Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )
|
|
- Surya Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN SURABAYA Oleh : Taufiq Junaedi ( ) Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi ST., MT., PhD Dosen Pembimbing 2 : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST., MT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG : Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi peri kemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum serta pertanggungjawaban suatu organisasi pada saat pelaksanaan proyek konstruksi. Diperlukan suatu manajemen yang memiliki metode yang tepat yang diperlukan guna mencegah dan meminilalisasi terjadinya risiko kecelakaan kerja. RUMUSAN MASALAH: Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) Pada Proyek Pembangunan Gedung Dormitory 5 Lantai.
3 PENDAHULUAN TUJUAN : mengaplikasikan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) untuk menganalisa dan mengukur potensi risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan Gedung Dormitory 5 Lantai. BATASAN MASALAH :. Risiko yang diteliti adalah risiko pelaksanaan Proyek Pembangunan Dormitory 5 Lantai 2. Variabel risiko dibatasi hanya pada risiko teknis pada proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Risiko yang diteliti dalam sudut pandang kontraktor. MANFAAT :. Memberikan suatu cara penilaian potensi risiko kecelakaan yang terjadi di lapangan dan bahan masukan serta pertimbangan untuk pelaksana konstruksi dan proyek proyek lain dalam mencegah dan meminimalisasi risiko kecelakaan kerja. 2. Dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian sejenis selanjutnya.
4 METODOLOGI
5 LOKASI STUDI LOKASI STUDI PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG DORMITORY Gedung Dormitory 5 Lantai berlokasi di Jalan Jemur Andayani I no.7 Surabaya
6 PAGAR ATAP LANTAI ATAP LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI ± A B C D E F G H I J K L M N O TAMPAK DEPAN TAMPAK DEPAN SKALA : 200
7 Kemungkinan Kegagalan/Failure yang Terjadi Pada Proyek Pembangunan Gedung Dormitory ATKP No.. Jenis Persiapan 2. Struktur. Arsitektur Uraian Identifikasi Risiko Kecelakaan.Mobilisasi dan Pengadaan. Terjadi kecelakaan pada saat melakukan mobilisasi peralatan yang akan digunakan selama pelaksaaan konstruksi.. galian dan Tertusuk cangkul dan sekop pada saat timbunan tanah. penggalian tanah. Merusak pernafasan akibat debu Terpapar sinar matahari 2. Bekisting Terluka akibat gergaji pada saat pembuatan bekisting. Tertusuk oleh paku saat pembuatan bekisting. Terluka akibat bekisting ambruk. Pembesian Terjatuh pada saat instalasi pembesian di tempat yang tinggi. Tertusuk saat instalasi pembesian. Terjatuh pada saat instalasi pembesian di tempat yang tinggi. 4. Pengecoran Teriritasinya anggota badan diakibatkan kontak langsung dengan beton. Terjatuh pada saat pengecoran.. Pasang Dinding Anggota badan teriritasi (lecet) oleh spesi Bata dan Plesteran dengan campuran semen. Terjatuh dari ketinggian. Untuk memulai tahap identifikasi, risiko kecelakaan, dilakukan dengan membuat daftar kegagalan atau failure pada setiap kegiatan pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Dormitory ATKP (Akademi Teknik Keselamatan dan Penerbangan) yang bertujuan untuk mengetahui risiko risiko kecelakaan kerja yang relevan pada proyek tersebut.
8 Kemungkinan Kegagalan/Failure yang Terjadi Pada Proyek Pembangunan Gedung Dormitory ATKP No.. Jenis Arsitektur. Arsitektur 4. mekanikal 5. Elektrikal Uraian Identifikasi Risiko Kecelakaan Terjatuh/terpeleset dari ketinggian pada saat pekerjaan pengecatan. Terhirup bau yang menyengat dari cat.. Plafon Gypsum Terjatuh dari Ketinggian. Tertimpa peralatan dan atau material Terhirup debu dari plafon yang dipotong dan pada saat penghalusan sambungan plafon (menggunakan Compound) 4. Atap Terjatuh karena kehilangan keseimbangan PolyCarbonate Tertimpa material dari atas Pekerja terkena percikan las. instalasi Pipa Terjatuh dari ketinggian karena kehilangan keseimbangan. Tergores atau terpotong Terjatuh pada saat instalasi di ketinggian. 2. instalasi Tandon Tertimpa Tandon / septic tank Pada saat Air dan Septic Tank instalasi Tandon / septic tank.. instalasi Listrik Terkena sengatan aliran listrik. Terbakar yang disebabkan korsleting. 2. Instalasi lampu Terkena sengatan Listrik. Terjatuh pada saat instalasi lampu di tempat yang tinggi. 2. pengecatan Berdasarkan hasil survey didapatkan risiko akibat bekisting ambruk pada pekerjaan bekisting, terjatuh pada saat pengecoran pada pekerjaan pengecoran, terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan pasang dinding dan plesteran, Terjatuh/terpeleset dari ketinggian pada Pengecatan Eksterior dan Jatuh dari atap karena kehilangan keseimbangan pada Atap PolyCarbonate.
9 Tabel Identifikasi Faktor Potensi Risiko Kecelakaan Kerja No Jenis Kegiatan Risiko Kecelakaan Kerja Bekisting Bekisting ambruk 2 Pengecoran Terjatuh pada saat pengecoran Pasang Dinding dan Plesteran Terjatuh / terjatuh dari Ketinggian 4 Pengecatan Eksterior Terjatuh dari ketinggian pada saat pekerjaan pengecatan. 5 Atap PolyCarbonate Jatuh dari atap karena kehilangan keseimbangan Sumber Risiko Cuaca saat pelaksanaan Cara pengangkutan material Tinggi pemasangan Letak pekerjaan Pekerja kurang berpengalaman APD tidak dipakai APD tidak dipakai Cara pengangkutan material Letak Pekerja kurang fokus Pekerja kurang berpengalaman Bentuk bangunan Letak pekerjaan Pergerakan Pekerja Cuaca saat pelaksanaan APD tidak dipakai Bentuk bangunan Letak pekerjaan Pergerakan Pekerja Cuaca saat pelaksanaan APD tidak dipakai Jarak dari tepi Bentuk dari atap APD tidak dipakai Pergerakan Pekerja Cara pengangkutan material
10 B. IDENTIFIKASI SUMBER PENYEBAB RISIKO DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA). Mengidentifikasi TOP EVENT atau kejadian puncak yang sebelumnya telah ditentukan dari wawancara/survey dengan pihak kontraktor. 2. Mengidentifikasi INTERMEDIATE EVENT tingkat pertama terhadap TOP EVENT atau kejadian puncak.. Menentukan hubungan INTERMEDIATE EVENT tingkat pertama ke TOP EVENT atau kejadian puncak dengan menggunakan gerbang logika (logic gate): OR Gate : digunakan apabila salah satu kejadian (hanya kejadian a atau kejadian b) terjadi, dapat menyebabkan TOP EVENT. AND Gate : digunakan apabila semua kejadian ( kejadian a dan kejadian b) terjadi, dapat menyebabkan TOP EVENT. 4. Mengidenifikasi dan menentukan INTERMEDIATE EVENT tingkat kedua. 5. Menentukan hubungan INTERMEDIATE EVENT tingkat kedua ke INTERMEDIATE EVENT tingkat pertama dengan menggunakan gerbang logika (logic gate). 6. Melanjutkan sampai ke BASIC EVENT.
11 B. IDENTIFIKASI SUMBER PENYEBAB RISIKO DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) Pasang Dinding dan Plesteran: Terjatuh dari ketinggian OR A Faktor Lingkungan Kerja B Faktor Perilaku Pekerja C OR AND Bentuk Bangunan Letak pekerjaan Cuaca saat pelaksanaan APD tidak dipakai Pergerakan Pekerja 2 4 5
12 B. IDENTIFIKASI SUMBER PENYEBAB RISIKO DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA). Minimal cut set Gate A. Minimal cut set Gate C Gate C 4 5 Gate A B C 2. Minimal cut set Gate B Gate B 2 Berdasarkan Minimal cut set di atas, diketahui bahwa risiko terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan pemasangan batu bata dan plesteran akan terjadi disebabkan oleh faktor :. Bentuk bangunan, atau 2. Letak pekerjaan, atau. Cuaca saat pelaksanaan, atau 4. Alat Pengaman Diri (APD) tidak dipakai dan pergerakan pekerja.
13 C. MENENTUKAN SKALA PENILAIAN POTENSI PENYEBAB RISIKO KECELAKAAN DENGAN METODE TDA ( TASK DEMAND ASSESSMENT METHOD ) Menentukan Skala Penilaian Potensi Penyebab Risiko Kecelakaan Dengan Metode TDA ( Task Demand Assessment Method ) Tabel Penentuan Skala Nilai Tertinggi Nilai Total Basic Event Pekerja Tukang A Nilai Faktor Risiko Bentuk Letak Bangunan (B) (B2) 00% x 9 00% x 9 Cuaca Saat Pelaksanaan (B) 00% x 9 APD Tidak (B+B2 Pergerakan Digunakan +B+B4 Pekerja (B5) (B4) +B5) 00% x 9 00% x 9 45,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 Pembuatan range skala nilai dapat dibuat dengan memberikan skala nilai tertinggi pada setiap faktor penyebab terjadinya risiko kecelakaan kerja selama pekerjaan berlangsung
14 C. MENENTUKAN SKALA PENILAIAN POTENSI PENYEBAB RISIKO KECELAKAAN DENGAN METODE TDA ( TASK DEMAND ASSESSMENT METHOD ) Menentukan Skala Penilaian Potensi Penyebab Risiko Kecelakaan Dengan Metode TDA ( Task Demand Assessment Method ) Berdasarkan tabel penentuan skala nilai tertinggi, lalu akan dibuat range nilai skala penilaian berdasarkan nilai risiko tertinggi tersebut yang dibagi ke dalam kelompok antara lain:. Jika nilai risiko rendah/kecil. yang dihasilkan antara 0-5, maka tergolong nilai risiko berpotensi 2. Untuk nilai 5-0, maka tergolong risiko berpotensi sedang / menengah.. Sedangkan untuk nilai risiko - 45, maka tergolong risiko berpotensi tinggi. 0 Potensi Rendah Potensi Sedang Potensi Tinggi Nilai - 5 Nilai 6-0 Nilai Gambar Ilustrasi Range Akumulasi Skala Nilai Risiko 45
15 Tabel Penilaian Skala nilai Risiko Terjatuh Dari Ketinggian Terhadap Durasi Aktifitas Pemasangan Dinding Bata Dan Plesteran Sumber Risiko Skala Penilaian Durasi Aktivitas T erjatuh dari ketinggian Rendah (nilai = ) Sedang (nilai = ) T inggi (nilai = 9) 0% 20% 0% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 00% a Bentuk Bangunan Sederhana Sedang Rumit 9 9 b Letak Mudah dijangkau Cukup susah dijangkau Sangat susah dijangkau 9 9 c Cuaca Saat Pelaksanaan Cuaca panas dan tidak angin Jarang hujan dan angin bertiup normal Hujan dan angin bertiup kencang d APD T idak Digunakan Digunakan sebagian Jarang digunakan T idak digunakan e Pergerakan Pekerja Diam di tempat Bergerak menyamping Bergerak mundur
16 0% 20% 0% 40% Bentuk Bangunan ( B ) Lt. 80% 90% 00% 9 9 Lt. Lt. 4 9 Lt. Lt. 2 Lt. Lt. 4 Agustus Juli Lt. 0% 20% Lt. 0% 40% ( 70% x ) + ( 0% x 9 ) = 4,8 Desember Lt. 4 9 Nopember Lt. Lt. 2 Agregasi Potensi Risiko 9 Oktober Lt. 2 September Lt. ( 20% x ) + ( 60% x ) + ( 20% x 9 ) =,8 Lt. 5 9 ( 40% x ) + ( 40% x ) + ( 20% x 9 ) =,4 Lt. 5 9 Pergerakan Pekerja ( B5 ) 70% Lt. 2 Letak ( B2 ) APD T idak Digunakan ( B4 ) 60% Cuaca Saat Pelaksanaan ( B ) 50% ( 00% x ) =,0 ( 00% x ) =,0 Lt. 5 Lt. 4 Lt % 60% 70% 80% 90% 00% ( 20% x ( 20% x ( 40% x ( 20% x = 8 5 )+ )+ )+ ) Diagram TDA Risiko Terjatuh Dari Ketingian pada Pemasangan Dinding dan Plesteran
17 C. MENENTUKAN SKALA PENILAIAN POTENSI PENYEBAB RISIKO KECELAKAAN DENGAN METODE TDA ( TASK DEMAND ASSESSMENT METHOD ) n Accident Point (AP) = % Durasi x i...( ) i =. AP yang merupakan faktor bentuk bangunan : AP = ( 40% x ) + ( 40% x ) + ( 20% x 9 ) =,4 2. AP 2 yang merupakan faktor letak pekerjaan : AP 2 = ( 20% x ) + ( 60% x ) + ( 20% x 9 ) =,8. AP yang merupakan faktor cuaca saat pelaksanaan : AP = (70% x ) + (0% x 9) = 4,8 4. AP 4 yang merupakan faktor APD tidak digunakan : AP 4 = ( 00% x ) =,0 5. AP 5 yang merupakan faktor pergerakan dari pekerja : AP 4 = ( 00% x ) =,0 n Total AP = AP + AP2 + AP + APn ( 2 ) i = Total AP =,4 +,8 + 4,8 +,0 +,0 = 8,0
18 Perhitungan akumulasi perhitungan Task Demand Assessment ( TDA ) risiko terjatuh dari ketinggian Nilai Total Basic Event Pekerja Tukang A Nilai Faktor Risiko Bentuk Letak Bangunan (B) (B2) Cuaca Saat Pelaksanaan (B) APD Tidak (B+B2 Pergerakan Digunakan +B+B4 Pekerja (B5) (B4) +B5 ) 40% x + 40% x + 20% x 9 20% x + 60% x + 20% x 9 70% x + 0% x9 00% x,40,80 4,80,00 00% x 8,00,00 akumulasi perhitungan nilai potensi risiko kecelakaan terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan pemasangan dinding batu bata dan plesteran sebesar 8,00 dari nilai tertinggi sebesar 45 dan dapat dikategorikan sebagai pekerjaan dengan risiko sedang.
19 Potensi Rendah 0 Potensi Sedang 5 Nilai - 5 8,00 Nilai 6-0 Potensi Tinggi 45 0 Nilai - 45 Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh dari ketinggian Dengan cara dan tahapan yang sama, berikut adalah hasil dari perhitungan potensi risiko dengan menggunakan APMM (Accident Potential Measurement Method) Pada pekerjaan bekisting, pekerjaan pengecoran beton, pekerjaan pengecatan eksterior dan pemasangan atap polycarbonate.
20 Bekisting Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terluka saat bekisting ambruk Pengecatan Eksterior Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh/terpeleset dari ketinggian Pengecoran Beton Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh pada saat pengecoran Atap Polycarbonate Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh karena kehilangan keseimbangan
21 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa serta pembahasan didapatkan kesimpulan dari penelitian ini, bahwa pada pekerjaan bekisting dan pengecoran beton memiliki angka potensi risiko tertinggi yaitu sebesar 2,80. Dari range skala nilai yang telah ditentukan, sehingga tergolong nilai risiko berpotensi sedang. Risiko kecelakaan berpotensi tinggi saat durasi pekerjaan mencapai 70% 00% selama proses pekerjaan bekisting. Sedangkan pada pekerjaan pengecoran perhitungan nilai potensi risiko kecelakaan kerja yang terjadi sebesar 2,80 dari range nilai risiko tertinggi yaitu sebesar 45. Dari range skala nilai yang telah ditentukan, sehingga tergolong nilai risiko berpotensi sedang. Risiko kecelakaan berpotensi tinggi saat durasi pekerjaan mencapai 70% - 00% selama proses pekerjaan pengecoran beton.
22 KESIMPULAN Dalam penelitian tugas akhir yang menggunakan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) ini, memiliki kekurangan pada penentuan skala nilai untuk kemungkinan terjadinya risiko pada saat menggunakan metode TDA. Dimana penentuan skala nilai tersebut didapatkan dari penilaian para ahli (expert judgement). Dimana kekurangan tersebut dapat dicegah dengan menggunakan pendekatan skala nilai yang lebih akurat yang berasal dari penilaian para ahli (expert judgement) dengan data pengamatan lapangan sehingga hasil dari perhitungan Accident Point pada metode TDA bisa lebih akurat dan sesuai dengan kenyataannya/realistis. Dalam penelitian ini dan sebelumnya metode APMM (Accident Potential Measurement Method) hanya diaplikasikan untuk proyek gedung. Pada kenyataannya proyek selain proyek gedung juga mempunyai risiko kecelakaan kerja, sehingga diharapkan untuk penelitian tugas akhir selanjutnya metode APMM (Accident Potential Measurement Method) bisa diterapkan untuk proyek pembangunan non gedung. Dengan menggunakan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) juga bisa diterapkan untuk lebih dari (satu) obyek studi yang bertujuan untuk menganalisa dan mengukur potensi risiko kecelakaan kerja pada setiap obyek studi. Dan selanjutnya dibandingkan guna mencari persamaan den perbedaannya.
23 Sekian dan Terima Kasih
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM ( ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Latar Belakang... Rumusan Masalah... Batasan Masalah... Sistematika Penulisan...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii ABSTRAK... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN DOA... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang kompleks yang melibatkan pekerja, alat dan bahan dalam jumlah besar. Proyek mempunyai karakterisitik sebagai kegiatan yang
Lebih terperinciRahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT
IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADAPROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR NAGREG V BANDUNG Rahmi Dewi Octavia 3109
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu pekerjaan proyek konstruksi tentunya ingin diselesaikan dengan tepat
Lebih terperinciCivil Work of STP (Sewage Treatment Plant)
Contract Title : Belstar Hotel Contract No. : Contractor : PT. Mutiara EPC Management Consultant : PT Cremona Para Mitra Owner : PT Trihasa METHOD STATEMENT Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) BELSTAR
Lebih terperinciHADI SUTANTO NRP
TUGAS AKHIR ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DAN PERKULIAHAN TAHAP III UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA DISUSUN OLEH : HADI SUTANTO NRP. 3106 100 507
Lebih terperinciAnalisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis LOGO. Ridhati Amalia
Analisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis Ridhati Amalia 3108 100 111 Pembimbing : M. Arif Rohman, ST., M.Sc. Cahyono Bintang N., ST.,
Lebih terperinciLATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO
TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab
Lebih terperinciBAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN
DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan
Lebih terperinciAbstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri
Lebih terperinciSL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE
Lebih terperinciANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS
ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS
ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
Lebih terperinciBAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.
BAB 3 STUDI LAPANGAN Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan Saat ini proyek konstruksi bangunan bertingkat sangat berkembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan
Lebih terperinciA. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan
Lebih terperinciANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO
ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO Kukuh Rahardjo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: kukuhrah@gmail.com
Lebih terperinciOptimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Daniel Tri Effendi, Tri
Lebih terperinciAnalisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen
1 Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Aditya Febrian Saputra, Farida Rahmawati, ST., MT. dan Yusronia Eka Putri, ST., MT Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA
TUGAS AKHIR PS 1380 IDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA RAZZIF EKA DARMA NRP 3106 100 602 Dosen Pembimbing : Ir. PUTU
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai
BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015
ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TRENGGALEK PERIODE 2008-2012) Rio Desantika Pramulia 1) dan Tri Joko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian
Lebih terperinciPERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda yang tidak berbahaya berwujud yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA
PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA Nama : Asep Dian Heryadiana Nrp : 0221109 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN
Lebih terperinciAsraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi 3106 100
Lebih terperinciPRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI PT. PUALAM BANGUN CIPTA Paket an Lanjutan Pembangunan Bendung dan Jaringan
Lebih terperinciBAB IV: PENGAMATAN PROYEK
BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan
Lebih terperinciLAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG
LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012
DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >
Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN
DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA
PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA BOBBY ARMANDA AKEDA DAMANIK NRP 3107 100 055 Dosen Pembimbing : Yusronia Eka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri atau kondisi tempat bekerjanya
Lebih terperinciBAB V Hasil Pembahasan Kontraktor
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil Pembahasan Kontraktor Berdasarkan hasil pembahasan tentang sisa material pada 4 proyek gedung di Kota Padang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014
Seminar Tugas Akhir PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL BATU BATA MERAH DENGAN BATA RINGAN I-CON TERHADAP PERUBAHAN DESAIN STRUKTUR DITINJAU DARI BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS : GEDUNG REKTORAT DAN TI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
1. PENDAHULUAN Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain.
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
Lebih terperinciBAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan
Lebih terperinci: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT
PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KECELAKAAN KERJA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. (04) IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) DAN FTA (FAULT TREE ANALYSIS) DI PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO
Lebih terperinciANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN
ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN Albert Kent 1, Richard Phieter Phie 2, Sentosa Limanto 3, Jonathan Hendra Kusuma 4 ABSTRAK : Pengendalian waktu yang baik diharapkan dapat membantu
Lebih terperinciTatia Ardilla / Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST. MT.
PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA X PROVINSI BALI (The Application of Value Engineering in The Project of X Dormitory Bali Province) Tatia Ardilla / 3109100091 Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KAPUK NAGA INDAH
1 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KAPUK NAGA INDAH Albertus Patrickson, Tri Joko Wahyu Adi dan Yusronia Eka Putri Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000
Lebih terperinciPERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3
3. Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 Meter a) Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan akibat kondisi 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja Pematokan kerja secara umum yang standar 2) Kecelakaan akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I
KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013
PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciMODUL 4. CALENDAR. Gambar 4.1. Calendar View
MODUL 4. CALENDAR Calendar Untuk melihat pekerjaan dalam bentuk kalender, Microsoft Project telah menyediakan fasilitasnya sehingga akan tampil informasi-informasi waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciPR 1 MANAJEMEN PROYEK
PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA
TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,
Lebih terperinciTANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA
TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN KERJA
SURAT PERJANJIAN KERJA PROYEK UD. MITRA DUTA KONSTRUKSI JAYA ABADI, cv General Contractor Steel Building Constructor Consulting Engineering Taman Cibaduyut Indah Blok A No.108 Telp. (022)- 92570509-081220282868
Lebih terperinciBAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG
BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Ditulis sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Sains Terapan. Oleh: TUA M. LBN. TORUAN NIM :
TUGAS AKHIR Kajian Faktor Penyebab Keterlambatan pada Proyek Konstruksi di Kota Medan dengan Metode FTA (Fault Tree Analysis) dan MOCUS (Method Obtain Cut Set) Ditulis sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh
Lebih terperinciEBOOK PROPERTI POPULER
EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu
Lebih terperinciAnalisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo
Analisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Darsini Dosen Program Studi Teknik Industri ~ Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara
Lebih terperinciBAB V SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PERSIAPAN
BAB V SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PERSIAPAN Pasal 01. LINGKUP PEKERJAAN 1. Kontraktor harus menyediakan bahan/material, peralatan dan tenaga yang diperlukan untuk kelancaran dan keselamatan pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciPROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Cristian Halim 1, Maximillian M. S. D. 2, Budiman Proboyo 3, dan Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Biaya merupakan salah
Lebih terperincikenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Tata Cara Persiapan Konstruksi Sistem Drainase ini memuat pengertian, ketentuanketentuan
Lebih terperinciPERNYATAAN ANTI PLAGIAT..
DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengerjaan pembangunan rumah selama ini, CV. XYZ belum menggunakan metode-metode khusus dalam merencanakan waktu yang dibutuhkan. Selama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Kuesioner 4.1.1 Kuesioner Pakar Butir kuesioner yang digunakan diambil berdasarkan studi literatur terdahulu. Sebelum kuesioner diberikan ke responden, maka kuesioner
Lebih terperinciPENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR
PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR Oleh : HENRY PALMER SIREGAR (3105 100 015) Dosen Pembimbing : TRIJOKO WAHYU ADI
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
BILL OF QUANTITY (BOQ) DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kegiatan : Pembangunan Embung Teknis Lokasi : Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat Kab. Belu Tahun Ang. : 2016 HARGA SATUAN PEKERJAAN ( Rp. ) JUMLAH HARGA
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST
Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton
Lebih terperinciPanduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi
Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id
Lebih terperinciPROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN. Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%)
PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A PEKERJAAN PERSIAPAN
Lebih terperinciPRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO
PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciCara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan
Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan yaitu dengan menyiapkan data berupa denah dan detil rusunawa Universitas Lampung
Lebih terperinciSTUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI
STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI Daniel Kusnanto 1, Aditya Ronald Dohar 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK :Upah merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan
Lebih terperinciKata kunci : metode bekisting table form
1 Perbandingan Waktu dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form (Studi Kasus: Proyek FMipa Tower ITS Surabaya) Muhammad Fandi, Yusroniya Eka Putri,
Lebih terperinciBAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan
BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas
Lebih terperinciSHELLY ATMA DEVINTA
SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciPROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Jeremy August Tambayong 1, Budiman Proboyo 2, dan Indriani Santoso 3 ABSTRAK : Proses konstruksi sangat bergantung
Lebih terperinciMODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran
MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE Michelle Kwan 1, Irvan Anggrawan 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Tower crane sering digunakan sebagai alat pemindah material secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,
Lebih terperinciBAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 6.1. Perhitungan Volume Pekerjaan Tabel 6.1 Perhitungan Volume Pekerjaan 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 6.2. Harga Satuan dan Upah Tabel 6.2 Daftar Harga Upah
Lebih terperinci