PENDIDIKAN KARAKTER HEMAT DAN HIDUP SEDERHANA MELALUI GERAKAN MENABUNG DI SEKOLAH DASAR 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDIDIKAN KARAKTER HEMAT DAN HIDUP SEDERHANA MELALUI GERAKAN MENABUNG DI SEKOLAH DASAR 1"

Transkripsi

1 PENDIDIKAN KARAKTER HEMAT DAN HIDUP SEDERHANA MELALUI GERAKAN MENABUNG DI SEKOLAH DASAR 1 Rahmawati, Sony Irianto, Arifin Muslim 2 PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh bagi nilainilai manusia. Pengaruh tersebut berkaitan dengan karakter bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai negara periphery dengan ciri budaya konsumtif, tidak produktif, upaya saving (menabung) rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, faktor penghambat dan upaya mengatasi hambatan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SDN1 PKL dan SDN2 PKD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar SDN1 PKL dijadwalkan setiap hari, pertama siswa setor ke guru kelas, kemudian guru kelas setor ke guru bendahara tabungan siswa, selanjutnya guru bendahara tabungan siswa menyetorkan ke bank dengan rekening tabungan atas nama sekolah. Pelaksanaan gerakan menabung SDN2 PKD dijadwalkan seminggu sekali, setiap hari Selasa ada pegawai bank datang ke sekolah untuk mengambil tabungan siswa, sebelumnya siswa sudah mengumpulkan tabungan ke guru kelas. Hambatan dalam pelaksanaannya ada tiga. Pertama, faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kedua, menyita jam pelajaran. Ketiga, siswa menyalahgunakan uang tabungan. Upaya dalam mengatasi hambatan yaitu menjalin kerja sama dengan pihak yang berada di sekitar siswa, guru menulis dan merekap tabungan siswa pada saat jam istirahat, memberikan nasehat kepada siswa. Kata Kunci: pendidikan karakter, hemat, hidup sederhana, gerakan menabung. 1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: rahmawaty123@ymail.com 479

2 PENDAHULUAN Menurut pendapat Sarlito Wirawan Sarwono dalam makalahnya Remaja dalam Era Industri dan Komunikasi dalam bukunya Salahudin & Irwanto (2013: 235) menjelaskan bahwa: Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perubahan nilai-nilai manusia. Perubahan ini semakin memudarkan nilai-nilai moral dalam masyarakat, yang pada gilirannya menuntut masyarakat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang sedang berlangsung, atau tidak sama sekali. Untuk kemudian dilindas dan tertinggal. (Sarlito Wirawan, 1998: 2). Selanjutnya melihat perkembangan Indonesia di mata dunia yaitu menurut Mulyady dalam Kompasiana (2015) memberitakan beberapa peringkat Indonesia di mata dunia yaitu: Data ASEAN Centre for Energy (ACE) tahun 2013, tercatat Indonesia merupakan negara dengan tingkat pemborosan energi listrik paling tinggi saat ini. Padahal pasokan listrik di Indonesia dalam kondisi kritis dan siaga karena cadangannya sudah tidak banyak yang tersisa. Indonesia juga dikenal dunia sebagai negara yang paling boros pangan. Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional (Food and Agricultural Organization; FAO) menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Ini bisa terjadi karena - menurut Direktur Pengelolaan Perikanan FAO Indroyono Susilo - budaya makan orang Indonesia yang gemar menyisakan makanan. Indonesia merupakan negara paling konsumtif di dunia Sejak tahun 1970-an hingga hari ini, Indonesia sudah dikenal sebagai negara paling konsumtif di dunia. Bahkan pada saat krisis ekonomi global melanda dunia di tahun 1998 dan 2008, Indonesia seolah tidak terpengaruh. Nilai belanja masyarakatnya meningkat cukup signifikan. Tidak saja di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Di era 2000an ini, kehidupan konsumtif masyarakat Indonesia semakin menjadi-jadi. Mengenai masalah konsumtif, Supriatna (2012) menjelaskan bahwa budaya konsumtif menjadi penghambat membangun karakter produktif dan kerja keras. Konsumerisme terhadap produk industri untuk memenuhi kebutuhan sekunder merupakan masalah sosial serta ketiadaan karakter hemat dalam mengkonsumsi barang dan karakter produktif dalam menghasilkan inovasi. Selanjutnya analisis Immanuel Wallerstein, (1999) menempatkan Indonesia sebagai negara periphery yang memiliki ciri budaya diantaranya yaitu konsumtif dan tidak produktif, kemudian upaya saving (menabung) yang rendah. Selanjutnya Anggasari (dalam Hotpascaman 2010: 2) mengungkapkan bahwa: Perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan (Wahidah: 2013). Keinginan untuk membeli sesuatu ini biasa muncul dikarenakan melihat iklan di televisi dengan rayuan-rayuan iklan yang diberikan, ikut-ikutan teman yang mengikuti mode yang sedang berkembang, dan sering kali mementingkan gengsinya agar tidak ketinggalan zaman. 480

3 Perilaku konsumtif juga ada pada lingkungan sekolah dasar. Hal ini didapatkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 1 Pasir Kulon. Didapatkan informasi bahwa di sekolah tersebut masih terdapat siswa yang berperilaku konsumtif, ini dibuktikan dengan saat istirahat siswa senang sekali membeli mainan yang menurut peneliti kurang bermanfaat. Ketika satu anak membeli, maka yang lain akan terpengaruh untuk membeli juga. Selain itu, siswa SD Negeri 1 Pasir Kulon yang berkarakter hemat dan hidup sederhana perlu diupayakan lagi. Karena ketika di kelas IV peneliti melihat bahwa dari jumlah siswa di kelas tersebut hanya beberapa orang yang membawa bekal dari rumah. Kemudian secara umum siswa di sekolah tersebut ketika istirahat membeli jajan semua. Untuk penampilan, siswa masih terlihat belum semuanya mencerminkan hidup sederhana, ini dibuktikan ketika ekstrakurikuler tari, voli, gambar, masih terdapat siswa yang berpenampilan mewah dan banyak pernakpernik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD Negeri 1 Pasir Kulon didapatkan informasi bahwa sudah ada kegiatan menabung yang dikelola oleh sekolah. Kegiatan menabung tersebut sebagai bentuk melatih siswa untuk menabung, selain itu juga untuk cadangan membayar biaya yang tidak terduga. Setiap hari siswa diperbolehkan untuk menabung ke guru kelas masing-masing. Kemudian oleh guru kelas disetorkan ke bendahara tabungan siswa. Selanjutnya oleh bendahara tabungan siswa di setorkan ke bank. Peneliti juga melakukan wawancara kepada pegawai bank untuk mendapatkan informasi terkait dengan tabungan pelajar. Peneliti mewawancarai pegawai bank dari 2 (dua) bank berbeda yaitu Bank BRI KCP Unit Purwokerto Barat dan Bank BPR BKK Purwokerto KC Karanglewas. Dari kedua bank tersebut peneliti mendapatkan informasi bahwa pihak bank mengadakan tabungan untuk pelajar yang diberi nama Tabunganku. Berdasarkan hasil wawancara diketahui Bank BPR BKK Purwokerto KC Karanglewas sudah bekerja sama dengan SD N 2 Pasir Kidul dalam gerakan menabung di sekolah dasar. Jadi, siswa di SD Negeri 2 Pasir Kidul sudah memiliki buku rekening tabungan masing-masing. Berdasarkan informasi tersebut peneliti berencana melakukan penelitian terkait gerakan menabung di sekolah dasar. Penelitian ini penting di lakukan untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh mana penerapan gerakan menabung di sekolah dasar dalam upaya untuk memberikan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana. Sesuai dengan latar belakang masalah maka inti permasalahan pokok yang harus ditemukan jawabannya dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar?, 2) Apakah faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar?, 3) Bagaimanakah upaya mengatasi hambatan pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar?. 481

4 Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: mengetahui pelaksanaan, faktor penghambat upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter hematdan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai guna secara positif baik bagi peneliti maupun bagi orang lain. Adapun nilai guna yang diharapkan itu dapat dijelaskan sebagai berikut: dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar dan menjadi dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri maupun penelitian yang lain. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sugiyono (2010: 1) mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Sugiyono (2015: 296) Borg and Gall 1988 menyatakan bahwa: Qualitative research is much more difficult to do well than quantitative research because the data collected are usually subjective and the main measurement tool for collecting data is the investigator himself. Penelitian kualitatif lebih sulit bila dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrumen sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri. Waktu untuk melaksanakan penelitian ini kurang lebih selama tiga bulan mulai dari tahap observasi, pelaksanaan, sampai penyusunan laporan. Tempat penelitian yaitu di SD Negeri 1 Pasir Kulon: Jl. Pekuncen, RT 02/RW 01, Karanglewas dan SD Negeri 2 Pasir Kidul: Jl. Kertawibawa No. 651 Purwokerto Barat Menurut Sugiyono (2010: 60) mengatakan bahwa penelitian kualitatif the researcher is the key instrumen. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utama adalah peneliti sendiri, namun setelah fokus penelitian menjadi jelas mungkin akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat digunakan untuk menjaring data pada sumber data yang lebih luas, dan mempertajam serta melengkapi data hasil pengamatan dan observasi. Dalam penelitian ini, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. (Sugiyono, 2010: 146). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik sampling dengan menggunakan snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan menabung di tempat yang diteliti. Wawancara dilakukan kepada orang 482

5 yang berperan serta dalam kegiatan menabung di sekolah dasar. Dokumentasi yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan penelitian baik berupa buku, foto dan lainnya. Menurut Sugiyono (2015: 336) menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Miles and Huberman (1984) dalam bukunya Sugiyono (2010: 183) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam anlisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Reduksi data yaitu memilih data yang penting dan membuang yang tidak penting. Menyajikan data yaitu untuk mempermudah dalam membuat kesimpulan misalnya dibuat peta konsep atau teks naratif. Selanjutnya kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara apabila ada data yang lebih relevan dan mendukung maka bisa berubah. Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Triangulasi data pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dan menggabungkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Pendidikan Karakter Hemat Dan Hidup Sederhana Melalui Gerakan Menabung Di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru dari dua sekolah yang diteliti mengenai pendidikan karakter di sekolah dasar, didapatkan informasi bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar dilaksanakan dengan melakukan pembiasaan. Pembiasaan tersebut dalam hal kegiatan siswa di sekolah yang berhubungan dengan karakter. Pembiasaan dalam rangka pendidikan karakter harus menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sehingga dengan pembiasaan tersebut diharapkan dapat mendukung berhasilnya pendidikan karakter pada siswa di sekolah dasar. Pelaksanaan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui gerakan menabung. Karena gerakan menabung merupakan salah satu kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan di sekolah dasar. Gerakan menabung merupakan kegiatan yang 483

6 ada di beberapa sekolah yang mewajibkan siswanya untuk menabung sesuai dengan jadwal yang ditetukan. Selain mendapatkan informasi dengan wawancara mengenai gerakan menabung di SD Negeri 1 Pasir Kuon. Peneliti juga melakukan observasi terkait gerakan menabung. Hasil observasi yang dilakukan peneliti sama dengan hasil wawancara yaitu di SD Negeri 1 Pasir Kulon sudah ada gerakan menabung. Setiap siswa memiliki buku tabungan masing-masing. Kemudian setiap guru kelas juga memiliki buku tabungan kelasnya masing-masing untuk merekap tabungan siswa. Selanjutnya terdapat juga guru yang mengelola tabungan secara keseluruhan. Ketika sudah terkumpul maka di setorkan ke Bank BPR BKK Karanglewas. Hasil wawancara mengenai gerakan menabung di SD Negeri 2 Pasir Kidul sesuai dengan hasil observasi yang peneliti lakukan. Berdasarkan hasil observasi peneliti mengetahui bahwa setiap siswa memiliki buku rekening tabungan masing-masing. Setiap hari selasa pegawai Bank BPR BKK Karanglewas datang ke sekolah untuk mengambil tabungan siswa. Jadi guru kelas tidak mengelola tabungan siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar dilakukan dengan pembiasaan. Pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah salah satunya yaitu gerakan menabung. Siswa menjadi terbiasa untuk menabung sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Ada sekolah yang menggunakan setiap hari untuk menabung. Terdapat sekolah yang menabung dengan satu minggu sekali. Baik secara mandiri dikelola oleh sekolah maupun bekerja sama dengan pihak bank. Walaupun polanya berbeda dalam melaksanakan gerakan menabung tetapi tujuan dan fungsinya sama untuk membiasakan siswa menabung. Dengan terbiasa menabung maka siswa akan terlatih untuk memiliki karakter hemat dan hidup sederhana. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter Hemat Dan Hidup Sederhana Melalui Gerakan Menabung Di Sekolah Dasar. Gerakan menabung sudah banyak diterapkan disekolah-sekolah. Gerakan menabung ini diadakan untuk melatih anak menabung sejak dini dan untuk menanamkan karakter hemat dan hidup sederhana bagi siswa. Setiap sekolah dasar memiliki latar belakang yang berbeda dalam pengadaan gerakan menabung untuk menanamkan karakter hemat dan hidup sederhana kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa latar belakang suatu sekolah dasar mengadakan gerakan menabung itu berbeda-beda. Semua aturan dalam gerakan menabung juga tergantung dari kebijakan sekolah. Intinya sekolah ingin menerapkan gerakan menabung itu untuk kebaikan bersama dan mugkin untuk mencegah suatu permasalahan yang sudah pernah dialami. Berdasarkan wawancara kepala sekolah SD Negeri 1 Pasir Kulon menjelaskan bahwa faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar yaitu faktor lingkungan. Menurut beliau faktor lingkungan sangat menentukan dalam pembentukan karakter siswa. Lingkungan 484

7 pendidikan ada tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut sama-sama memberikan pengaruh terhadap pendidikan karakter. Tetapi menurut beliau yang paling berpengaruh yaitu lingkungan masyarakat karena lingkupnya besar sehingga akan menghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Kepala sekolah SD Negeri 2 Pasir Kidul menjelaskan bahwa faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah pengaruh lingkungan luar sekolah. Karena menurut beliau siswa di sekolah paling hanya 5 jam, jadi siswa lebih banyak bergaul di luar sekolah. Oleh karena itu, sangat menghambat, apalagi jika mereka bergaul dengan anak yang tidak seusia, karena tingkat perkembangannya itu berbeda. Selain itu jika wali murid cerai itu juga sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter. Orang tua menjelaskan bahwa hambatan yang dialami dalam gerakan menabung adalah terletak pada anaknya sendiri. Yaitu ketika anak sudah diberi uang untuk ditabung, tetapi pada keyataannya oleh anak tersebut tidak ditabungkan. Ini merupakan salah satu kendala atau hambatan dalam pelaksananaan gerakan menabung di sekolah dasar. Menurut pendapat guru SD Negeri 1 Pasir Kulon yang menjelaskan tentang hambatan pelaksanaan gerakan menabung di sekolah dasar yaitu menyita waktu pelajaran, jika merekap buku tabungan siswa di saat jam pelajaran. Alasannya karena butuh waktu yang cukup lama dan teliti dalam merekap dan menulis buku tabungan siswa. Berbeda dengan gerakan menabung yang terlaksana di SD Negeri 2 Pasir Kidul. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru yang sependapat bahwa tidak ada hambatan dalam pelaksanaan gerakan menabung di sekolahnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar. Faktor penghambatnya yaitu faktor lingkungan, menyita waktu bagi guru kelas, siswa yang nakal. Upaya Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Hemat Dan Hidup Sederhana Melalui Gerakan Menabung Di Sekolah Dasar. Ketika ada suatu hambatan yang menghalangi maka ada upaya untuk mengatasinya agar kegiatan yang dilakukan lebih baik. Berdasarkan pendapat kepala sekolah SD Negeri 1 Pasir Kulon menjelaskan bahwa untuk mengatasi hambatan dalam pendidikan karakter adalah dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak. Pihak tersebut merupakan orang yang ada di dalam lingkungan pendidikan. Diantaranya yaitu orang tua, tokoh masyarakat, dan warga masyarakat. Ketika semua pihak sudah bekerja sama maka hambatan dapat teratasi. Menurut pendapat kepala sekolah SD Negeri 2 Pasir Kidul dalam mengatasi hambatan pndidikan karakter yaitu lebih menekankan kepada wali murid. Sebelum itu dilakukan maka dengan melakukan penanaman beberapa karakter kepada siswa yaitu disiplin, tanggung jawab, tertib. Selanjutnya 485

8 menjalin kerja sama dengan wali murid. Wujud kerja sama tersebut dilaksanakan dengan adanya paguyuban wali murid. Di dalam paguyuban wali murid maka terdapat pertemuan untuk membahas beberapa hal terkait siswa. Sehingga benar-benar ada wujud nyata dalam mengatasi hambatan pendidikan karakter. Berdasarkan hasil wawancaa tersebut dapat diketahui bahwa dalam mengatasi hambatan pendidikan karakter yaitu dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang berada dalam lingkungan siswa baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan kerja sama yang baik maka akan mengatasi hambatan tersebut dengan lebih baik. Pendapat orang tua yang menjelaskan bahwa dalam mengatasi hambatan pada siswa yang nakal yaitu dengan memberi tahu anak agar rajin menabung. Karena dengan menabung akan mendapatkan banyak manfaat. Selain itu, juga menasehati anak tersebut agar tidak menyalah gunakan uang tabungan. Maksudnya yaitu ketika dikasih uang untuk ditabung maka harus ditabung janagn untuk membeli jajan. Pendapat guru menjelaskan bahwa upaya dalam mengatasi hambatan pelaksanaan gerakan menabung yaitu dengan merekap dan menulis tabungan siswa ketika waktu istirahat. Sehingga jam pelajaran tidak terganggu dan dapat berjalan dengan baik. Sehingga semuanya akan terlaksana dengan baik, baik pelajaran maupun gerakan menabung. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya dalam mengatasi hambatan pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar yaitu ada tiga upaya. Pertama sekolah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berada dalam lingkungan siswa. Kedua guru kelas merekap dan menulis tabungan siswa ketika jam istirahat. Ketiga orang tua memberikan nasehat kepada anaknya agar tidak menyalahgunakan uang tabungan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar dilakukan dengan pembiasaan. Pembiasaan yang dilakukan salah satunya dengan gerakan menabung. Setiap sekolah memiliki pola berbeda dalam menerapkan gerakan menabung. SD Negeri 1 Pasir Kulon menerapkan gerakan menabung dengan dijadwalkan setiap hari. Pertama siswa menyetorkan tabungan ke guru kelas, kemudian oleh guru kelas disetorkan ke guru bendahara tabungan sekolah. Selanjutnya oleh guru bendahara tabungan sekolah disetorkan ke Bank BPR BKK KC Karanglewas dengan buku rekening atas nama sekolah. SD Negeri 2 Pasir Kidul menerapkan gerakan menabung dengan menjadwalkannya seminggu seklai yaitu setiap hari selasa. Bekerja sama dengan pihak Bank BPR BKK KC Karanglewas. Setiap Hari Selasa pegawai Bank BKK Karanglewas datang ke sekolah untuk mengambil tabungan siswa. Sebelumnya siswa mengumpulkan buku tabungannya ke guru kelas. 486

9 Hambatan dari pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar yaitu ada tiga. Pertama pengaruh faktor lingkungan, karena siswa berada dalam tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Kedua yaitu menyita waktu guru kelas untuk menyampaikan pelajaran di kelas, karena jika guru kelas merekapnya pada saat jam pelajaran. Ketiga yaitu siswa yang nakal, maksudnya siswa yang menyalahgunakan uang tabungan untuk keperluan pribadi. Upaya untuk mengatasi faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter hemat dan hidup sederhana melalui gerakan menabung di sekolah dasar yaitu ada tiga sesuai dengan hambatan yang ada. Pertama yaitu sekolah menjalin kerja sama dengan pihak yang berkaitan dengan siswa yaitu dengan orang tua, tokoh masyarakat dan warga masyarakat. Kedua yaitu dengan membiasakan guru kelas merekap dan menulis tabungan siswa ketika jam istirahat. Ketiga yaitu menasehati siswa yang menyalahgunakan uang tabungan agar tidak menyalahgunakan lagi. DAFTAR PUSTAKA Mulyady Peringkat Indonesia di Dunia. Tersedia: Diakses: Senin, 11 Januari 2016 Pukul: 14:21 WIB Salahudin, Anas & Irwanto Alkrienciehie. Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriatna, Nana Masalah Yang Terkait Dengan Pendidikan Karakter Bangsa. Tersedia: kimiaindah.files.wordpress.com. Diakses Rabu, 13 Januari 2016 Pukul 13:38 WIB Wahidah, Nurul Pengaruh Perilaku Konsumtif Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN. Tersedia: Jurnal.Untan.Ac.Id/ Pdpb/Article/Download/4610/4692. Diakses Rabu, 13 Januari 2016 Pukul 13:35 WIB 487

10 488

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work research) yaitu peneliti melakukan penelitian langsung ke lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif, di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter BAB III METODE DAN PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ada dua macam yaitu Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, karena peneliti ingin menggambarkan Peran guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada ekstrakurikuler pramuka di SDN Lorejo 2 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mengadakan penelitian. 1 Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mengadakan penelitian. 1 Jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara mengadakan penelitian. 1 Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian maka diperlukan suatu metode, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena jenis penelitian tersebut sesuai dengan tema yang peneliti buat. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sebagai awalan dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif analitis. Sukmadinata menjelaskan Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang merupakan penelitian dengan memberikan gambaran secara detail subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1. Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan performance guru PAI di MTs Nu Hasyim Asy ari 02 Kudus.

mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan performance guru PAI di MTs Nu Hasyim Asy ari 02 Kudus. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan ( field reseach). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. pembiayaan qardhul hasan bagi usaha mikro di KSPPS BMT Bina Ummat. kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

BAB II METODE PENELITIAN. pembiayaan qardhul hasan bagi usaha mikro di KSPPS BMT Bina Ummat. kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. 40 BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Peran Usaha Industri Kecil Tahu Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas adalah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini bertempat di MA Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara dan dilaksanakan selama satu bulan yaitu dimulai tanggal 29 Agustus hingga 29 September.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuannya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini sesuai dengan butir-butir rumusan masalah dan tujuan penelitian, menggunakan jenis penelitian field research yaitu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang disajikan merupakan hasil dari analisis kemampuan berpikir kreatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian metodologi menduduki peranan yang sangat penting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian metodologi menduduki peranan yang sangat penting. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan jenis penelitian apa yang akan peneliti gunakan, selain itu cara pengumpulan data dan dengan apa peneliti akan menganalis data. Didalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mendeskripsikan tentang model pembelajaran keagamaan berbasis Masjid untuk meningkatkan Ibadah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember (Full

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode atau pendekatan kualitatif yaitu; penelitian yang tidak menggunakan perhitungan statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Taylor dan Bogdan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian dilaksanakan dalam 6 bulan, 2

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian dilaksanakan dalam 6 bulan, 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian dilaksanakan dalam 6 bulan, 2 bulan pertama untuk observasi dan menyusun proposal, 2 bulan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah daerah di Jalan Dago Pojok RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong,, Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kwartir Cabang XI.28 Tegal. Peneliti mengambil lokasi penelitian di tempat tersebut karena Kwartir Cabang XI.28 Tegal memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pra penelitian yang dilaksanakan selama 1 bulan. konsultasi hingga seminar selama 5 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pra penelitian yang dilaksanakan selama 1 bulan. konsultasi hingga seminar selama 5 bulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang diperlukan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini, dimulai dari judul diterima, merumuskan masalah sampai penulisan laporan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif karena untuk mendapatkan yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Ditinjau dari tujuan dan kasus yang diangkat dalam penelitian ini, maka subjek yang diambil harus memenuhi kriteria tertentu, oleh karena itu, teknik

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan manajemen pendidikan karakter di SDN Kedungmundu Tembalang Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif karena berusaha mengambarkan situasi sosial yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang

BAB III METODE PENELITIAN. research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian, metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif yakni metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga skripsi ini layak sebagai karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci