BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Singkat Perusahaan Gambar 4.1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Singkat Perusahaan Gambar 4.1"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Singkat Perusahaan Gambar 4.1 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT HM Sampoerna) adalah namanya sekarang, sebelumnya di tahun 1913, Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Nama perusahaan ini adalah Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee yang kemudian berubah menjadi NV Mandel Maastchpaij Sampoerna. Liem Seeng Tee merupakan generasi pertama perusahaan rokok ini, generasi keduanya adalah Aga Sampoerna putra Liem, selanjutnya generasi ketiga adalah Putera Sampoerna dan generasi berikutnya adalah Michael, putera dari putera Sampoerna. Tahun 1916 Liem menempatkan huruf Tionghoa Ong ( 三 ) yang berarti Raja di depan produk unggulannya Dji Sam Soe. Kemudian ia menggabungkan symbol Ong dengan huruf Tionghoa yang berarti rakyat sehingga menghasilkan kombinasi huruf Tionghoa yang bermakna Sampoerna. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaannya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, 59

2 60 Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi SKT PT HM Sampoerna. Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah.setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem Sieng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangunnya kembali. Putera kedua Aga, yaitu Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi PT HM Sampoerna pada tahun Di bawah kendalinya, PT HM Sampoerna berkembang menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan moderen dan memulai masa investasi dan ekspansi. Pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris International Inc) mengakuisisi mayoritas kepemilikan PT HM Sampoerna. Perusahaan ini telah memproduksi sejumlah merek rokok seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, Raja Kretek yang melegenda Dji Sam Soe, dan U Mild. Tepatnya tanggal 18 Mei 2005, PT HM Sampoerna telah diakuisisi oleh Philip Morris International. PT HM Sampoerna juga mendistribusikan merek Marlboro, yang merupakan merek rokok terlaris di dunia. Philip Morris International (PMI) berpusat di Lausanne, Swiss. Merkmerk PMI diproduksi di-51 pabrik di dunia dan dijual lebih dari 160 negara. Sejak berdiri pada abad ke-19, PMI tumbuh menjadi organisasi yang mendunia, dan kini Philip Morris International memiliki karyawan. Perubahan besar terjadi pada tahun 1970 dan Volume penjualan PMI meningkat dari 87 juta batang menjadi 850 miliar batang. Peningkatan ini disertai dengan meningkatnya pendapatan, yaitu dari $ 425 juta menjadi lebih dari $ 55 miliar dalam periode yang sama. Pada tahun 2007, PMI meraih laba usaha

3 61 sebesar $ 8,9 miliar atau meningkat lebih dari seratus kali lipat dibandingkan pada tahun Keberhasilan dalam IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana, atau go public pada 27 Agustus 1990, berhasil menjual sahamnya sebanyak 27 juta lembar dengan harga Rp per lembar saham. Sejak itu PT HM Sampoerna selalu menduduki lapisan saham papan atas (blue chip). Sampoerna dan afiliasinya memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan rokok di Indonesia, yang meliputi sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin(skm). Sampoerna juga mendistribusikan produk PT Philip Morris Indonesia (PMI), Marlboro, di Indonesia. Rokok kretek menguasai sekitar 92% pasar rokok di Indonesia. Di antara merek rokok kretek Sampoerna adalah Dji Sam Soe, A mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild. Berkat fokus dan investasi pada portofolio merek, pada tahun 2013, kelompok merek inti perusahaan berhasil mempertahankan posisi pada 10 merek rokok teratas di Indonesia, dan berhasil mendongkrak pangsa pasar hingga mencapai 36,1%.Kelompok merek inti tersebut adalah A Mild, Dji Sam Soe, Marlboro, Sampoerna Kretek dan U Mild. Gambar 4.2

4 62 U Mild diluncurkan pada tahun 2005 sebagai bagian dari portofolio produk LTLN Sampoerna bersama dengan A Mild Pertumbuhan volume penjualan U Mild terus meningkat sejak diluncurkannya, mencapai 35,6% pada tahun Rokok ini memiliki kadar tar 15 mg dan nikotin 1,0 mg. Di Singapura produk ini dijual dengan nama Sampoerna U Kretek (dahulu Winner) dan di Malaysia dengan nama Sampoerna U. Didalam kiprahnya didalam persaingan produk rokok U Mild selalu menyuguhkan iklan-iklan yang menarik, pada capaian prosentase yang mulai naik pada tahun 2013 semenjak diluncurkannya pada tahun 2005 U Mild capaiannya terus melenjit, tentu faktor penting dibalik kesuksesanya adalah iklan dimana pada klimasknya pada tahun 2015 meluncurkan beberapa iklan yang cukup mearik perhatian yang salah satunya adalah iklan yang dipilih oleh peneliti untuk dianalisis, berikut adalah varian iklan dari produk rorok U Mild pada tahun 2015: Tabel 4.1 Varian Iklan Tahun Cowo Tau Peluk Boleh Lama Jangan 2015 Cowo Tau Tiap Luka Punya Cerita 2015 Cowo Tau Kalo Cinta Gak Pandang Bulu 2015 Cowo Tau Pinter Bagi Waktu 2015 Cowo Tau Kapan Harus Bohong 2015 Dari daftar varian iklan dari rokok U Mild dapat dilihat bahwa dari konsepnya lebih cendrung mengangkat maskulinitas pria, namun didalam edisinya yang membedakan konten pesannya, disini peneliti tertarik pada edisi iklan U Mild versi cowok tau kapan harus bohong dimana konten bohong seperti apa yang telah dipaparkan sebelumnya dimana diindonesia memandang bohong dari banyak segi dimana diindonesia sendiri terdapat budaya yang melarang orang menyakiti hati orang lain yang mendorong orang-orang diindoenseia sendiri untuk berbohong didalam waktu-waktu tertentu untuk menghindari agar tidak menyakiti

5 63 orang lain. Maka pandngan perilaku berbohong diindonesia sangat relatif penilainya dimana masyarakat percaya didalam waktu tertentu bohong diperluhan. alasan peneliti memilih iklan U Mild versi cowok tau kapan harus bohong tentunya sejalan dengan karakteristik segmen pasar diindonesia sendiri dimana konten bohong sangan menarik untuk dianalisa lebih mendalam Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan menguraikan data hasil penelitian yang telah di lakukan dengan objek kajian iklan U Mild versi cowok tau kapan harus bohong. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik atau bidang tertentu secara faktual dan tepat. Data yang diperoleh tersebut dikumpulkan, disusun, kemudian dianalisis menggunakan Semiotika milik Roland Barthes. Untuk itu, sebelum melakukan analisis secara lebih mendalam, peneliti akan membuat gambaran dari story board dan story line dari iklan rokok U Mild versi cowok tau kapan harus bohong. Di sini peneliti akan menyusun adeganadegan dalam iklan tersebut dalam bentuk frame by frame guna memudahkan pemahaman akan rangkaian cerita dalam iklan secara keseluruhan. Setelah itu peneliti akan menganalisis pesan iklannya ke dalam peta semiotika dengan metode analisis Roland Barthes Analisis Iklan U Mild Versi Cowok Tau kapan Harus Bohong 1. Sinopsis Iklan U Mild Versi Cowok Tau kapan Harus Bohong Gambar 4.3

6 64 Iklan televisi berdurasi 15 detik yang bertemakan Cowok Tau Kapan Harus Bohong dimana didalam iklan menceritakan sepasang pria dan perempuan sebagai tokoh utama didalam iklan U Mild versi cowok tau kapan harus bohong. Didalam iklan yang ditampilkan perempuan memasak untuk pria yang berperan sebagi pasangannya, dan perempuan terlihat didalam tayangan memasak sebuah masakan sejenis mie didapaur dan menyajikan diruang makan untuk pria. Pada Scene pertama perlihatkan seorang perempuan tengah memasak didapur, didalamnya terdapat simbol simbol yang digunakan seperti Ekspresi wajah yang serius, latar belakang dan properti yang digunakan. Pada scene selanjutnya setelah masakan selesai perempuan menyiapkan masakannya diruang makan untuk pria, pada scene ini tampak perempuan mengamati pria yang duduk berhadapan dengannya yang tengah mencicipi makanan yang dibuatnya sambil menaruh salah satu tangannya di pipi kanan bagian bawah. Lalu masuk scene selanjutnya ketika pria usai mencicipi masakan yang dibuat oleh perempuan lalu ia mengguakan jari-jarinya untuk mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja atau masakannya enak, dan perempuan pun tersenyum. Pada scene selanjutnya ketika perempuan tengah berbalik badan, pria menujukan satu ekspresi wajah yang seolah-olah ingin muntah. Pada akhir scene di iklan ini pria mengangkat ibu jari dambil tersenyum diiringi dengan tag line Cowok tau kapan harus bohong.

7 65 2. Scene Iklan U Mild Versi Cowok Tau kapan Harus Bohong Tabel 4.2 Visual Audio Type Shoot Jingle MS (Medium Shot) Jingle LS (Long Shot) Jingle MS (Medium Shot) Jingle MCU (Medium Close Up)

8 66 Jingle MLS (Medium Long Shot) Announcher Cowok Tau Kapan Harus Bohong CU (Close Up) Analisis Scene Scene 1 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel 4.3 Teknik Pengambilan Gambar : Medium Shot 1. Penanda 2. Petanda Perempuan sedang memasak Perempuan yang ragu akan didapur dengan Ekspresi wajah kemampuannya dalam memasak. perempuan yang tampak ragu dalam memasak.

9 67 3. Tanda Denotatif Perempuan sedang memasak didapur dengan dengan mimik wajah ragu akan kemampuan memasaknya. 4. Penanda Konotatif Merasak dengan ragu-ragu dengan kemampuan memasanya. 5. Petanda Konotatif Tidak percaya diri dalam memasak. 6. Tanda Konotatif Memasak dengan ragu-ragu adalah bentuk ketidak pecaya dirian terhadap kemampuannya dalam memasak. Teknik pengambilan yang digunakan dalam gambar tersebut adalah MS (Medium Sout) dimana obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama. Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh seperti yang ditanyangkan pada scene 1 yaitu seorang perempuan yang sedang memasak terlihat lebih jelas dan lebih detail dari pada latar belakangnya yaitu dapur dan properti-propertinya sehingga pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja. a. Deskripsi tanda denotatif pada scene 1 Pada scene diatas, yang menjadi penanda denotasi adalah shot yang memperlihatkan Perempuan yang sedang memasak didapur dengan ekspresi wajah serius dan petanda denotasinya adalah Totalitas dalam memasak untuk mendapat hasil maksimal. Dari penanda dan petanda yang ada, maka didapatkan tanda denotasi yang muncul yaitu Perempuan sedang memasak didapur dengan serius agar menghasilkan masakan yang sempurna..

10 68 b. Deskripsi tanda konotasi pada scene 1 Pada scene 2, didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene 1 ini penanda konotasinya adalah Membuat masakan dengan hasil yang sempurna adalah salah satu tugas perempuan, sedangkan petandanya adalah Memasak adalah tugas dari seorang perempuan., sehingga dapat memunculkan makna konotasi bahwa. Scene 2 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel Penanda Teknik Pengambilan Gambar : Long shot 2. Petanda Perempuan menyajikan hasil masakannya untuk pria diruang makan. 3. Tanda Denotatif Menunjukan kedekatan hubungan antar keduanya. Perempuan yang menyajikan makanan untuk pria di ruang makan yang menggabarkan sebuah kedekatan khusus. 4. Penanda Konotasi 5. Petanda Konotasi Sesuatu yang spesial diberikan perhatian yang khusus salah satu caranya yaitu dengan mensajikan makanan untuknya. Perempuan mensajikan makananan untuk pria mengindikasikan kedekatan hubungan antara perempuan dan pria. 6. Tanda Konotasi Perempuan yang mensajikan makanan untuk pria adalah sauatu bentuk perhatian khusus yang memberikan kesan spesial.

11 69 Teknik pengambilan gambar secara Long Shot sangat jauh menampilkan objek secara keseluruhan, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas. Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dimana dapat kita lihat pada tayangan secene ini ingin ingin menampilkan latar belakang ruang makan yang terlihat muali dari meja makan sampai perlengkapan diruang makan hampir mendominasi, gambar yang terlihat juga ingin menampilkan suasana didalam ruang makan dan aktifitas didalamnya. a. Deskripsi tanda denotatif pada scene 2 Terlihat dalam scene 2 tampak seorang perempuan menyajikan hasil masakannya untuk pria diruang makan yang menjadi penanda denotasi dengan latar belakang belakang yang terlihat lebih luas yaitu ruang makan yang secara sifat adalah ruang privasi, kemudian petanda denotasinya adalah menunjukan sebuah kedekatan hubungan antar dimana hal itu dilihat dari sebah perhatian dari perempuan yang memberikan pelayanan dan juga dilihat dari sisi latar dalam scene ini yang sempat di singgung yaitu ruang yang sifatnya pribadi, maka orang yang memiliki kedekatan khusus yang berada diruang itu. Dari penanda dan petanda yang ada, maka didapatkan tanda denotasi yang muncul yaitu Perempuan yang menyajikan makanan untuk pria yang menggabarkan sebuah perhatian khusus / spesial. b. Deskripsi tanda konotasi pada scene 2 Pada scene 2, didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene 2 ini penanda konotasinya adalah Sesuatu yang spesial diberikan perhatian yang khusus salah satu caranya yaitu dengan mensajikan makanan untuknya, sedangkan petandanya adalah Perempuan mensajikan makananan untuk pria mengindikasikan kedekatan hubungan antara perempuan dan pria, sehingga dapat memunculkan makna konotasi bahwa Perempuan yang mensajikan makanan untuk pria adalah sauatu bentuk perhatian khusus yang memberikan kesan spesial.

12 70 Scene 3 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel Penanda Angle : Medium Shot 2. Petanda Perempuan duduk dengan menaruh tangan dibawah pipi sebalah kanannya dan berhadapan dengan pria yang sedang mencoba makanan. 3. Tanda Denotatif Perempuan perhatikan kepada pria pria. memberikan Perempuan duduk berhadapan dengan pria yang sedang mencoba makanan dan memberikan sebuah perhatian mendalam kepada pria pria dengan menaruh tangan dibawah pipi sebalah kanannya. 4. Penanda Konotasi Perhatian seorang perempuan terhadap pria yang tengah mencoba makanan. 5. Petanda Konotasi Perempuan yang sedang berusaha memberikan perhatian kepada pria ketika mencoba makanan. 6. Tanda Konotasi Sebuah perhatian mendalam dilakukan seorang wanit sambil menaruh tangan dibawah pipi sebalah kanan menggambarkan bahwa sedang perempuan tengah berusaha memberikan pemahaman pria yang duduk dihadapannya yang sedang mencoba makanan.

13 71 Teknik pengambilan yang digunakan dalam gambar tersebut adalah MS (Medium Sout) dimana obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama. Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh seperti yang ditanyangkan pada scene 3 yaitu seorang perempuan yang sedang duduk berhadapan dengan seorang pria diatmpilkan terlihat lebih jelas dan lebih detail dari pada latar belakangnya yaitu ruang makan dan propertipropertinya sehingga pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja. a. Deskripsi tanda denotatif pada scene 3 Pada scene diatas, yang menjadi penanda denotasi adalah shot yang memperlihatkan Perempuan duduk dengan menaruh tangan dibawah pipi sebalah kanannya dan berhadapan dengan pria yang sedang mencoba makanan., dan petanda denotasinya adalah Perempuan memberikan perhatikan kepada pria pria.. Dari penanda dan petanda yang ada, maka didapatkan tanda denotasi yang muncul yaitu Perempuan duduk berhadapan dengan pria yang sedang mencoba makanan dan memberikan sebuah perhatian mendalam kepada pria dengan menaruh tangan dibawah pipi sebalah kanannya. b. Deskripsi tanda konotasi pada scene 3 Pada scene 3, didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene keenam ini penanda konotasinya adalah Perhatian seorang perempuan terhadap pria yang tengah mencoba makanan., sedangkan petandanya adalah Perempuan yang sedang berusaha memberikan perhatian kepada pria ketika mencoba makanan, sehingga dapat memunculkan makna konotasi yaitu Sebuah perhatian mendalam dilakukan seorang wanit sambil menaruh tangan dibawah pipi sebalah kanan menggambarkan bahwa sedang perempuan tengah berusaha memberikan pemahaman pria yang duduk dihadapannya yang sedang mencoba makanan.

14 72 Scene 4 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel Penanda Teknik Pengmabilan Gambar : Medium Close Up 2. Petanda Pria sedang makan dan menggunakan bahasa isyarat (non verbal) dengan tangannya (jari) membentuk lingkaran dihadapan perempuan. Suatu pernyataan terhadap yang menyatakan Oke kepada perempuan. 3. Tanda Denotatif Pria yang menggunakan bahasa isyarat non verbal dengan membentuk lingkaran kepada perempuan untuk mengutarakan maksud bahwa makanannya oke. 4. Penanda Konotatif Isyarat yang menyatakan bahwa makanan yang enak. 5. Petanda Konotatif Isyarat yang menunjukan bawasanya pria menikmati makanannya sebagai bentuk apresiasi positif yang terhadap perempuan sebagai pembuat masakan.

15 73 6. Tanda Konotatif. Isyarat non verbal atau pesan gestural yang disampaikan dengan tangannya dengan membentuk lingkaran untuk menyampaikan kesan baik terhadap makanan yang dimakannya sehingga pria tampak menikmatinya. Teknik yang digunakan dalam pengambilan gambar adalah Medium close up, dapat dikategorikan sebagai komposisi Potret setengah badan, dengan background yang masih dapat sedikit terlihat. Pengambilan gambar ini memperdalam gambar dengan lebih menunjukkan profil dari obyek seperti apa yang ditampilkan dalam scene ini lebih fokus terhadap detail pria sebagai tokoh didalam iklan. Tampilan background menjadi hal kedua yang diperhatikan. Yang terpenting adalah fokus kepada pemeran, bahasa tubuh dan emosi tokoh utama dalam bingkai gambar ini dapat terlihat dengan jelas dan mendetai sehingga benar-benar dapat dipahami oleh pemirsa. a. Deskripsi tanda denotatif pada scene 4 Pada scene 4, didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene 4 ini penanda denonotasinya adalah Pria sedang makan dan menggunakan bahasa isyarat (non verbal) dengan tangannya (jari) membentuk lingkaran dihadapan perempuan. sedangkan petandanya adalah Suatu pernyataan terhadap yang menyatakan Oke kepada perempuan. Sehingga dapat memunculkan makna denotasi bahwa Pria yang menggunakan bahasa isyarat non verbal dengan membentuk lingkaran kepada perempuan untuk mengutarakan maksud bahwa makanannya oke. b. Deskripsi tanda konotatif pada Scene 4 Terlihat dalam scene 4 memperlihatkan tayangan yang menampilkan bahasa isyarat sebagai simbol-simbol. Pada scene 4 ini penanda konotasinya adalah Isyarat yang menyatakan bahwa makanan yang enak., sedangkan petandanya adalah menampilkan Isyarat yang menunjukan bawasanya pria

16 74 menikmati makanannya sebagai bentuk apresiasi positif yang terhadap perempuan sebagai pembuat masakan.. Sehingga dapat memunculkan makna konotasi tentang Isyarat non verbal atau pesan gestural yang disampaikan dengan tangannya dengan membentuk lingkaran untuk menyampaikan kesan baik terhadap makanan yang dimakannya sehingga pria tampak menikmatinya. Scene 5 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel Penanda Teknik Pengambilan Gambar : Medium Long Shot 2. Petanda Pria dengan ekspresi wajah ingin muntah setelah memakan makanan saat wanita memalingkan wajahnya sambil tersenyum. Pria menyembunyikan fakta bahwa makanan yang dibuat oleh perempuan tidak enak untuk membahagiakannya. 3. Tanda Denotatif Ekspresi wajah ingin muntah sebagai ungkapan bahwa makanan yang dibuat oleh perempuan bahwa tidak enak dan dilakukan pada saat perempuan memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan fakta demi membahagiakan perempuan.

17 75 4. Penanda Konotasi Pria menyembunyikan fakta dari perempuan tentang makanan yang tidak enak. 5. Petanda Konotasi Ekspresi wajah ingin muntah setelah memakan makanan adalah fakta yang disembunyikan untuk membahagiakan perempuan. 6. Tanda Konotasi Pria yang menyembunyikan fakta bahwa makanan yang dibuat perempuan tidak enak untuk membahagiakan perempuan. Teknik pengambilan dengan jenis Shot yang menyajikan bidang pandangan yang masih menitik beratkan lebih dekat obyek manusia, tampak pada scene ini pria dan perempuan tampak sedikit jauh tetapi kekuatan detail masih lebih kuat kepada pemerannya, biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala seperti yang terlihat di gambar. a. Deskripsi tanda denotasi pada scene 5 Pada scene 5 didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene 5 ini penanda denonotasinya adalah Pria dengan ekspresi wajah ingin muntah setelah memakan makanan saat wanita memalingkan wajahnya sambil tersenyum. Petanda yang tertangkap pada tayangan ini adalah Pria menyembunyikan fakta bahwa makanan yang dibuat oleh perempuan tidak enak untuk membahagiakannya. Sehingga dapat memunculkan makna denotasi bahwa Ekspresi wajah ingin muntah sebagai ungkapan bahwa makanan yang dibuat oleh perempuan bahwa tidak enak dan dilakukan pada saat perempuan memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan fakta demi membahagiakan perempuan. b. Deskripsi tanda konotasi scene 5 Terlihat dalam scene 5 memperlihatkan tayangan yang menampilkan sebuah ekspresi wajah. Pada scene 5 ini penanda konotasinya adalah Pria

18 76 menyembunyikan fakta dari perempuan tentang makanan yang tidak enak, sedangkan petandanya adalah Ekspresi wajah ingin muntah setelah memakan makanan adalah fakta yang disembunyikan untuk membahagiakan perempuan. Sehingga dapat memunculkan makna konotasi yaitu Pria yang menyembunyikan fakta bahwa makanan yang dibuat perempuan tidak enak untuk membahagiakan perempuan. Scene 6 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel 4.8 Teknik Pengambilan Gambar : Medium Shot 1. Penanda Makanan yang disajikan jenis 2. Petanda Makanan sekunder 3. Tanda Denotasi Makanan jenis Mie adalah makanan sekunder. 4. Penanda Konotasi 5. Petanda Konotasi Makanan sekunder adalah Mie adalah makanan yang tidak makanan yang hanya dikonsumsi setiap waktu. 6. Tanda Konotasi Makanan jenis Mie adalah makanan sekunder yang dikonsumsi dalam waktu atau moment tertentu. Teknik pengambilan yang digunakan dalam gambar tersebut adalah MS (Medium Sout) dimana obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama. Tidak memiliki variasi sebab hampir

19 77 seluruh type of shot yang menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh seperti yang ditanyangkan pada scene 6 yaitu seorang perempuan yang memnujukan sebuah makanan jenis mie yang dimasaknya, apa diatmpilkan terlihat lebih jelas dan lebih detail dari pada latar belakangnya yaitu ruang makan dan properti-propertinya sehingga pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh dan aktivitas didalam frame saja. a. Deskripsi tanda denotasi pada scene 6 Pada scene 6 didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene 6 ini penanda denonotasinya adalah Makanan yang disajikan jenis Mie, sedangkan petandanya adalah Makanan sekunder, Sehingga dapat memunculkan makna denotasi bahwa Makanan jenis Mie adalah makanan sekunder. b. Deskripsi tanda konotasi pada scene 6 Terlihat dalam scene 6 memperlihatkan makan jenis Mie. Pada scene 6 ini penanda konotasinya adalah Makanan sekunder adalah makanan yang hanya dikonsumsi dalam waktu tertentu, sedangkan petandanya adalah menampilkan Mie adalah makanan yang tidak dikonsumsi setiap waktu.. Sehingga dapat memunculkan makna konotasi tentang Makanan jenis Mie adalah makanan sekunder yang dikonsumsi dalam waktu atau moment tertentu.

20 78 Scene 7 Iklan U Mild Versi Cowok tau kapan harus bohong Tabel 4.9 Teknik Pengambilan Gambar : Medium Shot 1. Penanda Pada akhir scene ini tampak seorang pria mengangkat jempolnya sambil tersenyum, 2. Petanda Sebuah iklan produk rokok U Mild yang menujukan pria maskulin yang tau kapan harus berbohong. Terdapat tulisan cowok tau kapan harus bohong 3. Tanda Denotatif Menampilkan seorang Pria yang mengangkat ibu jari sambil tersenyum sebagai tokoh dalam iklan rokok U Mild yang dismpingya terdapat tulisan cowo tau kapan harus bohong sebagai tanda seorang pria yang sejati. 4. Penanda Konotasi Pria sejati yang tau kapan harus berbohong sebagai tokoh iklan rorok U Mild. 5. Petanda Konotasi Iklan rorok U Mild identik dengan pria sejati. 6. Tanda Konotasi Tokoh pria didlam iklan rorok U Mild adalah pria sejati yang tau kapan waktunya harus berbohong..

21 79 Teknik pengambilan yang digunakan dalam gambar tersebut adalah MS (Medium Sout) dimana obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama. Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh seperti yang ditanyangkan pada scene7 yaitu seorang seorang pria yang mengangkat ibu jarinya sambil tersenyum, apa diatmpilkan terlihat lebih jelas dan lebih detail dari pada latar belakangnya yaitu ruang makan dan propertipropertinya sehingga pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh dan aktivitas didalam frame saja. a. Deskripsi tanda denotasi pada scene 7 Pada scene 7 didapatkan sebuah hasil analisis tanda yang berasal dari penanda dan petanda yang diteliti. Pada scene 7 ini penanda denonotasinya adalah Pada akhir scene ini tampak seorang pria mengangkat jempolnya sambil tersenyum,terdapat tulisan cowok tau kapan harus bohong, sedangkan petandanya adalah Sebuah iklan produk rokok U Mild yang menujukan pria maskulin yang tau kapan harus berbohong, Sehingga dapat memunculkan makna denotasi bahwa Menampilkan seorang Pria yang mengangkat ibu jari sambil tersenyum sebagai tokoh dalam iklan rokok U Mild yang dismpingya terdapat tulisan cowo tau kapan harus bohong sebagai tanda seorang pria yang sejati. b. Deskripsi tanda konotasi pada scene 7 Pada scene 8 ini penanda konotasinya adalah Pria sejati yang tau kapan harus berbohong sebagai tokoh iklan rorok U Mild, sedangkan petandanya adalah Iklan rorok U Mild identik dengan pria sejati, Sehingga dapat memunculkan makna konotasi tentang Tokoh pria didalam iklan rorok U Mild adalah pria sejati yang tau kapan waktunya harus berbohong.

22 Pembahasan Dengan strategi kreatifnya dalam mengangkat sebuah konsep yang cukup menarik perhatian yaitu konsep bohong yang disampaikan melaui simbol-simbol, iklan rorok U Mild versi cowok tau kapan harus bohong pada dasarnya sama dengan iklan-iklan lainnya yang masih berfungsi sebagai ajang berdagang produk dan jasa, dimana pada kasus iklan yang disajikan produk rokok U Mild adalah iklan memiliki tujuan komersial. Pada celah itulah sebuah iklan dapat analisis maknanya, terutama dalam hal konsep bohong yang disajikan melalui simbolsimbol yang berkaitan dengan sudut pandang mengenai perilaku berbohong didalam masyarakat yang memandang bahwa bohong boleh dilakukan namun didalam kondisi tertentu seperti halnya untuk menjaga perasaan orang lain karena didalam budaya orang-orang timur sendiri memiliki karakter tidak ingin menyakiti hati orang lain seperti apa yang telah disampaikan Karl Bertnes terutama di Indonesia, dan bohong didalam keseharian masyarakat sudah menjadi hal yang lumrah asalhkan dalam koridor untuk menjaga perasaan orang lain. Iklan rorok U Mild dapat dikatakan cerdik sebab mampu mengangkat sebuah konsep iklan yang berkaitan kebiasaan didalam masyarakat terutama segemen pasar utama yaitu lakilaki, dimana seorang laki-laki sejati adalah lelaki yang mampu menjaga perasaan seorang perempuan meskipun harus berbohong. Pada analisis scene 1 menunjukan seorang perempuan dengan keraguan akan kemampuan memasaknya yang tampak pada mimik mukanya namun tetap berusaha keras untuk memasak untuk pria hingga berhasil membuat masakan dan pada analisis scene 2 perempuan tampak menyajikan makanan di meja makan untuk pria sehingga pria dapat mencoba hasil masakan yang dibuat oleh perempuan yang tampak pada analisis scene 3. Melihat hal itu lelaki tentu tidak ingin mengecewakan perepuan yang telah berusaha membuatkannya maskan sehingga ketika mencoba masakan pria tampak memberikan suatu pernyataan menggunakan jarinya dengan melingkarkan jarinya pada scene 4 yang menunjukan bahwa makanan tersebut tidak masalah dan tampak menikmatinya. Namun setelah wanita memalingkan wajahnya sambil tersenyum bahagia karena merasa ia telah berhasil membuatkan masakan yang sempurna tampak pada scene

23 81 5 pria menunjukan ekspesi wajah ingin muntah dimana sebenarnya makanan tersebut tidaklah enak dan pria sebenarnya tidaklah menikmatinya. Dari pembahasan mengenai hasil analisis diatas tentunya terjadi flasification (upaya pemalsuan) terhadap apa yang sebenarnya dimana apa yang disampaikan pada scene 4 tidak berkesesuaian dengan scene 5, sehingga dari apa yang dilakukan pria didalam tayangan iklan adalah termasuk dalam tindakan berbohong dengan membuat suatu pernyataan yang tidak sesaui keadaan. Jika dipandang dari sudut pandang Interpersonal Deception Theory maka dianggap boleh berangkat dari asumsi ontologi metateorical dimana tindakan bohong adalah tindakan yang manusiawi tergantung pada situasi dan kondisi diantara individu yang terlibat. Didukung dengan ciri pendukung dimana motivasi didalamnya adalah menjaga perasaan orang lain ataupun hanya sekedar apresiasi. Dipandang dari segi etika memanglah berbohong adalah perilaku atau perlakuan yang tidak etik, bernagkat dari argumentasi bahwa tidak ada satupun orang yang senang jika dibohongi namun didalam sisi pandang moralitas akan berbeda ketika baik dan buruk sebuah perilaku diberikan nilai maka kaitan eratnya dengan hati nurani dimana peran hati nurani sangat krusial dalam menentukan baik dan buruk perilaku, dalam konteks ini bohong didalam iklan ini jika dilihat dari etika dan moral tentunya adalah sebuah kewajaran meliahat motivasinya yaitu tidak ingin mengecewakan orang lain. Pada akhir scene iklan U Mild versi cowok tau kapan harus bohong menampilkan seorang pria dan tulisan cowowk tau kapan harus bohong besrta logo roko U Mild yang memberikan nilai tukar bagi segmen pasar utama yaitu laki-laki bahwa lelaki sejati adalah lelaki yang mampu menjaga perasaan seorang perempuan.

MUSLIKAH SUCIATI B

MUSLIKAH SUCIATI B ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PT. SAMPOERNA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Diakuisisi di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perjalanan sejarah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (PT. H.M. Sampoerna Tbk) berawal dari tahun 1913 ketika imigran dari Surabaya,

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Zulyanto Ariwibowo 11209855 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Mustopadidjaja adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok,

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Danial Farhan 11210668 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia dengan memproduksi sejumlah merek rokok

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS)

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS) BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS) III.1 Sejarah PT. HMS Sejarah perusahaan ini diawali dengan didirikannya perusahaan bernama Handel Maastchapij Liem Seeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sampoerna A Mild adalah perintis rokok mild di Indonesia sejak awal tahun 90-an. Perusahaan ini telah bekerja keras untuk mempromosikan dan mengedukasi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Wilayah Penelitian. Mild Sampoerna versi orang pemimpi, sedangkan untuk obyek penelitian dalam

A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Wilayah Penelitian. Mild Sampoerna versi orang pemimpi, sedangkan untuk obyek penelitian dalam 45 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Wilayah Penelitian Subyek analisis dalam penelitian ini yang dijadikan adalah iklan rokok A Mild Sampoerna versi orang pemimpi, sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Gudang Garam Tbk. PT Gudang Garam Tbk yang selanjutnya disebut Gudang Garam adalah sebuah perusahaan rokok populer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

PERTANYAAN JAWABAN. ( Iklan Tim Tam ) LAMPIRAN LAMPIRAN. 1. Bagaimana menurut anda iklan tersebut secara keseluruhan?

PERTANYAAN JAWABAN. ( Iklan Tim Tam ) LAMPIRAN LAMPIRAN. 1. Bagaimana menurut anda iklan tersebut secara keseluruhan? LAMPIRAN LAMPIRAN PERTANYAAN ( Iklan Tim Tam LAKI - LAKI JAWABAN PEREMPUAN 1. Bagaimana menurut anda iklan tersebut secara keseluruhan? warna yang ditampilkan menarik dan cerah. Secara keseluruhan visualnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta

BAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta BAB IV GAMBARAN UMUM A. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi ini mengakibatkan kemajuan pada teknologi dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III ANALISIS OBJEK BAB III ANALISIS OBJEK 3.1 Objek atau Subjek Penelitian 3.1.1 Iklan Rokok Djarum 76 Rokok Djarum 76 merupakan merek rokok yang terkenal di Indonesia, diberi nama Djarum 76 karena diperkenalkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhanmanusia semakin bertambah seiring dengan kemajuan teknologi.kemajuan teknologi juga dapat menunjang kemajuan dibidang lainnya, yang salah satunya yaitu dalam

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Gudang Garam Tbk. dengan menganalisis kinerja perusahaan melalui analisis strategi bisnis serta menggunakan rasio

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Sekilas Tentang PT.H.M. Sampoerna Tbk.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Sekilas Tentang PT.H.M. Sampoerna Tbk. BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sekilas Tentang PT.H.M. Sampoerna Tbk. PT.H.M. Sampoerna Tbk., merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia dan termasuk dalam jajaran perusahaan terbesar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Iklan A Mild versi Manimal dan U Mild versi Cowo Lebih Tau sama-sama menggunakan format naskah campuran, yakni antara slice of life, vignettes and situations serta personality

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Aqua Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah TUGAS LAPORAN Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Proses Bisnis (APB) Disusun Oleh : Nama : Andrian Ramadhan

Lebih terperinci

FRAME DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF. Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467

FRAME DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF. Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467 DALAM SLOGAN IKLAN ROKOK: ANALISIS LINGUISTIK KOGNITIF Oleh: Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467 1. PENDAHULUAN Slogan adalah frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan sosial sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era modern abad ke 21 saat ini, dunia periklanan melakukan bermacam-macam cara untuk menarik perhatian audience oleh pekerja kreatif. Televisi merupakan media

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Penyajian Data Iklan Tim-Tam 4.1.1. Iklan 1 : Iklan Tim-Tam versi Kebahagiaan Kecil Berlapis Cokelat 4.1.1.1. Breakdown per Scene Kedua iklan ini akan dibreakdown berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu untuk mengetahui bagaimana film 9 Summers 10 Autumns mendeskripsikan makna keluarga dan reproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kegiatan perekonomian saat ini, jumlah produk serta layanan jasa baru bermunculan cukup signifikan. Di zaman di mana perkembangan dan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Gaya hidup masyarakat saat ini sangat dekat dengan rokok. Tidak hanya orang dewasa, remaja dan anak-anak sekarang juga sudah banyak yang mengkonsumsi rokok. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi dapat terjadi kapanpun, dan dimana saja. Komunikasi yang terjadi dapat bersifat verbal

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. rinci, sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian. Deskripsi obyek penelitian yang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. rinci, sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian. Deskripsi obyek penelitian yang BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Bab II ini akan membahas atau mendeskripsikan obyek penelitian secara rinci, sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian. Deskripsi obyek penelitian yang akan dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang 65 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Profil Produk Sampoerna atau PT. Hanjaya Mandala Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian dan pembahasan kesimpulan yang diperoleh dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media Televisi, dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Simulasi Teknik Dasar Penggunaan Kamera AVI Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tugas Buatlah

Lebih terperinci

ANALISIS SEMIOTIK IKLAN U-MILD DI MEDIA TELEVISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEIRCE

ANALISIS SEMIOTIK IKLAN U-MILD DI MEDIA TELEVISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEIRCE ANALISIS SEMIOTIK IKLAN U-MILD DI MEDIA TELEVISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEIRCE SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seperti semua orang ketahui rokok adalah produk yang yang menimbulkan penyakit bila dikonsumsi. Di Indonesia industri rokok sangat besar adanya hampir enam puluh juta

Lebih terperinci

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang Analisis Non Narrative Film 1. Kostum Kostum yang digunakan dalam kedua film ini memiliki kesamaan nuansa yang hampir serupa. Dalam film Avatar, kita mendapatkan kaum navy menggunakan kostum asli pribumi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penyajian data pada bab sebelumnya, kemudian data tersebut dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : 1. Penanda dan Petanda. Petanda merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian semakin akrab oleh khalayak, khalayak disini juga menjadi saksi atas perkembangan teknologi di dunia pertelevisian saat ini. Tentunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Iklan Tri Indie+ diperankan oleh anak-anak pada sebagian besar scene nya. Dalam keseluruhan tampilan yang diperankan oleh anak-anak yang membicarakan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi harapan dan tantangan tersendiri bagi produsen rokok lainnya di dalam negeri. Peta tata

Lebih terperinci

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Paparan Publik Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), selanjutnya disebut Sampoerna, berdiri pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Saat ini adalah era di mana orang membeli barang bukan karena nilai manfaatnya, melainkan karena gaya hidup yang disampaikan melalui media massa. Barang yang ditawarkan

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya bercerita tentang seekor anjing ras Akita inu asal Jepang yang sangat setia pada tuannya. Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan analisa dua jalur : 4.1.1. Komposisi Responden Antara Segmen Mahasiswa Dan Pekerja Dari komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan, komunikasi dikatakan berhasil. Sebaliknya, bila terjadi perbedaan penafsiran atas makna

BAB I PENDAHULUAN. pesan, komunikasi dikatakan berhasil. Sebaliknya, bila terjadi perbedaan penafsiran atas makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dalam komunikasi adalah terjadinya pertukaran makna antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Bila makna yang diterima sesuai dengan makna yang dikirim si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunduran industri rokok di negara barat memberikan dorongan kepada industri tembakau untuk mencari konsumen baru di negara-negara termiskin di dunia. Fakta

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara : 1. Bird Eye View Teknik pengambilan

Lebih terperinci

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

Pengertian Videografy

Pengertian Videografy Videografy Pengertian Videografy Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari dan mendapatkan kebutuhan informasi, baik sekedar untuk pengetahuan maupun memenuhi

Lebih terperinci

# Benarkah rokok menjadi lambang maskulinitas? Seperti pada beberapa penelitian yang diadakan di Eropa, justru perempuan karir yang sukses cenderung m

# Benarkah rokok menjadi lambang maskulinitas? Seperti pada beberapa penelitian yang diadakan di Eropa, justru perempuan karir yang sukses cenderung m BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok memang sangat identik dengan pria. Tetapi tidak menutup kemungkinan seorang wanita bisa saja merokok. Jika seorang wanita merokok, khusus seorang gadis,

Lebih terperinci

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa

Lebih terperinci

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn STORY BOART FILM BELENGGU SCENE 6-11 Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Reni Apriliana 14148155 Sri Cahyani Putri 14148150 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mendokumentasikan suatu moment penting. Fotografi merupakan bagian dari seni dan teknologi. Bersamaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Pesan iklan kini muncul dimana saja, di Billboard, Radio, Televisi, Internet, di toko, dan hampir disetiap ruang yang kosong iklan selalu hadir. Dalam konteks pemasaran,

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015 PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA 2015 27 April 2015 Agenda IKHTISAR PENTING KUARTAL PERTAMA 2015 IKHTISAR BISNIS IKHTISAR KEUANGAN PT HM SAMPOERNA Tbk. KOMITMEN UNTUK INDONESIA 2 Ikhtisar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Responden memiliki versi yang berbeda-beda mengenai makna kata orang pintar, dari sekian banyak makna yang dikemukakan oleh responden diperoleh 3 kelompok jawaban yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri rokok di dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang ketat. Apalagi dengan adanya beberapa perusahaan industri rokok yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum.

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum. 1 ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN Oleh Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penanda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018 Paparan Publik Mindaugas Trumpaitis Bursa Efek Jakarta April 27, 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS ) semata-mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari

Lebih terperinci

Mamik Mardiani Topowijono M.G. Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Mamik Mardiani Topowijono M.G. Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN KONSEP EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) (Studi Pada PT HM Sampoerna, Tbk. yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2009-2011) Mamik Mardiani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Zaman menuntut perusahaan-perusahaan agar bekerja lebih ekstra dalam mempertahankan eksistensinya. Era globalisasi juga menyebabkan persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar Macam Macam Angle Pengambilan Gambar 1. Bird eye. Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari sudut super tinggi dan jarak jauh. biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan efek keramaian (keramaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara berkembang, yang memiliki jumlah penduduk terbesar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara berkembang, yang memiliki jumlah penduduk terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang, yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan jumlah 253.609.643 (Detik, 2014, para. 5) tentu saja menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci