ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR MINUM DEPOT ISI ULANG KOTA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR MINUM DEPOT ISI ULANG KOTA SEMARANG"

Transkripsi

1 ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR MINUM DEPOT ISI ULANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Teknik Industri Oleh : DWI SUYANTO E PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2012

2

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir yang berjudul PENGARUH DIMENSI KUALITAS, SANITASI DAN PENGOLAHAN AIR TERHADAP KUALITAS AIR MINUM DEPOT ISI ULANG KOTA SEMARANG dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. DR-Eng., Yuliman Purwanto, M.Eng, selaku Dekan Fakultas Teknik. 3. Dwi Nurul Izzhati.,MT selaku Ketua Program Studi Teknik Industri 4. Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo. selaku pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan pada penulis terkait dengan penelitian penulis. 5. Tita Thalita M.T. selaku pembimbing 2 yang selalu mengingatkan penulis jika berbuat kesalahan. 6. Bu Ratih yang selalu membimbing aku pada saat aku bingung melakukan sesuatu tindakan. 7. Dosen-dosen pengampu di Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan. 8. Seluruh keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik moral, spiritual, maupun material yang tidak ternilai. iii

4 9. Seorang Bidadari Surga yang tiada henti mendo akan serta memberikan dukungan moril dan spiritual bagi penulis. 10. Seluruh Pemilik depot isi ulang air minum yang memperbolehkan saya untuk melakukan penelitian di tempat mereka. 11. Teman-teman penulis di kontrakan gank Kere Hore yang setia mendampingi penulis dengan hati yang sabar. 12. Semua pihak yang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya laporan praktik ini. Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro dan menjadi referensi bagi rekan-rekan sekalian. Semarang, Agustus 2011 Penulis iv

5

6 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Prakata... iii Halaman Daftar Isi... v Halaman Daftar Tabel... ix Halaman Daftar Gambar... x Halaman Daftar Lampiran... xi Halaman Abstraksi... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Masalah Manfaat Penelitian Pembatasan Masalah... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimensi Kualitas Pengendalian Mutu (Kulitas) Kondisi Sanitasi DAMIU Standar Kualitas Air Bersih Proses Pengolahan Air Bersih Proses Penjernihan Air BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Jenis dan Sumber Data Variabel Operasionalisasi Indikator Variabel Penelitian Teknik Pengukuran dan Pengujian Instrumen Analisi Data. 40 v

7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pengolahan Data dan Analisis Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Dimensi Kualitas Analisi Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Pengendalian Mutu Kualitas Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Kondisi Sanitasi Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Standar Kualitas Air Bersih Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Proses Pengolahan Air Bersih Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Proses Pejernihan Air Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Tentang Kualitas Air Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Normalitas Uji Heteroskedastistas Autokorelasi Uji Hepotesis Uji Regresi Linier Berganda Uji Simultan Uji Parsial Uji Koefisien Diterminasi.. 79 vi

8 4.6 Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Pembahasan Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS Hasil Laboratorium Dinkes Rekomendasi Bagi Pemilik DAMIU 84 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

9 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Persyaratan Mutu Air Minum Dalam Kemasan Tabel 3.1 Refrensi Kuisoner Konsumen DAMIU Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuisoner Tabel 4.2 Umur Responden Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden Tabel 4.4 Hasil Tentang Intensitas Konsumsi Air Minum Tabel 4.5 Hasil Kuisoner Tentang Harga Produk Tabel 4.6 Hasil Kuisoner Konsumsi Tentang Kepuasan Tabel 4.7 Hasil Kuisoner Konsumsi Tentang Kemasan Tabel 4.8 Hasil Kuisoner Konsumsi Tentang Sumber Air Tabel 4.9 Hasil Kuisoner Tentang Pengamatan Proses Pembersihan galon Tabel 4.10 Hasil Kuisoner Tentang Lingkungan Tabel 4.11 Hasil Kuisoner Tentang Pelatihan Karyawan DAMIU Tabel 4.12 Hasil Kuisoner Tentang Pengujian Kualitas Air Tabel 4.13 Hasil Kuisoner Tentang Informasi Uji Kualitas Air Tabel 4.14 Hasil Kuisoner Tentang Proses Pembersihan Galon Tabel 4.15 Hasil Kuisoner Tentang Pengetahuan Teknologi Tabel 4.16 Hasil Kuisoner Tentang Kepuasan Penerapan Teknologi Tabel 4.17 Hasil Kuisoner Tentang Kepuasan Peralatan Yang Digunakan Tabel 4.18 Hasil Kuisoner Tentang Perawatan Mesin Tabel 4.19 Hasil Kuisoner Tentang Uji laboratorium Tabel 4.20 Hasil Kuisoner Tentang Pengetahuan Kualitas Air Tabel 4.21 Hasil Kuisoner Tentang Kepuasan Kualias Air Tabel 4.22 Hasil Kuisoner Tentang Sumber Air Tabel 4.23 Hasil Kuisoner Tentang Sosialisasi Konsumen Tabel 4.24 Hasil Uji Instrumen Validitas Tabel 4.25 Hasil Uji Instrumen Reliabilitas Tabel 4.26 Hasil Uji Perhitungan Autokorelasi Tabel 4.27 Ringkasan Model dan Koefisien viii

10 Tabel 4.28 Uji Simultan Tabel 4.29 Uji Parsial Tabel 4.30 Koefisien Diterminasi Tabel 4.31 Hasil Pemeriksaan Bakteriologi ix

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Alir Pengolahan Air Minum Isi Ulang Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 4.1 Grafik Normalitas Gambar 4.2 Kurva Histrogram Gambar 4.3 Grafik Hasil Uji Heterokesdasitas x

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel Frekuensi Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 4 Regresi Lampiran 5 Histrogram xi

13 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air pada depot air minum isi ulang (DAMIU) di kota Semarang. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahiu pengaruh dimensi kualitas, sanitasi dan pengolahan air terhadap kualitas air minum depot isi ulang. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian deskriptif dengan melalui beberapa tahapan diantaranya penyebaran kuisoner yang dibagikan kepada konsumen pengguna DAMIU serta melakukan wawancara dengan pemilik maupun karyawan DAMIU. Sedangkan pada tahap terakhir adalah pengolahan data menggunakan program SPSS, kemudian dari hasil pengolahan tersebut didapat bahwa banyak faktor yang mempengaharui kualitas air, diantaranya dimensi kualitas, pengendalian mutu kualitas, kondisi sanitasi, standar kualitas air bersih, proses pengolahan air bersih dan proses penjernihan air. Faktor-faktor itulah yang dapat mempengaharui kualitas air. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai rekomendasi untuk pemilik DAMIU untuk lebih menjaga kebersihan air. Kata Kunci : Depot air minum isi ulang, dimensi kualitas, sanitasi, kualitas air xii

14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Dengan terpenuhinya kebutuhan air, maka proses metabolisme dalam tubuh manusia dapat berlangsung dengan baik. Sebaliknya jika kekurangan air proses metabolisme akan terganggu dan akibatnya dapat menimbulkan kematian. Salah satu upaya pengamanan makanan dan minuman untuk melindungi kesehatan masyarakat adalah pengawasan terhadap kualitas air minum. Kualitas air dapat ditinjau dari segi físik, kimia, dan bakteriologis. Penelitian sebelumnya Supriyono Asfawi (2004), yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air minum isi ulang tingkat produsen di kota semarang. Hasil penelitian keseluruhan depot belum memenuhi persyaratan yang dikeluarkan pada pedoman higiene dan sanitasi depot air minum isi ulang yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Perilaku hidup bersih dari para pekerja masih kurang. Kualitas bakteriologis air minum isi ulang berdasarkan hasil pemeriksaan lab menunjukkan bahwa 34 sampel (69,4%) sudah memenuhi 1

15 2 syarat untuk air minum, dan selebihnya belum memenuhi syarat, hal ini dipengaruhi oleh air baku yang digunakan, cara pengolahan dan kondisi lingkungan depot. Persyaratan secara físik, yaitu air minum tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak keruh. Kebutuhan sehari-hari terhadap air berbeda-beda untuk tiap tempat dan tingkatan kehidupan. Air minum merupakan kebutuhan manusia paling penting. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di Indonesia masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Air tawar bersih untuk air minum semakin langka di perkotaan. Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah, mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari industri. Air tanah sudah tidak aman dijadikan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki septik maupun air permukaan. Penelitian yang telah dilakukan Didin Lukmanul Hakim (2010), dengan judul Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat Di Permukiman Linduk Kec. Pontang Kab. Serang. Hasil dari penelitiannya : Kualitas air bersih masyarakat yang berasal dari supply non perpipaan, tidak dapat digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan air bersih masyarakat (tertentu). Ini terlihat dari penggunaan banyak sumber air bersih oleh

16 3 masyarakat. Selain itu, pemilihan banyak sumber air bersih agar tidak mengurangi jumlah air bersih yang dipergunakan agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa air minum dalam kemasan yang disebut-sebut menggunakan air pegunungan banyak dikonsumsi. Namun, harga air minum dalam kemasan dari berbagai merek yang terus meningkat membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah. Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) menjadi pilihan yang lain. Air minum jenis ini dapat diperoleh di depot-depot dengan harga sepertiga lebih murah dari produk air minum dalam kemasan yang bermerek. Karena itu banyak rumah tangga yang beralih pada layanan ini. Hal inilah yang menyebabkan air minum isi ulang bermunculan. Berkembangnya usaha depot air minum isi ulang di berbagai kota mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Kualitas air minum isi ulang masih dipertanyakan, khususnya pada kualitas bakteriologis air minum isi ulang. Kecenderungan penggunaan air minum isi ulang oleh masyarakat di perkotaan semakin meningkat. Buruknya kondisi lingkungan membuat mereka khawatir untuk mengonsumsi air tanah, bahkan air dari Perusahaan Air Minum (PAM) yang telah disediakan pemerintah. Namun sayangnya tidak semua Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dikelola dengan baik. Kota Semarang adalah salah satu kota di Jawa Tengah dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, meskipun air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah ada di Semarang namun masyarakat

17 4 lebih menyukai air minum isi ulang yang beredar di sekitar tempat tinggalnya. Tidak semua penduduk di Semarang mempunyai sumur sendiri dengan alasan bahwa air sumur yang ada kualitasnya tidak bagus, karena air sumur di daerah tersebut masih keruh, berbau, berwarna dan terkadang berasa, air sumur yang ada tidak dikonsumsi melainkan hanya untuk mandi, mencuci piring dan pakaian. Pada umumnya kedalaman sumur yang ada berkisar meter dari permukaan tanah. Begitu juga dengan air dari PDAM tidak dikonsumsi melainkan hanya untuk mandi, mencuci piring dan pakaian dengan alasan kualitas air dari PDAM mengandung tawas sangat tinggi dan air sering mati. Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang dengan alasan air yang ada tidak layak untuk dikonsumsi dan harga air minum isi ulang sangat murah di banding dengan air minum dalam kemasan. Mereka mengkonsumsi air minum isi ulang hanya untuk minum dan memasak saja, biasanya air isi ulang tidak di masak terlebih dahulu tetapi langsung dikonsumsi. Masyarakat membeli air minum isi ulang menggunakan galon bukan jirigen. Penelitian sebelumnya Dwi Sulistyawati (2003), dengan mengambil sampel terhadap 35 Produsen Air Isi Ulang di Kota Semarang, terdapat ratarata Angka kuman air minum isi ulang adalah 55 koloni/ml, dengan proporsi angka kuman < 100 koloni/ml sebanyak 26 sampel (74,29%) sedangkan angka kuman 100 koloni/ml sebanyak 9 sampel( 25,71%) dan

18 5 angka bakteri coliform 11 koloni/100 ml, dengan Proporsi sampel yang positif mengandung bakteri sebanyak 16 sampel (45,71%). Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian tentang kualitas air pada depot isi ulang yang ada di kota Semarang dengan uji kimia biologi dan uji statistika. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah dimensi kualitas berpengaruh pada kualitas air? 2. Apakah pengendalian mutu kualitas berpengaruh pada kualitas air? 3. Apakah kondisi sanitasi berpengaruh pada kualitas air? 4. Apakah standar kualitas air bersih berpengaruh pada kualitas air bersih? 5. Apakah proses pengolahan air bersih berpengaruh pada kualitas air? 6. Apakah proses penjernihan air berpengaruh pada kualitas air? 7. Apakah dimensi kualitas, pengendalian mutu kualitas, kondisi sanitasi, standart kualitas air bersih, proses pengolahan air bersih, proses penjernihan air berpengaruh pada kualitas air?

19 6 1.3 Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh dimensi kualitas terhadap kualitas air. 2. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh pengendalian mutu kualitas terhadap kualitas air. 3. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh kondisi sanitasi terhadap kualitas air. 4. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh standar kualitas air bersih terhadap kualitas air. 5. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh proses pengolahan air terhadap kualitas air. 6. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh proses penjernihan air terhadap kualitas air. 7. Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh dimensi kualitas, pengendalian mutu kualitas, kondisi sanitasi, standar kualitas air bersih, proses pengolahan air, proses penjernihan air terhadap kualitas air. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat tentang penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Bagi Penulis atau Mahasiswa

20 7 Manfaat secara umum yang diperoleh mahasiswa dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa dapat membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah didapat dan juga melatih mahasiswa agar nantinya dapat mengidentifikasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah. 2. Mahasiswa dapat mengembangkan suatu cara berfikir yang logis untuk menganalisis atau mengevaluasi kondisi kerja secara tepat dan akurat dengan langkah yang sistematis. b. Bagi Akademik 1. Dapat menambah literatur kepustakaan akademik. 2. Dapat membantu mahasiswa lain dalam memecahkan masalah serupa. c. Bagi pemilik DAMIU Memberikan masukan tentang pengendalian mutu yang akan dijalankan untuk menciptakan kualitas air minum yang aman dikonsumsi. d. Bagi konsumen (masyarakat) Memberikan informasi dan pedoman bagi masyarakat dalam memilih dan mengkomsumsi air minum isi ulang dengan benar. 1.5 Batasan Masalah Dalam penelitian tugas akhir ini penulis melakukan pembatasan masalah yang dimaksudkan agar obyek penelitian dapat terarah sesuai dengan yang diharapkan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan pada ±60 DAMIU wilayah kota Semarang.

21 8 2. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. 3. Objek penelitian adalah kualitas air minum DAMIU. 4. Variabel dalam penelitian ini berjumlah ada 6 variabel yaitu ; Dimensi kualitas, Pengendalian Mutu Kualitas, Kondisi Sanitasi, Standar Kualitas Air Bersih, Proses Pengolahan Air, Proses Penjernihan Air

22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimensi Kualitas Kualitas harus dimulai dari kebutuhan masyarakat dan berakhir pada persepsi masyarakat. Citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi masyarakat. Masyarakat yang mengkonsumsi dan menikmati pelayanan suatu institusi pemerintahan atau organisasi publik, sehingga masyarakat yang akan menentukan baik atau buruknya suatu pelayanan. Menurut Juran Nasution (2004), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan itu didasarkan atas lima ciri utama berikut : a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status c. Waktu, yaitu kehandalan d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk mempunyai daya tahan penggunaannya lama, produk yang digunakan akan meningkatkan citra atau status konsumen yang memakainya, produknya 9

23 10 tidak mudah rusak, adanya jaminan kualitas (quality assurance) dan sesuai etika bila digunakan. Mutu produk dan jasa dapat didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan untuk memenuhi harapan harapan pelanggan. Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen (Juran Nasution, 2004). Kualitas adalah kesesuaian dengan persyaratan, kecocokan pada pemakaian, perbaikan atau penyempurnaan, berkesinambungan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan baik sejak awal maupun setiap saat, melakukan segala sesuatu dengan benar sejak awal dan sesuatu dilakukan untuk membahagiakan pelanggan (Tjiptono, 2004). Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut Philip Kotler (2000) adalah sebagai berikut : (1) Kinerja (performance): karakteristik operasi suatu produk utama, (2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), (3) Kehandalan (reliability): probabilitas suatu produk tidak berfungsi atau gagal, (4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), (5) Daya Tahan (durability), (6) Kemampuan melayani (serviceability) (7) Estetika (estethic): bagaimana suatu produk dipandang dirasakan dan didengarkan, dan (8) Ketepatan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).

24 11 Dalam kenyataannya kualitas adalah konsep yang cukup sulit untuk dipahami dan disepakati. Dewasa ini kata kualitas mempunyai beragam interpretasi, tidak dapat didefinisikan secara tunggal, dan sangat tergantung pada konteksnya. Beberapa definisi kualitas berdasarkan konteksnya perlu dibedakan atas dasar: organisasi, kejadian, produk, pelayanan, proses, orang, hasil, kegiatan, dan komunikasi (Crosby, Philip B.,2003). 2.2 Pengendalian Mutu (Kualitas) Menurut Prawirosentono (2004), pengendalian mutu adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian standar mutu bahan, standar proses produksi, barang setengah jadi, barang jadi, sampai standar pengiriman produk akhir ke konsumen, agar barang (jasa) yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan. Tujuan pokok dari pengendalian mutu adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana proses dan hasil produk (jasa) yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Dalam pengendalian mutu ini semua kondisi barang diperiksa berdasarkan standar yang ditetapkan, bila terdapat penyimpangan dari standar dicatat untuk dianalisis, dan hasil analisis tersebut digunakan untuk perbaikan sistem kerja, sehingga produk yang bersangkutan sesuai dengan standar yang ditentukan. Pelaksanaan pengawasan mutu dan kegiatan produksi harus dilaksanakan secara terus-menerus untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rencana standar agar dapat dengan segera diperbaiki.

25 12 Kegiatan pengendalian mutu merupakan bidang pekerjaan yang sangat luas dan kompleks karena semua variabel yang mempengaruhi mutu harus diperhatikan. Menurut Prawirosentono (2004), secara garis besarnya, pengendalian mutu dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) Pengendalian mutu bahan baku. (2) Pengendalian dalam proses pengolahan (work in process). (3) Pengendalian mutu produk akhir. 2.3 Kondisi Sanitasi DAMIU Sanitasi adalah bagian penting dalam proses pengolahan makanan/minuman yang harus dilaksanakan dengan baik. Proses produksi makan dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi persiapan,pengolahan dan penyajian. Oleh karena itu sanitasi dalam proses pengolahan pangan dilakukan sejak dari bahan baku hingga siap dikonsumsi. Sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan aseptik dalam persiapan,pengolahan dan penyajian, pembersihan lingkungan kerja dan kesehatan pekerja. Kondisi sanitas depot dalam sempel penelitian menunjukkan tingkat yang belum memuaskan, karena lebih banyak dalam kategori cukup, hal ini bisa saja dipahami karena memang produksi air minum isi ulang termasuk dalam industri rumahan, sehingga lebih mencari tempat-tempat yang strategis sehingga lebih mudah di jangkau oleh pembeli. Mulai berada di

26 13 perumahan/perkampungan hingga pertokoan, bahkan ada yang menjadi satu dengan usaha lain yang tidak berkaitan dengan air minum. Berdasarkan buku pedoman pengawasan hygien dan sanitasi depot air minum isi ulang, disyaratkan berlokasi di daerah yang bebas dari pencemaran seperti,daerah genangan,tempat pembuangan kotoran dan sampah, dekat dengan penimbunan barang berbahaya dan beracun, perusahaan yang menimbulkan pencemaran dan daerah yang padat pencemaran. Kontruksi bangunan harus kuat aman dan mudah dibersihkan serta gampang dalam pemeliharaan. Lantai harus dalam keadaan bersih yang tentu di dukung dengan bahan yang kedap air, permukaannya rata dan tidak licin, tidak menyerap debu. Dinding harus terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, tidak boleh ada benda-benda yang tidak berhubungan dengan proses produksi tergantung di dinding. (Purnawan 2003) 2.4 Standar Kualitas Air Bersih Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. No 907/Menkes/SK/VII/2002 dalam laporan pelaksanaan penyuluhan makanan dan minuman (2003), kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan adalah :

27 14 a. Syarat Fisik : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan temperature tidak melebihi suhu udara. b. Syarat Kimia : Tidak mengandung bahan kimia yang beracun dan zat yang menimbulkan gangguan kesehatan. c. Syarat Bakteriologi : Tidak mengandung kuman parasit, kuman patogen, bakteri E coli Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air minum. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit tertentu secara langsung, tetapi keberadaannya di dalam air minum menunjukkan tingkat sanitasi yang rendah. Oleh karena itu, dipersyaratkan bahwa air minum harus bebas dari bakteri semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform maka akan semakin tinggi pula resiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan (Suara Karya Online, 2005). Dua standar nasional yang mengatur kualitas air minum, yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta Peraturan Menteri Kesehatan No

28 15 907/Menkes/SK/VII/2002, air minum harus memenuhi persyaratan tingkat kontaminasi nol untuk keberadaan bakteri coliform. Tabel 1. Persyaratan Mutu Air Minum Dalam Kemasan No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan a) Bau - Tidak Berbau b) Rasa Unit PtCo Normal c) Warna - Maks.5 2 ph 6,5-7,5 3 Kekeruhan NTU Maks.5 4 Kesadahan, sebagai CaCO3 Mg/I Maks Zat yang terlarut Mg/I Maks Zat organik (angka KmnO4) Mg/I Maks. 1,0 7 Nitrat dihitung sebagai (NO3) Mg/I Maks Nitrit dihitung sebagai (NO2) Mg/I Maks. 0,005 9 Amonium (NH4) Mg/I Maks. 0,15 10 Sulfat (SO4) Mg/I Maks Klorida (CI) Mg/I Maks Fluorida (F) Mg/I Maks Sianida (CN) Mg/I Maks. 0,05 14 Besi (FE) Mg/I Maks. 0,3 15 Mangan (Mn) Mg/I Maks. 0,05

29 16 Tabel 1. (Lanjutan) 16 Klor bebas Mg/I Maks. 0,1 17 Cemaran logam - Timbal (Pb) Mg/I Maks. 0,005 - Tembaga (Cu) Mg/I Maks. 0,5 - Kadmium (Cd) Mg/I Maks. 0,005 - Raksa (Hg) Mg/I Maks. 0, Cemara asen (As) Mg/I Maks. 0,05 19 Cemara mikroba : Maks. 1,0 x - Angka lempeng total awal *) Koloni/ml - Angka lempeng total akhir **) Koloni/ml 10(2) Maks. 1,0 x 10(5) - Bakteri bentuk coli APM/100ml <2 Koloni/ml Nol - C. Perfringens - negatif/100ml - Salmonella - negatif/100ml Sumber: Dewan Standarisasi Nasional (DSN), 1996 Adapun syarat-syarat kesehatan air bersih adalah: 1. Persyaratan Biologis Persyaratan biologis berarti air bersih itu tidak mengandung mikroorganisme yang nantinya menjadi infiltran tubuh manusia. Mikroorganisme itu dapat dibagi dalam empat group, yakni parasit,

30 17 bakteri, virus, dan kuman. Dari keempat jenis mikroorganisme tersebut umumnya yang menjadi parameter kualitas air adalah bakteri seperti Eschericia coli. 2. Persyaratan Fisik Persyaratan fisik air bersih terdiri dari kondisi fisik air pada umumnya, yakni derajat keasaman, suhu, kejernihan, warna, bau. Aspek fisik ini sesungguhnya selain penting untuk aspek kesehatan langsung yang terkait dengan kualitas fisik seperti suhu dan keasaman tetapi juga penting untuk menjadi indikator tidak langsung pada persyaratan biologis dan kimiawi, seperti warna air dan bau. 3. Persyaratan Kimia Persyaratan kimia menjadi penting karena banyak sekali kandungan kimiawi air yang memberi akibat buruk pada kesehatan karena tidak sesuai dengan proses biokimiawi tubuh. Bahan kimiawi seperti nitrat, arsenic, dan berbagai macam logam berat khususnya air raksa, timah hitam, dan cadmium dapat menjadi gangguan pada faal tubuh dan berubah menjadi racun. 4. Persyaratan Radioaktif Persyaratan radioaktif sering juga dimasukkan sebagai bagian persyaratan fisik, namun sering dipisahkan karena jenis pemeriksaannya sangat berbeda, dan pada wilayah tertentu menjadi sangat serius seperti di sekitar reaktor nuklir.

31 Proses Pengolahan Air Bersih Tujuan pengolahan air bersih merupakan upaya untuk mendapatkan air bersih dan sehat sesuai dengan standard mutu air. Proses pengolahan air bersih merupakan proses fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum (Mulia, 2005). Sumber air untuk keperluan domestik dapat berasal dari beberapa sumber, misalnya dari aliran sungai yang relatif masih sedikit terkontaminasi, berasal dari mata air pegunungan, berasal dari danau, berasal dari tanah, atau sumber lain, seperti air laut. Air tersebut harus terlebih dahulu diolah di dalam wadah pengolahan air sebelum didistribusikan kepada pengguna. Variasi sumber air akan mengandung senyawa yang berbeda, maka sudah menjadi kewajiban pengelola air untuk menjadikan air aman untuk dikonsumsi, yaitu air yang tidak mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan berupa senyawa kimia untuk mikroorganisme (Manihar, 2007). Ada banyak cara pengolahan air untuk keperluan air bersih, tergantung pada jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang akan diolah dan jenis sumber bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan pemilihan serta penambahan bahan pengendap dapat dilakukan untuk efisiensi pengolahan air bersih.

32 19 Beberapa bagian atau langkah penting pengolahan air (bukan hanya air minum) yang sering dilakukan untuk mendapatkan air bersih adalah Manihar (2007) : a. Menghilangkan Zat Padat Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan bahan baku air mengandung bahan-bahan yang terbawa ke dalam arus air menuju bak penampungan. Bahan padat yang mengapung dan melayang dengan ukuran besar tersebut dapat dihilangkan dengan proses penyaringan (filtrasi). Sedangkan untuk bahan padat ukuran kecil dihilangkan dengan proses pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepat proses penghilangan bahan ukuran kecil yang dikenal sebagai koloid, perlu ditambahkan koagulan. Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum (tawas). Tawas di dalam air akan terhidrolisa dan membentuk senyawa kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan senyawa basa di dalam air. Endapan berupa senyawa aluminium hidroksida akan terbentuk dan membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke dalamnya dan mengendap bersama- sama berupa lumpur. b. Menghilangkan Kesadahan Air Kalsium dan Magnesium dalam bentuk senyawa bikarbonat dan sulfat sering ditemukan dalam air yang menyebabkan kesadahan air. Salah satu pengaruh kesadahan air adalah dalam proses pencucian dengan menggunakan sabun karena terbentuknya endapan garam yang sukar larut bila sabun bereaksi dengan ion magnesium dan kalsium. Cara

33 20 untuk menghilangkan kesadahan air, misalnya air untuk konsumsi masyarakat digunakan proses penghilangan kesadahan air dengan penambahan soda Ca(OH2) dan abu soda Na2CO3 sehingga kalsium akan mengendap sebagai Mg(OH)2. Bila kesadahan hanya disebabkan oleh kesadahan karbonat maka cukup hanya dengan menambahkan Ca(OH)2 untuk menghilangkannya. c. Menghilangkan Bakteri Pathogen Penghilangan mikroba pathogen dapat dilakukan dengan menggunakan disinfectant. Umumnya bahan- bahan disinfectant ini bersifat oksidator, sehingga dapat membunuh mikroba pathogen. Menurut Waluyo bahanbahan disinfectant yang banyak dipakai adalah: (1)Kaporit Klorin bila ditambahkan ke dalam air akan terhidrolisis dengan cepat menghasilkan ion klor dan asam hipoklorit. (2)Ozon Ozon atau O 3 bersifat mudah larut dalam air dan mudah terdekomposisi pada temperatur dan ph tinggi. Penggunaan ozon lebih aman dibanding kaporit, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap klor. Pengolahan dengan proses ozonisasi dilakukan dengan cara menyaring air, mendinginkannya, tekanan ditinggikan, dan ozon dipompakan ke dalam wadah air selama menit. Permasalahannya adalah kelarutan ozon di dalam air relatif kecil sehingga kekuatan desinfektannya sangat terbatas. Ozon sangat

34 21 bereaksi dengan cepat yang menyebabkan persistensinya di dalam air hanya sebentar saja. a. Pembuatan ozon Ozon dapat dibuat didalam alat yang dinamakan Ozoniser. Ozoniser adalah suatu unit alat yang menghasilkan arus listrik v dan Hz, mengubah O2 yang bersih dan kering menjadi Ozon (O3). Cara pembuatan ozon tersebut dapat dilakukan dengan melewatkan udara kering yang telah difilter melalui tabung tabung atau dilewatkan diantara lempengan tegangan listrik yang tinggi. b. Sifat-sifat ozon. Ozon merupakan oksidator kuat yang bereaksi cepat dengan hampir semua zat organik, kecuali bagi ion chllorida karena tidak bereaksi dengan ozon dan amonia yang sedikit bereaksi dengan ozon. Sifat ozon yang bereaksi dengan cepat menyebabkan persistensinya didalam air hanya sebentar saja. Dengan demikian desinfektan ini kurang efektif bila ditujukan untuk menjaga kualitas air yang terkontaminasi dijaringn distribusi. Waktu paruh atau half life hanya 20 menit tanpa residen. c. Kemampuan ozon Ozon mampu menguraikan komponen organik termasuk asam humus. Dengan ozon, asam humus akan terurai menjadi senyawa yang sederhana dan bersifat biodegradable. Ozon bersifat

35 22 bakterisida, virusida, algasida serta mengubah senyawa organik komplek menjadi senyawa yang sederhana. Penggunaan ozon lebih banyak diterima oleh konsumen karena tidak meninggalkan bau dan rasa. Setelah melalui proses ozonisasi, air minum ditampung dalam tangki bersih untuk selanjutnya siap dikonsumsi. (3)Sinar Ultra Violet Ultra violet adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang diantara nm (1nm = 0, mm). Panjang gelombang ini menempatkan ultra violet diluar spektrum cahaya yang dapat terlihat oleh mata. Sinar ultra violet dibagi menjadi 4 (empat) spektrum, yaitu : (1) UV, Sinar ultra violet yang tidak dapat melewati atmosfir bumi. (2) UV-A, berada diantara panjang gelombang nm memiliki tingkat daya bunuh paling tinggi terhadap bakteri, protozoa maupun virus. (3) UV-B, berada diantara panjang gelombang nm terdapat dalam sinar matahari. (4) UV-C, berada diantara panjang gelombang nm terdapat dalam sinar matahari namun hampir tidak memiliki kemampuan sebagai desinfeksi. a. Desinfeksi dengan UV Radiasi sinar ultra violet adalah radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang lebih pendek dari spektrum antara 100

36 23 40 nm, dapat membunuh bakteri tanpa meninggalkan sisa radiasi dalam air. Radiasi sinar ultra violet telah digunakan untuk desinfeksi air sejak pergantian abad 20. Apabila terdapat panjang gelombang yang terus menerus hingga mencapai panjang gelombang infra merah maka akan terjadi penurunan bahkan tidak ada kemampuan daya bunuh terhadap bakteri. Secara alamiah sinar ultra violet juga terdapat pada lapisan troposfer, tetapi tidak dalam jumlah yang besar. Dengan rusaknya Ozon maka akan lebih banyak sinar ultra violet memasuki lapisan troposfer. Apabila sinar ultra violet tersebut dalam jumlah sedikit akan berguna bagi tubuh manusia dalam pembentukan vitamin D. Sinar ultra violet dengan panjang gelombang nm bersifat bakterisidal dan sering digunakan untuk desinfeksi udara maupun air. Desinfeksi menggunakan sinar UV mempunyai kelebihan dibandingkan dengan Ozon dan Chlorin. Kelebihannya antara lain: (1) Tanpa bahan kimia. (2) Tanpa rasa atau bahu yang mengganggu (3) Sangat efektif dalam membunuh sebagian besar bakteri patogen seperti : E.coli, Giardia Lamblia dan Cristoporidium. (4) Tidak mengeluarkan produk sampingan yang bisa membahayakan. (5) Tidak tergantung pada ph

37 24 (6) Mudah pengoperasiannya (7) Dapat menentukan dosis dengan tepat b. Mekanisme desinfeksi UV Sinar ultra violet dengan panjang gelombang 253,7 nm mampu menembus dinding sel mikroorganisme sehingga dapat merusak Dcoxyribonuclead Acid (DNA) dan Ribonuclead Acid (RNA) yang bisa menghambat pertumbuhan sel baru dan dapat menyebabkan kematian bakteri. RNA berperan pada sintesis protein mengatur anabolisme, menghasilkan dan membentuk enzim sebagai penyimpan makanan. DNA terdapat dalam nukleus berisi kode genetika untuk reproduksi seluruh komponen sel. Air yang dilewati sinar ulra violet harus jernih. Air yang mengandung suspendid solid akan mempengaruhi transmisi dan penyerapan sinar ultra violet sehingga dapat melindungi bakteri, terutama bakteri dengan ukuran yang lebih kecil dari partikel suspendid solid. c. Faktor yang mempengaruhi daya kerja UV Faktor-faktor yang mempengaruhi daya kerja sinar ultra violet pada pengolahan air minum, adalah : (1) Kekeruhan Air yang keruh akan menghalangi penyinaran sinar UV (2) Kontaminasi padatan Sinar UV tidak efektif pada air dengan kontaminasi kepadatan tinggi.

38 25 (3) Jarak antara lampu dengan permukaan air Penyinaran pada jarak yang dekat akan lebih efektif dibanding dengan jarak yang semakin jauh. (4) Temperatur Temperatur yang semakin tinggi akan semakin menambah daya bunuh bakteri. (5) Jenis Organisme Bakteri yang menghasilkan spora sangat resisten sehingga pengaruh desinfeksi dengan sinar ultra violet sangat kecil. d. Sumber UV Sumber sinar ultra violet berasal dari lampu mercury bertekanan rendah berfungsi sebagai pusat energi listrik ultra violet. Lampu tersebut banyak digunakan karena sekitar 85 % dari panas lampu adalah monokromatik pada panjang gelombang 253 nm. Panjang gelombang kisaran nm, memerlukan ukuran panjang lampu 2,5 5 feet (0,75 1,5m) dengan diameter 0,6 0,8 inchi (15 20 nm). Energi yang muncul dihasilkan oleh uap mercury yang diisikan kedalam lampu. e. Lama penyinaran UV Lama penyinaran atau kontak merupakan faktor penting dalam desinfeksi air minum. Semakin lama kontak maka akan semakin banyak bakteri yang terbunuh.

39 26 (6) Desinfektan. Beberapa desinfektan belum atau tidak banyak digunakan karena kurang efektif atau karena penggunaannya masih merupakan hal baru. Desinfektan tersebut adalah: a. Ferrat Ferrat merupakan garam dari asam ferric (H2FeO4) dimana Fe bervalensi Sebagai bakterisida dan virusida, ferrat lebih baik daripada kloramin. b. Hidrogen Peroksida Hidrogen peroksida (H2O2) adalah oksidator kuat yang digunakan pula sebagai desinfektan. Penggunaannya tidak populer, karena

40 27 harganya mahal dan konsentrasi yang diperlukan sebagai desinfektan cukup tinggi. a) Kalium Permanganat Kalium Permanganat (KMnO 4 ) merupakan oksidator kuat yang sudah lama digunakan. Dalam proses pengolahan air bersih, penggunaan KMnO4 adalah sebagai oksidator untuk mengurangi kadar Fe dan Mn dalam air, serta untuk menghilangkan rasa dan bau dari air yang diolah. Selain itu, kalium permanganat digunakan pula sebagai algisida. Penggunaannya sangat terbatas karena harganya mahal, daya bakterisidanya rendah serta warnanya mengganggu bila digunakan pada konsentrasi tertentu. 2.6 Proses penjernihan air Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori-pori. Zat padat tersuspensi dihilangkan pada waktu air melalui suatu lapisan materi berbentuk butiran yang disebut media filter. Media filter biasanya pasir atau kombinasi pasir, anthracite, garnet, polystyrene dan beads. Filter dengan bahan anthracite, kecepatan filtrasinya dapat diperbesar menjadi 1,5 2 kali saringan kasir. Pasir yang paling baik untuk bahan filter adalah pasir yang mengandung kwartsa.

41 28 Penghilangan zat padat tersuspensi dengan penyaringan memainkan peranan penting, baik yang terjadi dalam pemurnian alami dari air tanah maupun dalam pemurnian buatan dalam pemurnian instalasi pengolahan air. 1. Proses Filter yang digunakan dalam proses filtrasi biasanya dianggap sebagai saringan yang menahan zat padat tersuspensi diantara media filter. Proses filtrasi tergantung pada gabungan dari mekenisme fisika dan kimia yang kompleks, dan yang terpenting adanya proses adsorpsi. Pada waktu air melalui lapisan filter, zat padat terlarut bersentuhan dan melekat pada permukaan dari butiran media filter atau materi yang lebih dulu melekat membentuk lapisan film. Kekuatan menarik dan mengikat partikel kebutiran, sama seperti yang terdapat pada proses koagulasi dan flokulasi. Hasil penyaringan air melalui media penyaringan berbanding lurus dengan ketebalan dan ukuran media saringan. Semakin tebal atau semakin kecil ukuran saringan, maka akan semakin banyak zat-zat yang tersaring. 2. Saringan pasir lambat Saringan pasir lambat, berguna untuk menghilangkan organisme pathogen yaitu bakteri dan virus dari air baku. Melalui adsorpsi bakteri dapat dihilangkan dari virus dan air baku. Melalui adsorpsi bakteri dapat dihilangkan dari air dan ditahan pada permukaan butiran pasir kira-kira 85% -90% total bakteri. Apabila filter beroperasi dengan baik, saringan

42 29 pasir lambat dapat menghilangkan protozoa seperti Entamoeba hiistolytica dan cacing seperti Schistotosoma haemabium dan Ascaris lumbricoides. Saringan pasir lambat sesuai dengan namanya hanya mempunyai kemampuan menyaring : 0,1 0,3 m3 / jam atau 2 7 m3 / m2 / jam. Hal ini disebabkan ukuran butiran pasirnya relatif halus yaitu 0,2 mm. 3. Saringan pasir cepat Saringan pasir cepat mempunyai kecepatan menyaring melebihi kecepatan saringan pasir lambat yaitu 6 15 m3 / m2 / jam ( m3 / m2). Pada saringan pasir cepat media yang digunakan adalah pasir dengan ukuran efektif : 0,4 1,2 mm. Untuk membersihkan atau mencuci media pasir tidak cukup hanya dengan mengambil lapisan atas saja tetapi dengan back-wash. 4. Saringan berkecepatan tinggi Saringan ini mempunyai kecepatan menyaring 3-4 kali kecepatan saringan pasir cepat. Pada saringan ini digunakan kombinasi dari beberapa media filter tidak hanya pasir saja sehingga dikenal dengan istilah multi media filter. Disebut dual media filter apabila menggunakan kombinasi 2 jenis media filter. Disebut melti media filter apabila menggunakan 3 atau lebih media sebagai bahan filter. Dual atau Multi media filter mempunyai tingkat dari kasar sampai halus, artinya media berukuran kasar terletak diatas media berukuran lebih halus.

43 30 5. Persyaratan pasir sebagai media filter Pasir sebagai bahan atau filter agar hasil filtrasi efektif dipersyaratkan sebagai berikut : a. Bersih tidak mengandung tanah liat dan zat organik b. Butiran maksimum 2 mm c. Derajat kekerasan 0,3 0,8 d. Berat jenis 2,35 2,65 6. Saringan karbon aktif (Carbon filter). Fungsi carbon filter adalah sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa chlor dan bahan organik. Semakin lama air yang kontak dengan carbon filter semakin banyak pula zat yang terserap. Carbon filter dapat dibuat dari batubara atau arang batok kelapa. Carbon filter dalam kurun waktu tertentu akan mengalami kejenuhan sehingga perlu dicuci dengan cara dibakar atau diganti. 7. Saringan mikro (Micro filter) Micro filter adalah saringan halus berukuran mikron berbentuk silinder mudah dibersihkan atau dicuci. Microfilter berguna untuk menyaring partikel yang berukuran 0, mikron ataupun bakteri yang berukuran lebih besar dari ukuran microfilter. Micro filter diproduksi dengan berbagai variasi ukuran dan berbagai variasi bahan. Variasi ukuran yaitu < 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Variasi bahan dapat dibedakan sebagai berikut :

44 31 a. Catridge lilitan, memakai benang yang disikat halus sehingga seratnya berjurai kemudian dililitkan pada inti logam yang berlubang. Catridge ini mempunyai kemampuan 10 mikron. b. Catridge membran, terbuat dari bahan sellulosa, nilon, polisulfon, akrilik, poinifiliden flourida. Caridge ini mempunyai kemampuan 2 mikron. c. Catridge filter membran nilon, terbuat dari nilon. Catridge ini mempunyai kemampuan dibawah 0,2 mikron. Ukuran microfilter didalam unit pengolahan air pada depot air minum dipersyaratkan maksimum 10 mikron.

45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah sehingga penelitian dapat dilakukan dengan terarah, terencana, sistematis, dan memudahkan dalam menganalisis permasalahan yang ada. Langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini Mulai Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Studi Lapangan Studi Pustaka Perancangan Penelitian Identifikasi variabel penelitian Menentukan Model Kuisioner Menentukan Jumlah Sampel Penelitian B Pengumpulan Data Penyusunan Kuisioner (Jumlah 30) Penyebaran Kuisioner (Jumlah 30) A 32

46 33 A Pengolahan Hasil Kuisioner Tidak Uji Validitas B Uji Reliabilitas Ya Tidak Ya B Uji Statistik 1. Normalitas 2. Hesterokesdasitas 3. Autokorelasi Analisa Data Pembahasan Hasil Penelitian Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

47 Teknik Pengumpulan Data Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan/ membagikan lembar pertanyaan yang berkaitan dengan higiene sanitasi. Ada bagian dalam kuesioner penelitian ini, yaitu kondisi depot air minum yang buruk yang dapat menyebabkan pencemaran terhadap air minum isi ulang, pekerja depot air minum harus sehat dan bebas dari penyakit menular, peralatan yang dipakai depot ait minum isi ulang masih dalam masa pakai (tidak kadaluarsa), melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan setiap enam bulan sekali. Kuesioner ini terdiri dari lima dimensi/ variabel kualitas pelayanan, dan disetiap dimensi/ variabel tersebut terdapat beberapa item/ atribut yang menjadi obyek penelitian responden yang berjumlah Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dari responden dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti yang dijelaskan diatas (kuesioner). Sumber data primer (responden) yang menjadi populasi penelitian ini adalah depot air minum isi ulang di kota semarang yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini. Untuk tahap pembuatan indikator pertanyaan kuesioner pada penelitian ini mengacu ke sumber referensi pada penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya.

48 35 Tabel 3.1 Referensi Kuesioner Konsumen DAMIU Dimensi Kualitas(X 1 ) 1. Saya sering mengkonsumsi air minum yang berasal dari depot air minum isi ulang (DAMIU) a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 2. Menurut saya, harga produk air minum isi ulang (DAMIU) tidak mahal a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 3. Saya puas terhadap pelayanan karyawan di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 4. Menurut saya, kemasan galon tepat digunakan untuk air minum isi ulang a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Pengendalian Mutu Kualitas (X 2 ) 5. Saya ingin mengetahui sumber air yang digunakan DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 6. Saya selalu mengamati proses pembersihan dan pengisian galon di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Kondisi Sanitasi (X 3 ) 7. Saya puas terhadap kondisi kebersihan lingkungan/sanitasi di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju

49 36 8. Perlu dilakukan pelatihan karyawan tentang SOP pengolahan air minum isi ulang a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Standar Kualitas Air Bersih (X 4 ) 9. Saya memerlukan informasi proses pengujian kualitas air minum yang dihasilkan oleh DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 10. Saya ingin jika sertifikat uji kualitas air diinformasikan kepada konsumen DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Proses Pengolahan Air Bersih (X 5 ) 11. Saya puas dengan proses pembersihan dan pengisian galon di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 12. Saya ingin mengetahui teknologi yang digunakan DAMIU untuk menghasilkan air minum a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 13. Saya puas dengan penerapan teknologi yang digunakan DAMIU untuk menghasilkan air minum a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Proses Penjernihan Air (X 6 ) 14. Saya puas terhadap peralatan yang digunakan di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju

50 DAMIU perlu melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin yang digunakan a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 16. DAMIU perlu melakukan uji lab secara rutin a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Kualitas Air (Y) 17. Saya ingin mengetahui kualitas air di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 18. Saya sangat puas dengan kualitas air di DAMIU a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 19. Menurut saya, sumber air yang digunkan DAMIU mempengaruhi kualitas air minum a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju 20. Perlu dilakukan sosialisasi kepada konsumen tentang kualitas produk air minum a) Sangat setuju b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak setuju e) Sangat tidak setuju Keterangan Pembobotan Kuisoner Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

51 Variabel Operasionalisasi Variabel penelitian merupakan dari studi pendahuluan dari studi pustaka. Tahap ini bertujuan mengidentifikasi variabelvariabel yang akan digunakan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi kualitas, pengendalian mutu kualitas, kondisi sanitasi, standar kualitas air bersih dan proses penjernihan air. 3.5 Indikator Variabel Penelitian Indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap implementasi hasil uji air minum isi ulang di kota semarang terhadap upaya kesehatan pelanggan. 3.6 Teknik Pengukuran dan Pengujian Instrumen Teknik Pengukuran Teknik pengukuran variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini menggunakan model analisa regresi Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas instrument dilakukan untuk mengukur tingkat kevalidan suatu instrument. Tinggi atau rendahnya validitas instrument akan menunjukkan penyimpangan data yang dikumpulkan. Jika validitas tinggi, maka data yang ada akan menunjukkan tidak adanya penyimpangan. Jika r hitung > dari r tabel, maka data dapat dinyatakan valid (Arikunto, 1996: 136).

52 39 Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas adalah rumus Product-Moment Pearson. Uji validitas ini menggunakan bantuan program Software SPSS 12.0 for Windows. Adapun rumus dari Product-Moment Pearson yaitu: Dimana :...(3.1) r xy N Σy Σx Σx 2 Σy 2 Σxy : Korelasi product moment : Cacah subjek uji coba : Jumlah skor butir (x) : Jumlah skor variable (y) : Jumlah skor butir kuadrat (x) : Jumlah skor variable (y) : Jumlah perkalian butir (x) dan skor variable (y) b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keandalan suatu instrumen. Instrument yang reliabel akan menunjukkan bahwa instrument tersebut akan mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya (dapat diandalkan). Teknik pengukuran reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha (Cronbach s Alpha). Instrumen variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach s Alpha

SISTEM OPERASIONAL DAMIU DAN KUALITAS BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI PERUMAHAN BUMI SEMPAJA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA TAHUN 2011

SISTEM OPERASIONAL DAMIU DAN KUALITAS BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI PERUMAHAN BUMI SEMPAJA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA TAHUN 2011 SISTEM OPERASIONAL DAMIU DAN KUALITAS BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI PERUMAHAN BUMI SEMPAJA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA TAHUN 2011 Damiu operational system and quality of coliform bacteria

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah zat di alam yang dalam kondisi normal di atas permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol derajat celcius dan mendidih pada suhu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang tangga. 3 Kecenderungan penggunaan air minum isi ulang oleh masyarakat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia, dengan terpenuhinya kebutuhan air, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Air 2.1.1 Air Bersih Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke langit, kemudian

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Air minum A. Pengertian air minum Berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII tahun 2002, yang dimaksud air minum adalah air yang melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa yang lain. Kandungan air dalam tubuh manusia rata-rata 65 %

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu senyawa kimia yang paling dikenal dan banyak terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas dua atom hidrogen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Jika manusia hidup tanpa udara manusia akan mati, sedangkan tanpa makanan manusia masih dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam pasal 1, Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa

Lebih terperinci

Air mineral SNI 3553:2015

Air mineral SNI 3553:2015 Standar Nasional Indonesia ICS 67.160.20 Air mineral Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pengenalan Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air tanpa air tidak ada kehidupan. Kebutuhan air menyangkut dua hal: (1) air untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Berdasarkan Penelitian oleh Duta Andhika Jawa Dwipa tahun 2013 tentang air minum dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang berjudul

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air, manusia tidak akan bisa bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih

Lebih terperinci

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut Pengolahan Aerasi Aerasi adalah salah satu pengolahan air dengan cara penambahan oksigen kedalam air. Penambahan oksigen dilakukan sebagai salah satu usaha pengambilan zat pencemar yang tergantung di dalam

Lebih terperinci

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Bagi

Lebih terperinci

TARIF LINGKUP AKREDITASI

TARIF LINGKUP AKREDITASI TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari disegala

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN AIR BERSIH PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN LENGKAP Dilaksanakan pada air permukaan, air sungai), Diperlukan unt menjernihkan

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari perpaduan dua atom H (hidrogen) dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada dialam ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang sangat penting untuk menopang kelangsungan hidup bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Air bersih memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI ATAS PENGAWASAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai secara umum memiliki tingkat turbiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan air

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan suatu bahan pokok yang sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup yang ada di bumi. Keberadaan sumber air bersih pada suatu daerah sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Hasil Percobaan Pengumpulan data hasil percobaan diperoleh dari beberapa pengujian, yaitu: a. Data Hasil Pengujian Sampel Awal Data hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap

Lebih terperinci

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia PENYEDIAAN AIR BERSIH 1. Pendahuluan Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK LANJUT

RENCANA TINDAK LANJUT RENCANA TINDAK LANJUT BAHAN AJAR DIKLAT FUNGSIONAL Oleh : Drs. Siswanta Jaka Purnama, Apt, MKes NIP : 19631028 198911 1001 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGEMBANAGAN SUMBER DAYA MANUSIA BAHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416 / MENKES / PER / 1990, tentang syarat-syarat kualitas air disebutkan bahwa air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang di manfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12 LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan manusia paling penting. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Kebutuhan air untuk keperluan

Lebih terperinci

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-607-IDN Fisika/Kimia/ Tepung terigu Keadaan produk: Bentuk, Bau, Warna SNI 3751-2009, butir A.1 Mikrobiologi Benda asing SNI 3751-2009, butir A.2 Serangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Air merupakan kebutuan yang sangat vital bagi manusia. Air yang layak diminum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan terutama bagi makhluk hidup, makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air, terutama

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

Mengapa Air Sangat Penting?

Mengapa Air Sangat Penting? Mengapa Air Sangat Penting? Kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada air. Kita banyak menggunakan air untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum, memasak, mencuci, 1 mandi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber kehidupan mutlak adalah ketersediaan air dengan jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air. Manusia hidup diatas kebutuhan

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS AIR

PENENTUAN KUALITAS AIR PENENTUAN KUALITAS AIR Analisis air Mengetahui sifat fisik dan Kimia air Air minum Rumah tangga pertanian industri Jenis zat yang dianalisis berlainan (pemilihan parameter yang tepat) Kendala analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian air secara umum Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan digunakan.air murni adalah air yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan air dalam semua aspek kehidupan, untuk memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air berperan pada semua proses dalam tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diantaranya minum, mandi, mencuci, dan memasak.

Lebih terperinci

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable oleh: Bintang Iwhan Moehady a, Emma Hermawati Muhari b a,b Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 E-mail : bintang@polban.ac.id E-mail

Lebih terperinci

STUDI TENTANG GAMBARAN KADAR SISA CHLOR PADA JARINGAN PIPA DISTRIBUSI BTA ( BAK TANDON AIR ) TERUNG BARU PDAM MAGETAN TAHUN

STUDI TENTANG GAMBARAN KADAR SISA CHLOR PADA JARINGAN PIPA DISTRIBUSI BTA ( BAK TANDON AIR ) TERUNG BARU PDAM MAGETAN TAHUN KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan dengan segala kerendahan hati atas kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK TUGAS 1 MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK 1. Feriska Yuanita (105100200111012) 2. Alifian Juantono Sahwal (105100213111003) 3. Nadia Sabila

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Vol 3 Nomor 1 Januari-Juni 2015 Jurnal Fropil PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Endang Setyawati Hisyam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah materi di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup baik pada sel tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR 3

ANALISIS KUALITAS AIR 3 ANALISIS KUALITAS AIR 3 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah 1. Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan, air selalu diperlukan manusia untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk keperluan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah salah satu elemen atau unsur yang berdiri sebagai pemegang tonggak kehidupan makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, oleh karena itu air berperan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Air Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai (off shore water) dan perairan laut. Ekosistem air yang terdapat

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA Damiyana Krismayasari**) dan Sugito*) Abstrak : Peningkatan jumlah pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Jenis kelamin : Alamat : No.Telp./ HP : Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI

TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI (Design and Application Adsorption Column with Ion Exchanger using

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN : Analisis Kualitas Air Sumur Bor di Pontianak Setelah Proses Penjernihan Dengan Metode Aerasi, Sedimentasi dan Filtrasi Martianus Manurung a, Okto Ivansyah b*, Nurhasanah a a Jurusan Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

dengan kemiringan yang cukup landai yaitu 2 % dan untuk panjang aliran permukaan

dengan kemiringan yang cukup landai yaitu 2 % dan untuk panjang aliran permukaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia beratempat di Jalan Kaliurang Km. 14,4 Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Jogyakarta Kawasan kampus terpadu berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*)

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*) PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG Sulastri**) dan Indah Nurhayati*) Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN 56 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Air minum isi ulang yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum adalah

Lebih terperinci

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Konsep Kepuasan Pelanggan Konsep Pengukuran Kepuasan Masyarakat atau Pelanggan Menurut Kotler yang dikutip Prasetyani dalam penelitiannya terdapat 4

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit

Lebih terperinci

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4. LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tentang Air Air adalah salah satu kebutuhan esensial manusia yang ke dua setelah udara untuk keperluan hidupnya. Manusia hanya bisa bertahan hidup selama kurang lebih

Lebih terperinci

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Nazava saringan air Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Kami mengucapkan dan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian air sungai, menggunakan alat uji filtrasi buatan dengan media filtrasi pasir, zeolit dan arang yang dianalisis di laboraturium rekayasa lingkungan UMY, pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Fungsinya bagi kehidupan tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya.

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Sungai Sebagian besar air hujan turun ke permukaan tanah, mengalir ke tempattempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air

Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air Ernawati Sri Sunarsih Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTK FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Jend. Ahmad Yani

Lebih terperinci

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR NASKAH PUBLIKASI ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR Tugas Akhir ini disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU Afandi Andi Basri,1), Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik Lingkungan FTSP

Lebih terperinci