PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 1 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode ) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: ANINDYA RIZA TESTIANA A.H. F FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

2 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama sebuah perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Manajer sebagai pengelola perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan serta mampu melakukan pengelolaan perusahaan dengan efektif dan efisien. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan oleh manajemen diterbitkanlah laporan keuangan. Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1 mengidentifikasikan beberapa tujuan pelaporan keuangan (FASB, 1987). Pertama adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai eksternal lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit dan lainnya. Kedua, menyediakan informasi mengenai prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan bersangkutan. Tujuan yang terakhir adalah memberikan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan sumber daya tersebut. Fokus utama dari laporan keuangan adalah informasi tentang laba dan komponennya. Laba merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor. Manajer bertugas

3 3 membuat berbagai kebijakan keuangan yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Salah satu kebijakan tersebut adalah kebijakan struktur pembiyaan perusahaan atau kebijkan hutang. Keputusan untuk memilih struktur pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan yang paling penting bagi perusahaan. Pemegang saham dan pemegang obligasi memiliki kepetingan yang berbeda dalam perusahaan. Perbedaan kepentingan tersebut dapat memunculkan konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi. Manajer berupaya untuk mengatasi konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi (bondholder-shareholder conflict) dengan cara menerapkan kebijakan akuntansi yang konservatif (Sari, 2004). Konservatisme menjadi topik yang cukup kontroversial dan mengundang banyak perdebatan. Watts (2003) mendefinisikan konservatisme sebagai perbedaan permintaan akan verifiability dalam mengakui laba atau kerugiaan. Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang penerapannya akan menyebabkan angka laba dan aset menjadi rendah dan biaya serta hutang menjadi tinggi. Wijaya (2008) menyatakan bahwa konservatisme adalah prinsip pencatatan akuntansi dimana perusahaan lebih mengantisipasi tidak adanya laba dan lebih cepat mengakui terjadinya kerugian. Hal ini akan menjadikan angka laba dan aktiva menjadi lebih rendah serta angka hutang dan beban menjadi lebih tinggi. Arifin (2005) menyatakan bahwa konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan. Konvensi seperti konservatisme menjadi pertimbangan dalam akuntansi dan

4 4 laporan keuangan karena aktivitas perusahaan dilingkupi oleh ketidakpastian. Dalam akuntansi kita mengenal asumsi going concern, yaitu perusahaan diasumsikan akan bertahan hidup selamanya. Namun kita tidak akan dapat memastikan apa yang terjadi pada perusahaan di masa depan. Sehingga untuk menghindari ekpektasi berlebih dari para pemakai laporan keuangan, maka perusahaan perlu untuk akuntansi yang konservatif. Konservatisme merupakan konsep akuntansi yang menuai banyak kritik. Kiryanto dan Supriyanto (2006) menyebutkan bahwa pihak yang menentang konsrevatisme menilai laporan keuangan yang disusun berdasarkan metoda yang konservatif akan cenderung bias karena tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Hal tersebut memunculkan keraguan tentang manfaat dari laporan keuangan yang disusun berdasarkan akuntansi yang konsevatif. Fala (2007) menyatakan bahwa pihak yang mendukung konservatisme menyatakan bahwa penerapan akuntansi konservatif akan menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan untuk membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Ahmed and Duellman (2007) menyatakan bahwa persebaran kepemilikan dan pengendalian pada organisasi modern menghasilkan konflik kepentingan antara manajer dengan pihak ketiga di luar perusahaan. Konflik tersebut tidaklah mungkin untuk menyelesaikan konflik pada kontrak yang sedang berjalan karena akan menimbulkan biaya yang besar. Dalam situasi ini, corporate governance dapat dianggap sebagai mekanisme yang tepat untuk

5 5 mengurangi konflik yang terjadi. Corporate governance merupakan sebuah mekanisme yang dibuat untuk memastikan agar investor dapat memperoleh pengembalian atas investasinya. Mekanisme corporate governance yang baik akan membentuk sebuah kinerja perusahaan yang baik. Selain itu, aspek monitoring dalam perusahan juga akan menjadi lebih baik karena keberadaan dari komite audit dan dewan komisaris perusahaan. Kombinasi yang optimal dari mekanisme governance dapat dipilih untuk memaksimalkan nilai perusahaan namun hal tersebut dapat berdampak berbeda bagi perusahaan tergantung pada kebijakan keuangan yang diambil seperti investment opportunity set, leverage, dan sumber pendanaan eksternal lain yang relatif penting. Sari (2004) menyatakan bahwa kebijakan keuangan yang diambil perusahan dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam perusahaan. Konflik tersebut terjadi antara bondholder dan shareholder karena adanya perbedaan kepentingan. Bondholder berkepentingan atas pengembalian hutangnya dalam perusahaan sedangkan shareholder berkepentingan atas investasinya di perusahaan. Untuk mengatasi konflik tersebut, manajer sebagai pengelola perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih konservatif. Juanda (2007) menyatakan bahwa dalam teori keagenan dinyatakan bahwa konflik tidak hanya terjadi antara pemegang saham dengan manajemen namun juga antara pemegang saham dengan kreditur. Konflik tersebut tercermin dari kebijakan dividen, pendanaan, dan kebijakan investasi. Dalam konteks dividen, ketika manajemen membayarkan dividen sebagai return terhadap pemegang saham secara berlebih, dikhawatirkan hal tersebut

6 6 dianggap mengancam bagi kreditur karena akan meningkatkan resiko atas pengembalian hutang mereka. Pemilihan metode akuntansi yang lebih konservatif adalah salah satu cara yang dapat mengurangi risiko kepada kreditor yakni menghindari pembayaran dividen secara berlebihan. Pengurangan risiko tersebut semakin penting ketika konflik antara kepentingan investor dan kreditor berkaitan dengan kebijakan dividen semakin tinggi dan melebar pada bentuk konflik lainnya, seperti kebijakan pendanaan utang baru dan kebijakan investasi. Hal ini didukung oleh apa yang dinyatakan oleh Li (2008) yang menyebutkan bahwa konservatisme dapat dipengaruhi oleh cara perusahaan dalam menentukan sumber pendanaan. Adanya kontrak hutang dengan pihak ketiga dapat memunculkan konflik dalam perusahaan berkaitan dengan kewajiban membayar hutang dan transfer kekayaan pada pemilik perusahaan. Gigler at al (2008) menyatakan bahwa akuntansi konservatif berkaitan dengan pembentukan kontrak hutang yang efisien. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa kontrak hutang yang efisien adalah kontrak hutang yang memberikan manfaat secara tepat bagi perusahaan namun di sisi lain hak pemegang hutang juga terpenuhi dengan baik. Namun apabila dipandang dari sisi perusahaan yang dimaksud dengan kontrak efisien adalah kontrak hutang dengan tingkat bunga yang rendah yang artinya cost of debt perusahaan juga akan menjadi rendah. Penerapan akuntansi konservatif diharapkan akan dapat meningkatkan kontrak utang yang efisien. Hal ini didasari pemikiran bahwa penerapan akuntansi yang konservatif akan membuat perusahaan lebih

7 7 berhati-hati dalam mengambil kebijakan keuangan termasuk dalam hal kontrak hutang. Perusahaan akan berhitung dengan mempertimbangkan manfaat dari hutang yang diambil bagi perusahaan, aspek bunga dan proposi kepentingan hak pemegang hutang (kreditur) dan pemegang saham. Penerapan akuntansi konservatif diharapkan akan membuat berhitung dengan lebih cermat ketika akan melakukan perjanjian kontrak hutang. Lasdi (2008) menyatakan bahwa kontrak utang menggunakan konservatisma dalam dua cara. Pertama, bondholders dapat secara eksplisit menggunakan akuntansi konservatif. Kedua, manajer dapat secara implicit menggunakan akuntansi konservatif secara konsisten dalam rangka membangun reputasi untuk pelaporan keuangan yang konservatif. Terkait dengan negosiasi ulang kontrak hutang, debt covenants cenderung untuk berpedoman pada angka-angka akuntansi. Hipotesis debt covenant memprediksi bahwa manajer cenderung untuk menyatakan secara berlebihan laba dan aset untuk mengurangi negosiasi ulang biaya kontrak hutang ketika perusahaan berusaha melanggar kontrak hutangnya. Bukti empiris menunjukkan bahwa perusahaan pelanggar mempunyai lebih banyak akrual abnormal yang agresif. Tidak seperti investor, kreditor tidak mempunyai mekanisme untuk mengatasi inflasi laba perusahaan. Sebagai gantinya, kreditor dilindungi oleh standar akuntansi konservatif. Watts (2003) beragumen bahwa konservatisme merupakan sebuah mekanisme untuk memfasilitasi kontrak yang efisien. Dengan menerapkan standar yang asimetri, dimana standar tersebut lebih mengakui berita buruk

8 8 dari pada berita baik, maka jumlah yang dilaporkan dalam neraca akan understate dari nilai aktiva bersih sebenarnya yang akan dibagikan secara intern. Kepemilikan manajerial berkorelasi negatif dengan konservatisme akuntansi. Semakin besar kepemilikan manajerial akan semakin besar potensi manajer mengambil kebijakan yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan pemilik perusahaan. Tingginya permintaan akan akuntansi konservatif didasari oleh asumsi bahwa manajer membawa biaya personel yang besar dalam menunda pengakuan kerugian strategi dan investasi daripada meneruskan investasi yang menguntungkan. Penundaan pilihan pada proyek yang menghasilkan NPV negatif cash flow untuk pemegang saham di masa depan, secara potensial dapat mengurangi pelaporan laba saat ini. Proyek yang menghasilkan NPV negatif merupakan kerugian bagi perusahaan. Apabila itu diakui maka kinerja manajer menjadi buruk. Hal tersebut dapat mengurangi kesejahteraan manajer malalui bonus, promosi, reputasi dan prestise. Hal tersebutlah yang mendasari dugaan penulis bahwa terdapat pengaruh antara kepemilikan manajerial dengan kebijakan akuntansi konservatif perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Lafond and Rouchowdhury (2007) dengan beberapa perbedaan, antara lain : 1. Penelitian Lafond and Rouchowdhury (2007) menggunakan Asymetric of timeliness sebagai proksi konservatisme mengacu pada Basu (1997). Penelitian ini menggunakan proksi konservatisme yang mengacu pada penelitian Givoly and Hayn (2002). Proksi ini menggunakan total accrual sebagai proksi konservatisme.

9 9 2. Penelitian Lafond and Rouchowdhury (2007) menggunakan Top Five CEO sebagai proksi kepemilikan manajerial, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan prosentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh direksi dan komisaris. 3. Penelitian ini menguji adanya konfik bondholder-shareholder yang menjadi motivasi manajer untuk menerapkan akuntansi yang konservatif. Mengacu pada penelitian Lafond and Rouchowdhury (2007) dan Ahmed and Duellman (2007), penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah : Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap penerapan kebijakan akuntansi yang konservatif perusahaan? C. Tujuan Penelitain Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap pilihan perusahaan untuk

10 10 menerapkan akuntansi yang konservatif. Hal ini didasari oleh pemikiran penulis bahwa keberadaan kepemilikan manajerial berperan dalam upaya mengurangi konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi manajer bahwa penerapan akuntansi konservatif merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mengurangi konflik bondholder-shareholder. 2. Bagi Investor Memberikan gambaran kepada investor bahwa penerapan akuntansi bermanfaat untuk mengurangi perilaku oportunis manajer. Konservatisme juga dapat menjadi mekanisme untuk mencegah perilaku manajer yang mentransfer kekayaan perusahaan untuk kepentingan personal. 3. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyempurnakan riset sebelumnya tentang konservatisme. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengembangan penelitain selanjutnya terutama pada metode perhitungan konservatisme.

11 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konservatisme Akuntansi Konservatisme merupakan konsep yang konstroversial dalam akuntansi. Watts (2003a) mendefinisikan konservatisme sebagai tindakan manajemen dengan lebih mengantisipasi tidak ada profit dan lebih cepat mengakui kerugian. Implikasi konsep konservatisme terhadap prinsip akuntansi yaitu akuntansi mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar. Basu (1997) dalam Ball dan Kothari (2007) menginterpretasikan konservatisme sebagai kecendurungan akuntan menggunakan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk mengakui good news sebagai keuntungan dibanding mengakui bad news sebagai kerugian. Perbedaan pengakuan terhadap kedua informasi laba menyebabkan asymetric timeliness karena perbedaan sensitifitas laba terhadap bad news dan good news. Pengertian tersebut sejalan dengan pengertian Watts (2003). Lafond and Watts (2007) menyatakan bahwa konservatisme merupakan perbedaan permintaan verifibilitas akuntansi terhadap laba dan kerugian yang akan menghasilkan aktiva yang understatement. Konservatisme dianggap sebagai media yang dapat mengurangi agency cost karena dapat mengurang asimetri informasi dan fungsi yang tidak tepat dalam penjanjian kontrak. Konservatisme juga dianggap mampu mengurangi ketidakmampuan

12 12 pihak ketika untuk memverifikasi informasi yang bersifat privat. Sebagai pihak yang berada di dalam perusahaan, manajer memiliki informasi yang lebih detail tentang perusahaan jika dibandingkan dengan pemegang saham. Manajer dapat saja memanfaatkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi seperti bonus. Informasi asimetri antara manajer dan pemegang saham dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Alasan yang potensial adalah peningkatan permintaan rate of return saham. Selain itu asimetri informasi menghasilkan agency cost yang tinggi yang dapat mengurangi arus kas yang diharapkan di masa depan. Konservatisme dapat dijadikan media untuk mengurangi asimetri informasi karena dapat mengurangi ruang manajer untuk memanipulasi laporan keuangan. Konservatisme juga menghindarkan user laporan keuangan dari ketidakjelasan sumber informasi. Tazawa (2003) menyatakan bahwa konservatisme merupakan praktik yang mengutamakan pengakuan laba yang lebih rendah dengan mengakui lebih lambat keuntungan dan pendapatan, mempercepat pengakuan biaya atau kerugian, memperendah pengakuan aktiva dan mempertinggi penilaian utang. Sejalan dengan pengertian tersebut Juanda (2007) menyatakan bahwa Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka laba dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya dan utang cenderung tinggi. Kecenderungan seperti itu terjadi karena konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Akibatnya, laba yang dilaporkan cenderung terlalu rendah (understatement). Perkembangan yang terjadi justru

13 13 menunjukkan bahwa eksistensi praktik konservatisme akuntansi semakin meningkat. Eksistensi konservatisme yang dipraktikkan masing-masing perusahaan bisa berbeda, karena adanya berbagai alternatif pilihan metoda akuntansi. Disamping itu, disebabkan pula oleh adanya perbedaan kondisi masing-masing perusahaan. Widay (2004) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap akuntansi konservatif. Dalam analisisnya digunakan 4 asumsi untuk mengkategorikan sebuah perusahaan dikatakan menerapakan akuntansi konservatif. 4 asumsi tersebut antara lain : 1. Dilihat dari metode pencatatan persediaan, perusahaan yang menggunakan metode FIFO atau average akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih konservatif jika dibandingkan dengan menggunakan metode LIFO. 2. Dilihat dari metode penyusutan yang digunakan, maka perusahaan dengan metode double declaning methods akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih konservatif jika dibandingkan dengan menggunakan metode garis lurus karena akan menghasilkan kas yang lebih tinggi. 3. Dilihat dari periode amortisasi, perusahaan dengan metode amortisasi yang lebih pendek menunjukkan perusahaan tersebut konservatif. Periode amortisasi yang panjang menunjukkan perusahaan menerapkan akuntansi optimis.

14 14 4. Dilihat dari pengakuaan terhadap biaya riset dan pengembangan. Bila biaya riset dan pengembangan diakui sebagai kas pada perioda berjalan maka perusahaan akan menghasilkan laporan keuangan yang konservatif jika dibandingkan bila perusahaan mencatat biaya riset sebagai aktiva. Kiryanto dan Supriyanto (2006) menjelaskan bahwa definisi akuntansi konservatif umum yang digunakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban. Apabila laba konservatisme tersebut didasarkan pada efisiensi kontrak maka kekayaan (neraca) juga akan konservatisme sehingga laba yang diperoleh perusahaan tersebut akan menambah kekayaan pemilik (modal). Sehingga apabila laba yang diperoleh berasal dari laba yang konservatif maka kekayaan perusahaan (neraca) juga akan bersifat konservatif juga. Namun, laba yang konservatif tidak dapat dilepaskan dari pemilihan metode-metode akuntansi yang digunakan oleh manajemen. Pemilihan metode akuntansi yang konservatif tidak terlepas dari kepentingan pihak manajemen untuk memaksimalkan kepentingannya dengan mengorbankan kesejahteraan pemegang saham. Watts (2003) menjelaskan ada 4 hal yang menjadi penjelasan tentang pilihan akuntansi konservatif perusahaan.

15 15 a. Contracting Explanation Konservatisme merupakan upaya untuk membentuk mekanisme kontrak yang efisien antara perusahaan dan berbagai pihak eksternal. Atas dasar penjelasan kontrak, konservatisme akuntansi dapat digunakan untuk menghindari moral hazard yang disebabkan oleh pihak-pihak yang mempunyai informasi asimetris, pembayaran asimetris, horison waktu yang terbatas, dan tanggung jawab yang terbatas. Moral hazard adalah suatu tipe asimetri informasi dimana satu orang atau lebih pelaku bisnis dapat mengamati kegiatan-kegiatan dibandingkan dengan pihak lain. b. Litigation Resiko litigasi berkaitan dengan posisi kreditor dan investor sebagai pihak eksternal. Investor dan kreditor adalah pihak yang memperoleh perlindungan hukum. Risiko potensial terjadinya litigasi dipicu oleh potensi yang melekat pada perusahaan berkaitan dengan tidak terpenuhinya kepentingan investor dan kreditor. Dalam rangka memperjuangkan hak-haknya investor dapat saja melakukan litigasi dan tuntutan hukum terhadap perusahaan. Juanda (2007) menyatakan bahwa untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, manajer memberikan informasi kepada investor dan kreditor yang mengarah pada : 1.) Pengungkapan berita buruk dengan segera dalam laporan keuangan 2.) Menunda berita baik

16 16 3.) Menerapkan akuntansi yang konservatif c. Taxation Penerapan akuntansi konservatif dilakukan dalam upaya memperkecil pajak penghasilan perusahaan. Perusahaan dapat memilih metodemetode yang cenderung konservatif dalam rangka menekan biaya pajak sepanjang diperbolehkan oleh Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Di Indonesia peraturan perpajakan mewajibkan dilakukannya rekonsiliasi fiskal dengan tujuan mencocokkan antara laba akuntansi dan laba fiskal. Ada peraturan yang diperbolehkan dalam standar akuntansi namun tidak diperbolehkan dalam perpajakan. Meskipun aspek perpajakan tetap menjadi pertimbangan pilihan perusahaan untuk menerapkan akuntansi konservatif. d. Regulation Regulator membuat serangkaian intensitf bagi laporan keuangan agar disusun secara konservatif. Negara-negara dengan regulasi tinggi memiliki tingkat konservatisme yang lebih tinggi dari pada negaranegara dengan tingkat regulator rendah. Richardson and Tinaikar (2003) dalam Kiryanto dan Supriyanto (2006) menyebutkan bahwa terdapat dua jenis laba konservatif, yaitu : (1) ex-ante conservatism atau news-independent conservatism dan (2) ex-post conservatism atau news dependent conservatism. Ex-ante conservatism atau news-independent conservatism berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang mengurangi laba secara independent dari kejadian-kejadian ekonomi saat ini,

17 17 bahkan apabila pengeluaran-pengeluaran tersebut berkaitan secara positif dengan harapan aliran kas dimasa yang akan dating. Contoh dari ex-ante conservatism, antara lain : pengakuan dengan segera terhadap biaya iklan (advertensi), pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan. Ex-post conservatism atau news dependent conservatism menggambarkan lebih tepat waktu untuk pengakuan laba terhadap bad news dari pada good news. Secara umum, prinsip akuntansi ini menghendaki penghapusan dengan segera untuk mengakui bad news terhadap persediaan, goodwill, ketidakpastian kerugian dan sebaliknya. Sebagai contoh: aturan tentang harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar persediaan, penghapusan goodwill yang sudah tidak mempunyai manfaat di masa yang akan datang, dan lain-lain. Penggunaan dari ex-post conservatism atau news dependent conservatism ini menghasilkan slope koefisien regresi laba terhadap returns yang lebih tinggi untuk perusahaan-perusahaan dengan negative returns (bad news) daripada positive returns (good news). B. Pengukuran Konservatisme Pengukuran konservatisme dalam penelitian ini menggunakan total accrual mengacu pada penelitian Givoly and Hayn (2002) dengan modifikasi perhitungan akrual operasi berdasarkan penelitian Richardson et al (2005). Dalam akuntansi kita mengenal dua metode pencatatan transaksi yaitu dasar akrual (accruals basis) dan dasar cash (cash basis). Hidayati dan Zulaikha (2003) menyatakan bahwa istilah akrual digunakan untuk menentukan

18 18 penghasilan (revenue) pada saat diperoleh untuk menentukan beban yang sepadan dengan revenue, tanpa memperhatikan kapan kas diterima. Sedangkan Cash Basis mengakui beban dan pendapatan atas dasar kas masuk atau keluar. Dasar accrual (akrual) harus dipegang oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan termasuk dalam melaporkan laba. Sloan (1996) mendefinisikan akrual sebagai perubahan non cash pada working capital setelah dikurangi dengan biaya depresiasi. Definisi ini lebih mengarah pada operating accruals mengacu pada FSAB Statement Nomor 95 tentang arus kas. Akrual secara total menggambarkan perbedaan pengakuan laba secara akrual dan laba secara kas. Accruals t = Accrual Earnings t Cash Earnings t Richardson et al (2005) menyatakan bahwa neraca secara sistematis memberikan klasifikasi tentang akrual. Tanpa akuntansi akrual hanya akan terhadap aktiva dan hutang yang berupa kas. Akrual mencerminkan semua perubahan perubahan aktiva non kas dan semua kategori hutang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa akrual merupakan penjumlahan antara perubahan Working Capital, perubahan Non-Current Operating Assets dan perubahan Financial Assets. Accruals = Working Capital + Non Current Operating Assets + Financial Assets Dechow and Ge (2005) menyatakan bahwa akrual yang besar dan positif menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan pada aktiva perusahaan. Akrual positif menunjukkan peningkatan nilai aktiva perusahaan, pengakuan

19 19 pendapatan yang besar dan terjadinya perluasan usaha. Akrual negatif menunjukkan penurunan aktiva perusahaan. Persediaan, aktiva tetap dan godwill dilaporkan pada nilai yang lebih rendah. Paek et al (2007) menyatakan bahwa akrual negatif menunjukkan penerapan akuntansi konservatif. Perusahaan dengan akrual negatif cenderung melaporkan aktiva dan pendapatan lebih rendah serta melaporkan biaya dan hutang lebih tinggi. Sebaliknya perusahan yang memiliki akrual positif dikatakan cenderung menerapkan akuntansi optimis. Penelitian Wijaya (2008) dan Paek et al (2007) menghitung konservatisme akuntansi dengan proksi berdasarkan Non Operating Acruals penelitian Givoly and Hayn (2002). Non Operating Accruals diperoleh dari pengurangan antara Total Acruals dengan Operating Accruals. Dinotasikan dengan rumus sebagai berikut : NOACC = TACC OACC Keterangan : NOACC TACC = Non Operating Accrual = Total Accrual = laba bersih arus kas operasi OACC = Operating Accrual = piutang usaha + persediaan + biaya dibayar dimuka utang usaha utang pajak Perusahaan dengan Non Operating Acrual negatif dikatakan menerapakan akuntansi koservatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

20 20 rumus total akrual sebagai proksi konservatisme mengacu pada penelitian Arifin (2005). Total akrual adalah selisih antara laba bersih dan arus kas operasi dibagi dengan total aktiva perusahaan. Perusahaan dengan total akrual negatif dikatakan menerapkan akuntansi konservatif. Hal ini dikarenakan perusahaan melaporkan laba bersih lebih kecil dari arus kas operasinya. Semakin negatif total akrual menunjukkan perusahan semakin konservatif. Begitu juga sebaliknya semakin besar (posistif) akrual menunjukkan perusahaan semakin optimis (tidak konservatif). Perusahaan dibangun atas dasar going cencern dengan asumsi perusahaan akan dapat bertahan selamanya. Namun tidak ada pihak yang dapat memastikan keberlangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, penerapan akuntansi yang konservatif diharapkan mampu memberikan solusi untuk menghindari harapan berlebihan dari para pemakai laporan keuangan. C. Kepemilikan Manajerial dan Konservatisme Akuntansi Lafond and Watts (2007) menyatakan bahwa agency cost yang dihasilkan oleh informasi privat manajer, tidak hanya terbatas pada kontrak hutang dan kompensasi. Laporan keuangan akan berdampak pada kesejahteraan manajer melalui berbagai insentif yang didapatkannya. Berkaitan dengan harga saham perusahaan manajer senantiasa berusaha menjaga posisinya terutama berkaitan dengan kompensasi yang diterima. Nilai stock option dan aktiva perusahaan ada dibawah kendali manajemen dan akan dipengaruhi oleh pengumuman laporan keuangan yang notabennya secara

21 21 kontrak juga dilakukan oleh manajemen. Fungsi yang tidak simetris dari manajer tersebut, memberikan rangsangan bagi manajer untuk dapat menggunakan informasi privat untuk mentransfer kekayaan pada diri mereka sendiri. Salah satunya dengan melaporkan kinerja perusahaan secara overstate yang akan berakibat pada harga saham perusahaan. Pada kenyataannya manajer dan perusahaan adalah penjual saham. Dan selama manajer menjabat akan ada kecenderungan untuk melaporkan kinerja secara overstate. Guay dan Verrecchia (2007) menyebutkan ada beberapa keuntungan potensial yang dapat diperoleh dari penerapan akuntansi konservatif yang akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, antara lain : 1. Memastikan investor menerima informasi penuh tentang perusahaan 2. Merupakan media yang efisien dalam penerapan corporate governance 3. Efisiensi dalam memberikan kompensasi dan insentif bagi manajemen 4. Membentuk kontrak hutang yang efisien 5. Meminimalisir biaya litigasi 6. Meminimalisir biaya pajak 7. Meminimalisir political cost Dharmastuti at al (2003) menyatakan bahwa hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat

22 22 pengembalian bagi para pemegang saham biasa. Sari (2004) menyatakan bahwa konflik dalam perusahaan dapat terjadi antara pemegang saham dengan pemegang obligasi (Konflik Bondholder-Shareholder). Konflik tersebut terjadi ketika perusahaan berusaha mencari pendanaan dari hutang. Pembayaran dividen yang terlalu tinggi akan mengancam kepentingan pemegang obligasi karena akan mengurangi aktiva yang seharusnya digunakan untuk pelunasan hutang. Dalam konteks kontrak hutang jumlah dividen yang dibayarkan akan dibatasi oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Konflik Bondholder-Shareholder dalam penelitian ini diproksikan dengan leverage. Leverage merupakan rasio yang menunjukkan komposisi pendanaan perusahaan. Konflik Bondholder-Shareholder muncul ketika perusahaan hendak mengambil keputusan berkaitan dengan sumber pendanaan. Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal financing) dan dari luar perusahaan (external financing). Modal internal berasal dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal dapat bersumber dari modal sendiri dan melalui hutang. Beatty et al (2007) menyatakan bahwa kontrak hutang membutuhkan penerapan akuntansi yang konservatif namun bisa menghilangkan unsur bias. Hal ini berkaitan dengan keinginan dari kreditur untuk melindungi kepentingannya. Perusahaan harus rasional akan total dari cost of debt yang harus dibayarkannya. Dalam setiap keputusan kredit yang diberikan, kreditur akan mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam

23 23 melunasi hutang melalui laporan keuangan yang disampaikan. Namun apabila laporan keuangan disusun dengan metode yang agresif akan muncul kecenderungan untuk overstatement. Hal tersebut dapat berdampak pada keputusan bisnis yang tidak tepat bagi kreditur. Hal tersebutlah yang mendasari bahwa dalam kotrak hutang yang dilakukan kreditur menghendaki laporan keuangan yang disusun secara konservatif karena kreditur telah menilai kondisi perusahaan pada titik terburuk. Dengan demikian diharapkan kreditur tidak over expectation sehingga kontak hutang yang dilakukan tidak merugikan kepentingan kreditur. Ahmed and Duellman (2007b) menyatakan konflik dalam perusahaan tidak dapat diselesaikan ketika kontrak berjalan karena akan menimbulkan biaya yang besar. Hal tersebut memaksa pemegang saham menyelesaikan kontrak sampai dengan jangka waktu kontrak selesai. Semakin besar porsi dari kepemilikan manajerial semakin besar pula tekanan dari outsider untuk menerapkan akuntansi konservatif. Konservatisme dianggap mampu mengurangi kemampuan manajer dalam menyajikan laba dan aktiva bersih secara overstate dengan lebih mengakui keuntungan. Konservatisme juga dianggap mampu mengurangi perilaku manajer yang menyembunyikan informasi tentang kerugian. Konservatisme dianggap dapat mencegah adanya upaya mentransfer kekayaan pemegang saham ke manajer melalui kompensansi yang berlebihan. Konservatisme juga dapat menjadi mekanisme kontak yang efisien antara pemegang saham dan pemegang obligasi. Karena

24 24 konservatisme mencegah transfer kekayaan pemegang obligasi kepada pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmed and Duellman (2007b) menunjukkan bahwa terhadap hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dengan kebijakan akuntansi konservatif perusahaan. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kepemilikan oleh pihak eksternal terhadap kebijakan akuntansi konservatif perusahaan setelah dikontrol dengan jenis industri, ukuran perusahaan, leverage dan growth opportunities. Penelitian yang dilakukan oleh Lafond and Rouchowdhury (2007) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Hal tersebut membuktikan bahwa konservatisme dapat dijadikan media untuk mengatasi masalah konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham. Hal tersebut menjadi dasar dugaan penulis bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dengan menggunaan metode perhitungan konservatisme yang berbeda serta dengan sampel penelitian berbeda, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian sebelumnya. D. Kerangka Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka kerangka penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

25 25 Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Kepemilikan Manajerial Konservatisme Akuntansi Variabel Indepeden : Variabel Dependen : Kepemilikan Manajerial Konservatisme Akuntansi E. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Ahmed et al (2000) melakukan pengujian empiris tentang akuntansi konservatif dengan biaya hutang (cost of debt). Penelitian yang dilakukan mencoba untuk memberikan bukti bahwa peran akuntansi konservatif dalam upaya mengurangi konflik yang terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi tentang kebijakan dividen perusahaan. Akuntansi yang konservatif akan berpengaruh terhadap laba dan laba ditahan perusahaan yang akan digunakan untuk membayar hutang. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham. Dari pengujian yang dilakukan dikatahui bahwa perusahaan yang memiliki dividend payout, leverege dan operating uncertainty yang tinggi cenderung untuk memilih akuntansi yang konservatif. Lasdi (2008) melakukan penelitian tentang determinant konservatisme akuntansi. Konservatisme dalam penelitian ini diproksikan dengan non

26 26 operating akrual mengacu pada penelitian Givoly and Hayn (2000). Non operating akrual merupakan selisih antara total akrual dan akrual operasi. Variabel yang diajukan dalam penelitian ini sebagai determinan akuntansi konservatif diambil dari peneltian Watts (2003). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuntutan litigasi dan kontrak hutang berpengaruh terhadap penerapan akuntansi konservatif. Sedangkan untuk variabel kompensasi kontrak, pajak dan biaya politik tidak terbukti signifikan sebagai determinan konservatisme akuntansi. Fala (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan dengan corporate governance sebagai variabel moderasi. Secara umum mekanisme yang dapat mengendalikan perilaku manajemen atau sering disebut mekanisme corporate governance dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok. Pertama adalah mekanisme internal spesifik perusahaan yang terdiri atas struktur kepemilikan dan struktur pengelolaan. Kedua adalah mekanisme eksternal spesifik negara yang terdiri atas aturan hukum dan pasar pengendalian korporat. Penelitian tersebut memasukkan mekanisme internal spesifik perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Untuk struktur kepemilikan akan digunakan variabel kepemilikan manajerial dengan pemikiran bahwa sensitivitas manajemen terhadap pengaruh para pemegang saham akan tergantung pada tingkat kontrol kepemilikan manajemen. Untuk struktur pengelolaan akan digunakan variabel jumlah komisaris. Di antara berbagai faktor yang dapat mendorong terciptanya pengelolaan perusahaan yang efektif, dewan komisaris merupakan faktor

27 27 utama yang mempengaruhi perilaku manajer dalam pengelolaan perusahaan termasuk dalam penerapan kebijakan konservatisme akuntansi. Untuk struktur pengelolaan di Indonesia fungsi ini cenderung lebih banyak dijalankan oleh dewan komisaris berdasarkan kedekatannya dengan sumber informasi. Wardhani (2008) melakukan penelitian tentang konservatisme akuntansi dan hubungannya dengan dewan komisaris sebagai bagian dari mekanisme corporate governance. Korservatisme dalam penelitain tersebut diproksikan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan pasar dan pendekatan akrual. Sedangkan karakteristik board of directors yang diteliti dalam penelitian ini mencakup independensi dari komisaris, kepemilikan perusahaan oleh komisaris dan direksi, dan ada/tidaknya komite audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi komisaris independen terhadap total jumlah komisaris maka semakin besar pula tingkat konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran pasar. Hasil di atas menunjukkan bahwa board of directors yang kuat (dewan yang memiliki komisaris independent dalam proporsi lebih tinggi) akan mensyaratkan informasi yang lebih berkualitas sehingga mereka akan cenderung untuk lebih menggunakan prinsip akuntansi yang lebih konservatif. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan institusional dalam struktur kepemilikan perusahaan maka semakin mendorong penggunaan prinsip akuntansi yang konservatif. Juanda (2007) melakukan penelitian Pengaruh risiko litigasi dan tipe strategi terhadap hubungan antara konflik kepentingan dan konservatisme

28 28 akuntansi. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Jakarta dengan tahun sample 1995 sampai dengan Variabel yang digunakan untuk memprediksi konservatisme akuntansi antara lain konflik kepentingan, resiko litigasi dan tipe strategi. Hasil penelitian ini mendukung argumen bahwa konservatisme akuntansi merupakan praktik umum yang dilakukan perusahaan secara diskresioner. Pertama, bukti empiris menunjukkan bahwa konflik kepentingan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini mendukung prediksi bahwa semakin tinggi intensitas konflik kepentingan, maka semakin tinggi kecenderungan penerapan konservatisme akuntansi. Kedua, pengaruh pemoderasian risiko litigasi terhadap hubungan konflik kepentingan dan konservatisme akuntansi bersifat memperlemah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko litigasi perusahaan, maka hubungan positif konflik kepentingan dan konservatisme akuntansi semakin lemah namun hasil ini tidak mendukung hipotesis yang diprediksi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh masih lemahnya penegakan hukum (law enforcement) di Indonesia, yang berakibat pada lemahnya antisipasi manajer terhadap risiko litigasi. Ketiga, pengaruh pemoderasian tipe strategi perusahaan terhadap hubungan antara konflik kepentingan dan konservatisme akuntansi bersifat memperlemah. Hal ini menunjukkan bahwa ketika perusahaan bertipe pros-pektor, maka hubungan positif konflik kepentingan dan konservatisme akuntansi semakin lemah. Demikian sebaliknya, ketika perusahaan bertipe defender, maka hubungan positif konflik kepentingan dan konservatisma akuntansi semakin kuat.

29 29 Sari (2004) melakukan penelitian tentang hubungan antara konservatisme akuntansi dengan konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi seputar kebijakan dividen dan peringkat obligasi. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang menerbitkan obligasi sekaligus menerbitkan saham di Busa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1999 sampai dengan tahun Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara konservatisme akuntansi dengan fruktuasi ROA dan rasio kas dividen yang merupakan indikator konflik kepentingan antara pemegang saham dan pemegang obligasi seputar dividen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konservatisme akuntansi mampu berperan dalam konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi seputas kebijakan dividen yang timbul dari perusahaan yang menerbitkan saham dan obligasi. Dari berbasarkan telaah literatur di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H 1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan akuntansi konservatif perusahaan

30 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori empiris. Melalui penelitian ini penulis akan mencoba memberikan bukti mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan akuntansi konservatif perusahan. Hal yang mendasari pemikiran tersebut adalah adanya konflik kepentingan antara pemegang saham dan pemegang obligasi. B. Data, Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta/Bursa Efek Indonesia dengan sampel perusahaan manufaktur. Jenis perusahaan manufaktur dipilih oleh penulis karena memiliki jumlah populasi data yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan lain dan memiliki jenis aktivitas yang kompleks. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun yang dipublikasikan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia ( Data dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling, dengan kriteria : 1. Perusahaan manufaktur 2. Tidak de-listing selama tahun Menerbitkan laporan keuangan dengan tanggal 31 Desember

31 31 4. Memiliki data yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penulis. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan bantuan software SPSS for Windows versi C. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial diproksikan dengan prosentase kepemilikan saham oleh direksi dan komisaris (Lafond and Watts, 2007). Untuk mengetahui peran konflik bondholder-shareholder yang membuat manajer menerapkan konservatisme akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis membentuk variabel konflik bondholder-shareholder dengan proksi dengan leverage mengacu pada Juanda (2007). Kemudian dibentuk variabel dummy leverage dimana (1) perusahaan dengan leverage besar dan (0) perusahaan dengan leverage kecil. 2. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi. Konservatisme akuntansi dalam penelitian ini diproksikan dengan total akrual yang mengacu pada penelitian Givoly and Hayn (2002). Total akrual = laba bersih arus kas operasi Hasil total akrual dibagi dengan total aktiva perusahaan mengacu pada penelitian Givoly and Hayn (2002). Hasil total akrual dikalikan

32 32 dengan negatif 1. Sehingga perusahaan yang memiliki total akrual yang positif dikatakan menerapkan akuntansi yang konservatif sedangkan perusahaan yang memiliki akrual negatif dikatakan menerapkan akuntansi optimis (liberal). Dalam penelitian ini penulis tidak membentuk variabel dummy melainkan menggunkan secara langsung total akrual dibagi dengan total aktiva sebagai proksi konservatisme. D. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang distribusi data dalam penelitian ini. Statistik deskriptif meliputi mean, minimum, maximum serta standar deviasi yang bertujuan mengetahui distribusi data yang menjadi sampel penelitian. 2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan grafik Normal P-P of regression standardized residual yang terdapat dalam program SPSS 15.0 for Windows. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal pada grafik Normal P-P of regression standardized residual dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika sebaliknya data menyebar jauh berarti tidak memenuhi asumsi normalitas tersebut (Ghozali, 2005).

33 33 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Ghozali (2005) menyatakan multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antara variabel independen dengan menggunakan Tolerance Value dan Varians Inflating Factor (VIF). Tolerance mengukur veriabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Apabila nilai Tolerance di atas 0,10 dan VIF dibawah 10 menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi nama dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin-Watson. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1.) Jika 0 < d < d 1, maka terjadi autokorelasi positif 2.) Jika d 1 < d < d u, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu) 3.) Jika 4-d 1 < d < 4, maka terjadi autokorelasi negatif

34 34 4.) Jika 4-d u < d < 4-d 1, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu) 5.) Jika d u < d < 4-d u, maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif. c. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Heteroskastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Scatterplot. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang telah dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi heteroskastisitas. 4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier berganda dengan persamaan regresi :

35 35 KON = α + β1 MAN + β2 DLEV + e Keterangan Notasi : KON = Konservatisme akuntansi MAN = Kepemilikan Manajerial DLEV = Dummy Leverege, (1) leverage besar, (0) leverage kecil α = Konstanta β1- β2 = Koefisien Regresi (a) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) dilihat pada hasil pengujian regresi linier berganda untuk variabel independen kepemilikan manajerial terhadap variabel dependen konservatisme akuntansi. Koefisien determinasi yang dilihat adalah nilai dari adjusted R 2. (b) Uji F Uji F (ANOVA) merupakan alat yang digunakan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependennya. ANOVA dalam penelitian ini dihitung dengan tingkat signifikansi 5%. (c) Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji-T) Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

36 36 dependen. Uji T dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5%. Variabel independen dikatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila nilai sig (p-value) dibawah 5%.

37 37 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji kepemilikan manajerial terhadap kebijakan akuntansi konservatif perusahaan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia ( Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : Tabel IV. 1 Hasil Pengambilan Sampel Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perusahaan dengan data valid dan lengkap tahun Jumlah Observasi 92 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) Perusahaan yang valid dan lengkap sebagai sampel selama periode sebanyak 23 perusahaan sehingga jumlah observasi menajdi 92 observasi. Data dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan auditan yang dipublikasikan di internet. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 15.0 for windows.

38 38 B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data dari data keuangan perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian Berikut ini statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian : Tabel IV.2 Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi MAN 92 0,01 0,57 0,108 0,112 KON 92-0,36 0,39 0,009 0,109 DLEV ,35 0,479 Keterangan Notasi : MAN = Kepemilikan Manajerial KON = Konservatisme Akuntansi (dengan proksi total akrual dikalikan -1) DLEV = Variabel dummy leverage Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian statistik deskriptif variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dengan nilai maksimum 0,57. Nilai ratarata kepemilikan manajerial 0,108 dengan standar deviasi sebesar 0,112. Variabel konservatisme akuntansi memiliki nilai minimum sebesar - 0,36 dengan nilai maksimum 0,39. Nilai rata-rata konservatisme akuntansi -

39 39 0,009 dengan standar deviasi sebesar 0,109. Nilai total akrual dalam penelitain ini dikalikan dengan negatif 1. Kerena perusahaan sampel memiliki rata-rata total akrual yang positif hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar perusahaan sampel telah menerapkan akuntansi yang konservatif. Variabel konflik bondholder-shareholder dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy leverage. Nilai 1 untuk perusahaan yang memiliki leverage besar dan nilai 0 untuk perusahaan dengan laverage yang kecil. Nilai rata-rata variabel dummy leverage sebesar 0,35 dengan nilai standar devisasi sebesar 0,479. C. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Data Ghozali (2005) menyatakan bahwa pendekatan grafik Normal P-P of regression standardized residual dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Jika data menyebar disekitar garis diagonal pada grafik Normal P-P of regression standardized residual dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika sebaliknya data menyebar jauh berarti tidak memenuhi asumsi normalitas tersebut. Grafik Normal P-P of regression standardized residual dari persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) merupakan teori yang muncul karena adanya konflik kepentingan antara principal dan agen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA KONSEVATISME AKUNTANSI DAN KINERJA MASA DEPAN PERUSAHAAN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA KONSEVATISME AKUNTANSI DAN KINERJA MASA DEPAN PERUSAHAAN KONSEVATISME AKUNTANSI DAN KINERJA MASA DEPAN PERUSAHAAN Anggita Langgeng Wijaya UNIVERSITAS PGRI Madiun Email : Gonggeng14@gmail.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kinerja masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 2015. Sedangkan subyeknya

Lebih terperinci

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor. perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KONFLIK BONDHOLDER-SHAREHOLDER DAN BIAYA POLITIS TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KONFLIK BONDHOLDER-SHAREHOLDER DAN BIAYA POLITIS TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KONFLIK BONDHOLDER-SHAREHOLDER DAN BIAYA POLITIS TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. 1 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2012-2015. Sektor industri manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

TELAAH LITERATUR TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI

TELAAH LITERATUR TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TELAAH LITERATUR TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI Lia Alfiah Dinanar Hati Pendidikan Ekonomi Akuntansi IKIP PGRI Madiun Abstract This paper examine several factor that impact

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONSERVATISME AKUNTANSI: SEBUAH LITERATUR REVIEW

PENGUKURAN KONSERVATISME AKUNTANSI: SEBUAH LITERATUR REVIEW Anggita Langgeng Wijaya : Pengukuran Konservatisme Akuntansi PENGUKURAN KONSERVATISME AKUNTANSI: SEBUAH LITERATUR REVIEW Anggita Langgeng Wijaya Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI Madiun Gonggeng14@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi penting seputar kondisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan kepada pihakpihak yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 dengan objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)/

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam dua bentuk yaitu antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam dua bentuk yaitu antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan (Agency Theory) Husnan, dkk (2002:12) menyatakan bahwa masalah keagenan muncul dalam dua bentuk yaitu antara pemilik perusahaan (principal)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian meliputi serangkaian pilihan pengambilan keputusan rasional, sehingga data yang diperlukan peneliti dapat dikumpulkan serta dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi dominan. Konvensi seperti konservatisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sebaran Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Adapun berdasarkan sebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan sebagai bahan untuk membandingkan dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya kesamaan dengan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage sebagai Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan III. METODA PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Datadata tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan non keuangan penerbit obligasi yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di  atau dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Pemilihan periode dari tahun 2008-2012 sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Konservatisme Watts (2003) mendefinisikan konservatisme sebagai perbedaan verifiabilitas yang diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan berkapitalisasi terbesar di BEI yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Sampel adalah bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh BAB III METODE PENELITIAN. 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Direktori (ICMD) tahun 2005 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan merupakan media informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti (Mustofa, 2000). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listed di BEI pada tahun 2011-2014. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan III.METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum obyek/ subyek penelitian Perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan non- keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturutturut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian asosiatif yang akan membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun penelitian yatitu tahun Metode pemilihan sampel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tahun penelitian yatitu tahun Metode pemilihan sampel dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun penelitian yatitu tahun 2010-2013. Metode pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi keuangan suatu organisasi mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin melihat pengaruh elemen corporate governance yang dalam hal ini dilihat dari karakteristik dewan komisaris terhadap cost of debt.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan di Indonesia yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi yang

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF (Studi Kasus Pada Perusahaan Property di BEJ) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat untuk melakukan evaluasi atas suatu kinerja perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal. BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - teori 1. Pengertian dalam Akuntansi Menurut Belkaoui (2011:288), konservatisme sebagai suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam prinsip tersebut bertindak sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2013) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek / Objek Perusahaan Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2014. B. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting. A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif yaitu menganalisis besarnya pengaruh kinerja keuangan suatu perusahaan terhadap pelaporan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Jenis Data Jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu merupakan penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik internasional yang paling baik) dalam pengelolaan keuangan modern (Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu prinsip yang dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah prinsip konservatisme. Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi,

Lebih terperinci

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANA AAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data tersebut adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan data penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

Lebih terperinci

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA. PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011) Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal)

Lebih terperinci