BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan Jepang merupakan dua buah negara yang sering kali diterjang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dan Jepang merupakan dua buah negara yang sering kali diterjang oleh bahaya tsunami. Dengan kondisi geografisnya yang merupakan negara kepulauan membuat negara-negara ini sangat rentan dalam menghadapi bencana tsunami. Dalam beberapa tahun belakangan ini Indonesia mengalami beberapa kali tsunami Aceh, Mentawai, dan Pantai Selatan Pulau Jawa sehingga menyebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan. Walaupun bencana alam ini sering terjadi namun tetap saja penyampaian informasi yang lambat, kesalahan penyampaian informasi, dan Human error membuat musibah ini mengakibatkan kerugian akan harta benda miliaran rupiah. Selain itu, yang lebih tragis lagi adanya korban jiwa yang cukup besar. Ketidakmengertian manusia Indonesia akan karakteristik tsunami menyebabkan korban jiwa yang tewas tidak sedikit. Studi kasus di negara Jepang hanya dalam hitungan detik saja sistem peringatan dini mereka terkait bencana tsunami akan langsung aktif dan menginformasikan penduduk agar dapat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Berbeda dengan Indonesia, sistem peringatan dini terkait bencana tsunami diproses terlebih dahulu oleh lembaga BMKG dan baru kemudian disampaikan oleh khalayak umum. Tidak otomatisnya sistem peringatan dini bencana tsunami ini dibuat dan tidak adanya sirine peringatan pada daerah pemukimam penduduk 1

2 2 dekat pantai merupakan penyebab mengapa penulis mencoba untuk merancang suatu sistem peringatan dini tsunami dengan murah dan ekonomis. Diharapkan dengan teknologi yang semakin canggih sekarang ini dampak bencana tsunami tersebut, baik secara material maupun non material dapat diminimalisir atau bahkan dapat dicegah. Dengan perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia yang berkembang dengan cepatnya, secara langsung ataupun tidak langsung akan dapat membantu banyak dalam hal ini. Informasi tentang suatu keadaan alam dan lingkungan dapat disampaikan dengan lebih akurat, lebih cepat dan lebih terpercaya. Pada perancangan tugas akhir ini, penulis berusaha untuk membangun sebuah sistem yang memadukan unsur keekonomisan dan kecanggihan dari teknologi terkini. Penulis telah berhasil untuk mengembangkan sebuah system peringatan dini tsunami dan badai yang murah namun dapat diandalkan. System ini berkerja dengan mengumpulkan data secara aktual, memproses data tersebut menjadi informasi, mentransmisikan informasikan informasi tersebut, dan menghasilkan sebuah peringatan bagi para penduduk agar segera mengungsi apabila terjadi suatu keadaan dimana level ketinggian air laut naik secara tiba-tiba, sehingga sudah pasti akan menyebabkan air masuk ke dalam daratan. Sistem yang dibangun terdiri dari sensor mekanik yang akan memantau ketinggian air di titik kritis, Teknologi DTMF ( Dual Tone Multiple Frequency ) untuk enkripsi dan deskripsi data, dan Teknologi Modulasi FM ( Frequency Modulation ) sebagai jaringan penghubung data antara sensor ketinggian air laut dengan perkampungan penduduk. Sistem ini memastikan bila ketinggian air laut

3 3 yang dipantau oleh sensor telah mencapai ketinggian tertentu sehingga air dapat masuk ke daratan, maka sirene tanda bahaya yang ada pada perkampungan penduduk akan segera dinyalakan secara otomatis. 1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalah dalam perancangan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang sebuah sistem terintegrasi yang dapat memantau ketinggian air, melakukan pengiriman sinyal khusus tanda bahaya tsunami, mengakusisi sinyal khusus tanda bahaya tsunami tersebut, dan memperingatkan adanya bahaya tsunami tersebut kepada penduduk sekitar. 1.3 Tujuan Penulisan Perancangan dan penulisan tugas akhir ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Memahami adanya tanda-tanda bahaya tsunami pada suatu daerah. 2. Memahami proses akusisi tanda-tanda bahaya tsunami tersebut dan mengubahnya menjadi data-data elektronik dengan menerapkan sensor yang tepat guna lagi ekonomis. 3. Memahami proses dan cara komunikasi satu arah. 4. Merancang sebuah sistem yang dapat mengirimkan sinyal tanda bahaya tsunami secara otomatis apabila ketinggian air sudah mencapai titik kritis yang dapat menyebabkan terjadinya air laut mulai masuk dan menggenangi perkampungan penduduk di daratan.

4 4 1.4 Manfaat Adapun manfaat dari dibuatnya sistem otomatis ini adalah sebagai berikut : 1. Menghilangkan adanya keterbatasan manusia pada saat terjadinya bahaya tsunami baik pada saat pengumpulan data, pemprosesan data, serta pada pengambilan keputusan untuk mengungsikan penduduk. 2. Mempercepat penyampaian informasi bahaya tsunami kepada para penduduk. 1.5 Batasan Masalah Dikarenakan keterbatasan waktu dan disiplin ilmu yang dikuasai penulis, dalam perancangan dan laporan Tugas Akhir ini, penulis membatasi pembahasan hanya pada : 1. Salah satu fokus penelitian adalah Bagaimana perubahan ketinggian air laut dapat digunakan untuk memicu sistem untuk mengirimkan sinyal tanda bahaya tsunami. 2. Sistem hanya melakukan fungsi pemantauan ketinggian air di titik kritis, pengiriman sinyal bahaya tsunami, dan melakukan pemberitahuan kepada para penduduk akan bahaya tsunami tersebut. 3. Sistem ini adalah sebuah model sehingga tidak akan ikut memperhitungkan adanya RF Amplifier, jalur transmisi, dan jenis antenna transmisinya, namun hanya difokuskan kepada rangkaian elektroniknya saja.

5 5 1.6 Metode Perancangan Sistem Dalam pengumpulan data dan informasi penulisan laporan tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Yaitu dengan mempelajari buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan perancangan ini dan melakukan eksplorasi di internet. 2. Eksperimentasi dan Penerapan Tahap ini dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pembuatan sistem, sampai didapat hasil sesuai dengan yang diharapkan. 1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan laporan ini dibagi sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Pada bab ini penulis menyajikan latar belakang masalah, perumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, metode penelitian, pembatasan masalah dan ruang lingkup permasalahan serta sistematika penulisan laporan. Bab II : Landasan Teori Berisi tentang dasar teori yang digunakan, baik secara umum maupun khusus yang menunjang aplikasi sistem yang dibuat, meliputi :

6 6 1. Sensor Mekanik Ketinggian air 2. Teknologi DTMF 3. Teknologi Modulasi FM 4. Sistem Komunikasi Radio Broadcasting Bab III : Perancangan Berisi tentang tahapan-tahapan perancangan alat, cara kerja, dan pemilihan komponen. Adapun perancangan alat sendiri terdiri dari perancangan untuk perangkat keras. Perancangan perangkat keras tersebut meliputi perancangan sensor mekanik ketinggian air, pemilihan jenis sinyal khusus tanda bahaya banjir, dan pemilihan media transmisi sinyal khusus tanda bahaya tersebut. Bab IV : Implementasi dan Analisa Bab ini membahas penerapan, pengujian dan analisa terhadap sistem yang telah dibuat. Bab V : Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan perancangan dan penulisan laporan tugas akhir ini.