PADA BALOK BETON BERTULANG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAR SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PADA BALOK BETON BERTULANG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAR SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL"

Teguh Santoso
6 tahun lalu
Tontonan:

Oleh ; Rio Indrawan Edy Harsona 15000046 15000066 Dosen Pembimbing : Ir. Iswandi Imran, MASc.

1 KAJIAN PENULANGAN GESER MINIMUM PADA BALOK BETON BERTULANG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAR SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Disusun Oleh ; Rio Indrawan Edy Harsona Dosen Pembimbing : Ir. Iswandi Imran, MASc., Ph.D. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2004

3 KAJIAN PENULANGAN GESER MINIMUM PADA BALOK BETON BERTULANG ABSTRAK Laporan Tugas Akhir ini menyajikan tinjauan analisis terhadap rumusan jumlah minimum penulangan geser pada balok beton bertulang. Tujuan dari penulangan geser minimum adalah untuk menyediakan cadangan kekuatan untuk memikul kelebihan gaya geser setelah beton mengalami retak tarik diagonal. Sering dengan kemajuan teknologi beton dewasa ini, beton dapat direncanakan memiliki kekuatan tekan (compressive strength) semakin tinggi dan akibatnya juga terdapat peningkatan pada kekuatan tarik beton (tensile strength). Oleh karena itu rumusan jumlah penulangan geser minimum yang lama mungkin tidak cukup untuk diterapkan pada balok beton mutu tinggi. Penulangan geser minimum harus dapat mengantisipasi keruntuhan geser secara tibatiba ketika terjadinya retak tank diagonal pada kondisi ultimate dan juga dapat membatasi retak tarik diagonal pada kondisi layan (service load). Untuk mencegah keruntuhan beton yang bersifat getas, cadangan kekuatan yang cukup harus disediakan oleh penulangan geser sesudah terjadinya retak tank diagonal pada balok beton bertulang.untuk mengontrol lebar retak pada kondisi layan, tidak hanya diperlukan jumlah penulangan geser minimum saja, tetapi jarak maksimum antar tulangan geser juga harus dibatasi. Sebagai akibat kuat tank yang lebih tinggi pada beton mutu tinggi, gaya geser yang mungldn terjadi juga meningkat sehingga diperlukan jumlah penulangan geser minimum yang lebih banyak. Tujuan dari studi tugas akhir ini adalah menentukan persamaan penulangan geser minimum berdasarkan parameter-parameter yang mempengaruhinya dan untuk mengevaluasi tulangan geser minimum sesuai syarat masing-masing standard peraturan beton dengan melihat perilaku gesernya. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Modified Compression Field Theory yang langsung diaplikasikan dengan menggunakan program Response Hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil eksperimen mengenai penulangan geser minimum yang telah diteliti oleh para ahli. Selain itu juga dikaji parameter-parameter lain yang mempengaruhi perilaku geser pada beton bertulang seperti : ukuran balok, kuat tarik beton, pengaruh gaya aksial, pengaruh bentang geser pada balok. Kata Kunci: balok beton bertulang, beton mutu tinggi, retak tarik diagonal, penulangan geser minimum, kuat geser, Modified Compression Field Theory, Response 2000.

4 AN OVERVIEW ABOUT MINIMUM SHEAR REINFORCEMENT ON REINFORCED CONCRETE BEAMS ABSTRACT This final report presents an analysis overview about minimum amount of shear reinforcement. Minimum shear reinforcement is used to provide reserve strength after diagonal cracking of reinforced concrete. With the advent of higher concrete compressive strengths and the corresponding increase in concrete tensile strength, there is concern that traditional amounts of minimum shear reinforcement may not be sufficient in high-strength concrete beams. Minimum shear reinforcement must prevent sudden shear failure on the formation of first diagonal tension cracking and, in addition, must adequately control the diagonal tension crack at service load level. To prevent a brittle failure, adequate reserve of strength must be provided by the shear reinforcement after diagonal cracking of reinforced concrete beams. To control crack widths at service load level, not only must a minimum amount of shear reinforcement be provided, but the maximum stirrup spacing must also be limited. Due to the higher tensile strength of high-concrete, a higher cracking shear is expected and hence, would require a larger amount of minimum shear reinforcement. The main purpose of the study is to evaluate minimum shear reinforcement based on several codes by investigating their shear responses. Analysis is done by using Modified Compression Field Theory which is applicated in Response 2000 program. The analysis results are compared with experimental results that have been investigated. Beside that, an overview about any parameters that influence shear responses on reinforced concrete beam such as : beam dimension, concrete tensile strength, axial load influence, shear span ratio on beams. Keywords : reinforced concrete beams, high-strength concrete, diagonal tensile crack, minimum shear reinforcement, shear strength, Modified Compression Field Theory, Response 2000.

dokumen-dokumen yang mirip

TINJAUAN PENERAPAN METODE STRUT-TIE PADA PERECANAAN STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG SKRIPSI. disusun oleh :

TINJAUAN PENERAPAN METODE STRUT-TIE PADA PERECANAAN STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan