LAMPIRAN 1 JENIS BUNGA. Full sun:lama penyinaran 8-12 jam, minimal 6 jam. Partial Shade: lama penyinaran 4-8 jam, minimal 3 jam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 JENIS BUNGA. Full sun:lama penyinaran 8-12 jam, minimal 6 jam. Partial Shade: lama penyinaran 4-8 jam, minimal 3 jam"

Transkripsi

1 158 LAMPIRAN 1 JENIS BUNGA Keterngan lama penyinaran: Full sun:lama penyinaran 8-12 jam, minimal 6 jam Partial Shade: lama penyinaran 4-8 jam, minimal 3 jam Full Shade: lama penyinaran dibawah 3 jam 1. Warna biru: A. Hydrangea macropylla Gambar 4. Hydragea macropylla Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga hydragea macropylla memiliki berbagai warna yang bergantung pada PH tanah. Tanah dengan PH normal menghasilkan bunga warna putih, tanah bersifat basa menghasilkan warna pink dan ungu. Untuk mendapatkan warna biru, dibutuhkan tanah dengan sifat asam. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: m

2 159 B. Iris reticulata Gambar 4. Iris reticulata. Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga Iris reticulata merupakan tanaman hias yang memiliki aroma yang manis dan dalam perawatannya, bunga ini tidak memerlukan terlalu banyak air. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: m C. Geranium pratense Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga geranium memiliki aroma dengan efek menenangkan, meringankan kecemasan, depresi dan stress serta dapat mengusir nyamuk. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dapat disinari secara langsung atau dibayangi. paparan sinar matahari secara langsung lebih dianjurkan agar bunga tumbuh optimal

3 160 c. Ketinggian: m D. Agapanthus africanus Gambar 4. Agapanthus africanus. Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga Agapanthus africanus digunakan sebagai tanaman hias dan dapat tumbuh optimal ditempat yang tidak dibayangi. Kekurangan sinar matahari atau menempatkan bunga Agapanthus africanus ditempat yang terlalu teduh dapat menyebabkan bunga ini gagal berbunga. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: m 2. Warna Orange: A. Celendula Officinalis Gambar 4.27 marigold Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga marigold digunakan sebagai tanaman hias, bunganya dapat dipanen untuk dijadikan rangkaian bunga.

4 161 b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: m B. Kembang sepatu (orange) Gambar 4.28 Kembang sepatu Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dikerngkan untuk dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: m C. Cosmos Sulphureus Gambar 4.48 Cosmos sulphureus Sumber:

5 162 a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga cosmos di manfaatkan sebagai tanaman hias ataupun ground cover karena tidak terlalu tinggi. Bunga cosmos memiliki aneka warna antara lain kuning, pink dan orange. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: m D. Spathodea campanulata Gambar 4.49 Spathodea campanulata Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga spathodea campanulata dapat digunakan sebagai shadding karena ketinggiannya. Selain itu, bunga ini juga menarik kedatangan satwa berupa burung-burung. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, disinari secara langsung c. Ketinggian: 7-25 m 3. Warna Kuning: A. Chrysanthemum Gambar 4.46 Chrysanthemum morifolium Sumber: finegardening.com

6 163 a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga chrysanthemum digunakan sebagai tanaman hias, bunganya dapat dipanen untuk dijadikan rangkaian bunga ataupun dikeringkan dan dikonsumsi sebagai teh. Aroma chrysanthemum dapat melegakan pernafasan b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dan dibayangi c. Ketinggian: m B. Cosmos caudatus Gambar 4.47 Cosmos caudatus Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga cosmos di manfaatkan sebagai tanaman hias ataupun ground cover karena tidak terlalu tinggi. Bunga cosmos memiliki aneka warna antara lain kuning, pink dan orange. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: m

7 164 C. Alamanda cathartica Gambar 4.44 Alamanda cathartica Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga alamanda merupakan tanaman yang bersifat merambat dan sering digunakan sebagai tanaman hias getah alamanda memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri staphylococcus bunga alamanda juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Akar alamanda digunakan untuk mencegah penyakit kuning b. Kebutuhan pencahayaan: full sun dan disinari secara langsung, c. Ketinggian: 8-12 m D. Bunga Matahari Gambar 4.45 Bunga matahari Sumber:

8 165 a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga matahari sering dimanfaatkan bijinya sebagai makanan ringan ataupun sumber antioksidan. Bunga matahari memancing kedatangan ulat bulu dan siput b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi c. Ketinggian: m 4. Warna Pink: A. Carnation Gambar 4.35 carnation Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga carnation dapat digunakan sebagai ground cover. Aroma carnation meringankan rasa cemas dan menenangkan sistem saraf. Kelopak bunga carnation sering dimanfaatkan untuk perawatan kulit b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi. c. Ketinggian: m

9 166 B. Kembang sepatu Gambar 4.36 Kembang sepatu Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dikerngkan untuk dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: m C. Hollyhock Gambar 4.41 Hollyhock Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga hollyhock dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan dapat dikeringkan untuk dikonsumsi sebagai teh dengan manfaat untuk meredakan gastritis, diare dan menurunkan asam lambung b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi c. Ketinggian: m

10 167 D. Bunga teratai Gambar 4.43 Water lily Sumber: a. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi b. Ketinggian: mencapai 10 cm 5. Warna Merah: A. Asoka Gambar 4.30 Asoka Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga asoka sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan memiliki berbagai manfaat kesehatan sehingga digunakan sebagai bahan untuk jamu herbal. Mafaat kesehatan bunga asoka antara lain sebagai antibakteri, anti-inflamasi. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun ataupun partial shade, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi. c. Ketinggian: 6-9 m

11 168 B. Kembang sepatu Gambar 4.36 Kembang sepatu Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dikeringkan untuk dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: m C. Paeonia cv Shima-nishiki Gambar 4.37 Paeonia cv Shima-nishiki Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga peony dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dimanfaatkan untuk rangkain bunga b. Kebutuhan pencahayaan: full sun ataupun partial shade, dan dibayangi c. Ketinggian: m

12 169 D. Dahlia Bishop of llandalff Gambar 4.38 Dahlia Bishop of llandalff.sumber: a. Kondisi fisik: bunga dahlia sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan dapa dimanfaatkan sebagai groundcover c. Kebutuhan pencahayaan: full sun dan dibayangi d. Ketinggian: mencapai m 6. Warna Ungu A. Geranium incanum Gambar 4.50 Geranium incanum Sumber: plumeria2u.co.uk a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga geranium memiliki aroma dengan efek menenangkan, meringankan kecemasan, depresi dan stress serta dapat mengusir nyamuk. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dapat disinari secara langsung atau dibayangi. paparan sinar matahari secara langsung lebih dianjurkan agar bunga tumbuh optimal

13 170 c. Ketinggian: m B. Rosemary Gambar 4.52 rosemary Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga rosemary sering dimanfaatkan sebagai pelengkap bumbu masak. Aroma rosemary juga bermanfaat untuk menenangkan saraf, meringankan sakit kepala, batuk dan melancarkan sirkulasi darah b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dan dibayangi c. Ketinggian: m C. Lavender Gambar 4.51 Lavender campanulata Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga lavender sering dimanfaatkan aromanya karena dapat meringankan sakit kepala serta insomnia. Selain itu, minyak lavender juga dimanfaatkan sebagai anti bakteri dan pereda sakit tenggorokan.

14 171 b. Kebutuhan pencahayaan: full sun ataupun partial shade, dan dibayangi c. Ketinggian: m D. Bugenvillea Gambar 4.53 Bougainvillea Sumber: a. Kondisi fisik: bugenvillea serimg dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena memiliki aneka warna. Bunga bugenvillea memiliki sifat merambat b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dan dibayangi c. Ketinggian: mencapai 4-8 m 8. Warna Putih A. Chamomile Gambar 4.29 chamomile Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga chamomile sering ditanam sebagai tanaman hias dan bunga chamomile yang dikeringkan dapat dikonsumsi

15 172 sebagai teh untuk melegakan pernafasan dan insomnia. Aroma chamomile membantu mengurangi kecemasa, nyeri otot, serta stress dan depresi b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: m B. Gardenia Gambar 4.32 Gardenia Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga gardenia dapat dikeringkan dan dikonsumsi sebagai teh dengan fungsi yang sama dengan aromanya yaitu meringankan ashtma, menenangkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, meringankan stress, rasa cemas dan ketakutan. b. Kebutuhan pencahayaan: partial shade dan dibayangi. c. Ketinggian: m C. Orange blossom Gambar 4.33 Orange blossom Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga orange blossom memiliki aroma dengan efek sedative ringan dan dapat digunakan untuk mengatasi

16 173 insomnia serta meringankan rasa stress, cemas dan ketakutan. jika dikeringkan, bunga orange blossom dapat dikonsumsi sebagai teh untuk meringankan rasa lelah, stress serta melancarkan peredaran darah. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun dan dibayangi c. Ketinggian: m D. Melati Gambar 4.34 melati Sumber: a. Kondisi fisik dan kegunaan: Aroma dan minyak dari bunga melati digunakan untuk relaksasi, meringankan stress dan berfungsi sesbagai antidepresant. Aroma bunga melati juga memiliki efek sedative ringan dan biasa digunakan untuk meringankan kelelahan otot. Jika dikeringkan, melati dapat dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dan dibayangi c. Ketinggian: mencapai 4-8 m

17 158 STANDART LUASAN DAN FASILITAS No Nama Ruang Fasilitas luasan Pelayanan Gawat Darurat 1 Ruang Tunggu Pengantar Pasien Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) 1~1,5 m 2 / orang (min. 16 m 2 ) 2 Ruang Triase Tt periksa, wastafel, kit pemeriksaan sederhana, label Min. 16 m 2 3 R. Resusitasi Nasoparingeal, orofaringeal, laringoskop set anak, laringoskop set dewasa, nasotrakeal, m 2 orotrakeal, suction, trakeostomi set, bag valve Mask (dewasa,anak), kanul oksigen, oksigen mask (dewasa/anak), chest tube, crico/trakeostomi, ventilator transport, monitor, infussion pump, syringe pump, ECG, vena section, defibrilator, gluko stick, stetoskop, termometer, nebulizer, oksigen medis, warmer. Imobilization set (neck collar, splint, long spine board, scoop strechter, kndrik extrication device, urine bag, NGT, wound toilet set, Film viewer, USG (boleh ada/tidak) 4 R. Tindakan Bedah Meja periksa, dressing set, infusion set, vena section set, torakosintetis set, metal kauter, Min. 16 m 2 tempat tidur, tiang infus, film viewer 5 R. Tindakan Non Bedah Kumbah lambung set, EKG, irigator, nebulizer, suction, oksigen medis, NGT, (syrine pump, m 2 infusion pump, jarum spinal boleh ada/tidak), lampu kepala, otoscope set, tiang infus, tempat tidur, film viewer, 6 R. Tindakan Anak Inkubator, tiang infus, tempat tidur, film viewer m 2 7 Ruang Persiapan operasi gen, suction, linen, brankar 6 m 2 8 Ruang Operasi Meja operasi, mesin anastesi, lampu (mobile /statis), pulse oximeter, monitor, meja instrumen, suction, film viewer, set bedah dasar, set laparatomi, set apendiktomi, set sectiosesaria, set bedah anak, set nephrotomi, set vascular, torakosintesis set, set neurosurgery, set orthopedic, set urologi emergency, set bedah plastik emergency, set laparoscopy, endoscopy surgery m 2

18 159 9 Ruang Pemulihan Tempat tidur pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen 7,2 m 2 / tempat tidur 10 R. Observasi Tempat tidur periksa, poliklinik set, tensimeter, stetoskop, termometer. Min. 7,2 m 2 / tempat tidur periksa 12 Ruang Linen Steril Lemari Min. 4 m 2 13 Ruang Alat Medis Lemari instrument Min. 6 m 2 14 R. Radiologi Mobile X-Ray, (mobile ECG, apron timbal, automatic film processor, dan film viewer boleh Min. 4 m 2 ada/tidak) 15 Laboratorium Standar Lab rutin, elektrolit, kimia darah, (analisa gas darah boleh ada/tidak) Min. 4 m 2 16 Ruang Kepala IGD Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya m 2 18 R. Parkir Troli Troli Min. 2 m 2 Pelayanan Rawat Jalan 1 Ruang Tunggu Utama Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) 1~1,5 m 2 / orang (min. 12 m 2 ) 2 Ruang Periksa & Konsultasi Dokter Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tempat 12~25 m 2 / poli Spesialis tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lainnya. 3 Ruang Tindakan / Diagnostik Poli EKG, set resusitasi anak lengkap dg defribilator, meja resusitasi anak dan bayi, set 12~25 m 2 / poli Anak resusitasi bayi, meja resusitasi bayi, set diagnostik, alat penghisap lendir, timbangan+pengukur tinggi, stetoskop anak, stetoskop bayi, tensimeter dg manset untuk bayi, anak & dewasa, termometer rektal, termometer aksila, lampu batere, palu refleks, sendok penekan lidah, cold chain, emergency cart. Paediatric trolley, oxygen set dan flowmeter. 4 Ruang Laktasi Kursi, meja, wastafel/sink 6~12 m 2 Pelayanan Rawat Inap 1 Ruang Perawatan Tempat tidur pasien, lemari, nurse call, meja, kursi, televisi, tirai pemisah bila ada, (sofa untuk ruang perawatan VIP). 25 ~ 35(m 2 ) per tempat tidur 2 Ruang Konsultasi Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, peralatan kantor lainnya 9-16 m 2 3 Ruang Tindakan Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, wastafel, lampu m 2

19 160 periksa, tiang infus dan kelengkapan lainnya. 4 Ruang kepala instalasi Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya m 2 rawat inap 5 Ruang Linen Bersih Lemari Min. 4 m 2 6 Ruang Linen Kotor Bak penampungan linen kotor Min. 4 m 2 7 Ruang Evakuasi Pasien Instalasi telepon, kamera CCTV Sesuai kebutuhan Pelayanan Bedah 1 Ruang untuk cuci tangan (scrub station) Wastafel dengan 2 keran, perlengkapan cuci tangan (sikat kuku, sabun, dll), skort plastik/karet, handuk Min. 3 m 2 2 Ruang persiapan (;Preparation room) 3 Ruang anaestesi (Induction room) 4 Ruang bedah minor (minimal 1 ruang) 5 Ruang bedah umum (minimal 2 ruang) Alat cukur, oksigen, linen, brankar (apabila tidak memiliki ruang induksi, maka dilengkapi dengan Min. 9 m 2 alat : suction Unit, sphygmomanometer, thermometer, instrumen troli tiang infuse, peralatan anastesi) Suction Unit, Sphygmomanometer, Thermometer, Trolley Instrument, Infusion stand Min. 9 m 2 Set operasi minor, lampu operasi, meja operasi, head lamp unit, electro surgery unit, suction pump, Min. 24 m 2 laser coagulator, serta lemari pendingin dan lemari simpan hangat, defibrillator, respirator, perlengkapan dan mesin Anaestesi (bila diperlukan), jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit. Trakeostomi set, set operasi mayor, electro surgery unit, headlamp, set operasi minor, laringoskopi, Min. 36 m 2 endotrakeal tube, meja operasi, lampu operasi, suction unit, electro surgery unit, head lamp unit, nebulizer, patient monitor (minimal memiliki fungsi : SpO2 monitor/spirometer, ECG 1 channel, sphygmomanometer), defibrillator, stool fixed height, meja operasi, laparotomi set, laparoskopik set, infusion pump, syringe pump jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit. Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen Min. 7,2 m 2 / tempat tidur 6 Ruang Pemulihan/ PACU (Post Anesthetic CareUnit) 7 Ruang Diskusi Medis Meja + kursi diskusi, dll 9-16 m 2 Pelayanan Intensif

20 161 1 Daerah rawat pasien non isolasi Daerah rawat pasien isolasi Ventilator sederhana; 1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnya; berbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor; berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur; alat kateterisasi vena sentral dan manometernya, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus ICU; bedside monitor; peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile. Ventilator sederhana; 1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnya; berbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor; berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur; alat kateterisasi vena sentral dan manometernya, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus ICU; bedside monitor; peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile. Min. 12 m 2 /tt Min. 16 m 2 /tt 2 Gudang alat medik Respirator/ventilator, alat HD, Mobile X-Ray, dan lain lain m 2 Pelayanan radiologi

21 162 1 Ruang Konsultasi Dokter Meja, kursi, film viewer m 2 2 Ruang ahli fisika medis Lemari alat monitor radiologi, kursi, meja, wastafel m 2 3 Ruang Pemeriksaan General X-Ray unit (bed dan standing unit dengan bucky) 36 m 2 4 Ruang operator Meja kontrol, Komputer Min. 4 m 2 5 Ruang Mesin Transformator/genetaor/CPU tomografi unit Min. 4 m 2 6 Ruang ganti pasien Lemari baju bersih, kontainer baju kotor, kaca, hange Min. 4 m 2 7 Ruang Jaga Radiografer Tempat tidur, Kursi, meja, wastafel. Min. 6 m 2 8 Gudang penyimpanan berkas Lemari arsip Min. 8 m 2 Pelayanan laboratorium patologi klinik 1 Ruang Pengambilan Sample Meja. Kursi, jarum suntik dan pipetnya, container urin, timbangan, tensimeter. Min. 6 m 2 2 Bank Darah Meja, kursi, refrigerator, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 3 Laboratorium Patologi Klinik Meja lab, sink, sentrifus, water bath, fotometer, electrolit analyzer, mikroskop Min. 16 m 2 binikuler/monokuler, kamar hitung improved, neubauer, kamar hitung fuchs, rosenthal, tensimeter, sentrifus mikrohematokrit, rotator VDRL, sterilisator/autoklaf kecil, inkubator, oven, pipet LED, timbangan, stop watch, timer, termometer derajat, bunsen burner, kawat ose, rak pipet + tips, rak tabung reaksi, pipet otomatik berbagai ukuran, tabung reaksi berbagai ukuran, pipet volumetrik berbagai ukuran, pipet serologi, pipet pasteur, erlenmeyer, corong, gelas ukur, labu, cawan petri, lemari es no frost, AC, meja, kursi dan alat-alat perkantoran. 4 Laboratorium Kimia Klinik Meja lab, sink, spektofotometer, sentrifus, water bath, densitometer for protein, analytical balance, PH meter, micro hematokrit sentrifus, fotometer, water destilator, precission balance Min. 16 m 2 5 Laboratorium Hematologi dan Uranalisis Meja lab, sink, sentrifus, mikroskop, sentrifus hematokrit, haemocitometer, Min. 16 m 2 refractometer, water bath, laboratory refrigerator, glukometer, spektropometer, rotator shaker, HB meter, washing instrument, dry sterilizer, oven, lab incubator, micro plate reader, ultrasonic cleaner. 6 Gudang Regensia dan Bahan Habis Pakai Rak/Lemari 6-16 m 2

22 163 7 Ruang Cuci Lemari, sink 6-9 m 2 8 Ruang Diskusi dan Istirahat Personil. Meja, kursi, lemari, dll m 2 9 Ruang Kepala Laboratorium Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 1 Ruang Pemeriksaan/ Penilaian Dokter 2 RUANG FISIOTERAPI Ruang Fisioterapi Pasif Ruang Fisioterapi Aktif Ruang Senam (Gymnasium) 3 Ruang Terapi Okupasi dan Terapi Vokasional Pelayanana Rehabilitasi Medik Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lainnya Tempat tidur periksa, unit traksi, alat stimulasi elektrik, micro wave diathermy, ultraviolet quartz, dan peralatan fisioterapi lainnya Treadmill, parallel bars, ergocycle, exercise bicycle, dan peralatan senam lainnya. 12~25 m 2 Min. 20 m 2 Min. 36 m 2 Fasilitas tergantung dari jenis okupasi yang akan diselenggarakan, misalnya untuk ruang kantor, ruang makan, dapur, dll 4 Gudang Peralatan RM Lemari/rak 6-16 m 2 5 Ruang Kepala IRM Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 6 Ruang Petugas RM Kursi, meja, sofa, lemari 9-16 m 2 Pelayanan Farmasi 1 Ruang Peracikan Obat Peralatan farmasi untuk persediaan, peracikan dan pembuatan obat, baik steril maupun non jenis okupasi 6-30 m 2 Min. 6 m 2 / apoteker (min.24 m 2 ) 2 Depo Bahan Baku Obat Lemari/rak Min. 6 m 2 3 Depo Obat Jadi Min. 6 m 2 4 Gudang Perbekalan dan Alat Kesehatan Min. 10 m 2 5 Depo Obat Khusus Lemari khusus, lemari pendingin dan AC, kontainer khusus untuk limbah sitotoksis, dll Min. 10 m 2 6 Konter Apotik Rak/lemari obat, meja, kursi, komputer, printer, dan alat perkantoran Min. 16 m 2

23 164 lainnya. 7 Ruang Rapat/Diskusi Meja, kursi, peralatan meeting lainnya m 2 8 Ruang Arsip Dokumen & Perpustakaan Lemari arsip, kartu arsip 9-20 m 2 9 Ruang Kepala Instalasi Farmasi Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi 6-9 m 2 10 Ruang Staf f 9-16 m 2 Pelayanan Gizi: m 2 per tempat tidur dengan fasilitas berupa meja, kursi, timbangan bahan makanan, Freezer/kulkas, Sink cuci plato serta perlengkapan makan dan minum lainnya, shower & tempat cuci troli gizi, rak peniris, Meja saji, lemari simpan plato dan wastafel, Pelayanan Laundri: m 2 per tempat tidur dengan fasilitas berupa meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box,bak pembilasan awal, bak perendaman dan bak pembilasan akhir, keran, sink, mesin cuci dan pengering linen setrika, meja setrika dan meja lipat Pelayanan Administrasi Manajemen 1 Ruang Direksi Meja, kursi, sofa, computer, printer, lemari, lemari arsip, dan peralatan kantor lainnya. Min. 16 m 2 2 Ruang Sekretaris Direktur Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, Min. 6 m 2 intercom/telepon 3 Ruang Rapat dan Diskusi Meja rapat, kursi, LCD projector, layar, dll Min. 16 m 2 4 Ruang Kepala Komite Medis Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, 6-16 m 2 5 Ruang Komite Medis intercom/telepon m 2 6 Ruang Kepala Bagian Keperawatan 6-16 m 2 7 Ruang Bagian Keperawatan m 2 8 Ruang Kepala Bagian Pelayanan 6-16 m 2 9 Ruang Kepala Bagian Keuangan dan Program Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, 6-16 m 2 intercom/telepon, safety box 10 Ruang Bagian Keuangan dan Program Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, m 2 11 Ruang Kepala Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis intercom/telepon 6-16 m 2 12 Ruang Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis m 2 13 Ruang SPI (Satuan Pengawasan Internal) Lemari berkas/arsip, komputer, printer, dll m 2 14 Ruang Arsip/ file Ruang tempat penyimpanan Arsip RS. Min. 20 m 2

24 165 Pemusalaraan Jenazah 1 Ruang tunggu Keluarga Jenazah Tempat duduk, televisi & Telepon umum 1~1,5 m2/ orang (min. 12 m 2 ) 2 Ruang Duka Min. 30 m 2 3 Ruang Dekontaminasi dan Shower dan sink, brankar, lemari/rak alat dekontaminasi, lemari perlengkapan Min. 18 m 2 Pemulasaraan Jenazah pemulasaraan dan lain-lain 4 Laboratorium Otopsi Lemari alat, lemari barang bukti, meja periksa organ, timbangan organ, shower dan Min. 24 m 2 sink, brankar, lemari/rak alat dekontaminasi dan lain-lain 5 Ruang Pendingin Jenazah Lemari pendingin jenazah, washtafel, brankar 1 lemari pendingin min. 21 m 2 6 Ruang Ganti Pakaian APD (dilengkapi dengan toilet) Toilet, Loker/ lemari pakaian bersih dan kontainer pakaian kotor min. 6 m 2 7 Ruang Kepala Instalasi Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 Pemulasaraan Jenazah 8 Ruang Jemur Alat Rak, wastafel 12 m 2 Ruang-ruang yang ada hampir di tiap pelayanan: 1 Ruang tunggu (semua pelayanan kecuali gizi, rawat inap, intensif dan laundri) Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) 1~1,5 m 2 / orang (min. 12 m 2 ) 2 Administrasi dan pendaftararan (semua pelayanan kecuali gizi, administrasi manajemen dan laundri) Meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box 3~5 m 2 / petugas (min. 16 m 2 ) 3 Ruang dokter (pelayanan gawat darurat, rawat inap, Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel m 2 bedah dan intensif) 4 Ruang Perawat (pelayanan gawat darurat, rawat Sofa, lemari, meja/kursi, wastafel 9-16 m 2 inap, bedah dan intensif) 5 Pos Perawat (nurse station) (pelayanan gawat darurat, rawat inap dan intensif) Meja, kursi, wastafel. Min. 4 m 2 6 Ruang rekam medis (pelayanan gawat darurat, rawat Alat tulis kantor, meja+kursi, loket, lemari, telepon, faksimili, 12~16 m 2 / 1000

25 166 jalan dan radiologi) komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya. kunjungan pasien / hari ( untuk 5 tahun) 7 Gudang Kotor (pelayanan gawat darurat, rawat inap, Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) 4-6 m 2 bedah, dan intensif) Ket : tinggi bibir kloset m dari permukaan lantai 8 Gudang steril (pelayanan bedah, dan intensif) Lemari instrumen, Tromol Min. 6 m 2 9 Ruang sterilisasi (pelayanan gawat darurat dan Workbench, 1 sink/ 2 sink lengkap dengan instalasi air bersih & Min. 4 m 2 bedah) air buangan. Lemari instrumen sebagai penyimpanan instrumen yang belum disterilkan dan berada dalam tromol/pak. 10 R. Gas medis ( pelayanan gawat darurat dan intensif) Gas Medis Min. 3 m 2 11 Parkir brankar dan troli ( pelayanan gawat darurat, Tempat tidur pasien pasien dan troli Min. 3 m 2 intensif dan bedah) 12 Toilet (semua KM/WC pria/wanita luas 2 m 2 3 m 2 13 Pantry (pelayanan radiologi, laboratorium, Kursi+meja untuk makan, sink, dan perlengkapan dapur lainnya. Min. 6 m 2 rehabilitasi medik dan admnistrasi manajemen, 14 Loker ( pelayanan bedah, intensif, radiologi, Lemari loker 6-9 m 2 rehabilitasi medik, farmasi dan pemusalaraan jenazah) 15 Janitor (pelayanan rawat inap, intensif, gizi, dan administrasi manajemen Lemari/rak 3-8 m 2 Sumber: Pedoman Teknis Sarana-Prasarana Rumah Sakit Kelas C:Depkes RI(2007)

26 158

Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007)

Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007) LAMPIRAN Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007) No. Nama Ruangan Fungsi 1 R. Administrasi dan Pendaftaran Ruang untuk menyelenggarakan Kegiatan administrasi khususnya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian, serta analisa dan pembahasan maka, berikut. adalah hal-hal yang bisa disimpulkan:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian, serta analisa dan pembahasan maka, berikut. adalah hal-hal yang bisa disimpulkan: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian, serta analisa dan pembahasan maka, berikut adalah hal-hal yang bisa disimpulkan: Keberadaan taman terapi dalam lingkungan rumah sakit

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 ANALISIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 ANALISIS KONSEP PERENCANAAN N PERANCANGAN Pada bab ini akan menjabarkan proses analisis aspek arsitektural terhadap pendekatan arsitektur berkelanjutan berdasarkan tinjauan teori dan data empiris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang perlu penanganan dengan segera dan pemantauan intensif. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang perlu penanganan dengan segera dan pemantauan intensif. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensive Care Unit Intensive Care Unit (ICU) adalah unit perawatan di rumah sakit yang dilengkapi peralatan khusus dan perawat yang terampil merawat pasien sakit gawat yang

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 DAFTAR ISI BAB - I KETENTUAN

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1 Letak Geografis Secara administratif wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10 Kecamatan, 65 Kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki

BAB IV ANALISIS. Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki BAB IV ANALISIS Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki kebutuhan yang sangat kompleks, karena dibutuhkan untuk mewadahi segala aktivitas yang berhubungan dengan rehabilitasi pengguna

Lebih terperinci

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU 1. Termometer 2. Stethoscope Digunakan untuk mengukur suhu tubuh 3. Tensimeter Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT

STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT LAMPIRAN 10 STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 Berbagai nama untuk unit/instalsi pelayanan gawat darurat di rumah sakit diseragamkan

Lebih terperinci

No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber

No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber Keterangan Instalasi Rawat Jalan 1 Pasien, pengunjung Menunggu saat melakukan pendaftaran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. kecamatan Jagakarsa. Wilayah DKI Jakarta memiliki iklim tropis dengan suhu

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. kecamatan Jagakarsa. Wilayah DKI Jakarta memiliki iklim tropis dengan suhu BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi proyek Lokasi tapak ada pada wilayah DKI Jakarta yaitu di Jakarta selatan, kecamatan Jagakarsa. Wilayah DKI Jakarta memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 27

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir II.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Arsitektur bangunan yang akan dirancang diharapkan adaptatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan.

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK DENGAN PENERAPAN TAMAN TERAPI DI JAGAKARSA

RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK DENGAN PENERAPAN TAMAN TERAPI DI JAGAKARSA RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK DENGAN PENERAPAN TAMAN TERAPI DI JAGAKARSA Yolanda Demetrius, Albertus Galih Prawata, Michael Isnaeni Djimantoro Fakultas sains dan teknonologi universitas Bina Nusantara JL.KH.Syahdan

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT Oleh : Indah Dwi Putria S, Wijayanti, Bambang Supriyadi Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek instalasi Listrik Rumah Sakit Royal Sanur ini mulai dikerjakan pada tanggal sampai saat ini. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Contoh zonasi rencana lokasi. Kesehatan, 2007)

LAMPIRAN 1. Contoh zonasi rencana lokasi. Kesehatan, 2007) LAMPIRAN 1 Zoning Rumah Sakit Berdasarkan Pelayanan Pada RS Pola Pembangunan Horisontal (Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C, Pusat Sarana, Prasarana Dan Peralatan Kesehatan, 2007)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan sebuah tahapan dalam melakukan kajiankajian terhadap kondisi eksisting objek perancangan dan memberikan beberapa alternatif tanggapan dalam perancangan.

Lebih terperinci

SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B

SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B SERI PERENCANAAN PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B DAFTAR GAMBAR 1 Gambar 2.3 Alur sirkulasi pasien di dalam rumah sakit umum 2 Gambar 2.4.1.1 Alur Kegiatan pada Instalasi Rawat Jalan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah tabel program ruang yang akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan Rumah Sakit

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Kesehatan Dasar di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA

Standar Pelayanan Kesehatan Dasar di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA - 584-5. Standar Pelayanan Kesehatan Dasar di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN KESATU PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri

Lebih terperinci

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG] BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Semarang sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi LAMPIRAN A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi 134 134 B. Kuisoner Pengguna Internal ASPEK PROSES NO PERNYATAAN YA TIDAK 1. Terdapat ruang pendaftaran melakukan pendataan pasien bedah dan penandatanggan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG GAWAT DARURAT

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG GAWAT DARURAT PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG GAWAT DARURAT DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus Kelas A. Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Khusus Jantung menurut Peraturan Menteri

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus Kelas A. Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Khusus Jantung menurut Peraturan Menteri LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus Kelas A Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Khusus Jantung menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 340/Per/III/2010 A. Pelayanan No. JENIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Bekasi 1. Sejarah berdirinya RSUD Bekasi RSUD Bekasi didirikan pada tahun 1939, pada waktu itu masih berupa poliklinik dengan sarana yang sangat minim

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAMAN HIAS UNTUK MENINGKATKAN FASILITAS TERAPI ANAK

PENGGUNAAN TANAMAN HIAS UNTUK MENINGKATKAN FASILITAS TERAPI ANAK PENGGUNAAN TANAMAN HIAS UNTUK MENINGKATKAN FASILITAS TERAPI ANAK Michael Isnaeni Djimantoro; Yolanda Demetrius Architecture Department, Faculty of Engineering, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Program Ruang Rekapitulasi program ruang Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Rekapitulasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun

KATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman Unit Hemodialisis RSUD Dr. Soegiri Lamongan ini dapat selesai disusun.

Lebih terperinci

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200 PENGERTIAN : 1. Dekontaminasi adalah langkah awal untuk memproses benda mati agar lebih aman ditangani petugas sebelum dicuci. 2. Pembersihan adalah proses menghilangkan secara fisik seluruh kotoran, darah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG LUAS (m2) A. KELOMPOK RUANG PENERIMA Lobi 28.80 m2 Customer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktivitas 3.1.1.1. Pengelompokkan Kegiatan Pengelompokkan kegiatan pada Rumah Sakit Jiwa ini dikelompokkan

Lebih terperinci

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS = kejadian tidak diinginkan KTC= kejadian tanpa cedera = kejadian potensi cedera KNC= kejadian nyaris cedera CONTOH CONTOH INSIDEN No. INSTALASI INDIKATOR JENIS 1. Instalasi Gawat darurat Insiden kesalahan

Lebih terperinci

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Penetapan Area Prioritas Pengelompokan Indikator Mutu Rumah Sakit Khusus Bedah SS Medika berdasarkan prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1 Unit

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. UNIPET (Universal Petshop) Universal Petshop atau yang lebih dikenal dengan Unipet merupakan petshop ternama di Yogyakarta yang bekerja sama dengan brand ternama Royal Canin,

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERAN SCRUB NURSE

FUNGSI DAN PERAN SCRUB NURSE Lampiran 1 FUNGSI DAN PERAN SCRUB NURSE A. Pre Operasi ; 1. Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan dokumentasi perawatan pasien selama pre operasi, 2. Menyiapkan lingkungan kamar

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN M NTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PM K. OS/ 2014 TENTANG TARIF' LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAI

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Provinsi Jawa Tengah Satuan Kerja : RSUD /DONOREJO JEPARA Tahun Anggaran : 2015 1. Pemenuhan Sarana Pelayanan Kesehatan Pengadaan Alat-Alat Kedokteran

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT PARU DR. H.A ROTINSULU BANDUNG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT PARU DR. H.A ROTINSULU BANDUNG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II 7 2013, No.1309 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/PMK.05/2013 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT PARU DR. H.A ROTINSULU BANDUNG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Evaluasi a. Pengertian Suatu kegiatan untuk membandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan rencana yang telah dibuat atau ditentukan. Menurut WHO pengertian

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia

Lebih terperinci

Pengembangan RS Harum

Pengembangan RS Harum BAB IV ANALISA PERANCANGAN MENINGKATKAN RS KELAS B 4.1. STANDARISASI RS KELAS B 4.1.1. ALUR SIRKULASI PASIEN Alur Sirkulasi Pasien dalam Rumah Sakit adalah sebagai berikut: a. Pasien masuk rumah sakit

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Umum KELAS KELAS KRITERIA KELAS D KELAS C KETERANGAN. I. PELAYANAN A. Pelayanan Medik Umum

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Umum KELAS KELAS KRITERIA KELAS D KELAS C KETERANGAN. I. PELAYANAN A. Pelayanan Medik Umum LAMPIRAN Lampiran 1. Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Umum KELAS KELAS KRITERIA A B I. PELAYANAN A. Pelayanan Medik Umum KELAS C KELAS D 1. Pelayanan medik dasar 2. Pelayanan medik gigi mulut 3. Pelayanan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1..1 Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik pemerintah provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

ALAT-ALAT KESEHATAN RS. Anggota Kelompok : 1. Alfisah Fatrianoor 2. Endah Dwi A 3. Rustifah 4. Wahyudi

ALAT-ALAT KESEHATAN RS. Anggota Kelompok : 1. Alfisah Fatrianoor 2. Endah Dwi A 3. Rustifah 4. Wahyudi ALAT-ALAT KESEHATAN RS Anggota Kelompok : 1. Alfisah Fatrianoor 2. Endah Dwi A 3. Rustifah 4. Wahyudi Ruang Pasien Alat-alat Kesehatan Kamar Operasi Kamar Bersalin ALAT KESEHATAN Alat Kesehatan adalah

Lebih terperinci

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA Tim akreditasi Puskesmas Cibugel melaksanakan kunjungan kaji banding ke Puskesmas Cimalaka yang telah melaksanakan Akreditasi

Lebih terperinci

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi. R U M A H S A K I T D K DADI Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas

Lebih terperinci

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi. Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 03:14 WIB oleh fatima dalam katergori Kamar Bedah tag Kamar Bedah, Oka, Perawat Instrument, Perawat

Lebih terperinci

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PELAYANAN DARAH (UTD)

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PELAYANAN DARAH (UTD) FORMULIR XXII KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PELAYANAN DARAH (UTD) Nama sarana :... Alamat :......... Telepon :... Tanggal pemeriksaan :... 1. Ketenagaan a. dokter bersertifikat

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG PERAWATAN INTENSIF

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG PERAWATAN INTENSIF PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG PERAWATAN INTENSIF DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

BAB V: HASIL Analisa.

BAB V: HASIL Analisa. BAB V: HASIL Hasil dari laporan perancangan arsitektur akhir ini berupa programming dan gambar gambar kerja seperti denah, tampak-tampak, potongan-potongan, rencana pembalokan, rencana pondasi dan skema

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang

Lebih terperinci

Ditetapkan Tanggal Terbit

Ditetapkan Tanggal Terbit ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien

Lebih terperinci

Panduan Identifikasi Pasien

Panduan Identifikasi Pasien Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian

Lebih terperinci

BAB II KEMAMPUAN PELAYANAN

BAB II KEMAMPUAN PELAYANAN BAB. I PENDAHULUAN Kamar operasi RSWS merupakan kamar operasi yang mempunyai Kemampuan Pelayanan yang lengkap meliputi berbagai jenis pembedahan mulai dari pembedahan khusus, besar dan sedang. Kemampuan

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS MATA DI LAMONGAN

RUMAH SAKIT KHUSUS MATA DI LAMONGAN BAB IV PENDEKAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SITEKTUR 4.1 Dasar Pendekatan Pendekatan ini bertujuan sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Rumah Sakit Khusus

Lebih terperinci

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001 TARIF PELAYANAN KESEHATAN DAN FASILITAS LAINNYA PADA BADAN PENGELOLA R.S.U dr. SLAMET KABUPATEN GARUT I. TARIF RAWAT JALAN (1) Tarif Kunjungan

Lebih terperinci

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA SPA STANDAR USAHA SPA A. Spa Tirta 3 I. PRODUK A. Ruang Perawatan B. Perawatan, Terapi,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG TARIF LAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : /MENKES/PER/X/00 Tanggal : Oktober 00 PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN A. TEMPAT PRAKTIK. Tempat untuk praktik bidan mandiri terpisah dari ruangan keluarga terdiri

Lebih terperinci

IV TINDAKAN MEDIK OPERATIF TARIF TINDAKAN MEDIK OPERATIF TERENCANA (ELEKTIF)

IV TINDAKAN MEDIK OPERATIF TARIF TINDAKAN MEDIK OPERATIF TERENCANA (ELEKTIF) IV TIDAKA MEDIK OPERATIF TIDAKA MEDIK OPERATIF TERECAA (ELEKTIF) PAVILIU 1 Jasa Operator Rp 250.000 Rp 650.000 Rp 1.250.000 Rp 1.750.000 Rp 2.500.000 2 Jasa dr Anestesi Rp 87.500 Rp 227.500 Rp 437.500

Lebih terperinci

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK. BERITA ACARA PEMERIKSAAN IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT IBU dan ANAK Pada hari ini... tanggal...bulan... tahun...

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK. BERITA ACARA PEMERIKSAAN IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT IBU dan ANAK Pada hari ini... tanggal...bulan... tahun... FORMULIR IV C KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT IBU dan ANAK Pada hari ini... tanggal...bulan... tahun... Kami yang bertandatangan dibawah ini sesuai

Lebih terperinci

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR Jenis 1 Gawat Darurat 2 Rawat Jalan Input 1. Kemampuan menangani life saving 2. Pemberi pelayanan kegawat-daruratan bersertifikat (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS. QIM) dan Pelayanan Rehabilitasi Medik

BAB II. Deskripsi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS. QIM) dan Pelayanan Rehabilitasi Medik BAB II Deskripsi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS. QIM) dan Pelayanan Rehabilitasi Medik 1. Profil Rumah Sakit QIM Berawal di tahun 2006, dr. Kusdarmadji.,Sp.PD sebagai pelopor berdirinya RS QIM di Kabupaten

Lebih terperinci

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia No.322, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU Rs. Bhayangkara Tingkat III Kendari. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PMK.05/2018 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM

Lebih terperinci

2016, No. -2- c. bahwa Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Surat Nomor: B/2143/IV/2015/Pusdokkes tanggal 29 April 2015, telah menyampa

2016, No. -2- c. bahwa Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Surat Nomor: B/2143/IV/2015/Pusdokkes tanggal 29 April 2015, telah menyampa No. 755, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. RS Bhayangkara Tingkat III Bengkulu. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 81 /PMK.05/2016 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN

Lebih terperinci

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN Pengertian Tujuan Kebijakan Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RSIA NUN ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kabupaten Karo Satuan Kerja : RMAH SAKIT MM KABANJAHE KABPATEN KARO Tahun Anggaran : 206. Penyediaan Jasa Kebersiham Kantor Belanja Peralatan Kebersihan

Lebih terperinci

Nomor : 03/ULP/RSJ-Aldok /IX/2011

Nomor : 03/ULP/RSJ-Aldok /IX/2011 1 POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT Jl. Diponegoro No. 22 Bandung PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 03/ULP/RSJ-Aldok /IX/2011 Pokja ULP Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes Kamar Operasi Dewi Feri, ST., MKes Pendahuluan Kamar Operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SARAS HUSADA PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA Jl. Raya Plumpang Jakarta Utara KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Nya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 17 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERIZINAN JASA MEDIK VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI. PEMINDAHAN PASIEN Adalah pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap yang dilaksanakan atas perintah dokter jaga di IGD, yang ditulis dalam surat perintah mondok/ dirawat, setelah mendapatkan persetujuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 10 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG DENGAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 162 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM KESIAPSIAGAAN TRIASE DAN KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN BENCANA MASSAL DI PUSKESMAS LANGSA BARO TAHUN 2013 NO. RESPONDEN : I. PETUNJUK

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega No. 236, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. RS Bhayangkara Tingkat III Nganjuk. POLRI. Tarif Layanan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.05/2016 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II 7 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2013 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA PADA KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE. Sahabat Bunda dan Buah Hati Tercinta

COMPANY PROFILE. Sahabat Bunda dan Buah Hati Tercinta COMPANY PROFILE Sahabat Bunda dan Buah Hati Tercinta LEGALITAS Akte Perusahaan No. Akte Tanggal Notaris : : : 1 2 Juli 2015 Nunuk handayani, SH Pengesahan Kehakiman dan HAM Nomer Tanggal Dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. No.734, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.05/2014 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS II, KELAS I, VIP DAN VVIP SERTA FASILITAS LAINNYA PADA RUMAH SAKIT UMUM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PROYEK BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. Tinjauan Rumah Sakit 2.1.1. Pengertian Rumah Sakit Istilah hospital (rumah sakit) berasal dari kata Latin, hospes (tuan rumah), yang juga menjadi akarar kata a hotel dan hospitality

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP BAB I DEFINISI Pelayanan ambulance adalah pelayanan transportasi dengan mobil ambulance Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk merujuk, memindahkan atau memulangkan pasien Penilaian kebutuhan transportasi dilakukan

Lebih terperinci

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI Formulir XI KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI Berdasarkan :. UU Kesehatan No. 36 tahun 009. Perda Kota Depok No. 05 tahun 0 tentang Perizinan dan Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Rumah Sakit Izza merupakan rumah sakit swasta yang berada dibawah naungan PT. Sapta Kurnia Abadi berdasarkan dengan

Lebih terperinci

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan Standar Prosedur Operasional (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Diperiksa Oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH (LKPJ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN TAHUN 2013

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH (LKPJ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN TAHUN 2013 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH (LKPJ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN JL.PROF. M.YAMIN SH NO 5 PARIAMAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG 2 0 1 5 BAB I DEFINISI Transfusi darah adalah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran

Lebih terperinci

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK Praktek Bidan : Alamat Praktek RT RW Ds./Kel. NO NAMA ALAT 1 MINOR SURGERY SET Arteri klem lurus Arteri klem bengkok Gunting benang lurus

Lebih terperinci

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A Deskripsi Umum 1. Setiap Bayi Baru Lahir (BBL) senantiasa mengalami

Lebih terperinci

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG PROFIL RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG STATUS RSUD Dr.ISKAK Milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung Mulai 31 Desember 2008 telah ditetapkan sebagai PPKBLUD. Tahun 2015 di tetapkan sebagai RS Rujukan Regional

Lebih terperinci

TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016

TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016 NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN JUMLAH PARAF A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu

Lebih terperinci