Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai tekanan pasar yang saat ini tumbuh dengan pesat mengharuskan badan usaha yang bergerak di segala bidang yang melayani pengadaan barang dan jasa harus meningkatkan kedudukannya agar tetap tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini. Peningkatan kualitas pelayanan (intangiable) merupakan suatu yang lebih sulit untuk di evaluasi, jika dibandingkan dengan kualitas barang (tangiable). Hal ini beralasan karena penilaian langsung dari konsumen, kualitas pelayanan tersebut tidak hanya ada autcome atau pratical needs dari pelayanan tersebut, tetapi juga merupakan proses dari penyampaian layanan yang sering di sebut sebagai emosional needs (Pohan dalam Jalaludin, 2001). Ujung tombak perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen adalah sumber daya manusia yang ada dalam perusahan tersebut karena saat ini faktor manusia yang ada dalam ruang lingkup pekerjaan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha. Persaingan yang ketat di berbagai bidang pekerjaan membuat manusia yang terlibat di dalamnya ingin memberikan hasil yang terbaik terutama jika industri atau bidang kerja tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

2 2 Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat, sekarang semakin didorong berorientasi kearah upaya dalam peningkatan dan pencegahan secara terpadu, hal ini disebabkan karena desakan ilmu pengetahuan teknologi yang cepat serta seiring dengan meningkatnya persaingan dan teknologi dalam Undang-undang No.3 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa derajat kesehatan besar artinya dalam pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia indonesia dan sebagai modal pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga mampu mendukung strategi global Kesehatan Bagi Semua. Menurut WHO (world Health Organization), rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menjalankan pelayanan paripurna (komprehensif) yaitu penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. 1 Menurut undang-undang no 44 tahun 2009 pasal 1 menyatakan bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, serta gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan asas Pancasila dan didasarkan kepada nilai nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. (Depkes, 2009). 1 Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu org ETD UGM (2013, 3 Juli). Repository [online]. Diakses pada tanggal 1 februari 2016 dari etd.repository.ugm.ac.id

3 3 Perkembangan rumah sakit di Indonesia dari sisi pertumbuhan jumlahnya terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Data pertumbuhan rumah sakit di Indonesia menurut kementrian kesehatan RI dalam profil kesehatan Indonesia 2016 menunjukkan, pada tahun 2015 jumlah rumah sakit di Indonesia telah mencapai lebih dari rumah sakit dengan kepemilikan beragam. Angka tersebut meningkat 94 unit dari data tahun 2014 yang jumlahnya mencapai 2.410, jumlah Rumah Sakit Umum (RSU) mencapai unit dan Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah 555 unit. 2 Bila melihat perkembangan sejak tahun 2013 sampai dengan 2014, maka terjadi peningkatan cukup baik pada jumlah rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus. Hal tersebut menjelaskan bahwa perkembangan dunia kedokteran yang pesat menjadikan persaingan rumah sakit juga semakin ketat, pangsa pasar yang terbatas karena konsumen adalah orang yang sedang sakit, keterbatasan area pemasaran yang hanya pada masyarakat wilayah terdekat saja, dan desakan bisnis dari pengobatan alternatif yang menjamur akhir akhir ini di Indonesia mengharusan bisnis rumah sakit memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankan untuk tetap bertahan dan berkembang dalam objek bisnis, kepuasan pelanggan, dan kualitas layanan kesehatan. Rumah Sakit Siloam atau dikenal juga dengan Siloam Hospitals merupakan salah satu jaringan rumah sakit swasta utama yang memberikan pelayanan medis bersifat umum, spesialistik dan subspesialistik, setara dengan 2 Rekapitulasi RS Nasional update (2016, 01 Januari). Data rumah sakit [online]. Diakses pada tanggal 1 Februari 2016 dari sir.buk.depkes.go.id/rsonline/report/report_by_catrs.php

4 4 rumah sakit pemerintah kelas B. Rumah sakit Siloam didirikan pada 3 Agustus 1996 melalui PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan kesehatan oleh Lippo Group. Awalnya rumah sakit ini bernama rumah sakit Siloam Gleneagles yang yang merupakan kerjasama antara LippoGroup dan Rumah Sakit Gleneagles, dibangun di kawasan Lippo Village (dahulu : Lippo Karawaci), Tangerang dan Lippo Cikarang. 3 Pada tahun 2010, Siloam Hospitals membangun rumah sakit pendidikan dengan berkolaborasi dengan fakultas kedokteran dan School of Nursing (SoN) Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN) sebagai langkah awal dalam meningkatakan mutu dan pelayanan kesahatan kepada masyarakat. Mulai tahun 2011 Siloam Hospitals menjadi jaringan rumah sakit dengan membangun enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jambi, bali, dan Kalimantan Timur. Adapun alasan peneliti menggunakan Siloam Hospital sebagai objek untuk penelitian dikarenakan, Siloam Hospitals Group adalah grup rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat tidur operasional (Frost & Sullivan). Selain itu, Siloam Hospital menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint Commission International Accreditation (akreditasi telah dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013). Hal tersebut menguatkan posisi Siloam Hospitals sebagai 3 Laporan tahunan Siloam (2014, 23 Juni). Laporan tahunan [online]. diakses pada 10 Juli 2015 dari statements/laporan Tahunan 2013 SIH.pdf

5 5 rumah sakit dengan layanan berstandar internasional yang menghadirkan teknologi state of the art technology, dokter-dokter ahli yang berdedikasi, tim perawat dan operator yang handal dengan dukungan manajemen yang profesional. Dengan akreditasi oleh Joint Comission Accreditation, Siloam Hospitals menjadi pelopor rumah sakit yang menyajikan perawatan terbaik untuk kenyamanan dan kesembuhan fisik serta psikologis pasien. Selain itu, Siloam Hospital juga membuat program Medical Check-Up dalam promosinya kepada masyarakat yang menyadari bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Medical Check Up atau pemeriksaan medis adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan secara menyeluruh atas dasar kebutuhan pasien untuk mengetahui dan mencegah lebih dini jenis penyakit yang terdapat dalam tubuh mencangkup berbagai test bergantung pada usia, jenis kelamin, dan keluhan kesehatan seseorang. 4 Alasan peneliti memilih medical check up dikarenakan, medical check up menjadi lahan menarik dikalangan dunia kedokteran dan rumah sakit karena medical check up merupakan salah satu departemen pelayanan kesehatan rumah sakit yang meruapakan bagian penting dari operasional rumah sakit karena akan menjadi salah satu pintu gerbang masuknya pasien kerumah sakit tersebut dan hampir semua rumah sakit menawarkan berbagai macam paket medical check up dari harga yang termurah sampai termahal tergantung kebutuhan dari pasien itu sendiri. 4 Laporan tahunan Siloam (2014, 23 Juni). Apa itu Medical Check Up Mean [online]. diakses pada 10 Juli 2015 dari statements/laporan Tahunan 2013 SIH.pdf

6 6 Adapun alasan peneliti memilih program Medical Check Up Siloam Hospitals dikarenakan rumah ini menyediakan berbagai macam program promo medical check up ditahun 2015 dan dengan menggunakan peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Selain itu, Medical Check Up adalah entry point utama yang digunakan oleh Siloam Hospital untuk menarik perhatian konsumen dalam memenuhi keinginan maupun kebutuhannya pemeriksaan medis yang nantinya akan berdampak pada peningkatan penjualan secara tidak langsung dengan menjual paket dari medical check up dan pengecekan kesehatan yang kompetitif. Menurut Dr. Idama Oppusunggu jenis pemeriksaan yang disediakan Siloam Hospital ada bermacam macam mulai dari yang general maupun fokus ke organ seperti masalah otak, jantung, diabetes, pencernaan, dan lainnya. Untuk harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 450 ribu untuk paket basic sampai Rp 8 jutaan untuk pake Gold, serta disediakan juga paket lainnya dalam strategi promosi penjualan yang dilakukan Siloam Hospital untuk pemeriksaan jantung, kanker payudara, parkinson s dan paket pemeriksaan kesehatan lainnya. Siloam Hospital melakukan transformasi bagi penduduk Indonesia dengan membangun lebih dari 40 rumah sakit di seluruh Indonesia agar masyarakat menyadari bahwa mereka dapat menemukan pelayanan kesehatan berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari Siloam Hospitals Group, yang tidak kalah kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri. Di Indonesia, Siloam Hospital melihat saingan utama dalam merebut pangsa pasar layanan kesehatan seperti Grup Mitra Keluarga, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan RamsaySime Darby Health Care, yang merupakan 5 teratas grup grup rumah sakit swasta

7 7 yang beroperasi di Indonesia, menurut Laporan Frost & Sullivan bulan Juni Siloam Hospital juga bersaing dengan rumah sakit umum lainnya seperti rumah sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah sakit yang dioperasikan oleh organisasi non profit dan dermawan, serta rumah sakit yang terafiliasi dengan pendidikan medis di Indonesia dan secara regional. Adapun rumah sakit yang menjadi kompetitor utama bagi Siloam Hospital dengan menggunakan program Medical Check Up-nya sebagai point utama dalam upaya memenangkan pangsa pasar seperti Rumah Sakit Graha Kedoya yang beroprasi di wilayah Jakarta Barat. Rumah Sakit ini cukup besar karena menyediakan 88 tempat tidur inap, lebih banyak dibanding setiap rumah sakit di Jakarta yang tersedia rata-rata 74 tempat tidur inap. Selain itu jumlah dokter yang tersedia cukup banyak dengan 122 dokter, rumah sakit ini tersedia lebih banyak dibanding rata-rata rumah sakit di Jakarta. 6 Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia serta diikuti perubahan dalam gaya hidup masyarakat, jenis jenis penyakit yang berhubungan dengan gaya atau cara hidup akan menjadi kontributor lebih besar pada sektor penanganan kesehatan di Indonesia, utamanya di perkotaan. Oleh karena itu fokus utama Siloam Hospitals sampai saat ini adalah melayani seluruh lapisan masyarakat, dengan tujuan mengubah layanan dan akses layanan kesehatan menjadi layanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu internasional, untuk masyarakat ibu kota pada umumnya dalam 5 tahun kedepan.berdasarkan hal tersebut, penelititan ini 5 Ibid 6 Rumah sakit graha Kedoya (2013, 9 April). Jumlah tempat tidur rumah sakit kedoya [online]. diakses pada 10 Juli 2015 dari

8 8 dilakukan untuk mengetahui lebih banyak mengenai promosi penjualan B2C (Business to Consumers) dalam Medical Check Up pada periode bulan Januari Juni 2015 yang dilakukan tim marketing communication Siloam Hospital. Selain itu, jika dilihat dari sisi yang menjalankan program ini, apakah sudah dapat dikatakan bahwa Siloam Hospital sukses dalam mengolah strategi promosi B2C dalam progam promosi penjualan melalui Medical Check Up. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan interpretif penulis menjabarkan bagaimana proses dari Tim Marketing Communication Siloam Hospital dalam mengelola strategi promosi penjualan tersebut. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian yang penulis angkat, adapun fokus penelitian ini tertuju pada : Strategi Promosi Penjualan dalam program Medical Check-Up : Membahas Strategi promosi penjualan B2C Business to Consumers yang dilakukan Siloam Hospital dalam program Medical Check-Up. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi promosi penjualan dalam merangkul semua kalangan masyarakat agar lebih perduli terhadap kesehatan yang dilakukan Siloam Hospital dalam teknik promosinya penjualan B2C (bisnis ke konsumen) yaitu, Medical Check-Up

9 9 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Akademis : Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai strategi promosi Business to Consumers B2C dalam Program Promosinya yaitu, Medical Check-Up bagi dunia akademis, terutama mahasiswa/i jurusan marketing communication sehingga dapat membantu peneliti lanjutan yang berkaitan dengan hal ini. 2. Praktis : a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi rumah Hospital Siloam Kebon Jeruk sebagai bahan rujukan agar dapat menjalankan kegiatan promosinya secara tepat. b. Memberikan ilmu, pengetahuaan, dan informasi bagi pembaca untuk mengetahui kegiatan strategi promosi. c. Bagi penulis, penelitian ini sebagai media untuk mengaplikasikan teori-teori yang di peroleh selama masa perkuliahan.