BAB II KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB"

Transkripsi

1 BAB II KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB Kemahiran mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir dalam berbahasa Arab merupakan hal yang perlu dilihat dalam menentukan sikap bahasa mereka. Bahasa Arab yang dimaksudkan di sini adalah BAF yang dapat diukur kemampuannya. Pada penelitian ini uji kemahiran berbahasa dilihat dari empat aspek yakni memahami, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat aspek ini dibuat enam derajat atau tingkatan nilai yakni dimulai dari Mumta>z (tingkatan nilai tertinggi), Jayyid Jiddan, Jayyid, Maqbu>l, Dha i>f, dan Dha i>f Jiddan (tingkatan terendah). Keenam tingkatan nilai tersebut kemudian disepadankan dengan tingkatan nilai dalam Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yakni Istimewa untuk Mumta>z, Sangat Unggul untuk Jayyid Jiddan, Unggul untuk Jayyid, Madya untuk Maqbu>l, Semenjana untuk Dha i>f, dan Marginal untuk Dha i>f Jiddan (badanbahasa.kemdikbud.go.id). Sebenarnya, dalam UKBI terdapat tujuh tingkatan nilai, namun tingkatan ketujuh yakni Terbatas sangat jarang bahkan hampir tidak ada. Maka dari itu, penelitian ini hanya menggunakan keenam tingkatan nilai di atas. Kemahiran berbahasa diujikan kepada 100 responden yang dipilih secara acak dalam penelitian ini. Berikut hasil kuesioner kemahiran berbahasa mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir. A. Memahami/Maha>ratul-Fahmi Aspek memahami merupakan aspek yang menunjukkan tingkatan kemahiran seseorang dalam memahami bahasa baik secara lisan maupun tulisan seperti 27

2 28 memahami penyampaian berita, laporan, saran, pidato, wawancara, diskusi, seminar, puisi, novel (Sastromiharjo, 2012: 2) dan lain sebagainya dengan bahasa Arab. Untuk mengetahui aspek tersebut pada mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir, maka dihadirkan enam derajat atau tingkatan nilai yang kemudian diberikan kepada 100 mahasiswa yang dipilih sebagai sampel atau responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, hasil kuesioner tersebut tergambar pada diagram berikut : 17% 21% 1% 9% 0% Aspek Memahami 52% (Istimewa) (Sangat Unggul) (Unggul) (Madya) (Semenjana) (Marginal) Diagram 1. Persentase Aspek Memahami Pada diagram di atas, disebutkan enam tingkatan nilai yang dihadirkan dan juga persentase yang didapat dari 100 responden. Berikut penjelasan hasil berdasarkan keenam tingkatan nilai pada aspek memahami. 1. Mumta>z (Istimewa) Pada aspek memahami, tingkatan mumta>z dinilai sebagai tingkatan tertinggi. Yakni jika mahasiswa memilih tingkatan mumta>z pada aspek

3 29 memahami maka mahasiswa dinilai dapat menguasai bahasa Arab dengan sempurna, baik secara lisan maupun tulisan, bahkan dalam komunikasi keilmiahan, yang bersangkutan (mahasiswa) tidak mengalami kendala. Mahasiswa dinilai dapat memahami bahasa Arab dalam berbagai konteks, misalnya percakapan secara langsung antara mahasiswa A dengan mahasiswa B menggunakan BAF, keduanya saling memahami dengan sempurna maksud yang disampaikan oleh pihak penutur dan lawan tutur sehingga tidak timbul adanya kesalahpahaman atau-pun ketidakpahaman dari salah satu mahasiswa dalam memahami maksud yang disampaikan. mumta>z pada aspek memahami mencapai 52 %. Persentase ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa Universitas Canal Suez yang menjadi sampel pada penelitian ini dapat memahami bahasa Arab secara sempurna (mumta>z). 2. Jayyid Jiddan (Sangat Unggul) Tingkatan jayyid jiddan merupakan tingkatan nilai tertinggi kedua setelah mumta>z. Jika mahasiswa memilih tingkatan jayyid jiddan pada aspek memahami maka mahasiswa dinilai memiliki kemahiran yang sangat tinggi berkomunikasi dalam bahasa Arab. Biasanya, mahasiswa hanya mengalami sedikit kendala dalam komunikasi keilmiahan. jayyid jiddan pada aspek memahami mencapai 21 %. Persentase ini menunjukkan bahwa 21 dari 100 responden yang merupakan mahasiswa Universitas Canal Suez memiliki kemahiran memahami yang sangat tinggi dalam berkomunikasi bahasa Arab (jayyid jiddan).

4 30 3. Jayyid (Unggul) Mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memilih tingkatan jayyid pada aspek memahami, dinilai memiliki kemahiran yang tinggi berkomunikasi dalam bahasa Arab. Namun, untuk keperluan komunikasi keilmiahan dan keprofesian yang kompleks yang bersangkutan (mahasiswa) masih mengalami kendala. jayyid pada aspek memahami mencapai 17 %. Persentase ini menunjukkan bahwa terdapat 17 dari 100 mahasiswa Universitas Canal Suez memiliki kemahiran memahami yang tinggi dalam berkomunikasi bahasa Arab (jayyid). 4. Maqbu>l (Madya) Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan, tingkatan maqbu>l pada aspek memahami mencapai 9 %. Angka persentase pada tingkatan ini semakin kecil, dari tingkatan-tingkatan sebelumnya. Hanya 9 mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memilih maqbu>l pada aspek memahami. Hal ini menunjukkan bahwa pada aspek memahami, semakin rendah tingkatan nilai kemahiran berbahasa Arab, maka semakin rendah pula persentase pemilihannya. Pada tingkatan ini, mahasiswa dinilai memadai namun masih mengalami kendala memahami komunikasi yang bersifat keilmiahan dan kompleks. Misalnya dalam pertemuan formal atau seminar keilmiahan, mahasiswa masih sulit memahami materi yang disampaikan menggunakan bahasa Arab. Tingkatan ini sejajar dengan tingkatan madya yakni menunjukkan kemampuan memadai.

5 31 5. Dha i>f (Semenjana) Persentase tingkatan dha i>f pada aspek memahami hanya 1 %. Persentase ini menunjukkan bahwa hanya ada 1 dari 100 responden yang memiliki tingkatan dha i>f dalam aspek ini. Mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memilih tingkatan dha i>f pada aspek memahami, dinilai cukup memadai, umumnya, hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak kompleks. Hal ini berarti mahasiswa hanya dapat berkomunikasi dengan bahasa Arab dalam konteks sehari-hari, yakni tidak dalam pembahasan diluar profesinya dan bersifat umum. B. Berbicara/Maha>ratut-Tachadduts Aspek berbicara merupakan aspek yang menunjukkan kemahiran berbahasa seseorang dalam wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi seperti dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, mengomentari pembacaan puisi, pementasan drama (Sastromiharjo, 2012: 2) serta berbagai konteks yang lainnya dengan bahasa Arab. Untuk mengetahui aspek tersebut pada mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir, dihadirkan pula enam tingkatan nilai yang kemudian diberikan kepada 100 mahasiswa yang dipilih sebagai sampel atau responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, hasil kuesioner tersebut tergambar pada diagram berikut.

6 32 Aspek Berbicara 2% 0% 10% 14% 51% 23% Diagram 2. Persentase Aspek Berbicara Pada diagram di atas, disebutkan enam tingkatan nilai yang dihadirkan dan juga persentase yang didapat dari 100 responden. Berikut penjelasan hasil berdasarkan keenam tingkatan nilai pada aspek memahami. 1. Mumta>z (Istimewa) Apabila mahasiswa memilih tingkatan mumta>z pada aspek berbicara, maka mahasiswa dinilai dapat menguasai bahasa Arab dengan sempurna, yakni secara lisan mereka dapat berbicara dengan baik, baik dalam komunikasi sehari-hari maupun keilmiahan dan kompleks, yang bersangkutan (mahasiswa) tidak mengalami kendala. Misalnya dalam forum diskusi keilmiahan, mahasiswa tidak mengalami kendala dengan istilah-istilah ilmiah berbahasa bahasa Arab, dan dapat berbicara dengan baik dalam forum tersebut. mumta>z pada aspek berbicara mencapai 51 %. Persentase ini berarti tingkat

7 33 kemahiran berbahasa bahasa Arab pada aspek berbicara juga tinggi, dengan persentase lebih dari 50 %. 2. Jayyid Jiddan (Sangat Unggul) jayyid jiddan pada aspek berbicara mencapai 23 %. Persentase ini menunjukkan bahwa 21 mahasiswa Universitas Canal Suez yang menjadi responden memiliki kemahiran berbicara yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab (jayyid jiddan). Mahasiswa yang memilih tingkatan jayyid jiddan pada aspek berbicara dinilai memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berbicara dengan bahasa Arab. Biasanya, ia hanya mengalami sedikit kendala dalam komunikasi keilmiahan. 3. Jayyid (Unggul) Mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memilih tingkatan jayyid pada aspek berbicara, maka mahasiswa tersebut dinilai memiliki kemahiran yang tinggi berkomunikasi dalam bahasa Arab. Namun, mereka masih mengalami kendala pada komunikasi keilmiahan dan keprofesian yang kompleks sehingga mereka tidak dapat berbicara secara sempurna pada konteks tersebut. jayyid pada aspek berbicara mencapai 14 %. Persentase ini menunjukkan bahwa terdapat 14 dari 100 mahasiswa Universitas Canal Suez memiliki kemahiran berbicara yang tinggi dalam berkomunikasi bahasa Arab (jayyid).

8 34 4. Maqbu>l (Madya) Apabila mahasiswa memilih tingkatan maqbu>l pada aspek berbicara maka mahasiswa dinilai masih mengalami kendala berkomunikasi untuk keperluan keprofesian yang kompleks dan untuk keperluan keilmiahan. Namun, tingkatan ini masih menunjukkan kemampuan yang memadai. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan, tingkatan maqbu>l pada aspek berbicara mencapai 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 10 responden yang memiliki tingkat kemahiran memadai dalam berbicara bahasa Arab, hanya saja mereka masih sangat kesulitan dalam berbicara bahasa Arab untuk keperluan keilmiahan dan kompleks. 5. Dha i>f (Semenjana) Pada tingkatan dha i>f, mahasiswa yang memilih tingkatan ini pada aspek berbicara, maka mereka dinilai cukup memadai. Mereka hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak kompleks. Yakni mahasiswa hanya dapat berkomunikasi dengan bahasa Arab dalam konteks sehari-hari, yakni tidak dalam pembahasan diluar profesinya dan bersifat umum. dha i>f pada aspek berbicara hanya 2 %. Persentase ini menunjukkan bahwa terdapat 2 dari 100 responden yang memiliki tingkatan dha i>f dalam aspek ini.

9 35 C. Membaca/Maha>ratul-Qira>ʻah Aspek membaca merupakan aspek yang menunjukkan kemahiran seseorang secara lisan dalam membaca suatu wacana tulis teks nonsastra seperti grafik, tabel, artikel, buku-buku pelajaran, jurnal, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer (Sastromiharjo, 2012: 2) berbahasa Arab. Untuk mengetahui aspek tersebut pada mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir, maka dihadirkan pula enam tingkatan nilai yang kemudian diberikan kepada 100 mahasiswa yang dipilih sebagai sampel atau responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, hasil kuesioner tersebut tergambar pada diagram berikut : Aspek Membaca 10% 1% 4% 0% 19% 66% Diagram 3. Persentase Aspek Membaca Pada diagram di atas, disebutkan enam tingkatan nilai yang dihadirkan dan juga persentase yang didapat dari 100 responden. Berikut penjelasan hasil berdasarkan keenam tingkatan nilai pada aspek membaca.

10 36 1. Mumta>z (Istimewa) Seperti pada aspek sebelumnya, pada aspek membaca, apabila mahasiswa memilih tingkatan mumta>z, maka mahasiswa dinilai dapat membaca wacana teks berbahasa Arab dengan sempurna, baik pada wacana teks nonsastra maupun sastra, yang bersangkutan (mahasiswa) tidak mengalami kendala. mumta>z pada aspek membaca mencapai 66 %. Persentase ini berarti tingkat kemahiran berbahasa bahasa Arab pada aspek membaca juga tinggi, dengan persentase lebih dari 50 %. 2. Jayyid Jiddan (Sangat Unggul) Apabila mahasiswa memilih tingkatan jayyid jiddan pada aspek membaca, maka mahasiswa dinilai dapat membaca wacana teks berbahasa Arab dengan sangat baik, baik pada wacana teks nonsastra maupun sastra, meskipun masih mengalami sedikit kendala pada teks nonsastra dan teks yang kompleks. jayyid jiddan pada aspek membaca mencapai 19 %. Persentase ini menunjukkan bahwa 19 mahasiswa Universitas Canal Suez yang menjadi responden memiliki kemahiran membaca yang sangat tinggi dengan bahasa Arab. 3. Jayyid (Unggul) jayyid pada aspek membaca mencapai 10 %. Persentase ini menunjukkan bahwa

11 37 terdapat 10 dari 100 mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir memiliki kemahiran membaca yang tinggi (jayyid). Mahasiswa memilih tingkatan jayyid pada aspek membaca, dinilai dapat membaca wacana teks berbahasa Arab dengan baik. Namun, mereka masih mengalami kendala pada teks nonsastra yang bersifat keilmiahan dan teks yang bersifat kompleks, sehingga mereka tidak dapat membaca dengan lancar teks tersebut. 4. Maqbu>l (Madya) Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan, tingkatan maqbu>l pada aspek membaca mencapai 4 %. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memiliki nilai maqbu>l pada aspek membaca rendah. Mahasiswa yang memilih tingkatan maqbu>l pada aspek membaca, dinilai masih mengalami kendala dalam membaca wacana tulis yang bersifat kompleks dan bersifat keilmiahan (nonsastra). 5. Dha i>f (Semenjana) Apabila mahasiswa memilih tingkatan dha i>f pada aspek membaca maka mahasiswa dinilai memiliki kemahiran membaca yang cukup rendah. Yakni mereka hanya mampu membaca wacana teks yang mudah dan dekat dengan kehidupan sehari-hari (bersifat umum). dha i>f pada aspek berbicara hanya 1 %. Persentase ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki nilai pada tingkatan ini sangat rendah.

12 38 D. Menulis/Maha>ratul-Kita>bah Menulis merupakan kemahiran berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung bersitatap muka (Tompkins dalam Isnendes, 2015: 4). Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei (Sastromiharjo, 2012: 2) yang berbahasa Arab. Untuk mengetahui aspek tersebut pada mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir, dihadirkan enam tingkatan nilai yang kemudian diberikan kepada 100 mahasiswa yang dipilih sebagai sampel atau responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, hasil kuesioner tersebut tergambar pada diagram berikut. 2% 1% Aspek Menulis 9% 5% 18% 65% Diagram 4. Persentase Aspek Menulis

13 39 1. Mumta>z (Istimewa) Apabila mahasiswa memilih tingkatan mumta>z pada aspek menulis, maka mahasiswa dinilai dapat menulis bahasa Arab dengan sempurna, yakni mereka dapat menulis sebuah wacana tulis dengan sempurna, baik sebuah teks yang bersifat keilmiahan maupun teks sastra. mumta>z pada aspek berbicara mencapai 65 %. Persentase ini berarti tingkat kemahiran berbahasa bahasa Arab pada aspek menulis adalah tinggi. Hal ini melihat bahwa mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir dituntut untuk dapat membuat tulisan yang baik terutama tulisan ilmiah seperti jurnal dan paper guna memenuhi tugas kuliah mereka. 2. Jayyid Jiddan (Sangat Unggul) jayyid jiddan pada aspek menulis mencapai 18 %. Persentase ini menunjukkan bahwa 18 mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang menjadi responden memiliki kemahiran menulis yang sangat tinggi, sehingga mereka dapat menulis teks berbahasa Arab dengan sangat baik. Mahasiswa yang memilih tingkatan jayyid jiddan pada aspek menulis, maka mahasiswa dinilai memiliki kemahiran menulis dengan bahasa Arab yang sangat tinggi. Biasanya, ia hanya mengalami sedikit kendala dalam penulisan keilmiahan.

14 40 3. Jayyid (Unggul) Mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memilih tingkatan jayyid pada aspek menulis, maka mahasiswa tersebut dinilai memiliki kemahiran yang tinggi dalam aspek ini menggunakan bahasa Arab. Namun, mereka juga masih memiliki kendala dengan menulis teks yang bersifat keilmiahan. jayyid pada aspek menulis mencapai 9 %. Persentase ini menunjukkan bahwa terdapat 9 dari 100 mahasiswa Universitas Canal Suez memiliki kemahiran menulis yang tinggi menggunakan bahasa Arab (jayyid). 4. Maqbu>l (Madya) Apabila mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir memilih tingkatan maqbu>l pada aspek menulis, maka mahasiswa dinilai masih cukup memadai dalam menulis, namun masih mengalami kendala dalam menyusun teks yang kompleks. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan, tingkatan maqbu>l pada aspek menulis mencapai 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 5 responden yang berasal dari Universitas Canal Suez Mesir memiliki tingkat kemahiran cukup memadai dalam menulis dengan bahasa Arab, hanya saja mereka masih mengalami kesulitan dalam menemukan ide menulis hal-hal yang bersifat kompleks dengan bahasa Arab.

15 41 5. Dha i>f (Semenjana) Mahasiswa yang memilih tingkatan ini pada aspek menulis, maka mereka dinilai memiliki kemahiran menulis yang cukup rendah. Mereka masih kesulitan dalam menyusun/ menulis teks yang bersifat keilmiahan maupun kompleks. Mereka hanya mampu menulis untuk keperluan kemasyarakatan yang tidak kompleks. Yakni mahasiswa menulis pembahasan seputar profesinya dan bersifat umum. dha i>f pada aspek menulis hanya 2 %. Persentase ini menunjukkan bahwa terdapat 2 dari 100 responden mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memiliki tingkatan dha i>f dalam aspek ini. 6. Dha i>f Jiddan (Marginal) Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan ke 100 responden, hanya 1 % yang menunjukkan kemahiran menulis mahasiswa Universitas Canal Suez pada tingkatan dha i>f jiddan. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih dapat menulis teks berbahasa Arab dengan baik, dan sedikit mahasiswa saja yang masih perlu ditingkatkan kemahiran berbahasanya terutama dalam aspek menulis. Mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir yang memilih tingkatan dha i>f jiddan pada aspek menulis, maka dinilai tidak memadai atau tidak kompeten dalam menulis menggunakan bahasa Arab. Mereka mengalami kesulitan menulis menggunakan bahasa Arab karena jarang menggunakan bahasa Arab dalam kegiatan tulis-menulis.

16 42 Berdasarkan keempat aspek kemahiran berbahasa tersebut, hasil yang ditunjukkan oleh responden memiliki rata-rata yang relatif sama. Mayoritas mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir memiliki nilai pada tingkatan mumta>z hingga jayyid, dan sedikit yang memiliki nilai maqbu>l bahkan dha i>f maupun dha i>f jiddan. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang cukup tinggi pada tingkatan mumta>z hingga jayyid pada keempat aspek tersebut, dan sedikit persentase yang menunjukkan pada tingkatan maqbu>l hingga dha i>f jiddan. Jika dihubungkan kemahiran berbahasa bahasa Arab mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir dengan sikap bahasa mereka, maka keduanya sangat berhubungan. Kemahiran berbahasa menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Arab di berbagai aspek. Jika kemahiran berbahasa mahasiswa itu baik, maka kemungkinan sikap bahasa mereka terhadap bahasa Arab juga baik. Kemahiran berbahasa menjadi salah satu acuan dalam menentukan sikap bahasa mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir. Namun, kemahiran berbahasa juga tidak dapat menjadi acuan mutlak dalam menentukan sikap bahasa mahasiswa terhadap bahasa Arab, dilihat pula penggunaan dan pemilihan bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan akademik, dan berbagai konteks yang ada dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan sikap tidak bisa lepas dengan kehidupan masyarakat baik dalam aspek sosial, akademik, politik, maupun dalam aspek keagamaan. Maka dari itu, kemahiran berbahasa menjadi salah satu acuan dalam kemampuan berbahasa mereka, yang kemudian diaplikasikan di kehidupan

17 43 bermasyarakat. Jika kemampuan berbahasa ini diaplikasikan atau dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat, maka hal ini dapat menunjukkan sikap yang positif terhadap bahasa Arab. Kemahiran berbahasa dapat menjadi modal seorang mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir untuk bersikap positif terhadap bahasa Arab.

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) 271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN BAHASA ARAB

BAB III PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN BAHASA ARAB BAB III PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN BAHASA ARAB Menurut Ferguson dalam masyarakat diglosis terdapat dua variasi dari satu bahasa yaitu variasi pertama disebut dengan dialek tinggi dan yang kedua disebut dengan

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa Indonesia, khususnya bahasa tulis, termasuk siswa kelas XI Program Percepatan Belajar (Akselerasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada empat keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan menyimak, berbicara,

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN KELAS WAKTU : BAHASA INDONESIA : IX : 120 MENIT 1. Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi,

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Penulis: Listiya Susilawati SMP Negeri 161 Jakarta Jenis Sekolah : SMP Bentuk Soal : Pilihan Ganda + Uraian Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita.

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita. KISI-KISI Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Jumlah soal Kurikulum Acuan : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Indonesia : 50 soal : KTSP /Kurikulum 2006 (Membaca) Tahun Pelajaran : 2014/2015 1 Membaca Membaca

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Kompetensi Utama Pedagogik St. Inti/SK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,

Lebih terperinci

35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS)

35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS) D. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMALB 35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS) 1. Membaca dan memahami berbagai teks bacaan sastra dan non sastra. Memahami ragam

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan Standar si : 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 9.1. Merangkum isi

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 1 1 Paragraf Kelas X, Semester 1 Kelas X, Semester 2 3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca. 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai

Lebih terperinci

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS Aspek : Mendengarkan Standar : 1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu keterampilan yang dituntut dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah keterampilan menulis cerpen. Standar kompetensi yang menyangkut

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA BERBASIS ICT. Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd. * )

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA BERBASIS ICT. Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd. * ) MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA BERBASIS ICT Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd. * ) 1. Pengantar Berbahasa merupakan kegiatan yang selalu mengisi berbagai bidang kehidupan umat, misalnya, bidang

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Kelas/Program : XII/IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran. SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks Aspek Standar : Mendengarkan : 1. Memahami informasi melalui tuturan Dasar 1.1. Menyimpulkan

Lebih terperinci

USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015

USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015 USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015 PENINGKATAN KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA GURU MIM DI KECAMATAN MATESIH MELALUI KEGIATAN BEDAH SOAL UJI KEMAHIRAN

Lebih terperinci

MENDEDAH PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA GLOBAL. Andoyo Sastromiharjo *)

MENDEDAH PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA GLOBAL. Andoyo Sastromiharjo *) MENDEDAH PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA GLOBAL Andoyo Sastromiharjo *) Globalisasi melanda berbagai negara dan merambah segenap kehidupan manusia. Featherston (dalam Muslich, 2007) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan Kholid A.Harras Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan silabi program pembelajaran. Menjadi

Lebih terperinci

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 A. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMA/MA 1. BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Standar : Mendengarkan 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar 9.1 Merangkum isi pembicaraa n dalam suatu diskusi atau seminar

Lebih terperinci

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

Prakata. iii. Bandung, September Penulis Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu, pelajaran

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA

MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA Juli 2013 SILABUS Kelas IX MATA PELAJARAN Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 MATERI 1: PIDATO IX/1 KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 Sekolah : SMA Titian Teras Jambi Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Tahun pelajaran : 2009/2010 A. STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Purworejo Kelas/Program : XII/ IPA IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 01/ 017 SEKOLAH : SMP NEGERI CIPANAS MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS / SEMESTER : IX / 1 (GANJIL) Kompetensi Dasar/ Materi Pokok Waktu 1 3 1 3

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami informasi melalui tuturan. SILABUS PEMBELAJARAN 9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan

Lebih terperinci

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK 1 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X MAS HIDAYATUL ISLAM BP MANDOGE, ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan KELAS XI SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar

Lebih terperinci

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita,

Lebih terperinci

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran

Lebih terperinci

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Bahasa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami dari berbagai sumber secara lisan Dasar 9.1Mengajukan saran perbaikan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagai alat pendidikan nasional di satu pihak dan sebagai salah

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI IPA DAN IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG

Lebih terperinci

Bahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Bahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMP/MTs Kelas IX Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan

Lebih terperinci

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 BENTUK SOAL: PILIHAN GANDA LEVEL KOGNIT IF Apilaksi KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LINGKUP MATERI INDIKATOR SOAL POKOK SOAL MEMBACA NONSASTRA Memaknai istilah/kata

Lebih terperinci

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Bahasa

Lebih terperinci

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

Prakata. iii. Bandung, September Penulis Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu,

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA. BAB I KETENTUAN

2016, No MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA. BAB I KETENTUAN No.1966, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Bahasa dan Sastra Indonesia 3

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan dari Grahadi, CV Bahasa dan Sastra Indonesia 3 Untuk SMA dan MA Kelas XII Program

Lebih terperinci

F. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMALB. 40. BAHASA INDONESIA SMALB B (Tunarungu)

F. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMALB. 40. BAHASA INDONESIA SMALB B (Tunarungu) F. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMALB 40. BAHASA INDONESIA SMALB B (Tunarungu) 1. Memahami jenis wacana non sastra yang berupa bacaan sederhana berupa tabel, grafik, laporan pengamatan/percobaan, hasil

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. KOMPETENSI UTAMA PEDAGOGIS KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. KISI-KISI SOAL UKG BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA,

Lebih terperinci

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra

Lebih terperinci

Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA. Tingkat Semenjana. untuk SMK Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA. Tingkat Semenjana. untuk SMK Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA 1 Tingkat Semenjana untuk SMK Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

Lebih terperinci

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK 3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH NO. SANDI MATAKULIAH SKS JS PRASYARAT A. MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 UMPK601 Pend. Agama Islam* 2 2 2 UMPK602

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. Komponen terpenting implementasi kurikulum adalah pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa sebagai suatu proses yang sistematik selalu mengarah kepada kegiatan perencanaan, dan penilaian (evaluasi). Kemampuan guru bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizqi Aji Pratama, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizqi Aji Pratama, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia (BI) di SMA dan MA dilaksanakan dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang di dalamnya berisi keterampilan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, komunikasi antara penutur dan pendengarnya dapat berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) 1 PDGK4305/Keterampilan Menulis Mahasiswa mampu menjabarkan esensi dan implikasi menulis sebagai proses, serta penalaran dalam tulisan 1. Menjelaskan pengertian menulis 2. Menjelaskan manfaat menulis bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MEDAN Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3, Kel. Pulo

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 24. Bahasa Indonesia SMK 1. Siswa mampu memahami isi berbagai bentuk wacana nonsastra dan menanggapi secara kritis isi berbagai ragam wacana, seperti tabel, grafik, laporan pengamatan/percobaan, artikel

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Bahan Kelas/Semester. X/1 Gagasan pokok paragraf. Informasi yang sesuai dengan isi paragraf

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Bahan Kelas/Semester. X/1 Gagasan pokok paragraf. Informasi yang sesuai dengan isi paragraf KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang Pendidikan : SMK Kurikulum : KTSP Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : 40 soal pilihan ganda + 5 soal esai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan akan diperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan pembentukan kepribadian, dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

MEMBANGUN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI IMAGE STREAMING. oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd *)

MEMBANGUN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI IMAGE STREAMING. oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd *) MEMBANGUN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI IMAGE STREAMING oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd *) Kreativitas dan Penggunaan Bahasa Sebagai sebuah entitas, bahasa dikaji dari berbagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2014 KEMENSESNEG. Penerjemah. Fungsional. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik

Lebih terperinci

35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNADAKSA RINGAN, DAN TUNALARAS)

35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNADAKSA RINGAN, DAN TUNALARAS) D. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMALB 35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNADAKSA RINGAN, DAN TUNALARAS) 1. Memahami berbagai jenis wacana nonsastra yang berupa tabel, grafik, laporan pengamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran/Kode : Bahasa Indonesia 4 (IND 4) Beban : 2 SKS

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran/Kode : Bahasa Indonesia 4 (IND 4) Beban : 2 SKS SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran/Kode : Bahasa Indonesia 4 (IND 4) Beban : 2 SKS Aspek Standar Mengajukan saran perbaikan tentang informasi disampaikan secara langsung : Mendengarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari berbagai komponen, mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada evaluasi pembelajaran

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN

PROSIDING ISBN METODE TUTOR TEMAN SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA Sjech Dullah NIP 195206111987031002 Abstrak Aktivitas pembelajaran metode tutor teman sebaya, seseorang atau beberapa orang siswa yang

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KESUSASTERAAN INDONESIA MODERN

PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KESUSASTERAAN INDONESIA MODERN PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KESUSASTERAAN INDONESIA MODERN Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan yosi.wulandari@pbsi.uad.ac.id, titiek.suyatmi@pbsi.uad.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan sarana penunjang dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPONEN BUKU TEKS PEGANGAN SISWA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

DESKRIPSI KOMPONEN BUKU TEKS PEGANGAN SISWA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DESKRIPSI KOMPONEN BUKU TEKS PEGANGAN SISWA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Ningsih Motonggu Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata tidak hanya mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam daftar mata pelajaran di Sekolah, tetapi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII. Yulianti Setyorini Wahono. BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i

BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII. Yulianti Setyorini Wahono. BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII Yulianti Setyorini Wahono BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS

Lebih terperinci