Pengaruh Fasilitas Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Fasilitas Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi"

Transkripsi

1 Pengaruh Fasilitas Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Rosliana Dewi* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Instalasi Rawat Inap masih dibawah standar. Hal ini menandakan kurangnya motivasi yang dimiliki oleh perawat dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap motivasi kerja perawat. Fasilitas adalah penunjang seperti sarana dan prasarana yang dapat memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Motivasi kerja adalah suatu kondisi / keadaan yg mempengaruhi seseorang untuk terus meningkatkan, mengarahkan serta memelihara perilaku yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam lingkungan kerjanya. Penelitian menggunakan jenis penelitian korelasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah perawat pelaksana ruang instalasi rawat inap berjumlah 97 orang, sampel penelitian sebanyak 78 orang. Teknik pengambilan sampel dengan stratified proportional random sampling. Uji validitas Fasilitas dari 20 item 18 item pertanyaan yang valid dengan nilai reliabilitas 0,662. Analisis hipotesa menggunakan chi kuadrat dan koefisien kontingensi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan paling banyak Perawat mengungkapkan bahwa fasilitas Cukup sebanyak 60,3% (47 perawat), paling banyak Perawat memiliki motivasi kerja cukup sebanyak 71,8% (56 orang) dan hasil P Value = 0,000 yang berarti ada pengaruh fasilitas terhadap motivasi kerja perawat. Fasilitas berpengaruh terhadap motivasi kerja sehingga upaya yang dapat dilakukan oleh rumah sakit adalah dengan meningkatkan fasilitas yang dapat meningkatkan motivasi kerja perawat. Kata kunci : Fasilitas, Motivasi Kerja Perawat

2 PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek promotif, preventive, kuratif, dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurut UU No. 44 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pelayanan Rawat Inap merupakan salah satu jenis pelayanan yang sangat kompleks dan dapat memberikan kontribusi yang paling besar dari pelayanan lain serta tidak lepas dari potensi sumber daya keperawatan yang sangat menentukan mutu pelayanan yang dihasilkan disamping sumber daya yang lain. Peran perawat sangat penting karena sebagai ujung tombak di pelayanan Rawat Inap dan merupakan tenaga yang paling lama kontak atau berhubungan dengan pasien selama 24 jam. Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai profesi, pelayanan yang diberikan harus profesional, sehingga para perawat harus memiliki kompetensi dan memenuhi standar praktik keperawatan, serta memperhatikan kode etik dan moral profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu. Keperawatan sebagai profesi dimanifestasikan antara lain melalui praktik profesi yang diatur dalam suatu ketetapan hukum, yaitu Permenkes No. HK.02.02/Menkes/148 Tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik perawat. Dengan demikian diharapkan perlindungan hukum masyarakat terjamin melalui akuntabilitas perawat dalam praktik. Pelayanan keperawatan yang dapat diterima oleh masyarakat terlihat dari disiplin dan motivasi tenaga keperawatan. Dimana disiplin dan motivasi yang baik dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat merupakan harapan bagi semua pengguna pelayanan. Disiplin dan motivasi tenaga keperawatan sebagai pemberi layanan yang rendah akan berdampak negatif, karena pengguna jasa pelayanan akan meninggalkan jasa pelayanan dan beralih ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas. Tanpa adanya motivasi dari pegawai

3 untuk bekerja dan bagi kepentingan institusi maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Untuk itu diperlukan tenaga perawat yang profesional yang dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, efisien dan bermutu. Motivasi merupakan bagian integral dari kegiatan organisasi atau perusahaan dari dalam proses pembinaan, pengembangan dan pengerahan tenaga kerja manusia. perawat akan bekerja dengan lebih baik dalam lingkungan dimana mereka merasa dihargai dan merasa dapat berguna untuk orang banyak. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2010). Tetapi pada dasarnya motivasi yang keluar tergantung dari bentuknya baik itu dari dalam diri sendiri, dari lingkungan luar atau pun dari keadaaan yang mendesak seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tidak banyak orang yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diharapkan banyak faktor yang bisa membuat motivasi seseorang menjadi kurang seperti karena fasilitas yang kurang dapat menurunkan motivasi kerja seseorang karena keterbatasan sarana yang diperlukan. Selain itu seperti umur, situasi lingkungan kerja, dan program rutin seperti pelatihan dan fasilitas dapat menjadi faktor yang memepengaruhi motivasi seseorang (Purwanto, 2008). Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi adalah rumah sakit yang terletak di Cibadak Kabupaten Sukabumi, pada tahun 1994 sampai sekarang status Rumah sakit menjadi kelas C sesuai SK Menkes No. 95/menkes/SK/II/1994. Sampai pada tahun 2002 Rumah Sakit Umum Sekarwangi berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi berdasarkan peraturan Bupati no. 6 tahun 1999 tanggal 22 April Tahun 2002 dengan akreditasi 5 pelayanan dasar penuh oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen kesehatan Sertifikasi No. YM Tahun 2009 tepatnya pada tanggal 31 Desember 2009 telah ditetapkan menjadi PPK BLUD melalui Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 900 / Kep. 789-RSUD Sekarwangi / 2009 tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK BLUD ) secara Penuh Pada Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Sampai sekarang RSUD sekarwangi memiliki fasilitas rawat jalan dengan 15 klinik spesialis, memiliki 9 ruang rawat inap dengan klasifikasi kelas

4 VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan HCU dengan jumlah perawat 107 orang dengan penunjang pelayanan dan fasilitas lain yang semakin bertambah ini menjadikan tantangan yang sangat tinggi untuk Rumah sakit karena semakin banyaknya masyarakat yang percaya dengan pelayanan yang tersedia serta untuk perawat yang lebih sering bertemu selama 24 jam dengan pasien untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal dan meningkatkan motivasi kerja agar bisa memberikan pelayanan yang memuaskan Berdasarkan data profil BLUD RS Sekarwangi terdapat kekuatan ataupun kelebihan dari pelayanan yaitu, sumber daya manusia yang mempunyai komitmen yang tinggi dari para dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, tenaga non keperawatan dan administrasi terhadap pengembangan pelayanan rumah sakit moralitas tinggi, kemampuan memberikan pelayanan cepat dan santun, serta pengendalian kualitas pelayanan yang terpadu. Namun disamping itu terdapat kelemahan seperti, sumber daya manusia yang sebagian kecil belum profesional/tidak sesuai protap dalam memberikan pelayanan, sehingga menimbulkan adanya komplain dari pelanggan. Selain itu peralatan medik dan non medik yang belum memadai. (Profil BLUD RSUD Sekarwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi 2010). Tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap pada trimester terhadap pelayanan keperawatan didapatkan pasien yang mengatakan puas atas pelayanan keperawatan mencapai 60 % dan pasien yang mengatakan tidak puas 40 % dengan standar minimal kepuasan yang harus dicapai rumah sakit sesuai dengan Standar pelayanan minimal Rumah Sakit yang di keluarkan oleh direktorat jendral bina pelayanan medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu 90%. Ini bisa menandakan bahwa kurangnya dorongan atas tindakan yang diberikan kepada pasien dimana dapat mencerminkan motivasi kerja yang kurang sehingga angka kepuasan tidak mencapai standar. Dimana mungkin banyak faktor yang bisa mempengaruhi motivasi kerja perawat yang kurang dalam memberikan pelayanan. (Bidang Peningkatan dan Pengendalian Mutu 2012) Berdasarkan hasil studi Pendahuluan melalui teknik Wawancara 8 dari 10 perawat mengatakan fasilitas dan lingkungan kerja kurang memadai seperti diantaranya prasarana alat-alat yang kurang memadai, sarana ruangan yang sempit, lingkungan fisik yang tidak nyaman, sedangkan untuk lingkungan non fisik terjalin dengan baik. Sehingga

5 memepengaruhi motivasi kerja perawat, dan 2 orang perawat mengatakan bahwa fasilitas alat alat sudah cukup membaik, ruangan cukup nyaman dan untuk Lingkungan fisik di ruang rawat inap cukup mendukung dalam memotivasi kerja dan lungkungan non fisik antara atasan dan sesama terjalin baik. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap motivasi kerja perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi gambaran fasilitas di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. b. Mengidentifikasi gambaran Motivasi Kerja Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. c. Mengidentifikasi pengaruh fasilitas terhadap Motivasi Kerja Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. METODE PENELITIAN Berdasarkan rumusan yang ada dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada antara variabel yang diteliti (Hidayat, 2010). Dengan pendekatan cross sectional, yaitu dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan, atau yang dapat mengukur variabel Independen dan Variabel Dependen pada waktu yang bersamaan.pada penelitian ini mengkaji pengaruh fasilitas terhadap Motivasi kerja Perawat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian pada sampel dengan jumlah 78 orang perawat pelaksana dan data terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan proses pengolahan data dan menganalisa data. Hasil penelitian yang menjelaskan Pengaruh Fasilitas terhadap Motivasi

6 Kerja Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut : A. HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat a. Gambaran Umum Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian adalah Pendidikan responden, status kepegawaian, jenis kelamin dan lama kerja, distribusi frekuensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Perawat berdasarkan Pendidikan Pendidikan Perawat Jumlah Prosentase (%) D-III 76 97,4 Keperawatan S.Kep 2 2,6 Jumlah Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki tingkat Pendidikan D-III Keperawatan sebanyak 97,4% (76 Perawat) dan paling Sedikit memiliki tingkat Pendidikan S.Kep sebanyak 2,6% (2 perawat). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian Status Kepegawaian Jumlah Prosentase (%) PNS 35 44,9 PHL 43 55,1 Jumlah

7 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki status kepegawaian PHL sebanyak 55,1 % (43 perawat) dan paling sedikit memiliki status kepegawaian PNS 44,9% (35 perawat) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Perempuan 62 79,5 Laki laki 16 20,5 Jumlah Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi adalah Perempuan sebanyak 79,5 % (62 perawat) dan paling sedikit lakilaki sebnanyak 20,5 % (16 perawat). Tabel 4 Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Lama Kerja Lama kerja Jumlah Prosentase (%) 1 tahun 5 6,4 1-5 tahun 38 48, tahun 22 38,2 10 tahun 13 16,7 Jumlah Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi

8 memiliki lama kerja 1-5 tahun sebanyak 48,7% (38 perawat) dan yang paling sedikit lama kerja 1 tahun sebanyak 6,4 % (5 perawat). b. Analisa Univariat berdasarkan Variabel yang diteliti Tabel 5 Distribusi Frekuensi Persepsi Perawat Fasilitas Jumlah Prosentase (%) Baik 0 0 Cukup 47 60,3 Kurang 31 39,7 Jumlah Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi mengungkapkan bahwa fasilitas Cukup sebanyak 60,3 % (47 perawat), sedangkan yang paling sedikit mengungkapkan fasilitas kurang sebanyak 39,7 % (31 perawat) Tabel 6 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Jumlah Prosentase (%) Perawat Baik 8 10,3 Cukup 56 71,8 Kurang 14 17,9 Jumlah Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki motivasi kerja cukup sebanyak 71,8 % (56 orang), dan paling

9 sedikit memiliki motivasi kerja perawat yang baik sebanyak 10,3 % (8 Orang). 2. Analisa Tabulasi silang Dalam Penelitian ini karena ada tabel yang bernilai 0 dan total nilai expected account lebih dari 20% yang tidak sesuai dengan syarat chi kuadrat maka dilakukan penggabungan sel sehingga tabulasi silang Motivasi Kerja Perawat dengan Fasilitas Di Ruang instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut : Tabel 7 Distribusi Frekuensi Fasilitas Terhadap Motivasi Kerja Fasilitas Motivasi Kerja Perawat Cukup % kurang % Total % Cukup 46 97,9 1 2, Kurang 18 58, , Total 64 82, , Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa dari 78 perawat pelaksana di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Perawat yang mengungkapkan fasilitas cukup mayoritas memiliki motivasi kerja cukup sebanyak 97,9% (46 perawat) dan yang mengungkapkan fasilitas kurang mayoritas motivasi kerja cukup sebanyak 58,1 % (18 perawat) 3. Analisa Bivariat Hasil analisa ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh fasilitas terhadap Motivasi Kerja Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengaruh Fasilitas terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.

10 Tabel 8 Pengaruh Fasilitas terhadap Motivasi Kerja Perawat Motivasi Kerja Perawat Fasilita s Cukup Kura ng Tot al Cukup Kurang Total P value Koefisie n Konting ensi 0,000 0,453 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai P value = 0,000 berarti < 0,05 yang menunjukan ada pengaruh antara fasilitas dengan motivasi kerja perawat. Dengan nilai koefisien kontingensi 0,453 yang menunjukan bahwa keeratan pengaruh fasilitas dengan motivasi kerja Cukup kuat. B. PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini dimaksud untuk memberikan penjelasan terhadap hasil penelitian deskriptif maupun hasil penelitian korelasi yang akan dijabarkan sebagai berikut. 1. Gambaran Fasilitas di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi mengungkapkan bahwa fasilitas Cukup sebanyak 60,3% (47 perawat), sedangkan yang paling sedikit mengungkapkan fasilitas kurang sebanyak 39,7 % (31 perawat) Berdasarkan data bahwa fasilitas di ruang rawat inap termasuk Cukup hal ini mungkin dikarenakan para perawat merasakan fasilitas seperti sarana (ruangan) dan prasarana (alat alat kesehatan) yang ada dan tersedia di ruangan cukup memenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam bekerja.

11 2. Gambaran Motivasi Kerja Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki motivasi kerja cukup sebanyak 71,8% (56 perawat), dan paling sedikit memiliki motivasi kerja perawat yang baik sebanyak 10,3 % (8 Orang). Menurut Hasibuan (2010) Motivasi kerja adalah suatu kondisi / keadaan yg mempengaruhi seseorang untuk terus meningkatkan, mengarahkan serta memelihara perilaku yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam lingkungan kerjanya. Berdasarkan data diatas motivasi kerja perawat termasuk cukup, banyak hal yang dapat mempengaruhi menurut Hasibuan (2010) metode untuk memotivasi ada yang secara langsung ataupun tidak langsung, motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan langsung kepada individu atau karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, seperti pujian, penghargaan, tunjangan, bonus dan lain- lain. Hal ini mungkin saja tidak dirasakan oleh seluruh perawat di ruang rawat inap sehingga menjadikan motivasi mereka cukup dalam bekerja mungkin karena kurangnya pujian yang didapatkan ataupun tidak adanya penghargaan yang diberikan kepada perawat yang berprestasi dari rumah sakit. Atau bisa juga dari motivasi tidak langsung dimana motivasi ini diberikan hanya berupa fasilitasfasilitas yang mendukung, ataupun dari ruangan yang terang dan nyaman, alat alat yang baik, suasana pekerjaan yang serasi. Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi mengungkapkan bahwa fasilitas Cukup sebanyak 60,3% (47 perawat), sedangkan yang paling sedikit mengungkapkan fasilitas kurang sebanyak 39,7% (31 perawat) seperti menurut Hasibuan (2010) fasilitas adalah penunjang seperti sarana dan prasarana yang dapat memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga hal ini mungkin saja yang mempengaruhi motivasi kerja cukup, karena fasilitas yang dirasakan oleh

12 perawat cukup baik dari ruangan yang sesuai atau pun alat alat medis yang sesuai atau yang tersedia. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa paling banyak Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki lama kerja 1-5 tahun sebanyak 48,7% (38 perawat) dan yang paling sedikit lama kerja 1 tahun sebanyak 6,4 % (5 perawat). Menurut Usmara (2006) staf yang lebih lama masa kerjanya seringkali menilai dan mengharaapkan penghasilan tambahan tertentu karena latar belakang senioritas. Berdasarkan data diatas lama kerja mungkin dapat mempengaruhi motivasi kerja karena lama kerjanya 1-5 tahun yang sudah cukup lama dalam bekerja dapat berpengaruh mungkin karena sudah merasakan kejenuhan dengan keadaan yang ada di lingkungan kerja ataupun merasakan keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dalam bekerja karena dengan lama kerja yang dinilai masih baru otomatis umur pekerja pun masih muda yang berfikir kritis terhadap apa yang mereka rasakan mungkin ini akan berpengaruh kepada motivasi kerja perawat di ruangan. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa paling banyak perawat pelaksana di ruang Instalasi rawat Inap BLUD RS Sekarwangi adalah perempuan sebanyak 79,5% (62 perawat), dan paling sedikit laki-laki sebanyak 20,5% (16 perawat). Menurut Marilyn M. Freedman (2008) setiap posisi normatif dari kelompok dihubungkan dengan peran terkait. Suami atau ayah diharapkan menjadi pencari uang, peran formal yang standar terdapat dalam keluarga adalah kepala rumah tangga sebagai pencari nafkah. Dapat disimpulkan bahwa laki-laki motivasi kerjanya lebih tinggi dibanding perempuan. Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa paling banyak perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki tingkat pendidikan D-III Keperawatan sebanyak 97,4% (76 perawat) dsn paling sedikit S1 Keperawatan sebanyak 2,6% (2 perawat). Menurut Usmara (2006) nilai nilai pada motivasi kerja dipengaruhi oleh karakter atau latar belakang personal dari staf

13 diantaranya pendidikan, pendidikan tinggi akan menilai dan mengharapkan lebih penghargaan dibandingkan mereka yang memiliki level pendidikan yang lebih rendah. Berdasarkan data pendidikan DIII Keperawatan dikatakan paling banyak namun hasil motivasi cukup, hal ini mungkin dengan pendidikan tinggi individual cenderung untuk mengharapkan penghargaan dan insentif yang tinggi pula tetapi mungkin pada kenyataannya hal tersebut tidak atau kurang terpenuhi sehingga menghasilkan motivasi kerja yang cukup. Dan bila dihubungkan sesuai Tabel 2 sebagian besar perawat pelaksana di ruang instalasi rawat inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi memiliki status kepegawaian BHL sebanyak 55,1% (43 perawat) dan paling sedikit PNS sebanyak 44,9% (35 perawat) hal ini mungkin bisa mempengaruhi motivasi ketika semakin tinggi pendidikan seseorang akan lebih menginginkan intensif yang lebih tinggi pula tapi hal ini tidak bisa teraplikasi karena sebagian besar perawat adalah PHL yang mungkin intensif yang mereka harapkan tidak sebanding dengan perawat yang status kepegawaiannya adalah seorang PNS. 3. Pengaruh Fasilitas Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa dari 78 perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Perawat yang mengungkapkan fasilitas cukup mayoritas memiliki motivasi kerja cukup sebanyak 97,9% (46 perawat) dan yang mengungkapkan fasilitas kurang mayoritas motivasi kerja cukup sebanyak 58,1 % (18 perawat). Berdasarkan hasil uji statistik dalam penelitian ini ada pengaruh fasilitas terhadap motivasi kerja perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Menurut Purwanto (2008) Hubungan antara fasilitas dan motivasi kerja sangat erat karena Motivasi bisa timbul dengan adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan dengan tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.

14 Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa prosentase terbesar perawat mengemukakan bahwa fasilitas yang ada di ruang instalasi rawat inap cukup dan cenderung memiliki motivasi kerja yang cukup dengan didapatkannya hasil P value 0,000 < 0,05 yang menunjukan ada pengaruh antara fasilitas dengan motivasi kerja. Dengan nilai koefisien kontingensi 0,453 yang berarti keeratan pengaruh fasilitas dengan motivasi kerja Cukup kuat. Hal ini sesuai dengan teori ketika kenyamanan dan kemudahan perawat dalam bekerja akan meningkatkan motivasi dalam bekerja dimana perawat yang mengungkapkan fasilitas cukup cenderung motivasi kerjanya pun cukup, dimana ketika seseorang bisa merasakan kemudahan untuk menunjang seseorang bekerja maka akan timbul dorongan untuk bekerja yang tinggi pula, mungkin hal ini dirasakan pula oleh perawat yang menganggap fasilitas di ruangan rawat inap cenderung cukup dalam menunjang mereka bekerja dengan hasil akhir motivasi kerja yang cukup pula. Bukan hanya itu perawat yang mengatakan fasilitas kurang memiliki motivasi cukup hal ini tidak searah mungkin dalam hal ini mungkin perawat yang mengungkapkan fasilitas yang kurang cenderung lebih memaksimalkan fasilitas yang ada atau sudah mulai terbiasa dengan keadaan fasilitas di ruangan sehingga motivasi kerja tidak ikut kurang melainkan cukup. Dalam hal ini sarana dan prasarana yang ada di ruang rawat inap mungkin cukup sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perawat yang bekerja di rawat inap mungkin ini dikarenakan oleh sarana atau prasarana yang cukup mendukung, seperti sarana tempat seperti ruangan perawatan, stasi perawat, ruang perawat yang cukup mendukung atau bahkan bias juga dari prasarananya sendiri seperti ketersediaan alat alat kesehatan yang dirasa cukup, layak pakai, sesuai dengan kemajuan tekhnologi atau pun dari alat non medic yang cukup tersedia yang mungkin menyebabkan fasilitas cukup dengan hasil motivasi kerja yang cenderung cukup sehingga dengan demikian ada pengaruh fasilitas terhadap motivasi kerja perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.

15 C. Keterbatasan Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini banyak keterbatasan yang peneliti temukan, seperti ada faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti seperti faktor instrinsik dari karakteristik personal seperti pendidikan, lama kerja, status kepegawaian, dan jenis kelamin yang mungkin memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja perawat di ruang insatalasi rawat inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sebagian besar perawat mengungkapkan fasilitas di ruang rawat inap cukup. 2. Sebagian besar Motivasi Kerja Perawat cukup. 3. Ada pengaruh fasilitas dengan Motivasi Kerja Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. B. Saran 1. Bagi BLUD RS Sekarwangi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan motivasi kerja perawat dengan meningkatkan fasilitas baik dari sarana dan prasarana seperti bangunan ruangan yang nyaman untuk perawat serta peralatan yang tersedia dengan mudah dan lengkap yang berada di setiap ruangan rawat inap. 2. Peneliti selanjutnya Melalui penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi dan bacaan untuk peneliti selanjutnya dalam kaitannya dengan faktor faktor yang mempengaruhi motivasi Kerja Perawat

16 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta, Budiarot, Eko. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC, Depkes RI. Pedoman teknis Sarana dan Prasarana Bangunan Instalasi Rawat Inap (umum) Depkes RI. Standar Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat jendral bina pelayanan medik, Gitosudarmo. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE, Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, Hastono, sutanto. Statistic Kesehatan.Jakarta : PT raja grafindo persada.2010 Hidayat, A. Metode Penelitian dan kebidanan dan teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika, Kusnanto. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC, Luthans, F. Perilaku Organisasi. Yogyakarta :ANDI, Marilyn, friedman. Keperawatan keluarga (teori dan praktek) edisi 3, Jakarta: EGC.2008 Notoatmodjo, Sukidjo. Metodologi Penelitian dan Kesehatan. Jakarta : Rineka Medika, Nursalam. Manajmen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Professional. Jakarta : Salemba Medika, Nursalam dan ferry, E. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, Purwanto. Unsur Motivasi. Jakarta : Balai Pustaka, 2008.

17 Riyanto, Agus. Pengolahan dan Analisa Data Kesehatan : (Dilengkapi Uji validitas dan reliabilitas serta Aplikasi Program SPSS). Yogyakarta : Nuhu Medika, Sedarmayanti. Tata kerja dan Produktifitas Kerja: suatu tinjauan dari aspek ergonomi atau kaitan antara manusia dan lingkungan kerja. Bandung: Mandar maju, Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta, Suarli dan bahtiar. Manajemen keperawatan. Jakarta : Erlangga, Uno, hamzah b. teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara, Usmara. Motivasi kerja, proses, teori dan praktik.yogyakarta : Amara Books,2006 Widayatun. Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Infomedika, 1999 Winardi. Motivasi pemotivasi dalam Manajemen. Jakarta : raja Grafindo Persada, kelas C diakses tanggal 6 april www. depkes.go.id / tenaga- perawat- diakses tanggal 16 maret 2012.

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BLUD RS SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI Johan Budhiana, Yeni

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BLUD RS SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI Johan Budhiana, Yeni PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BLUD RS SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI Johan Budhiana, Yeni Rustiani Jb_budhiana@yahoo.co.id ABSTRAK Pelayanan perawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN DIA, Jurnal Administrasi Publik ISSN : 0216-6496 Juni 2016, Vol. 14, No. 1, hal 19-26 PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN Yayuk Eliyana

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP Yulianto Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto Email : yulisiip@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Sarnita 1, Yasir haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin 2 STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 217 Hasrul, Rini Muin Kutipan: Hasrul,

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Setyowati

Oleh : Rahayu Setyowati FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI Iwan Permana, Anita Nurhayati Iwantatat73@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PENELITIAN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP Tiara*, Arena Lestari* Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam menghadapi pasien sangat menentukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN Mahasiswa Prodi S Kesehatan Masyarakat STIKES U Budiyah Inti

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENELITIAN PERBEDAAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP KEPATUHAN TERHADAP STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Arif Rahman Hakim*, Idawati Manurung**, Yuniastini** Salah satu pembinaan manajemen dengan membuat standar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH UMUM DAERAH KOTA SEMARANG 3 ABSTRAK Latar belakang : Supervisi adalah salah

Lebih terperinci

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

Eka Fauzia Laila ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-2 TAHUN DI KELURAHAN BENTENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KOTA SUKABUMI Eka Fauzia Laila ABSTRAK AKB dan AKABA di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas B+ Pendidikan dengan kapasitas 800 Tempat Tidur dan 14 unit pelayanan medis dan 8 unit pelayanan penunjang. Jumlah tenaga

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG M Fatkhul Mubin* Abdul Jalal** Abstrak Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan yang cukup kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit merupakan institusi pelayanan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN TIPAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KOTA SUKABUMI Nuur Octascriptiriani Rosdianto ABSTRAK

Lebih terperinci

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Dasar

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PASIEN, DAN CITRA RUMAH SAKIT TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI POLIKLINIK OBSTETRI & GYNEKOLOGI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PASIEN, DAN CITRA RUMAH SAKIT TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI POLIKLINIK OBSTETRI & GYNEKOLOGI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PASIEN, DAN CITRA RUMAH SAKIT TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI POLIKLINIK OBSTETRI & GYNEKOLOGI BLUD RS SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI Dewi Hanifah, Shinta Utami, Anisa

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DEWI NURAZIZAH NIM : 09.0387.S DEWI SYARIFATUL ISNAENI NIM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Devi Sri Ari Silvani, Moh. Saifudin Korespondensi: Moh. Saifudin, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KEMBALI DI RUANG RAWAT JALAN RSI SAKINAH MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KEMBALI DI RUANG RAWAT JALAN RSI SAKINAH MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *) HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KEMBALI DI RUANG RAWAT JALAN RSI SAKINAH MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

IVANA KUSUMA PARAHITA J

IVANA KUSUMA PARAHITA J ANALISA KINERJA KEPALA RUANG SETELAH MENDAPAT PELATIHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN MENURUT PERSEPSI STAF KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Sartika Tolingguhu NIM :

Sartika Tolingguhu NIM : Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BALAI PENGOBATAN GIGI PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BALAI PENGOBATAN GIGI PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BALAI PENGOBATAN GIGI PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG MARSELLA OKTAVIANI PUTRI ABSTRAK Kinerja Puskesmas identik dengan kualitas

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),

Lebih terperinci

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Anada Kaporina (1), Muh. Hidayat Setyawan (2), Andra Novitasari (3) 1)

Lebih terperinci

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Community Health VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman 184-194 Artikel Penelitian Hubungan Faktor Internal Dengan Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Kadek Dwi Maryanti Pande * 1, Komang Gede Rai

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum terbesar yang ada di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi Ristianti Meidara, Fanny Sukmasary ristiantimeidara@gmail.com bidan.icih@yahoo.co.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013 HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 203 Paulinus Masa Sato, Adriani Kadir 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VENDRHA ZANI ZEGAL 000064 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 Fras Hinang Hawirami¹ Chrisnawati² Sr.Imelda Ingir Ladjar³ SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA Putria Carolina*, Ady Fraditha**, Ika Paskaria*** Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sosial ekonomi masyarakat, maka tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat, seringkali

BAB I PENDAHULUAN. preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat, seringkali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No. 3, Oktober 2014

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No. 3, Oktober 2014 HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CILACAP Mesah Joko Purwanto 1, Handoyo 2, Wuri Utami 3 1, 3 Jurusan Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA Merry Tiyas Anggraini, Afiana Rohmani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp. HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG Ibrahim N. Bolla, S.Kp.,MM Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Perawat perlu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat Subjek dalam penelitian ini berjumlah 107 responden, namun dalam proses berlangsungnya penelitian terdapat 2 responden yang

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP PERAWAT DALAM KETERLAMBATAN BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP PENGISIAN REKAPITULASI LAPORAN PELAYANAN RL 3.1 RAWAT INAP DI RSU HERNA MEDAN

PENGARUH SIKAP PERAWAT DALAM KETERLAMBATAN BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP PENGISIAN REKAPITULASI LAPORAN PELAYANAN RL 3.1 RAWAT INAP DI RSU HERNA MEDAN PENGARUH SIKAP PERAWAT DALAM KETERLAMBATAN BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP PENGISIAN REKAPITULASI LAPORAN PELAYANAN RL 3.1 RAWAT INAP DI RSU HERNA MEDAN SITI PERMATA SARI LUBIS ABSTRAK Sikap merupakan reaksi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN KADER DALAM REVITALISASI POSYANDU DI DESA SUKAMURNI KABUPATEN BEKASI TAHUN Andri Salman ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN KADER DALAM REVITALISASI POSYANDU DI DESA SUKAMURNI KABUPATEN BEKASI TAHUN Andri Salman ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN KADER DALAM REVITALISASI POSYANDU DI DESA SUKAMURNI KABUPATEN BEKASI TAHUN 201 Andri Salman ABSTRAK Krisis Ekonomi yang melanda turut mempengaruhi aktivitas posyandu,

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Disusun Oleh: Wiwiningsih PERSEPSI BIDAN DENGAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2012 DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI ` Disusun Oleh: Wiwiningsih 201410104263 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr. DORIS SYLVANUS Vina Agustina*, Mardiono**, Dwi Agustian Faruk. Ibrahim*** Sekolah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN Yulianto Program Studi Ners, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : yulisiip@gmail.com ABSTRAK Keperawatan merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Rahayu Nento 1. Ns. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns.

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung 1 Kartini Apriana Hutapea 2 Blacius Dedi 3 Yuliana Elias 1,2,3 Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT JOGJA KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT JOGJA KOTA YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT JOGJA KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: ENDAH NUGRAHANDINI 201310201158

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat

Lebih terperinci

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 Oleh : Rokhyati dan Sakdiyah Abstrak Salah satu upaya peningkatan mutu keperawatan di rumah sakit dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN 6 Asep Dwi Prasetyo ABSTRAK Faktor faktor tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, adalah meningkatkan kualitas pelayanan oleh pelaksana pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas dan

Lebih terperinci

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO Susindah sugiharti 1, Marsito 2, Rina saraswati 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN Isra Wahyuni*, Diah Arruum ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan di Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan industri kesehatan dewasa ini terus mengalami pertumbuhan yang pesat, dan salah satu akomodasi pelayanan kesehatan tersebut adalah rumah sakit,

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84 Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84 Artikel Penelitian Hubungan Persepsi Pengguna Layanan Tentang Mutu Pelayanan Unit Rawat Inap (VIP) Gryatama Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme staf rumah sakit (Hasibuan, 2002). Sebuah RS. pencegahan, penyembuhan dan pemulihan bagi pelanggan (pasien dan

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme staf rumah sakit (Hasibuan, 2002). Sebuah RS. pencegahan, penyembuhan dan pemulihan bagi pelanggan (pasien dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan rumah sakit (RS) di Indonesia sudah bersifat padat modal, padat karya dan padat teknologi, yang diandalkan untuk memberikan pengayoman medik untuk pusat pusat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG TERATAI RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN. Puguh Jaya*,Suratmi** ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG TERATAI RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN. Puguh Jaya*,Suratmi** ABSTRAK HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG TERATAI RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN Puguh Jaya*,Suratmi** ABSTRAK Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya dengan menyusun berbagai program, guna meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi ini mengkaji

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Gina Akmaliah, Johan Budhiana, M.Stat Abstrak Salah satu masalah dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE Work Motivation Relationship with Nurse Satisfaction in Inpatient Units of Majene General Hospital

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima

Lebih terperinci