BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting dalam perkembangan suatu bangsa. Melalui pendidikan, masyarakat senantiasa berusaha untuk melestarikan nilai-nilai luhur kebudayaannya yang telah terukir dalam sejarah bangsa tersebut. Fungsi dan tujuan dari suatu pendidikan yaitu mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan yang harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pernyataan ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2003 Bab II pasal 3, tujuan pendidikan nasional yaitu sebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas sejalan dengan Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab IV Pasal 13 tentang jalur penyelenggaraan sistem pendidikan nasional yang dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang yang terdiri dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan tinggi disebut pula dengan perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. 1

2 2 Salah satu jalur pendidikan sekolah jenjang pendidikan tinggi yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pendididikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu jurusan yang ada di bawah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) yang terdiri dari tiga program studi yaitu Tata Boga, Tata Busana, dan PKK. Kurikulum yang ada di jurusan PKK terdiri dari beberapa komponen yaitu: Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Keahlian Fakultas, Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi, Mata Kuliah Pilihan Konsentrasi/MKPP, Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT), Mata Kuliah Profesi(MKP). Berdasarkan Silabus Mata Kuliah Praktek Usaha Boga (2007:14) menerangkan deskripsi mata kuliah Praktek Usaha Boga yaitu : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah Keahlian (MKK) Program studi Program S-1 Pendidikan Tata Boga, setelah selesai perkuliahan ini mahasiswa mampu melakukan praktek penjualan produk boga dalam bentuk kantin/cafetaria, pesanan makanan. Mata kuliah ini membahas tentang: Pembuatan perencanaan praktek membuka usaha kantin dan pesanan makanan, merencanakan menu, menghitung kebutuhan bahan makanan, pemilihan dan pembelian bahan, menghitung harga jual, alat mengolah dan alat menyajikan/kemasan, pemasaran, promosi, pembukuan. Mata kuliah Praktek Usaha Boga merupakan mata kuliah praktikum, artinya mata kuliah ini lebih banyak ditekankan pada praktikum. Mahasiswa Tata Boga diwajibkan untuk melaksanakan praktek di kantin yang masing-masing dibagi menjadi kelompok kecil. Kelompok kecil yang telah dibuat tersebut terdiri dari empat orang disertai dengan pembagian kerja yaitu: ketua, tenaga ahli, bendahara, tenaga service. Pada satu semester ini, mahasiswa harus menyelesaikan seluruh kegiatan yang meliputi penyelenggaraan kantin, menerima pesanan, dan praktek kerja di sebuah restoran atau rumah makan selama dua

3 3 minggu. Pelaksanaan praktikum usaha boga tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman pada mahasiswa, sehingga mahasiswa memiliki kesiapan usaha katering. Tujuan dari mata kuliah Praktek Usaha Boga yang tercantum dalam silabus mata kuliah Program Studi Pendidikan Tata Boga (2007:52) adalah Mahasiswa yang telah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan dapat menyelenggarakan kantin dan pesanan makanan. Selain itu juga, mahasiswa diberikan pengalaman praktek berupa praktek kerja di rumah makan dengan tujuan memberikan pengalaman belajar mengelola usaha. Tujuan mata kuliah tersebut dapat tercapai apabila proses pembelajaran Praktek Usaha Boga berjalan dengan baik. Hasil belajar Praktek Usaha Boga akan bermanfaat bagi mahasiswa yang mempelajarinya, karena itu perkuliahan Praktek Usaha Boga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa yang ingin membuka usaha jasa boga khususnya outside catering. Proses belajar yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan membuat diri seseorang berubah dalam hal pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Hasil belajar seseorang tampak pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh setelah mahasiswa mempelajari mata kuliah Praktek Usaha Boga. Sebagaimana pendapat Horward Kingsley (Nana Sudjana, 1999:22) membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Pendapat Horward ini sejalan dengan yang dikemukakan Oemar Hamalik (2004:30) yakni Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:

4 4 1) Pengetahuan 2) Pengertian 3) Kebiasaan 4) Keterampilan 5) Apresiasi 6) Emosional 7) Hubungan sosial 8) Jasmani 9) Etis atau budi pekerti 10) Sikap Hasil belajar akan baik apabila tujuan dari mata kuliah yang dilaksanakan tercapai dengan baik pula oleh mahasiswa itu sendiri. Hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan seseorang serta kualitas dari pengajaran yang diberikan padanya, artinya makin tinggi kemampuan seseorang dengan kualitas pengajarannya, makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai olehnya. Hasil belajar Paktek Usaha Boga merupakan bekal yang sangat penting untuk berwirausaha di bidang jasa boga sebagai upaya mengembangkan potensi yang dimiliki serta memanfaatkan hasil belajarnya untuk menciptakan peluang dalam mengembangkan usaha dan dapat bekerja secara mandiri. Usaha jasa boga (catering service) menurut R.S. Damardjati (2001:20) memiliki makna yaitu : Bidang usaha yang melayani makanan dan minuman (restoran, warung, kafetaria, bar, dan lain sebagainya), baik untuk umum yang terbuka pada waktu-waktu tertentu dengan tempat maupun perlengkapan makan/minum (misalnya restoran, bar, kafetaria, dan lain sebagainya) ataupun yang secara khusus memberikan layanannya (service) kepada institusi-institusi, perusahaan-perusahaan lain, atas dasar sesuatu kontrak menurut pengaturanpengaturan yang telah ditentukan (usaha katering yang melayani perusahaanperusahan penerbangan, asrama-asrama, rapat-rapat/konferensi-konferensi, rumah-rumah sakit dan lain sebagainya). Penguasaan keilmuan dan kemampuan yang mahasiswa peroleh sebagai hasil belajar dalam Praktek Usaha Boga mendasari kesiapan dirinya untuk

5 5 membuka usaha jasa boga terutama bidang katering. Kesiapan menurut Slameto (2003:113) merupakan kondisi seseorang yang didasari oleh kecakapan tertentu seperti kognitif, afektif dan psikomotor yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Kesiapan usaha katering dapat berkembang setelah mahasiswa memperoleh mata kuliah Praktek Usaha Boga. Hasil belajar mata kuliah tersebut akan memberikan manfaat bagi kehidupan, oleh karena itu perkuliahan Praktek Usaha Boga diharapkan dapat memberi bekal berupa kesiapan bagi mahasiswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Usaha katering yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah jenis Outside Catering, artinya pelayanan pemesanan makanan dan minuman yang dibawa keluar dari tempat makanan itu diolah ke tempat si pemesan (Doddy Pamudji, 1996:1). Usaha yang termasuk kedalam outside catering diantaranya meliputi kantin dan pesanan makanan lunch box, snack box, dan buffet. Keberhasilan seseorang dalam mengelola suatu katering ditunjang oleh kemampuan yang dimilikinya yaitu berupa pengetahuan dan kemampuan, sikap, serta keterampilan setelah mengikuti perkuliahan Praktek Usaha Boga. Mengacu pada data yang diperoleh dari studi penjajakan yang telah penulis lakukan terhadap 27 orang mahasiswa Program Studi Tata Boga angkatan 2004 dengan menyebarkan pertanyaan apakah mahasiswa memiliki kesiapan pada usaha katering setelah mempelajari dan melaksanakan Praktek Usaha Boga?, data menunjukkan sebanyak 85% memiliki kesiapan pada usaha katering dan sisanya 15% tidak memiliki kesiapan pada usaha katering.

6 6 Uraian latar belakang tersebut dapat memperjelas bahwa untuk usaha katering dibutuhkan kesiapan mahasiswa berdasarkan keadaan dan kemampuan yang ia miliki setelah mempelajari mata kuliah Praktek Usaha Boga. Kondisi demikian memotivasi penulis untuk melakukan penelitian pada mahasiwa jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan 2004 tentang seberapa besar manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kesiapan usaha katering. B. Rumusan Masalah Identifikasi variabel dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti mengenai manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kesiapan usaha katering. Di bawah ini terdapat identifikasi masalah dari variabel yang akan diteliti oleh penulis bahwa hasil belajar Praktek Usaha Boga yang meliputi : 1. Manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kemampuan kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual dalam hal perencanaan menu dan harga jual, pemilihan bahan, pemeliharaan kebersihan, pengetahuan alat-alat yang digunakan, penyajian, hingga sistem pelayanan 2. Manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kemampuan afektif meliputi sikap dalam persiapan pembuatan hidangan, menerima pesanan, menarik perhatian konsumen, menghadapi kritikan konsumen, melayani konsumen, mempersiapkan diri untuk usaha katering 3. Manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kemampuan psikomotor berkenaan dengan keterampilan dalam menjalankan usaha katering. Kategori yang termasuk kemampuan psikomotor dalam Praktek Usaha Boga yaitu:

7 7 keterampilan menyusun menu dan menentukan harga jual, penanganan dalam memilih bahan, cara memelihara kebersihan, penggunaan alat, penyajian, hingga cara pelayanan. Rumusan masalah bertujuan untuk memperjelas serta mengarahkan penelitian agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Rumusan masalah menunjukkan masalah utama dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu, seberapa besar manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kesiapan usaha katering? Rumusan tersebut dijadikan sebagai judul dari penelitian yaitu: Manfaat Hasil Belajar Praktek Usaha Boga Pada Kesiapan Usaha Katering. (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Tata Boga FPTK UPI Angkatan 2004). Untuk menghindari salah penafsiran antara penulis dan pembaca dalam memahami pengertian yang ada dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan yaitu: 1. Manfaat Hasil Belajar Praktek Usaha Boga a. Manfaat Manfaat berarti guna;faedah (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:710). b. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 1999: 22).

8 8 c. Praktek Usaha Boga Praktek Usaha Boga merupakan salah satu mata kuliah praktikum yang terdapat di jurusan PKK program studi Tata Boga yang membekali mahasiswa untuk dapat membuka dan menjalankan usaha boga Pengertian Manfaat Hasil Belajar Praktek Usaha Boga dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan, sehingga diartikan sebagai kegunaan dari kemampuan yang dimiliki seseorang setelah belajar dari mata kuliah yang membekali mahasiswa untuk dapat membuka usaha boga 2. Kesiapan Usaha Katering a. Kesiapan Kesiapan adalah keseluruhan kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto, 2003 :113). b. Usaha Katering Sebagaimana dikemukakan Doddy Pamudji (1996:1) bahwa usaha katering adalah suatu usaha dalam bidang jasa boga yang memberikan jasa pelayanan terhadap pemesanan makanan. Pengertian kesiapan usaha katering mengacu pada pengertian dari Slameto dan Doddy Pamudji yaitu keseluruhan kondisi individu yaitu mahasiswa Program Studi Tata Boga angkatan 2004 yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam membuka satu jenis usaha dalam bidang jasa boga yang memberikan jasa pelayanan terhadap pemesanan makanan.

9 9 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang hendak diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang manfaat hasil belajar praktek usaha boga pada kesiapan usaha katering. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data: a. Manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kemampuan kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual ditinjau dari kemampuan kognitif dalam hal perencanaan menu dan harga jual, pemilihan bahan, pemeliharaan kebersihan, pengetahuan alat-alat yang digunakan, penyajian, hingga sistem pelayanan. b. Manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kemampuan afektif meliputi sikap dalam persiapan pembuatan hidangan, menerima pesanan, merencanakan menu, menarik perhatian konsumen, menghadapi kritikan konsumen, melayani konsumen, dan mempersiapkan diri untuk usaha katering. c. Manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kemampuan psikomotor berkenaan dengan keterampilan dalam menjalankan usaha katering. Kategori yang termasuk kemampuan psikomotor dalam Praktek Usaha Boga yaitu: keterampilan dalam penyusunan menu dan menentukan harga jual,

10 10 penanganan dalam memilih bahan, cara memelihara kebersihan, penggunaan alat, penyajian, hingga cara pelayanan. D. Asumsi Menurut Winarno (Suharsimi Arikunto, 2002 :58) bahwa anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Asumsi dari penelitian ini adalah : 1. Setelah mengikuti perkuliahan Praktek Usaha Boga, mahasiswa akan memiliki kemampuan sebagai hasil belajar dari mata kuliah Praktek Usaha Boga tersebut. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (1999:22), bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya 2. Kesiapan mahasiswa dipengaruhi oleh kondisi yang dimiliki seseorang yang meliputi: kondisi fisik, mental, dan emosional, kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan, serta hasil belajar yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa itu sendiri. Asumsi ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2003:113) bahwa: Kondisi siap individu mencakup tiga aspek, yaitu : a. Kondisi fisik, mental dan emosional b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajarinya. 3. Hasil belajar Praktek Usaha Boga dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memperoleh bekal baik pengetahuan, sikap, serta keterampilan karena mahasiswa dibekali latihan-latihan dalam

11 11 pengelolaan usaha katering seperti dalam kegiatan penerimaan pesanan. Asumsi ini sesuai dengan pendapat dari Winarno Surakhmad (2003:106) bahwa untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan biasanya diperlukan latihan berkali-kali atau terus menerus terhadap apa yang dipelajarinya. E. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian diperlukan sebagai acuan penulis dalam membuat pertanyaan yang berpedoman pada tujuan penelitian. Rumusan pertanyaan penelitian yaitu: 1. Bagaimana manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga mahasiswa Jurusan PKK Program Studi Tata Boga ditinjau dari kemampuan kognitif pada kesiapan usaha katering yang meliputi perencanaan menu dan harga jual, pemilihan bahan, pemeliharaan kebersihan, pengetahuan alat-alat yang digunakan, penyajian, hingga sistem pelayanan? 2. Bagaimana manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga mahasiswa Jurusan PKK Program Studi Tata Boga pada kesiapan usaha katering yang ditinjau dari kemampuan afektif dalam persiapan pembuatan hidangan, menerima pesanan, merencanakan menu, menarik perhatian konsumen, menghadapi kritikan konsumen, melayani konsumen, mempersiapkan diri untuk usaha katering? 3. Bagaimana manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga mahasiswa Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga pada kesiapan usaha katering yang ditinjau dari kemampuan psikomotor yaitu keterampilan Praktek Usaha

12 12 Boga diantaranya: kemampuan dalam penyusunan menu dan menentukan harga jual, penanganan dalam memilih bahan, cara memelihara kebersihan, penggunaan alat, penyajian, hingga cara pelayanan? F. Metode Penelitian Penelitian yang penulis laksanakan adalah untuk mengungkapkan manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kesiapan usaha katering. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang bertujuan pada pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang dan masalah-masalah aktual. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah angket yang bertujuan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar Praktek Usaha Boga pada kesiapan usaha katering. G. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat seorang peneliti melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data dari responden. Lokasi penelitian ini di Jurusan PKK FPTK Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya Jl. Dr. Setia Budhi 229 Bandung. Pemilihan lokasi ini berkaitan dengan masalah yang penulis teliti. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan PKK program studi Tata Boga angkatan tahun 2004 FPTK UPI yang telah mengikuti dan lulus mata kuliah Praktek Usaha Boga sebanyak 54 orang.