BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
|
|
- Teguh Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework SPBU Underpass Telah dibahas sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan strategi bisnis perusahaan mengalami hambatan dalam meningkatkan customer loyalty yang menyebabkan penurunan omzet atau penjualan secara terus menerus. Berikut ini akan dijabarkan melalui analisa conceptual framework SPBU Underpass dalam meningkatkan customer loyalty. Beberapa faktor yang terdapat dalam conceptual framework merupakan hasil dari wawancara, questionnaire dan studi literatur. Customer (Serv qual Analysis) 4 P Marke<ng Mix Customer Loyalty Pertamina Way Porter Five Forces Gambar 2.1 Conceptual Framework Customer Loyalty SPBU Underpass 9
2 2.2 Market Review Bekasi Timur adalah sebuah kecamatan di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Di wilayah ini antara lain terdiri atas: 1. kelurahan Margahayu 2. Duren Jaya 3. Bekasi Jaya 4. Aren Jaya PONDOK GEDE 11% Jumlah Penduduk Kota Bekasi Tahun 2006 MUSTIKA JAYA JATI SAMPURNA 5% 4% JATIASIH 8% PONDOK MELATI 5% BEKASI TIMUR 13% BEKASI BARAT 13% BANTAR GEBANG 4% RAWA LUMBU 8% MEDAN SATRIA 7% BEKASI SELATAN 9% BEKASI UTARA 13% Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Kota Bekasi Tahun 2006 Sumber: Jumlah penduduk Kecamatan Bekasi Timur merupakan 3 terbesar setelah Bekasi Utara dan Bekasi Barat. Market pasar konsumen B2C sangat besar karena wilayah ini merupakan daerah padat pemukiman dan perumahan penduduk. NO KECAMATAN & KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2) JUMLAH PENDUDUK LK PR JML BEKASI TIMUR 1 Kel. Margahayu ,567 31,986 61,553 2 Kel. Bekasi Jaya ,115 26,933 51,048 3 Kel. Duren Jaya ,436 32,286 63,722 4 Kel. Aren Jaya ,619 31,614 60,233 Jumlah , , ,556 Tabel 2.1 Data Monografi Kecamatan Bekasi Timur Tahun 2006 Sumber : 10
3 Jumlah penduduk Kecamatan Bekasi Timur berdasarkan data monografi tahun 2006 sebesar jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk kota Bekasi sebesar jiwa 1. Jumlah tersebut bertambah secara signifikan sampai tahun 2008, hal ini juga mengindikasikan adanya peningkatan kebutuhan konsumsi BBM untuk kendaraan bermotor di Bekasi Timur. Kota Bekasi merupakan salah satu kota satellite yang sebagian besar penduduknya bekerja dan beraktifitas di Kota Jakarta. Hal ini menegaskan bahwa adanya penambahan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya di wilayah Bekasi Timur. Letak Bekasi Timur terbentang mulai Pintu Gerbang Tol Timur sampai dengan Kantor Kecamatan Bekasi Timur yang berdekatan dengan Rumah Sakit Umum Mekar Sari. Beberapa pusat perbelanjaan berada di Wilayah Kecamatan ini antara lain Ramayana, Borobudur dan Carrefour. Fasilitas umum lainnya adalah Terminal Bus Antar Kota dan Pasar Umum. Layanan Kesehatan di wilayah ini antara lain RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Klinik Ibu dan Anak Bella. Layanan perbankan terdapat Bank Mandiri, BRI, BNI, Jabar Banten, Lippo dll. Kantor pemerintahan Bekasi juga terdapat di wilayah ini dan gedung-gedung perkantoran lainnya. Semuanya ini menjadi market pasar konsumen B2B yang sangat potensial untuk SPBU Underpass Analisa Market Review Dengan menganalisa market review, penulis dapat mengetahui market SPBU Underpass secara keseluruhan. Dilihat dari sisi peluang pelanggan B2C sangat berpotensial sekali dikarenakan lokasi strategis yang terletak di daerah perumahan dan pemukiman. Sedangkan dari sisi pelanggan B2B juga tidak tertutup kemungkinan mempunyai peluang yang sangat besar dan potensial
4 2.3 Pertamina Way Gambar 2.4 Lambang Pertamina Way Program Pertamina Way adalah program yang dibuat oleh Pertamina dalam rangka program transformasi yang menyeluruh untuk meningkatkan performance SPBU brand Pertamina di seluruh Indonesia dan meningkatkan citra Pertamina di masyarakat dengan slogannya Pertamina on the move. Program ini mengajak Pihak SPBU untuk mendapatkan sertifikat Pasti Pas. SPBU Pertamina melakukan perubahan untuk penyelarasan dari segi manajemen / staff, fasilitas dan peralatan, produk dan pelayanan, format fisik dan kualitas serta kuantitas demi mendapatkan sertifikat Pasti Pas setelah melewati berbagai penilaian. Elemen Pertamina Way : 1. Peralatan dan fasilitas yang terawat baik 2. Staff yang terlatih dan bermotivasi 3. Jaminan kualitas dan kuantitas 4. Penawaran produk dan pelayanan tambahan yang selaras dengan strategi Pertamina 5. Format fisik yang konsisten, sesuai strategi Pertamina Gambar 2.5 Lambang Pasti Pas Sertifikat Pasti Pas merupakan jaminan untuk SPBU yang menjalankan proses bisnisnya dengan diawasi dan diaudit oleh lembaga independent Bureau Veritas Indonesia agar selalu pas takarannya, pas kualitasnya dan pas pelayanannya. 12
5 Program audit intensif untuk SPBU untuk mendapatkan sertifikat kinerjanya Jika gagal Audit dimulai untuk meningkatkan visibilitas PERTAMINA dan menilai kesiapan SPBU untuk audit sertifikasi Audit awal Audit pasca-sertifikasi per kuartal untuk memonitor kepatuhan SPBU yang telah disertifikasi terhadap persyaratan sertifikasi Sertifikasi Pengawasan reguler Pengawasan intensif Jika gagal Audit pascasertifikasi bulanan untuk memonitor kepatuhan SPBU yang telah disertifikasi terhadap persyaratan sertifikasi Gambar 2.6 Audit yang dilakukan oleh Bureau Veritas International secara terusmenerus untuk menjaga konsistensi SPBU Pasti Pas Sumber : Tim Operasi Ritel Pertamina, Bureau Veritas Indonesia, Analisa McKinsey Tabel 2.2 Audit Certification (Pasti Pas) Rules Sumber : Tim Operasi Ritel Pertamina, Bureau Veritas Indonesia 13
6 Peraturan audit SPBU bersertifikat Pasti Pas terbagi menjadi 2 bagian. Tahapan pertama yaitu Sertifikat Audit yang dilakukan perbulan sekali dan tahapan kedua yaitu Quarter Audit yang dilakukan 3 bulan sekali Analisa Pertamina Way SPBU Underpass mendaftarkan diri mengikuti program Pertamina Way sejak tanggal 6 November Mendapatkan sertifikat Pasti Pas pada tanggal 23 April 2007 dan berlaku sampai periode 22 April 2010 dengan certificate number Menurut Audit Certification (Pasti Pas) Rules, SPBU Underpass sudah melewati quarterly audit 1 dan akan segera berlajut ke quarterly audit 2 pada bulan Juni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir Kota Bekasi merupakan salah satu kota satellite yang sebagian besar penduduknya bekerja dan beraktifitas di Kota Jakarta. Pertumbuhan penggunaan kendaraan
Lebih terperinciANALISIS SERVQUAL SPBU UNDERPASS BEKASI PROYEK AKHIR. Oleh: EDDY WIJAYA NIM :
ANALISIS SERVQUAL SPBU 34-17129 UNDERPASS BEKASI PROYEK AKHIR Oleh: EDDY WIJAYA NIM : 29106023 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 ANALISIS
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Analisis Skalogram Tahun 2003
LAMPIRAN 72 Lampiran 1. Hasil Analisis Skalogram Tahun 2003 Kecamatan Kelurahan/Desa Penduduk fasilitas Pendidikan Ekonomi Kesehatan Sosial Jenis PONDOKGEDE JATIRAHAYU 45675 40 398 61 58 1056 23 Hirarki
Lebih terperinciLampiran 1. Hirarki Wilayah Kota Bekasi Tahun 2003
LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Hirarki Wilayah Kota Bekasi Tahun 2003 Jumlah Jumlah Jenis Hirarki Bekasi Timur Margahayu 353 24 Hirarki 1 Medan Satria Medan Satria 959 23 Hirarki 1 Pondokgede Jatirahayu 557 23
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu bergerak di bidang jasa ataupun barang. Produk-produk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Data Pengeluaran Per Kapita Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi bahwa jumlah rumah tangga sebanyak 428,980 dengan jumlah anggota rumah tangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kegiatan bisnis telah semakin berkembang, dimana situasi ekonomi yang semakin diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat,
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Kota Bekasi 3.1.1.1. Proses Terbentuknya Kota Bekasi Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa
Lebih terperinciPETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Sub DAS pada DAS Bekasi Hulu Berdasarkan pola aliran sungai, DAS Bekasi Hulu terdiri dari dua Sub-DAS yaitu DAS Cikeas dan DAS Cileungsi. Penentuan batas hilir dari DAS Bekasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Bekasi
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Bekasi Sebagai salah satu wujud pelaksanaan otonomi daerah, maka Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya mengelola sumber-sumber penerimaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografi Secara geografis Kota Bekasi berada pada posisi 106 o 48 28 107 o 27 29 Bujur Timur dan 6 o 10 6 6 o 30 6 Lintang Selatan. Letak Kota Bekasi yang
Lebih terperinciPENERAPAN PERTAMINA WAY PADA SPBU HJ. T. UMISALMAH PASIR PUTIH PASIR PENGARAIAN. Hasbi 1. Universitas Pasir Pengaraian Riau. Indonesia.
PENERAPAN PERTAMINA WAY PADA SPBU 14.285.680 HJ. T. UMISALMAH PASIR PUTIH PASIR PENGARAIAN Hasbi 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian Riau. Indonesia. ABSTRACT This paper is entitled Penerapan
Lebih terperinciTARGET REALISASI S.D. REALISASI REALISASI S.D. NO UPTD URAIAN T.A MINGGU LALU % MINGGU INI % MINGGU INI. ( Rp )
Page 1 of 6 DAFTAR : LAPORAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH BERDASARKAN UPTD MINGGUAN TAHUN ANGGARAN 2013 DI WILAYAH KOTA BEKASI (TAHAPAN YANG HARUS DICAPAI S.D. 03 OKTOBER 2013 SEBESAR 81,33%) TARGET REALISASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT KOTA BEKASI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kota merupakan suatu pusat dari populasi yang luas serta padat penduduknya, juga merupakan tempat masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi, sosial dan
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian Kecamatan Bantar Gebang, Kecamatan. Jatiasih, dan Kecamatan Bekasi Utara
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian Kecamatan Bantar Gebang, Kecamatan Jatiasih, dan Kecamatan Bekasi Utara III.1.1 Profil Kecamatan Bantar Gebang Kecamatan Bantar Gebang merupakan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10.A 2017 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 10.A TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BANK SAMPAH INDUK
Lebih terperinciHasil analisis dari 40 lokasi pemantauan air permukaan Juli tahun 2011 disajikan secara berurutan. Hasil Analisis Air Sungai
Hasil analisis dari 40 lokasi pemantauan air permukaan Juli tahun 2011 disajikan secara berurutan NO PARAMETER SATUAN ±3 0 C 1 2 3 4 5 302 303 317 298 299 326 285 268 266 198 24 3 2 4 17 608 646 628 686
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah perkembangan dunia usaha sekarang ini tentu akan muncul persaingan yang semakin bebas. Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadikan perusahaan mati-matian
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis Pada bab sebelumnya telah dibahas dan dijabarkan akar permasalahan yang dihadapi oleh SPBU underpass adalah : Fasilitas Fasilitas yang belum ditemukan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SPBU berdiri pada awal tahun 2005 tepatnya pada tanggal 02 Februari
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SPBU 34.40124 hadir untuk memenuhi pendistribusian BBM di Kota Bandung khususnya wilayah Bandung Utara. Dengan berbenderakan PERTAMINA, SPBU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia sedang dan telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia menjadi lebih fluktuatif dan biaya-biaya
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT. Kestrelindo Aviatikara adalah salah satu badan usaha jasa yang sedang berkembang saat ini di Bekasi. PT. Kestrelindo
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Laju Perubahan RTH Kota Bekasi Tahun 2003-2010 Laju perubahan RTH di Kota Bekasi dianalisis berdasarkan hasil digitasi Citra QUICKBIRD 2003 dan 2010. Tabel 6 menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada
Lebih terperinciSPBU No Jl. Tanjung Duren Raya no.1, Jakarta Barat
SPBU No. 3411401 Jl. Tanjung Duren Raya no.1, Jakarta Barat LEGAL ASPECT Penanggung jawab SPBU 3411401: Sudrajat Jayaatmaja Surat Penunjukan pengelolaan oleh Pertamina kepada Ny. Hj. Monie Yassin, tertanggal
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proposisi nilai dari
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BIS IS
BAB II EKSPLORASI ISU BIS IS 2.1 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPBU merupakan outlet dimana produk BBM untuk ritel transportasi dijual kepada konsumen akhir. Pada awalnya SPBU merupakan fasilitas
Lebih terperinciGambar 4.1. Peta Administrasi Kota Semarang, 2010 Gambar 4.2. Peta Kepadatan Penduduk Kota Semarang, 2008 Gambar 4.5. Peta Jumlah dan Jenis Kendaraan Bermotor Kota Semarang, 2008 Gambar 4.7. Peta Sebaran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2007 yang berbentuk
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Singkat Perusahaan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2007 yang berbentuk perusahaan mitra PT.Pertamina yaitu Stasiun Pengusian Bahan Bakar (SPBU)
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.
Lebih terperinciPerencanaan Jaringan 3G UMTS. Kota Bekasi, Jawa Barat. Aldrin Fakhri Azhari
Perencanaan Jaringan 3G UMTS Kota Bekasi, Jawa Barat Diajukan sebagai tugas besar mata kuliah Sistem Komunikasi Nirkabel Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Oleh : Aldrin Fakhri Azhari 111100167 DEPARTEMEN
Lebih terperinciKETUA PENGADILAN AGAMA BEKASI. SURAT KEPUTUSAN Nomor: W10-A19/090/SK/HK.05/I/2016
KETUA PENGADILAN AGAMA BEKASI SURAT KEPUTUSAN Nomor: W10-A19/090/SK/HK.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA TINGKAT PERTAMA, BANDING, KASASI, PENINJAUAN KEMBALI (PK), SITA JAMINAN (CB) DAN PEMERIKSAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir atau bertindak dalam pembangunan
Lebih terperinciPROFIL KABUPATEN / KOTA
PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BEKASI JAWA BARAT KOTA BEKASI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bekasi terkenal dengan kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan yang terjadi setiap hari. Juga padatnya lahan perumahan
Lebih terperinciPPDB ONLINE 2017/2018 KOTA BEKASI
PPDB ONLINE 2017/2018 KOTA BEKASI DASAR HUKUM PPDB TAHUN 2017/2018 Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses PERDA Kota Bekasi No.13 Tahun2014 Tentang Pengelolaan dan Penyenggaraan Pendidikan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PROGRAM PERTAMINA WAY PASTI PAS DAN CITRA PERUSAHAAN
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PROGRAM PERTAMINA WAY PASTI PAS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Pertamina Way Pasti Pas di SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI Fie Jannatin Aliyah Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil seluruh analisis dan usulan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kriteria kualitas yang menjadi harapan konsumen terhadap SPBU
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014
ANALISIS ANTRIAN PADA SPBU 34-17132 PEDURENAN BANTAR GEBANG BEKASI TIMUR Nama : Diaz Fuaditya Rinaldi NPM : 11210983 Jurusan : Manajemen (S-1) Pembimbing : Handayani, SE, MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Data dari Badan pusat statistik tahun 2010, populasi penduduk Jakarta 9,607,787
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dari Badan pusat statistik tahun 2010, populasi penduduk Jakarta 9,607,787 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1.41%. Maka dengan wilayah Jakarta seluas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air susu Ibu (ASI) kepada bayi. ASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri ritel nasional yang semakin berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri ritel nasional yang semakin berkembang dengan pesat, dilihat dari indikasi pertumbuhan ritel modern yang keberadaannya semakin populer
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinciLampiran 1 :KUESIONER PENELITIAN. Kami adalah mahasiswa jurusan manajemen Universitas Bina Nusantara yang sedang
L 1 Lampiran 1 :KUESIONER PENELITIAN Yth : Bapak/Ibu Responden ; Kami adalah mahasiswa jurusan manajemen Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian mengenai ANALISIS PENGARUH CORPORATE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat baik, dikutip dari VOA Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi strategi, analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang ada dalam industri BBM Retail Indonesia, maka diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan harus berupaya mendesain dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan, mempertahankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Bisnis ritel modern di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis ritel modern di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di tengah persaingan yang ketat. Indonesia dengan jumlah populasi sebanyak 220 juta jiwa (BPS, 2010) merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bisnis adalah ketika masyarakat luas atau konsumen dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR DAYA TAMPUNG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN WALIKOTA Nomor : 422.1/Kep.280-Disdik/VI/2015 Tanggal : 4 Juni 2015 DAFTAR DAYA TAMPUNG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciLAMPIRAN I : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 422.1/Kep.280-Disdik/VI/2015 Tanggal : 4 Juni 2015
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN WALIKOTA Nomor : 422.1/Kep.280-Disdik/VI/2015 Tanggal : 4 Juni 2015 DAFTAR DAYA TAMPUNG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Fenomena tersebut disebabkan masyarakat sekarang ini lebih menyukai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi dan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini yaitu : 1. Dinas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentunya semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor di Indonesia dewasa ini tentunya semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan kendaraan bermotor menjadi
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien
LAMPIRAN 17 Lampiran 1. Peta Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien Ket : Jalan Arteri Jalan Kolektor 18 Lampiran 2. Letak Titik Stasiun dan Lokasi Sampling Lokasi Stasiun Titik Koordinat Terminal Bekasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI NIM: J2E
1 PEMODELAN INTERVENSI FUNGSI PULSE PADA PERMINTAAN PERTAMAX DI SPBU RETAIL PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS IV SEMARANG (Studi Kasus Dampak Penurunan Harga BBM Non Subsidi) SKRIPSI Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan dan kondisi eksiting Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bekasi, Kota Bekasi. 3.1 Gambaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi persaingan dan perubahan yang sedang dan akan terjadi, perusahaan-perusahaan masa kini tidak boleh hanya mengupayakan perbaikan fraksional melainkan perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang tengah bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan bisnisnya untuk
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Objektif Kota Bekasi 5.1.1 Keadaan Geografis Kota Bekasi Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 LS dengan ketinggian 19 meter diatas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan adalah instansi vertikal Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai permasalahan dalam mengelola tata ruang. Permasalahan-permasalahan tata ruang tersebut juga timbul karena penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar dikarenakan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini, pasar
Lebih terperinci2015, No Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indone
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.900, 2015 KEMENDAGRI. Batas Daerah. Kabupaten Bekasi. Kota Bekasi. Jawa Barat. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG BATAS DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara atau bentuk bisnis yang saat ini sedang berkembang pesat adalah dengan mendirikan ritel. Sejak dekade yang lalu, terdapat perubahan pada bisnis ritel
Lebih terperinciPENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA Diajukan oleh : ARDHANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk berupaya lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Perusahaan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Prfil Singkat Perusahaan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2006 yang berbentuk perusahaan mitra PT.Pertamina yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU)
Lebih terperinciBAB III. Objek Penelitian. pembantu bupati yang terdiri dari 187 desa. Secara administratif batas-batas Kabupaten
BAB III Objek Penelitian III.1 Kabupaten Bekasi III.1. Gambaran Umum Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi Terdiri dari 15 kecamatan dan disertai dengan 5 wilayah untuk pembantu bupati yang terdiri dari 187
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri skin care termasuk industri yang menjanjikan saat ini. Industri ini tidak luput dari kecantikan dan kosmetik. Karena sudah bisa dipastikan bawah orang yang
Lebih terperinciREKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik: 1. RIKA ANGELINA No.Reg.Izin AP.0926 (Pemimpin Cabang)
II. BEKASI 1 KAP ANGELINA YANSEN (CABANG) Izin Cabang Nomor : 932/KM.1/2014 (17 Desember 2014) Jl. Berlian No.D 493 Perumahan Masnaga RT 001 / 009 Kel. Jaka Sampurna, Kec. Bekasi Barat Bekasi 17145 Telp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, namun perekonomian Indonesia mampu tumbuh dalam tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ekonomi global menunjukkan adanya ketidakpastian dalam perkembangannya, namun perekonomian Indonesia mampu tumbuh dalam tingkat yang mengesankan. Badan Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena produk ini termasuk. memberikan pelayanan yang baik agar mampu bersaing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia, khususnya pada bidang barang dan jasa diiringi dengan populasi penduduk yang pesat pula. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan perkembangan dinamika perekonomian yang terus mengalami proses modernisasi dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya industri coffee shop yang pesat saat ini membawa dampak baru kedalam gaya hidup konsumen. Makna coffee shop saat ini mengalami pergeseran, dimana mengunjungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkotaan merupakan suatu kawasan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat karena mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyediaan bahan bakar kendaraan bermotor dirasa sangat penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyediaan bahan bakar kendaraan bermotor dirasa sangat penting mengingat transportasi darat adalah jenis transportasi primer yang dipakai di wilayah Jabotabek. karena
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis pelumas kendaraan bermotor tidak ada matinya. Padatnya kendaraan bermotor yang beredar di jalan-jalan di Indonesia membuat ngiler
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia cukup menjanjikan namun juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri yang mencapai 230
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita yang memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penunjang kegiatan perekonomian
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PENELITIAN
33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Seiring dengan perkembangan Kota DKI Jakarta di mana keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah menjadi masalah dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciB AB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang sangat besar pengaruhnya bagi kepentingan
12 B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa wilayah yang luas, berkedudukan pada posisi silang antara dua benua dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan kota tidak akan terlepas dari perkembangan kegiatan ekonomi. Perkembangan kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat kota untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Perkembangan pembiayaan Oto ib Hasanah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami perkembangan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :
Lebih terperinciNO INSTANSI / SKPD ALAMAT KODE POS TELEPON EXT. FAX
NO INSTANSI / SKPD ALAMAT KODE POS TELEPON EXT. FAX Walikota Wakil Walikota Sekretariat DPRD Staf Ahli Walikota 5 Sekretaris Daerah 6 Asda (Asisten Pemerintahan) 7 Asda (Asisten Pembangunan dan Kemasyarakatan)
Lebih terperinciPANDUAN MUSRENBANG KELURAHAN
PANDUAN MUSRENBANG KELURAHAN RKPD KOTA BEKASI TAHUN 018 Berkarya Melalui Kreativitas dan Inovasi untuk Terwujudnya Kota Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring menguatnya era globalisasi saat ini telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan pasar Indonesia. Persaingan antar dunia usaha, baik yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan Industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat. Ditinjau dari masa setelah krisis moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha sendiri dapat didefinisikan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Perbaikan secara terus menerus didalam setiap proses di perusahaan terus dilakukan
PROSES ANALISA IDENTIFIKASI MERANCANG USULAN PERBAIKAN BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Perusahaan properti pada masa sekarang ini dituntut untuk dapat lebih cepat dalam mengatisipasi kebutuhan
Lebih terperinci