PUTUSAN. Nomor : XX/Pdt.G/2012/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor : XX/Pdt.G/2012/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan majelis hakim telah menjatuhkan putusan sebagaimana tertera di bawah ini, dalam perkara cerai talak antara : Pemohon, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MAN, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut Pemohon; MELAWAN Termohon, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MTS, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Tanggamus, selanjutnya disebut Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Pemohon di persidangan; Telah memeriksa bukti-bukti dipersidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonannya yang telah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register perkara Nomor XX/Pdt.G/2012/PA.Ktb tertanggal 20 Februari 2012, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa, Pada tanggal 20 Juni 2009 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan di rumah orang tua Termohon di Kabupaten Tanggamus yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Talang Padang dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 327/87/VI/2009 tanggal 22 Juni 2009; 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon di Kabupaten Tanggamus selama 1 minggu, kemudian tinggal dirumah orang tua Pemohon di Kabupaten Lampung Utara -1-

2 selama 7 bulan, kemudian pindah ke rumah bersama di desa yang sama dengan orang tua Pemohon selama lebih kurang 1 tahun 4 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal Pemohon tinggal dirumah orang tua Pemohon sedangkan Termohon pergi kerumah orang tua Termohon sudah berjalan selama 7 bulan sampai dengan saat ini.; 3. Bahwa, selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja selama 2 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Termohon punya hubungan dengan pria lain b. Termohon sering melawan perkataan Pemohon 5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Juni tahun 2011 disebabkan Termohon pergi dari rumah tanpa pamit dengan Pemohon dengan meninggalkan sepucuk surat kepada Pemohon yang isinya menyatakan bahwa si Termohon sudah tidak sanggup lagi hidup berumah tangga dengan Pemohon. yang akhirnya Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal karena Termohon pergi meninggalkan Pemohon dan pulang ke rumah orang tua Termohon dan selama itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa, Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil. 7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa -2-

3 perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon dimuka sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER : - Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan untuk memeriksa perkara ini, Pemohon hadir sendiri menghadap dipersidangan sedangkan Termohon tidak hadir menghadap dipersidangan, dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai kuasanya, sedangkan ia telah dipanggil secara sah dan patut, serta ketidakhadirannya tanpa ada alasan yang sah; Menimbang, bahwa majelis hakim telah berupaya menasehati Pemohon agar rukun dan meneruskan rumah tangga kembali dengan Termohon, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa kemudian dibacakan permohonan Pemohon, yang pada pokoknya tetap dipertahankan,dengan perubahan pada posita nomor 2 atas kesalahan penulisan orang tua Pemohon dan orang tua Termohon yang terbalik dan selengkapnya sebagaimana yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan perkara a quo; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon dipersidangan telah mengajukan alat bukti tertulis berupa : 1. Fotokopi Kartu tanda Penduduk atas nama Pemohon Nomor:1280/241066/12/2008 dari Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan KB tertanggal 12 April 2008, surat bukti tersebut diberi tanda P.1; 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 327/87/VI/2009 tanggal 22 Juni 2009 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Tenggamus, surat bukti tersebut diberi tanda P.2; -3-

4 Menimbang, bahwa selain alat bukti surat tersebut, Pemohon juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi, masing-masing bernama; 1. SAKSI 1, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon dan juga saksi adalah kepala desa dimana Pemohon dan Termohon berumah tangga, kenal dengan pemohon dan - Bahwa Pemohon dengan Termohon berumah tangga dan bertempat tinggal dirumah bersama milik sendiri di Kabupaten Lampung Utara, dan belum dikaruniai anak; - Bahwa semula keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, selanjutnya sejak tujuh bulan setelah menikah antara Pemohon dengan Termohon mulai sering bertengkar, dan puncaknya awal tahun 2011 Termohon pergi tanpa sepengetahuan Pemohon, sehingga sejak itu antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sampai dengan sekarang; - Bahwa saksi tahu dari tetangga sekitar dan juga dari RT setempat, rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak lagi harmonis, tetapi sebabnya saksi tidak mengetahui; - Bahwa selama pisah tersebut, antara Pemohon dengan Termohon tidak saling memperdulikan lagi sebagaimana layaknya suami isteri; - Bahwa saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkan kembali Pemohon dan 2. SAKSI 2, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah ayah kandung Pemohon, kenal dengan pemohon dan - Bahwa Pemohon dengan Termohon berumah tangga dan bertempat tinggal dirumah bersama milik sendiri di Kabupaten Lampung Utara, dan belum dikaruniai anak; -4-

5 - Bahwa semula keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, selanjutnya sejak tujuh bulan setelah menikah antara Pemohon dengan Termohon mulai sering bertengkar, dan puncaknya awal tahun 2011 Termohon pergi tanpa sepengetahuan Pemohon, sehingga sejak itu antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sampai dengan sekarang; - Bahwa saksi tahu dari tetangga sekitar dan juga dari Pemohon yang mengatakan bahwa Termohon telah pergi tanpa sepengetahuan Pemohon dan meninggalkan surat yang isinya bahwa Termohon tidak sanggup lagi berumahtangga dengan Pemohon; - Bahwa saksi tidak mengetahui sebab pertengkaran Pemohon dengan Termohon, tetapi saksi mendengar dari tetangga sekitar bahwa Termohon berselingkuh dengan tetangganya yang bernama Ag; - Bahwa saksi telah berusaha menghubungi keluarga Termohon, tetapi keluarga Termohon menyerahkan keputusannya kepada Pemohon dan - Bahwa selama pisah tersebut, antara Pemohon dengan Termohon tidak saling memperdulikan lagi sebagaimana layaknya suami isteri; - Bahwa saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkan kembali Pemohon dan Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon membenarkan semua keterangan saksi-saksi dan juga Pemohon telah menyampaikan kesimpulan akhir secara lisan yang pada pokoknya Pemohon tetap pada permohonannya semula dan mohon putusan; Menimbang, bahwa tentang jalannya persidangan perkara ini selengkapnya dicatat dalam Berita Acara Persidangan, maka untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada hal-hal sebagaimana dicatat dalam Berita Acara tersebut yang merupakan satu kesatuan dalam putusan ini; -5-

6 TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa terhadap perkara a quo, majelis hakim telah berupaya menasehati Pemohon, agar rukun dan membina rumah tangga kembali dengan Termohon, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon ternyata tidak pernah hadir dipersidangan, meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai kuasanya, serta ketidakhadirannya tanpa ada alasan yang sah, maka berdasarkan Pasal 149 Rbg, permohonan Pemohon dapat diperiksa dan diputus dengan putusan tidak hadir (verstek); Menimbang, bahwa terlebih dahulu majelis hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil permohonan Pemohon meskipun Termohon tidak hadir, karena kekhususan perkara perceraian dan untuk menilai apakah permohonan Pemohon beralasan dan berdasarkan hukum, maka Pemohon diwajibkan membuktikan dalildalil permohonannya; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara a quo, terlebih dahulu majelis hakim akan dipertimbangkan apakah Pengadilan Agama Kotabumi berwenang memeriksa dan mengadili dalam perkara a quo dan juga Pemohon dengan Termohon mempunyai kedudukan dan hubungan hukum sehingga keduanya berkualitas sebagai legitima persona standi in judicio dan mempunyai kepentingan hukum dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan alat bukti surat P.1 berupa fotocopy Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon, yang secara materi menerangkan bahwa Pemohon tinggal di wilayah kabupaten Lampung Utara, dan secara formil surat bukti tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu; Menimbang, bahwa atas bukti surat P.1 tersebut, majelis hakim menilai secara formil dan materil dinyatakan sah sebagai alat bukti dengan demikian bukti P-1 tersebut mempunyai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig een -6-

7 bindende bewijskracht), dan berdasarkan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka Pengadilan Agama Kotabumi berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo; Menimbang, bahwa Pemohon mendalilkan bahwa Termohon adalah isteri Pemohon yang terikat dengan perkawinan yang sah dan terhadap dalilnya itu telah diajukan alat bukti surat P.2 berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah, secara materil bukti P-2 menerangkan fakta bahwa Pemohon menikah dengan Termohon di wilayah Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara, dan secara formil bukti surat P.2 tersebut diterbitkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu, dan sesuai ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam jo Pasal 2 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974 bahwa Akta Nikah yang diterbitkan oleh Pegawai Pencatat Nikah merupakan bukti authentik atas suatu perkawinan yang sah, maka surat bukti P-2 secara formil dan materil dinyatakan sah sebagai alat bukti yang sah dengan demikian bukti P.2 tersebut mempunyai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig een bindende bewijskracht); Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam pertimbangan di atas, majelis hakim memperoleh fakta hukum dipersidangan bahwa ternyata Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang telah menikah secara sah, oleh karenanya harus dinyatakan terbukti Pemohon mempunyai hubungan hukum dengan Termohon karena perkawinan, maka demi hukum, keduanya adalah pihak yang berkepentingan dan berkualitas sebagai pihak (legitima persona standi in judicio) dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok dalil permohonan yang diajukan oleh Pemohon, pada pokoknya adalah bahwa perkawinan Pemohon dengan Termohon sejak dua tahun setelah menikah mulai tidak harmonis dikarenakan Termohon berselingkuh dan suka melawan perkataan Pemohon, sehingga puncaknya sejak Juni 2011 Termohon pergi tanpa sepengetahuan Pemohon hanya meninggalkan surat dan telah pisah rumah sampai dengan sekarang; -7-

8 Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, majelis hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil permohonan Pemohon, meskipun secara formil dengan ketidakhadiran Termohon dengan sendirinya membenarkan dalil-dalil Pemohon, tetapi oleh karena perkara a quo termasuk perkara perkawinan, Majelis hakim menilai tetap membebankan kepada Pemohon untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 76 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan telah diubah dengan Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah mendengarkan keterangan saksi-saksi, yang pada pokoknya saksi-saksi tersebut menerangkan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis dan telah pisah rumah sejak awal tahun 2011 sampai dengan sekarang dimana Termohon pergi tanpa sepengetahuan Pemohon, dan antara Pemohon dengan Termohon tidak lagi saling memperdulikan; Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi pemohon tersebut diatas, dilakukan di bawah sumpah serta berdasarkan pengetahuannya sendiri, dan keterangan keduanya ternyata telah sesuai (relevan) dengan pokok perkara, maka majelis hakim menilai kedua orang saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sebagaimana dimaksud Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 Rbg, sehingga keterangan kedua saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa apabila dihubungkan antara dalil permohonan Pemohon dengan bukti-bukti yang telah dipertimbangkan, majelis hakim telah menemukan fakta-fakta yang telah terbukti sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang terikat dengan perkawinan yang sah; 2. Bahwa semula antara Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis, selanjutnya sejak bulan Juni 2011, Termohon pergi meninggalkan Pemohon tanpa sepengetahuan Pemohon serta meninggalkan surat dan telah pisah rumah sampai dengan sekarang; -8-

9 3. Bahwa penyebab Termohon pergi meninggalkan Pemohon, dikarenakan Termohon telah berselingkuh dengan pria lain; 4. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon, selama pisah tidak lagi menjalankan kewajibannya masing-masing sebagaimana layaknya suami isteri; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, majelis hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut sebagai berikut : Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan yaitu mewujudkan kehidupan rumah tangga yang bahagia, sakinah mawaddah wa rahmah sebagaimana dikehendaki Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa keharusan bagi suami isteri untuk saling cinta mencintai, hormat menghormati dan saling membantu satu sama lain sesuai maksud pasal 33 Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan jo. Ketentuan pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, dalam perkara a quo sudah tidak terwujud; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak bulan Juni 2011 sampai dengan sekarang dan juga Pemohon tetap bersikap keras untuk cerai dengan Termohon, disebabkan Termohon telah berselingkuh dan juga meninggalkan Pemohon tanpa sepengetahuan Pemohon, maka Majelis Hakim menilai rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah pecah dan sudah tidak ada harapan lagi untuk di rukun kembali, sehingga untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan banyak menimbulkan madharatnya daripada maslahatnya, kaidah ushul fiqh menyebutkan bahwa menolak kemadharatan lebih utama dari pada mengambil manfaat ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 114 dan Pasal 129 Kompilasi Hukum Islam, yang menyatakan bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri, dan -9-

10 putusnya perkawinan yang disebabkan perceraian dapat terjadi karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan permohonan talak yang diajukan oleh Pemohon tersebut di atas telah beralasan dan berdasarkan hukum dan telah memenuhi ketentuan Pasal 19 hurup (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 116 hurup (f) Kompilasi Hukum Islam, sehingga permohonan Pemohon tersebut patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 117 dan pasal 118 Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim menetapkan memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak di depan Pengadilan Agama Kotabumi; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan sebagaimana telah diubah Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Termohon yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan Verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; -10-

11 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah); Demikian dijatuhkan putusan ini, dalam sidang Pengadilan Agama Kotabumi, pada hari Senin tanggal 16 April 2012 M bertepatan dengan tanggal 21 Jumadil Awal 1433 H, oleh kami Dra. SITI ZURBANIYAH, S.H.,M.HI. sebagai Hakim Ketua dan ISEP RIJAL MUHAROM, S.Ag. M.H. serta M. ISNA WAHYUDI, S.H.I, M.SI masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh hakim ketua tersebut dengan dihadiri oleh para hakim anggota, dibantu oleh Dra. Hj. ZURAIDA, M.H sebagai panitera Sidang dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Hakim Ketua, Dra. SITI ZURBANIYAH, S.H.,M.HI. Hakim Anggota, Hakim Anggota, ISEP RIJAL MUHAROM, S.Ag. M.H. M. ISNA WAHYUDI, S.H.I, M.SI Panitera Sidang, Dra. Hj. ZURAIDA, M.H Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran Rp Biaya Panggilan Rp Biaya ATK Rp Biaya Meterai Rp Biaya Redaksi Rp Jumlah Rp (Tiga ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah) -11-