BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode Teori Desain Komunikasi Visual Unsur-unsur dalam komunikasi yaitu: Sumber Pesan Penerima Saluran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode Teori Desain Komunikasi Visual Unsur-unsur dalam komunikasi yaitu: Sumber Pesan Penerima Saluran"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori/Metode Teori Desain Komunikasi Visual Komunikasi diambil dari kata communication, yang dalam bahasa latin Communicatio, dari kata communis yang berarti sama. Sama disini menggambarkan sama makna. Komunikasi merupakan penyampaian pemikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) dalam wujud simbol pikiran. Komunikasi disini bisa berupa gagasan, inspirasi, opini, cerita, dll. Unsur-unsur dalam komunikasi yaitu: 1. Sumber (komunikator) Orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan. 2. Pesan (message) Hal yang ingin disampaikan oleh komunikator. 3. Penerima (komunikan) Sang penerima pesan. 4. Saluran (chanel) Sarana untuk menyampaikan atau menyebarluaskan pesan. 5. Hasil (feedback) Reaksi atas pesan yang disampaikan. Lambang-lambang komunikasi yaitu: 1. Bentuk/ gambar 2. Suara (Bunyi atau Bahasa) 3. Mimik (Memberikan suatu kesan) 4. Gerak Gerik (gesture). 40

2 41 Desain pada dasarnya adalah hasil penyusunan atau komposisi yang didalamnya terdapat unsur visual berikut emosionalnya dengan memperhatikan prinsip - prinsip desain yang dituangkan didalam satu komposisi yang harmonis. Komposisi dalam bahasa latin yaitu 'conponere' yang artinya penggabungan dari banyak menjadi suatu komposisi yang serasi. Prinsip - prinsip Desain : a. Kesatuan Kualitas yang dapat menampilkan suatu elemen desain secara definitive dan organis sebagai suatu bentuk yang tunggal. b. Keseimbangan Manifestasi keseimbangan antara elemen - elemen desain dalam komposisi yang baik. c. Irama Gabungan antara elemen - elemen desain yang menimbulkan pengulangan teratur dari satu atau beberapa unsur, dengan diberi tekanan atau aksen. d. Proporsi Pembagian anatomi yang sesuai dalam merancang suatu desain, baik dalam illustrasi maupun dalam pembagian format suatu desain. e. Keserasian Keteraturan diantara bagian - bagian suatu karya. Merupakan suatu usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen - elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang agar nikmat dipandang, f. Skala Ukuran yang relatif dari suatu objek jika dibandingkan dengan objek atau elemen lain tidak diketahui ukurannya.

3 Teori Prinsip Dasar Animasi Dalam teori dasar animasi mempunyai 12 prinsip yang dipakai para animator sebagai pegangan untuk mengeksploitasi imajinasi mereka sehingga bisa diterima oleh masyarakat yang menontonnya. 12 prinsip animasi ini dibuat di awal tahun 1930 oleh animator di Walt Disney Studio. Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke 12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. 12 Prinsip Animasi : 1. Pose to pose Pose to pose merupakan penentuan posisi key animation dan in between animation yang menjadi cara animator untuk menentukan gerak karakter dan posisi awal gerak, posisi gerak selanjutnya hingga pada gerak akhir. 2. Timing and Spacing Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. 3. Stretch and Squash Gerak sebuah objek agar terlihat lebih hidup dalam animasi. Stretch and Squash memberikan sentuhan kelenturan pada suatu benda hingga memberikan kesan benda yang berbobot dan bervolume dalam animasi. 4. Anticipation Antisipasi merupakan awalan gerak atau ancang - ancang. Suatu contoh seseorang yang sedang ingin menendang bola, sebelum kaki orang tersebut mengenai bola, harus ada pergerakan mundur terlebih dahulu.

4 43 5. Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi pusat perhatian sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. 6. Follow Through and Overlapping Action Follow through merupakan bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului. Suatu contoh pada pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan. 7. Arcs Gerakan yang bersifat melengkung dan terlihat lebih natural. Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara smooth dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah. 8. Easy In & Easy Out Gerakan dimana tedapat gaya gravitasi, massa, kecepatan, dll. Prinsipnya lebih memperlihatkan akselerasi dan deselerasi. 9. Exaggeration Exaggeration merupakan upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedi. Banyak dipakai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Mickey Mouse, dan sebagainya.

5 44 10.Staging Staging dalam animasi meliputi bagaimana lingkungan dibuat untuk mendukung suasana atau mood yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. 11.Appeal Prinsip Appeal merupakan cara untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk kesan yang menarik dan komunikatif dari sebuah karakter yang ingin disampaikan. 12.Personality ( Penjiwaan Karakter ) Karakter tokoh animasi yang kuat, lebih mendetail misalkan sifat baik ataujahat, latar belakangnya, sosial, dll Teori Dasar Pembuatan Cerita Dalam membuat cerita, Cerita dibadi menjadi 2 kategori utama: 1. Fakta (Fact) Yaitu cerita yang berhubungan dengan kejadian sebenarnya, atau biasanya diangkat dari kejadian sebenarnya. 2. Fiksi atau khayalan (Fiction) Berhubungan dengan kejadian yang dibangun atau dibuat berdasarkan imajinasi. Dalam membuat ide cerita hal-hal yang perlu dilakukan yaitu: Mengumpulkan data: mengenal latar belakang kejadian. Menyusun : mengkategorikan situasi dan karakter. Menganalisis : memperhatikan kejadian dan karakter. Sintesis : membangun sequence dari blok informasi. Struktur cerita berangkat dari storyline yang ada, kemudian cerita tersebut dibuat berdasarkan struktur. Bentuk-bentuk struktur, yaitu:

6 45 1. Struktur Parallel Struktur parallel memperbolehkan beberapa kejadian yang sedang berlangsung dalam satu waktu. Struktur parallel umumnya digunakan untuk satu aksi dari dua atau lebih karakter yang diperlukan dalam waktu yang bersamaan. 2. Struktur Halte Bus Struktur ini adalah variasi dari struktur cerita linier. Pada awalnya menceritakan kejadian secara lurus, namun ketika suatu hal dibutuhkan terjadi, maka struktur ini akan terjadi ditengah-tengah cerita. 3. Struktur Zig-zag Biasanya diterapkan dalam opera sabun, struktur ini memperlihatkan bagaimana karakter keluar dan masuk dalam suatu sitkom. Karakter lama keluar, lalu masuklah karakter baru. 4. Struktur Lingkaran Struktur lingkaran adalah ketika sebuah cerita berakhir lebih kurang seperti pada saat cerita dimulai. 5. Struktur Bintang Struktur ini tergolong struktur yang rumit dan kompleks. Karakter utamanya keluar masuk kedalam berbagai situasi yang mengelilinginya. 6. Struktur Outline Struktur dasar dari sebuah cerita, yang dapat diatur dalam beberapa kalimat rangkuman, inilah yang dimaksudkan dengan outline cerita, dan kemudian di variasikan menjadi alur cerita yang baru. 7. Struktur Template Struktur ini biasanya menggunakan struktur yang sudah ada sebagai titik awal cerita dan sedikit demi sedikit berubah membentuk cerita yang baru.

7 Teori Prinsip Dasar Karakter Desain Dari semua aspek pembuatan film animasi, karakter desain merupakan yang terpenting. Kemenarikan suatu desian bisa membuat para penonton mengenali dan tumbuh bersama karakter tersebut. Ketika menganimasikan, desain yang baik bisa menambah penambilan karakter tersebut; tentu saja model yang didesain dengan baik pasti berpose lebih bagus. Tentu saja, desain merupakan subjektifitas dimana hampir dikatakan tidak mungkin untuk mengetahui hal apa saja yang membuat suatu hal menarik. Mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan yaitu mencoba menglayout beberapa prinsip umum saat kita mendesain karakter. Prinsip Dasar Karakter Desain 1. Merancang dengan kinerja dalam pikiran Pastikan untuk memiliki ide bagus tentang siapa karakter sebelum mulai desain. Apa tipe kepribadian mereka? Bagaimana mereka membawa diri? Apakah mereka percaya diri atau pemalu? Tua atau muda? Bahagia atau murung? Cobalah untuk memberikan petunjuk penonton tentang siapa si karakter melalui desain. Pikirkan apa yang akan karakter lakukan dalam cerita sebelum mulai desain. Jika karakter perlu mencapai dan mengambil topinya, ia tidak bisa memiliki lengan pendek. Jika ia harus menyentuh lantai dengan kedua tangannya, pastikan perutnya tidak terlalu besar. Pikirkan tentang saat-saat di mana karakter bersama-sama dalam shot yang sama dan di mana mereka berinteraksi secara fisik. Apakah desainnya telah mendukung cerita? 2. Referensi Selalu menjadi ide yang bagus untuk menggunakan referensi ketika kita masih diawang-awang untuk membuat desain. Referensi visual bisa

8 47 menginspirasi dan membantu untuk memasukan elemen-elemen yang bisa mengotentikan karakter, prop, dan lingkungan. 3. Mensejajarkan karakter Usahakan membuat karakter-karakter dengan perbandingan yang proporsional satu sama lain. Perhatikan karakter-karakter tersebut akan berinteraksi, bermain emosi, dan usahakan desain tersebut bisa mengakomodasikan hal tersebut. 4. Bentuk dasar karakter desain Susun karakter-karakter dan buat bentuk dasar yang menggambarkan siluet mereka. Bisa berupa lingkaran, jam pasir, segitiga, ataupun kotak. Gambar 4.1 bentuk shape dasar dari karakter Alladin 5. Masa yang Dominan Setiap karakter memiliki satu massa yang dominan dari salah satu bagian tubuhnya. Misalnya perut, dada dan otot lengan. 6. Proporsi Jagalah elemen karakter dalam proporsi yang benar satu sama lain. Karikatur merupakan bentuk yang bagus, tetapi terlalu banyak karikatur bisa menghancurkan harmoni desain dan membuat masalah besar ketika animasi. Proporsi muka sangatlah penting. Hidung yang terlalu besar bisa menutupi mata, mata yang besar bisa mengalihkan ekspresi yang berarti.

9 7. Kejelasan 48 Gambar 4.2 perbandingan kejelasan gambar Jangan terlalu banyak memberikan detail pada karakter yang membuat karater susah untuk dilihat bentuknya seperti gambar Optimus Prime. Pastikan bagian-bagian tubuh karakter dapat dilihat dengan jelas, seperti mata, hidung, telinga, dan sebagainya, seperti gambar robot disebelah Optimus terlihat lebih bersih, jelas dan lebih mudah dibaca oleh mata. 8. Uncanny Valley Gambar 4.3 Madagascar (atas) dan Wild life (bawah) Uncanny valley adalah suatu perumpamaan tentang respon terhadap suatu tingkat kemiripan jika karakter CG animasi dibuat persis menyerupai aslinya maka orang akan merespon positif dengan tingkat detail kemiripannya, tapi akan timbul juga respon negatif karena karakter yang terlihat terlalu realistik. Orang akan dibuat lebih tertarik pada bentuk karakter CG animasi yang dibuat menyerupai aslinya tapi dengan bentuk dasar jelas yang sederhana atau dikarikaturkan. Karena

10 49 bentuk dasar yang lebih jelas, mata dan mulut karakter sederhana, bentuknya menyenangkan dan mudah dibaca oleh mata. 9. Lurus melawan Berliuk Hal ini bisa menjadi elemen yang sejajar sebagai desain, namun menggunakan bentuk lurus (tension) dan sulur/ berliuk (irama) garis dan bentuk didalam desain akan menghasilkan visual interest. 10. Keimutan Gambar 4.4 Gambar 4.5 Bila ingin membuat karakter yang imut, hal tersebut lebih daripada mata yang besar. Kadang dengan bentuk yang sederhana Akan membuat kesan innocence yang bisa dirasakan apabila kita hanya membuat mata yang besar. 11. Desain pada tahap Modeling: Jangan puas dengan upaya pertama pada pemodelan karakter, Seluk-beluk dan nuansa desain dapat berubah atau hilang dalam transisi dari kertas ke dalam bentuk geometri. Idealnya karakter harus dicurangi dan diuji untuk animasi sebelum model, dan desain, maka hal tersebut dapat dianggap selesai.

11 50 Sekali lagi, model karakter dengan tindakan tertentu dan pose dari cerita dalam pikiran. Uji model dengan sudut kamera yang berbeda dan lensa untuk menginformasikan kemungkinan desain dan pementasan. Genre Karakter Desain Style Karakter Desain

12 Teori Narasi Merupakan ilmu mengenai penceritaan atau kisah, tertulis ataupun tidak. Penemu teori narasi tidak lain adalah Aristotle, dimana pengetahuannya mengenai plot didalam drama membesarkan ilmu narasi sebagai bentuk seni, yang kemudian kita kenal sebagai puisi. Selain itu bentuk teori narasi disebut juga sebagai salah satu bentuk kerja oleh Walter Fisher, dan dengan apa yang di diskusikan pada pekerjaan Fisher. Teori narasi Fisher didasarkan pada konsep bahwa masyarakat pada dasarnya ada seorang pencerita. Penceritaan adalah salah satu metode yang paling tua dan umum untuk komunikasi sehingga para individu dapat menanggapi dunia sosial mereka dalam mode narasi dan membuat pilihan serta melakukan dalam bentuk narasi cerita. (Fisher 1984). Teori narasi dikembangkan oleh Walter Fisher guna mendapatkan gelar Ph.Dnya di Universitas Iowa pada tahun Mungkin kontribusi terbesar Fisher adalah formulanya untuk pendekatan narasi pada rhetoric dan teori komunikasi. Pada tahun 1979 ia dianugerahkan penghargaan pada Golden Anniversary Monograph pada pidatonya di Asosiasi Komunikasi untuk artikel yang mengedepankan teori narasi pada bidang komunikasi. Rasionalitas narasi dan emosi didalamnnya adalah sampingan pada teori narasi. Pendekatan rasionalnya bekerja pada efektifitas lensa narasi yang bekerja dalam suatu cerita, yang sama dengan implikasi sosial didalamnya. Emosi narasi lain halnya mengedepankan terombang ambingnya emosi karakternya dan ditambahkan dengan reaksi fiksi dan analisan untuk kegunaan narasi dan hasilnya. Narasi Emosi belajar bagaimana Emosi dengan proksi mengkarakterkan pengalaman keikutsertaan pada narasi Teori Warna/Color Mood Warna merupakan elemen penting dalam menyampaikan komunikasi kepada orang lain, khususnya anak-anak yang sedang

13 52 berkembang. Dalam buku mengembangkan kreativitas dan kecerdasan anak, ikatakan bahwa untuk mengembangkan kecerdasan spasial anak. Perlu diperhatikan media yang tepat, terutama bagian warna. Anak usai 8 12 tahun cenderung memilih suatu objek berdasarkan warna dan warna yang disukai anak adalah warna-warna cerah dan muda yang dapat merangsang kepekaan anak terhadap perasaan ceria, bahagia, dan warnawarni. 4.2 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Fakta kunci Fakta kunci dari film animasi pendek Si Kelingking adalah : a. Mengangkat cerita rakyat dari daerah Jambi kedalam bentuk film animasi pendek 3 dimensi. b. Film animasi pendek 3 dimensi dengan konsep cerita nonlinear. c. Film animasi merupakan media efektif dan menghibur dalam menyampaikan suatu cerita. d. Film animasi di Indonesia mulai berkembang dan memiliki potensi untuk bersaing. e. Anak-anak suka dengan film animasi yang imajinatif, unik, lucu, menghibur dan magical Masalah yang akan dikomunikasikan Melalui film animasi pendek Si Kelingking masalah yang ingin dikomunikasikan adalah menghibur dan menarik minat penonton melalui film animasi pendek cerita rakyat, dan bagaimana cara membuat cerita rakyat hidup kembali di hati masyarakat khususnya anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

14 Tujuan Komunikasi 1. Memperkenalkan kembali cerita rakyat nusantara dengaan nilai luhur dan pesan moral kepada anak-anak. 2. Meningkatkan respon masyarakat akan cerita daerah lokal nusantara 3. Menyampaikan pesan moral yang mendidik 4. Menambah jumlah hiburan anak yang berasal dari dalam negeri 5. Turut memajukan perkembangan film animasi di Indonesia Profil target 1. Primer : Demografis Usia 8 12 tahun Jenis kelamin pria dan wanita Keadaan ekonomi menengah atas Jengjang pendidikan Sekolah Dasar Semua agama Geografis Anak-anak yang tinggal di perkotaan besar dan kecil/pinggir kota Tropis Psikografis Ekstovert : terbuka terhadap pergaulan sosial di lingkungannya baik itu di sekolah, rumah, dan tempat bermainnya. Active & Interest : aktif dalam kegiatan belajar, berkumpul dengan teman bermain dan tertarik terhadap perkembangan

15 54 hiburan, teknologi dan informasi seperti internet, film animasi, dan computer. Modern : tindakan sosial dilakukan berdasarkan pilihan bukan karena tradisi, mau dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan dan pembauran budaya. 2. Skunder : Demografis Usia di atas 12 tahun Jenis kelamin pria dan wanita Keadaan ekonomi menengah atas Jengjang SMP, SMA, Perguruan Tinggi Semua agama Geografis Remaja dan orang dewasa yang tinggal di perkotaan besar dan kecil/pinggir kota Tropis Psikografis Ekstovert : terbuka terhadap pergaulan sosial di lingkungan akademis, umum dan rumah. Interest : tertarik terhadap teknologi, hiburan dan informasi seperti internet, film animasi, games dan computer. Modern : tindakan sosial dilakukan berdasarkan pilihan bukan karena tradisi, mau dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan dan pembauran budaya. Tidak menganggap animasi itu hanya kartun untuk anak kecil

16 Positioning Film animasi pendek 3 dimensi dengan tema cerita rakyat Nusantara dari daerah Jambi, dengan tujuan hiburan tontonan dengan pesan moral yang mendidik Unique Selling Point (USP) Nilai jual keunikan dari perancangan film animasi pendek ini antara lain adalah : 1. Penceritaan non-linear storyline 2. Menyampaikan cerita dari sudut pandang orang pertama 3. Mengangkat konflik emosi/batin karakter utama yang membawa penonton kedalam pengalaman tokoh utama Judul Film Judul untuk film animasi pendek ini adalah Si Kelingking, hal ini berdasarkan dari nama tokoh pemeran utama Premis Jalan hidup tidak selalu sempurna, ikhlas menerima apa adanya, tetap berpikir positif, percaya diri dan berani berbuat baik, maka kelak kita akan menuai hasilnya Pendekatan Emosional Pendekatan emosional ke penonton dalam film animasi pendek Si Kelingking adalah melalui konflik emosi dan pengambilan keputusan oleh karakter utama Strategi Verbal Strategi verbal yang digunakan dalam film animasi pendek Si Kelingking ini adalah penggunaan bahasa yang semiformal, jadi tidak terlalu formal, tetapi juga tidak main-main.

17 Sinopsis Seorang pemuda bertubuh sangat kecil yang diberikan mujikzat untuk berubah menjadi manusia normal. Dengan mukjizat itu pemuda yang bernama Kelingking coba menguji kesetiaan istrinya sang Putri Raja, dengan dirinya diberi mujikzat untuk berubah wujud menjadi manusia normal dia mencoba mendekati Putri Raja, tapi sang Putri Raja tetap menjaga kesetiaannya. Si Kelingking teringat kisah kehidupannya kenapa dia sampai ditakdirkan lahir dalam kondisi tubuh yang berukuran sangat kecil, dan juga bagaimana konflik perjalanan hidupnya saat melawan Nenek Gergasi un hingga bisa hidup bersanding dengan Putri Raja yang cantik Treatment Warna Dalam menyusun perancangan film animasi pendek cerita rakyat Si Kelingking ini penggunaan warna akan disesuaikan dengan plot cerita. Berdasarkan buku The Designer Guide to Color Combination. Berikut merupakan penjelasan beberapa penggunaan warna yang disesuaikan dengan mood dari plot cerita untuk mendukung visualisasi dari film animasi pendek ini : Suasana plot tenang dan sejuk 1. Biru Biru sangat kuat diasosiasikan dengan air dan langit. Biru melambangkan kestabilan dalam kehidupan manusia. Biru juga sangat menentramkan.

18 57 2. Hijau Hijau adalah warna yang biasanya sangat diasosiasikan dengan alam dan pepohonan. Hijau adalah warna yang juga mencerminkan ketenangan, hampir sama seperti warna biru. Suasana plot mencekam dan membakar emosi 3. Hitam Warna hitam di anggap manusia sebagai warna yang gelap dan penuh misteri serta stress. Hitam merupakan lambang kegelapan, ketidak adaan dan mencekam. 4. Merah Warna merah terpatri di otak manusia sebagai warna yang menggairahkan dan penuh energi serta semangat. Merah merupakan lambang agresif, penarik perhatian dan penggerak perintah. 5. Cokelat Cokelat adalah warna yang sering diasosiasikan dengan tanah. secara histori, secara digambarkan sebagai pemikirkan kembali, meneliti, antisipasi, emosi dipanaskan, reaktif, peningkatan energi, kaku, diatur, kegelisahan, tergesa-gesa, saraf, bermasalah, khawatir, marah, takut. Suasana plot sibuk dan panas siang hari 6. Jingga Jingga atau orange adalah warna yang sesuai dengan musim gugur atau gradasi bayangan matahari terbenam, bercahaya dan vital. Warna dengan kadar intensitas cahaya tertinggi, menjadikannya warna yang berarti penting dan serius, panas, dramatic, emotional.

19 58 7. Kuning Dalam segala situsasi, kuning seringkali diasosiasikan dengan matahari, cahaya dan kehangatan. Kuning merupakan warna yang diidentifikasikan dengan imagination dan enlightment, glowing dengan intensitas dari sinar matahari itu sendiri Penokohan 1. Si Kelingking Umur : 19 tahun Jenis Kelamin : Pria Ciri fisik : Tubuhnya sangat kecil. Hanya setinggi mata kaki orang dewasa atau sekitar 10 cm tingginya. Sifat : Percaya diri, pemberani, cerdik, sopan dan penuh rasa hormat, tapi keras kepala. Kebiasaan : Suka mengambil dan melakukan sebuah tindakan secara sepihak Tipe Karakter : Protagonis utama 2. Nenek Gergasi Umur : Tidak di ketahui umurnya, tapi terlihat sudah tua Jenis Kelamin : Tidak begitu jelas tapi dilihat dari fisik wajahnya seperti perempuan tua/nenek. Ciri fisik : Raksasa berbadan besar, bentuk wajah menyerupai nenek yang jelek dan jahat Sifat : Bengis, serakah, buas, jahat Kebiasaan : ceroboh, kagetan dan over reacting Tipe Karakter : Antagonis Tipe Karakter : Protagonis utama

20 59 3. Putri Raja Umur : 18 tahun Jenis Kelamin : Wanita Ciri fisik : Cantik, berparas anggun, tubuhnya terawat dan kulitnya kuning langsat. Sifat : Setia, berani berbicara, ramah dan baik hati. Kebiasaan : Setia tapi suka curigaan. Tipe Karakter : Protagonis dan Object of Desire 4. Ayah Kelingking Umur : + 65 tahun Jenis Kelamin : Pria Ciri fisik : tua renta, rambut sudah putih semua, lusuh, berkulit coklat/gelap. Sifat : baik, tidak suka marah, ikhlas, bijak Kebiasaan : tidak bisa menolak permintaan kelingking karena anak satu-satunya. Tipe Karakter : Minor character/pendukung 5. Ibu Kelingking Umur : + 65 tahun Jenis Kelamin : Wanita Ciri fisik : tua renta, rambut sudah putih semua, lusuh, berkulit sawo matang. Sifat : baik, tidak suka marah, ikhlas, emosional Kebiasaan : tidak bisa menolak permintaan kelingking karena anak satu-satunya. Tipe Karakter : Minor character/pendukung

21 Treatment Si Kelingking Shot kaki seorang pemuda (Kelingking yang berwujud manusia normal) sedang berlari 2. Shot (still image dgn memisahkan background & character > kamera panning + zoom out) tampak dari ¾ belakang tubuh seorang pemuda gagah (si Kelingking ) di depan Istana kerajaan jambi. 3. Shot (still image dgn memisahkan background & character> kamera panning) tampak seorang wanita (putri raja/istri kelingking) cantik jelita sedang duduk di beranda rumahnya. 4. Shot (bird eye>human eye + zoom in) tampak dari kejauhan sebuah rumah panggung di sebuah pedesaan, kedua orang tua Kelingking di depan rumah. 5. Close up (panning) dari ayah ke ibu si Kelingking. 6. Shot kaki seorang pemuda (Kelingking yang berwujud manusia normal) sedang berlari (disolve) 7. Shot si Kelingking (kecil) berhenti berlari 8. Bumper Judul Si Kelingking 9. Shot si Kelingking di telapak tangan sang ayah. 10. Shot bayangan gelap mahluk raksasa (Nenek Gergasi) merusak beberapa rumah desa 11. Shot Ayah dan ibu kelingking mengajak si Kelingking pergi meninggalkan desa. 12. Shot kelingking menggelengkan kepala (masih di atas telapak tangan sang ayah). 13. Shot ayah dan ibu Kelingking tampak bingung dan kuatir 14. Ayah Kelingking membuat lubang kecil di tiang depan rumah mereka untuk tempat Kelingking bersembunyi. 15. Kelingking masuk kedalam lubang itu.

22 Hari menjelang malam suasana desa menjadi mencekam (shot dari depan rumah kelingking memperlihatkan suasana desa) 17. Shot sebuah rumah lalu muncul tangan disusul dengan penampakan Raksasa secara keseluruhan. Raksasa itu berteriak marah. 18. Kelingking kaget dan melihat keadaan diluar dari dalam persembunyiannya. 19. Over shoulder shot, Kelingking melihat raksasa yang berjalan menuju ke arah rumahnya 20. Shot raksasa berjalan mendekati rumah Kelingking 21. Close up wajah Kelingking yang tercengang dan ragu, lalu berubah menjadi serius dan percaya diri. 22. Kelingking melompat ke tangan raksa sa tepat saat raksasa itu melewati lubang persembunyiannya. 23. Shot ekspresi Kelingking saat melompat ke arah tangan raksasa 24. Kelingking terpontang-panting karena gerakan tangan raksasa. Ia mencoba bertahan dan mendaki menuju telinga raksasa 25. Raksasa terdiam bengong, celingak-celinguk (Zoom in > Semi long shot) dengan muka bodohnya melihat desa itu sepi sekali tidak ada satupun manusia dan hewan ternak, lalu berteriak lagi. 26. Shot tampak Kelingking berada tepat di telinga Ra ksasa, lalu berteriak sekuat tenaga. 27. Tampak wajah raksasa kaget, melihat kesekitar k etakutan dan kemudian lari 28. Tampak dari balik pepohonan raksasa lari ketakutan. 29. Shot-bird eye, tanpa sadar raksasa itu berlari menuju jurang. 30. Kelingking terpontang-pating, berpegangan di daun telinga raksasa.

23 Kelingking yang masih berada di atas tubuh raksasa melihat ke arah jurang 32. Raksasa mencoba menghentikan laju larinya tapi terlambat ia terpeleset dan jatuh ke jurang. 33. Tampak Kelingking berlari dari atas bahu hingga ke tangan raksasa yang berusaha menggapai pinggiran jurang untuk berpegangan, sampai di ujung tangan Kelingking melompat. 34. Raksasa Jatuh ke dasar jurang 35. Tangan Kelingking berhasil meraih pinggiran jurang 36. Kelingking berhasil naik, 37. Kelingking berbaring (bird eyes) 38. Tampak dari kejauhan di dasar jurang raksasa itu sudah tak bernyawa. 39. Kelingking berdiri melihat ke bawah jurang (zoom in ke mata Kelingking ) 40. (Zoom out dari mata) pemuda gagah (si Kelingking berwujud manusia normal) tampak tersengal-sengal nafasnya di depan tangga rumah. 41. Putri menjulurkan tangannya ke pemuda itu 42. Pemuda itu menyambut tangan sang putri. 43. Ending Title dan Credit 44. Gambar kelingking sedang berubah menjadi pemuda gagah dan sang putri yang mengintip dari balik pepohonan. 45. The End

24 Skenario Si Kelingking ACT.01 SCENE 01 EXT. DI JALAN SETAPAK PINGGIR HUTAN - SIANG CAST : SI KELINGKING Shot kaki seorang pemuda (Kelingking yang berwujud manusia normal) sedang berlari Ini / ceritaku // SCENE 02 EXT. DI HALAMAN RUMAH KELINGKING - SIANG CAST : SI KELINGKING Shot (still image dgn memisahkan background & character > kamera panning + zoom out) tampak dari ¾ belakang tubuh seorang pemuda gagah (si Kelingking ) di depan Istana kerajaan jambi. Cerita/ dimana aku/ menjadi seorang panglima kerajaan Jambi/ SCENE 03 EXT. DI BERANDA RUMAH KELINGKING - SIANG CAST : PUTRI RAJA Shot (still image dgn memisahkan background & character> kamera panning) tampak seorang wanita (putri raja/istri kelingking) cantik jelita sedang duduk di beranda rumahnya.

25 64 Dan juga/ menjadi suami dari wanita yang cantik// sang putri raja/ dari kerajaan Jambi// ACT.02 SCENE 04 EXT. PEDESAAN - SIANG CAST : SI KELINGKING Shot (bird eye>human eye + zoom in) tampak dari kejauhan sebuah rumah panggung di sebuah pedesaan, kedua orang tua Kelingking di depan rumah. Cerita hidupku/ berawal dari sebuah desa kecil// ada sepasang suami istri yang sudah sangat tua// Close up (panning) dari ayah ke ibu si Kelingking. Mereka belum dikaruniai anak dari pernikahannya yang sudah berpuluh tahun// Shot kaki seorang pemuda (Kelingking yang berwujud manusia normal) sedang berlari (disolve) Tapi/ mereka tidak putus asa/ dan terus berdoa/ agar dikaruniai anak/ walaupun hanya sebesar kelingking// Shot si Kelingking (kecil) berhenti berlari Terkabullah doa mereka/ dan inilah aku/ si Kelingking// Bumper Judul Si Kelingking

26 65 SCENE 05 EXT. DI HALAMAN RUMAH ORANG TUA KELINGKING - SIANG CAST : SI KELINGKING, AYAH DAN IBU Shot si Kelingking di telapak tangan sang ayah. Walaupun begitu/ mereka ikhlas/ dan menyayangiku apa adanya// Shot bayangan gelap mahluk raksasa (Nenek Gergasi) merusak beberapa rumah desa Hingga/ suatu hari/ desa kami di datangi Nenek Gergasi// raksasa yang suka memakan manusia dan binatang ternak// Shot Ayah dan ibu kelingking mengajak si Kelingking pergi meninggalkan desa. Semua penduduk desa ketakutan/ begitu pula ayah dan ibuku/ mereka mengajak untuk mengungsi// Shot kelingking menggelengkan kepala (masih di atas telapak tangan sang ayah). Tapi aku menolak/ Shot ayah dan ibu Kelingking tampak bingung dan kuatir

27 66 Aku ingin membuktikan/ kalau aku berani/ dan bisa mengalahkan Nenek Gergasi// Ayah Kelingking membuat lubang kecil di tiang depan rumah mereka untuk tempat Kelingking bersembunyi. Kelingking masuk kedalam lubang itu. ACT.03 SCENE 06 EXT. DI BERANDA RUMAH MEJELANG SORE CAST : SI KELINGKING, NENEK GERGASI Hari menjelang malam suasana desa menjadi mencekam (shot dari depan rumah kelingking memperlihatkan suasana desa) Shot sebuah rumah lalu muncul tangan disusul dengan penampakan Raksasa secara keseluruhan. Kelingking kaget dan melihat keadaan diluar dari dalam persembunyiannya. Over shoulder shot, Kelingking melihat raksasa yang berjalan menuju ke arah rumahnya Shot raksasa berjalan mendekati rumah Kelingking Close up wajah Kelingking yang tercengang dan ragu, lalu berubah menjadi serius dan percaya diri. Kelingking melompat ke tangan raksa sa tepat saat raksasa itu melewati lubang persembunyiannya.

28 67 Shot ekspresi Kelingking saat melompat ke arah tangan raksasa Kelingking terpontang-panting karena gerakan tangan raksasa. Ia mencoba bertahan dan mendaki menuju telinga raksasa Raksasa terdiam bengong, celingak-celinguk (Zoom in > Semi long shot) dengan muka bodohnya melihat desa itu sepi sekali tidak ada satupun manusia dan hewan ternak, lalu berteriak lagi. Shot tampak Kelingking berada tepat di telinga Ra ksasa, lalu berteriak sekuat tenaga. Tampak wajah raksasa kaget, melihat kesekitar k etakutan dan kemudian lari SCENE 07 EXT. HUTAN JURANG MENJELANG SORE CAST : SI KELINGKING, GERGASI Tampak dari balik pepohonan raksasa lari ketakutan. Shot-bird eye, tanpa sadar raksasa itu berlari menuju jurang. Kelingking terpontang-pating, berpegangan di daun telinga raksasa. Kelingking yang masih berada di atas tubuh raksasa melihat ke arah jurang Raksasa mencoba menghentikan laju larinya tapi terlambat ia terpeleset dan jatuh ke jurang.

29 68 Tampak Kelingking berlari dari atas bahu hingga ke tangan raksasa yang berusaha menggapai pinggiran jurang untuk berpegangan, sampai di ujung tangan Kelingking melompat. Raksasa Jatuh ke dasar jurang Tangan Kelingking berhasil meraih pinggiran jurang Kelingking berhasil naik, Kelingking berbaring (bird eyes) Tampak dari kejauhan di dasar jurang raksasa itu sudah tak bernyawa. Kelingking berdiri melihat ke bawah jurang (zoom in ke mata Kelingking ) ACT.04 SCENE 08 EXT. RUMAH KELINGKING CAST : SI KELINGKING, PUTRI RAJA (Zoom out dari mata) pemuda gagah (si Kelingking berwujud manusia normal) tampak tersengal-sengal nafasnya di depan tangga rumah. Karna semua itulah / Raja pun mengangkat ku sebagai panglima / dan menjadikan aku menantunya Putri menjulurkan tangannya ke pemuda itu

30 69 Wujud ku yang sebesar kelingking/ kini telah berubah menjadi ukuran manusia normal/ dengan izin Yang Maha Kuasa// Pemuda itu menyambut tangan sang putri. Meskipun begitu/ namaku tetaplah Kelingking// The End Ending Title dan Credit Strategi Desain Visual Style Visual style pada sebuah film animasi harus mempunyai hubungan yang tepat antara gaya pengkarakteran, properti dan juga latar. Visula style yang akan digunakan dalam pembuatan film animasi pendek Si Kelingking yang didasari cerita rakyat dari daerah Jambi ini adalah style yang minimalis dengan gaya kartun/cartoony yang simple. Warna yang digunakan adalah warna-warna pastel dengan tingkat detail yang tidak terlalu rumit. Tekstur dari material akan dibuat lebih sederhana. Berikut merupakan beberapa referensi visual style yang akan digunakan dalam film animasi pendek Si Kelingking ini, yaitu : Gambar 4.6 contoh visual style

31 Motion Style Dari segi karakter dengan visual styie yang cartoony maka akan memungkinkan Motion style karakter dapat digerakan lebih ber-exaggeration. Dari segi cinematography pada alur cerita yang datar akan banyak menggunakan pergerakan kamera perlahan seperti panning, tilt dan dolly. Dari segi cinematography pada alur cerita yang naik akan banyak menggunakan pergerakan kamera yang dinamis dengan angle-angle yang dramatic. Gambar 4.7 contoh : exaggeration Penetapan Item Item Utama Item utama dari perancangan desain komunikasi visual ini adalah film animasi pendek dengan target durasi tidak lebih dari 5 menit. Dalam film animasi pendek ini, akan terdapat susunan cerita yang diawali setengah dari akhiran cerita, lalu masuk ke permulaan cerita, inti cerita, klimaks, solusi cerita dan kembali ke sisa akhiran cerita serta terdapat bagian credit pembuat film. Film ini akan dilengkapi dengan narasi, music latar (Background Music) dan sound effect untuk mendukung kelengkapan dari cerita rakyat yang ingin disampaikan beserta pesan moralnya kepada para penonton, yang khususnya adalah anak-anak.

32 Item Pendukung Sedangkan untuk item pendukung dari kelengkapan film animasi pendek ini adalah beberapa elemen promosi pendukung, seperti : 1. Poster film animasi pendek 2. Cover DVD 3. Banner 4. Pin 5. Package special edition 6. Booklet

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 72 5.1 Storyline Seorang pemuda bernama Kelingking yang menjadi seorang panglima dan seorang suami dari wanita yang cantik putri raja dari kerajaan jambi. Si Kelingking

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4.

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Teori Prinsip Dasar Animasi : Dalam teori dasar animasi mempunyai 12 prinsip yang dipakai para animator sebagai pegangan untuk mengeksploitasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Annabelle" yang dianggap mewakili memiliki cita rasa klasik yang diinginkan oleh penulis. Untuk huruf e

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

B A B Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi. Prinsip-prinsip animasi ini dipakai para animator sebagai

B A B Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi. Prinsip-prinsip animasi ini dipakai para animator sebagai 52 B A B 4 K O N S E P D E S A I N 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-prinsip animasi ini dipakai para animator sebagai pegangan untuk mengeksploitasi imajinasi mereka sehingga

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial Dark Blood (Princess Odyssey) Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Prinsip Dasar Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Prinsip Dasar Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti untuk membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Seorang Animator profesional sepertinya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR Oleh Erwin Janssen / 1200976655 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan 21 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori PSA Menurut buku Advertising by Design, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang melayani ketertarikan public. Menurut Ad Council, tujuan dari iklan ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM DOKUMENTER ANIMASI SANTO FILIPUS NERI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM DOKUMENTER ANIMASI SANTO FILIPUS NERI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM DOKUMENTER ANIMASI SANTO FILIPUS NERI Rio Trinanda Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, rio3nanda@gmail.com, Arik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D dengan menggunakan background matte painting tentang anak pecandu video game. Dalam proses pembuatannya diperlukan teori-teori pendukung. Berikut

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis memilih font Cheeseburger yang berkarakter tebal dan besar untuk melambangkan besarnya kekuatan karakter monster. Bertekstur dan menggunakan outline

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain. 35 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan yang dapat disampaikan secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

P e n g a n t a r K a r y a PERANCANGAN FILM ANIMASI PENDEK DEWI YANG KESEPIAN TUGAS AKHIR

P e n g a n t a r K a r y a PERANCANGAN FILM ANIMASI PENDEK DEWI YANG KESEPIAN TUGAS AKHIR P e n g a n t a r K a r y a PERANCANGAN FILM ANIMASI PENDEK DEWI YANG KESEPIAN TUGAS AKHIR Oleh Pamela/ 1000844951 Kelas: 08PCU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2010 P e n g a n t a r K a r y a PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Animasi Prinsip Animasi Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada tahun 1930an. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Dasar 12 Prinsip Animasi 12 Prinsip animasi pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1930 oleh animator Walt Disney. Prinsip ini digunakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title 5.1.1 Title Legenda Tengger Untuk desain title short movie animasi Legenda Tengger atau dalam bahasa Inggris The Legend of Tengger, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43) BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori-teori yang Digunakan: Pada film pendek animasi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan film animasi pendek yang akan dibuat,

Lebih terperinci

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Penelitian Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The History of Javanese Letters dengan Teknik Motion Graphic Novel ini

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick O Whitney (1988) dalam I Putu Suwarbawa (2009), bahasa komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Data-data dan literatur didapat dari berbagai media buku, dan internet. Semua sumber merupakan bahan-bahan untuk membantu memperkuat data untuk cerita dan visual

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Desain title dibuat secara manual dengan menggunakan brush line di illustrator, tarikan garis di buat tidak beraturan dan kasar untuk menampilkan kesan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Prinsip Animasi Thomas Johnston A. Arcs B. Solid Drawing

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Prinsip Animasi Thomas Johnston A. Arcs B. Solid Drawing BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 12 Prinsip Animasi Animasi adalah membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Dua orang animator profesional Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip animasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART

BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART Animasi berasal dari bahasa latin, anima, yang artinya jiwa, hidup, nyawa dan semangat. Animasi adalah gambar dua dimensi yang seolaholah bergerak. Animasi ialah suatu seni

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. Sitiha dan Sisiti sangat sayang kepada ibu mereka. mereka memberi makan seekor kucing dengan piring bagus.

BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. Sitiha dan Sisiti sangat sayang kepada ibu mereka. mereka memberi makan seekor kucing dengan piring bagus. 93 BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Storyline Dahulu kala di sebuah desa kecil di daerah Jambi, hiduplah dua kakak beradik bernama Sitiha dan Sisiti. Mereka tinggal bersama dengan ibunya di sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Komunikasi Efek Komunikasi Teori Dasar Pembuatan Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Komunikasi Efek Komunikasi Teori Dasar Pembuatan Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Sebagai landasan dalam merancang media informasi tentang manfaat susu sapi untuk anak-anak, diperlukan suatu strategi perancangan

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci

abcdefghijklmno pqrstuvwxyz

abcdefghijklmno pqrstuvwxyz 54 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul, penulis menggunakan font Remachine Script yang memiliki karakteristik seperti tulisan tangan. Akan tetapi penulis memodifikasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP Landasan Teori. Sebuah karya desain komunikasi visual memiliki strukur yang sama dengan

BAB 4 KONSEP Landasan Teori. Sebuah karya desain komunikasi visual memiliki strukur yang sama dengan 11 BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori Sebuah karya desain komunikasi visual memiliki strukur yang sama dengan karya seni murni. Suatu yang menjadi perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book.

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Buku Buku adalah sebuah tulisan yang dituangkan di atas media seperti lembaran kertas, perkamen, atau variasi media lainnya, yang diikat sedemikian

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain Title penulis menggunakan dua font yaitu Blessed Day pada kata Faylynn yang dianggap dapat mencerminkan tokoh utama dalam film ini yaitu

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Prinsip Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati seolah-olah menjadi hidup dan mempunyai nyawa. Dua animator professional

Lebih terperinci

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 12 Prinsip Animasi Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 1. Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose and Inbetween) Misalkan kita mengambil adegan orang berjalan dengan menggunakan kamera. Bentangkan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan

Lebih terperinci