Modul 1. Overview Materi Pembahasan
|
|
- Yuliani Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul 1. Overview Materi Pembahasan Bermain Pendahuluan Kata bermain mungkin kita semua pernah, dengar, lihat, atau alami, mulai dari anak-anak samapai orang tua; khususnya pada masa kanak-kanak ihwal bermain menjadi suatu hal dominan dan sesuai dengan karakteristik dunia anak yaitu dunia bermain. Di lihat dari kedudukannya anak adalah tunas bangsa dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan perhatian, peran dan pendidikan yang benar sejak dini. Dalam hal ini, pendidikan jasmani mempunyai peran dalam mengembangkan potensi anak khususnya melalui aktifitas jasmani. Di samping itu, pendidikan jasmani memberikan pengalaman gerak dan berbagai keterampilan lain yang dikemas secara menyenangkan dalam aktifitas bermain sehingga para peserta dalam pendidikan jasmani merasa senang untuk melakukannya. Bagi anak bermain merupakan dunia yang penuh warna dan menyenangkan. Dari kata bermain dapat diartikan bahwa kegiatan ini berdampak memberikan penyegaran pikiran yang ditandai dengan canda dan tawa serta tidak mengenal lelah. Menurut para pakar pendidikan dan psikologi bahwa bermain khususnya bagi anak mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sarana untuk perkembangan anak. Pentingnaya bermain bagi anak telah menjadi perhatian serius terutama dari pemerintah, karena disadari benar bahwa mereka yang akan menjadi penerus generasi yang ada sekarang. Untuk mewujudkan generasi penerus yang tangguh dan mampu berkompetisi diperlukan upaya pengembangan anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya. Maka salah satu aspek yang perlu dikembangkan pada anak yaitu: fisik. Aspek ini akan dapat berkembang dengan baik apabila pemahaman mengenai aspek fisik oleh guru pendidikan jasmani di sekolah juga baik.
2 Anak pada usia sekolah mempunyai potensi yang sangat besar untuk dioptimalkan segala aspek perkembangannya, termasuk aspek fisik. Artinya aspek fisik sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh, keterampilan gerak, dan kontrol gerak, Keterampilan gerak anak tidak akan berkembang tanpa adanya kematangan kontrol gerak. Kontrol gerak tidak akan optimal tanpa kebugaran tubuh. Kebugaran tubuh tidak akan tercapai tanpa latihan fisik. Dalam pendidikan di sekolah seringkali aspek fisik ini diabaikan atau bahkan dilupakan oleh orang tua, pembimbing atau bahkan guru sendiri. Hal ini lebih dikarenakan belum pahamnya mereka bahwa aspek fisik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak, agar semua pihak yang berkepentingan memahami dan mampu menerapkan pada anak didiknya. Salah satu aspek fisik ini yang sering kita dengar di sekolah yaitu motorik; ini adalah istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia. Sedangkan psikomotorik khusus digunakan pada domain mengenai perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia. Jadi motorik ruang lingkupnya lebih luas daripada psikomotorik. Meskipun secara umum motorik sinonim digunakan dengan istilah gerak, sebenarnya psikomotorik mengacu pada gerakan-gerakan yang dinamakan alih getaran elektorik dari pusat otot besar. Dalam aktifitas bermain terdapat 3 (tiga) ranah yang saling berkaitan yaitu afektif, kognitif, dan motorik (gerak). Ketiga ranah tersebut dapat dikembangkan melalui aktifitas bermain; dalam aktifias berman terjadi interaksi antara satu orang pelaku dengan pelaku lainnya yang melibatkan unsur emosi. Selanjutnya hubungan antara ketiga ranah tersebut dapat digambarkan berikut ini: Kognitif Kognitif Motorik Perkembangan Afektif
3 Gambar 2 Interaksi Perkembangan Kognitif dan Perkembangan Motorik Piaget dalam Mahendra dan Saputra (2006) mengkatagorikan perilaku kedalam 4 (empat) tahap perkembangan kognitif, yaitu: 1. Sensorimotorik Lahir s/d 2 tahun 2. Preoperasional 2 tahun s/d 8 tahun 3. Konkret operasional 8 tahun s/d 11 tahun 4. Formal operasional 11 tahun s/d 12 tahun Berdasarkan pendapat Piaget, perkembangan kognitif terjadi melalui suatu proses yang dia sebut dengan adaptasi. Selanjutnya Agus mahendara dan Yudha Saputra (2006) menjelaskan bahwa: Adaptasi merupakan penyesuaian terhadap tuntutan lingkungan dan intelektual melalui dua hal yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses yang anak upayakan untuk menafsirkan pengalaman barunya yang di dasarkan pada interprestasinya saat sekarang mengenai dunianya. Dikaitkan dengan aktvitas bermain pada anak, yang melibatkan eksplorasi gerakan guna mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan teman, lingkungan, dan alam sekitarnya. Sedangkan pada orang dewasa aktifitas bermain dijelaskan sebagai sarana untuk menghibur diri. Meskipun demkian pada esensinya tujuan bermain bagi anak-anak dan orang dewasa yaitu sebagai sarana sosialisasi, adapatasi, dan tentunya sebagai sarana belajar. A. Overview materi pembahasan Secara umum tujuan pembahasan dalam modul ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif tentang bermain dan permainan secara konseptual dalam usaha pendidikan materi pemabahasan dibagi menjadi 6 (enam) bab, yaitu sebagai berikut: 1. Bab 1 tentang pendahaluan yang berisi overview materi pembahasan, kompetensi yang diharapkan, pentingnya mempelajari modul ini, dan tujuan yang diharapkan.
4 2. Bab 2 membicarakan tentang bermain, yang berisi 5 lima) sub pokok bahasan, yaitu pandangan filosofis dan pandangan sosiologis, teoriteori bermain, fungsi bermain dalam pendidikan, makna bermain dalam pendidikan, dan bentuk-bentuk bermain; 3. Bab 3 mengenai gerak dan permainan yang memuat 4 (empat) sub pokok bahasan, yaitu konsep gerak dan permainan, pertumbuhan dan perkembangan anak, jenis permainan dan pengelompokkan permainan; 4. Bab 4 mengungkap mengenai pembelajaran permainan. Di dalamnya memuat 5 (lima) sub pokok bahasan, yaitu: pengertian pembelajaran, tujuan pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, fungsi bermain dan permainan dalam pembelajaran, dan makna bermain dan permainan dalam pembelajaran; 5. Bab 5 menguraikan mengenai pendidikan jasmani yang didalamnya akan dibahas 3 (tiga) pokok bahasan utama yaitu pengertian pendidikan jasmani, komponen-komponen pendidikan jasmani, dan implementasi bermain dan permainan dalam pendidikan jasmani; 6. Bab 6 memaparkan tentang olahraga yang di dalamnya dibagi menjadi 5 sub pokok bahasan yaitu sejarah olahraga, jenis-jenis olahraga, nilainilai olahraga, implementasi olahraga dalam pendidikan, serta hubungan olahraga dengan bermain dan permainan. Halaman awal setiap bab memuat sub pokok bahasan dan tujuan pembahasan untuk memberi gambaran materi yang dibahas dan tujuan instruksional secara umum. Setelah itu dilanjutkan dengan uraian setiap sub pokok bahasan. Uraian dikemas secara variatif dalam bentuk teks yang mudah dipahami dan dalam sub pokok bahasan tertentu dilengkapi dengan contoh agar lebih jelas dan lebih dipahami. Setelah pembahasan sub pokok bahasan diberikan ringkasan materi yang dibahas dan soal-soal latihan untuk melatih dan meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai materi dalam bab yang bersangkutan. Selanjutnya pada akhir modul ini memuat daftar pustaka.
5 B. Kompetensi yang Diharapkan Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa FPOK UPI, melalui modul ini yaitu dapat mengetahui dan memahami tentang konsep bermain dan permainan serta fungsi dan makna permainan dalam usaha pendidikan jasmani di sekolah. secara khusus, mahasiswa diharapkan: 1. Mengetahui dan memahami tentang konsep bermain dan permainan dalam pendidikan; 2. Mengetahui dan memahami fungsi dan makna bermain dalam pendidikan; 3. Memiliki pemahaman tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan anak; 4. Mengetahui dan memahami implementasi permainan dalam pembelajaran pendidikan jasmani; 5. Memahami cara-cara mengajarkan setiap jenis permainan olahraga dalam pendidikan jasmani; 6. Memahami konsep dan nilai-nilai olahraga dalam pendidikan; 7. Memiliki pemahaman hubungan bermain, permainan dan olahraga dalam pendidikan jasmani. Selanjutnya sebagai seorang calon guru pendidikan jasmani, kompetensi berupa pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman yang dimilikinya diharapkan bisa menjadi bekal yang sangat berharga untuk bisa diaplikasikan dan diajarkaan kepada siswanya ketika mereka mengajar pendidikan jasmani di sekolah. C. Pentingnya Mempelajari Modul ini Modul ini memiliki nilai strategis untuk dipelajari dan dikuasai oleh para mahasiswa sebagai calon guru pendidikan jasmani, terutama jika dihubungkan dengan keharusan bahwa jenis-jenis permainan harus diajarkan di sekolah, Bagaimana nilai strategis yang dimaksud akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Permainan merupakan salah satu materi ajar yang diberikan kepada para siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas; 2. Sudah menjadi satu kenyataan bahwa bermain permainan merupakan salah satu bagian integral dalam kehiduan manusia dan menjadi satu-satu sarana
6 untuk merelaksasi pikiran dan mengurangi stress.; 3. Dilihat dari sisi sejarah, orang yang terlibat bermain permainan olahraga khususnya dikalangan masyarakat dan pelajar menunjukkan sebagai suatu mata rantai dari siklus kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa permainan olahraga merupakan bagian budaya yang memasyarakat termasuk di kalangan pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dan atas. 4. Dengan dikuasainya modul ini, guru pendidikan jasmani memiliki pemahaman dan keterampilan standar dalam pembelajaran permainan-permainan olahraga, selanjutnya dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para siswanya di sekolah. 5. Nilai strategis modul ini tidak hanya terbatas untuk para mahasiswa FPOK UPI, tetapi juga dapat digunakan oleh guru pendidikan jasmani dan masyarakat luas karena dilengkapi dengan permainan-permaian tradisional yang mudah untuk dipelajari. D. Tujuan yang Diharapkan Dengan mempelajari modul ini, diharapkan para mahasiswa FPOK UPI: 1. Mengetahui dan memahami konsep bermain dan permainan dalam usaha pendidikan; 2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengimplementasikan bermain dan permainan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani; 3. Memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan aplikatif untuk mengajarkan permainan permainan olahraga kepada siswa; 4. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan jenis-jenis permainan; 5. Memiliki apresiasi terhadap aktifitas bermain dan hubungannya nilai-nilai olahraga seperti, menghargai lawan, jujur, sopan, ulet dan rajin, sportif dan kerjasama.
Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis
Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 4: Prinsip Perkembangan Motorik Prinsip Perkembangan Motorik Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun
Lebih terperinciKONSEP PERKEMBANGAN MOTORIK Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia. Sedangkan psikomotorik khusus digunakan pada
KONSEP PERKEMBANGAN MOTORIK Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia. Sedangkan psikomotorik khusus digunakan pada domain mengenai perkembangan manusia yang mencakup gerak
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan potensi anak bangsa dapat diupayakan melalui pembangunan di berbagai bidang yang didukung oleh atmosfer belajar. Anak prasekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran merupakan kegiatan yang formal yang dilakukan di sekolah. Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala (2007:61) menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizal Faisal, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan sebuah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Melalui proses tersebut, pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan mata pelajaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
Lebih terperinci2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara yang sudah merdeka sudah sepatutnya negara tersebut mampu untuk membangun dan memperkuat kekuatan sendiri tanpa harus bergantung pada negara lain. Maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa
Lebih terperinci2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Pendidikan dalam arti sederhana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertamatama masih sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang sangat kompleks sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia harus disertai dengan revolusi mental yang sedang gencar dibicarakan saat ini. Karena dengan perbaikan
Lebih terperinci2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di dalam sekolah memiliki peranan penting terhadap perkembangan perilaku siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam
Lebih terperincidapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan perlu terus di kerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan lainnya. Pendidikan jasmani di sekolah dapat diupayakan peranannya untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Penjasorkes Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa pakar. Para pakar penjasorkes cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus cita perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan pendidikan. Hal ini secara tidak langsung menuntut para pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme
Lebih terperinciterhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan
Konsep Dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh
Lebih terperinciMOMON SYUEB DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PROPOSAL PTK PENJAS PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DENGAN MEMANFAATKAN PENDIDIKAN AKTIVITAS LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SDIT ALHIKMAH - BINTARA (Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan penataan kembali aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami individu agar sesuatu yang baru menjadi terarah dan bermakna.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anisha Novianti, Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat diperlombakan atau dipertandingkan dalam kegiatan jalan, lari, lempar, lompat. Islilah atletik berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat zaman semakin maju, sekarang ini banyak sekali bermunculan permaian anak yang semakin beraneka ragam. Seiring dengan kemajuan tersebut membawa dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai tuntutan kebutuhan baik itu kebutuhan secara fisik-fisiologis maupun sosial-biologis, oleh sebab itu manusia
Lebih terperinciUPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BERKREASI MELALUI PEMBELAJARAN OLAHRAGA FUTSAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 NANGA PINOH
UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BERKREASI MELALUI PEMBELAJARAN OLAHRAGA FUTSAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 NANGA PINOH Dwinanto¹, Rif at Hamdy², Zuhermandi³ ¹Mahasiswa Program Studi Penjaskesrek Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmad Fajar, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan Negara. Bahkan dapat dikatakan bahwa dalam batas-batas tertentu keadaan pendidikan di suatu negara, merupakan
Lebih terperinciMEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI
MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI Banyak hal penting yang harus diperhatikan semua orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anaknya. Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan
Lebih terperinciFPOK Universitas Pendidikan Indonesia
JURNAL Pendidikan Jasmani. Volume Nomor. April Implementasi Aktivitas Pembelajaran Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar Ahmad Fajar Helmy Firmansyah Sufyar Mudjianto FPOK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Lisyono R, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu sistem, pendidikan secara menyeluruh merupakan bagian intergral dari kesatuan pendidikan khususnya pendidikan jasmani. Secara keseluruhan aspek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil bagi suatu kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Fera Isroni, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan oleh semua pihak dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah. Bagi siswa, hal yang diutamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pasal 1 ayat 1. Pasal tersebut menyatakan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Dalam arti sederhana pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai
Lebih terperinci2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan olahraga yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, olahraga tidak hanya dijadikan sebagai salah satu kegiatan untuk menyalurkan
Lebih terperinciModul 2 KONSEP-KONSEP, DAN TEORI BERMAIN
Modul 2 KONSEP-KONSEP, DAN TEORI BERMAIN A. Pandangan Filosofis dan Sosiologis Filosofi bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah harus dipertimbangkan sebagai salah satu bagian dari program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di sekolah mempunyai peranan penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE DEMONSTARSI PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 2 SATU ATAP PATUMBAK TAHUN AJARAN 2016/2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pendidikan
Lebih terperinci2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Dalam kedudukannya pada kerangka pembangunan nasional, pendidikan bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Di pundak merekalah kelak kita menyerahkan peradaban yang telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang peran penting untuk membentuk pola pikir, akhlak, dan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa untuk mengikuti kegiatan ini tidak memerlukan kecerdasan, bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banyak pandangan orang bahwa olahraga di sekolah adalah pelajaran yang paling disukai siswa karena dianggap tidak menggunakan otak, tetapi hanya memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran sangat diupayakan, baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran yang digunakan.
Lebih terperinciPELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA
LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA Oleh: Sigit Nugroho, S.Or., M.Or FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di sekolah memiliki peran yang cukup banyak karena tidak hanya dapat mengembangkan aspek psikomotor saja melainkan dapat mengembangkan aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka membantu
Lebih terperinciStandard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)
Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan program pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan memiliki sarana pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Namun selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani 1. Pengertian Kebugaran Jasmani Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani. Menurut Safrit (1994: 146) ada dua definisi yang bisa
Lebih terperinciOleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Sukses akuisisi informasi atau keterampilan baru tergantung pada tingkat kesiapan individu. Kesiapan dapat didefinisikan dalam
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT
PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT Carsiwan, Mira Sandrawaty Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Departemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang strategis bagi pemberdayaan anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan sekolah sebagai wahana
Lebih terperinciPERMAINAN MOTORIK UNTUK SEKOLAH DASAR
Prosiding SENASGABUD http://research-report.umm.ac.id/index.php/senasgabud (Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman 149-155 E-ISSN 2599-8406 PERMAINAN MOTORIK UNTUK SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah bagian penting dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya melalui pendidikan merupakan usaha sadar agar pengembangan potensi sumber daya manusia pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan tenang dan memberikan kepuasan. Menurut pendapat Sukintaka (1992 :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan adalah perbuatan yang dilakukan atas perbuatan sendiri dengan batas-batas tertentu serta waktu dan tempat telah ditentukan dengan diiringi perasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang melengkapi dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan berbangsa dan bernegara. Hal ini sebagaimana tercantum undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan kemajuan pendidikan yang ada di negara kita. Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas dari usaha-usaha peningkatan prestasi belajar anak didik. Kegiatan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dunia pendidikan adalah untuk memajukan suatu negara dari segala bidang dan aspek, tujuan ini tidak akan tercapai tanpa adanya sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak
Lebih terperinci2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaannya pembelajaran pendidikan jasmani berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Materi pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Materi pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas. Menurut Tamura dan Amung (2003 : 10) menjelaskan,
Lebih terperinciPENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Pendekatan Perkembangan dalam Bimbingan di Taman Kanak-kanak 47 PENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Bimbingan perkembangan merupakan suatu bentuk layanan bantuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap
187 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya di kalangan pelajar sebagai generasi bangsa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PADAMENAK KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Andreas Juhara Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stadion Si-jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stadion Si-jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten Bandung. Stadion ini terletak di Desa Kopo dan Cibodas Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan seseorang selanjutnya. Pada usia anak-anak pula seseorang dituntut untuk dapat merasakan bagaimana
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruan. Penjas di sekolah umum mempunyai peran unik, karena melalui penjas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aline Noor Fajrina,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat terkenal di dunia dalam deretan olahraga beregu. Olahraga yang dimainkan oleh berjuta-juta manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana yang mengarah pada pencapaian tujuan dari kegiatan belajar yang sudah dirumuskan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia dini tidak lepas dari kegiatan bermain. Setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun sebagian dari kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi terdapat bermacam-macam pengertian tentang pendidikan. Pendidikan atau pengajaran merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting manusia yaitu berbahasa. Oleh karena itu, keterampilan membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taufik Akbar Firdaus, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui aktifitas fisik. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus globalisasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar peserta didik kelak mampu mendapatkan
Lebih terperinciyang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap aktivitas kehidupan manusia tidak terlepas dari gerak. Manusia melakukan aktivitas gerak sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Belajar gerak dasar
Lebih terperinci