1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan bagian dari pengetahuan yang dapat bermanfaat pada kehidupan manusia. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani tentang jenis tanaman membuat sering terjadi kesalahan pemilihan bibit tanaman yang dapat mengakibatkan gagal panen. Tanaman atau bibit tanaman harus disesuaikan dengan suhu daerah, umur panen dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Selain itu, kurangnya informasi cara penanaman dan perawatan suatu tanaman yang harusnya diperoleh dari perusahaan penjual bibit tanaman juga dapat menyebabkan tanaman tumbuh tidak sesuai ataupun tumbuh kemudian layu dan tidak berkembang. Pelanggan dalam aplikasi penjualan online tidak hanya para petani melainkan masyarakat umum seperti ibu rumah tangga, siswa, mahasiswa pertanian yang ingin melakukan penelitian, pemilik rumah makan dan pelanggan yang lain. Mereka juga membutuhkan informasi yang tepat mengenai jenis bibit tanaman yang akan dipilih sehingga bibit dapat berkembang dengan baik. Saat ini, perusahaan belum memiliki sistem yang dapat memberikan informasi kepada pelanggan mengenai cara penanaman dan cara perawatan bibit tanaman secara langsung padahal informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas. Dengan memanfaatkan aplikasi penjualan online yang ada, perusahaan dapat memberikan informasi yang diinginkan pelanggan. Selain itu, dibangunnya sistem pendukung keputusan pada aplikasi penjualan online yang berfungsi dalam penentuan jenis bibit tanaman yang sesuai dengan kondisi daerah pelanggan dan keinginan pelanggan. Serta memberikan informasi mengenai penanaman dan perawatan tanaman. Sistem ini dibangun untuk membantu masyarakat agar tidak menyia-nyiakan bibit tanaman. 1

2 1.2 Rumusan Masalah Berikut rumusan masalah dalam pembuatan sistem. 1. Bagaimana membangun sistem yang dapat memberikan saran kepada pelanggan dalam pemilihan jenis bibit tanaman yang sesuai? 2. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi tentang cara penanaman dan perawatan bibit tanaman yang benar kepada pelanggan? 1.3 Tujuan Tujuan pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut. 1. Pelanggan dapat memilih jenis bibit tanaman dengan memilih jawaban pertanyaan kriteria yang telah diberikan oleh sistem untuk nantinya diolah menjadi alternatif pendukung keputusan. 2. Pelanggan memperoleh informasi cara penanaman dan cara perawatan setelah pelanggan mendapatkan bibit tanaman yang diinginkan. 1.4 Batasan Masalah Berikut batasan masalah yang dapat dipaparkan. 1. Sistem pendukung keputusan yang menjadi topik utama pengerjaan proyek akhir disisipkan di proses penentuan bibit pada aplikasi penjualan online. 2. Aplikasi penjualan online digunakan sampai tahap testing pada proses penentuan bibit untuk mengetahui keberhasilan pembuatan sistem pendukung keputusan hingga menghasilkan nomor transaksi. 3. Tidak membahas proses jual beli pada aplikasi penjualan online. 4. Proses penghitungan pada sistem pendukung keputusan menggunakan metode penghitungan Composit Performance Index (CPI). 5. Data pelanggan sudah tersedia pada aplikasi penjualan online sehingga sistem tidak mengolah data pelanggan. 2

3 1.5 Definisi Operasional PT. Benih Citra Asia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian khususnya industri pembudidayaan bibit unggul jenis tanaman hortikultura yang merupakan hasil pemuliaan tanaman. PT. Benih Citra Asia memiliki kurang lebih 14 kategori bibit dengan total 67 jenis bibit tanaman. Aplikasi penjualan online pada perusahan ini merupakan perangkat lunak yang menggunakan jaringan internet untuk melakukan penjualan jarak jauh yang tidak bertatap muka atau dengan kata lain penjualan online yang dioperasikan oleh karyawan PT. Benih Citra Asia. Sistem Pendukung Keputusan(SPK) dalam aplikasi ini merupakan suatu fitur atau fasilitas tambahan yang diberikan untuk memilih suatu jenis bibit tanaman yang sesuai dengan kondisi daerah dan keinginan pelanggan. SPK penentuan bibit berada pada proses penentuan bibit di menu produk pada aplikasi penjualan online. 1.6 Metode Pengerjaan Metode yang akan digunakan adalah model waterfall. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, pengkodean, pengujian dan penerapan. Alur proses model waterfall adalah sebagai berikut. Gambar 1.1 Metode Waterfall (Sommerville, 2007) 3

4 1. Analisis Kebutuhan Hal pertama yang dilakukan adalah menganalisa data yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode wawancara. Pihak yang menjadi narasumber adalah Direktur PT. Benih Citra Asia dan karyawan bagian pemasaran. 2. Desain Sistem Setelah memperoleh semua data dan file yang dibutuhkan, kemudian merancang alur program dan aliran data pada setiap proses. Data direpresentasikan melalui Flowmap, Entity Relational Diagram dan Data Flow Diagram(DFD). Melakukan perancangan dan pembuatan database untuk menghindari terjadinya redudansi dan multivalue data. Dalam pembuatan sistem ini menggunakan MySQL sebagai database. 3. Penulisan Kode Program Setelah pembuatan database, alur program dan aliran data pada setiap proses maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah merepresentasikannya ke dalam kode program yaitu dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dengan gabungan bahasa pemograman HTML, CSS dan Javascript. 4. Pengujian Program Setelah program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada fungsionalitas sistem pendukung keputusan, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji serta mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan atau error. Memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Pengujian menggunakan metode black box testing. 5. Penerapan Program Program akan diterapkan kepada karyawan PT. Benih Citra Asia setelah melalui beberapa fase diatas. Jika sudah tidak ada kesalahan atau error pada aplikasi penjualan dan sistem pendukung keputusan maka program siap untuk disampaikan serta diterapkan kepada perusahaan. Serta memungkinkan untuk melakukan pelatihan kepada administrator dalam hal ini karyawan untuk lebih 4

5 memahami program tersebut. Selain itu, akan diadakan sosialisasi maupun pelatihan bagi pelanggan agar dapat menggunakan aplikasi penjualan online secara tepat. 1.7 Jadwal Pengerjaan Adapun jadwal pengerjaan sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut. No. Kegiatan 1. Analisis Masalah 2. Analisis Kebutuhan 3. Desain Sistem 4. Penulisan Kode Program 5. Pengujian Program 6. Seminar 7. Sidang 8. Dokumentasi Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Proyek 2012 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli