ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INVERTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INVERTER"

Transkripsi

1 JETri, olume 6, Nomor, Agustus 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INERTER Maula Sukmawidjaja Dosen Jurusan Teknik Elektro-Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Abstract The output-voltage waveform of an inverter is non sinusoidal and in most applications the voltage harmonics have a significant effect on the overall system performance. These harmonics may be reduced at the cost of increasing the complexity of the inverter circuit, and an economic decision must be made on the degee to which this should be done. The Two most commonly used techniques for harmonic-reduction are presented in this paper, these are harmonic reduction by Pulse-Width Modulation and Sinusoidal Pulse-Width Modulation. Keyword: harmonic-reduction, Pulse-Width Modulation, Sinusoidal Pulse-Width Modulation.. Pendahuluan Inverter adalah alat yang merubah daya listrik arus searah menjadi daya listrik arus bolak-balik pada tegangan dan frequency yang di-inginkan. Aplikasi inverter meliputi antara lain adalah dalam pemakaian (Dewan, 975: 58): () Suplai daya cadangan (Stand-by power supplies), ()Suplai daya tak terputus (Uninterruptible power supplies) untuk komputer, (3) Pengaturan kecepatan motor bolak-balik (ariable speed ac motor drives), (4) Suplai daya listrik pesawat terbang, (5) Pemanas induksi (Induction heating), (6) Keluaran dari Saluran transmisi arus searah. Dalam kebanyakan aplikasi inverter, biasanya diperlukan untuk mampu mengatur baik keluaran tegangannya maupun frekuensinya. Pengaturan tegangan diperlukan misalnya untuk mengatasi flux yang konstan dalam pengaturan kecepatan motor yang frekuensinya dirubahrubah. Gelombang tegangan dari suatu inverter adalah tidak sinusoidal, dan dalam kebanyakan pemakaian, harmonisa tegangan akan berpengaruh pada keseluruhan peralatan yang terhubung dengan inverter. Untuk itu diperlukan cara-cara penanganan harmonik dan perbaikan kwalitas bentuk

2 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 tegangan keluaran inverter. Diagram blok prinsip kerja Inverter diperlihatkan dalam gambar. Sumber DC Saklar Statis Rangkaian Filter Keluaran Inverter,, f Rangkaian Pengatur (Rangkaian Digital / Mikroprosesor) Gambar : Diagram Blok Inverter. Teori Dasar dan Batasan Masalah Seperti telah disebutkan diatas, Inverter adalah seperangkat peralatan listrik yang berfungsi merubah tegangan dan arus dari bentuk arus searah menjadi tegangan dan arus bolak-balik. Secara garis besar rangkaian Inverter terdiri dari: a. Rangkaian daya, yaitu rangkaian yang mengalirkan arus dan daya utama Inverter mulai dari terminal sumber arus searah sampai dengan terminal arus bolak-balik keluaran Inverter. b. Rangkaian pengatur/ kendali: yaitu rangkaian yang terdiri dari rangkaian elektronik/ digital, yang dapat menggunakan mikroprosesor maupun mikrokontroler dalam menjalankan tugasnya. Fungsi utama rangkaian ini adalah mengatur mode tutup buka saklar statis sedemikian sehingga diperoleh tegangan arus bolak-balik yang tingkat harmoniknya telah dikurangi. Pengurangan kandungan harmonik tegangan yang dihasilkan Inverter tergantung dari mode tutup-buka saklar statis ini. Rangkaian pengatur ini juga memonitor kondisi tegangan arus searah masukan dan tegangan arus bolak-balik keluaran Inverter.

3 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran c. Rangkaian filter: Sesuai namanya, rangkaian ini berfungsi menghilangkan harmonik yang masih dibawa oleh tegangan bolak-balik hasil mode tutup buka saklar statis yang dihasilkan dari pengaturan rangkaian pengatur diatas. Rangkaian filter ini terdiri dari induktor dan kapasitor Tulisan ini membahas Inverter satu fasa seperti dilukiskan dalam gambar.(a) S S + a b - dc ac S 3 S 4 (a) Rangkaian daya Inverter satu fasa Gambar (a) Rangkaian daya Inverter satu fasa Sedangkan rangkaian pengaturnya (b) diperlihatkan Rangkaian fungsi pengatur utamanya, Rangkaian yaitu mengatur mode tutup dan buka Ssaklar tutup statis buka Inverter, saklar-statis ini dilukiskan Kontrol dalam gambar.(b) Inverter, untuk mengatur Digital/ dengan up memperlihatkan S 3 terminal-terminal yang akan disambungkan ke saklar statisnya (S, S tutup buka saklar statis, S 3 dan S 4 ). 4 pada rangkaian daya S Rangkaian Kontrol Digital / Mikroprosesor S S S 3 S 4 Gambar.. (b) Rangkaian pengatur tutup buka saklar-statis inverter satu fasa, untuk mengatur tutup buka saklar statis pada rangkaian daya.

4 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 Hasil dari rangkaian daya pada gambar diatas dalam tulisan ini direpresentasikan menjadi sebuah generator bolak-balik gelombang persegi yang diperlihatkan dalam gambar 3. a c Generator gelombang persegi Rangkaian Filter Beban AC b d Gambar 3. Hubungan rangkaian daya dan rangkaian filter Inverter satu fasa. Pada gambar tersebut diperlihat terminal a-b adalah terminal keluaran generator, yang bersesuaian dengan terminal a-b pada rangkaian gambar. Bentuk keluaran gelombang tegangannya tergantung dari mode tutup buka saklar statis yang diperintahkan oleh rangkaian pengatur. Bisa gelombang persegi (square wave), bisa gelombang Modulasi Lebar Pulsa (pulse width modulation) atau gelombang Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal (sinusoidal pulse with modulation). Pada gambar 3 juga diperlihatkan hubungan rangkaian daya dan rangkaian filter, dimana terminal keluaran rangkaian filter yang juga berupa terminal keluaran inverter dihubungkan ke beban AC, dilukiskan oleh terminal c-d. Teori dasar berkaitan dengan eliminasi harmonik maupun rangkaian filter, dalam rangka perbaikan bentuk gelombang keluaran Inverter, adalah teori Deret Fourier. Teori Deret Fourier ini menyatakan bahwa setiap gelombang periodik (bisa arus/ tegangan) selalu dapat diuraikan kedalam deretan gelombang sinus penyusunnya. Secara matematis, v ( t) an sin nt bn cos nt () n n

5 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Dimana, v ( t ) d( t) () a n v ( t )sinnt d( t) (3) b n v ( t )cosnt d( t) (4) Persamaan Deret Fourier ( ) dapat ditulis dalam bentuk, dimana, v A (5) ( t) An cos( nt n ) n A n a n b n bn n tan (6) an Tegangan dan arus efektip jika memasukan pengaruh harmonik adalah sebagai berikut, rms ( rms) ( rms) 3( rms)... n( rms) (7) I rms I ( rms) I ( rms) I 3( rms)... I n( rms) (8) Dimana: (rms) = tegangan efektif harmonik dasar n(rms) = tegangan efektif harmonik ke n 3

6 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 Daya dihitung dari, I (rms) = arus harmonik dasar I n(rms) = arus harmonik ke n P n I cos ( rms) n( rms) n (9) Faktor lain yang sering digunakan untuk melihat pengaruh harmonik terhadap kerusakan gelombang adalah faktor distorsi harmonik, yaitu ukuran besarnya cacat gelombang akibat harmonik, biasanya dinyatakan dalam persen, Thd ( rms) 3( rms) ( rms) 4( rms)... n( rms) rms ( rms) () ( rms) 3. Inverter Gelombang Persegi Pada Inverter gelombang persegi, rangkaian pengatur mengatur tutup buka saklar statis sedemikian sehingga bentuk keluaran Inverter dari Gambar. 3., menghasilkan bentuk gelombang persegi seperti Gambar. 4. Keluaran ini dilihat pada terminal a-b generator (pada halaman berikut ini). Tegangan yang dihasilkan pada terminal a-b adalah tegangan bolakbalik gelombang persegi, yang jika diuraikan kedalam Deret Fourier yang ada hanya suku-suku sinus sesuai hubungan berikut, ab 4 ( ) sin sin 3 sin5 sin7.... sin n () n dimana : = t, dan n =, 3, 5.bilangan ganjil = f f = frekwensi keluran Inverter 4

7 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran ab ( o t) = o t - Gambar 4. Bentuk tegangan pada terminal a-b Dari persamaan (), terlihat bahwa harmonik-harmonik yang ada adalah harmonik ganjil. Gambar spektrum persamaan (), yaitu hubungan antara masing-masing amplitudo harmonik dengan frekwensinya dilukiskan dalam Gambar n 3 5 a v( ) sin( n ) d n a n.5 n Gambar 5: Frekwensi spektrum untuk gelombang persegi 5

8 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 Persoalan utama dalam merancang filter Inverter gelombang persegi adalah bagaimana caranya untuk menghilangkan harmonikharmonik 3, 5, 7 dst dan tetap mempertahankan harmonik dasarnya. Jadi redaman amplitudo akibat rangkaian filter pada harmonik dasar tidak terlalu besar. Jika design rangkaian filter mampu meng-eliminir harmonikharmonik yang tidak di-inginkan maka keluaran rangkaian filter pada terminal c-d dari gambar 3. akan mempunyai bentuk (secara ideal), 4 ab ( ) sin... () Gelombang hasil rangkain filter seperti gambar 3 adalah seperti pada gambar 6, berikut ini. cd t 4 t t - 4 (b) Gambar 6. Gelombang hasil rangkaian filter ideal. 4. Teknik Eliminasi Harmonik Untuk mengurangi harmonik menggunakan cara diatas umumnya sulit. Seandainya secara teoritis memungkinkan (seperti yang akan disimulasikan nanti), dalam praktek sulit direalisasikan. Seperti diketahui rangkaian filter terdiri dari Induktor dan kapasitor. Untuk nilai induktor yang besar (ratusan mh, sampai beberapa henry) intinya adalah inti besi. Jika dilalui arus harmonik frekwensi tinggi maka akan terjadi panas berlebihan dalam inti besi. 6

9 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Demikian pula pada kapasitor yang nilainya besar (puluhan/ ratusan uf), media dielektriknya biasanya elektrolit dan memiliki rugi-rugi dielektrik (faktor tan ) yang cukup besar. Jika dilalui arus harmonik frekwensi tinggi, ini juga akan menimbulkan panas berlebih pada kapasitor yang akan berakibat kerusakan pada kapasitor Untuk itu dicari solusi dengan cara mengeliminasi harmonik tertentu pada gelombang persegi yang dihasilkan Inverter. Ada metoda yang banyak digunakan. Pertama adalah modulasi lebar pulsa, dengan cara eliminasi langsung dari koefisien uraian Deret Fouriernya. Kedua adalah metoda Modulasi Lebar Pulsa Sinusoidal(Sinusoidal Pulse width modulation) yang dimodulasi oleh gelombang segitiga. Untuk menghilangkan komponen harmonik langsung dari koefisien Deret Fouriernya pada metoda modulasi lebar pulsa, diperlukan persamaan non linier guna menentukan sudut dan, yang nantinya digunakan oleh rangkaian pengatur untuk switching/ tutup buka saklar statis Inverter, yang hasilnya seperti terlihat dalam gambar 7. Demikian pula jika ada n harmonik yang akan dieliminasi, maka diperlukan n persamaan non linier guna menentukan, n. Pada Gambar. 7. (halaman berikut ini), dimana akan dieliminasi harmonik tertentu (misal harmonik 3 dan 5 akan dinolkan). Koefisien Deret Fourier untuk gelombang persegi dalam Gambar. 7. adalah: a n 4 cos n cosn (3) n Jika harmonik 3 dan 5 akan dihilangkan, maka a 3 = dan a 5 =. Jadi dari persamaan (3), - cos (3 ) + cos (3 ) = - cos (5 ) + cos (5 ) = (4) 7

10 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 diperoleh: = 3,645 dan = 33, 38. ab ( ) - Gambar 7: Gelombang persegi untuk mengeliminasi komponen harmonik dengan metoda modulasi lebar pulsa. Jika ada 4 komponen harmonik yang akan dihilangkan, bentuk gelombang modulasi lebar pulsa untuk menghitung 4 diperlihatkan dalam Gambar. 8. pada halaman berikut ini. a n Bentuk koefisien Deret Fourier untuk gelombang ini adalah: 4 cos n cosn cos n 3 cosn 4 (5) n 8

11 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran ab ( ) Gambar. 8. Gelombang modulasi lebar pulsa Inverter untuk mengeliminasi 4 komponen harmonik Persamaan nonlinier untuk penghapusan 4 komponen harmonik diperoleh dari (5). Misalkan harmonik 3, 5, 7 dan akan dieliminir, maka persamaanya adalah, cos3 cos3 cos3 3 cos3 4 cos5 cos5 cos5 3 cos5 4 cos7 cos7 cos7 3 cos cos cos cos cos (6) Dari persamaan diatas diperoleh: =3,65 9

12 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 = 9,4 3 = 3,7 4 = 38,7 Pada Gambar. 9. memperlihatkan hasil perhitungan koefisien Deret Fourier. Terlihat jika hasil perhitungan ini dimasukan dalam perhitungan koefisien Deret Fourier, maka harmonik 3 dan 5 akan ter-eliminasi. N =, 3,., 5 = pu n 3 5 pu 4. a n 4=.(.cos( n. ).cos( n. )) a n. n cosn cosn n a 3 a 5 a n n a n.5 Eliminasi harmonik 3 dan n Gambar. 9. memperlihatkan hasil perhitungan koefisien Deret Fourier gelombang dari Gambar.7. beserta spectrum frekuensinya.

13 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Hasil perhitungan koefisien Deret Fourier beserta spektrumnya diberikan dalam Gambar.. 4 cos(3 ) cos(3 ) cos(3 3) cos(3 ) 4 cos(5 ) cos(5 ) cos(5 3) cos(5 ) 4 cos(7 ) cos(7 ) cos(7 3) cos(7 ) 4 cos (9 ) cos(9 ) cos (9 3) cos (9 ) n= An n = An n n Gambar.. Eliminasi 4 komponen harmonik gelombang modulasi lebar pulsa pada Gambar. 8. akan memerlukan 4 persamaan non linier

14 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 Jika jumlah harmonik yang ingin dieliminir semangkin besar maka akan semangkin besar pula jumlah persamaan non linier yang harus dipecahkan. Hal ini tentu akan semakin rumit. Untuk keperluan tersebut maka digunakan metoda Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal. Pada metoda ini,,.. n diperoleh dari titik potong antara gelombang sinus dengan gelombang segitiga. Gambar melukiskan cara mendapatkan,,.. n dalam metoda Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal. A p A p T p p T - - n n Ap = Aplitudo gelombang segitiga As = Amplitudo gelombang sinus T = perioda harmonik dasar Tp = perioda gelombang setitiga Ap= Amplitudo gelombang segitiga Ap= Amplitudo gelombang segitiga As = Amplitudo gelombang sinus As = Amplitudo gelombang sinus T = perioda harmonik dasar Tp T = perioda perioda harmonik gelombang dasar segitiga Tp = perioda gelombang segitiga Gambar : Metoda Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal

15 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Jika N menyatakan perbandingan antara frekwensi gelombang segitiga dengan gelombang sinus, N= f p /f, maka pada metoda Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal ini harmonik-harmoniknya akan terkumpul didaerah kelipatan N. Misal jika N=3, harmonik-harmoniknya ada di f (harmonik dasar), 3xf, 46xf, dst. Untuk yang terkumpul di 3xf harmoniknya adalah harmonik 9,, 3 5, dan 7 (bilangan ganjil). Sedangkan yang terkumpul di 46xf, karena 46 adalah bilangan genap, harmonik ke 46=. Susunan harmoniknya adalah harmonik 4, 43, 45, 47 dan 49. Kumpulan ini diperlihatkan dalam gambar, dimana N=3 diambil sebagai contoh. n A n A n. 4. N = f p / f = 3 3f 46f n Gambar : Kumpulan Harmonik di Nxf pada metoda modulasi lebar pulsa sinusoidal 3

16 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN Simulasi Inverter Untuk melihat analisis yang dilakukan diatas, dilakukan pula simulasi Inverter menggunakan software Pspice. Dalam hal ini disimulasi rangkaian Inverter gelombang persegi dan gelombang Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal. Untuk gelombang Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal diambil untuk N=5. Rangkaian filter yang digunakan adalah rangkaian filter LC (Lowpass filter) sedangkan Resonant-arm filter digunakan untuk rangkaian Inverter gelombang persegi. Kedua filter ini dilukiskan dalam gambar 3. L C L L C C L C (a) Resonant-arm filter (a) Resonant-arm filter L L (b) Low-pass filter L C C (a) Resonant-arm filter (b) Low-pass filter (b) Low-pass filter Gambar. 3. (a) Resonant-arm filter, untuk Inverter gelombang persegi (b) Low-pass filter digunakan untuk Inverter Modulasi Lebar Pulsa sinusoidal. 4

17 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Pada Resonant-arm filter, karena frekwensi kerja inverter adalah 5 hz, maka dipilih nilai komponen untuk ber-resonansi di frekwensi 5 hz. Sedangkan untuk Low-pass filter dipilih untuk frekwensi resonansi 5 hz. (a) Simulasi Inverter Gelombang Persegi: Rangkaian simulasi untuk inverter gelombang persegi beserta nilainilai komponennya diberikan dalam Gambar. 4. = - = TD = TR = ns TF = ns PW = ms PER = ms L 5mh C 67.6uf L 5mh C 67.6uf R 5 = - = TD = TR = ns TF = ns PW = ms PER = ms Gambar. 4. Rangkaian simulasi Pspice, Nilai komponen filter L-C = L- C untuk resonansi di frekwensi 5hz Bentuk gelombang tegangan yang akan dilihat adalah bentuk gelombang pada terminal generator dan pada terminal beban. Beban diambil beban resistif, 5 ohm. Hasil simulasi diperlihatkan dalam bentuk gambar gelombang tegangan pada pengamatan dikedua titik tersebut beserta nilai-nilai harmoniknya yang dihitung oleh Pspice. Hasilnya sesuai analisis yang telah dilakukan. 5

18 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN s ms ms ms 4ms ms 6ms ms 8ms 8 ms (C:) (:+) (C : ) Time (:+) Gambar 5: Tegangan yang dilihat pada terminal generator dan terminal beban. Tabel..Komponen harmonik dan distorsi harmonik total hasil simulasi Harmonic- No. Frequency (Hz) Fourier Component Normalized Component Phase (DEG) Normalized Phase (DEG) 5.E+.8E+.E+.799E+.E+.E+ 3.E-.43E-4.4E E+ 3.5E+.8E+ 4.E E+ -5.3E+ 4.E+.49E- 5.3E-5.8E E+ 6

19 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Harmonic- No. Frequency (Hz) Fourier Component Normalized Component Phase (DEG) Normalized Phase (DEG) 5.5E+.354E+ 8.46E-3.E E+ 6 3.E+ 9.88E-3 3.5E-5.39E+ -.68E E+ 8.43E- 3.E-3.56E+ -.44E E+ 7.39E-3.63E-5.66E+ -.47E E+ 3.99E-.43E-3.E+ -.67E E+3.4E E-6 4.7E E E E-3.34E-5.8E E E+3.35E E E E E E-3.96E-5.73E E+3 5.5E+3.83E E E E+3 TOTAL HARMONIC DISTORTION = E+ PERCENT 7

20 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN 4-37 (b) Inverter Modulasi Lebar Pulsa Sinusoidal dengan N=5 Rangkaian simulasi untuk inverter gelombang modulasi lebar pulsa sinusoidal beserta nilai-nilai komponennya diberikan dalam Gambar. 6. Bentuk gelombang tegangan yang akan dilihat adalah bentuk gelombang pada terminal generator dan pada terminal beban. Beban diambil beban resistif, 5 ohm. Hasil simulasi diperlihatkan dalam bentuk gambar gelombang tegangan pada pengamatan dikedua titik tersebut beserta nilainilai harmoniknya yang dihitung oleh Pspice. Hasilnya sesuai analisis yang telah dilakukan. L FILE 5mh C4 7uf R 5 Gambar. 6. Rangkaian simulasi Inverter Modulasi Lebar Pulsa, N = 5 Tabel.. Komponen harmonik dan distorsi harmonik total hasil simulasi Harmonic- No. Frequency (Hz) Fourier Component Normalized Component Phase (DEG) Normalized Phase (DEG) 5.E+.874E+.E+ -.E+.E+.E+.344E-3 7.7E E+.8E E+3.3E E-4.75E+.55E+ 8

21 Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran Harmonic- No. Frequency (Hz) Fourier Component Normalized Component Phase (DEG) Normalized Phase (DEG).E+3.355E-3 7.8E-6 9.6E+ 3.35E+ 3.5E+3.399E+.8E-.86E+.684E+ 4.E+3.3E E-6 9.8E E+ 5.5E E E-.34E+.89E+ 6.3E+3.349E E E E+ 7.35E+3.685E E-3.44E+ 3.4E+ 8.4E+3.37E-3 7.3E E+ 4.7E E+3.355E E E+ 6.6E E+3 3.7E-.745E-3.6E+ 5.37E+ 48.4E+3.34E E-6 9.3E+ 6.34E E E E E+ 5.5E+ 5.5E+3.359E-3 7.5E-6 9.4E E+ Total Harmonic Distortion = e+ Percent 9

22 4-4 ms ms ms 3 ms 4 ms 5 ms 6 ms 7 ms 8 ms : (R : ) : ( : +) Gambar. 7. Bentuk tegangan pada terminal generator dan terminal Keluaran Low-pass filter JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN

23 5 5 Hz,5 Hz, Hz,5 Hz, Hz,5 Hz 3, Hz : ( : +) Gambar. 8. Spektrum Frekuensi untuk N = 5 hasil simulasi Maula Sukmawidjaja, Eliminasi Harmonik Guna Perbaikan Bentuk Gelombang Keluaran 3

24 JETri, Tahun olume 6, Nomor, Februari 6, Halaman 9-3, ISSN Kesimpulan Untuk meng-eliminir harmonik dan memperbaiki bentuk gelombang pada rangkaian Inverter gelombang persegi dapat digunakan Resonant-arm filter. Namun demikian walaupun hasil simulasi secarateoritis memungkinkan, akan tetapi karena rangkaian filter memiliki nilai L dan C yang besar, akan sulit dilakukan dalam praktek. Hal ini karena panas berlebih akan terjadi baik pada induktor maupun kapasitor. Untuk mengurangi ukuran filter digunakan teknik Modulasi Lebar Pulsa. Hal ini terlihat dari simulasi yang dilakukan bahwa ukuran filter pada rangkaian Inverter jenis ini dapat diturunkan. Rangkaian filter akan banyak berkurang jika perbandingan frekwensi N ditingkatkan. Daftar Pustaka:. Cyril W. Lander, 98, Power Electronics, McGraw-Hill Book Company (UK) Limited, Chapter Seven.. Enrique Acha, Manuel Madrigal,, Power Systems Harmonics, Computer Modelling and Analysis, John Wiley & Sons, Ltd, Chapter Two 3. I. Dewan, S.B., and Straughen, 975, A. Power Semiconductor Circuirs, New York: Wiley, 975,Chapter Four. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Suatu sistem tenaga listrik dikatakan ideal jika bentuk gelombang arus yang dihasilkan dan bentuk gelombang tegangan yang disaluran ke konsumen adalah gelombang sinus murni.

Lebih terperinci

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter Renny Rakhmawati 1, Hendik Eko H. S. 2, Setyo Adi Purwanto 3 1 Dosen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah 24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan

Lebih terperinci

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM 79 Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM Lalu Riza Aliyan, Rini Nur Hasanah, M. Aziz Muslim Abstrak- Salah satu elemen penting dalam proses konversi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Harmonisa Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban linier dan beban tidak linier. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran

Lebih terperinci

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, * Simulasi Penggunaan Filter Pasif, Filter Aktif dan Filter Hybrid Shunt untuk Meredam Meningkatnya Distorsi Harmonisa yang Disebabkan Oleh Munculnya Gangguan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini peralatan elektronika daya cukup berkembang dengan pesat. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada rumah tangga,

Lebih terperinci

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM Agus Rusdiyanto P2Telimek, LIPI riesdian@gmail.com Bambang Susanto P2Telimek,

Lebih terperinci

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN Wahri Sunanda 1, Yuli Asmi Rahman 2 1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Pemilihan Frekuensi Carrier dan Komponen Filter Terhadap Bentuk Gelombang Keluaran pada Inverter Satu Fasa

Studi Pengaruh Pemilihan Frekuensi Carrier dan Komponen Filter Terhadap Bentuk Gelombang Keluaran pada Inverter Satu Fasa Yogyakarta, 16 Oktober 2008 Studi Pengaruh Pemilihan Frekuensi Carrier dan Komponen Filter Terhadap Bentuk Gelombang Keluaran pada Inverter Satu Fasa Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI

Lebih terperinci

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi 1 Analisis Perbandingan Faktor Daya Masukan Penyearah Satu Fasa dengan Pengendalian Modulasi Lebar Pulsa dan Sudut Penyalaan Syaifur Ridzal¹, Ir.Soeprapto,M.T.², Ir.Soemarwanto,M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Harmonisa Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat penggunaan komponen semi konduktor pada

Lebih terperinci

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban Wahri Sunanda Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung wahrisunanda@ubb.ac.id Abstract Harmonic is one of sinusoidal

Lebih terperinci

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter Mustamam, Azmi Rizki Lubis, Peredaman... ISSN : 598 99 (Online) ISSN : 5 364 (Cetak) Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter Mustamam ), Azmi Rizki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini banyak konsumen daya listrik menggunakan beban tidak linier, baik konsumen rumah tangga, perkantoran maupun industri. Contoh beban tidak linier adalah rectifier,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP Abstract This paper presents the design and analysis of a low pass passive

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS FILTER UNTUK MEMINIMALISASI NILAI HARMONISA PADA CONVERTER DC TO DC TIPE BUCK IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017 Dielektrika, [P-ISSN 2086-9487] [E-ISSN 2579-650X] 127 Vol. 4, No. 2 : 127-134, Agustus 2017 REALISASI INVERTER MULTILEVEL CASCADED H-BRIDGE (CHB) 5 TINGKAT SATU FASA MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA 2560 Realization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem distribusi umumnya pada ujung-ujung saluran mengalami drop tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban karena terjadinya

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM ISSN: 1693-693 21 STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM Ahmad Saudi Samosir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Gedung H-FT

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini dunia telekomunikasi berkembang sangat pesat. Banyak transmisi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan bahwa sistem

Lebih terperinci

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER 1 Deret Fourier 2 Tujuan : 1. Dapat merepresentasikan seluruh fungsi periodik dalam bentuk deret Fourier. 2. Dapat memetakan Cosinus Fourier, Sinus Fourier, Fourier

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan elektronika daya telah membuat inverter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mesin-mesin listrik AC. Penggunaan inverter sebagai sumber untuk mesin-mesin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada konsumen rumah tangga, perkantoran maupun industri seperti penggunaan rectifier, converter,

Lebih terperinci

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa Vol. 2, 2017 Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa I. M. Wiwit Kastawan Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Bandung Barat,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO. Konverter DC AC

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO. Konverter DC AC PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BENGKULU Konverter DC AC (INVERTER) Inverter Mengkonversi daya DC ke AC melalui switching tegangan atau arus input DC dengan urutan yang ditentukan sedemikian rupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inverter dan Aplikasi Inverter daya adalah sebuah perangkat yang dapat mengkonversikan energi listrik dari bentuk DC menjadi bentuk AC. Diproduksi dengan segala bentuk dan ukuran,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 HARMONISA Pada sistem tenaga listrik, daya yang didistribusikan adalah pada level tegangan dengan frekuensi tunggal (50 Hz atau 60 Hz), tetapi karena perkembangan beban listrik

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: AGUS WIDODO D 400

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali

Lebih terperinci

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang Anissa Eka Marini Pujiantara - 2210100133 Pembimbing 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,M.Sc.,Ph.D 2. Dedet

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip

Lebih terperinci

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE 1) Wahri Sunanda, 2) Yuli Asmi Rahman 1) Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 2) Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K., MT., Fikri Umar Bajuber Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Kampus UI, Depok, 16424,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI Budi Santoso 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Teknik Elektro UGM, Yogyakarta 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Sistem distribusi dalam sitem tenaga listrik dikenal dua jenis beban, yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan bentuk gelombang tegangan

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7. NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan Oeh : INDRIANA ZELLA MARGARETA D 400 130 001 JURUSAN

Lebih terperinci

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga PENGGUNAAN FILTER HIBRID KONFIGURASI SERI UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA FILTER PASIF DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREDUKSIAN HARMONISA PADA SISTEM KELISTRIKAN DI RSUP SANGLAH Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT Nama : Andyka Bangun Wicaksono NRP : 22 2 111 050 23 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Rancang Bangun Filter Aktif 3 Fasa Untuk Mereduksi Harmonisa Yang Timbul Pada Rectifier 3 Fasa

Rancang Bangun Filter Aktif 3 Fasa Untuk Mereduksi Harmonisa Yang Timbul Pada Rectifier 3 Fasa Rancang Bangun Filter Akti 3 Fasa Untuk Mereduksi Harmonisa Yang Timbul Pada Rectiier 3 Fasa Eko Darmanto, Hendik Eko H. S., Renny Rakhmawati ) Mahasiswa D4 LJ Jurusan Teknik Elektro ndustri ² ) Dosen

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.* Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa Sudirman S.* ABSTRACT This paper aim to analysed.c.motor performance by using Pulse Width Modulation ( PWM). Output

Lebih terperinci

PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE

PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE Indriarto Yuniantoro & Rudy S. Wahyudi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN Margo Pujiantara Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh November Kampus

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN TIPE PENYALAAN KONTROL JARAK SAMA DAN SUDUT SAMA PADA PENYEARAH TERKENDALI TIGA PHASA

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN TIPE PENYALAAN KONTROL JARAK SAMA DAN SUDUT SAMA PADA PENYEARAH TERKENDALI TIGA PHASA MAKARA, TEKNOLOGI, OL., NO., NOEMBER 007: 71-77 ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN TIPE PENYALAAN KONTROL JARAK SAMA DAN SUDUT SAMA PADA PENYEARAH TERKENDALI TIGA PHASA Sudirman S., dan Sri Kurniati A. Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Tegangan Tinggi DC Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika terapan dan tes instalasi kabel pada aplikasi industri. Unit pembangkit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.

Lebih terperinci

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa Iim Nursalim¹, Bambang Susanto², Agus Rusdiyanto³, Nanang Ismail 4 1,4 Teknik Elektro UIN SGD Bandung Jl. A.H. Nasution No.

Lebih terperinci

Perancangan Inverter Satu Fasa PWM dengan Teknik Eliminasi Harmonisa

Perancangan Inverter Satu Fasa PWM dengan Teknik Eliminasi Harmonisa Perancangan Inverter Satu Fasa PWM dengan Teknik Eliminasi Harmonisa Barqie Tauhid Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak E-mail : Bar_thd@yahoo.com/

Lebih terperinci

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban Watak Harmonik pada Inverter Berbeban Wahri Sunanda 1, Rika Favouria Gussa 1 1) Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Pekanbaru Abstrak Harmonik merupakan salah satu komponen sinusoidal dari

Lebih terperinci

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN I. TUJUAN 1. Mengetahui besarnya tahanan pentanahan pada suatu tempat 2. Mengetahui dan memahami fungsi dan kegunaan dari pengukuran tahanan pentanahan dan aplikasinya

Lebih terperinci

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri 1 Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri Rizki Aulia Ratnani, Mochamad Ashari, Heri Suryoatmojo. Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERBAIKAN UNJUK KERJA INVERTER SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL SINYAL MODULASI LEBAR PULSA

TUGAS AKHIR PERBAIKAN UNJUK KERJA INVERTER SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL SINYAL MODULASI LEBAR PULSA TUGAS AKHIR PERBAIKAN UNJUK KERJA INVERTER SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL SINYAL MODULASI LEBAR PULSA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Harmonisa adalah satu komponen sinusoidal dari satu perioda gelombang

BAB II LANDASAN TEORI. Harmonisa adalah satu komponen sinusoidal dari satu perioda gelombang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harmonisa Harmonisa adalah satu komponen sinusoidal dari satu perioda gelombang yang mempunyai satu frekuensi yang merupakan kelipatan integer dari gelombang fundamental. Jika

Lebih terperinci

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

Kualitas Daya Listrik (Power Quality) Kualitas Daya Listrik (Power Quality) Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pend. Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 2745354 giriwiyono@uny.ac.id Perkembangan Teknologi Karakteristik

Lebih terperinci

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 1 Efisiensi Daya Pada Beban Dinamik Dengan Kapasitor Bank Dan Filter Harmonik Bambang Wahyono ¹, Suhariningsih ², Indhana Sudiharto 3 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-97 Evaluasi Harmonisa dan Perencanaan Filter Pasif pada Sisi Tegangan 20 Akibat Penambahan Beban pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi listrik menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia saat ini. Energi Listrik dibangkitkan pada sistem pembangkit disalurkan ke konsumen melalui

Lebih terperinci

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN JURNAL DIMENSI TEKNIK ELEKTRO Vol. 1, No. 1, (2013) 29-36 29 Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN Ivan Christanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inverter, sementara daya keluaran mekanik motor dipertahankan konstan.

BAB I PENDAHULUAN. inverter, sementara daya keluaran mekanik motor dipertahankan konstan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor induksi dirancang untuk mendapatkan tegangan masukan yang sinusioda. Arus bolak balik yang berasal dari sumber tegangan sinus fase terkendali dan inverter, menghasilkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Agus R. Utomo Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 E-mail : arutomo@yahoo.com Mohamad Taufik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa saat ini sudah sangat pesat, seperti Note Book, printer, Hand Phone, radio, tape dan lainnya.

Lebih terperinci

Oleh : ARI YUANTI Nrp

Oleh : ARI YUANTI Nrp TUGAS AKHIR DESAIN DAN SIMULASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT UNTUK KOMPENSASI HARMONISA MENGGUNAKAN METODE CASCADED MULTILEVEL INVERTER Oleh : ARI YUANTI Nrp.. 2207 100 617 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Mochamad

Lebih terperinci

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4. Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890 ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.0 Novix Jefri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter Dengan asumsi bahwa kelistrikan di Gedung Direktorat TIK UPI seimbang maka dalam penggambaran bentuk

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik

Lebih terperinci

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10,. 1, April 2012 5 Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi Wahri Sunanda dan Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT 1 PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT Adisolech Noor Akbar, Mochamad Ashari, dan Dedet Candra Riawan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF Tugas Akhir RE 1549 PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF Himawan Sutamto 2203.109.615 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Mochamad Ashari,

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO APLIKASI KARAKTERISTIK PENYEARAH SATU FASE TERKENDALI PULSE WIDTH MODULATION (PWM) PADA BEBAN RESISTIF Yuli Asmi Rahman * Abstract Rectifier is device to convert alternating

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sepuluh tahun terakhir perkembangan mengenai teknologi konversi energi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan oleh penetrasi yang

Lebih terperinci

Spektrum dan Domain Sinyal

Spektrum dan Domain Sinyal Spektrum dan Domain Sinyal 1 Sinyal dan Spektrum Sinyal Komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah terhadap besaran waktu Setiap sinyal dapat dinyatakan di dalam domain waktu maupun di dalam domain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, permasalahan kualitas daya pada sistem tegangan rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya sistem disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem Hibrid) Pembangkit Listrik Sistem Hibrid adalah pembangkit yang terdiri lebih dari satu pembangkit dengan

Lebih terperinci

Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier

Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier *Mohd Yogi Yusuf, Firdaus**, Feranita** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa.

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa. ABSTRAK Judul : Simulasi Mengurangi Harmonisa Pada Jala-Jala Listrik Satu Fasa Menggunakan Metoda Ramptime Current-Controlled Hybrid Active Power Filter Nama : Mughni Yumashar NRP: 0722060 Email : Mughnimail@gmail.com

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG DENTFKAS KUALTAS DAYA LSTRK GEDUNG UNVERSTAS PGR SEMARANG Adhi Kusmantoro 1 Agus Nuwolo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGR Semarang Jl. Sidodadi Timur No.4 Dr.Cipto Semarang 1 Email

Lebih terperinci

PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI Oleh : CRISTOF NAEK HALOMOAN TOBING 0404030245 Sistem Transmisi dan Distribusi DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2008 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA TUGAS AKHIR RE 1599 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA FELDY MARTINUS CHANDRA NRP 2202100040 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA Sofian Hanafi Harahap, Masykur Sjani Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas

Lebih terperinci

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penulis melakukan beberapa hal yang akan menjadi dasar dari penelitian ini. Dimulai dari studi pustaka, dimana penulis mencari dan mengkaji mengenai

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L8038CCPD

PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L8038CCPD ISSN: 1693-693 79 PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L838CCPD Widodo 1, Tole Sutikno, Siswanto 3 1 Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Kampus

Lebih terperinci

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE Indriarto Yuniantoro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: indriarto@trisakti.ac.id

Lebih terperinci

PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI JETri, Volume 4, Nomor 1, Agustus 004, Halaman 53-64, ISSN 141-037 PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI Liem Ek Bien & Sudarno* Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Pengurangan Harmonisa Pada Beban Konverter 6 Pulsa Dengan Filter Aktif (Injeksi Ripple Dc)

Pengurangan Harmonisa Pada Beban Konverter 6 Pulsa Dengan Filter Aktif (Injeksi Ripple Dc) Pengurangan Harmonisa Pada Beban Konverter 6 Pulsa Dengan Filter Aktif (Injeksi Ripple Dc) Yahya Chusna Arif ², Suryono 3, Mufakkirul Farih ¹ ) Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri ² ) 3) Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu perangkat yang menghilangkan bagian dari sinyal yang tidak di inginkan. Filter digunakan untuk menglewatkan atau meredam sinyal yang di inginkan

Lebih terperinci

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Oleh: Marselin Jamlaay 2211 201 206 Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Ir. Mochamad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penyaluran energi listrik dari tingkat pembangkit sampai tingkat beban, seringkali terdapat gangguan-gangguan yang bisa berupa ketidakseimbangan tegangan pada

Lebih terperinci

Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W

Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W Eko Widiarto, Akhmad Jamaah Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang E-mail : akhmadjamaah@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER

KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER Slamet Riyadi, Emmanuel Agung Nugroho Fakultas Teknik Elektro Unika Soegijapranata, Mahasiswa

Lebih terperinci

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM I. oltage Source Inverter (SI) A. Six-Step SI B. Pulse-Width Modulated SI II. Metode PWM A. Sinusoidal PWM B. Hysteresis (Bang-bang) C. Space ector PWM 2/5 oltage Source Inverter Tiga Fasa Six Step Gambar

Lebih terperinci