Pemilihan Kepala Desa di Desa Air Joman Kabupaten Asahan Tahun 2007

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemilihan Kepala Desa di Desa Air Joman Kabupaten Asahan Tahun 2007"

Transkripsi

1 Pemilihan Kepala Desa di Desa Air Joman Kabupaten Asahan Tahun 2007 HERI KURNIAWAN Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan No.1 Medan, 20155, Telepon: , Diterima tanggal 25 Agustus 2010/Disetujui tanggal 24 September 2010 In realizing political independence at local level, otonomi desa (autonomy countryside) has been realized in Indonesia. One of materialization evidence it is execution of head election countryside directly. This Study discusses about process of election Kepala Desa (head election countryside) that has took place in the countryside Air Joman, Kabupaten Asahan (Subprovince Asahan). Data is got by using observation method, interview, and document study. Technique of data analysis is descriptive method that is describing phenomenon base on data and information. This study finding indicates that basically the phase of election Kepala Desa Air Joman has run acording to the rule. Nevertheless, in election Kepala Desa Air Joman is existed some problems. The first problem is at procces of elector identification. The second problem is at procces of screening the candidate. The third problem is collision in campaign. This Phenomenon indicates that principle countryside political democracy development still requires repair from process facet and the technique. Keywords: Local election, political participation, democratization. Pendahuluan Pemerintah desa sebagai alat pemerintah adalah sebagai satuan organisasi terendah pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan asas dekonsentrasi di tempatkan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada pemerintah wilayah kecamatan yang bersangkutan. 1 Prinsip pembangunan demokrasi politik desa adalah untuk mewujudkan sebuah pemerintahan desa yang demokratis dilakukan dengan menjalankan 3 (tiga) prinsip demokratisasi desa yakni 2 : (1).Partisipasi yakni dalam pengambilan suatu keputusan yang di ambil dalam pemerintahan harus dengan persetujuan 1 Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, (Jakarta: PT Bina Aksara,1981), hal R. Yando Zakaria, Merebut Negara, (Yogyakarta: Lapera dan Karsa, 2004), hal rakyat desa; (2).Pertanggungjawaban yakni dengan semua lembaga yang ada dalam pemerintahan desa harus bertanggungjawab kepada masyakat desa; (3).Keadilan, yakni pemerintahan harus dapat berdiri di atas semua golongan tanpa adanya diskriminasi dalam menjalankan pemerintahan. Dalam mewujudkan kemandirian politik di tingkat lokal dalam mewujudkan otonomi di tingkat desa salah satu yang telah diatur oleh pemerintah adalah pelaksanaan pemilihan kepala desa secara langsung dengan di keluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia dengan Nomor 72 tahun 2005 tentang desa. Pemilihan kepala desa langsung merupakan salah satu praktek demokrasi di pedesaan. Dalam pemilihan kepala desa ini rakyat memilih secara langsung calon yang dianggap mampu memimpin desanya dengan persyaratan yang diatur oleh masyarakat desa tersebut. 23

2 Pemerintah telah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 mengenai desa yang terdapat mengenai proses pemilihan kepala desa. dalam peraturan tersebut telah diatur mengenai proses pencalonan kepala desa hingga proses pemungutan suara dengan memperhatikan aturan budaya yang terdapat dalam desa dan peraturan yang di keluarkan oleh pemerintahan daerah setempat. Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan dalan tata pelaksanaan pemilihan kepala desa akan dapat dipatuhi dan dapat menghindari konflik yang terjadi dalam pemilihan kepala desa. Dengan adanya peraturan yang di keluarkan oleh pemerintah maka hal-hal yang tidak diatur oleh dalam peraturan tersebut merupakan bentuk penyimpangan. Peraturan Pemerintah yang di keluarkan oleh pemerintah tentang desa yang menyangkut proses pemilihan kepala desa dan di dukung oleh peraturan daerah mengenai proses pemilihan kepala desa mengatur proses pemilihan umum kepala desa dengan tahapan-tahapan yang harus di lakukan dalam pemilihan kepala desa di setiap desa untuk menghindari konflik dan menjamin terciptanya pemilihan yang sesuai dengan keinginan dan aspirasi rakyat dalam memilih calon kepala desa dalam memimpin desanya. Namun dalam beberapa pelaksanaan pemilihan kepala desa di beberapa daerah terjadi beberapa konflik yang dapat menganggu proses pembangunan politik di tingkat desa. Seperti dalam konflik pemilihan kepala desa yang terjadi di Desa Sayum Sabah Kabupaten Deli Serdang pada tahun Konflik tersebut dalam pemilihan kepala desa dapat terjadi dalam tahapan proses pemilihan kepala desa yang dianggap oleh masyarakat desa terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi dalam proses tersebut. Tahapan-tahapan pemilihan kepala desa yang dapat menimbulkan konflik dalam masyarakat desa dapat terjadi berupa penyimpangan dalam proses pencalonan kepala desa, pengerahan massa pendukung calon kepala desa, hingga dalam proses pemungutan suara. Studi ini membahas tentang proses pemilihan kepala desa yang telah berlangsung di Desa Air Joman, Asahan. Daerah ini dipilih karena desa ini merupakan salah satu desa di Sumatera utara yang telah menerapkan proses pemilihan kepala desa. Alasan lainnya adalah karena desa ini masih memiliki corak kehidupan tradisional dan masih memegang nilai-nilai kekeluargaan dalam kemasyarakatan seperti nilai-nilai dan gotong royong. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penelitian ini ditujukan untuk melihat masalah yang muncul dalam proses pemilihan kepala desa di desa Air Joman pada tahun Pendekatan dan Metode Pendekatan yang di gunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan sistem dan proses politik. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisa data adalah teknik metode deskriptif, yaitu menggambarkan fenomena yang diteliti berdasarkan data dan informasi. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Pemilihan kepala desa bertujuan untuk memilih calon kepala desa yang bersaing dalam pemilihan kepala desa untuk dapat memimpin desa. Pemilihan kepala desa di lakukan secara langsung oleh masyarakat desa yang terdaftar dengan memilih langsung calon kepala desa yang dianggap oleh masyarakat mampu membawa aspirasi masyarakat dan pembangunan desanya. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa telah diatur tata caranya oleh pemerintah daerah di masing-masing pemerintah daerah kebupaten. Seperti dalam Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan nomor 7 tahun 2005 tentang tata cara pemilihan kepala desa yang mengatur tahapan pemilihan kepala desa di Kabupaten Asahan meliputi: (1).Tahapan pembentukan panitia pemilihan; (2).Tahapan pendataan daftar pemilih; (3).Tahapan penjaringan bakal calon dan penyeleksian calon kepala desa; (4).Tahapan kampanye calon kepala desa; (5).Tahapan pemungutan suara; (6).Tahapan penetapan calon terpilih. 3 Lihat Harian Seputar Indonesia, tanggal 20 Januari Tahun 2009, hal

3 Salah satu pemilihan kepala desa yang berlangsung seperti dalam pemilihan kepala desa di Desa Air Joman Kecamatan Air Joman kabupaten Asahan. Dalam sistem pemilihan kepala desa Air Joman yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2007 dilaksanakan dengan beberapa tahapan pemilihan kepala desa oleh penitia pemilihan sesuai dengan yang diatur dalam perundang-undangan tata cara pemilihan 4. Tahap pertama adalah pembentukan panitia pemilihan kepala desa. Pemilihan kepala desa dimulai dengan di bentuknya panitia pemilihan. Panitia pemilihan bersifat independen dan tidak terikat dengan pemerintahan administrasi negara seperti pemerintahan kecamatan dan pemerintahan kabupaten. Panitia pemilihan bersifat netral dan tidak memihak kepada salah satu calon kepala desa yang bersaing dalam proses pemilihan kepala desa 5. Panitia ini di bentuk atas pertimbangan kehendak masyarakat desa melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk melaksanakan pemilihan kepala desa. Dalam penentuan calon panitia pemilih di lakukan dengan melakukan musyawarah oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat desa melalui perwakilan yang ada dalam Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Panitia pemilih pelaksana pemilihan kepala desa yang di bentuk oleh Badan Permusyawaratan desa (BPD) untuk menjalankan proses tahapantahapan pemilihan kepala desa Air Joman tahun Panitia pemilihan kepala desa Air Joman tahun 2007 yang di bentuk berjumlah 20 (dua puluh) orang yang terdiri dari komponenkomponen masyarakat desa yakni: (1).Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD); (2).Pengurus perangkat desa; (3).Tokoh Masyarakat. Panitia pemilihan yang terpilih kemudian dilaporkan kepada kepala daerah untuk disahkan dan dilantik oleh kepala daerah. Panitia yang telah disahkan dan dilantik oleh kepala daerah akan mendapatkan pelatihan pengarahan yang dilakukan oleh Pemerintah 4 Wawancara dengan Bapak Wagimin (Sekretaris Desa), Tanggal 16 Februari 2007 di Desa Air Joman di Balai Desa,. 5 Wawancara dengan Bapak M. Yusuf Dalimunthe (Ketua Badan Permusyawaratan Desa), 20 Februari 2009 di Desa Air Joman. Daerah Kabupaten Asahan melalui biro pemerintahan kabupaten asahan. Panitia pemilihan kepala desa Air Joman di bentuk pada tanggal 24 September pada tahun 2007 yakni: (1).Ketua Panitia: M. Saleh Spd; (2).Sekretaris Panitia: Wagimin (Sekretaris Desa Air Joman ); (3).Bendahara Panitia: Nani Noviarni (Perangkat Desa Air Joman); (4).Anggota Panitia terdiri dari: -Abdul Hayat (tokoh masyarakat), Sunaryo (tokoh masyarakat); Suparmin (tokoh masyarakat), Poniradi (tokoh masyarakat), Salmah S.E (tokoh Masyarakat), Junaidi (tokoh Masyarakat), Rusli (tokoh Masyarakat), Siti Hawa (tokoh masyarakat), M Ilyas Nasution (tokoh Masyarakat), Rusmawati (perangkat desa), Saiful Sitorus (kepala dusun I), Azis Harahap (kepala dusun II), Pairin ( kepala dusun III), Salim (kepala dusun IV), Muchtar Kelana (kepala dusun V), Poniman ( kepala dusun VI), Rasmo (kepala dusun VII), Saleh Manurung (kepala dusun VIII). Dalam menjalankan tugas melaksanakan proses pemilihan kepala desa panitia pemilihan terdapat beberapa struktur kepanitian yang dibagi atas beberapa jabatan dan tugas yakni: Ketua Panitia, Sekretaris Panitia Pemilih, Bendahara Panitia Pemilih dan Anggota-anggota Panitia Pemilih. Ketua panitian pemilih bertugas sebagai penanggungjawab terhadap pelaksanaan pemilihan kepala desa tersebut. Ketua panitia pemilih memantau dan turut terlibat dalam seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa mulai dari tahap pencalonan bakal calon kepala desa hingga proses penghitungan hasil pemungutan suara. Ketua panitia bertanggung jawab terhadap proses berlangsungnya pemilihan kepala desa. Ketua panitia menampung aspirasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa termasuk permasalahan-permasalahan yang ada dalam proses pemilihan untuk dapat diselesaikan dengan musyawarah. Sekretaris panitia bertugas sebagai membantu tugas ketua panitia dalam melaksanakan pemilihan kepala desa. Sekretaris bertugas dalam mempersiapkan hal-hal administrasi yang di butuhkan dalam pelaksanaan proses pemilihan kepala desa. Tugas sekretasis desa dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa seperti memeriksa berkas dan kelengkapan 25

4 bakal calon kepala desa dan penentuan jumlah peserta pemilih dalam pemilihan kepala desa. Sekretaris panitia pemilihan kepala desa Air Joman berasal dari sekretaris desa. Penunjukan ini dikarenakan perlunya kerjasama dengan perangkat desa yang memahami halhal yang berkaitan dengan proses administrasi desa demi kelancaran proses administrasi pemilihan kepala desa seperti proses pendataan daftar pemilih. Data dari jumlah pemilih yang sudah di tetapkan kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan untuk dilakukan proses pencetakan surat surat dan daftar berita acara. Bendahara panitia pemilih bertugas membantu pendanaan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa. Pendanaan proses pemilihan kepala desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan. Bendahara panitia membuat proposal rumusan pendanaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa Air Joman untuk diajukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan. Dalam anggaran pemerintah Kabupaten Asahan telah terdapat anggaran proses pemilihan kepala di kabupatennya. Dalam proposal tersebut pemerintah daerah Kabupaten Asahan memberikan sumbangan anggaran pendanaan proses pelaksanaan pemilihan kepala desa sebanyak Rp (sembilan juta rupiah) 6. Adapun pendanaan tersebut pergunakan dalam: (1).Sosialisasi pemilihan kepala desa; (2).Administrasi kesekretariat; (3).Transportasi panitia; (4).Persiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Anggota-anggota panitia pemilihan adalah anggota panitia pemilihan yang membantu jalannya proses pemilihan kepala desa hingga proses rekapitulasi hasil pemungutan suara. Panitia pemilih dalam menjalankan tugasnya untuk melaksanakan pemilihan kepala desa menurut Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan No 7 tahun 2005 memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: (1).Merencanakan penyelenggaraan pemilihan; (2).Menetapkan kebutuhan barang yang berkaitan dengan penyelengaraan pemilihan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan; 6 Wawancara dengan Nani Noviarni (Bendahara Panitia pemilihan kepala desa Air Joman 2007), Tanggal 20 Januari 2009 di Balai Desa. (3).Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan sesuai dengan tahapan yang telah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan; (4).Mengkoordinasikan, penyelenggaraan, dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan; (5).Menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan Kampanye, serta pemungutan suara; (6).Meneliti persyaratan calon; (7).Menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan; (8).Melakukan evaluasi dan pelaksanaan pemilihan. Kewajiban panitia dalam menjalankan tugas pelaksanaan pemilihan kepala desa memiliki kewajiban sebagai berikut: (1).memperlakukan calon secara adil dan setara; (2).Melaksanakan semua tahapan pemilihan tepat waktu; (3).Menyampaikan laporan kepada kepala daerah melalui camat untuk setiap tahap pelaksanaan pemilihan dan penyampaian informasi kegiatan kepada masyarakat; (4).Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kepala daerah melaui camat; (5).Menyerahkan arsip, dokumen pemilihan serta barang inventaris yang di pergunakan Panitia Pemilihan kepada Badan Musyawarah Desa (BPD). Dalam melakukan pelaksanaan pemilihan kepala desa salah satu tahapan yang dilakukan oleh panita pemilihan adalah melakukan pendataan daftar peserta pemilih. Dalam penyusunan daftar pemilih ini dilakukan dengan beberapa tahapan proses pendataan pemilih yakni 7 : melakukan pendataan pemilih, menentukan daftar pemilih sementara, menentukan daftar pemilih tetap dan mencetak surat suara dan menyampaikan undangan keikutsertaan pemilihan kepala desa. Panitia pemilihan melakukan pendataan dibantu oleh Kepala dusun yang dilakukan dengan dari rumah ke rumah selama 19 (sembilan belas) hari dari tanggal yang ditetapkan yakni 8 sampai 27 Oktober Dalam proses pendataan pemilih yang terdaftar di berikan tanda bukti pendaftaran dan hasil pendataan pemilih diumumkan oleh panitia pemilihan di setiap dusun dengan di tempatkan di setiap tempat yang mudah di jangkau oleh 7 Lihat Arsip Sekretaris Panitia Pemilihan Kepala Desa tahun

5 masyarakat selama 3 ( tiga) hari berturut-turut pada tanggal 29 sampai 31 Oktober Panitia pemilihan kepala desa Air Joman mengumumkan daftar pemilih sementara kepada masyarakat dengan menempelkan daftar pemilih sementara di balai desa dan di setiap rumah kepala dusun. Dalam penentuan daftar pemilih sementara yang telah diumumkan kepada masyarakat diberikan kesempatan dalam memberikan tanggapan dan klarifikasi mengenai pemilih yang tidak terdaftar, terdaftar ganda dan pemilih yang sudah meninggal dunia atau tidak berdomisili di desa tersebut. Panitia melakukan tahapan klarifikasi selama 5 hari pada tanggal 1 sampai 5 November 2007 dengan mengumumkan selebaran di setiap jalan desa agar mendapatkan tanggapan dari masyarakat yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih agar melaporkan diri kepada kepala dusun atau kesekretariat panitia di balai desa Air Joman. Proses pendataan calon daftar pemilih dilakukan oleh panitia pemilih bersama kepala dusun di 8 dusun dengan jumlah yakni 3163 pemilih (lihat Tabel 1). Dari jumlah tersebut 1588 adalah laki-laki dan 1575 adalah perempuan. Tabel 1 Daftar Jumlah Pemilih Sementara di Setiap Dusun Dusun Jumlah Pemilih Dusun I 582 Dusun II 438 Dusun III 497 Dusun IV 409 Dusun V 109 Dusun VI 351 Dusun VII 366 Dusun VIII 411 Jumlah 3163 Sumber: Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Air Joman Setelah masa pengumuman tahapan klarifikasi berakhir maka daftar pemilih diperbaiki atas laporan dari masyarakat. Daftar pemilih sementara ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap dengan di sahkan oleh ketua panitia. Daftar pemilih tetap tersebut kemudian diumumkan di tempat umum dan di balai desa pada tanggal 12 sampai 14 November Daftar pemilih tetap tersebut di laporkan kepada kepala daerah, pemerintah desa, camat dan Badan Permusyawaratan Desa. Dalam masa klarifikasi yang dilakukan oleh panitia berdasarkan laporan masyarakat mengakibatkan jumlah pemilih bertambah yakni jumlah pria 1665 dan jumlah wanita Total keseluruhannya adalah 3362 pemilih tetap kepala desa 2007 sebagaimana keterangan yang diperoleh dari Sekretaris Desa Air Joman. Daftar pemilih tetap yang telah di tetapkan oleh panitia pemilih kemudian dilakukan proses pencetakan surat suara dan surat undangan keikutsertaan dalam proses pemilihan kepala desa. Penyerahan surat panggilan pemilihan diberikan kepada masyarakat yang dilakukan panitia pemilih dengan rumah kerumah yang di bantu oleh kepala dusun Pada tahap penjaringan dan seleksi bakal calon kepala desa, panitia akan memutuskan dan mengumumkan syarat-syarat calon kepala desa dan syarat kelengkapan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan No 7 Tahun 2007 berupa: (1).Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2).Setia dan taat kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; (3).Tidak Pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang mengkhianati pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, G-30 S/PKI dan atau kegiatan organisasi terlarang lainnya; (4).Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah lanjutan Tingkat pertama atau sederajat; (5).Berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh Lima) tahun dan setinggi-tingginya 52 (lima puluh dua) tahun; (6).Sehat jasmani dan rohani; (7).Nyata-Nyata tidak terganggu jiwa dan ingatannya; (8).Berkelakuan baik, jujur dan adil; (9).Tidak pernah di hukum karena melakukan tindak pidana; (10).Tidak sedang di cabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; (11).Mengenal Desanya dan dikenal oleh masyarakat di Desa setempat; (12).Bersedia di calonkan menjadi kepala desa; (13).Belum pernah menjabat sebagai kepala desa selama dua Kali masa jabatan; (14).Tidak dalam status sebagai Pejabat kepala Desa; (15).Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah dan bertempat tinggal tetap di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 2 27

6 (dua) tahun terakhir pada saat pendaftaran dengan tidak terputus-putus; (16).Sudah/ pernah menikah. Syarat-syarat kepala desa di atas di lengkapi dengan surat pencalonan yang di serahkan kepada panitia dalam pendaftaran proses penjaringan bakal calon kepala desa. Surat pencalonan tersebut terdiri dari: (1).Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai calon; (2).Surat pernyataan kesanggupan mengundurkan diri dari jabatannya apabila terpilih menjadi kepala desa; (3).Surat pernyataan kesediaan yang bersangkutan sebagai calon kepala desa; (4).Surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatan negeri bagi calon yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, dan anggota kepolisian Negara Republik Indonesia; (5).Surat Pernyataan tidak aktif dari jabatan pimpinan BPD; (6).Surat pemberitahuan kepada pimpinan bagi anggota BPD, yang mencalonkan diri sebagai calon kepala desa; (7). Surat pernyataan bersedia bertempat tinggal di desa yang bersangkutan apabila terpilih menjadi kepala desa. Dalam proses penjaringan yang dilaksanakan oleh panitia pemilih dengan membuka kesempatan yang seluas-luasnya selama 13 (tiga belas) hari kepada seluruh warga masyarakat desa Air Joman yang ingin dan memenuhi syarat sebagai kepala desa pada tanggal 1 sampai 13 November Dalam mencalon sebagai kepala desa maka terdapat beberapa calon peserta yang mendaftar dalam pemilihan Kepala Desa Air Joman tahun 2007 yakni: (1).Ramli Siagian S.E.; (2).Sayuti Sihombing; (3).Harun Sinaga. Setelah melalui proses penjaringan bakal calon kepala desa maka panitia pemilih melakukan tahapan penelitian terhadap syaratsyarat bakal calon kepala desa. penelitian tersebut dengan memeriksa kelengkapan dan keabsahan admnistrasi pencalonan dan klarifikasi terhadap instansi yang berwenang. Penelitian bakal calon kepala desa dilakukan selama 8 (delapan) hari pada tanggal 5 sampai 13 November Apabila syarat dari bakal calon kepala desa tidak memenuhi syarat sesuai yang telah ditetapkan maka bakal calon kepala desa diberi kesempatan selama 7 (tujuh) hari untuk dapat melengkapi persyaratan yang telah di tetapkan. Dalam hal penelitian bakal calon kepala desa panitia menerima masukan-masukan dari masyarakat dalam rangka melakukan penelitian bakal calon kepala desa. Masukan dan tanggapan masyarakat harus mendapatkan perhatian dan di tindak lanjuti oleh panitia pemilih. Setelah melalui tahapan penelitian calon yang tidak memenuhi persyaratan maka calon tersebut tidak dapat mengikuti proses pemilihan kepala desa. panitia memberikan hasil penelitian bakal calon kepada calon peserta secara tertulis. Dalam proses penelitian yang dilakukan oleh panitia pemilihan menyatakan bahwa Bapak Harun Sianaga tidak dapat menjadi calon kepala desa dan mengikuti tahapan pemilihan kepala desa. Hal ini dikarenakan bahwa Bapak Harun Sinaga tidak memenuhi salah satu syarat dalam hal pencalonan kepala desa yang telah diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dalam tahapan penelitian yang dilakukan oleh panitia pemilih menunjukkan bahwa Bapak Harun tidak bertempat tinggal di Desa Air Joman selama 2 tahun berturutturut dan tidak terdaftar dalam penduduk masyarakat Desa Air Joman. Bapak Harun Melalui proses penelitian bertempat tinggal di Kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman. Panitia tidak dapat mengesahkan Bapak Harun sebagai calon kepala desa dan ikut serta dalam proses pemilihan kepala desa walaupun Bapak Harun lahir di Desa Air Joman. Panitia menentukan calon peserta pemilihan kepala desa disahkan oleh panitia pemilih dalam sidang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan di tuangkan dalam Berita Acara penetapan yang berhak di pilih dengan di hadiri oleh calon kepala desa atau yang mewakilinya. Penetapan daftar calon yang berhak di pilih kemudian di sampaikan kepada kepala daerah melalui camat. Calon kepala desa yang memenuhi syarat sebagai calon kepala desa sesuai dengan keputusan Panitia pemilihan kepala desa pada tanggal tanggal 21 November 2007 yakni: (1).Ramli Siagian SE bertempat tinggal di Dusun II Desa Air Joman, Kecamatan Air Joman; (2).Sayuti Sihombing bertempat tinggal di Dusun III Desa Air Joman, Kecamatan Air Joman. 28

7 Setelah mendapat pengesahan oleh Kepala Daerah panitia mengumumkan nama calon peserta pemilihan kepala desa di tempattempat umum. Kemudian panitia melakukan penentuan tanda gambar dalam pemilihan kepala desa yang dilaksanakan di balai desa. Hasil dari pemilihan penentuan tanda gambar yang di tetapkan pada tanggal 23 November 2007 di Balai Desa tersebut adalah: (1).Ramli Siagian mendapatkan tanda gambar padi; (2).Sayuti Sihombing mendapatkan tanda gambar kelapa. Dalam proses pemilihan Kepala Desa Air Joman, penyelenggaraan kampanye dilakukan selama 13 (tiga belas) hari secara bergantian antara calon satu dengan calon lain sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh panitia pemilih. Kegiatan kampanye dilakukan pada tanggal 26 November sampai 8 Desember 2007 yang dilakukan di seluruh wilayah desa. Kegiatan pertama kampaye adalah melakukan rapat terbuka di kantor Badan Permusyawaratan Desa secara terbuka untuk masyarakat umum. Dalam rapat terbuka ini masing-masing calon memaparkan program-program dan visi misi mereka kepada masyarakat desa bila terpilih menjadi kepala desa. Dalam kegiatan kampanye yang dilakukan di balai desa pada hari pertama kegiatan kampanye dilakukan dengan memaparkan visi dan misi tanpa proses dialog oleh setiap calon kepala desa visi dan misinya agar dapat menarik perhatian dari masyarakat agar dapat menarik perhatian masyarakat agar mendapatkan dukungan dari masyarakat desa. Visi calon kepala desa Ramli Siagian SE adalah Bersama Masyarakat membangun Desa Air Joman. Adapun misinya adalah Meningkatkan pembangunan sarana pendidikan untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan; Pemberdayaan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan; Menciptakan rasa aman dan tertib melalui kesadaran hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM); Melaksanakan tugas pemerintahan yang bersih dan berwibawa; Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan. 8 Visi calon kepala desa Sayuti Sihombing adalah Bangkit bersama rakyat menuju perubahan. Adapun misinya adalah: Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dilandasi keimanan terhadap ketaqwaan kepada Allah SWT; Terwujudnya Masyarakat yang damai dan tentram dalam Rukun Tangga; Membangun ekonomi masyarakat dengan pemanfaaatan Sumber Daya Alam yang ada; Mengikut sertaan Masyarakat dalam Pelaksanaan pembangunan desa; Memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat. 9 Kegiatan kampanye yang dilakukan oleh calon kepala desa Air Joman harus melaporkan kegiatannya dan mendapatkan izin dari panitia pemilihan kepala desa. Kegiatan kampanye yang dilakukan oleh tim sukses dan calon kepala desa Air Joman pada tanggal 26 November hingga 8 Desember 2007 meliputi: (1).Penyebaran selebaran kampanye yang dilakukan dengan menempel tempat-tempat yang mudah di baca oleh masyarakat. Kegiatan kampanye ini dilakukan dengan menyebarkan selebaran atau brosur di seluruh dusun di Desa Air Joman Seperti yang dilakukan pada tanggal 30 November 2007 oleh tim sukses Ramli Siagian S.E 10. Penyebaran brosur atau brosur ini dilakukah oleh tim sukses calon kepala desa Bapak Ramli Siagian dengan menempel di seluruh dusun desa yang berisikan visi dan misi yang akan dijalankan bila nantinya calon kepala desa tersebut terpilih sebagai kepala desa Air Joman; (2).Pertemuan terbatas dilakukan dengan melakukan kegiatan kampanye di rumah salah satu pendukung calon pendukung kepala desa dengan mengundang masyarakat dusun setempat dan melakukan kegiatan kampanye. kegiatan ini dilakukan oleh kedua pasangan calon kepala desa di kediaman salah satu pendukung calon kepala desa. 8 Wawancara dengan Bapak Ramli Siagian (Calon Kepala Desa Air Joman Tahun 2007), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. 9 Lihat Arsip Sekretaris desa Pendaftaran Kampanye Calon Kepala desa Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. 29

8 seperti yang dlakukan oleh kedua calon kepala desa di rumah salah satu pendukungnya di rumah Bapak Sunaryo dan Bapak Kasim di Dusun VI dan VII. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Desember dan 1 Desember 2007 dengan mengundang masyarakat kerumah tersebut untuk dapat mengajak masyarakat untuk dapat memilih dan mengusung calon kepala desa yang di usungnya; (3).Rapat umum yang dilakukan oleh tim sukses dan calon kepala desa yang di hadiri oleh masyarakat desa yang dilakukan di kediaman calon kepala desa dengan mengadakan hiburan rakyat. Rapat umum dilakukan di kediaman calon kepala desa dengan di sertai hiburan untuk dapat mengundang dukungan masyarakat desa. kegiatan kampanye ini dilakukan seperti di kediaman Bapak Ramli Siagian di Dusun III pada tanggal 8 Desember 2007 dan di kediaman Bapak Sayuti Sihombing pada tanggal 5 Desember 2007 yang melakukan kegiatan kampanye sambil diadakan pentas hiburan rakyat. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang masyarakat desa untuk menyaksikan hiburan sambil mengampanyekan masing-masing calon kepala desa Air Joman; (4).Kampanye dengan cara rumah ke rumah mayarakat di Desa Air Joman (door to door) yang dilakukan oleh tim sukses calon kepala desa dengan mensosialisasikan calon kepala desa kepada masyarakat. Kegiatan Ini dilakukan Pada tanggal 6 Desember oleh tim sukses mengajak masyarakat desa agar mendukung calon kepala desa dilakukan oleh rumah ke rumah masyarakat desa di seluruh dusun di desa Air Joman. Tahapan pemungutan suara dimulai dengan pengumuman pemilihan oleh panitia di bantu oleh kepala dusun dengan di tempel di tempat yang mudah di jangkau oleh masyarakat dan melakukan penyebaran surat undangan pemilihan dilakukan dengan rumah ke rumah. Selama 3 (tiga) hari sebelum berlangsung pemungutan suara. Sebelum berlangsungnya proses pemungutan suara panitia harus telah mempersiapkan perlengkapan proses pemungutan suara seperti surat suara yang telah di tetapkan dan kotak suara. Penentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. dilakukan oleh panitia di tempat yang mudah di jangkau oleh masyarakat dengan mempertimbangkan azas Langsung, bebas dan rahasia. Tempat Pemungutan suara ditetapkan dirumah salah satu tokoh masyarakat di Desa Air Joman Yakni Bapak Rajali. Panitia Pemilihan Kepala Desa pada hari pemungutan suara bertindak sebagai panitia dalam pemungutan suara yang mempersiapkan dan melaksanakan proses pemungutan suara. Panitia pemilihan bertindak Sebagai Panitia Pemungutan Suara. Pada hari pemungutan suara masyarakat desa yang akan mengikuti proses pemungutan suara harus membawa undangan yang telah di berikan oleh panitia. Panitia memberikan surat suara yang berisikan tanda gambar calon peserta pemilihan. Pemberian suara dilaksanakan dengan mencoblos salah satu tanda gambar surat suara yang telah disediakan oleh panitia dan dimasukkan kedalam kotak suara. Pemungutan suara di mulai pada pukul dan berakhir pada pukul WIB pada tanggal 12 Desember 2007 dengan di hadiri oleh panitia pemilihan, calon kepala desa dan saksi dari calon pemilih tim pemantau dan warga masyarakat. Sebelum melaksanakan pemungutan suara panitia melakukan pembukaan kotak suara, pengeluaran seluruh isi kotak suara, pengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan, dan penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan. Suara sah dalam pemilihan kepala desa di anggap sah apabila: (1).Surat suara ditandatangani oleh panitia pemilih; (2).Tanda coblos hanya terdapat pada satu tanda gambar. Pemungutan suara berakhir pada pukul WIB. Pengitungan suara dilakukan dengan transparan dengan dapat disaksikan dan dihadiri oleh saksi calon, pemantauan dengan membawa surat keterangan dan mandat dan warga masyarakat. Terlebih dahulu panitia melakukan penghitungan jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap untuk TPS. Setelah proses perhitungan suara panitia pemilih membuat berita acara yang ditandatangani oleh anggota panitia dan saksi calon kepala desa dan memberikan 1 (satu) salinan kepada saksi calon dan 1 (satu) ekslempar ditempelkan ditempat umum. Berita acara, sertifikat hasil perhitungan suara, surat suara, dan 30

9 kelengkapan administrasi pemungutan dan perhitungan suara diserahkan kepada Badan Pewakilan Desa ( BPD). Hasil rekapitulasi dalam proses pemungutan suara dalam pemilihan kepala desa Air Joman yang dilakukan pada tahun 2007 adalah Ramli Siagian SE memperoleh 1327 suara (60%) dan Sayuti Sihombing 853 suara (39%). Total suara sah 2180 dan suara tidak sah 41 suara. Dengan kata lain pemilihan kepala desa Air Joman Tahun 2007 dimenangkan oleh calon Incumbent yakni bapak Ramli Siagian. 12 Menurut tokoh masyarakat Bapak Haji Husain 13. Terpilihnya kembali Bapak Ramli Siagian sebagai kepala desa Air Joman menunjukkan bahwa masyarakat desa merasa puas dengan program yang berhasil di jalankannya dalam masa pemilihan kepala desa sebelumnya seperti program pembangunan sarana pendidikan dan pelayanan administrasi yang mudah. Hal ini juga diakui oleh Bapak Usman 14 yang memilih kembali karena faktor kedekatan dengan masyarakat. Hal ini bertolak belakang dengan calon lain yakni Sayuti yang kurang dikenal oleh masyarakat dan masih dianggap kurang dapat memahami aspirasi masyarakat desa. Ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan yang diatur oleh pemerintah adalah bila terdapat kesamaan jumlah suara sama maka dilakukan pemilihan kepala desa putaran kedua bagi calon teratas. Setelah itu, bila 12 Ketentuan dalam perundang-undangan yang diatur oleh pemerintah adalah bila terdapat kesamaan jumlah suara sama maka dilakukan pemilihan kepala desa putaran kedua bagi calon teratas. Setelah itu, bila suaranya masih sama maka dilakukan musyawarah antara calon kepala desa dengan Badan Perwakilan Desa. Jika dengan musyawarah tidak terselesaikan maka di lakukan proses pengundian. Calon kepala desa terpilih kemudian di usulkan oleh Badan Perwakilan Desa kepada kepala daerah melalui camat unutuk di sahkan sebagai kepala desa. setelah di sahkan maka kepala desa terpilih akan dilantik oleh kepala daerah. Dalam kasus di Air Joman tidak terjadi pemilihan putaran kedua. 13 Wawancara dengan Bapak Haji Husain (tokoh masyarakat), Tanggal 9 Februari 2009 di Pasar Bendang. 14 Wawancara dengan Bapak Usman (warga Sungai Rambe), Tanggal 9 Februari 2009 di Desa Air Joman. suaranya masih sama maka dilakukan musyawarah antara calon kepala desa dengan Badan Perwakilan Desa. Jika dengan musyawarah tidak terselesaikan maka di lakukan proses pengundian. Calon kepala desa terpilih kemudian di usulkan oleh Badan Perwakilan Desa kepada kepala daerah melalui camat unutuk di sahkan sebagai kepala desa. setelah di sahkan maka kepala desa terpilih akan dilantik oleh kepala daerah. Dalam kasus di Air Joman tidak terjadi pemilihan putaran kedua. Tiga Permasalahan Utama Dalam pemilihan Kepala Desa Air Joman yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2007 terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dan mengganggu proses rangkaian pemilihan kepala desa Air Joman yaitu: pertama, permasalahan pendataan pemilih. Kedua, permasalahan dalam penjaringan bakal calon. Ketiga, pelanggaran dalam kampanye. Dalam pemilihan kepala desa Air Joman terdapat permasalahan dalam hal pendataan daftar pemilih. Dalam pemilihan tersebut masih terdapat masyarakat desa Air Joman yang tidak terdaftar oleh panitia pemilih. Dalam perundang-undangan yang ada melalui Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan nomor 7 tahun 2005 pada pasal 8 (delapan) menyebutkan dalam tahapan penyusunan daftar pemilih dilakukan oleh panitia dengan dibantu oleh kepala dusun dengan dilakukan secara rumah ke rumah yang dilakukan di tiap dusun selama 30 (tiga puluh) hari. Namun pendataan pemilih yang dilakukan oleh panitia pemilih tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan dengan wawancara dengan beberapa masyarakat desa seperti menurut salah satu warga 15 Pasar satu (I) Desa Air Joman, panitia pemilih tidak melakukan pendataan pemilih kepala desa yang dilakukan secara rumah ke rumah namun keluarganya medapatkan undangan dalam pemungutan suara kepala desa. Pendataan pemilihan juga tidak berjalan dengan baik di beberapa dusun di desa Air Joman. Salah satu warga Lubuk 15 Wawancara dengan Bapak Min (warga Pasar I), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman. 31

10 Bengkuang 16 di desa Air Joman menuturkan di dusun tempatnya tinggal masih terdapat warga desa yang tidak terdaftar dalam pemilih kepala desa pada tahun Proses pendataan yang tidak berjalan dengan baik ini memicu konflik dalam masyarakat desa. Seperti yang dikemukan oleh salah satu calon kepala desa yang ikut serta dalam pemilihan tahun 2007 yakni Bapak Ramli Siagian. 17 Mengemukan bahwa banyaknya massanya yang tidak terdaftar dalam daftar calon pemilih sebanyak hampir 200 orang. Permasalahan massa dari calon kepala desa ini yang tidak terdaftar dan tidak dapat memberikan suara dalam pemilihan kepala desa tersebut menimbulkan adanya isu panitia yang memihak kepala calon kepala desa yang lain. Konflik dalam itu kemudian semakin berkembang dengan adanya isu massa dari calon kepala desa Ramli Siagian yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih dikarenakan atas pengaruh dari Pejabat Kepala desa Bapak Suwardi S.H. yang dianggap oleh calon kepala desa Ramli Siagian memihak kepada calon lain 18. Hal ini dikarenakan karena salah satu massa pendukung calon Kepala desa Ramli Siagian yang lokasi rumahnya dijadikan sebagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) justru tidak terdaftar dalam daftar calon pemilih. Permasalahan pendataan pemilih ini pada akui oleh ketua panitia akibat dari kelalaian kepala dusun dalam melakukan pendataan pemilih 19. Ketua panitia mengakui bahwa salah satu kepala dusun yakni dusun III (tiga) tidak melakukan pendataan secara langsung dengan rumah kerumah, namun pendataan 16 Wawancara dengan Bapak Gito (warga Lubuk Bengkuang), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman. 17 Wawancara dengan Bapak Ramli Siagian (Calon Kepala Desa Air Joman Tahun 2007), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. 18 Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. 19 Wawancara dengan Bapak Saleh (Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa), Tanggal 10 Februari 2009 di Dusun 2 Desa Air Joman. tersebut dengan menggunakan data yang berasal dari perangkat desa. Akibatnya ada terdapat masyarakat yang tidak terdaftar sebanyak sekitar 40 orang calon pemilih. Namun ketua pantia menyebutkan bahwa masyarakat yang tidak terdaftar dalam calon pemilih dalam pemilihan kepala desa 2007 akibat dari tidak adanya kepedulian dari masyarakat desa untuk melakukan pemeriksaan dan pelaporan kepada panitia dan balai desa dalam masa pengklarifikasian untuk dapat memperbaiki daftar pemilih sementara sebelum di sahkan menjadi daftar pemilih tetap. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pemeriksaan masyarakat dan anggota keluarga yang tidak terdaftar mengakibatkan masih terdapat calon pemilih yang tidak terdaftar dan tidak dapat ikut serta dalam proses pemilihan umum. 20 Permasalahan ketidakpedulian dari masyarakat tersebut diakui oleh salah satu tokoh masyarakat Bapak Haji Rajali yang mengakui bahwa pada saat pendataan ia tidak berada di kediamannya dan tidak melakukan pemeriksaan daftar pemilih di balai desa. Hal ini juga diakui oleh kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pemeriksaan terhadap daftar pemilih di Balai desa dan melaporkanya kepada kepala dusun atau panitia pemilihan. Akibat dari permasalahan pendataan pemilih tersebut terjadi konflik yang terjadi dengan unjuk rasa yang dilakukan di Balai desa dengan pengamanan yang dilakukan oleh kepolisian yang hampir menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah yang dilakukan oleh panitia, aparat kecamatan dan pemerintah daerah dengan tetap berpegang kepada hasil dari daftar pemilih tetap yang telah disahkan oleh panitia. Pemasalahan pendataan pemilih ini mengakibatkan munculnya isu-isu dari kalangan masa pendukung calon kepala desa yang ingin memperoleh kekuasaan yang dapat mengganggu proses pemilihan kepala desa. 20 Wawancara dengan Bapak Rajali (Tokoh Masyarakat Desa Air Joman), Tanggal 10 Februari 2009 di Pasar IV Desa Air Joman. 32

11 Dalam proses penjaringan bakal calon yang dilakukan oleh panitia pemilihan dalam proses penelitian persyaratan bakal calon kepala desa terdapat salah satu bakal calon yang tidak memenuhi persyaratan dalam pencalonan kepala desa Air Joman yakni Bapak Harun Sinaga. Dalam proses penjaringan tersebut Bapak Harun tidak bertempat tinggal di desa Air Joman akan tetapi bertempat tinggal di Kelurahan Binjai Serbangan. Dalam penjaringan tersebut terjadi protes yang dilakukan oleh massa pendukung Bapak Harun kepada panitia pemilihan kepala desa di balai desa. Dalam permasalahan ini terjadi akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh panitia pemilihan terhadap syarat-syarat pencalonan kepala desa melalui Peraturan Pemerintah Kabupaten Asahan Nomor 7 tahun Bapak Harun dalam pencalonannya perpedoman kepada Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor 10 tahun Permasalahan ini akhirnya dibicarakan dan di putuskan dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan keputusan calon kepala desa Bapak Harun tidak dapat mengikuti pemilihan kepala desa Air Joman tahun Dalam permasalahan tersebut calon Kepala desa Bapak Harun dalam pencalonannya berpegang kepada Peraturan Pemerintahan Kabupaten Asahan No 10 tahun 2001 yang mengijinkan pencalonan kepala desa yang berdasarkan putra daerah yang lahir atau bertempat tinggal di Desa Air Joman dengan Batas waktu yang tidak ditetapkan 21. Namun Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No 10 tahun 2001 sudah tidak berlaku kembali seiring dengan di keluarkannya peraturan yang baru yakni Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 7 tahun Akibat dari permasalahan ini massa dari bakal calon Kepala Desa Bapak Harun mengadakan unjuk rasa untuk dapat mensahkan sebagai calon kepala desa Air Joman dan ikut serta dalam proses pemilihan kepala desa Air Joman tahun 2007 Panitia dan pemerintah desa dalam hal ini kurang melakukan sosialisasi terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku kepada masyarakat sehingga bakal calon 21 Wawancara dengan Bapak Yusuf Dalimunthe (Ketua BPD Desa Air Joman), Januari & Februari 2009 di Desa Air Joman. kepala desa tersebut kurang mengetahui syarat-syarat yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Panitia pemilihan kepala desa kurang melakukan sosialisasi mengenai syarat-syarat mengenai tata cara pencalonan kepala desa dan proses pemilihan kepala desa sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam proses hal ini menjadi penting karena untuk menjaga berjalannya proses pemilihan kepala desa yang berjalan dengan baik. Dalam pemilihan kepala desa Air Joman tahun 2007 terjadi pelanggaran dalam hal kegiatan kampaye yang dilakukan pada masa kegiatan kampanye oleh para pendukung calon kepala desa. Pelanggaran tersebut terjadi dengan kampanye negatif yang dilakukan oleh calon-calon kepala desa dalam masa kampanye. Ketua panitia mengakui adanya pelanggaran dalam bentuk negative campaingn (kampanye negatif) dengan melakukan penghasutan yang dilakukan oleh tim pendukung calon kepala desa kepada masyarakat Desa Air Joman. Penghasutan tersebut dilakukan dengan menjelek-jelekkan calon kepala desa lain bila terpilih sebagai kepala desa. Ketua panitia mengakui kegiatan kampanye negatif tersebut namun pelanggaran kampanye ini hanya diberikan sanksi berupa teguran kepada pihak yang melakukan kampanye negatif melalui kepala dusun 22. Pelanggaran ini tidak mendapatkan sanksi yang tegas dan pelanggaran tersebut terjadi akibat kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh panitia pemilihan karena keterbatasan anggota dalam panitia pemilihan. Sehingga pengawasan kegiatan kampanye hanya dilakukan bila mendapatkan laporan dari masyarakat desa melalui kepala panitia pemilihan kepala desa tahun Pelaksanaan pemilihan kepala desa tahun 2005 telah diterapkan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah tahun 2005 yang di perjelas dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan No 7 tahun Tahapan-tahapan dalam pemilihan kepala desa telah di ikuti dengan tahapan-tahapan yang telah diatur seperti tahapan penjaringan daftar pemilih dan tahapan penjaringan yang tetap meme- 22 Wawancara dengan Bapak Saleh (Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa), Tanggal 10 Februari 2009 di Dusun 2 Desa Air Joman. 33

12 gang tata cara dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa. Namun terdapat beberapa hal yang tidak dilaksanakan oleh panitia pemilih dalam pemilihan kepala desa Air Joman yakni tidak dilakukannya pengesahan calon kepala desa kepada kepala Daerah seperti yang ada dalam pasal 28 (dua puluh delapan) Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor Tahun 2005 tentang tata cara pemilihan kepala desa karena panitia menganggap pemilihan kepala desa dengan calon kepala desa merupakan hak otonomi dari desa dan tidak perlu pengesahan dari kepala daerah. Hal lain yang tidak diterapkan oleh panitia pemilihan adalah dengan tidak adanya panitia pemilih sesuai yang terdapat dalam pasal 60 pada Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No 7 Tahun Hal ini dianggap oleh panitia pemilihan, pengawasan pelaksanaan kepala desa masih dapat diawasi oleh panitia pemilihan yang ada tanpa perlu adanya panitia pengawas yang berdiri sendiri. Hal ini akan dapat mengganggu terciptanya pemilihan kepala desa yang demokratis dengan kurangnya fungsi pengawasan yang ada dengan adanya pelanggaran pelanggaran dalam pemilihan kepala desa. Panitia pemilih dalam penerapannya tidak bertindak secara maksimal sesuai dalam jangka waktu tahapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dalam hal pendataan pemilih yang hanya dilakukan selama 19 hari dari ketentuan yang ada selama 30 (tiga puluh) hari. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya pendataan daftar pemilih. Dalam tahapan pencalonan dan penelitian kepala desa yang hanya 14 (empat belas) hari dari ketentuan yang diatur selama 26 (dua puluh enam hari). Penutup Pemilihan kepala desa merupakan salah satu bentuk politik lokal di tingkat desa yang sejalan dalam mewujudkan otonomi desa. Pemilihan kepala desa di Desa Air Joman menunjukkan bahwa dalam pemilihan Kepala Desa Air Joman yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2007 tahap-tahap pemilihan kepala desa berjalan sesuai dengan aturan yang diatur dalam perundang-undangan. Meski demikian, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dan mengganggu proses rangkaian pemilihan kepala desa Air Joman yaitu: pertama, permasalahan pendataan pemilih. Kedua, permasalahan dalam penjaringan bakal calon. Ketiga, pelanggaran dalam kampanye. Fenomena ini menunjukkan bahwa Prinsip pembangunan demokrasi politik desa masih membutuhkan perbaikan dari segi proses maupun tekniknya. Daftar Pustaka Arsip Sekretaris Panitia Pemilihan Kepala Desa tahun Arsip Sekretaris Desa Pendaftaran Kampanye Calon Kepala Desa Harian Seputar Indonesia, Tanggal 20 Januari Tahun Taliziduhu Ndraha Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta: PT Bina Aksara. R. Yando Zakaria Merebut Negara. Yogyakarta: Lapera dan Karsa. Wawancara dengan Bapak Haji Husain (tokoh masyarakat), Tanggal 9 Februari 2009 di Pasar Bendang. Wawancara dengan Bapak Gito (warga Lubuk Bengkuang), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Min (warga Pasar I), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak M. Yusuf Dalimunthe (Ketua Badan Permusyawaratan Desa), 20 Februari 2009 di Desa Air Joman. Wawancara dengan Nani Noviarni (Bendahara Panitia pemilihan kepala desa Air Joman 2007), Tanggal 20 Januari 2009 di Balai Desa. Wawancara dengan Bapak Ramli Siagian (Calon Kepala Desa Air Joman Tahun 2007), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Rajali (Tokoh Masyarakat Desa Air Joman), Tanggal 10 Februari 2009 di Pasar IV Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Saleh (Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa), Tanggal 10 Februari 2009 di Dusun 2 Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Usman (warga Sungai Rambe), Tanggal 9 Februari 2009 di Desa Air Joman. 34

13 Wawancara dengan Bapak Wagimin (Sekretaris Desa), Tanggal 16 Februari 2007 di Desa Air Joman di Balai Desa. Wawancara dengan Bapak Yusuf Dalimunthe (Ketua BPD Desa Air Joman), Januari & Februari 2009 di Desa Air Joman. 35

Oleh : STENLY UANG BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. telah menganut nilai-nilai demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahannya.

Oleh : STENLY UANG BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. telah menganut nilai-nilai demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahannya. IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN, KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN KEPALA DUSUN DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT.( SUATU

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI [[ BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 14 TAHUN 20112011 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 53 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 53 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 53 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 5 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUTON, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB III KONSTELASI POLITIK DALAM PEMLIHAN KEPALA DESA HUTA IBUS TAHUN 2012

BAB III KONSTELASI POLITIK DALAM PEMLIHAN KEPALA DESA HUTA IBUS TAHUN 2012 BAB III KONSTELASI POLITIK DALAM PEMLIHAN KEPALA DESA HUTA IBUS TAHUN 2012 A. Proses Pemilihan Kepala Desa Pelaksanaan pemilihan kepala desa telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Daerah kabupaten masing-masing,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA SECARA SERENTAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO, BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 151 TAHUN 2000 (151/2000) TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2010 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2010 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2010 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PAMONG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.04,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA.LURAH DESA. Perubahan, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul, Tata, Cara,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2000 PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN ATAU PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA (LD. TH. 2000 NO 12 SERI C) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 117 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN INDRAMAYU

BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN INDRAMAYU Salinan NO : 10/LD/2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2010 SERI : D.2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2010 SERI : D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN PERBEKEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI BANGKA,

BUPATI BANGKA PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI BANGKA, BUPATI BANGKA PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa guna menindaklanjuti Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp. 0321 690957 PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO S A L I N A N

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 01 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

BUPATI BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA

BUPATI BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO SELATAN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA Menimbang

Lebih terperinci

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI A. PROSES PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA. 1. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa. a. Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah

Lebih terperinci

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 8 TAHUN 2006 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1 SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BINTAN, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN

Lebih terperinci

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PELANTIKAN KEPALA LEMBANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - 1 - BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG

Lebih terperinci

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA LEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN 1 BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG S PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPALA DESA CILEUKSA KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA CILEUKSA NOMOR : 05 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA DESA

KEPALA DESA CILEUKSA KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA CILEUKSA NOMOR : 05 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA DESA KEPALA DESA CILEUKSA KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA CILEUKSA NOMOR : 05 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA CILEUKSA Menimbang

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN IMUM MUKIM DI ACEH

QANUN ACEH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN IMUM MUKIM DI ACEH QANUN ACEH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN IMUM MUKIM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang: a. bahwa imum mukim

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARO JAMBI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan pemerintah desa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO KECAMATAN PACET DESA NOGOSARI PERATURAN DESA NOGOSARI KECAMATAN PACET, KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: 07 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO KECAMATAN PACET DESA NOGOSARI PERATURAN DESA NOGOSARI KECAMATAN PACET, KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: 07 TAHUN 2002 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO KECAMATAN PACET DESA NOGOSARI PERATURAN DESA NOGOSARI KECAMATAN PACET, KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: 07 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN ATAU PENGANGKATAN,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 6 TAHUN : 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 6 TAHUN : 2007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 6 TAHUN : 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA Nomor Tahun Seri PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang: a. bahwa Badan Permusyaratan Desa merupakan perwujudan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang: a. bahwa Desa sebagai kesatuan masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 5 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 5 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 5 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NATUNA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG N0M0R 13 TAHUN 2005 SERI D ==================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 104

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. sesuai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEPALA DESA. Berdasarkan Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan kepala desa

PEMILIHAN KEPALA DESA. Berdasarkan Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan kepala desa PEMILIHAN KEPALA DESA Berdasarkan Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan kepala desa PEMILIHAN KEPALA DESA Pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN SERTA PENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 4 TAHUN 2009 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 4 TAHUN 2009 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 4 TAHUN 2009 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG N0M0R 14 TAHUN 2005 SERI E ===================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

Lebih terperinci

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 24 TAHUN 2001 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG 11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG 30 0000 BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH

Lebih terperinci