HUBUNGAN VOLUME INFARK DENGAN KADAR GLIAL FIBRILLARY ACIDIC PROTEIN (GFAP) PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT
|
|
- Sudirman Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 HUBUNGAN VOLUME INFARK DENGAN KADAR GLIAL FIBRILLARY ACIDIC PROTEIN (GFAP) PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT THE CORRELATION BETWEEN INFARCT VOLUME AND CONTENT OF GLIAL FIBRILLARY ACIDIC PROTEIN (GFAP) ON ACUTE ISCHEMIC STROKE PATIENTS Christian Palullungan 1, Yudy Goysal 1, Muhammad Akbar 1, Satriono 2 1 Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2 Staf Pengajar Bagian Gizi, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi : Christian Palullungan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, HP: christianpalullungan@gmail.com
2 2 ABSTRAK Penelitian tentang biomarker stroke dapat memberikan informasi tambahan tentang risiko, deteksi awal jenis stroke maupun prognosis stroke dimana kami mencari hubungan antara volume infark berdasarkan CT scan kepala sebagai modalitas standar baku pemeriksaan radiologi pada stroke akut dengan kadar GFAP sebagai biomarker terbaru pada kasus-kasus iskemik serebral. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara volume infark dengan kadar GFAP pada penderita stroke iskemik akut. Metode penelitian merupakan penelitian studi potong lintang (cross sectional) dilakukan di RS. Wahidin Sudirohusodo dan jejaringnya, dengan pendekatan uji diagnostik untuk menghubungkan volume infark berdasarkan CT scan kepala dengan kadar GFAP pada penderita stroke iskemik akut. Hasil penelitian pada 77 sampel bila dilakukan perhitungan berdasarkan uji Kruskal-Wallis dan uji post-hoc Mann-Withney: volume kecil vs sedang p =0,024; volume sedang vs besar p=0,001; volume kecil vs berat p = 0,033. Nilai p pada ketiga kelompok sebesar 0,001 sehingga didapatkan hubungan yang signifikan antara volume infark dengan kadar GFAP.Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara volume infark dengan kadar GFAP pada penderita stroke iskemik akut. Kata Kunci stroke iskemik, volume infark, kadar GFAP. ABSTRACT Biomarker research on stroke can provide additional information about the risk, early detection type of stroke and the prognosis of a stroke where we find the relationship between the volume of myocardial based on ct scan the head as standard modalities raw examination of radiology at levels of acute stroke gfap as a biomarker with the latest in cases of cerebral ischemic. The research aimed at investigating the correlation between infarct volume and and content of GFAP on acute ischemic stroke patients. The research the cross sectional method. The research was conducted in the Wahidin Sudirohusodo hospital and the its network. The research used the diagnostic test approach to correlate between the infark volume based on the head CT scan and GFAP content on the acute ischemic stroke patients. The research result that of 77 samples using the calculations based on Kruskal-Wallis test and Mann-Withney post-hoc test indicated small volume vs moderate volume p=0,024; moderate volume vs large volume p=0,001; small volume vs large volume p=0,033. The p value of three groups were 0.001, so that is obtained the significant correlation between infark volume and GFAP content. Keywords. Ischemic stroke, infark volume, GFAP content
3 3 PENDAHULUAN Stroke adalah salah satu penyakit pembuluh darah otak dan hingga saat ini masih menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan. Hal ini terjadi baik pada negara sedang berkembang maupun maju, meskipun di negara yang telah maju, mortalitas dan prevalensi stroke telah menurun. Di negara-negara industri, saat ini stroke merupakan penyebab utama kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan keganasan sedangkan di seluruh dunia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung, (Aliah & Widjaja, 2004). Data di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan kasus stroke baik dalam hal kematian, kejadian, maupun kecacatan. Kejadian stroke (insidensi) sebesar 51,6/ penduduk, dan kecacatan; 1,6 % tidak berubah, 4,3 % semakin memberat. Penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan menyerang usia produktif dan usia lanjut, (Pokdi Stroke PERDOSSI, 2011). Secara umum terdapat dua jenis stroke yaitu stroke iskemik yang terjadi pada sekitar 80% kasus dan dan stroke hemoragik pada sekitar 20% kasus, (Aliah, 2005). Stroke iskemik pada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Penurunan aliran darah ini jika semakin parah dapat menyebabkan jaringan otak mati, yang sering disebut sebagai infark, (Gofir, 2009). Pada penanganan stroke dapat terjadi fluktuasi perjalanan klinis yang kadangkala sulit diperkirakan sebelumnya, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan (monitoring) keadaan penderita dari sudut klinis, laboratorium, dan sebagainya. Salah satu upaya monitoring stroke ialah dengan pengukuran derajat iskemik otak dengan mengukur kadar biomarker plasma darah. Pengukuran salah satu biomarker iskemik otak yang terakhir ditemukan adalah Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP). GFAP merupakan protein yang sangat spesifik untuk otak (Highly Brain Specific Protein) yang tidak dihasilkan sel lain di luar SSP, (BioVendor Laboratory, 2010; Pelinka, 2004). Laporan atau tulisan mengenai GFAP pada stroke iskemik masih sangat terbatas. Antara lain di Indonesia, sebagian tulisan tentang GFAP dihubungkan dengan trauma kapitis, (Adhimarta, 2009; Widodo, 2012). Di Indonesia sendiri belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan volume infark dan kadar GFAP pada stroke iskemik akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan volume infark dan kadar Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP) pada penderita stroke iskemik akut.
4 4 BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di perawatan neurologi RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Pendidikan lainnya di Makassar. Desain penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang (cross sectional) untuk mengetahui hubungan antara volume infark dengan kadar GFAP penderita stroke iskemik akut. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah semua penderita stroke akut yang dirawat di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Pendidikan lainnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Didapatkan sebanyak 77 sampel penderita stroke iskemik akut. Sampel penelitian adalah penderita dari populasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi antara lain : Penderita yang memenuhi kriteria diagnostik stroke iskemik akut yang dibuktikan dengan hasil CT scan kepala dengan onset kurang 72 jam, baru pertama kali mendapat serangan stroke, mendapat terapi dan perlakuan yang sama sesuai standar pelayanan medis, penderita tanpa riwayat trauma kepala dan lesi non infark lainnya, penderita tanpa penyakit sistemik berat dan menyatakan tidak berkeberatan disertakan dalam penelitian dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan oleh penderita / wali penderita. Sampel diperoleh berdasarkan urutan masuknya ke rumah sakit (consecutive sampling). Metode pengumpulan data Penderita stroke iskemik akut yang memenuhi kriteria inklusi diminta persetujuan untuk menjadi sampel penelitian. Setiap sampel dicatat nama, umur, jenis kelamin, alamat, tanggal masuk Rumah Sakit, nomor registrasi. Penghitungan volume infark pada CT scan kepala menggunakan perhitungan manual berdasarkan rumus Broderick yaitu panjang x lebar x tinggi dibagi dua. Pemeriksaan kadar GFAP dilakukan menggunakan ELISA (enzyme-linked ummunosorbent assay). Data yang dikumpulkan, dianalisis menggunakan bantuan komputer program excel dan dianalisis statistik terhadap variabel-variabel yang diteliti dengan bantuan program Statistical Package for Social Scienses (SPSS) for Windows.
5 5 Analisis data Data yang dikumpul diolah melalui analisis statistik untuk melihat karakteristik sampel digunakan analisa univariat dengan statistik deskriptif dan untuk mengetahui hubungan antara volume infark dengan kadar GFAP penderita stroke iskemik akut digunakan uji Kruskal-Wallis. HASIL Karakteristik sampel Tabel 1 menunjukkan distribusi sampel penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin dan ada tidaknya faktor risiko HT pada subjek penelitian. Rerata umur pada sampel penelitian 62 (32-92). sampel paling banyak pada rentang usia tahun yaitu 25 sampel (32,5%). Jenis kelamin laki-laki (53,8%) lebih banyak daripada perempuan (44,9%). Sampel dengan faktor risiko HT sebanyak 65 sampel (83,3%). Analisa statistik Tabel 2 menunjukkan volume infark pada penderita stroke iskemik. Pada penelitian ini ditemukan paling banyak sampel dengan volume infark sedang yaitu 49 sampel (63,6%). Sedangkan sampel dengan infark besar hanya ditemukan pada 8 sampel (10,4%). Tabel 3 dan gambar 1 histogram menunjukkan kadar GFAP dan uji normalitas penderita stroke iskemik. Pada tabel kadar GFAP tampak bahwa median 0,1260 (0,06-22,929). Dari gambar histogram tampak bahwa kurva tidak simetris dan miring ke kanan. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai P = 0,000. Karena P < 0,05 maka distribusi kadar GFAP tidak normal. Tabel 4 menunjukkan perbedaan kadar GFAP dengan volume infark. Pada tabel di atas, nampak terdapat perbedaan bermakna antara kadar GFAP pada volume infark kecil, sedang dan besar, dengan uji Kruskal-Wallis P < 0,05. Pada analisa post-hoc uji Mann-Withney P < 0,05 pada kelompok kecil dan sedang, sedang dan besar, juga ringan dan besar. Sehingga kelompok yang memiliki perbedaan bermakna kadar GFAP yaitu pada kelompok volume infark kecil dan sedang, sedang dan besar, juga ringan dan besar. PEMBAHASAN
6 6 Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan bermakna antara volume infark dengan kadar GFAP. Derajat beratnya iskemik otak yang diukur dalam bentuk volume infark berbanding lurus dengan peningkatan kadar GFAP. Sesuai dengan pembagian menurut Broderick (1999), yang membagi volume lesi menjadi 3 kelompok yang dianggap bermakna secara klinis yaitu kecil, sedang dan besar. Pada penelitian Vannucci et al (2004), yang menggunakan tikus, diperoleh hasil yang signifikan antara peningkatan kadar mediator radang dan immunohistokimia seperti MAP-2, SNAP-25, GFAP, Phosphocreatine (PCr) dan ATP setelah perlakuan hipoksia-iskemik serebral dengan cara memotong arteri karotis tikus. Beberapa penelitian lain yang menghubungkan antara pemeriksaan kadar laboratorium dan volume infark antara lain dilakukan oleh Susilo (2012), yang menyatakan terdapat korelasi positif sedang antara kadar mean platelet volume ( MPV) dengan volume infark pada penderita stroke trombotik akut. Santoso (2011), menyatakan terdapat korelasi antara jumlah leukosit darah tepi dan volume infark pada stroke iskemik akut. Penelitian oleh Mursyida (2007), menyatakan terdapat hubungan antara serum Neuron-Spesific Enolase (NSE) dengan volume infark pada stroke sirkulasi anterior. Jumlah subyek pada penelitian ini adalah 77 orang terdiri dari laki-laki (53,8%) lebih banyak daripada perempuan (44,9%). Rerata umur pada sampel penelitian 62 (32-92). Sampel paling banyak pada rentang usia tahun yaitu 25 sampel (32,5%). Dari data ini terlihat peningkatan kejadian stroke yang berkorelasi dengan bertambahnya umur. Untuk jenis kelamin, kejadian stroke lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan pada usia kurang dari 60 tahun dan relatif menjadi sama pada usia di atas 60 tahun. Adapun laporan statistik stroke di berbagai negara diperoleh data rata-rata umur yang bervariasi, hal ini dapat mungkin dipengaruhi pola hidup dan serta tingkat pengetahuan pada masing-masing negara, (Misbach, 2011; Gilroy, 2000). Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke. Dikategorikan hipertensi bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmhg. Menurut penelitian Harmsen et al (2006), usia, diabetes melitus dan tekanan darah tinggi memiliki hubungan yang independen dengan peningkatan risiko stroke. Studi penelitian di Toronto menyimpulkan bahwa hipertensi meningkatkan risiko stroke 3 kali lipat dibandingkan faktor risiko lain, (Gilroy, 2000). Meskipun distribusi kadar GFAP tidak normal, penelitian ini menunjukkan peningkatan kadar GFAP dibandingkan nilai normal pada seluruh sampel (100 %). GFAP merupakan
7 7 monomeric intermediate filament protein ditemukan spesifik di astrosit pada SSP sehingga GFAP banyak digunakan dalam neuropatologi sebagai penanda imunohistokimia dari sel glial dan meningkat spesifik pada iskemia otak. Hal ini sejalan dengan penelitian Maas and Furie (2009), yang membuktikan bahwa pada setiap keadaan iskemik serebral akan diikuti oleh kerusakan sel-sel glia, (Maas and Furie, 2009). Penelitian oleh Nylen (2007), menunjukkan bahwa GFAP akan diekspresikan ke dalam plasma darah segera setelah terjadi iskemik otak. Pada SSP yang mengalami cedera, astrosit akan mengalami respon reaksi yang disebut astrogliosis. Astrogliosis ini ditandai dengan ekspresi GFAP yang cepat dan banyak oleh sel astrosit, (Nylen, 2007). Faktor yang menjadi keterbatasan penelitian adalah sulitnya mendapatkan sampel yang homogen berdasarkan letak lesi kortikal atau subkortikal dan metode perhitungan volume infark yang masih menggunakan metode manual berdasarkan rumus Broderick. KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara volume infark dengan kadar GFAP pada penderita stroke iskemik akut. Saran penelitian adalah diperlukan data yang lebih homogen sehingga hasil penelitian akan memberikan hasil yang lebih signifikan. Pengukuran volume lesi sebaiknya menggunakan metode yang lebih akurat seperti pengukuran manual tracing of the perimeter atau traceholding pixel technique.
8 8 DAFTAR PUSTAKA Adhimarta., Islam. (2009). Inflammation Process and Glukoneogenesis Process at Severe Head Injury, in The Indonesian Journal of Medical Science, Vol 1, No. 6, Oktober, pp Aliah & Widjaja. (2004). Faktor Risiko Stroke pada Beberapa Rumah Sakit di Makassar (Januari-September 2000). J Med Nus. Vol 25 No.1 Aliah. (2005). Analisis Dinamika Kadar Interleukin-10 dan Tumor Necrosis Faktor Alpha Serum dan Liquor Serebrospinalis Terhadap Derajat Klinis pada Penderita SI Akut. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar BioVendor Laboratory. (2010). Human GFAP ELISA, BioVendor Laboratory Medicine. Broderick et al. (1999). The ABCs of measuring intracerebral hemorrhage volumes. Gilroy. (2000). Basic Neurology. Edisi ke-3. New York : Mc Graw Hill Co. Inc. Gofir. (2009) Definisi Stroke, Anatomi Vaskularisasi Otak dan Patofisiologi Stroke dalam Manajemen Stroke Evidence Based Medicine, Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta, hal Harmsen et al. (2006). Long-Term Risk Factors for Stroke : Twenty-Eight Years of Follow-Up of 7457 Middle-Ages Men in Göteborg Sweden. Stroke, 37, pp Maas and Furie. (2009). Molecular Biomarkers in Stroke Diagnosis and Prognosis. Biomark Med, August 1; 3(4), pp Misbach. (2011). Stroke : Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Kelompok Studi Stroke PERDOSSI, Badan Penerbit FKUI. Mursyida. (2007). Hubungan serum Neuron-Spesific Enolase (NSE) dengan volume infark pada stroke sirkulasi anterior (Tesis). Medical Research Unit, Medical Faculty University of Indonesia. Nylen. (2007). Studies of Biochemical Brain Damage Markers in Patients at a Neurointensive Care Unit. Institute of Neuroscience and Physiology Department of Neurology. Goteborg, Sweden. Pelinka. (2004). Serum Markers of Severe Traumatic Brain Injury : Are They Useful? Indian J Crit Care Med, Juli-September, Vol 8, Issue 3, pp Pokdi Stroke PERDOSSI. (2011). Guideline Stroke Tahun Santoso dkk. (2011). Korelasi antara jumlah leukosit darah tepi dan volume infark pada stroke iskemik akut (Tesis). UNS Digital Library. Susilo dkk. (2012). Korelasi antara platelet volume (MPV) dengan volume infark berdasarkan metode manual tracing the perimeter pada CT scan kepala terhadap penderita stroke trombotik akut di RSUD dr.soetomo Surabaya (Tesis). Pusat Penelitian dan Penga bdian kepada Masyarakat, Universitas Airlangga Surabaya Vannucci et al. (2004). Secondary Energy Failure After Cerebral Hypoxia Ischemia in the Immature Rat. Journal of Cerebral Blood Flow & Metabolism 24: The
9 9 International Society for Cerebral Blood Flow and Metabolism. Published by Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore. Widodo. (2012). Dinamika Kadar Glukosa, Laktat dan Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP) Serum Sebagai Prediktor Luaran Pasien Cedera Otak Tertutup(Disertasi). Makassar: Universitas Hasanuddin Tabel 1. Karakteristik Umum pada penderita stroke iskemik akut Faktor Risiko Penderita N % Umur , , ,5 > ,4 Jenis Kelamin Laki-Laki 42 53,8 Perempuan 35 44,9 HT Ada 65 83,3 Tidak Ada 12 19,7 Sumber : Data primer Tabel 2. Volume infark pada penderita stroke iskemik Volume infark N % Volume Kecil Volume Sedang Volume Besar Sumber : Data primer ,6 26,0 10,4 Tabel 3. Kadar GFAP dan uji normalitas penderita stroke Iskemik Variabel Rerata Median Simpang Baku Minimum Maksimum P Kadar GFAP 1,4181 0,1260 4,670 0,06 22,929 0,000 Nilai P, Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
10 Gambar 1. Histogram Kadar GFAP 10
11 11 Tabel 4. Perbedaan kadar GFAP dengan Volume Infark N Median (minimum-maksimum) Rerata ±sb P Kadar GFAP Volume Ringan Volume Sedang Volume Berat ,120(0,060-1,684) 0,151(0,076-19,376) 3,370(0,080-22,929) 0,159±0,253 1,458±4,328 9,025±10,404 0,001 Uji Kruskal-Wallis. Uji post-hoc Mann-Withney: Ringan vs sedang p =0,024; sedang vs berat p=0,001;ringan vs berat p = 0,03
12
BAB 1 PENDAHULUAN. usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab kematian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan salah satu sumber penyebab gangguan otak pada usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab kematian sesudah penyakit jantung pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. traumatik merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala traumatik merupakan masalah utama kesehatan dan sosial ekonomi di seluruh dunia (Ghajar, 2000; Cole, 2004). Secara global cedera kepala traumatik merupakan
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.
59 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian pada 34 subyek penderita pasca stroke iskemik yang datang kontrol di poliklinik saraf RSUP Dr. Kariadi selama periode bulan April sampai Juni 2012 dan memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan masalah medis yang serius karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat, kecacatan dan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Kecacatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke memiliki serangan akut yang dapat dengan cepat menyebabkan kematian. Penderita stroke mengalami defisit neurologis fokal mendadak dan terjadi melebihi dari 24
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran darah otak. Terdapat dua macam stroke yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik dapat terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan
43 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan
Lebih terperinciObjective: To find out the correlation between stroke subtype, vascular territory with pneumonia and mortality in acute stroke.
Background: Dysphagia is a commonly morbidity after stroke, the presence of dysphagia has been associated with increased risk for pulmonary complication and even mortality.there is is emerging evidence
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : DHIMAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cedera otak traumatik (traumatic brain injury) masih merupakan masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera otak traumatik (traumatic brain injury) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Diperkirakan insidensinya lebih dari 500 per 100.000 populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke bukan lagi penyakit yang asing bagi masyarakat luas belakangan ini. Sudah banyak orang yang mengalaminya, mulai dari usia produktif sampai usia tua dan mengenai
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 Oleh : YULI MARLINA 080100034 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 GAMBARAN FAKTOR RISIKO
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2014 Fitriana Andiani, 2015 : Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi
51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian : Observational : Cross sectional (belah lintang) Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian R0 K1 R0 K2 R1 K1 R1 K2
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan hidup semakin meningkat dan sebagai konsekuensinya maka masalah kesehatan berupa penyakit
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik
74 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik dengan hipertensi terhadap retinopati hipertensi dan gangguan kognitif yang datang berobat ke poli penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke masih menjadi perhatian dunia karena angka kematiannya yang tinggi dan kecacatan fisik yang ditimbulkannya. Berdasarkan data WHO, Stroke menjadi pembunuh nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak yang berkembang dengan sangat cepat berlangsung lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu sindrom neurologi dengan ancaman terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke merupakan penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit serebrovaskuler atau yang lebih dikenal dengan stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Gambaran Faktor Risiko Stroke pada Pasien Stroke Infark Aterotrombotik di RSUD Al Ihsan Periode 1 Januari 2015 31 Desember 2015 The Characteristic of Stroke
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.
35 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf. III.2. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba disebabkan oleh adanya gangguan perfusi ke otak. Manifestasi klinis dari stroke merupakan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada arteri yang mendarahi lengan atau kaki. Arteri dalam kondisi
Lebih terperinciBAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).
BAB IV MEDOTE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi). 4.2 Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SMF Neurologi RSUP
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan perubahan tanda klinis secara cepat baik fokal maupun global yang mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut
44 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut nondiabetik yang menjalani rawat inap di bangsal Penyakit Saraf RS Dr.Kariadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat menjadi penyebab kematian peringkat ketiga dan penyebab utama kecacatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 10 oktober- 12 november 2012. Data merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri atas analisis deskriptif dan analisis data secara statistik, yaitu karakteristik dasar dan hasil analisis antar variabel
Lebih terperinciPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER
ABSTRAK PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010 Shiela Stefani, 2011 Pembimbing 1 Pembimbing
Lebih terperinciHubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta
LAPORAN PENELITIAN Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta Hendra Dwi Kurniawan 1, Em Yunir 2, Pringgodigdo Nugroho 3 1 Departemen
Lebih terperinciJST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN
JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : 395 400 ISSN 2252-5416 KORELASI KADAR GULA DARAH DENGAN VOLUME HEMATOM PADA PASIEN STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL NONDIABETES MELITUS The Correlation of Blood
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI
GAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI OLEH : Sharon Paulina Budiharjo NRP: 1523011038 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20
70 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian pada 41 penderita stroke iskemik. Subyek penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20 (48,8%). Rerata (SD) umur penderita stroke
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini risk estimate dinyatakan dalam rasio prevalensi (RP).
47 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini mendapatkan 34 subyek penderita pasca stroke iskemik yang memenuhi kriteria. Karakteristik subyek penelitian dikelompokkan
Lebih terperinciPenelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( bersamaan. ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang 3.2. H0A0 H0A1 H1A0 N H1A1 H2A0 H2A1 H3A0 H3A1 Keterangan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI
PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI SA Putri, Nurdjaman Nurimaba, Henny Anggraini Sadeli, Thamrin Syamsudin Bagian
Lebih terperinciBAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang)
BAB. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian : Observational : Cross sectional (belah lintang) Rancang Bangun Penelitian N K+ K- R+ R- R+ R- N : Penderita
Lebih terperinciStroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sehat secara jasmani dan rohani adalah keinginan setiap manusia moderen, di era pembangunan di segala bidang yang kini sedang digalakkan pemerintah dituntut sosok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kematian di Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit yang disebabkan karena terhambatnya aliran darah ke otak, biasanya
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian observasional belah lintang (cross sectional)
BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian observasional belah lintang (cross sectional) terhadap 46 orang responden pasca stroke iskemik dengan diabetes mellitus terhadap retinopati diabetika dan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi depresi pada populasi umum sekitar 4 % sampai 7 %.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi depresi pada populasi umum sekitar 4 % sampai 7 %. Prevalensi depresi pada pasien coronary artery disease (CAD) meningkat menjadi 14 % sampai 47 % dengan
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang. meningkatkan angka kejadian stroke, akan memberikan kontribusi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke merupakan satu dari masalah kesehatan yang penting bagi individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang meningkatkan angka kejadian stroke, akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup akibat meningkatnya pelayanan kesehatan dapat diperkirakan bahwa pada masa depan akan terjadi perubahan pola penyakit. Meskipun demikian,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan gangguan mood yang ditandai dengan penderita terlihat sedih, murung, kehilangan semangat, mengalami distorsi kognitif misalnya kepercayaan diri yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Instalasi Rawat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selain kelainan vaskular ( Junaidi, 2011). Terdapat dua macam stroke,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah sindrom klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal maupun global dengan gejala yang berlangsung selama
Lebih terperinciAbstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Arya Widyatama 1, Imam Rusdi 2, Abdul Gofir 2 1 Student of Medical Doctor, Faculty of Medicine,
Lebih terperinciOleh: Esti Widiasari S
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang cukup besar di dunia. Stroke adalah gangguan fungsi otak fokal maupun secara menyeluruh yang terjadi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu penyakit saraf dan genetika 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi retrospektif dan dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mencari hubungan antara kadar HDL dengan karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan klinis, alokasi sumber daya dan
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Traumatic Brain Injury (TBI) merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di kalangan anak muda di seluruh dunia, prediksi hasil saat masuk RS sangat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik subyek penelitian Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Bagian Penyakit Saraf RSUP Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007
50 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan dilakukan di Bangsal Rawat Inap UPF Penyakit
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini
61 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian pada 44 subyek pasien pasca stroke iskemik dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan stroke, dimana didapatkan data 6 juta orang meninggal dunia, dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. baru atau berulang. Kira-kira merupakan serangan pertama dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke adalah penyebab kematian terbanyak ketiga di seluruh dunia setelah penyakit jantung dan kanker dan setiap tahunnya 700.000 orang mengalami stroke baru
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LUAS INFARK MIOKARD BERDASARKAN HASIL EKG DENGAN KADAR TROPONIN T PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT STEMI DAN NON STEMI DI RSUP H
HUBUNGAN ANTARA LUAS INFARK MIOKARD BERDASARKAN HASIL EKG DENGAN KADAR TROPONIN T PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT STEMI DAN NON STEMI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN DARI 01 JANUARI 2008 31 DESEMBER 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah defisit neurologis yang disebabkan oleh cedera akut dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark serebral, perdarahan intraserebral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (RisKesDas, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit serebrovaskular merupakan kelainan pada suatu area di otak baik secara permanen maupun sementara yang diakibatkan oleh kejadian iskemik atau perdarahan. Stroke
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN GAYA HIDUP SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN STROKE DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN GAYA HIDUP SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN STROKE DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Oleh: A. HOSHINE A/P ASOK KUMAR 110100521 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, imunologi, dan mikrobiologi RSUP dr.kariadi Semarang
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Kesehatan Anak, imunologi, dan mikrobiologi RSUP dr.kariadi Semarang 4.2 Rancangan, Jenis dan Desain penelitian Penelitian menggunakan rancangan/metoda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mengenai teritori MCA yang dirawat di RSU Kariadi. akut yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
BAB III METODE PENELITIAN 4.1. Bahan dan Materi penelitian 4.1.2 Populasi Penelitian Populasi target pada penelitian ini adalah pasien stroke iskemik fase akut yang mengenai teritori MCA yang dirawat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Stroke adalah salah satu penyakit epidemik global. yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyakit epidemik global yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kualitas hidup seseorang. Tiap tahunnya terdapat 795.000 orang yang terserang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...
DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling sering dijumpai setelah penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B
HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ELSY NASIHA ALKASINA G0014082 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,
lxxiii BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut, setelah dialokasikan secara acak 50 penderita masuk kedalam kelompok perlakuan dan 50 penderita lainnya
Lebih terperinciABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010 Ezra Endria Gunadi, 2011 Pembimbing I : Freddy Tumewu Andries, dr., MS Pembimbing
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyebab kematian ketiga didunia, dengan angka mortalitas tertinggi di negara dengan pendapatan rendah sampai menengah. Dari data WHO,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Hematologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Angina pektoris stabil adalah salah satu manifestasi. klinis dari penyakit jantung iskemik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Angina pektoris stabil adalah salah satu manifestasi klinis dari penyakit jantung iskemik. Penyakit jantung iskemik adalah sebuah kondisi dimana aliran darah dan oksigen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) merupakan suatu sindroma klinis berupa sekumpulan gejala khas iskemik miokardia yang berhubungan dengan adanya
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Angina seringkali digambarkan sebagai remasan, tekanan, rasa berat, rasa
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyakit dengan defisit neurologis permanen akibat perfusi yang tidak adekuat pada area tertentu di otak atau batang otak. Stroke dibagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Bedah khususnya tentang appendisitis. A.2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tentang korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah
Lebih terperincisebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek
BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 di instalasi rawat jalan Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengambilan subyek penelitian
Lebih terperinciGambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012
Gambaran Penderita di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012 Fortunata, July Ivone, Dedeh Supantini Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jl.
Lebih terperinciKEHAMILAN NORMAL DENGAN PREEKLAMSI BERAT SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TEKANAN DARAH DAN DERAJAT PROTEINURIA
PERBANDINGAN KADAR SOLUBLE fms-like TYROSINE KINASE 1 (sflt1) SERUM KEHAMILAN NORMAL DENGAN PREEKLAMSI BERAT SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TEKANAN DARAH DAN DERAJAT PROTEINURIA Amillia Siddiq, Johanes C.Mose,
Lebih terperinciINTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN
INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN Herlyanie 1, Riza Alfian 1, Luluk Purwatini 2 Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit
Lebih terperinci