BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad masyarakat yang optimal ditandai oleh penduduk dengan perilaku dan lingkungan sehat. Dimana masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. Prioritas pembangunan dengan adanya upaya meningkatkan dan pencegahan penyakit, penyuluhan dan pemulihan (Sampoerno 1998). Upaya untuk mencapai tujuan pembangunan adalah dengan diselenggarakan berbagai upaya secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Penanggungjawab penyelenggaraan upaya untuk jenjang tingkat pertama adalah puskesmas. Puskesmas berdiri sejak tahun 1968, hingga saat ini puskesmas sudah berdiri bahkan di seluru pelosok tanah air. Agar puskesmas terjangkau diselluruh wilayah kerjanya, puskesmas didukung dengan adanya puskesmas pembantu dan puskesmas kelililing serta dilengkapi dengan fasilitas rawat inap. Menurut Kemenkes 128 tahun 2004 fungsi puskesmas adalah: 1) pusat penggerakan pembangunan berwawasan ; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanan strata pertama. Pelayanan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi pelayanan perorangan dan pelayanan masyarakat. Fungsi utama puskesmas sekaligus yang membedakan dengan fasilitas pelayanan lain (rumah sakit, balai pengobatan dan lain-lain) adalah fungsi promotif dan preventif yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, fungsi tersebut terwujud dalam setiap kegiatan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). UKM merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan 1

2 meningkatkan, mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah di masyarakat. Dalam kegiatan tersebut terkandung semangat mencegah terjadinya masalah yang lebih besar atau lebih lanjut dengan melakukan serangkaian kegiatan promotif, preventif serta deteksi dini/skrining pada penyakit atau kondisi-kondisi yang dapat menjadi pemicu, sehingga dapat mencegah pengerahan sumber daya dan sumber dana yang lebih besar untuk mengatasinya. Dalam semangat UKM tersebut terkandung prinsip efisiensi dan efektifitas dalam pengerahan sumber daya dan sumber dana. Prinsip efisiensi dan efektifitas ini sejalan dengan tujuan diterapkannya PPK-BLU pada suatu unit pelayanan masyarakat. UKM mencakup upaya-upaya promosi, pemeliharaan, pemberantasan penyakit menular, jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan (Depkes, 2004). Sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, seolah-olah muncul pilihan lain dalam hal pengelolaan puskesmas. Selama ini puskesmas berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan. Dengan dikeluarkannya Kemendagri tersebut terbuka wacana untuk mengubah atau mengembangkan pola pengelolaan puskesmas menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Di sisi lain, sebagian pengendali puskesmas menganggap bahwa puskesmas dengan pola pengelolaan BLUD sama dengan puskesmas profit. Dari sisi alokasi anggaran, diketahui bahwa alokasi anggaran untuk UKP jauh lebih besar jika dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk UKM. Dari data Dokumen Pelaksanaan anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Bantul diketahui bahwa pada tahun 2009 alokasi anggaran untuk UKM sebesar 15%, sedangkan untuk UKP sebesar 75%. Pada tahun 2010 alokasi anggaran untuk 2

3 UKM sebesar 12%, dan untuk UKP sebesar 68%. Tahun 2011 alokasi anggaran untuk UKM sebesar 11% dan untuk UKP sebesar 52%. Kenyataan ini menunjukkan program UKM belum mendapatkan penganggaran yang seimbang dengan program UKP. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan program UKM yang telah diamanatkan dalam Kemenkes nomor 128 tahun 2004 sulit untuk dilaksanakan. Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pola pengelolaan puskesmas dengan PPK-BLUD telah diterapkan di wilayah Sleman pada seluruh puskesmas dan wilayah Kota Yogyakarta pada beberapa puskesmas. Untuk Bantul baru pada taraf persiapan dokumen dan penilaian awal. Penerapan PPK-BLUD pada puskesmas di Sleman telah dilakukan sejak tahun 2010 yang sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan evaluasi secara mendalam tentang pelaksanaan fungsi puskesmas yang telah diamanatkan oleh KMK 128/2004 setelah perubahan pola pengelolaan keuangan puskesmas tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa penerapan PPK-BLUD di Sleman pada tahun 2010 sampai sekarang belum pernah di evalusi secara mendalam. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) Pada Program Kesehatan Jiwa Masyarakat Puskesmas di Sleman yang merupakan program pemerintah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah bagaimana pelaksanaan program upaya masyarakat dalam hal ini program jiwa masyarakat yang dijalankan oleh puskesmas setelah diterapkannya Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). 3

4 C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Menggambarkan dampak pengelolaan keuangan puskesmas dengan PPK- BLUD pada pelaksanaan program UKM dalam hal ini program jiwa masyarakat. Tujuan Khusus 1. Melihat pelaksanaan program-program UKM dan UKP di puskesmas dengan system PPK- BLUD 2. Menggambarkan permasalahan-permasalahan puskesmas dengan pola pengelolaan keuangan BLUD dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) 3. Memahami persepsi, pendapat dan komitmen staf puskesmas untuk pelaksanaan puskesmas dengan PPK-BLUD. 4. Mengetahui bentuk kegiatan UKM dalam hal ini Keswamas yang dijalankan puskesmas dalam konteks PPK-BLUD 5. Mengetahui dampak pengelolaan PPK-BLUD terhadap cakupan kinerja puskesmas pada program pelayanan Keswamas 6. Mengetahui cara puskesmas melibatkan orang-orang dalam pelayanan jiwa masyarakat dan bagaimana cara penganggaran jasanya D. Manfaat Penelitan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan komitmen pada pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat dalam hal ini program pelayanan jiwa masyarakat (keswamas) dalam bentuk pengalokasian anggaran. 2. Kepala dinas, sebagai bahan masukan berupa evaluasi pelaksanaan program UKM pada puskesmas dengan status PPK-BLUD yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan pembinaan dan perbaikan pada pelaksanaan tahun berikutnya. 4

5 3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang berminat terhadap penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai pengaruh penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum (PPK -BLU) pada cakupan program jiwa masyarakat puskesmas di Sleman sejauh diketahui penulis belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan badan layanan umum daerah puskesmas, upaya masyarakat dan upaya jiwa masyarakat antara lain : Tabel 1. Keaslian Penelitian Widyaswari Judul Tujuan (2012) Efektivitas pelayanan perubahan bentuk pelayanan satuan rumah umum menjadi dari kerja sakit daerah badan layanan umum daerah (studi kasus Sanjiwani Gianyar) RSUD Mengetahui dan mengkaji efektivitas Sutiarini (2011) Analisis SWOT untuk rencana strategik pengembangan badan layanan umum daerah puskesmas di Kabupaen Gianyar Melakukan analisis SWOT untuk Prihatiningsih (2008) Alokasi dana program upaya masyarakat di dinas Badung Mengetahui alokasi program dana Penelitian ini Pengaruh penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum cakupan program jiwa pada masyarakat di Sleman Mengetahui bagaimana penerapan 5

6 Lokasi Metode perubahan bentuk pelayanan satuan kerja rumah sakit umum daerah menjadi badan layanan umum daerah RSUD Sanjiwani Gianyar Penelitian yuridis empiris membuat rencana strategik pengembangan badan layanan umum daerah puskesmas Puskesmas di Gianyar upaya PPK-BLUD pada masyarakat pelaksanaan yang program berorientasi pada jiwa paradigma masyarakat sehat di dinas (Keswamas) di puskesmas Badung Dinas Puskesmas di Sleman badung Studi Kasus Studi Kasus Studi Kasus 6