SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA
|
|
- Vera Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA adya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kesehatan Bidang Keahlian Keperawatan, SK Kemenakertrans No. 148/Men/III/2007. Skema Sertifikasi Kompetensi Klaster Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa ini disusun oleh LSP Dompet Dhuafa untuk memastikan dan memelihara kompetensi personil pelaksana pelayanan di ruang Perawatan Medikal Bedah di Rumah Sakit di lingkungan Dompet Dhuafa, dan digunakan sebagai acuan bagi LSP Dompet Dhuafa dan asesor kompetensi dalam melakukan sertifikasi kompetensi kerja ditetapkan tanggal: oleh, disahkan tanggal: oleh, Sifing Lestari Koordinator Komite Skema Yudha Abadi, MM Direktur LSP Nomor Dokumen: 01/SKM/LSPDD/IV/2017 Nomor Salinan : 01 Status Distribusi : Terkendali Tak terkendali
2 1. LATAR BELAKANG 1.1. Memenuhi ketentuan perundangan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta atau pelatihan di tempat kerja, 1.2. Memenuhi ketentuan perundangan bahwa setiap tenaga kesehatan wajib mempunyai kompetensi dan kewenangan yang sesuai, 1.3. Memenuhi peraturan organisasi Yayasan Dompet Dhuafa Republika bahwa setiap tenaga kerja harus memiliki kompetensi sesuai unit kerja yang dibutuhkan. 2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI Skema sertifikasi ini digunakan oleh seluruh rumah sakit dilingkungan Dompet Dhuafa untuk personil Pelayanan Perawatan Medikal Bedah. 3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi kerja personil Pelayanan Perawatan Medikal Bedah di rumah sakit milik Yayasan Dompet Dhuafa Republika Sebagai acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa dan asessor kompetensi dalam proses sertifikasi kompetensi kerja personil Pelayanan Perawatan Medikal Bedah di rumah sakit milik Yayasan Dompet Dhuafa Republika. 4. ACUAN NORMATIF 4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, 4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi, 4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, 4.4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional, 4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, 4.6. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi, 4.7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep. 148/Men/III/2007 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional IndonesiaSektor Jasa Kesehatan Bidang Keahlian Keperawatan,
3 4.8. Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat Di Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun Undang undang no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan. 5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI 5.1 Jenis Kemasan : KLASTER 5.2 Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas Nama: KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA No. Kode Unit Kompetensi Judul Unit Kompetensi 1. KES.VK Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan. 2. KES.VK Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien. 3. KES.VK Melakukan perawatan pirenium (vulva hygiene). 4. KES.VK Menyiapkan tempat tidur sebagai bagian dari asuhan keperawatan. 5. KES.VK Membersihkan alat-alat perawatan. 6. KES.VK Melakukan perawatan setelah klien/pasien meninggal dunia. 7. KES.VK Memasang buli-buli panas. 8. KES.VK Mengukur tanda-tanda vital. 9. KES.VK Memberi kompres dingin. 10. KES.VK Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard dan sebaliknya. 11. KES.VK Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring. 12. KES.PG Menghormati hak privasi pasien / klien. 13. KES.PG Melaksanakan pengkajian keperawatan dan kesehatan yang sistematis. 14. KES.PG Merumuskan rencana asuhan sedapat mungkin berkolaborasi dengan pasien/klien dan/atau pemberi asuhan / pelayanan (career). 15. KES.PG Membuat prioritas asuhan sedapat mungkin berkolaborasi dengan pasien/klien dan/atau pemberi asuhan. 16. KES.PG Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan 17. KES.PG Mengevaluasi dan mendokumentasikan kemajuan arah pencapaian hasil yang diharapkan. 18. KES.PG Menerapkan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatan/kesehatan. 19. KES.PG Mengkontribusi pada kerja tim multidisiplin yang efektif dengan memelihara hubungan kolaboratif. 20. KES.PG Mengkoordinasikan kegiatan keperawatan untuk memfasilitasi kesinambungan pelayanan.
4 21. KES.PG Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostik dan penatalaksanaan dengan mempergunakan sumber-sumber yang sesuai/ tepat. 22. KES.PG Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani preoperative. 23. KES.PG Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama Post-Operative. 24. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen. 25. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit. 26. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi per oral. 27. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi Parenteral. 28. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urin. 29. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal. 30. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral. 31. KES.PG Memelihara keutuhan jaringan kulit. 32. KES.PG Melakukan perawatan luka. 33. KES.PG Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. 34. KES.PG Memantau perubahan kondisi kesehatan klien/pasien. 35. KES.PG Mengkomunikasikan informasi penting kepada anggota tim kesehatan tentang kondisi klien/pasien. 36. KES.PG Memberikan obat secara aman dan tepat. 37. KES.PG Membantu mengelola nyeri dengan tindakan tanpa bantuan obat. 38. KES.PG Membantu mengelola nyeri dengan bantuan obat. 39. KES.PG Mengelola pemberian darah dan produk darah secara man. 40. KES.PG Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan Infeksi Nosokomial. 41. KES.PG Mempersiapkan kepulangan klien/pasien. 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 6.1. Persyaratan Dasar Perawat Rumah Sakit Dompet Dhuafa yang telah memiliki pengalaman 4 tahun untuk lulusan pendidikan D3 keperawatan, atau 3 tahun untuk lulusan pendidikan Ners, baik diperoleh di Rumah Sakit Dompet Dhuafa atau di rumah sakit lain yang setara Memiliki sertifkat pelatihan BTCLS yang masih berlaku, atau sertifikat upgrading BTCLS Memiliki STR yang masih berlaku, Mendapat rekomendasi dari atasan langsung, Tidak sedang dalam pembinaan bagian SDI rumah sakit. 7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon Pemohon berhak mendapat pelayanan prima dalam proses pembuatan sertifikat kompetensi dari awal sampai akhir,
5 Pemohon berhak mendapat informasi tentang proses sertifikasi dari awal sampai terbitnya sertifikat dengan jelas, valid dan tepat waktu, Pemohon berhak atas sertifikat kompetensi yang sah dan dapat digunakan untuk promosi di lembaga Dompet Dhuafa, Pemohon yang dinyatakan Kompeten dalam uji kompetensi akan diberikan sertifikat kompetensi Kewajiban Pemegang Sertifikat Membayar biaya sertifikasi, Menggunakan sertifikat kompetensi dalam menjalankan profesinya Menandatangani surat persetujuan pemegang sertifikat sesuai dengan ketentuan LSP Dompet Dhuafa Mematuhi semua persyaratan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa serta ketentuan-ketentuannya Memberikan pelayanan kepada penerima manfaat atau bekerja ditempat kerja berdasarkan aturan dan kriteria sertifikasi, memelihara serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi, Pemegang sertifikat harus menjalankan pekerjaannya secara profesional dan memenuhi kaedahkaedah sertifikasi dan praktek serta ilmu keperawatan, Jika diperlukan dalam hal tertentu dan diminta oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa, pemegang sertifikat harus memberikan rekaman keluhan, sanggahan, dan perselisihan serta tindakan koreksinya, Melaporkan rekaman kegiatan kerja (logbook) setiap 6 bulan dari tanggal diterimanya sertifikat kompetensi kerja. 8. BIAYA SERTIFIKASI Biaya sertifikasi meliputi: a. Biaya asessmen, surveilen dan administrasi Rp ,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) b. Biaya sewa alat uji komptensi ini adalah Rp ,- (dua puluh lima ribu rupiah) per unit kompetensi c. Biaya akomodasi dan transportasi asesesi menjadi tanggung jawab masing-masing asesi dan diluar dari biaya yang disetorkan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa. d. Biaya Uji Kompetensi ulang adalah Rp (seratus ribu rupiah) per unit kompetensi 9. PROSES SERTIFIKASI 9.1. Persyaratan Pendaftaran Pemohon memahami proses asesmen untuk skema Klaster Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi,
6 penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat, Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung, antara lain; a. fotokopi ijazah, b. fotokopi sertifikat BTCLS yang masih berlaku, c. fotokopi NIP d. fotokopi Surat Keterangan Pengalaman Kerja jika sebelumnya bekerja di RS lain, dan Surat Perjanjian Kerja, e. fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku, f. fotokopi SIPP (jika ada), g. surat rekomendasi dari pimpinan unit terkait sesuai bidang yang relevan, h. fotokopi bukti tanda pembayaran proses sertifikasi, i. dua buah pas photo 4 x 6 berwarna denganlatar belakang warna merah, j. Fotokopi sertifikat sertifikat pelatihan yang relevan dengan unit kompetensi yang akan diujikan, k. Menyerahkan logbook yang telah terisi 100% dari target yang ditetapkan Pemohon membuat pernyataan persetujuan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian, dan jika pada akhir sertifikasi pemohon dinyatakan kompeten, maka setuju untuk mempergunakan sertifikat sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh LSP Dompet Dhuafa 9.2 Proses Asesmen Asessmen Kompetensi Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa untuk personil pelaksana pelayanan perawatan di ruang perawatan medikal bedah ini direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara objektif dan sitematis dengan bukti terdokumentasi untuk mengkonirmasi bkti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti itu akan dikumpulkan LSP Dompet Dhuafa Menerima Permohonan Sertifikasi sebagai berikut: Memilih asesor kompetensi dan menugaskan asesor kompetensi Membuat Jadwal asesmen dan konfirmasikan dengan asesor dan asesi Memberikan Informasi tentang persyaratan, bukti-bukti, jenis bukti, aturan bukti, dan proses sertifikasi kompetensi kepada calon asesi Memberikan Formulir permohonan dan asesmen mandiri yang harus diisi oleh calon
7 asesi Mengkaji fisibilitas asesmen Mengidentifikasi, memverifikasi dan menetapkan TUK terverifikasi Mengkaji Kelengkapan Dokumen Persyaratan Asesi dengan kegiatan: Asesor kompetensi Melakukan pengorganisasiian pilih/tetapkan alat asessmen untuk menilai dan mengkonfirmasikan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh peserta sertifikasi, Asesor Kompetensi Mereview rekaman formulir permohonan peserta, apakah dokumen yang dipersyaratkan sudah memenuhi syarat Valid, Asli, Terkini, dan mencukupi (VATM) Asesor kompetensi Memberikan rekomendasi tindak lanjutnya apakah asessment perlu dilanjutkan ke proses uji kompetensi Jika perlu untuk melakukan uji kompetensi, maka asesor mereview rencana pengorganisasian dan perangkat asesmen LSP Dompet Dhuafa mengundang Calon Asessi untuk melakukan konsultasi pra-uji Asesor kompetensi melakukan konsultasi Pra Assemen dengan asesi Asesor kompetensi melakukan penyesuaian yang wajar, bila diperlukan Asesor mereview hasil asesmen mandiri dan beri rekomendasi tindak lanjut asesmen Menyelenggarakan Asesmen Kompetensi dengan kegiatan: Memverifikasi bukti portofolio yang sudah dikumpulkan apakah memenuhi syarat Valid, Akurat, Terkini dan Memadai (VATM ),untuk memastikan bahwa asessi memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dalam skema sertifikasi Jika bukti-bukti portofolio belum memenuhi aturan bukti VATM, maka asesor kompetensi memutuskan untuk melakukan uji kompetensi 9.3 Proses Uji Kompetensi Uji kompetensi Klaster Pelayanan Perawatan Medikal Bedah dirancang untuk menilai kompetensi personil pelaksana pelayanan perawatan di ruang medikal bedah di rumah sakit di lingkungan Dompet Dhuafa yang dapat berupa uji praktek, uji tertulis, uji lisan, menggali pengamatan atau cara lain yang andal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi.
8 9.3.2 Asessor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa melakukan verikasi TUK tempat kerja yang ditetapkan sehari sebelum atau segera sebelum uji kompetensi dilakukan, termasuk memastikan kalibrasi semua peralatan teknis yang digunakan selama proses uji kompetensi Asesor LSP Dompet Dhuafa melakukan pengumpulan bukti melalui observasi pelaksanaan prosedur pelayanan perawatan medikal bedah, memeriksa hasil jawaban tes tulis, tes lisan, dan atau wawancara berdasarkan daftar pertanyaan wawancara yang telah disusun Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa mereview kembali bukti bukti yang telah dikumpulkan, apakah telah memenuhi aturan bukti VATM dan melakukan umpan balik dengan asesi Asessor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa membuat rekomendasi hasil proses uji kompetensi apakah asesi dinyatakan Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) kepada Komite Teknis Pengambil Keputusan Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa. 9.4 Keputusan Sertifikasi Komite Teknis Pengambil Keputusan Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dhuafa melakukan rapat pleno untuk mereview dan memverifikasi hasil proses sertifikasi setiap asesi yang direkomendasikan oleh asessor kompetensi Komite Teknis Pengambil Keputusan Sertifikasi membuat keputusan sertifikasi, apakah asesi dinyatakan Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa menginformasikan kepada asesi hasil keputusan sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa menginformasikan kepada asessi yang dinyatakan kompeten tentang penggunaan sertifikasi dan minta kesanggupan asesi untuk menandatangani dan mentaati penggunaan sertifikat Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa menerbitkan Sertifikat Kompetensi Kerja Klaster Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa yang berlaku 3 (tiga) tahun sejak diterbitkan Bagi asesi yang dinyatakan belum kompeten maka Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa menganjurkan untuk mengikuti uji ulang terhadap unit yang belum kompeten, apabila telah merasa siap.
9 9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat Sertikat Kompeternsi Kerja dibekukan apabila pemegang Sertifikat Kompetensi Kerja Pelaksana Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa: a. menyalahgunakan penggunaan sertifikat, b. tidak memenuhi ketentuan dan melanggar perjanjian yang dibuat antara pemegang sertifikat dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa, c. melanggar kode etik yang ditetapkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa Setifikat Kompetensi dicabut apabila: a. Pemegang Sertifikat Kompetensi Kerja telah diberikan peringatan ketiga oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa setelah dilakukan pembekuan tetapi tidak mengindahkan peringatan tersebut, b. Sertifikat Kompetensi Kerja sudah kadaluarsa dan telah diberikan peringatan untuk memperpanjang namun tidak dilakukan. 9.6 Pemeliharaan Sertifikasi Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi Kerja Pelaksana Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa melakukan surveilan atau penilikan dengan menggunakan metode; a. mewajibkan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi Kerja memberikan laporan setiap 6 bulan dengan menyerahkan log book dan laporan kasus sebanyak 3 laporan yang diverifikasi oleh atasan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa, b. memberikan formulir survey berisi daftar pertanyaan yang harus dijawab dan diserahkan oleh pemegang sertifikat untuk diisi dan disampaikan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa pada saat menyerahkan log book. c. melakukan survei telusur berkala secara acak dengan melakukan interview kepada teman sejawat, atasan atau pihak lain yang langsung berinteraksi dengan pemegang setifikat kompetensi kerja. 9.7 Proses Sertifikasi Ulang Sertifikasi ulang dilakukan pada saat masa berlaku Sertifikat Kompetensi Kerja berakhir, yaitu 3 tahun sejak tanggal diterbitkan.
10 9.7.2 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa memberikan tenggang waktu kepada pemegang Sertifikat Kompetensi Kerja Klaster Pelayanan Perawatan Medikal Bedah Dompet Dhuafa selama 3 bulan setelah masa berlaku sertifikat kompetensi kerja berakhir untuk menyelesaikan proses sertifikasi ulang persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa profesi yang di sertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir, Fokus metode asesmen dilakukan dengan beberapa cara, antara lain; a. portofolio, b. pekaman kegiatan kerja/pokja (bukti2), c. konfirmasi keberlangsungan pekerjaan memuaskan dan rekaman pengalaman kerja, d. uji tulis, e. praktek/demo. 9.8 Penggunaan Sertifikat Pada saat pengajuan permohonan sertifikasi, Asesi telah memahami dan menandatangani persetujuan untuk: Menggunakan sertifikatnya hanya pada ruang lingkup sertifikasi yang diberikan Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa dan atau pihak lainnya Menghentikan aktivitas pelayanan pada ruang lingkup sertifikasi setelah sertifikat dibekukan atau dicabut oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa mengembalikan sertifikat kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa apabila telah dicabut dan atau telah habis masa berlakunya 9.9 Banding Banding hanya diterima dalam bentuk tulisan dan disampaikan maksimal dalam waktu 28 hari dari saat menerima keputusan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa kecuali terdapat kondisi yang memperlambat Detail-detail dari banding dimasukkan ke dalam satu rekaman Banding dan diberitahukan kepada yang mengusulkan banding, penerimaan suatu banding dalam bentuk tertulis dalam waktu 7 hari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa menjamin keamanan dan kerahasiaan semua informasi yang relevan dengan ajuan banding asesi
11 9.9.4 Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa ditambah Manajer Bidang Sertifikasi bertindak sebagai Sekretaris, Manajer Mutu dan Ketua Komite skema yang mengadakan rapat Pengurus untuk mempertimbangkan banding tersebut Rapat Pengurus Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa dapat meminta Personel yang membuat Banding untuk hadir dalam Rapat untuk memberikan penjelasan lebih lengkap Keputusan Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa adalah final Keputusan akhir dikonfirmasikan kepada personel yang mengajukan banding, apakah banding tersebut telah disetujui atau ditolak Bila materi banding mengandung kebenaran maka akan digunakan sebagai feedback untuk memperbaiki pelayanan sertifikasi yang dilakukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2
2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi Skema sertifikasi Kompetensi Manajer Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi
Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Skema sertifikasi Kompetensi Auditor Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan
Lebih terperinciLSP Teknologi Informasi Indonesia
2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) Skema sertifikasi Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) merupakan skema
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan PLTS Tipe PJU dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi
Lebih terperinciLSP Teknologi Informasi Indonesia
2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI CHIEF INFORMATION OFFICER Skema sertifikasi Chief Information Officer merupakan skema okupasi yang telah dikembangkan oleh Komite Skema sertifikasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan Instalasi Biogas Konstruksi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG
KOMPETENSI Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang budidaya perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Lembaga Sertifikasi Profesi Akuakultur Indonesia untuk membangun, memelihara
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia
2016 Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Samarinda () SKEMA SERTIFIKASI Disusun Berdasarkan Kebutuhan Kompetensi Laboratorium Industri Pembuatan Pupuk, Pencairan Gas Alam, Fraksinasi Minyak Bumi
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
2017 SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Ditetapkan tanggal: 01 Juni 2017 Disahkan tanggal: 01 Juni 2017 Oleh: Oleh: Joko Suyanto Ketua Dewan Sertifikasi I Nyoman Yudiarsa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciMANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN
Lebih terperinciSUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS JAKARTA, 8 FEBRUARI 2017 0 1 1. LATAR BELAKANG 1.1 Penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi
Lebih terperinciPEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 12/BNSP.214/XII/2013 Tentang PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Versi 0 Desember 2013 Lampiran :
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI
2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi yang merupakan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)
(STANDARD OPERATING PROCEDURE) LSP SMK PENERBANGAN AAG ADISUCIPTO STATUS DISTRIBUSI TERKENDALI TIDAK TERKENDALI SALINAN NOMOR EDISI 2 TANGGAL EDISI 28-10- 2014 TIPE DOKUMEN SOP TANGGAL REVISI 28-10- 2014
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2012 Lembaga Sertifikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (LSP FPM) FR. SKEMA SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat
Lebih terperinci{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT
{B,NSP aad^x t{astoxal 3EFtlFt(alI PRotEsr RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN [rs 028) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT 20L6 SKEMA SERTIFIKASI PELAKSANA IAPANGAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018
X SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORASI GEOGRAFIS OPERATOR 1. Latar Belakang 1.1. Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial mengamanatkan bahwa informasi
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP
1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08) JAKARTA, 21 MARET 2016
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki
Lebih terperinci{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst
{3NSP aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI IABORATORIUM BETON (rs 006) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 SI(EMA SERTT FI KASI TEKNIS! IABORATORI U M BETON SKEMA
Lebih terperinciSUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi 2. Ruang Lingkup 2.1 Kompetensi Petugas
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciPertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 5 / BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI,
Lebih terperinciJUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB
2015 ORGANISASI: LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK KETIGA (LSP P3) LSP KOMPUTER FR. SKEMA-03 JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB Skema sertifikasi kompetensi kerja sebagai Pengembang Aplikasi Web disusun
Lebih terperinciALAT BERAT BIG BULLDOZER
LEM 8A6A $TR"TI TI KASI PROFTSI ALAT BTRAT INDONESIA m"skema-oz SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PERAWATAN PENCEGAHAN ( PREVENT/,VE MATNTENAfVCE ) ALAT BERAT BIG BULLDOZER Disusun atas dasar permintaan PT United
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciSUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi 2. Ruang Lingkup 2.1 Kompetensi Petugas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
*B,NSP RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYA JALAN (rl 002) NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT zol6 SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYAIATAN Disahkan Tempat Tanggal : Jakarta, 20 Januari
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING
Approved by RD Page 1 of 5 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)
Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 207-2007 ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang) Badan Nasional Sertifikasi Profesi DAFTAR
Lebih terperincikemudahan. (Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)
Skema Sertifikasi Latar Belakang Manajemen Teknik Operasional Bangunan adalah Sekelompok pekerja profesional dalam satu manajemen, yang terlibat dalam proses Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperincidbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3
dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3 RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI ESTIMATOR BIAYA IEMBATAN KEMENTERIAN PEKERIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIflAT 20L6 SKEMA SERTI FIKASI ESTIMATOR BIAYA JEMBATAN SKEMA SERTIFII(ASI
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET
SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER
LEM BAGA SERTI FI KASI PROFESI ALAT BERAT INPONESIA R.SKEM SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PERAWATAN PENCEGAHAN ( PREVENTTVE TfiAINTENAIVCE ) GETVSET Disusun atas dasar permintaan PT United Tractors Tbk dan
Lebih terperinci\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER
LEM BAGA SERTI FI KASI?R*TTSI ALAT BHRA? IffTOilTsIA FR^sKEMA.o2l \-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PERAWATAN BERKALA (PERIODIC SERy'CEI ALAT BERAT BIGWHEEL LOADER Disusun atas dasar permintaan UT School untuk
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304
Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 304 =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi 1 / 17 KATA PENGANTAR 2 /
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT
Approved by RD Page 1 of 6 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciVisi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi
Profil LSP KPK Dalam upaya mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia agar lebih efektf, profesional, dan berdampak, KPK membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bersifat indenpenden.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
1 PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN PENYEDIA JASA DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR
Approved by RD Page 1 of 6 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PENERAPAN SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA KERJA BIDANG PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN
Approved by RD Page 1 of 6 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER GRAFIKA KOMUNIKASI LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinci20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA
20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL ( Skema sertifikasi kompetensi Kualifikasi Nasional Sertifikat ll bidang Geomatika adalah skema sertt'fikasi kualifikasiyang
Lebih terperinciKomite Akreditasi Nasional
PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK) TENAGA KEPERAWATAN NOMOR:.../RSNH/SK-DIR/XII/2013 DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH Menimbang : 1. Bahwa setiap tenaga keperawatan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER ILLUSTRATION LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
5 2013, No.640 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMENTAN/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI
Lebih terperinciPERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS
PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS 1. RUANG LINGKUP DAN ACUAN Ruang lingkup: Pedoman ini menguraikan kriteria Tempat Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang mencakup persyaratan manajemen dan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI TENAGA PROFESIONAL DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI TENAGA PROFESIONAL DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,
Lebih terperinciS O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
Halaman : 1 / 10 1 Tujuan : Melakukan pengendalian dan memastikan terlaksananya proses sertifikasi kompetensi sampai dengan pemberian sertifikasi kompetensi kepada peserta 2 Ruang lingkup : Meliputi prosedur
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat
Lebih terperinciAjil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA
LHMIBAGA SERTIFI KASI PROFffiS' ALAT BERAT INDONHSIA FR"sr
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02
2014 Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH FR.SKEMA-02 Skema Sertifikasi Sub Bidang Bank Perkreditan Rakyat Syariah ini dimaksudkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a.
Lebih terperinci20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL
20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU Skema sertifikasi Okupasi Nasional Teknisi lnstalasi
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 04/BNSP.305/X/2013 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Versi 1
Lebih terperinci{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst
{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst SKEMA SERTIFIKASI PELAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN GEDUNG (ra 022) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2016 SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN
Lebih terperinciPEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP
Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 02/BNSP.211/X/2013 Tentang PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP Versi 1 Oktober
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER TECHNICAL SUPPORT LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP
1. RUANG LINGKUP Hal : 1 dari 45 Panduan mutu ini berisi prinsip-prinsip dan persyaratan sistem manajemen mutu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Polri sebagai lembaga yang melaksanakan sertifikasi kompetensi
Lebih terperinci2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan
No.1799, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Akreditasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER COPYWRITING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinciPedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI
Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI 2006 DAFTAR ISI Kata Pengantar Pendahuluan 1. Ruang Lingkup dan Acuan 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4.
Lebih terperinci{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
{3NSP BADAII IIASIOII I SERIIFII(ASI PROFESI RIST KDIKTI SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 20L6 20L6 SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON
Lebih terperinciLembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF
2014 Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF SKEMA SERTIFIKASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BUKAN FR.SKEMA-02 Skema Sertifikasi Sub Bidang Lembaga Keuangan Mikro Bukan Bank (LKMBB) ini dimaksudkan
Lebih terperinciA. Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan dan Manfaat Pedoman umum Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian bertujuan memberikan acuan kepada pelaksana sertifikasi Penyuluh Pertanian dalam pelaksanaan uji kompetensi. Secara khusus sertifikasi
Lebih terperinciMempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI
Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Surat Keputusan MENAKERTRAN RI No. 81 Tahun 2012 Sektor : Jasa Kemasyarakatan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI
1/20 DIBUAT OLEH KASUBBAG SERTIFIKASI DISAHKAN OLEH KA LSP TITA MEITIA, S.Sos., M.Pd. AKBP NRP. 61050330 Drs. SUROTO, M.Si. KOMBES POL. NRP.65040678 1. Tujuan Untuk memastikan seluruh kegiatan proses sertifikasi
Lebih terperinci2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P
No.1877, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pejabat Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa. Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN BNSP 204-2007 =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI Badan Nasional Sertifikasi Profesi DAFTAR ISI Daftar Isi... Kata Pengantar 1. Ruang
Lebih terperinciTerbitan Nomor : 4 Desember 2012
KAN 02 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI (PUP) Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala W anabakti,
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP
Lampiran : Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 04/BNSP.305/X/2013 Tanggal : 21 Oktober 2013 PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Versi 1 Oktober 2013 DAFTAR ISI
Lebih terperinci