BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Lampu merupakan sumber penerangan buatan untuk mendukung manusia beraktifitas melakukan aktifitas, khususnya melakukan kegiatan sehari-hari didalam ruangan maupun diluar ruangan. Sebuah produk desain tercipta karena dipengaruhi oleh beberapa faktor kebutuhan manusia yaitu mulai dari siapa yang menggunakan, untuk apa kegunaannya, kapan dan dimana digunakannya. Beberapa faktor tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pertimbangan dalam perancangan sebuah produk desain yang memenuhi kebutuhan si pengguna. Foto Informasi Produk: Hasil Analisa Lampu duduk/ Lampu meja. Kap lampu: 80% poliester, 20% kapas Kain pelapis: Plastik PET Rangka: Baja, Dilapis serbuk epoksi Tempat kap lampu: Plastik ABS Diameter: 19 cm Tinggi: 25 cm - Lampu duduk ini bisa digunakan sebagai penghias ruangan dan lampu tidur. - Tepi kap lampu bagian atas dan bawah dilapisi kain agar tepi kap lampu bagian atas dan bawah untuk mengurangi resiko tangan terluka pada saat membersihkan kap lampu. - Material lampu ini kuat dan tahan lama. Tidak memerlukan perawatan khusus untuk membersihkannya. - Saklar on/off pada lampu ini berada ditiang bagian atas, yang berfungsi untuk memudahkan dalam meghidup-matikan lampu tanpa mencabut atau memasang colokan terlebih dahulu. 12

2 Lampu tidur Informasi produk: Kap lampu: batang dan eceng gondok. Tinggi: 20cm Diameter: 8cm - Lampu ini menghasilkan pencahayaan yang mengarah ke atas (uplight). - Ukurannya yang tidak terlalu besar memudahkan pengguna untuk memindahkan atau menggeser letak lampu tersebut. Lampu berdiri. Informasi produk: - Lampu berdiri ini menghasilkan cahaya yang terarah yang biasanya digunakan untuk membaca. - Tinggi rendah tiang lampu ini juga dapat diatur sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan arah pencahayaan yang dihasilkan. 13

3 Lampu duduk, lampu tidur. - Lampu duduk ini selain berfungsi sebagai penghias ruangan juga dapat digunakan sebagai lampu tidur. - Kerangaka lampu ini terbuat dari besi baja yang membuat tiang lampu ini terlihat kokoh. - Material kap lampu berbahan kertas tepung, material ini tidak tahan air dan mudah sobek. Membutuhkan perawatan khusus untuk membersihkannya. Lampu Kristal. gantung - Selain sebagai alat pencahayaan lampu ini juga berfungsi sebagai penghias sebuah ruangan. - Batu-batu Kristal pada lampu tersebut membantu penyebaran cahaya. - Jumlah batu-batu Kristal yang banyak membuat lampu ini mempunyai massa yang cukup berat. Tabel 3.1. Data analisa fungsi lampu yang sudah ada. (Sumber : Pribadi, 2016) 14

4 B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK ESTETIKA PRODUK RANCANGAN Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya pengguna dapat merasakannya. Dalam merancang sebuah produk, seorang perancang harus memperhatikan nilai nilai estetika dalam produk rancangannya, sehingga produk yang dihasilkan bukan hanya sekedar memiliki nilai praktis namun nilai estetis sebagai nilai tambahan dalam sebuah produk. Foto Informasi Produk Hasil Analisa Lampu duduk, lampu tidur. Kap lampu: 80% poliester, 20% kapas Kain pelapis: Plastik PET Rangka: Baja, Dilapis serbuk epoksi Tempat kap lampu: Plastik ABS Diameter: 19 cm Tinggi: 25 cm - Kap lampu dilubangi agar tidak hanya cahaya tetapi cahaya yang keluar menjadi lebih variatif. - Tepi kap lampu bagian atas dan bawah dilapisi kain jadi terlihat kurang sesuai dengan material utama. 15

5 Lampu tidur Informasi produk: Kap lampu: batang dan eceng gondok. Tinggi: 20cm Diameter: 8cm - Bagian kap lampu yang dicat motif batik menambah kesan etnik pada lampu ini. - Lilitan eceng gondok pada bagian dasar kap lampu menambah aksen bahwa lampu ini merupakan hasil kerajinan tangan. Lampu berdiri, lampu baca. - Bentuknya yang kecil membuat lampu ini terlihat ringan. - Warna stainless pada lampu ini memberikan kesan yang kokoh. 16

6 Lampu duduk, lampu tidur. - Kerangaka terbuat dari besi baja. - Material kap lampu berbahan kertas tepung, material ini tidak tahan air dan mudah sobek. Membutuhkan perawatan khusus untuk membersihkannya. Lampu Kristal. gantung - Selain sebagai alat pencahayaan lampu ini juga berfungsi sebagai penghias sebuah ruangan. - Batu-batu Kristal pada lampu tersebut membantu untuk menyebarkan cayaha. - Jumlah batu-batu Kristal yang banyak membuat lampu ini mempunyai massa yang cukup berat. Tabel 3.2. Data analisa estetika lampu yang sudah ada. (Sumber : Pribadi) 17

7 C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN Foto Informasi Produk Hasil Analisa Lampu duduk, lampu tidur. Kap lampu: 80% poliester, 20% kapas Kain pelapis: Plastik PET Rangka: Baja, Dilapis serbuk epoksi Tempat kap lampu: Plastik ABS Diameter: 19 cm Tinggi: 25 cm Lampu tidur Informasi produk: Kap lampu: batang dan eceng gondok. Tinggi: 20cm Diameter: 8cm - Saklar on/off pada lampu ini berada ditiang bagian atas, yang berfungsi untuk memudahkan dalam pengoperasian produk tanpa mencabut atau memasang colokan terlebih dahulu. - Kabel colokan lampu ini kurang panjang, sehingga untuk penempatannya tidak bisa jauh dengan saklar. - Dudukan fitting lampu ini hanya menggunakan kawat yang dibentuk menyerupai uliran. - Bohlam yang digunakan adalah lampu luster atau sering disebut lampu cabe. 18

8 Lampu berdiri, lampu baca. - Arah pencahayaan lampu ini dapat diatur sesuai keperluan si pengguna. Lampu ini cocok digunakan untuk membaca. - Tinggi rendah tiang lampu ini juga dapat diatur sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan arah pencahayaan yang dihasilkan. - Kap lampu bagian atas dengan bentuk menyerupai kerucut dan diameter lebih lebar pada bagian bawah menghasilkan pencahayaan yang menyebar. Lampu duduk - Lampu duduk ini cocok digunakan sebagai lampu tidur. Karena cahaya yang dihasilkan sangat redup. Dan pendaran cahaya dari lampu ini tidak banyak karena bentuk kap lampu yang hampir menutupi seluruh bagian lampu. - Kap lampu ini menggunakan saklar on/off diantara panjang kabel. 19

9 Lampu Kristal. gantung - Untuk menghidupkan/mematikan lampu dapat menggunakan saklar ON/OFF yang menempel di dinding. - Lampu gantung kristal ini letaknya tidak bisa diubahubah. Tabel 3.3 Data analisa dari segi teknis lampu yang sudah ada. (Sumber : Pribadi) 20

10 D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Foto Fungsi Hasil Analisa Lampu duduk, lampu tidur. Kap lampu: 80% poliester, 20% kapas Kain pelapis: Plastik PET Rangka: Baja, Dilapis serbuk epoksi Tempat kap lampu: Plastik ABS Diameter: 19 cm Tinggi: 25 cm Lampu tidur Informasi produk: Kap lampu: batang dan eceng gondok. Tinggi: 20cm Diameter: 8cm Segmentasi lampu ini diperuntukan kepada masyarakat menengah keatas. Dikarenakan material yang dipakai adalah besi baja. Segementasi lampu ini diperuntukan kepada masyarakat kelas bawah. Karena material yang digunakan merupakan hasil daur ulang. 21

11 Lampu berdiri, lampu baca. Segmentasi untuk lampu ini diperuntukkan untuk kalangan menengah keatas dikarenakan material yang digunakan adalah stainless steel. Lampu duduk, lampu tidur. Segmentasi untuk lampu duduk/ lampu tidur ini diperuntukkan untuk kalangan menengah keatas dikarenakan material yang digunakan adalah besi baja. 22

12 Lampu Kristal. gantung Segmentasi lampu ini diperuntukan kepada masyarakat sosial kelas atas. Karena material yang dipakai lampu ini adalah batu Kristal. Lampu ini sangat cocok untuk masyarakat kelas atas karena kemewahan yang dipancarkan dari batu Kristal tersebut saat lampu ini dihidupkan. Tabel 3.4. Data analisa dari segi aspek ekonomi lampu yang sudah ada. (Sumber : Pribadi) Dari hasil analisis diatas dalam merancang sebuah lampu, perancang membutuhkan data-data informasi detail produk guna memudahkan dalam menentukan desain lampu agar lampu tersebut dapat sesuai dengan aspek ekonomi konsumen. 23

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide Desain Perancangan Ide ini muncul dari teman penulis yang memang mempunyai suatu usaha dari produk lampu hias. Walaupun teman penulis usahanya lampu hias ruangan, akan tetapi

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Metodologi Mencari data mengenai produk lampu ruang belajar. Mencari studi pustaka yang bersumber dari buku ataupun internet. Melakukan studi banding dengan karya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Spiral Lamp Gambar. 2. Sebagai bahan buku Spiral Lamp 1. Tataran lingkungan Kocokan kue ini gunanya adalah untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan untuk mengocok telur

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC. BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Memanfaatkan limbah atau barang bekas dan dijadikan sebuah produk desain adalah cara inovatif guna menjaga lingkungan dan mengurangi volume barang bekas

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL 1. Lampu Belajar

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL 1. Lampu Belajar BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL 1. Lampu Belajar Gambar: 5.1 Hasil Akhir Lampu Belajar Gambar di atas adalah sebuah produk recycle material stang seher motor yang dibentuk seperti robot yang diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PROTOTYPE TOOTHPASTE DISPENSER

BAB III DESAIN PROTOTYPE TOOTHPASTE DISPENSER BAB III DESAIN PROTOTYPE TOOTHPASTE DISPENSER III.1 Rancangan Toothpaste Dispenser Dengan Metode Pump Dalam mendesain Pump Toothpaste Dispenser dibutuhkan desain yang artistik tetapi masih fungsional.

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK Percobaan Membuat Lapisan Komposit pada Permukaan Botol Percobaan membuat lapisan campuran semen pada panel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung pada kebutuhan energi. Energi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, kemudian didistribusikan dalam bentuk listrik. Listrik

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keergonomisan Fasilitas Fisik Kursi Setrika di Simply Fresh Laundry Fasilitas fisik kursi setrika di Simply Fresh Laundry saat ini belum ergonomis. Hal ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi A. Latar Belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen. Produk dapat diwujudkan berdasarkan bentuk, ukuran dan jenisnya.

Lebih terperinci

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki kursi Furnitur Laboratorium GLF 320 01 Kursi Fitur GLF 320 01 GLF 320 02 Kursi Siswa Kursi berkaki 4 dengan rangka pipa besi, tempat duduk dari kayu pejal dengan sepatu karet pada setiap kakinya. Kursi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang yang berwarna dan tidak berwarna yang biasanya difungsikan untuk bahan penutup lantai,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES Mengenal fisik lemari es sangat diperlukan baik oleh pemilik atau calon tukang servis. Pada saat melakukan pemeliharaan terkadang kita dituntut untuk bisa membuka bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

RAB ENERGI TERBARUKAN (SMA/SMK)

RAB ENERGI TERBARUKAN (SMA/SMK) RAB ENERGI TERBARUKAN (SMA/SMK) NO NAMA BARANG QTY @ HARGA JUMLAH 1 KIT Pembangkit Listrik Tenaga Matahari 1 13,720,331 13,720,331 2 KIT Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 12,881,669 12,881,669 3 KIT Pembangkit

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan intepretasi hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA 1 PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA MODUL 5 DAN 6 BY YUNI NURJANAH 1. Pengertian dan tujuan 2. Mengenal bahan jilidan 3. Menyiapkan penjilidan 4. Jenis-jenis penjilidan

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan juga perancangan yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 1. Meja Kopi Stainless (Sumber dari internet: http://desaininteriorrumah.info) Pada desain ini mengutamakan kesan minimalis dan modern dengan pengkombinasian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Ide Dasar Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia musik khususnya bagi pemilik instrument gitar dalam memilih suatu casing bagi instrument

Lebih terperinci

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan Pintu dan Jendela 1. Pendahuluan Pintu dan jendela pada dasarnya terdiri dari: kusen (ibu pintu/jendela ) dan daun (pintu/jendela) Kusen adalah merupakan rangka pintu atau jendela yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan.

Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan. KONSEP Konsep Dasar Street furniture berfungsi sebagai pemberi informasi tentang fasilitas kampus, rambu-rambu jalan, dan pelayanan kepada pengguna kampus. Bentuk street furniture ditampilkan memberikan

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Furniture yang berlatar belakangkan limbah dari lingkungan sekitar yaitu ban mobil bekas, kain perca dan koran bekas ini, dapat memberikan inspirasi/ide

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

Menggantung dengan banyak cara

Menggantung dengan banyak cara PANDUAN PEMBELIAN VIDGA Gorden dan sistem gantung panel DESAIN David Wahl INFORMASI TAMBAHAN Pastikan Anda mengukur jendela dengan akurat sebelum mulai merencanakan. Ikuti tips kami dalam panduan ini.

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang

Lebih terperinci

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2:

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2: TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN Makalah Kusen XI TGB-B Kelompok 2: Deni Setyawan Dewi U. Dwi Prasetyo Ma rifatun K. Sekar Sukma D. Suryo T. Widya N. U. - - SMK NEGERI 2 SALATIGA - - Hal Pengesahan ` Laporan

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Lemari penyimpanan yang beredar di indonesia kini sudah banyak sekali, mulai dari lemari ukuran besar, lemari super mini, tempat tidur yang memiliki fungsi ganda

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Sepeda anak berbahan dasar bambu merupakan sarana atau fasilitas bagi kegiatan anak. Desain sepeda anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias? BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri

Lebih terperinci

CONWOOD GAHARU 10 BANGKU TAMAN. Keunggulan Produk :

CONWOOD GAHARU 10 BANGKU TAMAN. Keunggulan Produk : BANGKU TAMAN CONWOOD GAHARU 10 Conwood Gaharu 10 dirancang dengan desain modern yang lebih menampilkan nilai estetika. Dudukan yang berrongga memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik dari bangku taman

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan Dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. KESIMPULAN 1. Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik saat ini pada ruangan Teller : o Meja Teller Meja yang digunakan pada ruangan

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN Lampu Dapur Terpadu

PANDUAN PEMBELIAN Lampu Dapur Terpadu PANDUAN PEMBELIAN Lampu Dapur Terpadu Pencahayaan yang baik dan fungsional Pencahayaan adalah hal yang paling penting di semua dapur, yang berfungsi untuk keselamatan dan memperindah tampilan. Lampu yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN LAMPU DAPUR TERPADU

PANDUAN PEMBELIAN LAMPU DAPUR TERPADU PANDUAN PEMBELIAN LAMPU DAPUR TERPADU Pencahayaan yang baik dan fungsional Pencahayaan adalah hal yang paling penting di semua dapur, yang berfungsi untuk keselamatan dan memperindah tampilan. Lampu di

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Teknik Dasar Penataan Display Menata display yang baik selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain dan keserasian warna,

Lebih terperinci

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia. Diantara berbagai jenis kain tradisional Indonesia lainnya yang dibuat dengan proses celup rintang

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut : Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan

Lebih terperinci

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 boks Kit, yakni Kit Mekanika, Kit Hidrostatika

Lebih terperinci

AGRICULTURAL & HORTICULTURAL MATERIALS

AGRICULTURAL & HORTICULTURAL MATERIALS AGRICULTURAL & HORTICULTURAL MATERIALS Tunnel Pipe (Sungkup) Dengan produk berkualitas tinggi, Tunnel Pipe sudah dipakai oleh konsumen di Jepang lebih dari 40 tahun. Bayam Organik Strawberry Selada Organik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan

Lebih terperinci

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produsen Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang melakukan kegiatan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa, sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Menghitung Kapasitas Silinder Pada perencangan alat uji kekentalan plastik ini sampel akan dilebur didalam silinder. Untuk itu dibutuhkan perhitungan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ALAT 54 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ALAT 4.1 DESAIN ALAT Gambar 4.1 Desain Alat Pengepresan Geram Sampah Mesin Perkakas 55 Tabel 4.1 Keterangan Part Number Desain Item No. Part Number Material Qty

Lebih terperinci

Konveyor check in adalah interface antara penumpang dan sistem penanganan bagasi. Konveyor ini didesain untuk menjamin kapasitas loading yang mudah.

Konveyor check in adalah interface antara penumpang dan sistem penanganan bagasi. Konveyor ini didesain untuk menjamin kapasitas loading yang mudah. Check-in Pendahuluan check in adalah interface antara penumpang dan sistem penanganan bagasi. ini didesain untuk menjamin kapasitas loading yang mudah. check in bisa dipasok dalam satu, dua, tiga atau

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA

KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA RANGKA PINTU JENDELA (KUSEN) Kusen adalah rangka pintu jendela yang dipasang pada dinding untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela BAHAN KUSEN ALUMNIUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah: 1. Timbangan digital Digunakan untuk mengukur berat serat,

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan Mata Kuliah Kode SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan Pertemuan - 15 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen

Lebih terperinci

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan MODUL 8 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 KELISTRIKAN A.PERCOBAAN MUATAN LISTRIK 1. Tujuan Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bambu merupakan tanaman dari famili rerumputan (Graminae) yang banyak dijumpai dalam kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Secara tradisional bambu dimanfaatkan untuk

Lebih terperinci

EKSTERIOR SIANG HARI

EKSTERIOR SIANG HARI 1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang belum terfabrikasi. Desain interior rustic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Karya seni kerajinan secara umum dipahami sebagai suatu karya dua dimensi atau dwimatra dan tiga dimensi atau trimatra yang dikerjakan dengan mempergunakan alat-alat

Lebih terperinci

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. 1. Muatan-muatan listrik yang sejenis tolak menolak dan mauatan-muatan listrik

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan III. DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Perancangan Utama Penunjang 1 Data Objek Perancanan Lampu Ruang Belajar Sebagai referensi dan untuk menentukan

Lebih terperinci

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah. PONDASI Pondasi bangunan merupakan bagian yang penting dari konstruksi bangunan. Pondasi adalah bagian dari suatu konstruksi bangunan yang mempunyai kontak langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Lebih terperinci

Register your product and get support at HP8697. Buku Petunjuk Pengguna

Register your product and get support at  HP8697. Buku Petunjuk Pengguna Register your product and get support at www.philips.com/welcome HP8697 Buku Petunjuk Pengguna o n a m b l k c d j e Salon i f g h p q 24 r 3 4 7~10 sec. 7~10 5 7~10 sec. 6 sec. 7 7~10 sec. Indonesia Selamat

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

FASILITAS LABORATORIUM

FASILITAS LABORATORIUM FASILITAS LABORATORIUM IRNIN AGUSTINA.D.A Fasilitas Laboratorium 1. Instalasi Listrik 2. Instalasi Air bersih 3. Instalasi gas 4. Mebeler INSTALASI LISTRIK Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium

Lebih terperinci