VISUM ET REPERTUM NO : 012 / KEDFOR / VI / 2013.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VISUM ET REPERTUM NO : 012 / KEDFOR / VI / 2013."

Transkripsi

1 PRO JUSTITIA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG VISUM ET REPERTUM NO : 012 / KEDFOR / VI / Serang, 08 Oktober 2013 Saya yang bertanda tangan di bawah Dr. Budi Suhendar SpF. DFM, Dokter Spesialis Forensik pada Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal BLUD Rumah Sakit Umum Kabupaten Serang, atas permintaan dari : Kepala Kepolisian Resort Lebak dengan suratnya tertanggal 08 Oktober 2013 (Delapan bulan Oktober tahun dua ribu tiga belas) nomor B / 02 / VI / 2013 / Reskrim. Memberikan keterangan tentang pemeriksaan yang saya lakukan pada tanggal delapan bulan Oktober tahun dua ribu tiga belas pukul lima belas lewat lima puluh lima menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal BLUD Rumah Sakit Umum Kabupaten Serang berupa pemeriksaan luar jenazah dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam jenazah atas seorang korban yang menurut keterangan adalah sebagai berikut Nama : ANDI WIJAYA Bin Jenis kelamin : Laki-laki Umur : Teluk Betung, 34 Tahun Pekerjaan : Karwayan Swasta Bangsa : Indonesia Agama : Islam Alamat :Calung RT 10 RW 04 Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Banten HASIL PEMERIKSAAN YANG DI DAPATKAN PEMERIKSAAN LUAR: Label mayat : Tidak ditemukan Tutup mayat: Satu kantong jenazah terbuat dari terpal plastik berwarna kuning pada bagian tengah terdapat resleting panjang berwarna hitam dan bertuliskan forensik dan medikolegal RSUD Serang. Pada salah satu sisinya masing-masing terdapat tali pengangkut berwarna orange Perhiasan Mayat: Tidak ditemukan Pakaian Mayat: a. Satu kaos lengan pendek tanpa kerah dan pada sebagian terdapat bercak kemerahhan (darah) dan pada bagian depan terdapat tulisan on fire berwarna hitam dan tulisan for youth uprising berwarna, bermerek on fire, berukuran M b. Satu celana panjang jeans, sebagian terdapat bercak kemerahan (darah) pada bagian depan, samping dan belakang berwarna biru dongker, pada bagian depan kanan dan kiri masing-masing terdapat satu kantong tanpa penutup bermerek kiddrock berukuran L c. Satu celana kaos pendek berwarna dasar hijau bercampur hitam dan merah motif batik garis dan kotak berbentuk abstrak pada kanan dan kiri masing-masing terdapat satu kantong tanpa penutup, pada bagian kiri bawah terdapat tulisan THE AUREL INVASION LABS CONCEPT FROM HEAVEN SINCE TWO THOUSAND AND FIVE bermerek aurel invasion labs tanoa ukuran d. Satu celana dalam berwarna abu-abu kehitaman bermerek indomaret berukuran M Benda disamping mayat

2 Halaman ke 2 dari 6 halaman 5 Benda disamping mayat : a. Satu jaket kaos panjang dan bertopi dan sebagian terdapat bercak kemerahan (darah) pada lengan atas, dada kanan atas, bawah kiri. Pada bagian depan kiri atas terdapat logo dan bergambar menyerupai perempuan bertuliskan KICK DENIM PIMP YOUR PANTS berwarna hitam dan abu-abu. Pada bagian belakang terdapat logo segitiga didalamnya terdapat gambar menyerupai wanita dan bertuliskan KICK DENIM PIMP YOUR PANTS bergambar dua kumis berwarna hitam, bermerek kick demim berukuran L b. Satu kain sarung dalam keadaan kotor dan bercak kemerahan (darah) terbuat dari katun, warna dasar hijau dan berwarna ungu, motif garis dan kotak-kotak, bertuliskan 240 SAMARINDA pada salah satu sisinya, dua puluh lima sentimeter dari bawah ujung sarung terdapat robekan tidak rata berukuran enam koma lima sentimeter kali empat koma lima sentimeter c. Satu batang rokok yang hampir habis berwarna putih bercampur coklat dan merah, bertuliskan SURYA GUDANG GARAM d. Tiga lilitan berbentuk tali (X) yang melingkar di kedua pergelangan tangan terbuat dari plastik didalamnya kertas berwarna perak bertuliskan CABLE 75 OHM JAPAN ST menyerupai kabel antena.- e. Satu sarung dalam keadaan terlilit pada pergelangan kaki terbuat dari katun warna hijau motif bunga berwarna merah dalam keadaan kotor dan berlumuran darah Kaku mayat: Terdapat pada lutut kanan dan kiri sukar dilawan Lebam mayat : terdapat pada leher hingga bokong berwarna merah keunguan hilang pada penekanan Mayat adalah seorang laki-laki bangsa Indonesia, ras mongoloid, berumur kurang lebih tujuh belas tahun sampai dua puluh tujuh tahun, kulit kuning langsat, gizi baik, panjang tubuh seratus enam puluh lima sentimeter. Berat tubuh tidak diketahui. Zakar disunat Identitas khusus: Tepat pada lutut kanan terdapat bekas luka yang sudah menyembuh dengan perabaan sedikit keras dengan warna sedikit keputihan berukuran dua sentimeter kali lima sentimeter kali satu koma tiga sentimeter Rambut berwarna hitam, tumbuh lurus, panjang sembilan sentimeter Alis mata berwarna hitam, tumbuh tebal, panjang satu sentimeter Bulu mata berwarna hitam, tumbuh tipis, panjang nol koma enam sentimeter Kumis berwarna hitam, tumbuh tipis, panjang nol koma dua sentimeter. --- Jengotan berwarna hitam, tumbuh tipis, panjang nol koma empat sentimeter Mata kanan tertutup dan mata kiri tertutup Selaput bening mata kanan dan kiri keruh Teleng mata kanan dan mata kiri berdiameter nol koma empat sentimeter.- Warna tirai mata kanan kecoklatan kiri kecoklatan Selaput bola mata kanan dan mata kiri berwarna kemerahan Selaput kelopak mata kanan dan kiri berwarna kemerahan Hidung : Pesek Telinga berbentuk oval Mulut terbuka

3 Halaman ke 3 dari 6 halaman Mulut terbuka nol koma tujuh sentimeter, lidah tergigit tujuh sentimeter dari ujung lidah Gigi geligi: a. 2.8 pre erupsi b. 1.8, 3.8, 4.8 anerup c. 2.1 fraktur insisal 1 mm ⅓ mahkota d. 3.1 labio versi e. 4.1 mesro linguo rotasi f. Calculus stain banyak g. Stain lingual palatal ⅔ mahkota perokok h. Abrasi minimal USIA: ± tahun Dari lubang mulut keluar cairan kemerahan dan bekuan (darah) Dari lubang hidung keluar cairan cairan kemerahan dan bekuan (darah). -- Dari lubang telinga kanan tidak keluar apa apa Dari lubang telinga kiri tidak keluar apa - apa Dari lubang kemaluan keluar cairan putih keruh Dari lubang pelepas tidak keluar apa apa Luka luka: a. Pada dahi kiri, nol koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter dibawah batas tubuh rambut terdapat luka terbuka dengan tepi tidak rata, dasar otot disertai jembatan jaringan berukuran tiga koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter dikelilingi luka lecet tekan b. Tepat pada tumbuh alis kiri, tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter diatas sudut mata dalam terdapaat luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata dengan ukuran satu sentimeter kali nol koma dua sentimeter c. Pada kelopak mata atas dan bawah kiri, empat sentimeter dari garis pertengahan depan, dua koma lima sentimeter dibawah batas tumbuh alis terdapat memar berwarna memar kehitaman disertai bengkak berukuran enam sentimeter kali tiga koma lima sentimeter. d. Pada kelopak mata atas dan bawah kanan, empat sentimeter dari pertengahan depan, dua koma lima sentimeter dibawah batas tumbuh alis terdapat memar berwarna merah keunguan disertai bengkak berukuran lima koma lima sentimeter kali tiga sentimeter.- e. Pada pelipis kanan sembilan sentiimeter dari garis pertengahan depan, dua koma lima sentimeter dari sudut luar mata kanan terdapar memar berwarna merah keunguan disertai bengkak berukuran empat sentimeter kali tiga sentimeter f. Pada pipi kanan sepuluh sentimeter dari garis pertengahan depan, tujuh sentimeter dari liang telingan teradapat memar berwarna merah keunguan disertai bengkak berukuran sembilan sentimeter kali lima sentimeter g. Pada pipi kiri sepuluh sentimeter dari garis pertengahan depan, enam koma lima sentimeter dari cuping hidung terdapat memar berwarna merah keunguan disertai bengkak berukuran enam sentimeter kali lima sentimeter h. Pada bibir atas dan bawah bagian dalam, nol koma lima sentimeter Dari garis pertengahan

4 Halaman ke 4 dari 6 halaman dari garis pertengahan depan, dua sentimeter dari sudut bibir kiri terdapat memar berwarna ungu kehitaman disertai bengkak dengan ukuran masing-masing tiga koma lima sentimeter kali satu sentimeter dan lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter i. Pada daun telinga kanan, lima belas sentimeter dari garis pertengahan depan, enam sentimeter dibawah batas tubuh rambuh terdapat memar berwarna merah kehitaman disertai bengkak berukuran enam sentimeter kali empat sentimeter j. Pada daun telinga kiri, lima belas sentimeter dari garis pertengahan depan, enam sentimeter dibawah batas tubuh rambuh terdapat memar berwarna merah kehitaman disertai bengkak berukuran enam sentimeter kali empat sentimeter k. Pada tangan kanan enam sentimeter dari pergelangan tangan terdapat luka lecet tekan berukuran lima belas sentimeter kali satu sentimeter l. Pada tangan kiri enam sentimeter dari pergelangan tangan terdapat luka lecet tekan berukuran lima belas sentimeter kali satu sentimeter Patah tulang : Tidak ditemukan patah tulang Lain-lain : a. Pada seluruh kuku jari-jari tangan tampak kebiruan (sianosis) b. Pada seluruh kuku jari-jari kaki kanan dan kiri tampak kebiruan (sianosis) c. Pada kepala samping kanan tampak kekuningan berbentuk kecilkecil menyerupai larva d. Pada dada hingga wajah tampak warna lebih gelap dibandingkan tubuh lain e. Pada hampir sebagian tubuh ditemukan pelebaran pembuluh darah f. Pada dua daerah pergelangan tangan kanan dan kiri tampak kulit ari yang terkelupas berwarna keputihan PEMERIKSAAN DALAM : Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning, merah, kehijauan, daerah dada setebal satu koma lima sentimeter dan daerah perut dua sentimeter. Otot-otot berwarna merah, cokelat tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga ke tiga, kiri setinggi sela iga ke empat Tulang dada : Utuh Iga - iga : Utuh Dalam rongga dada kanan terdapat cairan encer berwarna merah kehitaman, sebelah kiri berisi cairan encer berwarna merah kehitaman Kandung jantung tampak empat jari diantara kedua paru, berisi tampak butir butir lemak Jaringan ikat bawah kulit darah leher, Otot leher : Pada otot sekitar pangkal batang tenggorok sisi kiri Otot sekitar pangkal batang tenggorok sisi kanan Otot leher kanan Selaput dinding perut : Berwarna putih mengkilat Otot dinding perut : Tidak ada tesapan darah Dalam rongga perut

5 Halaman ke 5 dari 6 halaman Dalam rongga perut : Tidak ada resapan darah Lidah berwarna coklat kehijauan, penampang coklat bata Tulang lidah utuh Rawan gondok utuh Rawan cincin utuh Kelenjar gondok berwarna merah cokelat, perabaan lunak. Penampang merah cokelat Kelenjar kacangan tidak ditemukan Kerongkongan kosong. Selaput lendir : Merah tua Batang tenggorok berisi lendir berwarna coklat kemerahan, Selaput lendir: kuning kelabu kemerahan Jantung sebesar satu koma lima kali tinju kanan mayat berwarna coklat merah kehijauan. Perabaan lunak, ukuran lingkaran katub serambi kanan sembilam sentimeter, kiri sembilan koma lima sentimeter, pembuluh nadi paru lima sentimeter, tebal otot bilik kanan nol koma tiga millimeter dan kiri sepuluh millimeter. Pembuluh nadi jantung tidak tersumbat, sekat jantung berwarna merah coklat merata, berat duaratus gram Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah ungu gelap, perabaan kenyal lunak, penampang berwarna merah, ungu kehitaman pada pemijitan keluar darah dan busa, berat empat ratus gram Paru kiri terdiri atas dua baga, berwarna merah ungu gelap, perabaan kenyal lunak, penampang berwarna merah, ungu kehitaman pada pemijitan keluar darah dan busa, berat tiga ratus lima puluh gram Limpa berwarna hijau keabuan, permukaan keriput, perabaan lunak, penampang berwarna merah kehitaman gambaran limpa jelas dan pada jaringan pengkisan jaringan keriput, berat seratus gram Hati berwarna cokelat, hijau keabuan, permukaan rata tepi tajam perabaan, lunak, penampang berwarna merah coklat gambaran hati jelas berat sembilan ratus gram Kelenjar empedu berisi cairan kuning kehijauan, selaput lendir seperti beludru, saluran empedu tidak tersumbat Kelenjar liur perut berwarna merah, hijau, kecoklatan, permukaan berbaga-baga, perabaan lunak, penampang berwarna kuning, hijau, kecoklatan, gambaran kelenjar jelas, berat seratus gram Lambung berisi makanan tercerna sempurna (menyerupai nasi), selaput lendir pelebaran pembuluh darah Usus dua belas jari : pelebaran pembuluh darah Usus halus: pelebaran pembuluh darah Usus besar : pelebaran pembuluh darah Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk menyerupai trapesium, warna merah coklat, penampang merah coklat, berat seratus gram Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk menyerupai bulan sabit, segitiga warna merah coklat, penampang merah coklat, berat seratus gram Ginjal kanan simpai lemak tipis simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna merah coklat kehitaman, penampang berwarna coklat kehitaman, gambaran ginjal jelas, piala ginjal tidak ditemukan resapan darah, saluran kemih tidak tersumbat, berat seratus gram Ginjal kiri simpai lemak tipis simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna merah coklat kehitaman, penampang berwarna coklat kehitaman, gambaran ginjal jelas, piala ginjal tidak temukan, saluran kemih tidak tersumbat Kandung kemih kosong, selaput lendir putih mengkilat Indung telur kanan : Tidak ada Indung telur kiri : Tidak ada Rahim : Tidak ada Kulit kepala bagian dalam

6 Halaman ke 6 dari 6 halaman 32. Kulit kepala bagian dalam : Hampir seluruh permukaan berisi resapan darah berukuran lima puluh sentimeter kali dua puluh sentimeter Tulang tengkorak : Utuh Selaput keras otak : Utuh Selaput lunak otak : Tidak ada resapan darah Otak besar : Terdapat perdarahan dan sembab meliputi sebagian besar jaringan otak Otak kecil : Terdapat perdarahan dan sembab meliputi sebagian besar jaringan otak Batang otak : Tidak ditemukan bintik perdarahan Bilik otak : kosong, Berat seribu duaratus gram Selanjutnya dapat ditentukan saluran luka sebagai berikut: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 34 Pada pemeriksaan Histopatologi Forensik dengan hasil sebagai berikut : - a. Limpa b. Ginjal kanan c. Ginjal kiri d. Bibir bawah e. Otak besar f. Otak kecil g. Batang otak h. Hati i. Otot leher kanan j. Pangkal tenggorok kiri k. Paru kiri l. Sekat jantung m. Pangkal batang tenggorok kanan n. Tulang iga (DNA) o. Kulit dahi p. Kulit kepala bagian dalam Lain-lain: KESIMPULAN : Pada pemeriksaan mayat laki-laki ini yang berusia antara tujuh belas tahun samapi dua puluh tujuh tahun, ditemukan luka terbuka pada dahi kiri, tumbuh alis kiri, luka lecet pada dahi kiri, lengan bawah kanan, lengan bawah kiri, memar disertai bengkak, kelopak mata atas dan kelopak mata bawah kanan dan kiri, pelipis kanan, kiri, bibir atas dan bawah, daun telinga kanan dan daun telinga kiri akibat kekerasan tumpul Demikian Visum Et Repertum ini di buat dengan dengan sejujur jujurnya mengingat sumpah Jabatan dan sesuai dengan Kitab Undang undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP ) Dokter tersebut diatas, Dr.Budi Suhendar, DFM, Sp.F NIP :

VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014

VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014 PRO JUSTITIA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014 Serang, 27 Juni 2015 Saya yang bertanda tangan di bawah Dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.F. Dokter Spesialis Forensik

Lebih terperinci

VISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim

VISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim PRO JUSTITIA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG VISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim Serang, 29 Desember 2014 Saya yang bertanda tangan di bawah Dr. Budi Suhendar SpF. DFM, Dokter Spesialis Forensik pada

Lebih terperinci

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016 INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK DAN PEMULASARAN JENAZAH RUMAH SAKIT DR. KARIADI Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang. Telp. (024) 8413993 PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016 Atas permintaan tertulis

Lebih terperinci

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pro: Justicia Rahasia

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pro: Justicia Rahasia Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No : R/10/XI/2011 SAT POLAN Lampiran : - Perihal : Pemeriksaan jenazah a.n. Srimongkhon Sakhon Pro: Justicia Rahasia

Lebih terperinci

MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK

MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK Disusun oleh: Pramita Yulia Andini 030.09.184 Penguji: DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peranan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Mengungkap Identitas dan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peranan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Mengungkap Identitas dan BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Peranan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Mengungkap Identitas dan Sebab-Sebab Kematian Korban Tindak Pidana Pembunuhan. Ilmu kedokteran forensik merupakan ilmu

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 384/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N. Nomor 384/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor 384/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang mengadili perkara-perkara Pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 648/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 648/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 648/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan:

Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan: P U T U S A N NOMOR : 556 / PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 UPT Balai Informasi Teknologi LIPI BAB I Anatomi Tubuh Manusia Anatomi Tubuh Manusia disusun kedalam beberapa bagian sistem tubuh, yaitu : 1. Sistem Kerangka Kerangka tubuh Kerangka tubuh manusia terdiri

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PEMBUNUHAN ANAK CACAT MENTAL OLEH AYAH KANDUNG DALAM PUTUSAN NOMOR 223/PID.B/2016/PN.MJK

BAB III DESKRIPSI PEMBUNUHAN ANAK CACAT MENTAL OLEH AYAH KANDUNG DALAM PUTUSAN NOMOR 223/PID.B/2016/PN.MJK BAB III DESKRIPSI PEMBUNUHAN ANAK CACAT MENTAL OLEH AYAH KANDUNG DALAM PUTUSAN NOMOR 223/PID.B/2016/PN.MJK A. Deskripsi Kasus Kasus yang diteliti oleh penulis pada dasarnya merupakan putusan tindak pidana

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 36/PID/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA,

P U T U S A N NOMOR : 36/PID/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, P U T U S A N NOMOR : 36/PID/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN KASUS FORENSIK

FORMAT LAPORAN KASUS FORENSIK FORMAT LAPORAN KASUS FORENSIK Nama DM : 1. Achmad Juanda NIM : 1407101030361 2. Muhammad Ikbar NIM : 1407101030344 3. Thifla Farhani NIM : 1407101030267 4. Nurul Hikmah Amanatillah NIM : 1407101030233

Lebih terperinci

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 114

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 114 Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 114 Pendahuluan Asfiksia adalah kumpulan dari berbagai keadaan dimana terjadi gangguan dalam pertukaran udara pernafasan yang normal. Afiksia

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN FORENSIK 133 KUHAP

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN FORENSIK 133 KUHAP DASAR HUKUM PEMERIKSAAN FORENSIK Pasal 133 KUHAP (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan

Lebih terperinci

TEORI FENOMENA ORGAN

TEORI FENOMENA ORGAN TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 269 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl.Lahir : 21 tahun / 25 November 1991.

P U T U S A N NOMOR : 269 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl.Lahir : 21 tahun / 25 November 1991. P U T U S A N NOMOR : 269 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997). BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997). Infantisid adalah pembunuhan orok (bayi) yang dilakukan oleh ibu kandungnya

Lebih terperinci

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes Obat Luka Diabetes Untuk Komplikasi Diabetes Pada Kulit Diabetes dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh Anda, termasuk juga kulit. Sebenarnya, permasalahan

Lebih terperinci

Umur/ Tgl lahir : 15 Tahun / 27 September 1997 Jenis Kelamin : Laki-laki.

Umur/ Tgl lahir : 15 Tahun / 27 September 1997 Jenis Kelamin : Laki-laki. P U T U S A N Nomor : 105/Pid.Sus/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHAHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding,

Lebih terperinci

Identifikasi Korban Post Mortem yang Dipastikan oleh Laporan Operasi Ante Mortem

Identifikasi Korban Post Mortem yang Dipastikan oleh Laporan Operasi Ante Mortem LAPORAN KASUS Identifikasi Korban Post Mortem yang Dipastikan oleh Laporan Operasi Ante Mortem Alfred C. Satyo Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA 1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 456/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 456/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 456/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 200 /Pid/2012/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 200 /Pid/2012/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 200 /Pid/2012/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat Banding menjatuhkan putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 399/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 399/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 399/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA

PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA A. HARI PERTAMA WANITA TAMPAK DEPAN WANITA TAMPAK SAMPING 13 1 6 11 & 12 7 5 3 10 2 8 4 9 1. Menggunakan baju batik berkerah, warna cerah dominan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi

Lebih terperinci

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2014, No.313 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 743/MENKES/PER/VI/2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1

SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1 SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1 2 3 1 PDL I Satpol. PP a. Bahan Kain Super High Twinst

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGINN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 235/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 235/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 235/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, yang mengadili perkara perkara Pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 38/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. Lahir : 15 Tahun / 15 Februari 1996;

P U T U S A N Nomor : 38/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. Lahir : 15 Tahun / 15 Februari 1996; P U T U S A N Nomor : 38/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA di MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat

Lebih terperinci

DISKUSI TOPIK SEXUAL AB USE K E L O M P O K 1

DISKUSI TOPIK SEXUAL AB USE K E L O M P O K 1 DISKUSI TOPIK SEXUAL AB USE K E L O M P O K 1 KASUS Seorang perempuan diantar oleh polisi dan angg ota keluarganya ke IGD membawa Surat Permintaa n Visum dari kepolisiian yang berdasarkan Surat Per mintaan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 107/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 310/ PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 310/ PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 310/ PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN. SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori) Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan Toksikologi (Teori) KELOMPOK 2 Anggota : 1. Adi Lesmana 2. Devy Arianti L. 3. Dian Eka Susanti 4. Eneng Neni 5. Eningtyas 6. Khanti 7. Nurawantitiani

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA P U T U S A N Nomor 131/PID/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. 28/Pid.Sus-Anak/2015/PT.Bdg

P U T U S A N. 28/Pid.Sus-Anak/2015/PT.Bdg P U T U S A N Nomor 28/Pid.Sus-Anak/2015/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Antropometri Antropometri adalah pengukuran manusia dan lebih cenderung terfokus pada dimensi tubuh manusia. Ilmu pengetahuan mengenai antropometri berkembang terutama dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA I. BESARAN MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 35/PID/2012/PT-MDN.-

P U T U S A N Nomor : 35/PID/2012/PT-MDN.- P U T U S A N Nomor : 35/PID/2012/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah dan perkembangan Ilmu Forensik tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan hukum acara pidana. Sebagaimana diketahui bahwa kejahatan yang terjadi di

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 9/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 9/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 9/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 136/Pid/2014/PT-MDN

P U T U S A N Nomor : 136/Pid/2014/PT-MDN P U T U S A N Nomor : 136/Pid/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No.333/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN I. MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA Peserta penerima

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe No.894, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. ASN. Pakaian Dinas Harian. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN APARATUR SIPIL

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 229/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 229/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 229/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

Kriteria Infanticide

Kriteria Infanticide REFERAT INFANTICIDE Dokter Pembimbing: dr. Hari, Sp.F Disusun oleh: Intan T.P Pendahuluan Kematian bayi yang terjadi di Indonesia bisa dimasukan kedalam kategori Kinderdoodslag yaitu tanpa rencana atau

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03 Muntah tanpa Sebab Bayi belum selesai makan, tiba-tiba "BOOMM!" Makanannya mengotori baju. Mengapa? Gumoh hingga muntah kerap terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan. Perilaku ini membuat ibu

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

HANDOUT KETERAMPILAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

HANDOUT KETERAMPILAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL HANDOUT KETERAMPILAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL Laboratorium Keterampilan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar 2012 Daftar

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS BUPATI, WAKIL BUPATI, DAN KEPALA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA GUBERNUR PROVINSI PAPUA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA Lampiran : 2 (dua) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari : 116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah BAHAN AJAR Tata Rias Korektif Wajah 1. Pengertian tata rias korektif wajah. Tata rias koreksi wajah adalah menonjolkan bagian wajah yang indah dan menutupi bagian wajah yang kurang sempurna. 2. Tujuan

Lebih terperinci

Nomor : 128/Pid.Sus/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 128/Pid.Sus/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 128/Pid.Sus/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 189/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 189/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 189/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Tanda Kematian Tidak Pasti Tanda Kematian Pasti Lebam Mayat ( Livor Mortis )

Tanda Kematian Tidak Pasti Tanda Kematian Pasti Lebam Mayat ( Livor Mortis ) Tanatologi merupakan bagian dari ilmu kedokteran forensik yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Dalam tanatologi,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI KEPEMERINTAHAN. Jaminan Kematian. Jaminan Kecelakaan. Aparatur Sipil Negara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

NOMOR : 12 TAHUN 2010

NOMOR : 12 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 12 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 123/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N. Nomor 123/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor 123/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang mengadili perkara Pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit. BAHAN AJAR : 1. Tujuan dan manfaat Perawatan Kulit Wajah : a. Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan noda-noda pada kulit b. Meremajakan jaringan otot dan sel-sel kulit c. Menanggulangi kelainan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 743/MENKES/PER/VI/2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pijat urat akupuntur

Pijat urat akupuntur Pijat urat akupuntur Gambar dibawah ini adalah segala macam penyakit manusia seperti;paru paru,jantung,ususbesar,lambung,tenggookan,ginjal,sendi,kepala,otak besar/ kecil,kelenjar tiroid,pankreas,saluran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT SALINAN BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

Umur/Tanggal Lahir : 16 Tahun / 24 Desember Pendidikan : SMK (Kelas 2)

Umur/Tanggal Lahir : 16 Tahun / 24 Desember Pendidikan : SMK (Kelas 2) P U T U S A N Nomor 110/Pid.Sus/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana anak dalam tingkat banding,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR TAHUN 0 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor 29/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci