Metodologi Penelitian
|
|
- Hendra Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab III Metodologi Penelitian Dalam bagian ini akan disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan penelitian, yaitu bahan dan peralatan, cara pengambilan data, dan cara analisa data. III.1 Bahan Penggunaan bahan terbagi menjadi dua, yaitu bahan yang dipakai dalam proses anaerobik serta bahan yang dipakai untuk menganalisa karakteristik stillage ubi kayu serta contoh hasil pengolahan anaerobik. III.1.1 Bahan proses anaerobik 1. stillage bioetanol ubi kayu 2. Aquadest pengencer stillage ubi kayu 3. K 2 CO 3 dan H 3 PO 4 pekat 4. Larutan K 2 CO 3 4M dan H 3 PO 4 2M sebagai larutan pengendali ph media pengolahan anaerobik 5. Kultur campuran berupa kotoran sapi yang sudah diaklimatisasi III.1.2 Bahan analisa 1. reagensia dalam penentuan konsentrasi COD awal dan akhir stillage ubi kayu 2. reagensia dalam penentuan konsentrasi BOD 5 awal dan akhir stillage ubi kayu 3. reagensia dalam penentuan Asam Organik Volatil Total (Total Volatile Organic Acid) awal dan akhir stillage ubi kayu 4. reagensia dalam penentuan nitrogen organik awal stillage ubi kayu III.2 Peralatan Dalam penelitian ini, digunakan dua jenis bioreaktor untuk dua tujuan. Yang pertama berupa labu erlenmeyer yang dimodifikasi digunakan untuk mempelajari pengaruh ph yang terkendali secara manual dalam produksi asam organik volatil pada suhu 35 C. Erlenmeyer ini memiliki volume kerja 1,5 L. Untuk menjaga homogenitas proses maka digunakan longitudinal shaker yang dilengkapi 30
2 pemanas. Yang kedua berupa bioreaktor skala laboratorium (Biostat) yang dilengkapi peralatan pengendali suhu dan ph untuk mempelajari pengaruh ph dalam produksi asam organik volatil. III.2.1 Erlenmeyer yang dimodifikasi Seperti sudah dijelaskan, pada gambar. III.1 disajikan bioreaktor berupa erlenmeyer yang dimodifikasi bervolume kerja 1,5 L. Dilengkapi dengan pipa kaca (1) tempat mengambil contoh dan masuknya gas nitrogen. Pipa ini harus dijaga agar tidak berhubungan dengan udara luar dengan memasang penjepit selang. 1. pipa kaca 2. leher angsa 3. selang sirkulasi nitrogen keluar 4. selang sirkulasi N 2 masuk 5. sparger 6. pompa peristaltik Gambar III.1 Skema erlenmeyer yang dimodifikasi Gambar III.2 Erlenmeyer yang dimodifikasi lengkap 31
3 Selain itu terdapat juga pipa leher angsa (2) berisi air untuk mengamati keberadaan gas, pipa gas nitrogen keluar (3), pipa gas nitrogen masuk untuk stripping gas hidrogen (4), sparger (5) dan pompa peristaltik (6). Sistem dijaga pada kondisi anaerobik dengan memasang tutup dari karet dan menyemburkan gas nitrogen di awal proses. Pada gambar III.2 diperlihatkan foto rangkaian erlenmeyer dengan sistem pengaduk dan pemanasnya. Untuk memvariasikan suhu, peralatan direndam dalam penangas air (waterbath) yang dilengkapi longitudinal shaker. Sebagai pengendali ph ditambahkan K 2 CO 3 setiap kali selesai mengambil contoh karena pengendaliannya secara manual. III.2.2 Bioreaktor skala laboratorium (Biostat) Biostat yang memiliki volume kerja 7,5 L berupa bejana dari gelas yang dilengkapi peralatan pengendali. Di dalamnya terdapat pengaduk mekanik yang dilengkapi dengan baffle dan kesemuanya berbahan stainless steel. Biostat ini juga dilengkapi tutup stainlessteel yang rapat. Selain itu di bagian tutupnya terdapat beberapa lubang tempat masuk gas nitrogen, larutan pengendali ph yang bersifat basa, asam, ataupun penyangga, pengambilan contoh, elektroda ph, dan termokopel pengukur suhu. Biostat dirancang memiliki seal yang kuat di semua bagian termasuk yang ada mekanisme bergeraknya seperti pengaduk mekanik. Gambar III.3. adalah skema Biostat, sedangkan gambar III.4. adalah Biostat dalam keadaan terangkai lengkap. Gambar III.3 Skema Biostat 1. pengunci tutup 2. larutan asam masuk 3. larutan basa masuk 4. air pemanas masuk 5. air pemanas keluar 6. umpan masuk 7. gas sirkulasi 8. probe ph 9. pengaduk 32
4 Gambar III.4 Biostat terangkai lengkap Gambar III.5 Tampak atas Biostat dan pengendali Sebagai bagian dari Biostat adalah sistem pengendali ph (Bio Controller ADI 1030) seperti yang terlihat di gambar III.5. Sistem pengendalian suhu menggunakan sirkulasi air panas yang dikendalikan oleh penangas air ke dalam Biostat. III.3 Metodologi penelitian Penelitian ini bertujuan memproduksi asam organik volatil dari stillage ubi kayu pada kondisi anaerobik. Kondisi anaerobik didapat dengan menutup rapat 33
5 bioreaktor, memasang plastik hitam penutup wadah serta menyemburkan gas nitrogen di awal proses. Langkah-langkah penelitian disajikan pada gambar III.6. Penyaringan stillage Analisa awal stillage Pengenceran stillage Aklimatisasi dan pembibitan Stillage siap pakai Fermentasi anaerobik pada bioreaktor (erlenmeyer yang dimodifikasi), ph bervariasi Fermentasi anaerobik pada biostat, ph tetap ( hasil terbaik dari erlenmeyer) Analisa stillage Analisa stillage ph terbaik Gambar III.6 Skema alur penelitian Seperti dapat dilihat pada gambar tersebut, mula-mula stillage ubi kayu disaring sebelum dapat dipakai.untuk mengetahui karakteristik stillage ubi kayu perlu 34
6 dilakukan analisa terhadap stillage ubi kayu sebelum proses anaerobik dilangsungkan. Analisa tersebut meliputi analisa ph, COD, BOD5, nitrogen organik, fosfor, kalium, natrium, padatan total, padatan tersuspensi. Selanjutnya mempersiapkan bibit agar dapat bekerja pada media baru berupa stillage ubi kayu pada ph 5,6 dan suhu ruang. Bibit yang dipakai berasal dari kotoran sapi. Tahap ini dinamakan tahap aklimatisasi. Setelah bibit dan stillage ubi kayu siap untuk dipakai, dilanjutkan dengan penanaman bibit ke dalam stillage ubi kayu pada erlenmeyer yang dimodifikasi dan proses anaerobik dilangsungkan pada variasi ph 5, 6 dan 7. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada stillage ubi kayu maka perlu dilakukan analisa terhadap stillage ubi kayu hasil proses anaerobik yang meliputi ph, COD, asam organik volatil total serta komponen asam organik volatil. Selain itu dilakukan juga analisa padatan tersuspensi untuk mengetahui pertumbuhan bibit selama proses anaerobik. III.3.1 Persiapan stillage ubi kayu Stillage bioetanol ubi kayu yang dipakai berasal dari industri kecil di Cicurug Sukabumi. Stillage bioetanol ubi kayu ini memiliki kandungan COD cukup tinggi, 70,2 g/l. Berdasar penelitian sebelumnya oleh Nugroho dan Yustendi (2007), kandungan COD umpan sebesar 20 g/l memberikan hasil yang terbaik dalam hal produksi asam organik volatil total. Sehingga dalam penelitian ini dipakai kandungan COD sebesar ± 20 g/l. Sebelumnya stillage ubi kayu harus disaring untuk menghilangkan padatan yang ada. Karena padatan ini dapat menimbulkan gangguan yang tidak diinginkan dalam pengolahan anaerobik. Seperti penggunaan waktu yang lebih lama untuk menghidrolisa padatan tersebut, efek pengadukan akan berkurang karena dalam penelitian yang menggunakan erlenmeyer yang dimodifikasi tidak digunakan pengaduk mekanik melainkan longitudinal shaker. III.3.2 Analisa awal Analisa awal diperlukan untuk dapat mengetahui karakteristik stillage ubi kayu. Setelah mengetahui karakteristiknya, maka akan dapat dipastikan perlakuan awal 35
7 yang sesuai bagi stillage ubi kayu. Analisa awal stillage ubi kayu meliputi penentuan ph, COD, BOD 5, nitrogen organik, fosfor, kalium, natrium, padatan total, padatan tersuspensi. Untuk mengetahui kandungan bahan organik dalam stillage ubi kayu, maka harus ditentukan COD dan BOD 5. Karena COD sekitar 20 g/l merupakan titik awal, maka dengan sendirinya COD awal sudah ditentukan. Analisa COD menggunakan cara dikromat, yang merupakan cara baku dan prosedur terdapat di lampiran. Selain COD juga ditentukan nilai BOD 5 yang dilakukan sesuai dengan cara baku. Prosedur terdapat di lampiran. BOD 5 diukur dengan menggunakan bibit yang ditumbuhkan dalam stillage yang dipakai. Agar hasil yang didapat mencerminkan sifat stillage ubi kayu yang dipakai. Untuk mengukur suhu dipakai termometer air raksa, dan sebagai pengendali suhu saat pengolahan anaerobik dalam bioreaktor model dipakai penangas air (waterbath) yang suhunya bisa diatur tetap. Tersedia dua jenis penangas air, yaitu yang dilengkapi dengan longitudinal shaker dan yang tidak dilengkapi longitudinal shaker. Untuk mengukur ph dipakai ph meter HANNA karena lebih akurat untuk bahan yang bersifat kompleks. ph meter yang dipakai sebaiknya selalu dikalibrasi pada ph 4 dan 7 untuk menjaga keakuratan pembacaan. Padatan tersuspensi dan padatan total awal merupakan parameter klasik limbah. Untuk menganalisa jumlah padatan tersuspensi dan padatan total awal pada stillage ubi kayu, dilakukan analisa padatan yang prinsipnya adalah gravimetri pada 103 o C 105 o C. Kandungan nitrogen organik, fosfor, kalium, dan natrium perlu diketahui untuk memperkirakan perlu tidaknya tambahan nutrisi selama proses. Untuk menganalisa nitrogen organik dilakukan analisa Kjehldahl semi mikro, karena cara ini tidak membutuhkan ukuran contoh yang banyak. Untuk menganalisa 36
8 kalium, dan natrium digunakan peralatan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Sedangkan untuk menganalisa fosfor digunakan cara spektrofotometer untuk penentuan P sebagai P 2 O 5. Semua prosedur lengkap terdapat di lampiran. III.3.3 Aklimatisasi dan Pembibitan Bibit yang akan dipakai sebelumnya harus diaklimatisasi. Tujuan aklimatisasi adalah mempersiapkan mikroba pada lingkungan kerja yang baru agar dapat hidup dan bekerja menghasilkan produk sesuai yang diinginkan. Bibit yang dipakai berasal dari kotoran sapi. Lingkungan asal mikroba ini berbeda dengan lingkungan kerja baru hingga membutuhkan aklimatisasi. Pembibitan adalah penanaman mikroba ke dalam media kerja dalam rangka menghasikan produk yang diinginkan. Kedua proses ini berlangsung dalam botol kaca gelap bervolume 2,5 L. Botol ini dilengkapi dengan leher angsa dan pipa kaca tempat masuk keluarnya stillage ubi kayu dan gas nitrogen. Aklimatisasi dimulai dengan mencampur filtrat kotoran sapi dengan stillage ubi kayu sebanyak 2 : 1. Selanjutnya bertambah secara bertahap hingga mencapai volume 2,5 L. Untuk mengetahui keberhasilan aklimatisasi maka diperiksa MLSS bibit setiap tujuh hari dimulai pada hari ke 20. Sedangkan untuk menjaga kondisi anaerob, maka ditambahkan gas nitrogen di awal dan tiap kali selesai menambahkan stillage ubi kayu segar. Agar bibit hanya memproduksi asam organik volatil maka ph aklimatisasi diatur tetap 5,6. Untuk mengatur ph ditambahkan K 2 CO 3 tiap kali menukar tambah stillage ubi kayu segar. Aklimatisasi juga dilakukan pada suhu yang sesuai bagi mikroba mesofilik, karena penelitian juga dilangsungkan pada suhu kerja mikroba mesofilik yaitu 35 C. III.3.4 Analisa akhir Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap contoh yang diambil sebanyak delapan kali dalam waktu 72 jam pengolahan anaerobik. Analisa tersebut meliputi analisa terhadap ph, COD, asam organik volatil total, komponen asam organik volatil, serta MLSS. Untuk mengetahui kandungan total asam organik volatil yang terbentuk, dilakukan distilasi terhadap kaldu pengolahan. Kemudian asam 37
9 organik volatil akan didapat sebagai distilatnya dan dititrasi. Setelah diketahui jumlah total asam organik volatil yang terbentuk, selanjutnya dilakukan analisa terhadap jenis asam organik volatil yang terbentuk. Cara penentuannya adalah dengan menggunakan Ion Chromatography DIONEX ICS Semua prosedur lengkapnya terdapat di lampiran. III.4 Percobaan Percobaan di dalam erlenmeyer dengan volume kerja 1,5 L dan Biostat bervolume kerja 7,5 L. Bibit hasil aklimatisasi yang dipakai sebanyak 20 % volume. Setiap akan memulai percobaan, ke dalam bioreaktor dimasukkan gas nitrogen untuk menjamin tercapainya kondisi anaerob. Pada erlenmeyer dimasukkan gas nitrogen selama lima menit sedangkan pada Biostat 15 menit. Selain itu bioreaktor ditutup dengan plastik hitam agar tidak ada sinar matahari menembus ke dalam. Pada Biostat kecepatan pengadukan diatur pada 100 rpm, untuk menjamin homogenitas suspensi sistem. Sedangkan pada saat menggunakan erlenmeyer diatur kecepatan shaker pada skala 2, cukup untuk menggoyang suspensi sistem. Pada erlenmeyer yang dimodifikasi, dilangsungkan percobaan menggunakan 3 variasi ph yaitu 5, 6, dan 7 pada suhu tetap 35 C. Sedangkan pada Biostat, dilangsungkan percobaan menggunakan ph tetap 6,5, berdasar hasil yang didapat dari percobaan dalam erlenmeyer yang dimodifikasi. Setiap variasi percobaan dikerjakan dalam dua kali pengulangan. Pengambilan contoh dilakukan sebanyak delapan kali selama 72 jam waktu proses. Pada erlenmeyer pengambilan contoh sebanyak 70 ml sedangkan pada Biostat sebanyak 75 ml. Pengambilan contoh untuk pengukuran MLSS dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu di awal, di jam ke - 48 dan ke Untuk mengatur ph di erlenmeyer yang dimodifikasi ditambahkan K 2 CO 3 bila ph turun dan H 3 PO 4 pekat bila ph naik. Pemeriksaan ph dilakukan tiap kali mengambil contoh, untuk memastikan ph tetap selama proses. Penambahan ini berlangsung secara manual dan pembacaan ph menggunakan ph meter HANNA. Pada saat menggunakan Biostat, pengaturan ph secara otomatis dilakukan oleh 38
10 pengendali Bio Controller ADI Sebagai pengatur asam dipakai larutan H 3 PO 4 2 M dan pengatur basa dipakai larutan K 2 CO 3 4 M. Untuk mengusir gas H 2 yang terbentuk maka tiap kali selesai mengambil contoh dialirkan gas nitrogen selama ± 5 menit. Selain itu dipasang sistem sirkulasi nitrogen untuk mengusir gas H 2 yang terbentuk dengan bantuan pompa peristaltik. Kecepatan pompa peristaltik diatur pada skala
Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian meliputi proses aklimatisasi, produksi AOVT (Asam Organik Volatil Total), produksi asam organik volatil spesifik (asam format, asam asetat, asam propionat,
Lebih terperinciPENGARUH ph PADA PRODUKSI ASAM ORGANIK VOLATIL DARI STILLAGE BIOETANOL UBI KAYU SECARA ANAEROBIK
PENGARUH ph PADA PRODUKSI ASAM ORGANIK VOLATIL DARI STILLAGE BIOETANOL UBI KAYU SECARA ANAEROBIK Diah Meilany* dan Tjandra Setiadi Program Studi Teknik Kimia, Fak. Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan
23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBab III Bahan, Alat dan Metode Kerja
Bab III Bahan, Alat dan Metode Kerja III.1. Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan limbah pulp kakao yang berasal dari perkebunan coklat PT IGE di updelling Cipatat sebagai media atau substrat untuk
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN
3. METODE PENELITIAN 3. 1. KERANGKA PEMIKIRAN Ide dasar penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu teknik pengolahan limbah pertanian, yaitu suatu sistem pengolahan limbah pertanian yang sederhana,
Lebih terperinciLAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair
LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN 1. Data Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan Sedimentasi Fermentasi N % 1,3598 1,0724 P % 0,0489 0,0412 K % 0,8739 0,8272
Lebih terperinciII. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT
II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah pati sagu (Metroxylon sp.) yang diperoleh dari industri pati sagu rakyat di daerah Cimahpar, Bogor. Khamir yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar Lampung yaitu Pasar Pasir Gintung, Pasar Tamin, Pasar Kangkung, Pasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia mineral / laboratorium geoteknologi, analisis proksimat dilakukan di laboratorium instrumen Pusat Penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Limbah cair usaha kegiatan peternakan dari MT Farm Ciampea b. Air Danau LSI IPB. c.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam kultivasi yakni 3 unit bak/wahana kultivasi raceway (p = 100 cm, l = 60 cm, dan t = 40 cm), 12 unit aquarium (p = 40 cm, l = 25 cm,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Peralatan dan Bahan yang Digunakan 3.1.1. Peralatan Peralatan digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium kaca ukuran 70x55x40 cm; perangkat analisis COD dari HACH, USA;
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Mitigasi Pencemaran Sungai Martapura Dengan Mengetahui Fate E.coli dalam Tripikon-S dilaksanakan pada Kelurahan Sungai Bilu Kota Banjarmasin.
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di Talang Padang Kabupaten Tanggamus Januari - Februari 2013 sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah,
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan yaitu : 1. Bejana 2. Ember 3. Pengaduk 4. Gelas ukur 100 ml 5. Gelar beker 500 ml 6. Pipet tetes 7. Pipet ukur 10 ml 8.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah cair
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian THP serta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan tahapan kegiatan, yaitu : bahan baku berupa singkong yang dijadikan bubur singkong,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 5: Cara uji oksida-oksida nitrogen dengan metoda Phenol Disulphonic Acid (PDS) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciA. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas bahan uji dan bahan kimia. Bahan uji yang digunakan adalah air limbah industri tepung agar-agar. Bahan kimia yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK BAHAN Bahan baku yang digunakan dalam penelitian adalah jerami yang diambil dari persawahan di Desa Cikarawang, belakang Kampus IPB Darmaga. Jerami telah didiamkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN
III. METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam kultivasi yaitu 1 buah unit bak/ wahana raceway (p = 100cm, l = 60cm, dan t = 40cm), 2 unit aquarium (p = 40cm, l =25cm, dan t = 27cm), torn
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
21 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Ubi kayu merupakan salah satu hasil pertanian dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan etanol. Penggunaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Januari sampai dengan
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah plantlet kentang kultivar granola, nutrien Farran dimodifikasi, nutrien Otazu dimodifikasi, nutrien Hoagland
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 RANCANGAN PENELITAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan dengan 3
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian, berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. STUDI LITERATUR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Prosedur Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan kali ini secara keseluruhan digambarkan oleh Gambar III.1. Pada penelitian kali akan digunakan alum sebagai koagulan.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Maret sampai Desember 2013. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan, FPMIPA UPI,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan
1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian (LDAMP) serta Laboratorium Rekayasa Sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini diberikan perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena pada penelitian ini diberikan perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai dengan adanya kontrol
Lebih terperinciII. METODOLOGI PENELITIAN
II. METOOLOGI PENELITIN. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 05, bertempat di Laboratorium udidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.. lat dan ahan lat yang
Lebih terperinciLAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN
LAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN A.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ekologi, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, (USU), Medan. A.2 BAHAN DAN PERALATAN A.2.1 Bahan-Bahan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciUji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas
Standar Nasional Indonesia Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas ICS 79.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L,
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung dan Laboratorium Pengelolaan Limbah
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir merupakan penggambaran secara singkat dari suatu proses. Diagram alir dibuat untuk memudahkan dalam memahami suatu proses. Untuk memperjelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah, Laboratorium Ekologi dan Lingkungan (Ruang 122), dan Laboratorium Genetika
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR Limbah cair tepung agar-agar yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair pada pabrik pengolahan rumput laut menjadi tepung agaragar di PT.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Terkait dengan kebijakan pemerintah tentang kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Juli 2010 dan Bahan Bakar Minyak (BBM) per Januari 2011, maka tidak ada
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer
LAMPIRAN 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik 1.2 Pencarian tanaman Genjer 1.3 Persiapan dan Aklimatisasi Genjer 1.4 Merangkai unit akuaponik dan mengatur debit aliran 1.5 Pengambilan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan Dan Alat 1. Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah lateks pekat perdagangan KKK 60%. Bahan-bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pembantu dalam penelitian
Lebih terperinciGambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. 3.2 Desain Penelitian Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, dibuat suatu desain penelitian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Juwita (127008003) Herviani Sari (127008008) Tanggal Praktikum: 4 Oktober 2012 Tujuan Praktikum: 1. Memahami prinsip dasar larutan buffer
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2011 sampai Maret 2012. Pemeliharaan, pengamatan bobot badan, penyembelihan dan pengamatan sifat non karkas landak dilakukan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Juni 2014 sampai Januari
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : peralatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang diperlukan adalah limbah padat pertanian berupa jerami padi dari wilayah Bogor. Jerami dikecilkan ukuranya (dicacah) hingga + 2 cm. Bahan lain
Lebih terperinciLAMPIRAN C GAMBAR DAN DIAGRAM ALIR
LAMPIRAN C GAMBAR DAN DIAGRAM ALIR C.1. Lokasi Pengambilan Rumput Ilalang Gambar C.1. Lokasi Tempat Pengambilan Rumput Ilalang C.2. Bahan Baku (Rumput Ilalang) Gambar C.2. Bahan Baku (Rumput Ilalang) 71
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 1 April 2016 dan selesai pada tanggal 10 September 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2010 hingga Januari 2011. Penelitian dilakukan di laboratorium Teknologi dan Manajemen Lingkungan, Departemen
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH AIR KOLAM RETENSI TAWANG DENGAN TRICKLING FILTER
PENGOLAHAN LIMBAH AIR KOLAM RETENSI TAWANG DENGAN TRICKLING FILTER Herdiana A Radhisty (L2C605143) dan Yoga A Pratihata (L2C605176) Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Meutia Atika Faradilla (147008014) Sri Wulandari (147008005) Tanggal Praktikum : 10 Maret 2015 Tujuan Praktikum : 1. Memahami prinsip dasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yaitu industri tahu di Kelurahan Heledulaa (Pabrik
Lebih terperinciTabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).
LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02
Lebih terperinciDAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Komponen tinja tanpa air seni... 6 Tabel 2.2 Perkiraan hasil biogas dalam sehari... 7 Tabel 2.3 Polutan utama air
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x INTISARI...
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2010 yang bertempat di Laboratorium Pengolahan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Universitas
Lebih terperinciNama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.
Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.
Lebih terperinci5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol
00 Nitrasi fenol menjadi -nitrofenol dan -nitrofenol KNO, H SO NO + NO C H O (9.) KNO (0.) H SO (98.) C H NO (9.) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi elektrofilik aromatis, nitrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia dan Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini bertempat di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KerangkaPenelitian Tahapan dalam penelitian ini dimulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian dibawah
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2010 sampai Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap persiapan, pengamatan laju pertumbuhan Kappaphycus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea terhadap ketersediaan NH3, volatile fatty acids dan protein total secara in vitro dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN
LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO 3 Mulai Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO 3 2,5 g/l
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI COD PADA PRODUKSI ASAM ORGANIK VOLATIL DARI STILLAGE ETANOL UBI KAYU
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2007 ISSN : 1411 4216 PENGARUH KONSENTRASI COD PADA PRODUKSI ASAM ORGANIK VOLATIL DARI STILLAGE ETANOL UBI KAYU Agung Nugroho, Kiki Yustendi, dan Tjandra
Lebih terperinciPulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma
Standar Nasional Indonesia Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinci