BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82)
|
|
- Farida Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Merek American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. Istilah merek mempunyai pengertian luas dan oleh AMA dalam Swastha (2002 : 135) dirumuskan sebagai berikut : 1) Brand Brand adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. 2) Brand Name Brand name terdiri atas kata-kata khusus, huruf atau angka-angka yang dapat diucapkan. 3) Brand Mark Brand mark adalah bagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk simbol, desain, atau warna dan huruf tertentu. 13
2 4) Trade Mark Trade mark adalah brand yang dilindungi oleh undang-undang karena sudah didaftarkan pada pemerintah dan perusahaan mempunyai hak tunggal untuk menggunakannya Elemen Dasar Produk Bermerek Suatu produk bermerek akan memiliki kekuatan atau keunggulan dalam bersaing yang bagus apabila perusahaan mampu membangun sembilan elemen dasar dalam memasarkan produknya. Ambadar (2007 : 48) menyatakan sembilan elemen dasar tersebut yaitu : 1) Segmentasi Suatu produk dari sebuah perusahaan harus mampu melihat pasarnya secara kreatif dan membagi pasar-pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan kondisi psikografis behavior tertentu. 2) Targetting Setelah segmentasi ditentukan, pembidikan satu atau lebih segmen dilakukan di dalam pasar tersebut tergantung dari berapa besarnya ukuran pasar, pertumbuhan, keunggulan kompetitif, serta situasi kompetisinya. 3) Positioning Seorang pemasar harus dapat memposisikan produk atau mereknya ke dalam benak konsumen dari target pasar tersebut. Persaingan dalam memperebutkan pelanggan atau konsumen tidak dilakukan di pasar akan tetapi di benak konsumen. Positioning ini kerap diartikan oleh pakar sebagai janji yang diberikan produk merek perusahaan kepada konsumen. 14
3 4) Diferensiasi Untuk memenuhi janji yang tercantum dalam rumusan positioning, diperlukan diferensiasi yang kokoh. Diferensiasi adalah alat untuk memenuhi janji dari perusahaan kepada pelanggan. Secara tradisional, diferensiasi didefinisikan sebagai upaya untuk membedakan diri dengan pesaing. 5) Marketing Mix Agar diferensiasi yang dibangun kokoh, maka diperlukan konsep marketing mix yang tepat yaitu meliputi konsep produk, konsep penetapan harga produk, dan bagaimana cara memproduksi serta mempromosikannya. 6) Selling Yang dimaksud dengan selling disini adalah taktik menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Berarti dalam menjual, pemasar berorientasi dalam jangka panjang melalui hubungan relationship yang harmonis, bukan semata-mata hubungan transaksional jangka pendek. 7) Brand Pada saat proses penentuan positioning, dan diferensiasi produk serta melakukan marketing mix dan strategi selling yang solid, sebenarnya pada saat itu terjadi pengembangan merek. Merek dikembangkan bukan hanya melalui iklan atau dengan bauran pemasaran yang solid. Sebab, yang paling penting dalam pengembangan merek adalah kreativitas untuk merumuskan konsep segmentasi, targeting, dan positioning. 15
4 8) Service Service bukan hanya berarti layanan purna jual tetapi sebagai value enhanced dari produk perusahaan yaitu nilai yang terus menerus diberikan kepada konsumen melalui produk atau jasa yang ditawarkan. 9) Proses Proses disini menunjuk pada proses penciptaan customer value yang menunjuk kepada bagaimana proses bisnis di dalam organisasi dijalankan dengan kualitas tinggi, harga rendah, dan waktu penyampaian cepat. Selain kualitas produk yang baik proses pengerjaan produk juga harus baik pula agar dapat memperkuat brand equity. Produk bermerek dibuat oleh perusahaan, tetapi merek adalah yang dibeli oleh orang yang di pasar. Jadi merek menunjukkan kesimpulan dari segala macam karakteristik produk yang ada di hati konsumen Riset Merek Perusahaan perlu meriset positioning mereknya yaitu dimana mereknya berada dalam benak pelanggannya. Menurut Kotler (2005 : 82) yang membedakan merek dari sesama komoditas tanpa merek adalah persepsi dan perasaan pelanggan tentang atribut produk tersebut dan bagaimana kinerja produk tersebut. Ada tiga pendekatan riset yang umumnya digunakan untuk mendapatkan makna merek (Kotler, 2005 ; 82), yaitu : 1) Asosiasi Kata Orang-orang dapat ditanyakan kata apa yang muncul dalam pikirannya ketika mereka mendengar nama suatu merek disebutkan. Mereka barangkali akan menyebutkan kata-kata positif maupun negatif ketika mendengar nama merek 16
5 tersebut. Untuk itu, perusahaan harus berupaya menekankan kata-kata positif dan unik tersebut dan mencoba untuk mengurangi penyebab kata-kata negatif melalui serangkaian kegiatan pemasaran terpadu. 2) Personifikasi Merek Orang-orang dapat diminta menggambarkan orang atau binatang seperti apa yang mereka pikirkan ketika merek itu disebutkan. Kepribadian merek tersebut memberikan gambaran tentang sifat-sifat yang lebih manusiawi terhadap merek tersebut. 3) Perjenjangan Keatas Perjenjangan keatas untuk menemukan esensi merek terkait dengan tujuan yang lebih dalam dan lebih abstrak yang dicoba untuk dipuaskan melalui merek tersebut. Misalkan motor dengan merek Harley Davidson dimana motor tersebut menggambarkan status sosial yang tinggi, motor yang mewah dan mahal serta kokoh Pengertian Positioning Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan memutuskan positioning apa yang hendak ditempatkan dalam segmen tersebut. Strategi penempatan sangat penting pengaruhnya bagi kegiatan pemasaran karena segala aspek pemasarannya seperti pembuatan produk, periklanan, penetapan harga, pengemasan, distribusi, dan hubungan masyarakat dipengaruhi oleh strategi positioning yang dilakukan oleh perusahaan. Positioning merupakan konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun konsumen 17
6 potensial dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Latar belakang pemikiran positioning adalah untuk menciptakan citra atau image yang diharapkan, maksudnya adalah langsung terkait dengan bagaimana konsumen yang berada di segmen pasar tertentu mempersepsikan produk perusahaannya. Menurut Tries dan Trout dalam Kasali (1998 : 506), positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan oleh produsen terhadap produknya namun sesuatu yang produsen lakukan terhadap otak calon pelanggannya, sedangkan menurut Kotler (2002 : 341) positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan, sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak konsumen sasarannya. Menurut Kasali (2001 : 527) positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk/merek/nama perusahaan mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Beberapa pernyataan penting perlu diperhatikan mengenai positioning menurut Kasali (2001 : 527) yaitu : 1) Positioning adalah strategi komunikasi, komunikasi berhubungan dengan atribut secara fisik maupun non fisik dalam produk itu. Namun demikian komunikasi itu sendiri mengambil posisi anggaran terbesar dalam pemasaran suatu produk. 2) Positioning bersifat dinamis, persepsi konsumen selalu berubah begitu pasar berubah. Sebuah pemimpin pasar jatuh atau pendatang baru berhasil 18
7 menguasai tempat tertentu, maka product positioning suatu perusahaan pun akan berubah 3) Positioning berhubungan dengan event marketing. Pemosisian adalah strategi yang berhubungan dengan citra di benak konsumen, oleh sebab itu pemasar harus mengembangkan strategi Marketing Public Relation melalui event marketing yang dipilih sesuai karakter produk tersebut. 4) Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk. Dalam membangun positioning produknya, pemasar harus memperhitungkan bahwa ketika konsumen membeli suatu barang, konsumen akan sangat mempertimbangkan karakteristik yang melekat pada produk itu sehingga dapat meningkatkan gairah pembelian seperti warna, desain kemasan, dan bahan. 5) Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen. Jadi pemasar harus mencari tahu atribut-atribut apa saja yang paling disukai oleh konsumen. Jadi pemasar harus mencari tahu atribut-atribut apa saja yang paling disukai oleh konsumen. 6) Atribut yang dipilih harus unik. Atribut yang ditonjolkan harus dapat dibedakan dengan yang sudah diakui milik pesaing. 7) Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan. Artinya bahwa pernyataan itu harus dapat dinyatakan dengan mudah, enak didengar, dan harus dapat dipercaya. 19
8 2.1.5 Proses Positioning Menurut Hiam dan Schwe (1994) dalam Tjiptono (2002: 112) ada tujuh langkah (prosedur) untuk melakukan penempatan posisi yang tepat, yaitu. 1) Menentukan produk atas pasar yang relevan Suatu produk umumnya dimasukkan untuk memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan. Oleh karena itu, suatu produk dapat diposisikan di berbagai pasar yang berbeda. 2) Mengidentifikasikan pesaing, baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing secara tidak langsung, yakni yang tidak langsung muncul di pikiran seseorang bilamana sedang berpikir mengenai keinginan atau kebutuhan orang tersebut. 3) Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka Biasanya seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar-standar tertentu. 4) Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing (dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau kelompok pemakai. 20
9 5) Mengidentifikasi gap pada posisi yang ditempati Melalui analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah tergarap oleh banyak pesaing. 6) Merencanakan dan melaksanakan strategi posisioning Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat memastikan bahwa semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. 7) Memantau posisi Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan. Dalam melakukan posisioning perusahaan, produk dan merek dapat didiferensiasikan. Tetapi tidak setiap perbedaan adalah suatu pembeda. Tiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya bagi perusahaan maupun manfaat bagi pelanggan. Karena itu perusahaan harus berhati-hati dalam memilih cara untuk membedakan dirinya dengan pesaing. Suatu perbedaan patut dibuat jika memenuhi kriteria berikut ini : 1) Penting, yaitu memberikan manfaat bernilai tinggi bagi cukup banyak pembeli. 2) Unik, yaitu tidak ditawarkan oleh siapapun atau ditawarkan secara sendiri oleh perusahaan. 3) Unggul, yaitu perbedaan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan cara-cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. 21
10 4) Dapat dikomunikasikan agar terihat jelas oleh pembeli. 5) Mendahului, agar perbedaan tersebut tidak mudah untuk ditiru oleh pesaing. 6) Terjangkau agar pembeli mampu membayar perbedaan tersebut. Menurut Kotler (2002 : 343), jika perusahaan ingin mempunyai keunggulan bersaing maka perusahaan itu harus dapat terdiferensiasi dengan para pesaing. Diferensiasi dapat dilakukan melalui 5 dimensi, yaitu : 1) Produk, perusahaan menetapkan titik berat pada pembedaan bentuk produk secara fisik. 2) Pelayanan, jika produk fisik tidak mudah didiferensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak pada penambahan pelayanan yang dapat meningkatkan nilai serta kualitas. 3) Personil, perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan memperkerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing. Keberadaan pekerja yang terampil akan memberikan kepercayaan bagi konsumen pada produknya. 4) Citra, jika penawaran yang bersaing kelihatan sama, pembeli mungkin berbeda tanggapannya pada citra perusahaan atau citranya sebagai konsumen. Sering kali konsumen sangat menjaga citra pada saat konsumen menggunakan suatu produk. 5) Saluran, pembedaan juga bisa dibentuk dengan melakukan diferensiasi terhadap saluran distribusi yang berbeda dengan pesaing. Efektivitas dari saluran distribusi tergantung pada beberapa komponen seperti jangkuan, keahlian, dan kinerja. 22
11 2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning Selain melakukan positioning secara sistematis, seorang pemasar juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi efektifitas strategi positioning. Kotler dan Armstrong ( 1998 : 256) yaitu : a. Target pasar Karakteristik dan gambaran tentang kebutuhan pasar sasaran sangat menentukan pemilihan program pemasaran yang diambil untuk memperoleh respon yang positif dari pasar sasaran. b. Tahap Daur Hidup Produk/Product Life Cycle (PLC) Seringkali PLC menuntut adanya kepentingan atau aturan pemasaran yang berbeda, misalnya strategi produk. c. Prioritas Manajemen Suatu kegiatan pemasaran merupakan kombinasi antara variabel marketing mix yang menyangkut unit bisnis yang strategis. Sehingga konflik yang berkaitan antar variabel itu tidak dapat dihindari seperti apakah perusahaan ingin membuat strategi dengan membangun image produk berdasarkan harga rendah dengan sedikit mengabaikan mutu atau sebaliknya. Untuk menghindari konflik itulah maka manajemen perlu mengadakan prioritas. d. Sumber Daya dan Pesaing Strategi yang baik adalah strategi yang mampu mengkombinasikan antara unsur kekuatan dari dalam perusahaan untuk melawan pesaing tanpa mengurangi perhatian dari faktor luar perusahaan. Disini analisis SWOT sangat diperlukan dalam sebuah perencanaan strategis. 23
12 Untuk menghindari berbagai kesalahan jika bisa ditimbulkan dari kegiatan positioning, maka perusahaan haruslah mengetahui berbagai jenis kesalahan yang harus dihindari dalam kegiatan product positioning. Menurut Kotler (2002 : 343) ada empat kesalahan utama dalam penentuan posisi produk yaitu : 1) Penentuan posisi yang kurang ( underpositioning) : kesalahan terjadi karena pembeli tidak benar-benar merasakan sesuatu yang khusus tentang produk. 2) Penentuan posisi yang berlebihan (overpositioning) : perusahaan yang membangun citra yang berlainan dalam harga dan kualitas tanpa mengindahkan bahwa pembeli hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang produk, akan membuat pembeli enggan untuk tertarik, meskipun pada dasarnya ia mampu membeli. 3) Penentuan posisi yang membingungkan (confused positioning) : keadaan ini mengakibatkan pembeli merasa bingung terhadap suatu produk, karena perusahaan terlalu banyak membuat pernyataan tentang produk tersebut atau terlalu sering mengubah posisi produknya. 4) Penentuan posisi yang meragukan (doubtful positioning) : keadaan dimana pembeli sukar mempercayai dan mengakui tentang produk. Kesalahan dalam menetapkan penentuan posisi produk dapat menimbulkan ketidakpercayaan konsumen sasaran pada produk yang ditawarkan. Jika hal ini sampai terjadi, maka akan berakibat sangat fatal bagi kelangsungan hidup produk tersebut untuk bersaing di pasar. 24
13 2.1.7 Strategi Brand Positioning Menurut The Jakarta Consulting Group (2007), brand positioning adalah cara pemasar memberikan penawaran kepada pelanggan dan bagaimana pelanggan menerimanya ketimbang produk atau jasa itu sendiri. Merek harus mempunyai posisioning yang tepat sebagai cerminan dari strategi merek. Strategi merek adalah inti dari strategi pemasaran dan strategi pemasaran adalah jabaran dari strategi korporat. 2.2 Penelitian Sebelumnya Penelitian mengenai product positioning dilakukan oleh Sugiantara (2005) dengan judul Skripsi Analisis Penilaian Product Positioning Pepsi Cola di Kota Denpasar Adapun variabel penelitian yang digunakan adalah positioning berdasarkan perbedaan produk, manfaat produk, positioning berdasarkan pemakaian kepada pesaing dan melalui imajinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penilaian konsumen terhadap product positioning minuman ringan bersoda Pepsi Cola dalam kemasan botol maupun kaleng di kota Denpasar, serta implikasi strategi apakah yang harus dilaksanakan oleh PT. Tri Cakra Dananjaya atas penilaian konsumen tersebut. Penentuan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang mengetahui tentang Pepsi Cola, pernah mengkonsumsi produk tersebut dan pernah mengkonsumsi beberapa produk minuman ringan bersoda lainnya. Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan rata-rata tertimbang dan alat analisis yang digunakan adalah skala Likert. Kesimpulan akhir dari penelitian 25
14 ini menunjukkan bahwa strategi product positioning yang telah dilaksanakan perusahaan pada umumnya sudah baik. Penelitian yang dilakukan oleh Mayasari H (2007) dengan judul Skripsi Analisis Penilaian Brand Positioning Mobil Suzuki di Kota Denpasar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana strategi positioning yang dijalankan mobil Suzuki selama ini setelah mereposisi produknya dan bagaimana penilaian masyarakat terhadap brand image dari mobil Suzuki dengan adanya reposisi tertsebut. Untuk memecahkan masalah tersebut maka digunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan rata-rata tertimbang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Kesimpulan akhir dari penelitian ini diketahui bahwa mobil Suzuki telah memiliki kedudukan merek yang baik di mata masyarakat dan strategi positioning yang dilaksanakan selama ini telah berhasil. Penelitian dilakukan oleh Salamah dan Tjiptohadi (2002) dengan judul Analisis Strategi Diferensiasi dan Positioning Terhadap Persepsi Konsumen Dalam Mengambil Polis Asuransi Jiwa di Surabaya dimana variabel penelitiannya adalah Diferensiasi dan Positioning. Teknik analisis yang digunakan adalah purposive sampling untuk sampel industri asuransi dan teknik area probability sampling untuk pengambilan sampel responden berdasarkan pada jumlah kuesioner yang masuk, selanjutnya sampel diseleksi lagi teknik purposive sampling. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bentuk segmentasi pasar industri asuransi jiwa yang ada didasarkan pada segi geografis, demografis, psikografis, belum menggunakan klasifikasi berdasarkan persepsi dan preferensi konsumen yang bermanfaat untuk 26
15 kegiatan positioning serta pertimbangan-pertimbangan apa yang digunakan konsumen untuk mengambil atau tidak mengambil polis asuransi. Penelitian dilakukan oleh Wibawa (2005) dengan judul skripsi Analisis Penilaian Product Positioning Kacang Asin Rahayu di Kota Denpasar. Adapun variabel yang digunakan adalah positioning berdasarkan perbedaan produk, manfaat produk, positioning berdasarkan pemakaian, kepada pesaing, dan melalui imajinasi. Alat analisis yang digunakan adalah skala likert yang kemudian dianalisis menggunakan rata-rata tertimbang. Kesimpulan akhir dari penelitian tersebut adalah penentuan strategi posisioning oleh kacang asin Rahayu di kota Denpasar dinilai baik oleh konsumen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada obyek penelitiannya dimana dalam penelitian ini obyeknya adalah penilaian terhadap strategi brand positioning sepeda motor merek Honda di Denpasar, selain itu dalam penelitian ini meneliti tentang strategi brand positioning, yaitu brand positioning berdasarkan diferensiasi dan brand positioning berdasarkan brand statement. 27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Segmentasi, Targetting, dan Positioning Segmentasi, targeting dan positioning bertujuan untuk menetapkan dan membidik pasar sasaran serta memprediksi kecenderungan perilaku konsumen
Lebih terperinciTemplate Standar Powerpoint
Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB www.mercubuana.ac.id Ali Akbar Gayo,
Lebih terperinciMEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN JASA PEMASARAN JASA JENJANG D-3 SEMESTER GENAP 2015
MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN JASA PEMASARAN JASA JENJANG D-3 SEMESTER GENAP 2015 Proses pemasaran adalah suatu kegiatan terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sangat penting untuk dipelajari dan dinamis. Menurut Engel et al (1995) perilaku konsumen didefinisikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Banyak para ahli telah mendefinisikan pemasaran dari sudut pandang yang berbeda-beda. Berikut definisi dari para ahli mengenai pemasaran:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Restoran fast food merupakan restoran komersial yang mengutamakan kecepatan pelayanan. Ciri-ciri lain dari restoran ini adalah menyajikan menu hidangan dalam bentuk tertentu,
Lebih terperinciAMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN. ends
STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN Proses pemasaran adalah suatu kegiatan terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si
PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek Menurut American Marketing Association merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih jauh kita harus terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa, jasa yaitu
Lebih terperinciPROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG,
PENGANTAR PEMASARAN SEGMENTASI PASAR Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, 2010 SUB BAHASAN: 1. Proses segmentasi pasar: Pola dasar, Prosedur, Metode)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
Lebih terperinciStrategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran
Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciKomunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)
Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) KONSEP BRAND Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Definisi Menurut Kotler (2002:460) definisi Brand
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, tertanam dalam setiap tindakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran ada di mana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang baik semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu untuk bertahan hidup dan terus berkembang. Salah satu yang perlu diperhatikan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap persaingan dunia usaha dalam merebut pasar bagi hasil produksinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi tantangan dari banyaknya produsen yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan komunikasi sangat penting di zaman modern saat ini. Sarana komunikasi sangat memudahkan manusia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasara Menurut Kotler (1990:7), Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135).
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang terus berfluktuasi. Siklus hidup produk yang semakin pendek, tuntutan standard kualitas dan desain
Lebih terperinciyang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.
1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. 2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran pemasaran
Lebih terperinciMemahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Setelah mempelajari bab ini, anda akan mampu: 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk
Lebih terperinciANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK
ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN gautama_adhy@yahoo.com ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Analisis Positioning Notebook Acer Berdasarkan Persepsian Konsumen.Tujuan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemuas kebutuhan yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan dan dapat. adalah sebagai berikut :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting, dan positioning lebih jauh terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa. Jasa yaitu pemuas kebutuhan
Lebih terperinciMENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. Meet-5 By.Hariyatno
MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING Meet-5 By.Hariyatno Definisi Segmentasi Pasar : 1) Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan bisnis saat ini semakin pesat ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial
II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Dalam bukunya, Kotler (2002) menyatakan bahwa pemasaran (marketing) dapat di definisikan sebagai berikut Pemasaran adalah suatu proses sosial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Didalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan digunakan untuk mendukung teori yang diajukan. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, dan positioning.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan
9 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Manajemen dan Manajemen Pemasaran 2.1.1. Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
Lebih terperinciKebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran
Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup
Lebih terperinciBab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21
Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan
Lebih terperinciPertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning
MARKETING MANAGEMENT Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning Kotler Keller Tahapan dalam Market Segmentation, Targeting, dan Positioning Market Segmentation 1. Identifikasi dasar segmentasi pasar
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh
11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin membuat gaya hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan semakin maju, khususnya
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh
Lebih terperinciProf. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Pendahuluan
STRATEGI PENETAPAN PASAR SASARAN DAN PENETAPAN POSISI Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau E-mail: asyahza@yahoo.co.id http://almasdi.unri.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor atau sepeda motor di Indonesia merupakan salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk mempertahankan daya saing. Dalam kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan secara terus-menerus. Perkembangan teknologi dan ekonomi yang pesat menyebabkan persaingan
Lebih terperinciProf. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP.
Bahan Ajar: Agribisnis STRATEGI PENETAPAN PASAR SASARAN DAN PENETAPAN POSISI Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau E-mail: asyahza@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis semakin berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi. Perkembangan bisnis lem saat ini menunjukkan bahwa lem menjadi kebutuhan bagi beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Uraian Teoritis. Pemasaran merupakan ujung tombak dari sebuah usaha, dalam memasarkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis. 2.1.1 Pemasaran. Pemasaran merupakan ujung tombak dari sebuah usaha, dalam memasarkan barang atau jasa, banyak kegiatan-kegiatan pemasaran yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara
Lebih terperinciDASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN
Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas FIKOM SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Segmentasi pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Teori Tahapan Evolusi Pemasaran Teori-teori dalam pemasaran terus berkembang dan menurut Barnes (2003), perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri kian meningkat tiap tahunnya. Tidak menutup kemungkinan para produsen mengambil peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para pelaku industri telekomunikasi tak terelakan lagi akan menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat pada saat ini dan tahun-tahun mendatang. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. CITRA MEREK 2.1.1.1. Pengertian Menurut Norman A. Hart dan John Staplenton dalam kamus Marketing (1995 : 23,24,104), definisi dari Citra (Image) adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan lingkungannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari
Lebih terperinciStrategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:
Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amastrong (2005:18) adalah Manajemen Pemasaran adalah analisis,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1Merek Menurut Undang Undang merek no 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Salah satu dari cabang ilmu ekonomi adalah bidang ilmu pemasaran, dimana seiring dengan perubahan waktu ilmu pemasaran terus mengalami perkembangan. Para ahli pemasaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan dukungan hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti. Begitu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun
Lebih terperinci