BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur. Wujud nyata dari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur. Wujud nyata dari"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini Indonesia sedang melaksanakan kegiatan pembangunan di segala bidang baik fisik maupun nonfisik dalam rangka mencapai tujuan bangsa dan negara yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur. Wujud nyata dari pembangunan di bidang fisik yang sudah dan sedang giat dilaksanakan berupa pembangunan sarana prasarana yang berwujud pembangunan dan atau rehabilitasi/pemeliharaan jalan, jembatan, gedung perkantoran, gedung sekolah dan lain-lain, sedangkan bentuk realisasi dari pembangunan nonfisik berupa pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, agama dan lain sebagainya. Pelaksanaan pembangunan terutama untuk pembangunan di bidang fisik mengakibatkan semakin meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi dan teknologi bangunan baik yang berupa bentuk dan corak bangunan maupun alat-alat penunjang yang digunakan, dengan meningkatnya kegiatan pembangunan fisik, pada akhirnya secara tidak langsung akan menimbulkan peningkatan jumlah dan corak perjanjian yang dibuat antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian pekerjaan konstruksi (dahulu disebut perjanjian pemborongan pembangunan). Kegiatan Rehabilitasi Stadion Mandala Krida yang dilaksanakan oleh Balai Pemuda dan Olahraga (BPO), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan salah satu kegiatan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga di Stadion Mandala Krida

2 2 yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun kualitas pelayanan umum kepada masyarakat. Balai Pemuda dan Olahraga (BPO), Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat ini juga tidak ingin ketinggalan langkah untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, salah satunya melalui peningkatan sarana prasarana di lingkungan kerjanya, dalam hal ini antara lain melalui kegiatan Rehabilitasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Hal tersebut merupakan salah satu wujud dari pembangunan bidang fisik yang dilakukan Balai Pemuda dan Olahraga (BPO), Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan maupun kepentingan sosial masyarakat lainnya. Stadion Mandala Krida yang terletak di Jalan Mawar No. 1, Baciro, Umbulharjo, Yogyakarta merupakan kompleks sarana dan prasarana olahraga yang dikelola Balai Pemuda dan Olahraga (B PO) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Sarana dan prasarana tersebut dipergunakan untuk memfasilitasi kegiatan keolahragaan, upacara hari besar, sosial dan lain-lain. Untuk menunjang dan mengantisipasi tuntutan kualitas pelayanan publik maka diperlukan sarana prasarana yang memadai dan dalam keadaan yang layak pakai serta memenuhi standar minimal pelayanan pada umumnya, padahal kondisi Stadion Mandala Krida selama kurun waktu puluhan tahun belum tersentuh

3 3 rehabilitasi secara mendasar/signifikan sehingga banyak sekali kekurangan di sanasini. Rehabilitasi Stadion Mandala Krida merupakan langkah penyelesaian yang rasional dan tepat untuk menjawab permasalahan yang ada dalam menyikapi kondisi stadion Mandala Krida terkini. Rehabilitasi Stadion Mandala Krida dalam pelaksanaan di lapangan banyak dipengaruhi bermacam-macam faktor, baik yang bersifat teknis, perjanjian pemborongannya, dan pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian pembangunan, maupun yang bersifat ekstern, yaitu peraturan mengenai hak dan kewajiban yang ada dalam perjanjian pemborongan tersebut dan perkembangan ekonomi, kondisi sosial politik kontemporer yang juga mempengaruhi kebijakan pemerintah pada saat ini. Rehabilitasi Stadion Mandala Krida merupakan proyek/kegiatan pemerintah karena pemberi tugas, dalam hal ini adalah Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai wakil kedinasan dari Pemerintah Daerah DIY sehingga perjanjiannya harus dibuat dalam bentuk tertulis yang dituangkan dalam bentuk-bentuk formulir atau dokumen tertentu. Perjanjian yang dibuat dengan format-format tertentu disebut perjanjian standar. Perjanjian pemborongan dibuat dengan bentuk perjanjian standar karena proyek/kegiatan Rehabilitasi Stadion Mandala Krida ini merupakan proyek Pemerintah Daerah DIY yang menyangkut keuangan daerah yang cukup besar jumlahnya dan untuk melindungi keselamatan umum 1. 1 Djumialdji, F.X, 1996, Hukum Bangunan, PT Rineka Cipta, Jakarta. Hlm 4

4 4 Perjanjian standar adalah perjanjian yang dibuat berdasarkan peraturan standar. Peraturan standar untuk perjanjian pemborongan pada proyek-proyek pemerintah adalah A.V ( Algemen Voorwarden Voor de Uitvoering bij aanneming van openbare werken in Indonesia) yang artinya syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia. Selain A.V terdapat juga peraturan yang mengatur tentang perjanjian pemborongan untuk proyek-proyek pemerintah yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Namun Keppres No 80 Tahun 2003 tersebut sudah tidak berlaku karena sudah digantikan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan perubahanperubahannya yaitu Perpres Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peraturan-peraturan tersebut dapat juga dijadikan acuan untuk proyek-proyek di kalangan swasta. Rehabilitasi Stadion Mandala Krida tahap awal ini (tahun berikutnya dianggarkan lagi namun bukan dalam bentuk pekerjaan multiyears) menelan biaya sebesar Rp ,- (lima milyar tiga ratus lima puluh delapan juta empat ratus sepuluh ribu rupiah) yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta c.q. Balai Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY pada tahun

5 5 anggaran Adapun para pihak dalam perjanjian pemborongan pekerjaan rehabilitasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPO DIY sebagai pihak I dan PT. Karya Agung Yogyakarta sebagai pihak II selaku penyedia yang merupakan pemenang lelang/tender yang diadakan melalui LPSE DIY beberapa waktu sebelumnya secara terbuka dengan didampingi PT. Cipta Wastuwidya Konsultan sebagai konsultan pengawas. Setiap pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang dan jasa termasuk didalamnya jasa pemborongan, yang biayanya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yaitu Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah. Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 merupakan bentuk penyempurnaan keputusan presiden yang lama, yaitu Keppres No. 80 Tahun Dengan adanya penyempurnaan ini diharapkan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien berdasarkan prinsip persaingan yang sehat, transparan, terbuka dan adil

6 6 sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan, manfaat untuk kelancaran dan pelayanan masyarakat 2 Setiap perjanjian mengandung risiko masalah hukum di antara kedua belah pihak, yaitu adanya suatu sengketa yang disebabkan adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak sehingga praktek penyelesaian dalam pelaksanaan perjanjian ini juga merupakan suatu jawaban dari permasalahan yang timbul akibat adanya wanprestasi. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mendalam agar dapat diperoleh jawaban yang menyeluruh mengenai penyelesaian wanprestasi ini. Hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk membuat tesis yang berjudul Pelaksanaan Perjanjian Jasa Pemborongan Pekerjaan Rehabilitasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut : 1. Bentuk wanprestasi apakah yang terjadi pada pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan rehabilitasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta? 2. Bagaimanakah cara penyelesaian wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian tersebut? 2 Penjelasan Umum Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

7 7 C. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh penulis di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, perpustakaan pusat Universitas Gadjah Mada dan sumber lainnya, ditemukan tesis yang berhubungan dengan wanprestasi dalam perjanjian pemborongan baik barang/jasa maupun konstruksi bangunan diantaranya terdapat beberapa penelitian mengenai perjanjian pemborongan/pekerjaan konstruksi, antara lain: 1. Rahmiwati, 3 Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada tahun 2013, menulis tesis dengan judul Pelaksanaan Sub Kontrak Perjanjian antara PT Waskita Karya dengan CV. Surontani Pembayun Sakti Pada Proyek Pembangunan Basko Green City Pekanbaru. Penelitiannya lebih menitikberatkan tentang bentuk wanprestasi dan penyelesaiannya dalam pekerjaan pemborongan yang disubkontrakkan. 2. Farida Ratna Dewi, 4 Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada tahun 2013, menulis tesis dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Barang di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten. Penelitian yang bersangkutan menitikberatkan pada pelaksanaan perjanjian pengadaan barang/jasa dan tanggung jawab PPK dalam hal penyedia barang melakukan wanprestasi. 3 Rahmiwati, 2013, Pelaksanaan Sub Kontrak Perjanjian antara PT Waskita Karya dengan CV. Surontani Pembayun Sakti Pada Proyek Pembangunan Basko Green City Pekanbaru Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 4 Farida Ratna Dewi, 2013, Pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Barang di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

8 8 3. Ari Wibowo, 5 Program Magister Hukum, Universitas Gadjah Mada tahun 2014, yang menulis tesis dengan judul Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Konstruksi (Studi Kasus Pekerjaan Konstruksi Rehabilitasi Bangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta. Penelitian ini menitikberatkan pada bentuk wanprestasi dan penyelesaiannya dalam masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi tersebut. D. Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Teoritis Memberikan manfaat bagi pengembangan dan penerapan ilmu hukum, khususnya bidang hukum perjanjian. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan ataupun sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait dalam penyusunan perjanjian kerjasama, khususnya perjanjian pekerjaan konstruksi. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Bentuk wanprestasi yang muncul dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan rehabilitasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta. 5 Ari Wibowo, 2014, Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Konstruksi (Studi Kasus Pekerjaan Konstruksi Rehabilitasi Bangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

9 9 2. Cara penyelesaian wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan rehabilitasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Selain 2 (dua) hal tersebut, penelitian ini juga dimaksudkan untuk penyusunan tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

10 10

BAB I PENDAHULUAN. pergantian Presiden Republik Indonesia. Dengan berkembangnya tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN. pergantian Presiden Republik Indonesia. Dengan berkembangnya tugas-tugas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan Badan Peradilan dilakukan sejak Pemerintahan Hindia Belanda, dilanjutkan pada permulaan kemerdekaan dan berkesinambungan berlangsung sampai kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintah Daerah harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintah Daerah harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat dan memiliki nilai budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dengan salah satu cirinya adalah pembangunan disegala bidang. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan sebagai salah satu cara untuk. itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan sebagai salah satu cara untuk. itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang menuntut diimbanginya kemajuan dalam segala bidang membuat hampir semua negara berkembang berlomba-lomba untuk melaksanakan pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rakyat, oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh

I. PENDAHULUAN. rakyat, oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala

BAB I PENDAHULUAN. country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna meneruskan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan. dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. guna meneruskan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan. dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. BAB I PENDAHULUAN Pembangunan bangsa Indonesia dalam era globalisasi dilaksanakan secara terpadu dan terencana di segala sektor kehidupan. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PERTEMUAN, GEDUNG DPRD BLOK A, B DAN C DAN KANTOR DINAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanprestasi dalam..., Fauziah Fitri Iskana Pane, FHUI, Universitas 2009 Indonesia. Bakti, 1998), hal. 12.

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanprestasi dalam..., Fauziah Fitri Iskana Pane, FHUI, Universitas 2009 Indonesia. Bakti, 1998), hal. 12. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan pada. (APBN/APBD) yang jumlahnya tidaklah sedikit.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan pada. (APBN/APBD) yang jumlahnya tidaklah sedikit. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya pembangunan sebagai kegiatan pengelolaan negara tidak terlepas dari kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan pada instansi pemerintah. Dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh pelosok wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh pelosok wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, tujuan pembangunan nasional Indonesia ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat secara adil dan merata diseluruh pelosok

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAAN KEGIATAN KONTRAK TAHUN JAMAK (MULTIYEARS CONTRACT) PEMBANGUNAN GEDUNG GRAHA PEMUDA KABUPATEN PENAJAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan, oleh karena itu dapat dikatakan hukum tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor kehutanan di Indonesia telah memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor kehutanan di Indonesia telah memiliki peranan penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor kehutanan di Indonesia telah memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional sebagai sumber terbesar perolehan devisa nonmigas, pelopor perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Pemerintah adalah sistem yang menjalankan wewenang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Pemerintah adalah sistem yang menjalankan wewenang dan BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pemerintah adalah sistem yang menjalankan wewenang dan kekuasaan untuk mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara. Negara dan pemerintahan merupakan

Lebih terperinci

BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui APBN maupun APBD dalam penyediaan dana untuk pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. melalui APBN maupun APBD dalam penyediaan dana untuk pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang melaksanakan pembangunan dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tujuan Negara Republik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu proses. Proses berarti suatu kegiatan yang terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu proses. Proses berarti suatu kegiatan yang terus-menerus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan didefinisikan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan

Lebih terperinci

PEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang)

PEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang) PEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang) Pasal 51 Perpres nomor 54 tahun 2010 mengatur tentang ketentuan kontrak lump sum dengan ketentuan kontrak lump sum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan berkesinambungan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan berkesinambungan secara BAB I PENDAHULUAN Pembangunan bangsa Indonesia dalam era globalisasi harus dilaksanakan secara terpadu dan terencana di segala sektor kehidupan. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat diperlukan oleh semua sektor.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 ASPEK ANGGARAN Untuk mewujudkan sasaransasaran yang telah ditetapkan, maka terdapat berbagai program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PERTEMUAN, GEDUNG DPRD BLOK A, B DAN C DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN STADION UTAMA SEPAK BOLA DALAM KONTRAK TAHUN JAMAK

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN STADION UTAMA SEPAK BOLA DALAM KONTRAK TAHUN JAMAK 1 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN STADION UTAMA SEPAK BOLA DALAM KONTRAK TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mengubah: Keppres 80-2003 lihat: Perpres 32-2005::Perpres 8-2006 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh

I. PENDAHULUAN. rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat sebagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM/KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DIBIAYAI DARI DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN MENGGUNAKAN KONTRAK TAHUN JAMAK DENGAN

Lebih terperinci

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi No.106, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Barang Jasa. Penyedia. Proses Pemilihan. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN

Lebih terperinci

NO NARASI TOLOK UKUR TARGET KINERJA

NO NARASI TOLOK UKUR TARGET KINERJA Program dan Kegiatan di Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah 1. Program Dalam tahun anggaran 2012, program yang dilaksanakan oleh Bagian Pembangunan, meliputi : a. Program Peningkatan Dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia dalam era globalisasi ini sedang giatnya melakukan pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana diberbagai sektor

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA OLAH RAGA DALAM KONTRAK TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI

MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI MODUL 4 LATIHAN PENYUSUNAN MODUL 4 KONTRAK PEKERJAAN LATIHAN PENYUSUNAN KONSTRUKSI DAN KONTRAK PEKERJAAN KONSULTANSI KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI OUTLINE Latihan Penyusunan Rancangan Kontrak Pekerjaan Konstruksi

Lebih terperinci

JURNAL TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA

JURNAL TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA JURNAL TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA Disusun Oleh : Mateus Maghu Ate NPM : 120511033 PROGRAM STUDI : Ilmu Hukum PROGRAM KEKHUSUSAN : Hukum Ekonomi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PENGIKATAN DANA, PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 28 2011 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN BANGUNAN GEDUNG YANG DIDANAI MELALUI PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun Negara Indonesia, ditandai dengan adanya Rencana

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun Negara Indonesia, ditandai dengan adanya Rencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastrukstur di Indonesia sudah sejak lama menjadi prioritas utama dalam membangun Negara Indonesia, ditandai dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3899 NOMOR : 910/7103 TENTANG

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3899 NOMOR : 910/7103 TENTANG - 1 - NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NOMOR : 910/3899 NOMOR : 910/7103 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN JAMAK PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEMANGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2010 I. KETENTUAN

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 2 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 2 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 2 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ / 2228 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Merehab dan Membangun Ruang

Lebih terperinci

Nomor Hari Tanggal Lampiran

Nomor Hari Tanggal Lampiran Panitia Pengadaan Pengadaan Jasa Konsultasi Perencanaan (DED Mandala Krida) Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ndalem Ngadiwinatan, Suryoputran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, Menimbang : a. bahwa kondisi infrastruktur di Kabupaten Paser

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PEMBANGUNAN BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI) DAN SPORT CENTER DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN PEMBANGUNAN FASILITAS PEMERINTAHAN DENGAN SISTEM TAHUN JAMAK (MULTY YEARS) KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN ANGGARAN 2009-2011 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1130 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMK NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMK NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMK NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ / 2225 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Merehab dan Membangun Ruang

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 5 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 5 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 5 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ / 2224 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Merehab dan Membangun Ruang

Lebih terperinci

BERITA ACARA GAGAL LELANG Nomor : 9/BA-GL /PEMB.AIR BAKU/BLPBJ-POKJA/PAPUA/XI/2017

BERITA ACARA GAGAL LELANG Nomor : 9/BA-GL /PEMB.AIR BAKU/BLPBJ-POKJA/PAPUA/XI/2017 BIRO LAYANAN PENGADAAN (BLP) BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA KELOMPOK KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BERITA ACARA GAGAL LELANG Nomor : 9/BA-GL /PEMB.AIR BAKU/BLPBJ-POKJA/PAPUA/XI/2017 Nama Pekerjaan :

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 18A TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 18A TAHUN 2011 TENTANG BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 18A TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PEKERJAAN PROGRAM DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH (DPPID) DENGAN MENGGUNAKAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG SEKRETARIAT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 T E N T A N G PENGIKATAN DANA ANGGARAN TAHUN JAMAK KEGIATAN PENINGKATAN/PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu - 4 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu percepatan pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan,

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK (MULTY YEARS) KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK (MULTY YEARS) KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK (MULTY YEARS) KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2009 2011 BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMA NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ / 2221 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Merehab dan Membangun Ruang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHAB GEDUNG KANTOR KPRI KOTA MADIUN NOMOR : 027 / PAN.CK

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHAB GEDUNG KANTOR KPRI KOTA MADIUN NOMOR : 027 / PAN.CK BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHAB GEDUNG KANTOR KPRI KOTA MADIUN NOMOR : 027 / PAN.CK / 1200 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Rehabilitasi Gedung dan Bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan oleh pemerintah dan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan oleh pemerintah dan oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan oleh pemerintah dan oleh masyarakat. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah umumnya bersifat infrastruktur atau prasarana,

Lebih terperinci

SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Pengadaan barang/jasa, Swakelola, Perencanaan Pengadaan, Pelaksanaan Pengadaan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN STRATEGIS PROVINSI DENGAN POLA PEMBIAYAAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN

BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN PENGADAAN CRANE TRUCK L O K A S I P E K E R J A A N : S A N G A T T A KEGIATAN : Pengadaan Alat-alat Berat pada UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Pekerjaan Umum

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR DAN TATA HUBUNGAN KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 04 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 04 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Nomor 04 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER, PEMBANGUNAN TERMINAL

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENGADAAN LANGSUNG DI KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG SALINAN NOMOR 33, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN

Lebih terperinci

2016, No Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

2016, No Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2064, 2016 KEMEN-KUKM. DAK Non Fisik. Penggunaan. Juknis. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 /PER/M.KUKM/ XII /2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI (UNISI) TEMBILAHAN DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG KEGIATAN REHABILITASI/PEMBANGUNAN KANTOR KESBANG, POLITIK DAN LINMAS MENDAHULUI TAHUN ANGGARAN 2011 KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Diponegoro No. 22 BANDUNG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Diponegoro No. 22 BANDUNG PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Diponegoro No. 22 BANDUNG i PENGUMUMAN ULANG PELELANGAN SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 74/ULP/Dishut-BRLKT/PPK/2012 Pokja ULP Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT D I N A S K E H U T A N A N UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI REHABILITASI LAHAN DAN KONSERVASI TANAH Jl. Soekarno Hatta No. 751, Km. 11.5 Tlp (022) 7304031, 7304027, 7304031,

Lebih terperinci

Kata Kunci : kontes, memperlombakan, harga pasar, tim juri, Pokja ULP.

Kata Kunci : kontes, memperlombakan, harga pasar, tim juri, Pokja ULP. PENGADAAN RUMAH DINAS DENGAN CARA KONTES Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pemerintah memerlukan pengadaan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang penting untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang penting untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, pemerintah senantiasa dituntut untuk memajukan kesejahteraan umum. Untuk mengemban kewajiban ini, pemerintah mempunyai kewajiban

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat atau rakyat. Oleh karena itu pembangunan yang dilakukan pemerintah haruslah

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

UU 3/1990, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988

UU 3/1990, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988 Copyright 2002 BPHN UU 3/1990, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988 *7605 Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 3 TAHUN 1990 (3/1990) Tanggal: 19 JULI 1990

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENINGKATAN DANA ANGGARAN DENGAN TAHUN JAMAK PEMBANGUNAN JEMBATAN PEDAMARAN I ( SATU ) DAN PEDAMARAN II ( DUA ) TAHUN ANGGARAN 2008-2010

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PROVINSI MOJOKERTO JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGIKATAN DANAANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA DAERAH UNTUK KEGIATAN PENGAWASAN DAN PEMBANGUNAN FISIK JALAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan berlaku sejak ditanda tangani oleh Presiden Susilo Bambang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan berlaku sejak ditanda tangani oleh Presiden Susilo Bambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa telah dirubah dan digantikan dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 yang secara hukum resmi dinyatakan berlaku sejak

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia sekarang ini menitikberatkan pada. pembangunan ekonomi. Berbicara mengenai masalah pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia sekarang ini menitikberatkan pada. pembangunan ekonomi. Berbicara mengenai masalah pembangunan, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, pemerintah berusaha menggalakkan pembangunan di segala bidang baik pembangunan fisik maupaun non fisik Pembangunan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PROGRAM KEGIATAN PEKERJAAN : WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH : PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN SDN 1 GUMANANO KEC. MAWASANGKA SATKER/SKPD DINAS

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MEDAN Jalan Jenderal Abdul Haris Nasution No.

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MEDAN Jalan Jenderal Abdul Haris Nasution No. BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) Nomor : 11a/PPBJ-D.Perindag/Revit/VIII/12 Kode Lelang : 156308 Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Pasar Kapuas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 2 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 2 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN KEGIATAN TAHUN JAMAK UNTUK PEMBANGUNAN VENUES PADA KEGIATAN

Lebih terperinci