PENTINGNYA PENDIDIKAN JASMANI BAGI SETIAP PESERTA DIDIK
|
|
- Leony Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 01, Nomor 01, Januari-Juni 2015, 1-12 Abstract PENTINGNYA PENDIDIKAN JASMANI BAGI SETIAP PESERTA DIDIK Suharjo Staf Pengajar FIK UNIMED Physical education was learning process to move and learning by moving. In addition to study and theacing with the move for get the purpose learning, in physical education, the student must be move and developing. Developing was through couse purpuse wasn t aspects of the physical who known is psychomotor, but also developing knowlage and understanding was the ability of cognitive and afective as well as the developing with moving skills, healty and perceptual motors and social emocional. Keywords : Physical Education, Cognitive, Afective and Physicomotor Abstrak Pendidikan jasmani merupakan proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pendidikan jasmani itu anak diajarkan untuk bergerak dan berkembang. Perkembangan yang dimaksud bersifat menyeluruh sebab yang dituju bukan saja aspek jasmaniah yang lajim dicakup dalam istilah psikomotorik, namun juga perkembangan pengetahuan dan penalaran yaitu kemampuan kognitif dan watak serta sifat-sifat kepribadiannya yang disebut afektif. Sedangkan perkembangannya tersebut ditujukan melalui perkembangan keterampilan gerak, kebugaran, perseptual motorik dan sosial emosional. Kata Kunci: Pendidikan Jasmani, Kognitif, Afektif, Psikomotor PENDAHULUAN Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang kita harapkan bersama. Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani 1
2 Suharjo Pentingnya Pendidikan Jasmani Bagi Peserta Didik dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah dasar, sekolah menengah maupun di perguruan tinggi pada umumnya kurang memadai. Mereka kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara kompeten, mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak sekali bahwasannya pendidikan jasmani belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh baik fisik, mental maupun intelektual. Hal ini disebabkan oleh adanya pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah dasar kebanyakan diemban atau dilaksanakan bukan oleh guru khusus pendidikan jasmani yang secara moral mempunyai kompetensi dan pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan jasmani. Mereka adalah kebanyakan guru kelas yang harus mampu mengajar berbagai mata pelajaran yang salah satunya adalah pendidikan jasmani. Kebanyakan guru pendidikan jasmani mempunyai kecenderungan dalam melaksanakan proses pembelajarannya lebih banyak menekankan kepada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Pendekatan yang dilakukan cenderung kearah suatu pendekatan pelatihan olahraga. Dalam pendekatan ini, guru pendidikan jasmani menentukan tugas-tugas ajarnya kepada siswa melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti melatih sustu cabang olahraga. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak optimalnya fungsi pengajaran pendidikan jasmani sebagai media pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi anak seutuhnya. Dalam beberapa tahun belakangan ini, beebagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah dengan membuat kebijakan-kebijakan baru guna meningkatkan pelaksanaan pendidikan jasmani. Namun pada kenyataannya kebijakan-kebijakan ini kurang diimbangi oleh upaya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum dan pengadaan fasilitas pendukungnya. Apabila kondisi seperti ini terjadi terus, maka dapat diperkirakan bahwa inovasi- 2
3 Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 01, Nomor 01, Januari-Juni 2015, 1-12 inovasi kurikulum yang dilakukan tidak dapat direalisasikan dengan efektif. Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan tidak akan berarti, manakala para guru atau dosen yang melaksanakan kurikulum dalam kondisi yang kurang menguntungkan, baik dalam kemampuan mengajar maupun fasilitas yang mendukung. Mereka para guru akhirnya melaksanakan tugas mengajar pendidikan jasmani cenderung hanya melakukan senagai rutinitas saja. Akibatnya sering berbagai upaya inovasi yang telah dilakukan sering mengalami berbagai kendala dan hambatan.untuk itu agar implementasi kurikulum pendidikan jasmani dapat berhasil, maka harus ada kemauan dan keinginan yang besar untuk meningkatkan kemampuan guru pendidikan jasmani dan menambah fasilitas yang sesuai. Keefektifan pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dan perguruan tinggi pada beberapa tahun belakangan ini telah menjadi isu nasional yang sangat menarik. Isu-isu tersebut sering dibicarakan secara serius dalam beberapa forum diskusi atau forum seminar tingkat nasional oleh berbagai kalangan termasuk para pakar dan praktisi pendidikan jasmani. Berbagai saran dan rekomendasi sering diajukan dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolahsekolah, termasuk di antaranya adalah perbaikan kurikulum, peningkatan kemampuan guru, penyediaan sarana dan prasarana. Pengajaran pendidikan jasmani yang efektif sebenarnya tidak hanya sekedar mengembangkan keterampilan olahraga. Namun pengajaran pendidikan jasmani pada hakikatnya lebih merupakan suatu proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan pribadi anak seutuhnya. PEMBAHASAN Teori Pendidikan Jasmani Pada awalnya pendidikan jasmani menggunakan pengetahuan umum Pendidikan Jasmani karena pendidikan jasmani dianggap tidak memenuhi syarat sebagai sebuah ilmu yang dapat berdiri sendiri oleh karena proses dan isi pendidikan jasmani pun tidak jelas atau belum dirumuskan. Hal ini dapat terlihat saat guru 3
4 Suharjo Pentingnya Pendidikan Jasmani Bagi Peserta Didik pendidikan jasmani mengajar di kelas yang isi pelajaran meliputi cabang-cabang olahraga seperti senam, sepakbola, bola voli dan permainan. Sehingga kelihatan bahwa pendidikan jasmani tidak mempunyai dasar tujuan yang jelas. Padahal jika dipahami secara seksama bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani dalam Agenda Berlin adalah proses sosialisasi via aktivitas jasmani, bermain dan/atau olahraga yang bersifat selektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Uraian itu menggambarkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan dimana aktivitas jasmani menjadi sasaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. Dari beberapa ungkapan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian dari pendidikan pada umumnya dan dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasamani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa objek dasar dari teori pendidikan jasmani adalah gerak manusia. Secara sederhana bahwa pendidikan jasmani itu merupakan proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Proses kegiatannya mencakup kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran yang dilakukan secara berulangulang. Dengan demikian anak akan mampu menggunakan tubuhnya secara efisien, bahkan didasarkan pada pemahaman. Sedangkan dampak lebih lanjut adalah anak memiliki kebiasaan dan keterampilan untuk mengisi waktu luangnya dan kelak keterampilan yang dimilikinya diharapkan dapat dilakukan sepanjang hayatnya. Karena itu pula akan timbul kebiasaan hidup aktif dan pada gilirannya pula menyumbang perkembangan gerak dan kebugaran jasmaninya. Pada Agenda Berlin diuraikan bahwa Pendidikan Jasmani adalah: 4
5 Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 01, Nomor 01, Januari-Juni 2015, 1-12 a) Satu-satunya mata pelajaran disekolah yang fokusnya adalah pada badan, aktivitas jasmani dan perkembangan fisik, b) Membantu anak untuk mengembangkan respek terhadap badannya, baik yang dimilikinya maupun milik orang lain, c) Mengembangkan anak kebiasaan aktif yang penting bagi perkembangan kesehatan dan menjadi landasan bagi gaya hidup sehat setelah dewasa, d) Mengembangkan pemahaman tentang peranan aktivitas jasmani aerobik dan aerobik untuk meningkatkan kesehatan, e) Memberikan sumbangan bagi perkembangan kepercayaan diri dan self esteem pada anak f) Mendorong perkembangan kognitif dan sosial, memberikan sumbangan bagi pengembangan keterampilan pendidikan yang fundamental seperti baca, tulis, dan prestasi akademik Meskipun orientasi pembinaan tertuju pada aspek jasmani, namun demikian seluruh skenario adegan pergaulan yang bersifat mendidik juga tertuju pada aspek pengembangan kognitif dan afektif sehingga pendidikan jasmani merupakan intervensi sistematik yang bersifat total, mecakup pengembangan aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan moral-spiritual. Nuansa-nuansa yang bersifat mendidik itu terjadi pada anak-anak melalui pendekatan pedagogi dan juga pada orang dewasa melalui pendekatan andragogi sehingga proses pendidikan dan sekaligus pembentukan itu bedangsung melalui pendekatan agogik. Tujuan Pendidikan Jasmani Belajar melalui pengalaman gerak, untuk mencapai tujuan pengajaran, merupakan salah satu ciri dari pendidikan jasmani. Dalam pengertian mendalam, proses pendidikan berlangsung melalui pelaksanaan aktivitas jasmani, bermain dan kegiatan olahraga. Melalui proses belajar tersebut pendidikan jasmani ingin mewujutkan sumbangannya terhadap perkembangan anak, sebuah perkembangan yang tidak berat sebelah. Perkembangan yang dimaksud bersifat menyeluruh sebab 5
6 Suharjo Pentingnya Pendidikan Jasmani Bagi Peserta Didik yang dituju bukan saja aspek jasmaniah yang lajim dicakup dalam istilah psikomotorik. Namun juga perkembangan pengetahuan dan penalaran yang dicakup dalam istilah kemampuan kognitif. Selain itu dicapai perkembangan watak serta sifat-sifat kepribadiannya yang tercakup dalam istilah afektif. Ketiga aspek tersebut yang mencakup psikomotorik, kognitif dan afektif merupakan satu kesatuan. Oleh sebab itu maka seorang guru pendidikan jasmani harus dapat memahami model dari pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri. Sukintaka (2004) menggambarkan model pendidikan jasmani sebagai berikut; ANAK Bahan / Metode DIKJAS Gerak Sikap Perilaku JASMANI - Kekuatan otot - Daya tahan otot - Daya tahan cardiovas - Kelentukan PSIKOMOTORIK - Persepsi gerak - Gerak dasar - Keterampilan - Olahraga & tari KOGNITIF - Pengetahuan - Keterampilan intelektual - Kemampuan intelektual AFEKTIF - Sehat, respek gerak - Aktualisasi diri - Menghargai diri - Konsep diri MANUSIA INDONESIA SEUTUH-NYA GURU INPUT Sedangkan kemajuan yang akan dicapai dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilihat melalui penguasaan keterampilan, melalui pendidikan jasmani 6
7 Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 01, Nomor 01, Januari-Juni 2015, 1-12 diharapkan tersedia sebuah lingkungan belajar yang memungkinkan siswa banyak terlibat dalam tugas-tugas penting untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Sehubungan dengan pembelajaran pendidikan jasmani, Lutan (2001) mengelompokkan tujuan pembelajaran pendidikan jasmani sebagai berikut: Perkembangan keterampilan gerak merupakan inti dari program pendidikan jasmani. Perkembangan keterampilan gerak bagi anak-anak pendidikan dasar diartikan sebagai perkembangan dan penghalusan aneka keterampilan gerak dasar dan keterampilan gerak yang berhubungan dengan olahraga. Ketika anak telah memiliki keterampilan gerak dasar yang matang selanjutnya dapat menerapkan kedalam berbagai permainan, olahraga dan aktivitas jasmani yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum mencapai pada keterampilan gerak yang diinginkan, tentunya melalui tahapan-tahapan. Gabbard, LeBlanc, dan Lowy (1987) mengutarakan tahapan kerja motorik sebagi berikut; Terminal Tahapan gerak Aktivitas karakteristik 0-2 th, masa kanakkanan meratap, merangkak, Gerak tak sempurna Berguling, duduk, berdiri, berjalan dan memegang 2-7 th, masa anak-anak awal 8-12 th, masa anak-anak Gerak dasar dan pemahaman efisien Khusus (khas) Kesadaran gerak lokomotor, nirlokomotor dan manipulasif 2- dewasa, masa remaja dan masa dewasa Spesialisasi Penghalusan keterampilan dan penyadaran gerak, menggunakan gerak dasar, dalam tari, permainan/olahraga, senam dan olahraga air Bersifat kompetisi dan rekreasi Dengan demikian dapat dilihat pada umur berapakah anak dimulai masuk Sekolah dasar, jenis kemampuan motorik apakah yang telah dikuasai anak, dan jenis 7
8 Suharjo Pentingnya Pendidikan Jasmani Bagi Peserta Didik kemampuan motorik apakah yang harus dikembangkan oleh guru pendidikan jasmani? Oleh sebab itu maka harus terlebih dahulu mengetahui tipe gerak dasar yang berhubungan dengan keterampilan gerak menurut Lutan (2001) sebagai berikut: Keterampilan Gerak Lokomotor Manipulasi Stabilitas (non lokomotor) 1. Dasar (satu elemen) - Jalan, - Lari, - Jingkat - Loncat 2. Kombinasi (lebih dari Satu elemen) - meluncur - memanjat 1. Melempar/meluncur kan objek: - melempar - menendang - memukul - memantul - memvoli - menggelundung 2. Menyerap daya - merangkap 1. Bergerak dalam poros - membungkuk - meregang - memutar - melintir - mengayun 2. Poros tubuh statis & dinamis - keseimbangan tegak - keseimbangan sikaptubuh sungsang - berkelok-kelok - berguling - berhenti - bergerak cepat Keterangan: a. Gerak lokomotor merupakan aktivitas jasmani dimapa keadaan tubuh berpindah dariposisinya kjearah mendatar (horizontal) atau ke atas (vertikal) dari satu titik ketitik lainnya dalam sebuah ruang. b. Gerak manipulatif merupakan aktivitas jasmani yang melibatkan upaya pengerahan pada suatu objek, dan upaya menerima daya dari objek. c. Gerak stabilitas (non lokomotor) merupakan aktivitas jasmani yang berupaya untuk menahan keseimbangan titik berat badan tetap jatuh pada bidang tumpu. 8
9 Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 01, Nomor 01, Januari-Juni 2015, 1-12 Perkembangan Kebugaran 9 Perkembangan kebugaran jasmani merupakan tujuan penting dalam program pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Istilah kebugaran disini mencakup bukan hanya kebugaran jasmani yang mendukung kesehatan, tetapi juga kebugaran yang mendukung peforma. Lutan (2001) membagi perkembangan kebugaran jasmani sebagai berikut: a. Kebugaran terkait dengan kesehatan (Physical fitness) 1) kekuatan otot 2) Daya tahan otot 3) Daya tahan aerobik 4) Fleksibility b. Kebugaran terkait dengan peforma (motor fitness) 1) Kecepatan 2) Koordinasi 3) Agilitas 4) Power 5) Keseimbangan Sehubungan dengan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan dimaksudkan bahwa penting untuk mendukung kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan sehingga masih memiliki energi untuk melakukan tugas berikutnya. Sedangkan kebugaran yang berhubungan dengan performa disebut juga dengan istilah kebugaran motorik (motoric fitness) ditujukan pada kebugaran untuk melakukan tugas gerak dimana seseorang mampu melaksanakan tugas yang memerlukan keterampilan gerak. Perkembangan Perseptual-motorik Gerak perseptual menunjukkan kepada proses gerak yang dihasilkan melalui penerimaan dan pemilihan ransang. Proses penerimaan dan seleksi rangsang, hingga menghasilkan jawaban berupa gerak yang disebut persepsi. Pengalaman belajar yang
10 Suharjo Pentingnya Pendidikan Jasmani Bagi Peserta Didik terdiri atas pelaksanaan tugas gerak itu diarahkan untuk mengembangkan kecerdasan seseorang. Pelaksanaan tugas gerak itu dapat merangsang simpul-simpul syaraf. Dengan kata lain rangsang untuk melaksanakan gerak itu memacu pertautan antara sinap dengan simpul syaraf, atau rangsangan dari lingkungan itu memperkuat kaitan antara sel-sel saraf dalam otak. Perkembangan gerak perseptual berurusan dengan perkembangan dan penghalusan kepekaan kinestetik yang mencakup dunia ruang dan dunia waktu. Hal ini sesuai dengan pendapat Lutan (2001) terteng perkembangan gerak perseptuan sebagai berikut: a. Kemampuan yang berkaitan dengan ruang 1) Kesadaran tubuh 2) Kesadaran ruang 3) Kesadaran arah b. Kemampuan yang berkaitan dengan waktu (tempo) 1) Sinkronisasi 2) Irama 3) Urutan rangkaian gerak Dunia ruang dan waktu dimaksudkan bahwa semua gerak berlangsung dalam ruang dan terkait dengan waktu. Bagi anak-anak, untuk lebih mengenal ruang disekitarnya, mereka harus memperoleh kesempatan yang banyak untujk menjelajahi lingkungan sekitarnya. Pengalaman belajar harus banyak merangkan kesadarannya tentang tubuhnya, arah dan ruang tempat bergerak itu sendiri. Dunia temporal berkaitan dengan tempo pelaksanaan aktivitas jasmani yang ditujukan pada keselarasan (sinkronisasi), irama dan tata urut (sekuen). 1. Perkembangan Sosial Emosional Salah satu dampak pembelajaran pendidikan jasmani adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan penilaian positif terhadap kemampuan diri. Kesan ini sangat penting untuk ditumbuhan pada anak untuk menguasai tugas belajar, 10
11 Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 01, Nomor 01, Januari-Juni 2015, 1-12 membangkitkan motivasi disamping efek psikologis lainnya yang mendorong keadaan sehat secara mental pada diri seseorang atau sejahtera secara mental atau batiniah. Didalamnya tercakup: a. perasaan positif mengenai citra diri dan keadaan badan, peningkatan penilaian diri yang merasa makin mampu menyelesaikan tugas serta berprestasi, b. Pengalaman sukses, c. Peningkatan rasa percaya diri. Manfaat dari segi sosial sangat banyak diperoleh dari program pendidikan jasmani. Melalui aktivitas jasmani atau kegiatan olahraga, seseorang memperoleh kesempatan untuk bergaul dan berinteraksi antara satu dengan lainnya. Sikap dan perilaku yang direstui mesyarakat dapat dibina melalui lingkungan olahraga. Demikian juga tentang nilai, sesuatu yang dianggap paling luhur dan menjadi rujukan atau pedoman perilaku. Dalam olahraga banyak nilai yang dapat ditanamkan kepada anak, misalnya toleransi antara sesama, gotong royong, menghargai kerja keras, mengutamakan mutu dan lain-lain. PENUTUP Dari uraian diatan dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan keseluruhan skenario adegan pergaulan yang bersifat mendidik juga tertuju pada aspek pengembangan kognitif dan afektif sehingga pendidikan jasmani merupakan intervensi sistematik yang bersifat total, mecakup pengembangan aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan moral-spiritual Jika dilihat uraian tentang konsepsi muatan pembelajaran pendidikan jasmani dapat dinyatakan bahwa pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan salah satu cabang pendidikan yang dalam mencapai tujuannya melalui aktivitas jasmani. Melalui gerakan jasmani, ditanamkan nilai-nilai pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pendidikan jasmani itu anak diajarkan untuk bergerak dan 11
12 Suharjo Pentingnya Pendidikan Jasmani Bagi Peserta Didik berkembang. Perkembangan yang dimaksud bersifat menyeluruh sebab yang dituju bukan saja aspek jasmaniah yang lajim dicakup dalam istilah psikomotorik, namun juga perkembangan pengetahuan dan penalaran yaitu kemampuan kognitif dan watak serta sifat-sifat kepribadiannya yang disebut afektif. Sedangkan perkembangannya tersebut ditujukan melalui perkembangan keterampilan gerak, kebugaran, perseptual motorik dan sosial emosional. DAFTAR PUSTAKA Annarino, A.A., Copwell, CC, dan Hazelton, H.W, Curriculum Theory and Design in Physical Education, ST Louis : CV. Mosby Co Bucher, C.A, Fundation of Physical Education, ST Louis : CV. Mosby Co Gabbard, C, LeBlanc, E., dan Lowy, S. Physical Education for Children, Building the Foundation. New Jerse : Prentice Hall Inc. Engliwood,1987. Lutan, Rusli. Masalah, Tantangan dan Arah Pembaharuan Pendidikan Jasmani di Indonesia. Jakarta : Makalah. Direktorat Jendral Oelahraga pelajar dan Mahasiswa Sindentop, Daryl. Introduction to Physical Education, Fitness and Sport. London & Toronto: Mayfiled Publishing Company Sukintaka, Filisophi, Pembelajaran dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani, Bandung: Nuansa, Proceeding World Summiton Physical education. Berlin 3-5 th
BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami individu agar segala sesuatu yang baru menjadi lebih terarah dan bermakna.
Lebih terperinciBAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk:
BAB III PENILAIAN Untuk membantu pemahaman para guru dalam mempelajari bahan pelatihan, maka dalam bab ini akan diberikan contoh-contoh soal yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinciTUJUAN DAN FUNGSI PENJAS
TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS Tujuan Pendidikan Jasmani Pengembangan kebugaran jasmani. Pengembangan keterampilan motorik. Pengembangan kognitif. Pengembangan afektif. Physically Educated Person Memiliki keterampilan
Lebih terperinciKONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH
KONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH Oleh: Danang Wicaksono Staff Pengajar Prodi PKL Jurusan PKO FIK UNY danangvega@uny.ac.id PENDAHULUAN Olahraga milik semua orang dan semua
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I FILOSOFI PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I FILOSOFI PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan mata pelajaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai
Lebih terperinciGAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Oleh; Aris Fajar Pambudi* (dosen POR FIK UNY)
GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Oleh; Aris Fajar Pambudi* (dosen POR FIK UNY) Abstrak Physical education is a learning process designed to improve physical fitness, develop
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI
1 PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI Pendahuluan Guru-guru pendidikan jasmani (penjas) sudah mengetahui dan menyadari sepenuhnya bahwa aktivitas jasmani di samping mengembangkan aspek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I FILOSOFI PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN
Lebih terperinciAsas dan Falsafah Pendidikan Jasmani
Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani Disajikan pada: Diklat PLPG Penjas Bandung - Desember 2008 1 Presented by Agus Mahendra Kedudukan dan Pentingnya Penjas Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciRoesdiyanto Universitas Negeri Malang
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (DALAM KOMPETENSI INTI PEMAHAMAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciterhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan
Konsep Dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan via gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Defri Mulyana, 2013
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pendidikan kita mengenal adanya input, proses, dan output. Input merupakan masukan, dalam pendidikan, input adalah para siswa yang akan diberikan perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciPendidikan Jasmani yang Tepat Merupakan Conditio Sine Qua Non dalam Upaya Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya
Pendidikan Jasmani yang Tepat Merupakan Conditio Sine Qua Non dalam Upaya Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya Oleh Hari Amirullah Rachman Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak. Pendidikan dan pengembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dengan kata lain di mulai dari sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan adalah semua kegiatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Apabila dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan lainnya. Pendidikan jasmani di sekolah dapat diupayakan peranannya untuk mengembangkan
Lebih terperinciTINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH
16 TINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH Ujang Rohman Program Studi Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya jankroh64@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Pembelajaran Di Dalam pembelajaran guru harus memahami dan menguasai materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat fundamental karena yang diberikan Tuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan investasi yang sangat besar dan merupakan suatu hal yang sangat fundamental karena yang diberikan Tuhan ketika anak baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan dalam penelitian. Cakupan bahasan tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan
Lebih terperinciPENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PADA PKn DALAM KERANGKA KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN. oleh Tubagus Herlambang
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PADA PKn DALAM KERANGKA KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN A. PENDAHULUAN Budaya dan karakter merupakan hasil dari pendidikan dalam arti
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciELEMEN DASAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
ELEMEN DASAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN Cahya Mahardika (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) cahyamahardika1302@gmail.com Abstrak: Pendidikan jasmani dan kesehatan
Lebih terperinciGUMELAR ABDULLAH RIZAL,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek pendidikan merupakan kegiatan mengimplementasikan konsep prinsip, atau teori oleh pendidik dengan terdidik dalam berinteraksi yang berlangsung dalam suasana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan
Lebih terperinciGambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia https://tinycards.duolingo.com/decks/31kdb6vw/stage-of-human-growth-anddevelopment
A. Hakikat Perkembangan Fisik dan Motorik Perkembangan fisik berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik mudah teramati dengan ditandai adanya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Penjasorkes Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa pakar. Para pakar penjasorkes cenderung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan mengarah pada tujuan pendidikan nasional itu sendiri, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2011
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2011 Materi Pokok Kompetensi Guru : Penjaskes : Pedagogik dan Profesional STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ESENSIAL 1. Menguasai karakteristik peserta
Lebih terperinci: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.tujuan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lebih terperinciA. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
Lebih terperinci2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di dalam sekolah memiliki peranan penting terhadap perkembangan perilaku siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam
Lebih terperinciAnita Woolfolk, Educational Psychology, Active Learning Edition, Bagian Pertama, Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
DAFTAR PUSTAKA BAB I Agus Mahendra. Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak (disampaikan dalam lokakarya Pembelajaran Penjas Berbasis Masalah Gerak). Bandung, 2006. Anita Woolfolk, Educational Psychology,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945. Pendidikan merupakan suatu hal
Lebih terperinciMOTOR DEVELOPMENT OLEH : B. EVI S
MOTOR DEVELOPMENT OLEH : B. EVI S MOTOR DEVELOPMENT PERKEMBANGAN KONTROL TERHADAP GERAK JASMANI LEWAT AKTIVITAS YANG DIKOORDINASIKAN OLEH SYARAF, PUSAT SYARAF,DAN OTOT. TAHAP PERKEMBANGAN 1. REFLEK PRENATAL
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mencakup pengajaran dan pelaksanaan nilai-nilai, isi pendidikan ialah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mencakup pengajaran dan pelaksanaan nilai-nilai, isi pendidikan ialah tindakan-tindakan yang membawa anak didik kita mengalami dan menghayati nilai-nilai
Lebih terperinci62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses untuk membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah bagian penting dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini sejalan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Lebih terperinciII. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan
8 II. TINJAU PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minat belajar Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu bagian terpenting dari aktifitas fisik manusia yang berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mental. Kegiatan olahraga yang dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi. berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani bukan saja mengembangkan dan membangkitkan potensi individu, tetapi juga ada unsur pembentukan yang mencakup kemampuan fisik, intelektual, emosional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizal Faisal, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan sebuah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Melalui proses tersebut, pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciYUSRA FAUZA, 2015 PENGARUH KIDS ATHLETICS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia dewasa ini sedang berusaha keras mengadakan pembangunan dan peningkatan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan nasional berada pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN 2016
PENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukkan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDHULUAN. Pengaruh Model Education Gymastics terhadap Peningkatan Gerak Dasar Guling Depan dalam Pembelajaran Senam Lantai
BAB I PENDHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga terpilih yang bertujuan meningkatkan kebugaran jasmani, kemampuan
Lebih terperinci57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan usaha pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan usaha pembentukan manusia Indonesia seutuhnya oleh karena itu, pendidikan jasmani tidak terlepas dari usaha-usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu aktivitas yang selalu dilakukan oleh masyarakat, keberadaannya sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata akan tetapi sudah menjadi
Lebih terperinci85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang sangat kompleks sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan manusia tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik sebagai individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam cabang olahraga atletik yang memiliki unsur kecepatan, kekuatan, kelentukan dan keseimbangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan proses yang sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui proses pendidikan manusia dididik dan dibina
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan variasi melalui permainan dan aktivitas jasmani, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. menjadi harapannya. Menurut Rusli Lutan (1988: 96), mengatakan bahwa
BAB II KAJIAN TEORI A. Diskripsi Teori 1. Hakekat Kemampuan Motorik Kemampuan Motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu Motor Ability, gerak (motor) merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi manusia,
Lebih terperinci62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
Lebih terperinciuntuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani telah menjadi bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan maksud untuk mengubah perilaku peserta didik. Dalam hal ini sebagaimana dikemukakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan yang berlangsung seumur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan yang berlangsung seumur hidup dan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya. Pendidikan terdiri atas pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga agar tercipta generasi yang sehat dan kuat. gerak sempurna yang dilakukan manusia dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan program pengajaran yang sangat penting dalam membentuk kebugaran pada siswa. Pembelajaran olahraga dan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan olahraga di sekolah-sekolah, saat ini lebih dikenal dengan istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani sebagai komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam hidup manusia, tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di sekolah memiliki peran yang cukup banyak karena tidak hanya dapat mengembangkan aspek psikomotor saja melainkan dapat mengembangkan aspek
Lebih terperinciMAKNA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
MAKNA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PENDIDIKAN? Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, melalui pendidikan jasmani manusia dapat belajar lebih banyak hal yang
Lebih terperinci2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaannya pembelajaran pendidikan jasmani berjalan
Lebih terperinci