Morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Cermat Teliti Hati-hati Taat asas
|
|
- Sugiarto Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : BIOLOGI : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat 3. Mengembangkan pemaham dan kemampuan untuk menunjang kompetensi produktif dan kehidupan sehari-hari : Mendeskripsikan dan mengaplikasikan tumbuhan dalam : A : menit 1. Mendeskripsikan morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Bagian-bagian berdasarkan bentuk dan fungsinya Morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji pada tumbuhan monokotil dan dikotil Morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji pada tumbuhan monokotil dan dikotil Mengidentifikasi morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji pada tumbuhan monokotil dan dikotil Mengecambahkan bijibijian 2. Mendiskripsikan anatomi sel, jaringan dan organ tumbuhan Sel, jaringan dan organ tumbuhan dideskripsikan berdasarkan jenis, struktur dan fungsinya Anatomi sel, jaringan dan organ pada beberapa jenis tumbuhan monokotil dan dikotil yang umum ditemukan di lingkungan sekitar Menggambarkan anatomi sel, jaringan dan organ pada beberapa jenis tumbuhan monokotil dan dikotil yang umum ditemukan di lingkungan sekitar Mengamati berbagai anatomi sel, jaringan dan organ pada beberapa jenis tumbuhan monokotil dan dikotil baik secara mikroskopis maupun makroskopis BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 1 dari 12
2 3. Mendiskripsikan fisiologi tumbuhan antara lain : Fotosintesis Respirasi Transpirasi Gerak tumbuhan Absorbsi unsur hara Perkecambahan Pertumbuhan dan perkembangan Proses fisiologi tumbuhan yang penting pada tumbuhan, seperti ; fotosintesis, respirasi, transpirasi, gerak tumbuhan, absorbsi unsur hara, perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan melalui demonstrasi, simulasi atau percobaan Proses fisiologi tumbuhan yang penting pada tumbuhan, seperti ; fotosintesis, respirasi, transpirasi, gerak tumbuhan, absorbsi unsur hara, perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan melalui demonstrasi, simulasi atau percobaan Menjelaskan proses fisiologis tumbuhan, antara lain ; fotosintesis, respirasi, transpirasi, gerak tumbuhan, absorbsi unsur hara, perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan melalui demonstrasi, simulasi atau percobaan Mendiskripsikan proses fisiologis pada tumbuhan, antara lain ; fotosintesis, respirasi, transpirasi, gerak tumbuhan, absorbsi unsur hara, perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan melalui demonstrasi, simulasi atau percobaan Menghitung daya kecambah Mendemonstrasikan proses fisiologis tumbuhan 4. Mendeskripsikan hormon tumbuhan dan zat pengatur tumbuh Hormon tumbuhan, antara lain ; auxin, gibberillin, ethylene, cytokinin dan abseisic acid dideskripsikan melalui percobaan di laboratorium Pengenalan dan cara kerja hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh melalui beberapa prcobaan di laboratorium Menjelaskan ciri dan cara kerja beberapa jenis hormon tumbuhan serta teknik aplikasinya pada sistim budidaya Mengidentifikasi dan mendiskripsikan berbagai hormon dan zat pengatur tumbuh melalui beberapa percobaan di laboratorium atau lapangan Mendemonstrasikan keberadaan hormon dalam jaringan tumbuhan 5. Mengaplikasikan taksonomi tumbuhan Taksonomi tumbuhan diaplikasikan pada berbagai spesies yang dibudidayakan dan yang sering ditemukan Taksonomi pada berbagai spesies yang dibudidayakan dan yang sering ditemukan Menjelaskan sistim taksonomi pada tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi Mengidentifikasi dan mengaplikasikan taksonomi tumbuhan dan beberapa spesies BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 2 dari 12
3 6. Mengaplikasikan hukumhukum Mendel pada pemuliaan Konsep hukum-hukum Mendel diaplikasikan pada pemuliaan Pewarisan sifat-sifat pada hukum Mendel antara lain ; segregasi, intermediat, back cross, penyimpangan semu, polimeri, kriptomeri, dll Menjelaskan konsep dan prinsip hukum Mendel pada pewarisan sifat beberapa jenis Mengaplikasikan konsep dan prinsip hukum Mendel pada pewarisan sifat beberapa jenis dengan satu, dua dan tiga tanda beda 7. Mengaplikasikan perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif Perkembangbiakan secara generatif dan vegetatf diaplikasikan pada beberapa jenis budidaya. Perkembangbiakan dengan biji, stek, cangkok, perundukan, penyusuan, okulasi, sambung, kultur invitro dan spora Teknik perkembangbiakan baik secara generatif, vegetatif maupun gabungan Mengapikasikan teknik perkembangbiakan baik dengan biji, stek, cangkok, perundukan, penyusuan, okulasi, sambung, kultur invitro dan spora BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 3 dari 12
4 : Mendiskripsikan hewan penting dalam sistem budidaya : B : menit 1. Mendikripsikan insekta (serangga) 2. Mendiskripsikan hewan pengerat (Rodentia) Hewan serangga berdasarkan golongan, jenis, ciri-ciri, sifat, cara hidup dan cara berkembang biaknya Hewan pengerat berdasarkan jenis ciri, sifat, cara hidup dan cara berkembangbiak Identifikasi dan diskripsi hewa serangga berdasarkan golongan, jenis, ciri-ciri, sifat, cara hidup, dan cara berkembang biak serta teknik pengendaliaannya pada beberapa contoh serangga yng merugikan dan menguntungkan sistem budidaya Insektisida Identifikasi dan diskripsi hewan pengerat berdasarkan jenis, ciri, sifat, cara hidup, cara berkembang biak dan teknik pengendaliannya Rodentisida Seksama Bertanggung jawab Seksama Menjelaskan golongan, jenis, ciri-ciri sifat, cara hidup cara berkembang biak dan teknik pengendalian beberapa serangga penting pada sistem budidaya dan sayuran Menjelaskan jenis, ciri, sifat, cara hidup, cara berkembang biak dan teknik pengendaliannya. Mengidentifikasi hewan serangga penting pada sistem budidaya sayuran antara lain ordo Lepidopthera, Hemipthera, Orthoptera dan Dipthera serta memilih teknik pengendalian yang tepat Mendiskripsikan tipe alat mulut serangga Mengidentifikasi jenis, ciri, sifat, cara hidup, cara berkembang biak dan teknik pengendaliannya. 3. Mendiskripsikan Tungau (Akarina) Hewan akarina ( tungau ) berdasarkan jenis, ciri, sifat, cara hidup dan cara berkembang biaknya. Identifikasi dan diskripsi hewan akarina berdasarkan jenis, ciri, sifat, cara hidup, cara berkembang biak dan teknik pengendaliannya. Akarisida Seksama Menjelaskan jenis, ciri, sifat, cara hidup, cara berkembang biak dan teknik pengendalian tungaui Mengidentifikasi dan mendiskripsikan hewan akarina yang merugikan sistem budidaya dan memilih teknik pengendalian yang tepat BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 4 dari 12
5 4. Mendiskripsikan Mollusca Hewan mollusca berdasarkan kelas, jenis, ciri-ciri, sifat, cara hidup dan cara berkembang biak Identifikasi dan diskripsi hewan mollusca berdasarkan klas, jenis, ciri-ciri, cara hidup, dan cara aberkembang biak serta teknik pengendaliannya. Moluskisida Seksama Menjelaskan jenis, ciri, sifat, cara hidup, cara berkembang biak dan teknik pengendalian mollusca Mengidentifikasi hewan mollusca yang merugikan sistem budidaya dan memilih teknik pengendalian yang tepat Mendiskripsikan hewan mollusca yang merugikan sistem budidaya dan memilih teknik pengendalian yang tepat 5. Mendiskripsikan Vermes (Cacing) Hewan vermes berdasarkan berdasarkan klas, jenis, ciri-ciri, sifat, cara hidup dan cara berkembang biak Identifikasi dan disakripsi vermes berdasarkan klas, jenis, ciri-ciri, sifat, cara hidup dan cara berkembang biak serta cara pemanfaatannya untuk menyuburkan tanah Nematisida. Seksam Menjelaskan klas, jenis, ciri-ciri, sifat cara hidup, cara berkenmbang biak dan cara pemanfaatan untuk menyuburkan tanah Mengidentifikasi dan mendiskripsikan hewan vermes penting pada sistem budidaya BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 5 dari 12
6 : Mendiskripsikan dan mengaplikasikan mikroorganisme dalam : C : menit 1. Mendeskripsikan virus Struktur virus bakteriofag dan proses infeksi oleh virus berdasarkan jenis-jenis virus penting terutama pada. 2. Mendeskripsikan bakteri Bentuk-bentuk bakteri, cara berbiak bakteri, jenis-jenis bakteri penting, pengelompokan bakteri dan teknik pemanfaatan bakteri dengan benar Struktur virus, bakteriofag, proses infeksi oleh virus Bentuk-bentuk bakteri, pengelompokan berdasarkan aerop dan an aerop, simbiotik dan an simbiotik, jenis-jenis bakteri penting ( bakteri diidentifikasi, bakteri nitrat, bakteri Rhyzobium, bakteri pengurai, laktobacillus ) cara perkembangbiakan bakteri Bakterisida Taat azas Membandingkan virus dengan sel hidup Menggambarkan struktur virus Menggambarkan bentukbentuk virus Menggambarkan bakteriofag Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus Bentuk-bentuk bakteri Cara perbiak bakteri Jenis-jenis bakteri penting Teknik pemanfaatan bakteri Pengelonpokan bakteri Menggambarkan struktur virus yang menyebabkan beberapa penyakit pada budidaya Memanfaatkan bakteri untuk pembuatan kompos dengan zat inokulan ( EM_4, MFA, Biotani dsb), inokulasi bakteri Rhyzobium pada budidaya kacang-kacangan BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 6 dari 12
7 : Mendiskripsikan fungi dalam : D : menit 1. Mendeskripsikan Fungi Fungi dan peranannya dengan benar Jenis-jenis fungi yang menguntungkan dengan benar Pembiakan fungi diidentifikasi dengan benar Pengendalian fungi yang merugikan dilakukan dengan tepat Semua jenis fungi Perkembangbiakan fungi Peranan fungi dalam kehidupan Kerugian akibat fungi Pengendalian fungi Fungisida Model simbiosis fungi Kritis Tekun Bertanggung jawab Pengertian fungi jenis-jenis fungi Penggolongan fungi Peranan fungi dalam Fungi patogen Teknik pengendalian fungi Penyakit pada yang disebabkan oleh fungi Pengendalian fungi secara biologis Bahan kimia untuk pengendalian fungi Fungisida Mendiskripsikan fungi Mengidentifikasi fungi yang menguntungkan Mengidentifikasi fungi yang merugikan Mengidentifikasi fungi yang patogenik Melakukan pengndalian fungi secara biologis Memanfaatkan fungi untuk kegiatan BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 7 dari 12
8 : Mendiskripsikan mikoriza dalam : E : menit 1. Mendiskripsikan mikoriza Mikoriza berdasarkan ciri ciri morfologi Simbiosis mikoriza dengan akar berdasarkan ciri-ciri morfologinya Semua jenis mikoriza. Siklus perkembangbiakan mikoriza Peka Macam-macam mikoriza Peranan mikoriza pada Simbiosis akar dengan mikoriza Pupuk biologi dari mikoriza Mendiskripsikan mikoriza Mengidentifikasi simbiosis mikoriza dengan akar yang dibudidayakan Mengkulturkan mikoriza BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 8 dari 12
9 : Mendiskripsikan dalam : F : menit 1. Mendiskripsikan rumput Gulma rumput diidentifikasi berdasarkan jenisnya Teknik pengendalian Dominasi dihitung dengan tepat Semua jenis rumput yang ada pada areal Bahan-bahan pengendalian Alat-alat pengendalian Berpikir kritis dan logis Taat azas Bertanggung jawab Peranan dalam Pengertian Perkembangbiakan Cara merugikan Siklus hidup Periode kritis Dominasi Asosiasi pada Teknik pengendalian Mengidentifikasi rumput pada areal Membuat herbarium kering Menghitung dominasi dalam Membandingkan beberapa teknik pengendalian Memilih alat dan bahan pengendalian rumput Mengendalikan rumput secara biologi 2. Mendiskripsikan daun lebar Gulma daun lebar diidentifikasi berdasarkan jenisnya Teknik pengendalian Dominasi dihitung dengan tepat Semua jenis daun lebar yang ada pada areal Bahan-bahan pengendalian Alat-alat pengendalian Berpikir kritis dan logis Taat azas Bertanggung jawab Peranan dalam Pengertian Perkembangbiakan Cara merugikan Siklus hidup Periode kritis Dominasi Asosiasi pada Teknik pengendalian Mengidentifikasi daun lebar pada areal Membuatr herbarium kering Menghitung dominasi dalam Membandingkan beberapa teknik pengendalian Memilih alat dan bahan pengendalian Mengendalikan daun lebar secara biologi BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 9 dari 12
10 3. Mendiskripsikan teki Gulma teki diidentifikasi berdasarkan jenisnya Teknik pengendalian Dominasi dihitung dengan tepat Semua jenis teki yang ada pada areal Bahan-bahan pengendalian Alat-alat pengendalian Berpikir kritis dan logis Taat azas Bertanggung jawab Peranan dalam Pengertian Perkembangbiakan Cara merugikan Siklus hidup Periode kritis Dominasi Asosiasi pada Teknik pengendalian Mengidentifikasi teki pada areal Membuatr herbarium kering Menghitung dominasi dalam Membandingkan beberapa teknik pengendalian Memilih alat dan bahan pengendalian Mengendalikan teki secara biologi BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 10 dari 12
11 : Mengaplikasikan nutrisi dalam : G : menit 1. Mengaplikasikan nutrisi dalam Unsur hara esensial dan non esensial berdasarkan dengan benar Kandungan nutrisi pada bahan diidentifikasi dengan benar Gejala defisiensi hara diidentifikasi dengan benar Kebutuhan nutrisi dihitung dengan benar Nutrisi diberikan sesuai dengan kebutuhan Unsur hara esensiil Unsur hara makro Unsur hara mikro Media taanaman alami dan buatan Tanaman yang dibudidayakan pada umumnya Bahan-bahan yang mengandung nutrisi alamiah dan kimiawi Bretanggung jawab Pengertian unsur hara essensial dan non esensial Penegrtian unsur hara makro Pengertian unsur hara mikro Gejala defisiensi hara Gejala kelabihan unsur hara Mobilitas unsur hara Siklus unsur hara Sumber hara Bentuk hara diserap Pemberian nutrisi melalui akar Pemberian nutrisi melalui daun Mendiskripsikan unsur hara makro Mendiskripsikan unsur hara mikro Membuat larutan nutrisi Mengidentifikasi gejala defisiensi hara pada Menghitung kebutuhan nutrisi Memilih bahan nutrisi Memberikan nutrisi melalui tanah Memberikan nutrisi melalui daun Memberikan nutrisi melalui air irigasi Membuat kompos Membuat Bokasi Membuat bio urine BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 11 dari 12
12 : Mengevaluasi lingkungan hidup dalam : H : menit 1. Mengevaluasi lingkungan hidfup diareal Komponen lingkungan hidup diidentifikasi Siklus hidup dan jaring-jaring kehidupan / rantai makanan Bahan bahan yang merusak lingkungan diidentifikasi Tindakan-tindakan yang merusak lingkungan Tindkan-tindakan yang dapat melestarikan lingkungan diidentifikasi Sumber keanekaragaman hayati diidentifikasi Kelestarian lingkungan hidup di evaluasi Komponen lingkungan alami Lingkungan tanah Lingkungan perairan Lingkungan udara Semua bahan yang mencemari lingkungan Kelestarian lingkungan Semua tindakan yang merusak lingkungan hidup Tindakan pelestarian lingkungan Pertanian ramah lingkungan Keanekaragaman hayati Seksama Bertanggung jawab Lingkungan biotik dan abiotik Keseimbangan alam/ ekosistem Simbiosis Sinergi antar biota Pencemaran lingkungan dan akibatnya Perusakan lingkungan hidup Keanekaragaman hayati dan manfaatnya bagi Pelestarian lingkungan hidup Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT ) secara hayati Membudidayakan secara ramah lingkungan Mengidentifikasi komponenh lingkungan hidup Mengidentifikasi tindakan yang dapat merusak lingkungan hidup Mengidentifikasi bahan yang merusak lingkungan hidup Mengkoleksi tumbuhan langka Diversifikasi Menyusun tindakan pelestarian lingkungan hidup Membuat biopestisida Membuat ekstrak biofarmaka BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM Halaman 12 dari 12
Modul pertama Modul kedua Modul ketiga Modul keempat
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Dasar-dasar Budi Daya Tanaman memiliki bobot 2 SKS yang membahas sistem pertanian, biologi tanaman, iklim dan faktor lingkungan tumbuh, lingkungan biotik tanaman, pembiakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan simbiosis yang saling menguntungkan antara akar tanaman dengan fungi tertentu. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan tanaman yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia sebagai bahan utama pangan. Peningkatan produksi padi
Lebih terperinciPupuk Organik Cair AGRITECH
Pupuk Organik Cair AGRITECH LATAR BELAKANG TERJADINYA KERUSAKAN PADA ALAM / Lahan Pertanian--- TUA (TANAH, UDARA, & AIR) 1. Tanah : Tandus, Gersang, Tercemar. 2. Udara : Panas Global efek dari rumah kaca.
Lebih terperinciBidang : Biologi Terapan
Bidang : Biologi Terapan Lingkup kegiatan : a. Test project mencakup aspek tes teori 1 dan 2 (hari pertama) dan praktek (hari kedua) b. Materi uji aspek teori tertulis meliputi seluruh kemampuan dasar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi masyarakat dalam bentuk segar. Warna, tekstur, dan aroma daun selada dapat
Lebih terperinciCermat Teliti Hati-hati Taat asas
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : BIOLOGI TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
Lebih terperinciHama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman Gulma (tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran bagi manusia sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman. Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brizilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan suatu sistem produksi pertanaman yang dilakukan berasaskan daur ulang hara secara hayati. Daur ulang hara dapat melalui sarana limbah tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bioaktivator Menurut Wahyono (2010), bioaktivator adalah bahan aktif biologi yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan
Lebih terperinciS I L A B U S. Menjelaskan pengertian pertanian secara umum Menunjukkan kedudukan dan keterkaitan pertanian dengan ilmu-ilmu
S I L A B U S Nama sekolah : SMA Negeri 2 Balige Mata Pelajaran : Mulok () Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : : 1. Memahami hakikat dan ruang lingkup, prinsip umum penggunaan lahan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Telah menjadi realita bila alam yang memporak-porandakan hutan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan adalah sumber kehidupan karena hutan bukan hanya penopang kehidupan manusia namun juga hewan dan bahkan tumbuhan itu sendiri. Kelangsungan hutan terancam oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman kacangkacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), berpotensi untuk dikembangkan karena
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. itu strategi dalam mengatasi hal tersebut perlu diupayakan. Namun demikian,
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peternakan mempunyai harapan baik dimasa depan karena permintaan akan bahan-bahan yang berasal dari ternak terus meningkat, oleh sebab itu strategi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang juga meningkat. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering dengan kondisi lahan sebelum pertanaman adalah tidak ditanami tanaman selama beberapa bulan dengan gulma yang dominan sebelum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena
Lebih terperinciGymnospermae, tentang keragaman struktur tumbuhan serta kaitanya dengan kondisi lingkungan.
i D Tinjauan Mata Kuliah alam mata kuliah Perkembangan Tumbuhan ini Anda akan mempelajari tentang struktur dan perkembangan tumbuhan. Materi yang termasuk dalam pembahasan mata kuliah ini adalah meliputi
Lebih terperinciSILABUS ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR PENILAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH : : MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/SEMESTER : X/1 STANDAR KOMPETENSI : Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup KODE KOMPETENSI : 1 : 12 X 45 menit SILABUS KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Serapan Hara
4 TINJAUAN PUSTAKA Serapan Hara Serapan hara adalah jumlah hara yang masuk ke dalam jaringan tanaman yang diperoleh berdasarkan hasil analisis jaringan tanaman (Turner dan Hummel, 1992). Manfaat dari angka
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Klasifikasi Makhluk Hidup dan Ciri-ciri Makhluk Hidup untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) Jenis A. cadamba Miq. ini bersinonim dengan A.chinensis Lamk. dan A. indicus A. Rich. Jabon (A. cadamba Miq.) merupakan pohon yang dapat
Lebih terperincitanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu
tanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu ttd. Organisme Pengganggu 1 Agroekologi (Ekologi Pertanian) adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa tambahan nutrien
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas
TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Secara umum, pembiakan tanaman terbagi menjadi dua cara yaitu pembiakan generatif dan pembiakan vegetatif. Pembiakan vegetatif merupakan perbanyakan tanaman tanpa melibatkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembibitan Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit, yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanaman. Melalui tahap
Lebih terperinciTIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH
EKOFISIOLOGI TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN TANAH LINGKUNGAN Pengaruh salinitas pada pertumbuhan semai Eucalyptus sp. Gas-gas atmosfer, debu, CO2, H2O, polutan Suhu udara Intensitas cahaya, lama penyinaran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. endomikoriza atau FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) pada jenis tanaman. (Harley and Smith, 1983 dalam Dewi, 2007).
TINJAUAN PUSTAKA Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan akar tanaman (Brundrett, 1991). Hampir pada semua jenis tanaman terdapat bentuk simbiosis ini. Umumya mikoriza dibedakan
Lebih terperinciMIKORIZA DAN PERANANNYA MIKORIZA LABORATORIUM PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT BANYUMAS
MIKORIZA DAN PERANANNYA MIKORIZA LABORATORIUM PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT BANYUMAS Mikoriza Adalah suatu bentuk asosiasi simbiotik antara akar tumbuhan tingkat tinggi dan miselium cendawan tertentu. Nama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan fungi akar yang memiliki peran dan manfaat yang penting
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan fungi akar yang memiliki peran dan manfaat yang penting dalam dunia pertanian, karena mikoriza memiliki kemampuan menunjang pertumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciHUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan
Lebih terperinciHUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
SMPK Santo Stanislaus Terakreditasi A Jl. Residen Sudirman 5 Surabaya ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS : VII MATA PELAJARAN : IPA (BIOLOGI - KIMIA SEMESTER : GANJIL DAN GENAP STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman pangan. Pengolahan tanah adalah tindakan mekanis untuk menciptakan lingkungan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis tanaman pangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat adalah tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang pedas. Cabai jenis ini dibudidayakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Gladiol 2.1.1 Taksonomi Tanaman Gladiol Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kankung Darat 2.1.1. Sistematika Tanaman kangkung darat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantea ( tumbuhan ) Subkingdom : Tracheobionta ( berpembuluh
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma Oleh : JANSEN TOCHIGI LINGGA 05111007130 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2014 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciI. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN
I. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN 1.1 Arti Penting Pengganggu Tanaman Kehidupan manusia boleh dikatakan sangat tergantung kepada tumbuhan. Ketergantungan tersebut disebabkan karena banyaknya kebutuhan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1 1. Akar tumbuhan selalu tumbuh ke bawah. Hal ini dipengaruhi oleh... Cahaya matahari Tekanan udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merill.), merupakan salah satu sumber protein penting di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman kedelai
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis rumputan (graminae) yang mempunyai batang tunggal dan kemungkinan dapat memunculkan cabang anakan
Lebih terperinciBumi memiliki lebih dari spesies tanaman hidup.
Bumi memiliki lebih dari 400.000 spesies tanaman hidup. Tanaman, didukung oleh cahaya matahari, karbon dioksida dari udara, dan nutrien dari tanah, mengalirkan energi menjadi bentuk kehidupan yang dapat
Lebih terperinciBiologi SMA kelas X 11
SILABUS SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI ALOKASI WAKTU : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) : BIOLOGI : X (SEPULUH)/I : 1. Memahami hakekat Biologi sebagai
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMELAJARAN - BIOLOGI
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : BIOLOGI TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
Lebih terperinciSILABUS MATERI PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/SEMESTER : X/1 STANDAR : Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup KODE : 1 : 12 X 45 menit SILABUS 1. 1 Mengidentifikasi sel tumbuhan dan sel hewan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) termasuk tanaman monokotil tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) termasuk tanaman monokotil tidak bercabang dan tidak mempunyai kambium. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk organik cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
Lebih terperinciSKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH (Rootone-F) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR JATI (Tectona grandis) ) DALAM PERBANYAKAN SECARA STEK PUCUK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana-1
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah hutan di Indonesia pada umumnya berjenis ultisol. Menurut Buckman dan Brady (1982), di ultisol kesuburan tanah rendah, pertumbuhan tanaman dibatasi oleh faktor-faktor yang
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR (PTH 1507) DAMPAK NEGATIF PUPUK KIMIA TERHADAP KESUBURAN TANAH
MAKALAH SEMINAR (PTH 1507) DAMPAK NEGATIF PUPUK KIMIA TERHADAP KESUBURAN TANAH Oleh MUSTA IN ROMLI 10712025 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 I.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pertumbuhan tanaman buncis Setelah dilakukan penyiraman dengan volume penyiraman 121 ml (setengah kapasitas lapang), 242 ml (satu kapasitas lapang), dan 363 ml
Lebih terperinciTugas Kelompok. Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat. Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn
Unsur Hara Tugas Kelompok Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn Unsur hara Esensial Non esensial Mako Mikro Unsur Hara esensial Syarat
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman
Lebih terperinciMateri Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi
Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan 1 ANATOMI, MORFOLOGI, DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Struktur Bagian Tubuh Tanaman a. Mekanisme fotosintesis b. Mekanisme respirasi, fotorespirasi,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Mikroorganisme Endofit Endofit merupakan asosiasi antara mikroorganisme dengan jaringan tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman inang bervariasi mulai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting sebagai bahan pembuatan gula yang sudah menjadi kebutuhan industri dan rumah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara Agraris yang memiliki keanekaragaman tumbuh-tumbuhan maupun buah-buahan. Sehingga sebagian masyarakat Indonesia berprofesi sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk
Lebih terperinciKISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012
KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012 Mata Pelajaran Jenjang : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN : SMK/MAK A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciKisi-Kisi UKK IPA Kelas VII
Kisi-Kisi UKK IPA Kelas VII 2013-2014 KISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MATA PELAJARAN IPA KELAS VII TAHUN PELAJARAN 2013/2014 No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator 1 5.1Melaksanakan engamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro esensial dan secara alami fosfor di dalam tanah berbentuk senyawa organik atau anorganik. Kedua bentuk tersebut merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang tingkat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang tingkat konsumsinya cukup tinggi di kalangan masyarakat. Hampir pada setiap masakan, sayuran ini selalu
Lebih terperinciSILABI MATA KULIAH KURIKULUM 2012 PRODI AGROTEKNOLOGI MATA KULIAH WAJIB
1 SILABI MATA KULIAH KURIKULUM 2012 PRODI AGROTEKNOLOGI SEMESTER I MATA KULIAH WAJIB Pengantar Ilmu Pertanian 2 0 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian ilmu pertanian, sejarah & perkembangan pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman kentang (Solanum tuberosum) adalah termasuk tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum) adalah termasuk tanaman sayuran yang berumur pendek. Saat ini kegunaan umbinya semakin banyak dan mempunyai peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yakni perbanyakan inokulum cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1. Perbanyakan inokulum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena mempunyai kandungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. Kacang hijau dapat dikonsumsi dalam berbagai macam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelapa sawit termasuk tanaman tahunan yang mulai menghasilkan pada umur 3
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit termasuk tanaman tahunan yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan usia produktif mencapai 25 30 tahun. Tinggi tanaman monokotil ini dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki kondisi lingkungan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk pertanian. Kurang lebih tujuh
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI
KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI Kompetensi Utama Standar Kompetensi guru Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Standar Isi Kompetensi Dasar Indikator Esensial
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biotani Sistimatika Sawi Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu sistem terpadu yang saling terkait dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan suatu sistem terpadu yang saling terkait dalam berbagai kondisi fisik, kimia serta proses biologi yang secara nyata dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak maupun bahan
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 9. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 9
1. Tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 9. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 9 Melestarikan jenisnya Untuk mengetahui keadaan sekitar Untuk mendapatkan energi Untuk
Lebih terperinciMIKORIZA & POHON JATI
MIKORIZA & POHON JATI Kelompok 6 Faisal Aziz Prihantoro Aiditya Pamungkas Rischa Jayanty Amelia Islamiati Faifta Nandika Maya Ahmad Rizqi Kurniawan Septa Tri Farisna 1511100001 1511100011 1511100025 1511100027
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Biji kedelai digunakan sebagai
Lebih terperinciStandart Kompetensi Kompetensi Dasar
POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 3. Polusi Tanah Polusi tanah banyak diakibatkan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB II PELESTARIAN LINGKUNGAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB II PELESTARIAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khairunisa Sidik,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis ekosistem yang dikemukakan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 29 Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah, dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. inventarisasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang jenis-jenis tumbuhan bawah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inventarisasi Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya alam untuk perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian seperti wortel, kentang, dan kubis yang merupakan sayur sisa panen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan produk pertanian diikuti pula oleh meningkatnya limbah hasil pertanian seperti wortel, kentang, dan kubis yang merupakan sayur sisa panen para petani
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Botanis Tanaman Pinus (Pinus merkusii) P. merkusii Jungh et De Vriese pertama kali ditemukan dengan nama
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Botanis Tanaman Pinus (Pinus merkusii) P. merkusii Jungh et De Vriese pertama kali ditemukan dengan nama tusam di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh ahli botani dari Jerman
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMELAJARAN - BIOLOGI
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : BIOLOGI TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap alam dan sekitarnya 2. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
Lebih terperinciKULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN
KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN Hubungan air tanah dan Tanaman Fungsi air bagi tanaman Menjaga tekanan sel Menjaga keseimbangan suhu Pelarut unsur hara Bahan fotosintesis
Lebih terperinciFaktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia
PIP 5 Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia 1. Benih/Bibit unggul 2. Pemupukan 3. Pengairan 4. Penyiangan 5. Perlindungan tanaman CIRI-CIRI BENIH BERMUTU 1. Varietasnya asli. TINGGI 2. Benih bernas
Lebih terperinci