PENGANTAR KUESIONER PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR KUESIONER PENELITIAN"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 158 Lampiran. Kuisioner Evaluasi ITCS PT JKL PENGANTAR KUESIONER PENELITIAN Responden Yang Kami Hormati, Bersama ini kami memohon perkenan bapak/ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini melalui pengisian kuisioner. Kuesioner ini merupakan alat untuk menggali informasi mengenai pendapat pegawai/karyawan yang berkaitan dan memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan Integrated Toll Collection Systems. Jawaban yang bapak/ibu berikan tidak akan mempengaruhi keberadaan bapak/ibu di lingkungan kerja. Seluruh jawaban dan identitas bapak/ibu serta pihak ketiga lainnya, bila ada, dijamin kerahasiaannya, karena penelitian ini menggunakan format anonym bases. Untuk itu diharapkan jawaban serta informasi yang diberikan benar-benar obyektif berdasarkan penilaian hati nurani bapak/ibu sesuai dengan kondisi dan situasi di tempat kerja bapak/ibu. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar atau baik karena itu merupakan keyakinan bapak/ibu, sehingga hasil olahan data ini akan menjadi data yang valid bagi jawaban permasalahan penelitian ini

3 159 Lampiran (Lanjutan) BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN Pada pertanyaan-pertanyaan di Bagian I ini, anda hanya diperkenankan menjawab di field sebalah kanan dengan mengacu kepada field sebelah kiri Nama Lengkap (boleh Jabatan Divisi / Departemen Tanggal Pengisian Kuisioner dikosongkan) (boleh dikosongkan) BAGIAN II RELASI RESPONDEN Pada pertanyaan-pertanyaan di Bagian II ini, anda hanya diperkenankan menjawab salah satu diantara YA atau TIDAK dengan tanda silang (X). CONTOH : KODE PERNYATAAN YA TIDAK R.1 Apakah dalam bekerja sehari-hari responden pergi ke kantor dengan X kendaraan pribadi? R.2 Apakah kendaraan tersebut anda diparkir di lahan yang telah disediakan oleh kantor? X PERTANYAAN KODE PERNYATAAN YA TIDAK R.1 Apakah dalam bekerja sehari-hari responden menggunakan langsung ITCS? R.2 Apakah dalam bekerja sehari-hari responden tidak berinteraksi langsung dengan ITCS, namun menggunakan data hasil olah ITCS? R.3 Apakah dalam sehari-hari seharusnya responden menggunakan ITCS untuk menghasilkan keputusan strategis? R.4 Apakah frekuensi interaksi responden dengan ITCS baik langsung maupun tidak langsung setiap minggu setidaknya minimal 3x? R.5 Apakah responden memiliki kepentingan terhadap output ITCS setidaknya sekali dalam sebulan? BAGIAN III DELIVERY SUPPORT Pada pertanyaan-pertanyaan di Bagian III ini, anda hanya diperkenankan menjawab salah satu diantara Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dengan tanda lingkar (O). Tidak diperkenankan menjawab lebih dari satu jawaban untuk setiap pernyataan.

4 160 Lampiran (Lanjutan) CONTOH : Cara KODE PERNYATAAN SS S TT Menjawab TS STS DS1.1 Penyedia Jasa sudah menjalankan Yang Benar tugasnya dengan maksimal. Tidak pernah ada kerusakan dalam peralatan DS1.2 Penyedia Jasa sangat cekatan dalam TT Cara Menjawab melakukan perbaikan bila terjadi SS S Yang TS Salah STS kerusakan PERNYATAAN KODE PERNYATAAN DS1 Define and Manage Service Levels DS1.1 Penyedia Jasa ITCS telah memiliki kerangka kerja yaitu memberikan proses formal SLA kepada manajemen PT. JKL yang melingkupi definisi servis, struktur organisasi, tujuan dan tanggung jawab yang tersimpan dalam sebuah dokumen, yang menjelaskan struktur organisasi dalam Service Level Management beserta peran, tujuan dan tanggungjawabnya. DS1.2 SLA yang diberikan oleh Penyedia Jasa ITCS telah mencakup hal-hal mengenai definisi servis, yang tersimpan dalam catalog servis atau buku panduan DS1.3 SLA yang diberikan oleh Penyedia Jasa ITCS telah ditetapkan dan disepakati berdasarkan kebutuhan manajemen PT. JKL dan kemampuan IT, yang meliputi komitmen manajemen PT. JKL dan Penyedia Jasa ITCS. DS1.4 SLA yang diberikan oleh Penyedia Jasa ITCS telah dilengkapi dengan OLA (Operating Level Agreement) yang mendukung SLA, yang menjelaskan secara detail proses teknis dalam menjaga SLA. DS1.5 Penyedia Jasa ITCS secara kontinyu mengawasai kriteria SLA dan tingkat kinerjanya. Pelaporan kepada manajemen PT. JKL telah dilakukan dalam format yang dipahami dengan mudah. Statistik hasil pemantauan telah

5 161 dianalisa oleh Penyedia Jasa ITCS dan dilakukan tindak lanjut untuk mengindetifikasi tingkat kecenderungan positif dan negatif. DS1.6 Penyedia Jasa ITCS secara kontinyu membahas pelaksanaan SLA dengan manajemen PT. JKL utnuk memastikan efektifitas dan selalu memperbarui SLA sesuai perkembangan DS2 Manage Third-Party Services DS2.1 Penyedia Jasa ITCS dapat dapat mengidentifikasi dan mengkategorikan beberapa supplier yang memasok bagian dari peralatan aplikasi ITCS, menjaga dokumentasi formal dari hubungan teknis dan organisasi yang meliputi peranan serta tanggungjawab, tujuan, pemberian layanan yang diharapkan (expected deliverables), dan credentials of representatives dari supplier tersebut. DS2.2 Penyedia Jasa ITCS dapat memformalkan hubungan dengan supplier. Memastikan bahwa kualitas hubungan tersebut berdasarkan pada kepercayaan dan transparansi (misalnya melalui SLA). DS2.3 Penyedia Jasa ITCS telah membuktikan untuk memberikan layanan yang efektif dengan cara yang aman dan efisien secara berkelanjutan, baik dari sisi pemeliharaan, penyediaan alat, penyediaan suku cadang maupun dalam penyelesaian masalah. DS3 Manage Performance and Capacity DS3.1 Penyedia Jasa ITCS telah membuat perencanaan dalam merencanakan kapasitas dan beban kinerja yang sudah disepakati dan ditentukan dalam SLA. Perencanaan kapasitas ini harus meliputi pemodelan kapasitas kinerja peralatan dan aplikasi ITCS yang digunakan saat ini dan di kapasitas kinerja peralatan ITCS di masa yang akan datang. DS3.2 Penyedia Jasa ITCS secara berkesinambungan melakukan penilaian atas kapasitas kinerja peralatan dan aplikasi ITCS yang ada, apakah sudah layak dan sesuai dengan Service Level yang telah disepakati. DS3.3 Penyedia Jasa ITCS secara teratur

6 162 melakukan perkiraan terhadap kinerja dan kapasitas peralatan dan aplikasi untuk meminimalkan resiko gangguan akibat kapasitas yang menurun, dan melakukan penelitian terhadap kapasitas peralatan dan aplikasi ITCS untuk menentukan perencanaan kapasitas yang akan datang. DS3.4 Penyedia Jasa ITCS telah menyediakan kapasitas dan kinerja yang diperlukan dengan mempertimbangkan aspek beban kerja normal, kontingensi dan kebutuhan media penyimpan. DS3.5 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengawasan kinerja dan kapasitas peralatan dan aplikasi ITCS secara berkesinambungan, seperti ketahanan peralatan, kontingensi, beban kerja, penyimpanan, dll DS4 Ensure Continuous Services DS4.1 Penyedia Jasa ITCS telah memiliki kerangka kerja mengenai kelanjutan IT dalam jangka panjang yang dapat membantu ketahanan infrastruktur yang diperlukan, kontingensi dan untuk mengendalikan pemulihan dari bencana. Kerangka tersebut mengarah kepada struktur organisasi, melindungi peran, tujuan dan tanggungjawab dari Penyedia Jasa ITCS, proses kontingensi serta membuat dokumentasi perencanaan yang memuat peraturan dan struktur, pengujian dan pelaksanaan pemulihan peralatan dan aplikasi ITCS dari bencana. Rencana tersebut juga mengidentifikasi sumber penting IT, key dependencies, pengawasan dan pelaporan ketersediaan sumber penting IT, proses alternatif dan prinsip mengenai kontingensi dan pemulihan dari bencana DS4.2 Penyedia Jasa ITCS telah mengembangkan rencana peralatan dan aplikasi ITCS berdasarkan kepada pemahaman resiko kepada dampak utama bisnis, yang mengutamakan ketahanan, proses alternatif dan kemampuan mengembalikan kondisi buruk kepada kondisi seharusnya. DS4.3 Penyedia Jasa ITCS telah memberikan

7 163 perhatian pada hal-hal yang penting dalam rencana kesinambungan IT, seperti misalnya penyediaan backup unit, penyediaan offsite storage, media pendukung atau sarana pendukung pelaksanaan pemulihan. DS4.4 Penyedia Jasa ITCS telah memastikan bahwa rencana IT yang berkelanjutan tetap berjalan dan terus menerus merefleksikan keperluan bisnis sebenarnya. Penyedia Jasa ITCS juga mengkomunikasikan setiap perubahan prosedur dan tanggung jawab secara jelas dan berkala kepada manajemen PT. JKL. DS4.5 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengujian bahwa sistem IT dapat dipulihkan secara efektif. Dalam pengujian tersedia dokumentasi dan pelaporan hasil test. DS4.6 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pelatihan teratur kepada manajemen PT. JKL mengenai prosedur, peranan dan tanggung jawab jika terjadi insiden, kerusakan atau bencana. DS4.7 Penyedia Jasa ITCS telah mendistribusikan rencana pemulihan peralatan dan aplikasi ITCS kepada pihak-pihak yang berkepentingan di dalam manajemen PT. JKL. DS4.8 Penyedia Jasa ITCS telah merencanakan tidakan yang akan diambil apabila Peralatan dan aplikasi ITCS sedang dalam pemulihan, seperti aktifasi backup sites, pemulihan data, dan penggantian dengan menggunakan sistem cadangan. DS4.9 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan penyimpanan data, dokumentasi dan sumber penting IT lainnya di lokasi lain sebagai cadangan. DS4.10 Penyedia Jasa ITCS telah membuat prosedur untuk melakukan penilaian terhadap rencana pemulihan bencana yang sudah dilakukan ketika terjadi bencana, apakah rencana tersebut sudah memadai atau belum. DS5 Ensure Systems Security DS5.1 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengaturan keamanan TI. DS5.2 Penyedia Jasa ITCS telah menyusun

8 164 rencana keamanan IT dengan memperhatikan kepentingan bisnis dan resiko secara keseluruhan serta mempertimbangkan infrastruktur IT dan resiko yang biasa muncul mengancam keamanan IT dan memastikan bahwa rencana tersebut telah diimplementasikan ke dalam kebijakan keamanan dan prosedur keamanan, dengan melakukan penyediaan perlengkapan personil, perangkat keras, dan perangkat lunak secara tepat serta mengkomunikasikan kebijakan rencana penyimpanan data, dokumentasi dan sumber penting IT lainnya di lokasi lain sebagai cadangan. DS5.3 Penyedia Jasa ITCS telah memastikan bahwa setiap orang yang mengakses aplikasi ITCS, dapat diidentifikasi dengan cara menerapkan penggunaan username dan password sehingga setiap user yang melakukan aktifitas di dalam aplikasi tersebut dapat diidentifikasi, diontentifikasi dan ditetapkan hak aksesnya. DS5.4 Penyedia Jasa ITCS dapat melakukan modifikasi, menutup, membuat dan menentukan hak user melalui sebuah tools untuk melakukan pengaturan akun pengguna. DS5.5 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengujian dan pengawasan pelaksanaan keamanan IT secara proaktif dan melakukan akreditasi ulang secara berkala untuk memastikan bahwa data perusahaan tetap terjaga. DS5.6 Penyedia Jasa ITCS telah dapat mendefinisikan dan mengkomunikasikan kepada manajemen PT. JKL mengenai hal-hal potensial yang dapat menimbulkan insiden keamanan, sehingga hal tersebut dapat diklasifikasikan dan ditindaklanjuti dengan menggunakan proses pengaturan masalah dan kegagalan (problem and error management) DS5.7 Penyedia Jasa ITCS telah membuat teknologi yang berkaitan dengan keamanan agar aplikasi ITCS tahan dari gangguan, serta memegang teguh

9 165 dokumentasi teknologi tersebut. DS5.8 Penyedia Jasa ITCS telah mengguanakan teknologi kriptografi untuk melakukan pengamanan data. DS5.9 Penyedia Jasa ITCS telah melakukan instalasi antivirus, dan dilakukan pemutakhiran database antivirus berkala, untuk melindungi aplikasi ITCS dari ancaman malware DS5.10 Penyedia Jasa ITCS telah menggunakan teknik keamanan seperti firewall, aplikasi sekuriti, segmentasi jaringan untuk mendeteksi dan mengontrol aliran informasi ke dalam maupun keluar jaringan DS5.11 Penyedia Jasa ITCS telah dapat membuktikan bahwa transaksi data dilakukan dibawah kendali yang baik sehingga keaslian data terjamin. Hal ini ditandai dengan tidak adanya campur tangan user ITCS dalam pengolahan data, seluruh data ditransaksikan melalui proses komputer. DS7 Educate and Train Users DS7.1 Penyedia Jasa ITCS secara berkala menyusun dan memperbaharui kurikulum untuk mengidentifikasi edukasi dan menyusun kebutuhan pelatihan DS7.2 Penyedia Jasa ITCS secara professional telah menentukan dan melakukan penyegaran dalam mekanisme penyampaian materi edukasi, menetapkan dan menentukan penyampai materi edukasi, serta mengkondisikan waktu pelatihan sehingga materi pelatihan yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens. DS7.3 Penyedia Jasa ITCS secara berkala melakukan evaluasi bersama manajemen PT. JKL mengenai relevansi, kualitas, dan efektifitas dari pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya. DS8 Manage Service Desk and Incidents DS8.1 Penyedia Jasa ITCS telah menyediakan meja layanan khusus / service desk yang dapat menerima keluhan, mencatat, melayani permintaan dan memberikan informasi, yang berkaitan dengan peralatan dan aplikasi ITCS sebagai

10 166 salah satu pendukung pemenuhan kewajiban dalam SLA. DS8.2 Penyedia Jasa ITCS menyediakan sebuah sistem yang memungkinkan untuk menerima, mencatat, melayani permintaan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna ITCS. DS8.3 Penyedia Jasa ITCS telah membuat prosedur eskalasi agar permasalahan yang belum dapat diselesaikan dapat di eskalasi kepada level yang lebih tinggi di lingkup Penyedia Jasa. DS8.4 Penyedia Jasa ITCS telah menyusun prosedur untuk pengawasan atas pelaksanaan penanganan dan penyelesaian insiden/keluhan, sehingga dapat dipastikan bahwa helpdesk telah melakukan pencatatan tahap-tahap penyelesian dan mengkonfirmasikan kepada manajemen PT. JKL atas tindakan yang sudah diambil dalam penyelesaian insiden tersebut dan sudah disetujui. Prosedur ini juga melakukan pencatatan dan pelaporan atas insiden/keluhan yang tidak terselesaikan. DS8.5 Penyedia Jasa ITCS secara berkala menyusun laporan atas aktifitas yang dilakukan oleh helpdesk dan melaporkan kepada manajemen PT. JKL, sehingga manajemen dapat menilai kinerja dan waktu dalam pemberian layanan untuk mengidentifikasi kecenderungan yang terjadi. DS10 Manage Problems DS10. 1 Penyedia Jasa ITCS telah menjalankan proses untuk melaporkan dan mengklasifikasikan masalah berdasarkan kategori, dampak, urgensi dan prioritas. DS10.2 Penyedia Jasa ITCS telah menerapkan sebuah sistem yang dapat memberikan fasilitas pengdnalian yang memadai yang memungkinkan untuk dilakukan pelacakan, analisa dan penentuan masalah yang telah dilaporkan oleh manajemen PT. JKL kepada Penyedia Jasa, meliputi item konfigurasi yang terkait, permasalahan/insiden besar, kesalahan yang sudah diketahui atau sudah dapat diduga memiliki potensi kesalahan serta pelacakan arah atau

11 167 kecenderungan masalah. DS10.3 Penyedia Jasa ITCS telah memiliki prosedur untuk pemecahan masalah, baik setelah berhasil diselesaikan atau pada saat diketahui sebagai sebuah kesalahan. DS10.4 Penyedia Jasa ITCS telah mengintegrasikan proses-proses konfigurasi yang terkait, manajemen masalah dan insiden untuk dapat memastikan bahwa manajemen masalah sudah cukup efektif dan dapat dikembangkan. DS11 Manage Data DS11.1 Penyedia Jasa ITCS melalui sistemnya telah melakukan pemrosesan data dengan lengkap, cepat dan tepat dan realtime. DS11.2 Penyedia Jasa ITCS melalui sistemnya telah melakukan penyimpanan data dengan efektif dan efisien, dan dapat diarsipkan untuk kepentingan bisnis dan kebijakan organisasi DS11.3 Penyedia Jasa ITCS memiliki prosedur yang mengatur penyimpanan data yang sudah digandakan dan diarsipkan, untuk memastikan data tersebut tetap dapat digunakan sewaktu-waktu. DS11.4 Penyedia Jasa ITCS telah menentukan prosedur untuk memastikan bahwa data dan software tetap dapat digunakan ketika data dan perangkat keras diganti/dialihkan. DS11.5 Penyedia Jasa ITCS telah menentukan prosedur sistem cadangan dan kemampuan restorasi dari aplikasi, data dan dokumentasi apabila sewaktu-waktu diperlukan DS11.6 Penyedia Jasa ITCS telah menentukan dan memiliki prosedur kebijakan untuk mengidentifikasi dan menjalankan persyaratan keamanan data yang berlaku, memproses, menyimpan sehingga dapat menghasilkan data sesuai dengan keperluan bisnis, kebijakan organisasi dan kebijakan DS12 Manage the Physical Environment DS12.1 Penyedia Jasa ITCS telah memilih lokasi peralatan ITCS yang telah diperhitungkan keamanannya terkait

12 168 DS12.2 DS12.3 DS12.4 DS12.5 DS13.1 DS13.2 DS13.3 DS13.4 resiko bencana alam dan bencana buatan manusia Penyedia Jasa ITCS telah menempatkan peralatan ITCS sehingga aman dari resiko pencurian, gangguan suhu, kebakaram asap, air, terror, kekerasan, pemadaman listrik dan bahan kimia Penyedia Jasa ITCS telah menentukan dan menjalankan prosedur untuk memberi, membatasi dan menarik kembali akses ke lokasi fisik peralatan ITCS, yang berlaku kepada staf PT. JKL, klien, vendor, tamu dan pihak ketiga lainnya. Penyedia Jasa ITCS telah menempatkan peralatan ITCS dengan tambahan peralatan pengaman lainnya, seperti barrier, pelindung fisik seperti pelindung kabel, casing, dan CCTV sebagai media pengawasan lingkungan Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengaturan fasilitas yang baik, seperti alat komunikasi team petugas Penyedia Jasa ITCS dan panduan keselamatan serta kesehatan dalam bekerja. DS13 Manage Operations Staf operasional Penyedia Jasa ITCS telah familiar dengan semua tugasnya. Staf Operasional harus mengikuti prosedur serah terima pekerjaan antar shift, pembaruan status kepada petugas shift berikutnya serta laporan masalah yang terjadi pada saat operasional, eskalasi prosedur jika ada serta laporan pertanggungjawaban shift. Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengaturan jadwal kerja staf operasional, proses kerja dan tugas-tugas secara efisien, sehingga dapat memaksimalkan output pekerjaan untuk memenuhi kepentingan bisnis Penyedia Jasa ITCS telah menentukan dan menjalankan prosedur untuk pengawasan infrastruktur IT, memiliki activities logs yang dapat digunakan untuk pengamatan. Penyedia Jasa ITCS telah membuat panduan keamanan fisik yang layak, seperti manajemen invetaris asset peralatan ITCS yang digunakan ataupun

13 169 DS13.5 suku cadangnya, form khusus untuk pelaporan atau administrasi lainnya. Penyedia Jasa ITCS telah melakukan pengaturan jadwal perawatan berkala untuk seluruh peralatan ITCS untuk menghindari dari kegagalan dan penurunan performa peralatan. Terima kasih telah berkenan menjadi responden, atas bantuan dan partisipasi bapak/ibu dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih. Salam,. - -Boyke Nurhidayat E : boyke.nurhidayat@bogor.net

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RS.Immanuel merupakan suatu badan usaha swasta di kota Bandung yang memberikan pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pihak

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness DAFTAR PUSTAKA 1. Guldentops, E. (2003), Maturity Measurement - First the Purpose, Then the Method, Information Systems Control Journal Volume 4, 2003, Information Systems Audit and Control Association.

Lebih terperinci

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL BAB V HASIL RANCANGAN MODEL V.1 Hasil Rancangan Model IT Governance SI Hasil rancangan model IT Governance seperti pada gambar IV.1 secara umum dapat diterapkan pada pperusahaan. Untuk lebih jelasnya lihat

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI IV.1 Prosedur Evaluasi Penelitian yang dilakukan terhadap sistem pengelolaan piutang dan penerimaan kas pada PT LI merupakan

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis sistem informasi front office hotel X menggunakan COBIT 4.1 dan bukti-bukti yang dikumpulkan berupa hasil wawancara dan gambar, maka dapat

Lebih terperinci

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN Bab berikut berisi simpulan dan saran yang diambil dari hasil analisis selama pengerjaan tugas akhir yang diharapkan dapat berguna bagi pengembangan dan perbaikan pada PDAM Tirtawening

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pelayanan perbankan saat ini sangat mempengaruhi tingkat kepuasaan para nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Salah satu hal utama bagi perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES Dafid Sistem Informasi, STMIK GI MDP Jl Rajawali No.14 Palembang dafid@stmik-mdp.net Abstrak Layanan penjualan

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Sesuai dengan rumusan masalah pada subbab 1.2 dan hasil analisis pada subbab 3.3, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Peran Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia IV.1 Rekomendasi Untuk Mengatasi Gap Kematangan Proses TI Rekomendasi untuk mengatasi perbedaan (gap) tingkat kematangan merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambaran Umum Perusahaan Studi Pustaka Analisa Data Identifikasi Masalah Pengumpulan data : 1. Wawancara 2. Kuisioner 3. Observasi Fokus Proyek Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN A : KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN A : KUESIONER PENELITIAN Sebelumnya saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Anda sebagai responden dalam penelitian ini. Angket ini disebarkan dengan maksud : 1. Untuk mengetahui pengaruh keamanan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. VI.1 Kesimpulan

BAB VI PENUTUP. VI.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Dari serangkaian kalimat-kalimat di atas, dapat diambil pula garis besar yang terjadi di dalam Rumah Sakit Santo Yusup. Layanan IT di dalam Rumah Sakit Santo Yusup sudah

Lebih terperinci

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, dunia bisnis semakin berkembang dan semakin maju sehingga perkembangan bisnis menyebabkan banyak orang pergi ke Ibukota Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring dengan perkembangan perangkat lunak yang semakin memasyarakatkan peran komputer itu sendiri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT POS Indonesia merupakan suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pelayanan pos yang salah satunya terletak di Jl. Cilaki no 76 Bandung, PT POS memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TPK Koja merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran yang terletak di Tanjung Priok Jakarta. TPK Koja merupakan perusahaan yang memberikan jasa

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Ward dan Peppard (2002), Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang mendukung

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1 PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1 Muh. Aliyazid Mude aliriset16@gmail.com Universitas Muslim Indonesia Abstrak Lembaga XYZ telah membuat sistem informasi akademik agar proses

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123 Untuk mewujudkan dan mencapai target yang telah ditetapkan pada Bab 3 dengan maksimal, PT. PLN (Persero) Distribusi Jaya

Lebih terperinci

Plainning & Organization

Plainning & Organization Sangat Tidak Perlu Tidak Perlu Bisa Diterapkan Perlu Sangat Perlu Direktorat ICT&M Dept. Lain Pihak Luar Plainning & Organization P01 Define a Strategic IT Plan Pengembangan TI Unikom harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERNYATAAN... v ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009

Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009 Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009 Domain 1 : Planning & Organisation (PO) Define a Strategic IT Plan(PO1) Define the Information Architecture(PO2) Determine Technological Direction(PO3)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut telah ditentukan pada RACI Chart.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut telah ditentukan pada RACI Chart. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit sistem informasi.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute.

DAFTAR PUSTAKA. 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute. 80 DAFTAR PUSTAKA 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute. 2. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute,

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI 4.1 Rencana Kerja Evaluasi 1. Menentukan Ruang Lingkup Mengingat begitu luasnya pembahasan mengenai evaluasi sistem informasi, maka penulis membatasi ruang

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah dilakukan penelitian pada divisi TI atau pusat sistem Informasi di PT. Kereta Api indonesia (Persero ) khususnya mengenai kinerja Rail Ticketing System (RTS),

Lebih terperinci

Standar Internasional ISO 27001

Standar Internasional ISO 27001 Standar Internasional ISO 27001 ISO 27001 merupakan standar internasional keamanan informasi yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam usaha menggunakan konsepkonsep keamanan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB III ANALISIS METODOLOGI BAB III ANALISIS METODOLOGI Pada bagian ini akan dibahas analisis metodologi pembangunan BCP. Proses analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa metodologi pembangunan yang terdapat dalam literatur

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5 Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai

Lebih terperinci

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan.

Lebih terperinci

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia sedang mengalami perkembangan bisnis yang pesat. Masing-masing perusahaan saling bersaing untuk menjadi yang

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi dalam organisasi adalah semakin meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis yang dijalankan. Dampak dari itu

Lebih terperinci

Bab III Analisis Lingkungan TI

Bab III Analisis Lingkungan TI 31 Bab III Analisis Lingkungan TI Pada bagian ini akan dibahas sekilas mengenai UNIKOM meliputi visi, misi, tujuan, analisis TI secara umum dan pengendalian TI yang ada di lingkungan UNIKOM saat ini. Selain

Lebih terperinci

SOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT

SOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT 1 6 1. Tujuan Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur manajemen insiden terkait pengelolaan layanan IT di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga pemulihan layanan IT dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN DELIVER AND SUPPORT (DS) FRAMEWORK COBIT 4.0

STRATEGI PENINGKATAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN DELIVER AND SUPPORT (DS) FRAMEWORK COBIT 4.0 STRATEGI PENINGKATAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN DELIVER AND SUPPORT (DS) FRAMEWORK COBIT 4.0 Budi Widjajanto 1, Nova Rijati 2, dan Desi Purwanti Kusumaningrum 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang

Lebih terperinci

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia III.1 Latar Belakang Perusahaan PT Surveyor Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan usaha patungan dengan struktur pemegang

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah dilakukan penelitian pada PT Novawool maka didapatkan beberapa simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang disajikan, yaitu : 1. Pelaksanaan manajemen produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps For

BAB III METODE PENELITIAN. Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps For 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prosedur audit. Ada 7 prosedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps For Data Gathering, Prosedur

Lebih terperinci

Bab IV Rekomendasi IT Governance

Bab IV Rekomendasi IT Governance 53 Bab IV Rekomendasi IT Governance Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rekomendasi IT Governance meliputi tahapan penentuan KGI dan KPI untuk masing masing control process yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat adalah suatu badan pelayanan masyarakat, maka penting untuk menganalisis sejauh mana sistem informasi e-office yang telah digunakan agar dapat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Jawa Tengah dan D.I.Y. dengan Framework CobiT menggunakan Domain ke

BAB V PENUTUP. Jawa Tengah dan D.I.Y. dengan Framework CobiT menggunakan Domain ke BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Evaluasi yang telah peneliti lakukan atas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pembelian Material pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y. dengan Framework CobiT

Lebih terperinci

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( )

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( ) INCIDENT MANAGEMENT Patrisia Anggi A.W (125150400111040) Maulidina Rahmawati S. (125150401111046) Roisyatun Nadhifah (125150401111053) Latar Belakang ITIL versi ketigas (ITIL v3) intinya terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER Kompetensi Dasar 3.2. Memahami tugas dan tanggungjawab Admin Server 4.2. Menalar tugas dan tanggungjawab Admin Server Materi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi HOME DAFTAR ISI B3 Auditing Obyektif Mengetahui phase-phase dalam audit sistem informasi Mengetahui proses evaluasi dan pengujian dalam audit sistem informasi 3.1 Phase Audit Sistem Informasi Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI 4.1 Temuan dan Rekomendasi Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang terdapat dalam OCTAVE-S yang meliputi : 1. Kesadaran keamanan dan pelatihan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II 1 LANDASAN TEORI 1.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini merupakan penelitian yang didukung oleh penelitian sebelumnya milik Sutomo dan Ayuningtyas pada Februari 2014 dengan judul "Penentuan Kebijakan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan infrastruktur transportasi jalan tol di Indonesia saat ini menjadi lebih berkembang, setelah diijinkannya perusahaan swasta atau badan usaha jalan tol untuk

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

INFRASTRUCTURE SECURITY

INFRASTRUCTURE SECURITY INFRASTRUCTURE SECURITY 1 WHAT S INFRASTRUCTURE?? Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input L1 LAMPIRAN Lampiran Evaluasi Kriteria yang Diukur 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI Keterangan Ya Tidak PO1.1 Nilai-nilai Manajemen TI Apakah perusahaan memiliki tampilan message dialog

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem 1 Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta) PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta) Arif Dwi Laksito 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1) Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA)

Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA) Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA) antara LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan LPSE Kementerian Komunikasi dan Informatika... / LKPP LPSE / 2016 Pengesahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi begitu cepat. Manusia membutuhkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dian Megah Indo Perkasa didirikan tahun 2000 bergerak dibidang pemasaran dan produksi perlengkapan alat-alat rumah tangga yang terbuat dari bahan plastik dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran 2012 Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran [Manual Aplikasi IT Service Desk] 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. IT Support

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0 AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0 1 Juliandarini (07018215), 2 Sri Handayaningsih (0530077701) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi LAMPIRAN Lampiran A. Hasil kuisioner Proses TI PO Menentukan Arsitektur Informasi Responden Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur

Lebih terperinci

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI

MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI INFORMATION SECURITY Hastha Sunardi Universitas IGM Teknik Komputer Pertemuan [1.02-02] Keamanan Informasi Keamanan informasi digunakan untuk menggambarkan perlindungan terhadap

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework A. Mengenai COBIT Remote devices adalah pengelolaan data menggunakan aplikasi, dimana data terletak pada server atau host. Di dalam remote device klien berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN MODEL

BAB IV RANCANGAN MODEL BAB IV RANCANGAN MODEL IV.1. Rancangan Model Audit Sistem Informasi Rancangan model ini dibuat berdasarkan pada pedoman manajemen yang mencakup model maturity,, dan seperti gambar II..11. produk keluarga

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5 Petunjuk Penggunaan Aplikasi (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5 Tingkat Kematangan TIK SELF ASSESSMENT TAHAP KE-2 1. Cara Penggunaan Aplikasi 1.1. Cara Penggunaan Aplikasi 1.1.1. Memulai Aplikasi

Lebih terperinci

2. Kajian Pustaka. Penelitian Terdahulu

2. Kajian Pustaka. Penelitian Terdahulu 1. Pendahuluan Sekarang ini, sebagian besar perusahaan baik BUMN maupun swasta telah memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam mendukung kegiatan bisnisnya. Pemanfaatan dan pengelolaan TI sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci