BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk memperoleh berbagai informasi yang dapat menambah wawasan pengetahuan, mengubah tingkah laku, maupun memberikan keterampilan pada bidang tertentu. Pendidikan menurut Undang- Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 adalah pendidikan yang diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistematik dengan sistem tebuka. Pendidikan tidak lepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Pada tahu 2006 pemerintah menetapkan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) namun dilihat dari segi kurikulum masih banyak kekurangan oleh karena itu pemerintah menetapkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 atau bisa disebut dengan pembelajaran tematik. Berdasarkan PERMEN 57 tahun 2014 pasal 10 ayat (1) menjelaskan bahwa pedoman mata pelajaran dan pembelajaran tematik terpadu sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (2) huruf d merupakan profil utuh

2 2 mata pelajaran dan pengembangan muatan mata pelajaran menjadi pembelajaran tematik terpadu yang berisi latar belakang, karakteristik mata pelajaran, pengertian, prinsip, kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran, desain pembelajaran, model pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar, dan peran guru sebagai pengembang budaya sekolah. PERMEN 57 tahun 2014 pasal 11 ayat (1) dan (2) yaitu pelaksanaan pembelajaran pada sekolah dasar/ madrasah dilakukan dengan pendekatan pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan Muatan pembelajaran dalam mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang diorganisasikan dalam tema-tema. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Rusman (2011:1) mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Komponen tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran di dalam kelas merupakan suatu proses belajar siswa. Proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk memperoleh pengalaman tentang berbagai fakta. Pembelajaran secara umum dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu intern meliputi cara belajar, minat, motivasi intelegensi, keaktifan belajar. Faktor ekstern yang mempengaruhi meliputi

3 3 kurikulum, guru, lingkungan, metode mengajar, keadaan sosial ekonomi, fasilitas belajar. Proses belajar siswa merupakan proses yang aktif di dalam diri siswa dan mengacu bagaimana siswa belajar demi memberikan hasil belajar yang baik dan bermakna. Guru dalam proses pembelajaran dituntut agar dapat membuat atau menyusun program pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran sangat berkaitan dengan semua mata pelajaran, salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata Pelajaran IPA terkenal dengan materi-materi yang menyenangkan. Siswa tidak hanya menerima materi melalui penjelasan dari gurunya tetapi juga dengan belajar langsung di alam. Pembelajaran berlangsung biasanya tidak semua sesuai dengan rencana, dalam pembelajaran biasanya tedapat suatu kendala. Kendala proses belajar pada umumnya dikarenakan siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga berimbas pada prestasi belajar. Hal tersebut terlihat dari siswa yang cenderung diam saat ditanya oleh guru, dengan adanya hal tersebut mengakibatkan keaktifan belajar siswa rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang tepat guna memperbaiki proses keaktifan maupun prestasi belajar siswa. Strategi yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran IPA adalah Learning Start With A Question (LSQ). Syafrina (2012:31) mengatakan bahwa Learning Start WithA Question (LSQ) merupakan suatu strategi pembelajaran aktif yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

4 4 Strategi LSQ ini menuntut siswa untuk aktif dalam bertanya mengenai materi yang akan disampaikan guru. Berdasarkan permasalahan kegiatan pembelajaran tentang rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa maka akan diadakan penelitian Quasi Experimen untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa saat melakukan pembelajaran dalam kelas menggunakan Learning Start With A Question (LSQ). Penggunaan strategi Learning Start With A Question (LSQ) diperkuat dengan penggunaan strategi oleh Firanda (2012) tentang peningkatan keaktifan peserta didik pada pembelajaran akuntansi kelas XI mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 70,37% dan pada siklus II naik menjadi 74,07%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh strategi Learning Start With A Question (LSQ) terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi cuaca di kelas III sekolah dasar. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Rendahnya keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, 2. Rendahnya prestasi belajar IPA siswa, 3. Model pembelajaran yang digunakan guru masih berparadigma pada model pembelajaran konvensional, sehingga siswa malas berpikir.

5 5 C. Batasa Masalah Penelitian ini difokuskan pada usaha yang dilakukan guru maupun siswa yang bersangkutan dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan strategi Learning Start With A Question (LSQ). D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh strategi Learning Start With A Question (LSQ) terhadap keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran di SDN 3 Jambusari dan SDN 3 Jeruklegi Kulon? 2. Apakah ada pengaruh strategi Learning Start With A Question (LSQ) terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di SDN 3 Jambusari dan SDN 3 Jeruklegi Kulon? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan a. Untuk mengetahui pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ) terhadap keaktifan siswa mata pelajaran IPA Kelas III di Sekolah Dasar Negeri.

6 6 b. Untuk mengetahui pengaruh Strategi Learning Start With A Question (LSQ) terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA Kelas III di Sekolah Dasar Negeri. 2. Manfaat Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat pada dunia pendidikan, yaitu : a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan dengan berbagai strategi maupun model pembelajaran yang ada, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. b. Manfaat Praktis 1) Bagi siswa, dengan menggunakan strategi Learning Start With A Question (LSQ) dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar berlangsung. 2) Bagi guru, menambah variasi dalam pembelajaran sehingga menciptakan suasana baru dan berbeda sehubungan dengan fungsi guru sebagai fasilitator dan motivator. 3) Bagi sekolah, memberikan wawasan terhadap pembelajaran yang ada agar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan

7 7 kurikulum yang ada dengan menggunakan berbagai macam model, metode maupun strategi salah satunya dengan menggunakan strategi Learning Start With A Question (LSQ). 4) Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sumber wawasan mengenai strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa serta sebagai pengalaman penelitian yang dilakukan peneliti. 5) Bagi peneliti lain agar menjadi bahan penelitian lebih mendalam mengenai strategi Learning Start With A Quesion (LSQ) yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar.