HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG. Oleh: Mastur Widodo

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG Manuscript Oleh: Mastur Widodo G2A.8.8 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 212

2 PERNYATAAN PERSETUJUAN Manuscript dengan judul HUBUNGAN ANTAR DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Semarang, Agustus 212 Pembimbing I Ns. Desi Ariyana Rahayu, S.Kep, M.Kep Pembimbing II Dra. Ratih Haribi, M.Si

3 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG Mastur Widodo¹, Ns. Desi Ariyana Rahayu, S.Kep, M.Kep², Dra. Ratih Haribi, MSi³ ABSTRAK Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan penuh harapan dengan tingkat kecemasan tentang apa yang akan dialaminya semasa kehamilan. Tingkat kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian, selain itu bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat menghadapi persalinan walaupun apa yang dibayangkannya belum tentu terjadi. Situasi tersebut menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga psikologis. Kecemasan yang dialami ibu hamil sangat berpengaruh dengan keadaan kesehatan janin. Kesehatan ibu hamil sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Oleh karena itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan emosional dan psikologi untuk kesanggupan menyesuaikan diri selama proses kehamilan, persalinan dan menjadi ibu. Dukungan kebutuhan emosional dan psikologis dari keluarga yang tidak terpenuhi menimbulkan ancaman pada kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Proses penelitian telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang dengan teknik purposive, jumlah sampel 4 ibu primigravida dan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Hasil pengujian dengan menggunakan rank spearman didapatkan p-value sebesar,5 (<,5) sehingga dinyatakan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang. Berkaitan dengan hal tersebut maka diharapkan kepada keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada ibu primigravida dalam menjalani kehamilan dan menghadapi persalinannya. Kata Kunci : Dukungan keluarga, Tingkat kecemasan primigravida. ABSTRACT The first pregnancy for a woman is one of the periods of crisis in his life. This new experience gives a mixed feeling, between the happy anxiety about what will be experienced during pregnancy. Levels of anxiety may arise due to the long period of uncertainty while awaiting the birth, except that the image of the scary things in the face of labor, although not necessarily what she imagined happened. The situation is causing changes, not only physically but also psychologically. Anxiety experienced by pregnant women are very influential with the state of health of the fetus. Maternal health is largely determined by the health of his soul. Therefore, pregnant women need emotional and psychological support for the ability to adjust during pregnancy, childbirth and motherhood. The purpose of this study was to determine the correlation of family support with level of anxiety in primigravida women. This study used descriptive analytic cross sectional approach. The research process has been implemented in the region of Semarang City Health Center Genuk by purposive technique, the number of samples and instruments were 4 primigravida mothers using a questionnaire study. The test results

4 obtained by using spearman rank p-value of,5 (<,5) that stated there was a correlation between the anxiety levels and family support. In this regard it is expected the family to provide support and care to the mother through pregnancy and primigravida in the face of labor. Keywords: Family support, Levels of anxiety primigravida PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan maupun persalinan, 42 hari pasca persalinan di Indonesia masih tinggi, bahkan jumlahnya makin meningkat. Departemen Kesehatan mengklaim pada tahun 23 sebesar 37 per 1. kelahiran hidup. Besaran ini merupakan tingkatan yang tinggi setelah Laos, Kamboja dan Miyanmar, permasalahan itu merupakan permasalahan yang amat besar yang berdampak pada kualitas SDM di Indonesia (Depkes, 21). Salah satu penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah kurangnya perhatian dan dukungan dari keluarga dalam proses selama kehamilan. Penyebab tersebut yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan (Depkes, 26). Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan penuh harapan dengan tingkat kecemasan tentang apa yang akan dialaminya semasa kehamilan. Tingkat kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian, selain itu bayangan tentang halhal yang menakutkan saat menghadapi persalinan walaupun apa yang dibayangkannya belum tentu terjadi. Situasi tersebut menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga psikologis (Huliana, 28). Peplau (1952 dalam Videbeck 28) mengungkapkan tingkat kecemasan meliputi: ringan, sedang, berat dan panik. Pada masing-masing tahap, individu memperlihatkan

5 perubahan perilaku, kemampuan kognitif dan respon emosional ketika berupaya menghadapi kecemasan. Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi (Videbeck, 28). Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman, takut dan mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi. Perasaan yang tidak menyenangkan tersebut umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat dan detak jantung meningkat) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung dan tak dapat berkonsentrasi). Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan, ketakutan dan kecemasan-kecemasan yang dialami ibu hamil mulai dirasakan saat menjelang persalinan (Huliana, 28). Kecemasan yang dialami ibu hamil sangat berpengaruh dengan keadaan kesehatan janin. Kesehatan ibu hamil sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Oleh karena itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan emosional dan psikologi untuk kesanggupan menyesuaikan diri selama proses kehamilan, persalinan dan menjadi ibu (Huliana, 28). Dukungan kebutuhan emosional dan psikologis dari keluarga yang tidak terpenuhi menimbulkan ancaman pada kehidupan. Perubahan sosial ancaman kehidupan tersebut menjadikan keluarga sebagai pengaruh penurunan pada individu anggotanya (Potter & Perry, 25). Dukungan keluarga mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif cemas dan stres. Perlindungan tersebut akan efektif hanya ketika individu menghadapi kecemasan dan stressor yang berat. Dukungan sosial keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian akal, sehinga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan (Setiadi, 28). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Widowati (26), menunjukan bahwa penelitian tentang gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester 1 berdasarkan graviditas dan pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Pangkah kabupaten Tegal tahun

6 26 dengan jumlah responden 46 orang adalah : Tingkatan kecemasan berat 28,2%, sedang 54,3%, dan ringan 17,3%. Menurut hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Hidayati (211), menunjukan bahwa penelitian tentang hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan antenatal care di Desa Pagejugan Brebes didapatkan nilai terendah dari dukungan keluarga adalah 15 dan tertinggi dukungan keluarga 6. Dalam penelitian tersebut, mengungkapkan bahwa masa trimester ini seorang individu akan mengalami gejala anoreksia, gelisah, susah tidur, perasaan tidak enak dan banyak bicara. Kehadiran keluarga sebagai pendukung sosial ibu hamil terutama suami akan membawa pengaruh positif secara psikologis dan berdampak positif pula pada kesiapan ibu secara fisik (Musbikin, 28). Data survey awal di Puskesmas Genuk Kota Semarang berdasarkan wawancara dengan tenaga medis Koordinator Ibu dan Anak (KIA) yang bertanggungjawab di Institusi Puskemas Genuk disertai pengambilan data pada bulan Agustus 211 sampai November 211 pemeriksaan ibu hamil sebanyak 123 orang terdiri dari primigravida 4 orang dan multigravida 83 orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut banyak yang mengeluh bingung dan panik, terhadap perubahan-perubahan pada proses kehamilan seperti mual, muntah, payudara terasa tegang dan perubahan tubuh yang tidak menarik lagi, khawatir terhadap kondisi bayi dalam kandunganya apakah normal atau tidak dan tingkat kecemasan menjalani kehamilannya dengan berbagai ketidaknyamannan dan mereka tidak mampu mengatasinya. Salah satu penyebab tingginya tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi kehamilan adalah kurang dukungan oleh keluarga saat kehamilan, sehingga ibu tidak bisa berbagi rasa sakit dan cemas saat kehamilan dan persalinan tiba, sedangkan ibu yang mendapatkan dukungan keluarga secara lebih akan mendapatkan ketenangan batin secara menyenangkan akan kehamilannya dan mengurangi nilai kecemasan. Dukungan keluarga yang diberikan kepada wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan tenang, aman dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil.

7 METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang pada bulan Mei Tahun 212 sampai Juni Tahun 212. Populasi dalam penelitian tersebut adalah semua ibu primigravida sebanyak 4 responden. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini secara purposive yaitu pengambilan sampel dengan cara mengidentifikasi semua karakteristik populasi, kemudian menetapkan peneliti berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri atau dengan sengaja mengambil atau memilih kasus (responden) (Notoatmodjo, 25). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner pada reponden penelitian. HASIL PENELITIAN Penelitian tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang pada tanggal 31 Mei-2 Juli 212. Jumlah responden sebanyak 4 ibu primigravida usia trimester III yang memeriksakan diri di Puskesmas Genuk tersebut. Dengan karakteristik responden mengenai biodata responden yang meliputi umur, usia kehamilan, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan.

8 Tabel 1 Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida Berdasarkan Umur Responden, Usia Kehamilan, Pendidikan, Pekerjaan, Status Pernikahan, di Wilayh Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang Bulan Juni 212 (N = 4) No Variabel 1 Umur (TH) Usia Kehamilan(BL) Pendidikan Tidak lulus SD SD SLTP SLTA D3/SI Pekerjaan Pedagang Buruh/Tani PNS Ibu RT Status pernikahan Berpasangan Tidak berpasangan N %

9 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida berdasarkan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang, Bulan Juni 212 (n=4) Dukungan keluarga Baik Cukup Kurang Total n (%) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida Berdasarkan Tingkat Kecemasan di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang, Bulan Juni 212 (n=4) No. Tingkat Kecemasan n % 1. Kecemasan ringan Kecemasan sedang Kecemasan berat 4. Kecemasan panik Jumlah 4 1 Tabel 4 Hasil Uji Korelasi Hubungan Antara Dukungan keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang, Juni 212 (n=4) r ρ n

10 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 39 orang atau 97,5% dari total dukungan keluarga yang diberikan kepada ibu primigravida dalam menjalani kehamilannya. Dukungan keluarga yang baik dalam mempertahankan suasana di rumah akan sangat menguntungkan kesehatan dan perkembangan baik fisiologis maupun psikologis kepribadian ibu primigravida. Namun, ada 1 responden atau sebanyak 2,5% keluarga memberikan dukungan keluarga cukup. Faktor ini dapat disebabkan karena perbedaan karakteristik dari individu atau responden dengan karakteristik dari keluarga tersebut, dapat pula disebaban karena pola hubungan dengan keluarga, usia kehamilan, tingkat sosial ekonomi, bahkan tingkat pendidikan dari responden. Keluarga merupakan tempat yang paling nyaman bagi para ibu primigravida. Ibu primigravida akan merasa senang, bahagia dan merasa tidak ditinggalkan selama anggota keluarga memberikan dukungan dan ditempatkannya ibu primigravida sebagai orang yang benar-benar disayangi dan dihormati. Sebagaimana dinyatakan oleh Friedman (1998 dalam Setiadi 28) bahwa dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial dan berfungsi sebagai kepandaian dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan. Jadi dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap perilaku positif dalam hal kesehatan. Demikian halnya dengan ibu primigravida yang mendapat dukungan yang baik dari keluarga akan menambah semangat hidup dan merasa selalu dibutuhkan. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Hidayati (211) tentang hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan antenatal care di Desa Pagejugan Brebes yang menyebutkan bahwa sebagian besar mendapat dukungan baik sebanyak (6,8%) dan dukungan cukup sebanyak (39,2%). Penelitian Rahma (27) menyebutkan tentang hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas pelayanan kebidanan terhadap

11 kepatuhan ANC pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Pandansari Bayumanik Semarang yang menyebutkan bahwa sebagaian besar mendapat dukungan baik sebanyak (42,9%), dukungan cukup sebanyak (33,8%). Berdasarkan hasil penelitian diatas maka menurut pendapat peneliti bahwa anggota keluarga responden memberikan dukungan yang baik kepada responden yaitu dengan menghormati dan meletakkan ibu primigravida ditempat yang dihormati dan membuat ibu primigravida merasa tidak ditinggalkan dan merasa dibutuhkan. Komponen yang paling banyak diberikan yaitu dukungan instrumental dan dukungan informatif. Dukungan informatif ini diperlukan ibu primigravida karena proses penuaan usia kehamilan membuat ibu primigravida mengalami penurunan dalam merespon setiap informasi yang diterima sehingga anggota keluarga sangat diperlukan untuk memberikan pendampingan khususnya berkaitan dengan informasi mengenai diri ibu primigravida. Sementara untuk dukungan instrumental juga sangat diperlukan karena berkaitan dengan segala sesuatu perlengkapan dan kebutuhan hidup primigravida yang sebagian besar tidak dapat dipersiapkan sendiri oleh ibu primigravida yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang mengalami gejala kecemasan ringan sebanyak 24 responden atau 6% dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 16 responden atau 4%. Dalam penelitian tersebut bahwa responden banyak yang mengalami gejala kecemasan ringan dimungkinkan karena ibu hamil sudah mempersiapkan diri untuk menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan yang akan dialaminya. Persiapan diri ibu hamil seperti usia yang cukup dan lulusan tingkat pendidikan yang tinggi sangat mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil tersebut. Sebagaimana dinyatakan oleh Sholihah (21) bahwa Pada masa kehamilan biasanya ibu primigravida sudah mulai terfikirkan dengan adanya persalinan yang akan dihadapi sehingga menimbulkan kekhawatiran atau kecemasan tersendiri bagi ibu primigravida. Akan tetapi, kekhawatiran atau kecemasan tersebut merasa hilang atau

12 tidak ada kecemasan karena ibu primigravida sudah menyiapkan diri baik fisik maupun emosional dan dorongan dukungan keluarga kearah positif yang didapatkan bagi ibu primigravida selama kehamilan sampai menghadapi persalinan. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nurul (21) tentang hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dalam menghadapi persalinan di BPM Ny.K di Desa Wonosekar, Karangawen, Demak yang menyebutkan bahwa sebagaian besar ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan sebanyak (37,8%) dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak (32,4%), dan penelitian Fitriyah (29) tentang hubungan frekuensi antenatel care selama kehamilan dengan kecemasan ibu hamil trimemester III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Cepiring Kabupaten kendal yang menyebutkan bahwa sebagaian besar ibu hamil mengalami kecemasan ringan sebanyak (42,1%). Berdasarkan hasil diatas maka peneliti berpendapat bahwa responden banyak yang mengalami gejala kecemasan ringan dimungkinkan karena ibu hamil sudah mempersiapkan diri untuk menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan yang akan dialaminya. Persiapan diri ibu hamil seperti usia yang cukup dan lulusan tingkat pendidikan yang tinggi sangat mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini memiliki kelemahan atau keterbatasan diantaranya adalah sebagai berikut : Dalam penelitian tersebut peneliti tidak meneliti hubungan seluruh faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan, yaitu hanya terbatas pada dukungan keluarga responden, sehingga hasil dari penelitian belum cukup mewakili. Maka untuk peneliti selanjutnya disarankan agar dapat menambahkah faktor-faktor lain yang yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seperti faktor lingkungan, sakit fisik atau gaya hidup. Dan kurang banyaknya pembuatan isi pertanyaan kuesioner saat uji validitas, sehingga terbatas pada kuesioner jumlah pertanyaaan yang sedikit.

13 PENUTUP Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagian besar responden yang mendapatkan dukungan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang memperoleh dukungan keluarga baik sebanyak 39 responden atau 97,5%. Tingkat kecemasan primigravida dapat diketahui bahwa ibu primigravida yang memeriksakan diri di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang sebagian besar dalam kategori kecemasan ringan yaitu sebanyak 24 responden atau 6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang dengan nilai probabilitas <.5. Dukungan keluarga bagi ibu primigravida sangat diperlukan selama ibu primigravida memahami makna dukungan keluarga tersebut sebagai penyokong atau penopang kehidupannya. Pemenuhan dukungan keluarga baik dukungan emosional, instrumental, informasional dan penilaian sangat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil pertama yang memeriksakan di Puskesmas tersebut. Jadi semakin tinggi dukungan keluarga terhadap ibu primigravida yang didapatkan semakin rendah atau ringan tingkat kecemasan yang dialaminya. Bagi Dinas Kesehatan diharapkan dari hasil penelitian ini bisa memberikan acuan kepada Dinas Kesehatan membuat program untuk ibu primigravida yang melibatkan keluarga. Bagi Puskesmas memberikan gambaran kepada puskesmas dalam menjalankan tugas pokok Puskesmas salah satunya peningkatan pelaksanaan promkesmas tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan primigravida. Bagi keluarga ibu primigravida hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada ibu primigravida yang menjalani kehamilan dan akan menghadapi persalinan.

14 ¹Mastur Widodo : Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan FIKKES Universitas Muhamadiyah Semarang. ²Ns. Desi Ariyana Rahayu, S.Kep, M.Kep selaku dosen pembimbing Prodi S1 Keperawatan Universitas Muhamadiyah Semarang. ³Dra. Ratih Haribi, MSi Semarang. selaku dosen pembimbing prodi D3 Analis Universitas Muhamadiyah KEPUSTAKAAN Arikunto, S. 21. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Asdi Mahasatya Azwar, S. 28. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dagun, S. M. 22. Psikologi Keluarga: Peranan Ayah Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta Daradjat, Z. (21). Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung Depkes RI. 26. Kesehatan Masyarakat. Jakarta Depkes RI. 21. Program Kesehatan Reproduksi Dan Pelayanan Integratif Di Tingkat Dasar. Jakarta Farrer, H. 24. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC Fitriyah, U. 29. Hubungan Frekuensi Antenatal Care Selama Kehamilan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal. KTI Kebidanan Ghozali, I. 25. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Hambly, K. 21. Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. Jakarta: Puspa Swara Hidayat, A. A. 27. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayati, N Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Antenatal Care di Desa Pagejugan Brebes. KTI Kebidanan

15 Huliana, M. 28. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspaswara Iskandar, Y. 29. Stress Anxiety dan Penampilan. Yayasan Darma Graha Manuaba, I. B. G. 27. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC Musbikin, I. 28. Panduan ibu hamil dan melahirkan. Yogyakarta: Mitra pustaka Neil,W. R. 27. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat Nursalam. 23. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 28. Konsep dan penerapan metodologi ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. 25. Metodelogi penelitian kesehatan edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta Nurul, H. 21. Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan di BPM Ny. K Kabupaten Demak. KTI Kebidanan Oswari, E. 24. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Potter, P. A, & Anne, G. P. 25. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses dan praktik. Jakarta. EGC Rahma, U. 27. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dan Kualitas Pelayanan Kebidanan Terhadap Kepatuhan Pada Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Pandansari Bayumanik Semarang. KTI Kebidanan Setiadi. 28. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu Smeltzer, W. F & Bare, B. G. 21. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2. Jakarta : EGC Sholihah, L. 21. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta : Diva pres Stuart, G. W. 26. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi Kelima. Jakarta: EGC Stuart, G. W. and Laraia, M.T. 21. Prinsip dan Praktik Keperawatan Psikiatrik. Jakarta: EGC Sugiyono. 27. Stastika Untuk Penelitian. Jakarta : Alfabeta

16 Varcoralis, E. M. 2. Psychiatric Nursing Clinical Guide : Assement Tools & Diagnosis. Philadelphia : W. B. Saunders Company Videbeck, S. L. 28. Buku ajar keperawatan jiwa : Jakarta: EGC Widowati, L. R. P. 26. Gambaran kingkat kecemasan ibu hamil trimester 1 berdasarkan graviditas dan pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Pangkah Kabupaten Tegal 26. Jurnal Ilmu Kesehatan. Edisi 2