Model-Model Pengembangan Kurikulum
|
|
- Dewi Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Starlet Gerdi Julian / / Model-Model Pengembangan Kurikulum Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu tindakan. Model dapat ditemukan dalam hampir setiap bentuk kegiatan pendidikan, seperti model pengajaran, model adtninistrasi, model evaluasi, model supervisi dan model lainnya. Menggunakan model pada perkembangan kurikulum dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Banyak sekolah/fakultas mempunyai rancangan untuk satu tahun, mereka telah memikirkan polanya untuk memecahkan masalah pendidikan atau prosedur yang tidak dapat dihindari, walaupun begitu mereka tidak mempunyai lebel kegiataanya sebagai rancangan. Beberapa Model Peter E. Oliva menyajikan empat model perkembangan kurikulum, yang dibedakan menjadimodel Deduktif dan Model Induktif. Model deduktif adalah model yang dimulai dari hal umum ke hal khusus. Sedangkan model induktif adalah model yang dimulai dari hal khusus ke hal umum. Tigamodel deduktif yang disajikan adalah model Tyler; model Saylor, Alexander, Lewis; dan model Oliva. Sedangkan model induktif yang disajikan adalah model Taba. Perkembangan kurikulum merupakan proses pembuatan keputusan yang terencana dan untuk merevisi produk dari keputusan tersebut berdasar pada evaluasi berkelanjutan. Sebuah model dapat mengatur proses. Menurut Taba apabila seseorang memahami perkembangan kurikulum sebagai tugas yang membutuhkan keteraturan, maka harus diketahui aturan ketika keputusan dibuat dan bagaimana cara keputusan-keputusan tersebut dibuat, untuk memastikan bahwa semua pertimbangan yang relevan telah tercakup dalam keputusan-keputusan tersebut. 1. Model Tyler Model Tyler adalah model yang paling dikenal bagi perkembangan kurikulum dengan perhatian khusus pada fase perencanaan, dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. The Tyler Rationale, suatu proses pemilihan tujuan pendidikan, dikenal luas dan dipraktekkan dalam lingkungan kurikulum.walaupun Tyler mengajukan suatu model yang komprehensif bagi perkembangan kurikulum, bagian pertarna dari model Tyler, pemilihan tujuan, mendapat banyak perhatian dari pendidik lain.
2 Tyler menyarankan perencana kurikulurn (1) mengidentifikasi tujuan umurn dengan mengumpulkan data dari tige sumber, yaitu pelajar, kehidupan diluar sekolah dan mata pelajaran. Setelah mengidentifikasi beberapa tujuan umurn, perencana (2) memperbaiki tujuantujuan ini dengan menyaring melalui dua saringan, yaitu filsalat pendidikan dan filsafat sosial di sekolah, dan pembelajaranpsikologis. (3) tujuan umum yang lolos saringan menjadi tujuantujuan pengajaran Sumber data yang dimaksud Tyler adalah a) Kebutuhan dan minat siswa; dengan meneliti kebutuhan dan minat siswa, pengembang kurikulum mengidentifikasi serangkaian tujuan yang potensial. b) analisa kehidupan kontemporer di lingkungan lokal dan masyarakat pada skala besar merupakan iangkah selanjutnya dalam proses merumuskan tujuan-tujuan umurn; dari kebutuhan masyarakat mengalir banyak tujuan pendidikan yang potensial. c) mata pelajaran. Dari ketiga sumber di atas diperoleh tujuan yang luas dan umum yang masih kurang tepat, sehingga Oliva menyebutnya tujuan pengajaran. Apabila rangkaian tujuan yang mungkin diterapkan telah ditentukan, diperlukan proses penyaringan untuk rnenghilangkan tujuan yang tidak penting dan bertentangan. 1) Saringan Filsafat; Tyler menyarankan guru untuk membuat garis besar nilai yang merupakan komitmen sekolah. 2) Saringan Psikologis; untuk menerapkan saringan psikologis, guru harus mengklarifikasi prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Psikologi pembelajaran tidak hanya mencakup temuan-temuan khusus dan jelas tetapi juga melibatkan rumusan dari teori pembelajaran yang membantu menggarisbawahi asal usul proses pembelajaran, bagaimana proses itu terjadi, pada kondisi seperti apa, bagaimana mekanismenya dan sebagainya. 2. Model Taba Taba menggunakan pendekatan akar rumput (grass-roots approach) bagi perkembangan kurikulum. Taba percaya kurikulum harus dirancang oleh guru dan bukan diberikan oleh pihak berwenang. Menurut Taba guru harus memulai proses dengan menciptakan suatu unit belajar
3 mengajar khusus bagi murid-murid mereka disekolah dan bukan terlibat dalam rancangan suatu kurikulum umum. Karena itu Taba menganut pendekatan induktif yang dimulai dengan hal khusus dan dibangun menjadi suatu rancangan umum. Menghindari penjelasan grafis dari modelnya, Taba mencantumkan lima langkah urutan untuk mencapai perubahan kurikulum, sebagai berikut : 1. Producing Pilot Units (membuat unit percontohan) yang mewakili peringkat kelas atau mata pelajaran. Taba melihat langkah ini sebagai penghubung antara teori dan praktek. a. Diagnosis of needs (diagnosa kebutuhan). Pengembang kurikulummemulai dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan siswa kepada siapa kurikulum direncanakan. b. Formulation of objectives (merumuskan tujuan). Setelah kebutuhan siswadidiagnosa, perencana kurikulum memerinci tujuan tujuan yang akan dicapai. c. Selection of content (pemilihan isi). Bahasan yang akan dipelajari berpangkal langsung dari tujuan-tujuan. d. Organization of content (organisasi isi). Setelah isi/bahasan dipilih, tugas selanjutnya adalah menentukan pada tingkat dan urutan yang mana mata pelajaran ditempatkan. e. Selection of learning experiences (pemilihan pengalaman belajar).metodologi atau strategi yang dipergunakan dalam bahasan harus dipilih oleh perencana kurikulum. f. Organization of learning activities (organisasi kegiatan pembelajaran). Guru memutuskan bagaimana mengemas kegiatan-kegiatan pembelajaran dan dalam kombinasi atau urutan seperti apa kegiatan-kegiatan tersebut akan digunakan. g. Determination of what to evaluate and of the ways and means of doing it (Penentuan tentang apa yang akan dievaluasi dan cara serta alat yang dipakai untuk melakukan evaluasi). Perencana kurikulum harus memutuskan apakah tujuan sudah tercapai. Guru rnemilih alat dan teknikyang tepat untuk menilai keberhasilan siswa dan untuk menentukan apakah tujuan kurikulum sudah tercapai. h. Checking for balance and sequence(memeriksa keseimbangan dan urutan). Taba meminta pendapat dari pekerja kurikulurn untuk melihat konsistensi diantara berbagai bagian dari unit belajar mengajar, untuk melihat alur pembelajaran yang baik dan untuk keseimbangan antara berbagai macam pembalajaran dan ekspresi. 2. Testing Experimental Units (menguji unit percobaan). Uji ini diperlukan untuk mengecek validitas dan apakah materi tersebut dapat diajarkan dan untuk mcnetapkan batas atas dan batas bawah dari kemampuan yang diharapkan. 3. Revising and Consolidating (revisi dan konsolidasi). Unit pembelajaran dimodifikasi menyesuaikan dengan keragaman kebutuhan dan kemampuan siswa, sumber daya yang tersedia dan berbagai gaya mengajar sehingga kurikulum dapat sesuai dengan semua tipe kelas. 4. Developing a framework (pengembangan kerangka kerja). Setelah sejumlah unitdirancang, perencana kurikulum harus memeriksa apakah ruang lingkup sudah memadai dan urutannya sudah benar.
4 5. Installing and disseminating new units(memasang dan menyebarkan unitunit baru).mengatur pelatihan sehingga guru-guru dapat secara efektif mengoperasikan unit belajar mengajar di kelas mereka. 3. Model Wheeler Menurut Wheller, pengembangan kurikulum merupakan suatu proses ynag membentuk lingkaran yang terjadi secara terus menerus. Dimana ada lima fase (tahap). Setiap tahap merupakan pekerjaan yang berlangsung secara sistematis atau berturut. Artinya, kita tidak mungkin dapat menyelesaikan tahapan kedua manakala tahapan pertama belum terselesaikan. Namun demikian, manakala setiap tahap sudah selesai dikerjakan, kita akan kembali pada tahap awal. Deikian proses pengembangan sebuah kurikulum berlangsung tanpa ujung. Wheller berpendapat, pengembangan kurikulum terdiri atas lima tahap, yakni: a. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bisa merupakan tujuan yang bersifat normatif yang mengandung tujuan filosofis (aim)atau tujuan pembelajaran umum yang bersifat praktis (goals). Sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat spesifik dan observable (objective) yakni tujuan mudah di ukur ketercapianya. b. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam langkah pertama. c. Menentukan isi atau materi pembelajaran sesuai dengan pengelaman belajar. d. Mengorganisasi atau menyatukan pengalaman belajar dengan isi atau materi belajar. e. Melakukan evaluasi setiap fase pengembangan dan pencapaian tujuan. Dari langkah-langkah pengembangan kurikulum yang dikemukakan Wheller, maka tampak bahwa pengembangan kurikulum membentuk sebuah siklus (lingkaran). Pada hakikatnya setiap tahapan pada siklus membentuk sebuah sistem yang terdiri dari komponenkomponen pengembangan yang saling bergantung satu sama lainya.
5 4. Model Nicholls Dalam bukunya Developing a Curriculum: a Practical Guide (1978), Howard Nicholls menjelaskan bahwa pendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas elemen-elemen kurikulum yang membentuk siklus. Model pengembangan kurikulum Nicholls menggunakan pendekatan siklus seperti model Wheeler. Model Nicholls digunakan apabila ingin menyusun kurikulum baru yang diakibatkan oleh terjadinya perubahan situasi.ada lima langkah pengembangan kurikulum menurut Nicholls, yaitu: a. Analisis sesuatu b. Menentukan tujuan khusus c. Menentukan dan mengorganisasi isi pelajaran d. Menentukan dan mengorganisasi metode e. Evaluasi 5. Model Dynamic Skilbeck
6 Menurut Skilbeck, model pengembangan kurikulum yang ia namakan model Dynamic, adalah model pngembangan kurikulum pada level sekolah (School Nased Curriculum Development). Skilbeck menjelaskan model ini diperuntukkan untuk setiap guru yang ingin mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Agar proses pengembangan berjalan dengan baik, maka setiap pengembang termasuk guru perlu memahami lima elemen pokok yang dimulai dari mennganalisis situasi sampai pada melakukan penilaian. Skilbeck menganjurkan model pengembangan kurikulum yang ia susun dapat dijadikan alternative dalam pengembangan kurikulum tingkat sekolah. Menurut Skilbeck langkahlangakah pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut: a) Menganalisis sesuatu b) Memformulasikan tujuan c) Menyususn program d) Interpretasi dan implementasi e) Monitoring, feedback, penilaian, dan rekonstruksi 6. Model Saylor, Alexander, Dan Lewis Model ini membentuk curriculum planning process (proses perencanaan kurikulum). Untuk mengerti model ini, kita harus menganalisa konsep kurikulum dan konsep rencana kurikulum mereka. Kurikulum menurut mereka adalah "a plan for providing sets of learning opportunities for persons to be educated" ; sebuah rencana yang menyediakan kesempatan belajar bagi orang yang akan dididik. Namun, rencana kurikulum tidak dapat dimengerti sebagai sebuah dokumen tetapi lebih sebagai beberapa rencana yang lebih kecil untuk porsi atau bagian kurikulum tertentu.
7 A. Tujuan, Sasaran dan Bidang Kegiatan Model ini menunjukkan bahwa perencana kurikulum mulai dengan menentukan atau menetapkan tujuan sasaran pendidikan yang khusus dan utama yang akan mereka capai. Saylor, Alexander dan Lewis, mengklasifikasi serangkaian tujuan ke dalam empat (4) bidang kegiatan dimana pembelajaran terjadi, yaitu : perkembangan pribadi, kompetensi social, ketrampilan yang berkelanjutan dan spesialisasi. Setelah tujuan dan sasarn serta bidang kegiatan ditetapkan, perencana memulai proses merancang kurikulum. Diputuskan kesempatan belajar yang tepat bagi masing-masing bidang kegiatan dan bagaimana serta kapan kesempatan ini akan disediakan. B. Cara Pengajaran Setelah rancangan dibuat (mungkin lebih dari satu rancangan), guru-guru yang menjadi bagian dari rencana kurikulum, harus membuat rencana pengajaran. Mereka memilih metode bagaimana kurikulum dapat dihubungkan dengan pelajar. Guru pada tahap ini harus dikenalkan dengan istilah tujuan pengajaran. Sehingga guru dapat memerinci tujuan pengajaran sebelum memilih strategi atau cara presentasi. C. Evaluasi Akhirnya perencana kurikulum dan guru terlibat dalam evaluasi. Mereka harus memilih teknik evaluasi yang akan digunakan. Saylor, Alexander dan Lewismengajukan suatu rancangan yang mengijinkan : (1) evaluasi dari seluruh program pendidikan sekolah, termasuk tujuan, subtujuan, dan sasaran; keefektifan pengajaran akan pencapaian siswa dalam bagian tertentu dari program, juga (2) evaluasi dari program evaluasi itu sendiri. Proses evaluasi memungkinkan perencana kurikulum menetapkan apakah tujuan sekolah dan tujuan pengajaran telah tercapai.
8 DAFTAR PUSTAKA
Feri.blogs.uny.ac.id MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM. nama :feri dwi haryanto/
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM nama :feri dwi haryanto/15105241029 Feri.blogs.uny.ac.id Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu tindakan. Model dapat ditemukan
Lebih terperinciMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu tindakan. Model
Lebih terperinciModel-Model Pengembangan Kurikulum
Model-Model Pengembangan Kurikulum Oleh : Putri Siti Nadhiroh/15105244005 Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id Kaitan Desain dengan Model Tyler Taba Wheeler Dsb Desain Kurikulum Subject Compet Soc F Pribadi Ind.
Lebih terperinciDasar-Dasar Pengembangan Kurikulum
Resume ke-8 Tgl 17 November 2015 Oleh: Lilik Lestari NIM:15105241037 Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan untuk
Lebih terperinciMODEL MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
MODEL MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: 15105244008 http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/ A. Pengertian Model-model Pengembangan Kurikulum Menurut Good (1972) dan Travers (1973), model
Lebih terperinciMODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh : Nisa Muktiana/ nisamuktiana.blogs.uny.ac.id
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendasain (designing), menerpakan
Lebih terperinciMATA KULIAH INOVASI KURIKULUM Pendekatan dan Model Pengembangan Kurikulum
Tugas Kolompok MATA KULIAH INOVASI KURIKULUM Pendekatan dan Model Pengembangan Kurikulum OLEH : KELOMPOK I Darman Adwan Anggra iniwwinarti Asep Firman Nurdin Alwas Muis Dermawan PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
Lebih terperinciModel-Model Pengembangan Kurikulum Oleh: Restu Wijayanto(TP/B/048)
Model-Model Pengembangan Oleh: Restu Wijayanto(TP/B/048) A. Model Ralph Tyler Dalam bukunya yang berjudul Basic Principles Curriculum and Instruction (1949), Tyler mengatakan bahwa curriculum development
Lebih terperinciKURIKULUM DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1. Model Pengembangan Kurikulum A. Model Tyler Model ini dikembangkan dengan prinsip komprehensif yang mementingkan pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu sendiri
Lebih terperinciModel dan Organisasi. Konsep Landasan Komponen Prinsip. Evaluasi. Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Konsep Landasan Komponen Prinsip Model dan Organisasi Evaluasi Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Lingkungan Pendidik Interaksi Isi Proses Evaluasi Tujuan Pendidikan Pendidikan Peserta Didik Alam-Sosial-Budaya-Politik-Ekonomi-Religi
Lebih terperinciKAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Prof. DR. M.S. BARLIANA, MPd, MT. KAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN TA 312 semester DUA Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia 1 M.S. BARLIANA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia 2010 MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM
Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia 2010 HIMPUNAN MAHSISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM Model
Lebih terperinciMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM.
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Tujuan Pembelajaran Peserta pelatihan diharapkan memahmi : Arti prosedur pengembangan kurikulum Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum Beberapa prosedur pengembangan kurikulum
Lebih terperinciModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Apa itu Model PengKur? Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam
Lebih terperinci[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN MANAJEMEN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS KOMPETENSI
MANAJEMEN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS KOMPETENSI EUIS ANIH euisanih@yahoo.co.id DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP SUBANG ABSTRAK Sistem pendidikan terdiri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) pertama kali dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn (1980) pada akhir abad ke 20 (Sanjaya, 2007). Pada awalnya, PBL dikembangkan
Lebih terperinciKURIKULUM PERGURUAN TINGGI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
KURIKULUM PERGURUAN TINGGI Oleh: Anik Ghufron LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 FOKUS KAJIAN 1. Pengertian kurikulum 2. Posisi kurikulum dalam konteks
Lebih terperinciPertemuan I. Isniatun Munawaroh, M.Pd
Pertemuan I Isniatun Munawaroh, M.Pd PENGERTIAN KURIKULUM Berawal dari currere yang diartikan sebagai lintasan pacu untuk perlombaan lari, istilah kurikulum kemudian digunakan dalam pendidikan dengan.
Lebih terperinciNana Syaodih Sukmadinata
Nana Syaodih Sukmadinata membagi membagi model-model pengembanagan kuirkulum menjadi delapan model yaitu:1. the administrative (line staff model) model, 2. the grass roots model, 3. Beauchamp s system,
Lebih terperinciKompetensi yang Diharapkan
Kompetensi yang Diharapkan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami hakekat, konsep, dan program kurikulum penjasorkes serta dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran Deskripsi
Lebih terperinciKAJIAN KURIKULUM PENJAS
Tugas Individu KAJIAN KURIKULUM PENJAS (PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT PARA AHLI) OLEH ROMIYALI A1B2 10 045 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DESAIN KURIKULUM Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006 DESAIN KURIKULUM Arti; curriculum design is the outcome of a process by which the purposes of education are
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan
Lebih terperinciISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT
ISO 14001 : Environmental Management System Lely Riawati, ST., MT Global Environmental Issues Environment Click to edit Master text styles Surrounding where an organization operates, including air, water,
Lebih terperinciKONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Bicara Kurikulum, Bicara tentang Pendidikan Apa itu Pendidikan? Apa Tujuan Pendidikan? Apa Fungsi Pendidikan? Masalah Apa yang Dihadapi Pendidikan? Bagaimana Pendidikan
Lebih terperinciPENGERTIAN PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM OLEH : DRS. I MADE
PENGERTIAN PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM OLEH : DRS. I MADE KARTIKA,M.Si FKIP UNIVERSITAS DWIJENDRA DENPASAR ============================================================== Pada awalnya istilah kurikulum
Lebih terperinciPengembangan Kurikulum. Dr. Sri Winarni, M.Pd
Pengembangan Kurikulum Dr. Sri Winarni, M.Pd Pendekatan Pengembangan Kurikulum Proses pengemb kur melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan masing-masing, mempertimbangkan berbagai prinsip dan faktor,
Lebih terperinciREKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN
241 Lampiran 7 REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN No. Seri Fieldnote Pokok Masalah Responden P R : 05 (Gabungan) : Proses Penyusunan Kurikulum Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah
Lebih terperinciDARI PETA KURIKULUM Sampai Ke BUKU BLOK : PANDUAN STEP By STEP. (tim kurikulum UGM)
DARI PETA KURIKULUM Sampai Ke BUKU BLOK : PANDUAN STEP By STEP (tim kurikulum UGM) 10 tahap umum design curriculum PBL (Wiers et al 2002) Give the rationale for the curriculum and form a curriculum planning
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN DASAR BIDANG PRIBADI-SOSIAL DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN DASAR BIDANG PRIBADI-SOSIAL DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA Muya Barida Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Universitas Ahmad Dahlan email: moza_barid@yahoo.com Abstract Program
Lebih terperinciDESAIN KURIKULUM. Farida Nurhasanah
DESAIN KURIKULUM Farida Nurhasanah Pengembangan Kurikulum Disain Kurikulum Pengertian Arti; curriculum design is the outcome of a process by which the purposes of education are linked to the selection
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciModel-Model Pengembangan Kurikulum dalam Proses Kegiatan Belajar. Ali Usmar Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Dosen STAI Ma arif Jambi
Model-Model Pengembangan Kurikulum dalam Proses Kegiatan Belajar Ali Usmar Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Dosen STAI Ma arif Jambi Abstrak Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah disusun
Lebih terperinciTUGAS GURU SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2011 VOL. XII NO. 1, 59-67 TUGAS GURU SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM Azhar M. Nur Dosen tetap pada Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Abstract Teacher as a curriculum developer
Lebih terperinciFOKUS KAJIAN. model pembelajaran. sekolah. 1. Rasional. 2. Konsep dasar. 3. Posisi kurikulum dalam sistem pendidikan
FOKUS KAJIAN 1. Rasional 2. Konsep dasar 3. Posisi kurikulum dalam sistem pendidikan 4. Kaitan teori pendidikan, desain kurikulum, dan model pembelajaran 5. Kurikulum dalam pembelajaran 6. Implikasi terhadap
Lebih terperinciPENGANTAR KULIAH. Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Oleh: Mustofa
PENGANTAR KULIAH Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Oleh: Mustofa Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Deskripsi Mata Kuliah Mendiskripsikan teori, hakikat dan stategi pengembangan
Lebih terperinciBAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciManajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-
Manajemen Asuhan Keperawatan RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.- Manajemen pada proses keperawatan Pengkajian Diagnosis Perencanaan Implementasi evaluasi langkah awal dalam proses keperawatan PENGKAJIAN proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, kemajuan suatu bangsa dalam berbagai bidang dapat diukur dari kemajuan
Lebih terperinciMATERI AJAR MANAJEMEN KURIKULUM. Oleh: Slamet Lestari
MATERI AJAR MANAJEMEN KURIKULUM Oleh: Slamet Lestari JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Greek: curir = pelari, curere = tempat berpacu curriculum
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciLandasan dan Prinsip PengembanganKurikulum
Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum A. Landasan Pengembangan Kurikulum Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. spesifik (Solso, 2008). Menurut Suherman (2001) pemecahan masalah merupakan
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah
Lebih terperinciPUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 Pengertian Model a. Model adalah seperangkat prosedur yang sistematis untuk mewujudkan suatu proses. b. Proses sistematis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM (CURRICULUM DEVELOPMENT) I Gde Wawan Sudatha 1
PENGEMBANGAN KURIKULUM (CURRICULUM DEVELOPMENT) I Gde Wawan Sudatha 1 A. Pendahuluan Pengembangan merupakan bagian yang esensial daripada program pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai tidak hanya pada
Lebih terperinciExtreme Programming Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Lebih Sederhana
Extreme Programming Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Lebih Sederhana Permasalahan utama yang sering muncul dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak adalah perubahan requirement yang
Lebih terperinciPerencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Matematis Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga pemahaman konsep matematis menjadi sangat penting. Belajar konsep merupakan
Lebih terperinciPengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Oleh Aris Fajar Pambudi FIK UNY Pengembangan Kurikulum Penjas Pendahuluan Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum Model Pengembangan Kurikulum Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum
Lebih terperinciTINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori
Lebih terperinciApa itu Penelitian Tindakan Kelas?
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE,. MP Guru Besar Universita Riau Email : asyahza@yahoo.co.id Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id Disampaikan pada Workshop PTK Bagi Dosen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kurikulum Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Istilah
Lebih terperinciMENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta
MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh Sudrajat Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta A. Muqadimah Bagi kebanyakan siswa IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan. Mereka
Lebih terperinciKonferensi Guru Papua Bekerja dengan dan di dalam kurikulum. Salamat datang
Konferensi Guru Papua 2011 Bekerja dengan dan di dalam kurikulum Salamat datang Konsep Awal: pedagogical content knowledge (PCK) Content or disciplinary knowledge PCK Curricular knowledge Ide ini datang
Lebih terperinciDonald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai
Donald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG)
1 PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG) Laily Syarifah Era globalisasi menuntut kualitas manusia
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Kurikulum Hilda Taba Kurikulum = a plan for learning = sesuatu yg direncanakan utk dipelajari oleh anak-anak. Definisi Kurikulum 1. The curriculum is the sum total of schools
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.
51 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan
Lebih terperinciISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan Apa itu SML? Suatu sistem untuk mengevaluasi resiko lingkungan sehingga dapat dikelola dengan cara yang konsisten. Prosesnya sistematis dan komprehensif, meliputi
Lebih terperinciPRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN
PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik
Lebih terperinciKONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks
Lebih terperinciREKONSTRUKSI INSTRUKSIONAL. Oleh : Drs. Toto Fathoni,MPd. Universitas Pendidikan Indonesia
REKONSTRUKSI INSTRUKSIONAL Oleh : Drs. Toto Fathoni,MPd. Universitas Pendidikan Indonesia Feedback PLANNING IMPLEMENTATION EVALUATION TUGAS Instruktur/Guru DALAM PENGAJARAN Pengetahuan teoritis tentang
Lebih terperinciKATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)
KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) RASIONAL PROGRAM Layanan program PLS tumbuh subur dan tersebar luas di tengah masyarakat, baik program-program yang bersifat institusional, informasional,
Lebih terperinciyang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan
Lebih terperinciDesain Kurikulum dan Materi Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran Bagian 1 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan Proses Pembelajaran 3. Penilaian Kebutuhan Pengembangan
Lebih terperinciLandasan, Prinsip, dan Evaluasi Kurikulum
Ringkasan Materi Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Landasan, Prinsip, dan Evaluasi Kurikulum Kegiatan Belajar 2 : Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu : Prof. Soenarto Msc, PhD Disusun
Lebih terperinciStarlet Gerdi Julian / /
Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 TEORI PENDIDIKAN A. Pendidikan Klasik Pendidikan klasik adalah pendidikan yang dipandang sebagai konsep pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum pelatihan yang
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan guru madrasah tsanawiyah dalam melakukan penilaian
Lebih terperinci8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, menimbang
Lebih terperinciPola 2: Kurikulum Guru AP Siswa ( AVA) Alat peraga disini bukan merupakan komponen tetapi hanya sebagai alat bantu
DESAIN KURIKULUM Pengertian pengembangan kurikulum atau disebut juga curriculum development atau curriculum planning menunjuk pada kegiatan menghasilkan kurikulum, kegiatan ini lebih bersifat konseptual
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT Niken Wahyu Utami FKIP, Universitas PGRI Yogyakarta email:
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) 1. Memiliki Landasan dan Wawasan Pendidikan a. Memahami landasan pendidikan: filosofi, disiplin ilmu (ekonomi, psikologi, sosiologi, budaya, politik), dan
Lebih terperinciIMPLIKASI PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAGI SEKOLAH/MADRASAH, SISWA, DAN ORANG TUA) *) Oleh: Anik Ghufron **)
IMPLIKASI PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAGI SEKOLAH/MADRASAH, SISWA, DAN ORANG TUA) *) Oleh: Anik Ghufron **) Dalam Oxford Advanced Learner s Dictionary dinyatakan bahwa implikasi memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini tak terlepas dari peran matematika sebagai ilmu universal dan konsep-konsep
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie
8 BAB II KAJIAN TEORETIS A. Administrasi pada Umumnya Pada umumnya pengertian administrasi yang dimaksudkan oleh kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie (Belanda)
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile learning berbasis WAP. Metode
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI FISIKA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI SMP 17 KOTA JAMBI. Maison, Asrial, Syaiful M
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI FISIKA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI SMP 17 KOTA JAMBI Maison, Asrial, Syaiful M ABSTRAK Praktik pembelajaran konvensional pada bidang IPA khususnya materi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2015/2016 semester
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BAB I KONSEP TEORI 1.1 Latar Belakang Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dilakukan dengan berbagai
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinci6 Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Tipe Anggaran Anggaran merupakan salah satu alat vital suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Semua perusahaan harus membuat anggaran, baik itu perusahaan besar
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definsi Teknologi Informasi. Teknologi Informasi mencakup komponen teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah, menyimpan dan menyampaikan informasi. ( Luhukay,1994 ) 1. Teknologi
Lebih terperincidata, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.
( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian deskriptif
Lebih terperinciBEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski
BEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
42 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode penelitian berisi tahap-tahap yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Metode penelitian yang akan dilakukan, yaitu metode penelitian kualitatif. A. Metode
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir
123 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Tantangan organisasi saat ini dan ke depan adalah situasi perubahan yang semakin terbuka dan kadang tak terduga terjadinya. Disamping itu, sistem informasi
Lebih terperinciKULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota
KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan dan Perancangan Wilayah dan Kota Juweti Charisma, ST What is Planning? Definisi perencanaan Lingkup dan elemen perencanaan
Lebih terperinciMENCETAK PENGUSAHA MUDA DARI UNIVERSITAS MELALUI KURIKULUM BERBASIS ENTERPRENEURSHIP
MENCETAK PENGUSAHA MUDA DARI UNIVERSITAS MELALUI KURIKULUM BERBASIS ENTERPRENEURSHIP Dwi Agus Herdiyadi (Program Studi Akuntansi, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Majapahit) ABSTRACT Upaya mengatasi
Lebih terperinciDESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Tri Widiatmi Mahasiswa Program Studi S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah proses atau metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh
Lebih terperinciPeta Sistem Pendidikan
Peta Sistem Pendidikan INSTRUMENTAL INPUT Kebijakan Pend, Kurikulum, staf, Sarana dan fasilitas RAW INPUT Siswa (intelektual, fisik, Sosial,afektif) PROSES Proses Pembelajaran, Evaluasi, pengelolaan, aktivitas
Lebih terperinciManajemen : Pendahuluan
Manajemen : Pendahuluan Pengantar Manajemen Pertemuan Ke-1 MERY CITRA SONDARI,SE.,MSi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN Mengapa Anda belajar Manajemen? Silakan sampaikan pendapat anda Mengapa Belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dokumen kurikulum yang fleksibel dan mudah untuk dilaksanakan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah dokumen kurikulum yang fleksibel dan mudah untuk dilaksanakan. Dokumen kurikulum yang dikemas
Lebih terperinci