting Stasiun Senen Sumber : Dokumentasi Pribadi h Kendala yang ditemukan dalam Analisis Fisik Berikut beberapa kendala yang ditemukan dalam analisa fisik dari Stasiun Senen yaitu : Luas Apartemen = m2x6= Terdapat Parkir Liar yang menyebabkan kemacetan Berada di lokasi yang strategis dekat dengan pasar senen (selalu ramai) Parkir mobil di dalam stasiun masih belun teratur dan dropp off belum didesain dengan baik (menimbulkan penumpukan kendaraan) Antrian menuju peron yang masih kurang nyaman, sering terjadi penumpukan penumpang di hall menuju peron Jalur angkutan umum di terminal masih kurang teratur Site yang menghadap matahari barat dan timur sehingga panas tidak dapat dihindari Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 44

14 Tidak adanya selasar untuk pejalan kaki di terminal senen, sehingga kurang nyaman Penghubung stasiun dan terminal masih kurang nyaman & aman Hanya terdapat dua pintu masuk pejalan kaki, bila dari Jl Bungur harus memutar jauh Ruang tunggu penumpang yang masih kurang memadai Perlu adanya jalur sirkulasi barang (track bawah) dan pembagian jalur kereta luar kota dan Comuter line pada stasiun baru (track atas) Analisis Non Fisik Stasiun Senen Tabel 3. 2Program Ruang Stasiun Manggarai Sumber :Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 45

15 Tabel 3. 3Analisa Arah Angin Dalam Tapak Stasiun Manggarai Sumber :Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 46

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT 3.1. Tinjauan Umum Kota Administrasi Jakarta Pusat 3.1.1. Kondisi Administrasi Potensi Jakarta Pusat secara administratif terdiri

Lebih terperinci

Jadwal Tiket Kereta Api (KA) Ekonomi, Ekonomi AC, Bisnis, Executive 2014 (per April 13)

Jadwal Tiket Kereta Api (KA) Ekonomi, Ekonomi AC, Bisnis, Executive 2014 (per April 13) Jadwal Tiket Kereta Api (KA) nomi, nomi AC, nis, Executive 2014 (per April 13) Surabaya-(Malang)-Madiun-Solo-(Semarang)-Yogyakarta-Purwokerto-Jakarta Nama KA STA Awal Madiun Solo (SMG) JOGJA Kutoarjo Kroya

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema. BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas

Lebih terperinci

Jadwal Tiket Kereta Api (KA) Ekonomi, Ekonomi AC, Bisnis, Executive 2014 (per April 13)

Jadwal Tiket Kereta Api (KA) Ekonomi, Ekonomi AC, Bisnis, Executive 2014 (per April 13) Jadwal Tiket Kereta Api (KA) nomi, nomi AC, nis, Executive 2014 (per April 13) Surabaya-(Malang)-Madiun-Solo-(Semarang)-Yogyakarta-Purwokerto-Jakarta Nama KA STA Awal Madiun Solo (SMG) JOGJA Kutoarjo Kroya

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN MAHASISWA: AMELIA LESTARI (NIM: 41211010044) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

Kecamatan Bekasi Timur Kecamatan Jatisampurna. Kecamatan Bekasi Barat Kecamatan Pondokgede. Kecamatan Bekasi Selatan Kecamatan Bantargebang

Kecamatan Bekasi Timur Kecamatan Jatisampurna. Kecamatan Bekasi Barat Kecamatan Pondokgede. Kecamatan Bekasi Selatan Kecamatan Bantargebang REDESAIN STASIUN EKASI 01 Tinjauan Lokasi Kota ekasi terletak di kawasan Megapolitan Jabodetabek dan merupakan kota terbesar ke 4 di Indonesia dengan luas wilayah 210.49 km2 yang dibagi ke dalam 12 Kecamatan,

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas wilayah 422 ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN DATA

BAB III TINJAUAN DATA BAB III TINJAUAN DATA Dalam bab ini berisi tentang pemaparan lokasi yaitu Kabupaten Pemalang dan pemaparan mengenai kondisi eksisting Stasiun Pemalang serta evaluasi terhadap Stasiun Pemalang sebagai objek

Lebih terperinci

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan. PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Stasiun Semut merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya dalam hal penyediaan layanan transportasi massal. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development BAB II FIRST LINE Sesuai dengan proses perancangan, pengetahuan dan pengalaman ruang sangat dibutuhkan untuk melengkapi dan mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kasus yang ditangani. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TOD TERPADU MANGGARAI PERANCANG: FAIZAL (NIM: 41210110018) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Judul Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial, pengertian Judul : Re-Desain Redesain berasal

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik Dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik/ Kondisi Tapak Area Stasiun Manggarai Menurut PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah, data fisik adalah keterangan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4. 1 Ide awal (conceptual idea) Ide awal dari perancangan stasiun ini muncul dari prinsip-prinsip perancangan yang pada umumnya diterapkan pada desain bangunan-bangunan transportasi.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3. Data Fisik dan Non Fisik Stasiun Senen memiliki data data sebagai berikut : Pemilik, Jenis dan pelayanan Stasiun Kerta Api Senen a. Pemilik : Badan Usaha Milik Negara b. Nama

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan BAB V KONSEP V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan yang terjadi di sekitar tapak, khusunya jalur pejalan kaki dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG A. PEMAHAMAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG Pengembangan Stasiun Pemalang merupakan suatu proses atau

Lebih terperinci

6.1 Program Dasar Perencanaan

6.1 Program Dasar Perencanaan BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang

Lebih terperinci

LAMPIRAN Rencana ruang terbuka hijau kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58. a. ruang terbuka hijau privat dikembangkan seluas 10 % (sepuluh persen)

LAMPIRAN Rencana ruang terbuka hijau kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58. a. ruang terbuka hijau privat dikembangkan seluas 10 % (sepuluh persen) LAMPIRAN Rencana ruang terbuka hijau kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf c direncanakan dengan luas kurang lebih 11.211 (sebelas ribu dua ratus sebelas) hektar meliputi : a. ruang terbuka hijau

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Jakarta sebagai ibukota negara merupakan pusat bagi seluruh kegiatan ekonomi Indonesia. Seluruh pihak-pihak yang berkepentingan di Indonesiamenempatkan kantor utama

Lebih terperinci

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang BAB III ANALISA 3.1 Analisa Pengguna Munculnya Kegiatan Pengguna tak dapat lepas dari ragam kegiatan yang akan diwadahi serta pengaruh dai pelaku kegiatan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut nantinya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan hotel kapsul ini adalah menciptakan suatu bangunan yang dapat mewadahi hunian sementara/transit dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Transportasi kota Jakarta berkembang sangat pesat dikarenakan mobilitas yang tinggi dan masyarakatnya yang membutuhkan kendaraan. Semakin meningkatnya populasi manusia

Lebih terperinci

Minggu 2 STUDI BANDING

Minggu 2 STUDI BANDING 1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR DAN DALAM TAPAK 5.1.1. Konsep Ruang Luar Jalan bulungan adalah daerah yang selalu ramai karena adanya area komersil seperti Blok M Plaza, maka dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Banyak perangkatperangkat yang dibuat maupun dikembangkan sesuai bidangnya masing-masing. Perangkat tersebut digunakan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kawasan transit

Lebih terperinci

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA Oleh : Johansyah, Abdul Malik, Bharoto Jakarta merupakan pusat pemerintahan Indonesia, dan juga merupakan pusat bisnis dan perdagangan, hal ini merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi

Lebih terperinci

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA] 5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Transportasi Massal di Kota Bandung Salah satu kriteria suatu kota dikatakan kota modern adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai bagi

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 4.1. TINJAUAN UMUM Pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang dewasa ini cukup tinggi menyebabkan mobilitas massa meningkat, sehingga kebutuhan pergerakannya pun meningkat

Lebih terperinci

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan stasiun kereta api Bandung bagian Selatan yang terletak di pusat kota berfungsi sebagai pendukung dan penghubung fasilitasfasilitas di sekitarnya, seperti perkantoran,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta, selain sebagai pusat pemerintahan Indonesia, adalah pusat ekonomi dan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Perkembangan ekonomi Jakarta menarik

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN 1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Sebagai daerah otonom dan memiliki status sebagai Kota Metropolitan, pembangunan Kota Medan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas 2.1 STUDI KASUS TERMINAL PULO GADUNG Dalam studi kasus Terminal Pulogadung ini, mengacu pada standar perencanaan dan perancangan dari studi literatur dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi dan perkembangan transportasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Perbaikan dalam transportasi pada umumnya akan dapat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sedang memasuki era globalisasi, dimana pada era ini tidak lagi memandang batas-batas kawasan, dan diharapkan semua sektor pembangunan dapat bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1 Deskripsi Umum Lokasi Lokasi perancangan mengacu pada PP.26 Tahun 2008, berada di kawasan strategis nasional. Berda satu kawsan dengan kawasan wisata candi. Tepatnya

Lebih terperinci

Skema 4.1 skema kajian konsep dan fungsi yang diajukan Sumber : penulis, 2016

Skema 4.1 skema kajian konsep dan fungsi yang diajukan Sumber : penulis, 2016 BAB IV PEMECAHAN PERSOALAN DAN DESKRIPSI HASIL PERANCANGAN 4.1 Kajian Konsep dan Fungsi Bangunan yang diajukan Skema 4.1 skema kajian konsep dan fungsi yang diajukan Sumber : penulis, 2016 49 4.2 Re-defining

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama BAB IV ANALISIS 4. Analisis Kegiatan 4.. Kegiatan Utama Kegiatan ini antara lain berupa penyelenggaraan pameran, penerangan dan peragaan. a. Jenis pameran museum ini dapat dibagi: ) Berdasarkan gerak,

Lebih terperinci

BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING

BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING Hari : Kamis, 15 Oktober 2009 Waktu : 14.15-15.15 WIB Tempat : Ruang Rapat A, Lantai 2 Gedung PAU, Kampus UI Depok Agenda :

Lebih terperinci

ARSITEKTUR KONTEKSTUAL SEBAGAI SOLUSI PERANCANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN

ARSITEKTUR KONTEKSTUAL SEBAGAI SOLUSI PERANCANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN TUGAS AKHIR ARSITEKTUR KONTEKSTUAL SEBAGAI SOLUSI PERANCANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN ARSITEKTUR HIJAU DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA-1

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Denah 5.1.1. Perancangan Denah Lantai Satu Berdasarkan konsep pola-pola ruangan, perancangan denah ini merupakan pengembangan hubungan ruang yang telah dirancang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisucipto yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan bandar udara yang digunakan sebagai bandara militer dan bandara komersial untuk penerbangan

Lebih terperinci

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 368 Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur Fahrani Widya Iswara dan Hari Purnomo Departemen Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif. BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 114 Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 115 Gambar 5.32 Kondisi Jalur Pedestrian Penghubung Stasiun dan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN INFORMASI

BAB III DATA DAN INFORMASI BAB III DATA DAN INFORMASI A. TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA 1. Sejarah dan Kondisi Fisik a. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) DI Yogyakarta merupakan daerah otonomi setingkat dengan provinsi. Provinsi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran

Lebih terperinci