PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN"

Transkripsi

1 WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 017 ISSN : PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN Ilham Dosen Fakultas Ekonom Al-Ahzar Medan ABSTRACT Ths study nvestgated the effect of beta and prce to book value toward portfolo securtes return. The expected returns were measured by Captal Asset Prcng Model. The Sngle Index-Model was developed to ad portfolo analyss and The Sngle Index Model called for estmatng the beta of each stock that was a potental canddate for ncluson of portfolo. Prce to book value ndcated that the prospect of a success company was correlated wth return. The research used 39 manufacturer companes n Jakarta Stock Exchange wth purposve samplng durng the year The data were collected from secondary data and the collected data processed by SPSS and tested by multple regresson analyss. The result of the analyss showed that prce to book value was sgnfcantly affected toward portfolo securtes return at sgnfcant level 0.010, but ts effect was negatve. Beta was not sgnfcantly affected toward portfolo securtes return at The negatve effect was meant at anomaly because Captal Asset Prcng Model was not realstc for countng expected return. Key Words: Captal Asset Prcng Model, Sngle Index Model, Prce to Book Value, Beta, Portfolo Securtes Return, and Anomaly PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara gars besar, tugas para manajer keuangan menyangkut keputusan nvestas, keputusan pemenuhan kebutuhan dana atau keputusan pembelanjaan dan kebjakan devden. Pada prnspnya semua keputusan yang dambl oleh para manajer keuangan tersebut memlk tujuan yang sama yatu mengsyaratkan suatu estmas hasl yang dharapkan (expected return) dan rsko atau kemungknan tdak dperolehnya hasl sepert yang dharapkan (Sartono, 1990). Menurut hasl peneltan yang dlakukan Suranto (1999) pada Bursa Efek Jakarta, dar ketga metode untuk mengoreks beta, Scholes dan Wllam (1977), Dmson (1979) dan Fowler dan Rorke (1983), metode yang palng mampu untuk mengoreks bas yang terjad d Bursa Efek Jakarta adalah metode Fowler dan Rorke bak untuk data return yang terdstrbus tdak normal, dperlukan perode koreks yang cukup panjang, yatu empat perode mundur (lag) dan empat perode maju (lead). Data return yang terdstrbus normal membantu mempercepat perode koreks dar beta yang bas, yatu hanya dbutuhkan suatu perode mundur (lag) dan empat perode maju (lead). Data return yang terdstrbus normal membantu mempercepat perode koreks dar beta yang bas, yatu hanya dbutuhkan suatu perode mundur (lag) dan satu perode maju (lead) saja. Menurut Clarke, et al. (1990), Prce to Book Value (PBV) adalah pengukuran knerja perusahaan secara umum. Konsep yang dapat dterma secara umum jka perusahaan sedang mengnvestaskan real asset untuk mendapatkan return yang dngnkan lebh besar dar satu maka nla PBV seharusnya melebh satu. Nla PBV seharusnya melebh satu dcptakan untuk stockholder. PBV rato (prce to book value rato) adalah raso antara harga pasar saham perlembar terhadap nla buku saham perlembar tersebut. Book Value (BV) atau nla buku perlembar saham dperoleh dar modal emten (saham + ago + laba dtahan) pada perode tertentu dbag total saham yang dterbtkan. Semakn tngg PBV

2 36 berart harga pasar saham tersebut tngg. Hal n kebalkan dengan BE/ME rato. BE/ME rato adalah raso antara nla buku saham perlembar terhadap harga pasar saham perlembar pada perode tertentu. Sehngga dapat dkatakan bahwa PBV rato tngg maka BE/ME rato akan rendah. B. Permasalahan Dar pembahasan d atas, dapat dsampakan permasalahan sebaga berkut: Apakah ada pengaruh postf antara beta sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan, dan apakah ada pengaruh postf PBV sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. C. Tujuan Peneltan Sesua dengan perumusan masalah d atas, peneltan n bertujuan untuk mengetahu pengaruh Beta sekurtas portofolo perusahaan, dan Prce to Book Value (PBV) sekurtas portofolo perusahaan, terhadap return portofolo sekurtas perusahaan manufaktur yang lstng d BEJ. D. Manfaat Peneltan Peneltan n dharapkan dapat bermanfaat bag phak-phak yang dalam profesnya berkatan dengan peloporan keuangan perusahaan, antara lan: para penyusun standar akuntans, para anals keuangan, dan para nvestor dan kredtor. TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Beta Portofolo Sekurtas yang Dkoreks dan Return Portofolo Model ndeks tunggal, beta merupakan gars regres dar suatu persamaan yang menunjukkan bahwa tngkat keuntungan (return) suatu saham berkorelas dengan perubahan pasar yang dnyatakan sebaga tngkat keuntungan ndeks pasar. Beta untuk masng-masng perusahaan emten d peroleh dar hasl persamaan regres OLS (Ordnary Least Square) sebaga berkut n: R = + Rm + Notas: R = return sekurtas ke, = nla ekspektas dar return sekurtas yang ndependen terhadap return pasar, = beta merupakan koefsen yang mengukur R akbat perubahan Rm, Rm = tngkat return dar ndeks pasar, juga merupakan suatu varabel acak, = kesalahan resdu yang merupakan varabel acak dengan nla ekspektasnya sama dengan nol atau E(I) = 0 sedangkan retun ndeks pasar dhtung dengan menggunakan IHSG sebaga berkut: R mt IHSG IHSG t IHSG t1 t1 Rmt = return ndeks pasar saham pada har ke-t, IHSGt = IHSG haran pada har ke-t, IHSGt-1 adalah IHSG haran pada har ke t-1. Prce to Book Value Rato (PBV) Investor dalam melakukan nvestas pada sekurtas akan melakukan penlaan (valuaton) terhadap perusahaan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mencptakan nla terhadap pemegang saham dan calon nvestor. Penlaan tersebut dapat dlakukan melalu perhtungan PBV (prce to book value) yatu raso antara harga pasar saham terhadap nla buku saham tersebut pada perode tertentu. Menurut Clarke, Wlson, dan Danes (1990) menyatakan bahwa prce to book value adalah pengukuran knerja secara umum. Konsep yang dapat dterma secara umum jka perusahaan sedang mengnvestaskan untuk mendapatkan return lebh besar dar return yang dngnkan maka nla PBV melebh 1 dan nla tersebut dcptakan untuk stockholder. Menurut Brghman dan Houston (001) menyatakan bahwa PBV memberkan ndkas lan bagamana nvestor melhat perusahaan tersebut. Jka perusahaan mendapatkan rate of return pada assetnya rendah maka PBV akan rendah dbandngkan dar nla ratarata perusahaan. B. Anomal a. Kesalahan Konsep Pada konds tertentu, ternyata konsep pasar efsen tdak dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang

3 37 terjad dalam praktk. Asums-asums yang mendasar konsep n serng bertentangan dengan praktk yang sesungguhnya. Dalam konsep pasar efsen sebaknya harus mempertmbangkan unsur: tersedanya nformas dpasar (Fama, 1970), dstrbus nformas (Beaver, 1989), nformas prvat dan kecepatan reaks pasar (Jones, 000) juga mempertmbangkan alasan ekonoms yang mendasar asums-asums dalam konsep pasar efsen. b. Kesalahan Metode Metode yang dapat menyebabkan kekelruan pengukuran abnormal return yatu: CAPM sebaga model pengukuran expected return memlk kesalahan estmas yang dsebabkan pemakaan beta yang bas entah karena beta yang terlalu rendah atau akbat perdagangan tdak snkron, parameter model CAPM yang ddentfkas dar karakterstk perusahaan yang sebenarnya merupakan proxy suatu varabel rsko yang terabakan, penentuan nformas spesfk yang tdak tepat dalam pengujan, penentuan perode waktu yang tdak memada untuk proses estmas, pasar sesungguhnya belum efsen namun penelt memaksakan asums-asums yang berlaku dalam konsep pasar efsen, serta uj statstk yang dgunakan untuk menguj hubungan antara karakterstkkarakterstk tertentu dengan abnormal return tdak memada. C. Pengembangan Hpotess Pengujan CAPM yang palng sederhana dlakukan oleh Wllam, Sharpe dan Cooper (1963). Mereka membentuk portofolo berdasarkan beta. Sahamsaham New York Stock Exchange (dar tahun ) dkelompokkan ke dalam sepuluh portofolo berdasarkan rankng beta. Kemudan return dan beta untuk tap portofolo dhtung. Haslnya menunjukkan adanya hubungan postf antara return dengan beta portofolo. Rosenberg dan Marathe (1975), menyatakan bahwa data return pasar dapat dgunakan untuk mempredks beta dmasa yang akan datang. Sedangkan peneltan Rosenberg dan Mc Kbben (1973), menunjukkan bahwa beta mempunya perbedaan yang kuat dantara ndustr-ndustr yang berbeda. Beta mengukur fluktuas dar return saham terhadap return pasar, koefsen beta dukur dengan slope dar gars karakterstk saham yang dperoleh dengan meregres return saham dengan return pasar. Namun demkan beta untuk pasar modal yang berkembang perlu dsesuakan, karena beta yang belum dsesuakan mash merupakan beta yang bas dsebabkan perdagangan yang tdak snkron (Nonsynchronous Tradng). Perdagangan tdak snkron n terjad dpasar yang transaks perdagangannya jarang terjad atau dsebut dengan pasar tps (thn market). Pasar yang tps merupakan cr pasar modal yang sedang berkembang. Fant dan Peterson (1995), menggunakan analss regres untuk menelt pengaruh beta terhadap return, karena pola musman yang d deteks pada stud terdahulu, penelt dsn menelt pengaruh beta tahunan terhadap return tahunan, pengaruh beta pada bulan Januar terhadap return pada bula Januar (hanya 1 bulan), serta pengaruh beta pada bulan-bulan berkutnya (Februar sampa Desember) terhadap return pada bulan-bulan berkutnya selama 3 tahun. Hasl peneltan untuk beta tahunan tdak terdapat pengaruh terhadap return tahunan, beta bulan Januar tdak berpengaruh terhadap return, sedangkan pada beta pada bulan-bulan berkutnya terdapat pengaruh terhadap return. Hasl peneltan n menunjukkan secara sgnfkan tdak ada pengaruh beta terhadap return. Maka hpotess yang penuls buat adalah: H1: terdapat pengaruh postf antara beta sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. Dengan menggunakan perode pengamatan yang berbeda, Rosenberg, Red, et al, (1985), dan Fama dan French (199), menemukan bahwa rata-rata return saham dar perusahaanperusahaan d Amerka Serkat mempunya hubungan yang negatf dengan raso PBV. Chan, Hamao, dan Lakonshok (199), juga menemukan bahwa raso PBV mempunya pengaruh yang kuat terhadap rata-rata return saham d Jepang. Capaul, Rowley, dan Sharpe (1993), melakukan peneltan raso PBV pada berbaga negara dan menympulkan hal yang sama, yatu saham dengan raso PBV yang rendah

4 38 cenderung menghaslkan return yang relatf tngg dsemua negara yang dtelt. H: Terdapat pengaruh postf antara PBV sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan dan Pemlhan Sampel Populas dalam peneltan adalah portofolo sekurtas perusahaan yang efektf d BEJ dar tahun 1979 sampa tahun Data tersebut dambl karena mnmal selama 7 tahun sehngga data yang dambl tersebut dharapkan tdak bas. Pengamblan sampelnya dengan purposve samplng. B. Model Peneltan Model untuk menentukan portofolo optmal maka akan dgunakan model ndeks tunggal untuk menghtung excess return to beta rato yatu : E( R ) R ERB BR M C j1 1 M [ E( R ) R j1 e BR e ] ERB = Excess return to beta sekurtas ke I, RBR = Return aktva bebas rsko, = Beta sekurtas ke I. Sedangkan untuk menghtung nla cut-off pont (C*) adalah : e = Jumlah varan dar saham I, m = Varan dar return ndeks pasar Model peneltan yang dgunakan penuls dsn adalah menggunakan model cross-sectonal regresson yatu: Ln(RARE)t = 0t+1tLn(BETA)t+tLn(MtoB)t+3tLn(SI ZE)t+4tLn(PRIORE)t+et Ln(RARE)t = log dar return untuk sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t, Ln(BETA)t = log dar beta sekurtas portofolo perusahaan ke I d dalam perode t, Ln(MtoB)t = log dar raso prce to book value untuk sekurtas portofolo perusahaan ke I d dalam perode t, Ln(SIZE)t = log dar sze sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t sebaga varabel kontrol, Ln(PRIORE)t = log dar pror return sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t sebaga varabel kontrol, = jumlah perusahaan, et = error term, t = coefsen yang destmas, t = adalah 7 tahun. C. Dagnoss Model Model regres akan menghaslkan estmator yang tdak bas jka terpenuh asums klask, yatu: Normaltas (data terdstrbus normal), Autocorrelaton (E()=0), Homoscedastcty ( tetap), dan Collnearty (nla dar, ndependen). D. Pengujan Hpotess Untuk menguj hpotess yang dajukan apakah berhasl d dukung atau tdak, dapat dlhat dar p-value (angka sg. T pada output paket SPSS 9) dar taptap koefsen korelas varabel ndependen. Apabla p-value lebh kecl dar tngkat yang dgunakan, maka hpotess nol berhasl dtolak, demkan juga sebalknya apabla nla p-value lebh besar dar tngkat yang dgunakan berart Ho gagal dtolak, yang berart hpotess alternatf yang dajukan (Ha) tdak ddukung oleh data. Untuk menentukan tngkat sgnfkans secara keseluruhan dgunakan uj F. Sebelum dlakukan uj F dan uj t, terlebh dahulu akan dlakukan uj normaltas data dengan menggunakan uj Kolmogorov-Smrnov, serta akan dlakukan uj untuk mengetahu asums klask lannya.

5 39 ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Objek peneltan n adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat d BEJ mula dar tahun 1979 sampa dengan tahun Data yang dpergunakan merupakan data sekunder. Data tersebut bersumber dar Monthly JSE tahun 1994 sampa dengan tahun 000. SBI yang dambl dar laporan mngguan Bank Indonesa dan data yang ada d PPA UGM dar tahun B. Deskrps Statstk dan Uj Normaltas Deskrps statstk dan uj normaltas yang menggunakan model varabel lengkap (lma varabel) dsajkan dalam tabel berkut: Deskrps Data Awal Sebelum Dtransformaskan Keterangan RARE BETA MtoB SIZE PRIORE Mean Std. Error of Mean 0.03 Medan Std Devaton Mnmum Maxmum Untuk mengetahu apakah data berdstrbus normal atau tdak, perlu dlakukan uj normaltas. Hasl uj Kolmogorov-Smrnov (K-S test) terhadap varabel yang bukan dummy dsajkan pada tabel berkut : Kolmogorov-Smrnov Hasl Uj Normaltas Data Awal Varabel Statstc Df Sg. RARE BETA MtoB SIZE PRIORE Kolmogorov-Smrnov Hasl Uj Normaltas Data Peneltan Varabel Statstc Df Sg. Ln(RARE) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) Hasl uj Kolmogorov-Smrnov pada tabel datas, menunjukkan bahwa dar varabel RARE, BETA, MtoB, SIZE, PRIORE tdak ada yang berdstrbus normal. Varabel yang tdak normal perlu dtranspormaskan ke dalam natural logarthm agar berubah menjad normal sehngga data yang negatf akan dkeluarkan dar sampel peneltan. Hasl uj Kolmogorov-Smrnov terhadap varabel yang telah dtransformaskan dsajkan pada tabel berkut:

6 40 Kolmogorov-Smrnov Hasl Uj Normaltas Data Peneltan Varabel Statstc Df Sg. Ln(RARE) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) Setelah dtransformas dalam bentuk natural logarthm dan penghlangan data yang negatf, varabel yang berubah menjad normal dengan nla sgnfkansnya lebh dar 0.05 adalah varabel RARE, MtoB, SIZE, dan PRIORE. Sedangkan varabel BETA belum mencapa nla yang normal dan nla sgnfkansnya tetap pada 0.00 tetap dapat dgunakan sebaga varabel yang duj karena mash dalam probabltas normal yang dapat dlhat d Normal Q-Q Plot. Gambar Hstogram dan gambar Plot Probabltas Normal (Normal probablty plot) dapat dgunakan sebaga judgement untuk menentukan normaltas (Har, 1995). Dengan demkan dapat dambl kesmpulan semua varabel yang duj berdstrbus normal kecual varabel BETA sehngga data tersebut dapat dgunakan untuk analss regres. Setelah adanya transformas data, data yang dpaka dalam model peneltan deskrpsnya menjad sepert pada tabel dbawah n : Deskrps Data Awal Sebelum Dtransformaskan Keterangan Ln(RARE) Ln(BETA) MtoB SIZE PRIORE Mean Std. Error of Mean Medan Std Devaton Mnmum Maxmum C. Dagnoss Model Model yang dgunakan dalam peneltan n adalah regres lner berganda. Agar hasl regres relable harus terpenuh uj asums klask. a. Uj Autokorelas Untuk mendeteks adanya Autokorelas dapat dlhat dar Durbn Watson. Nla Durbn Watson dar peneltan menunjukkan angka sebesar yang berart lebh kecl dar nla teortsnya (1,634) sehngga terjad Autokorelas. b. Uj Multkolenertas Untuk menguj adanya multkolenertas dlhat dar nla tolerance value atau varance nflaton factor (VIF). Batas dar tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10 (Har et al. 1995). Hasl analss menunjukkan bahwa nla VIF semua varabel ndependen d bawah nla 10 dan tolerance value d atas 0.10, dengan demkan terjad multkolenertas. c. Uj Heteroscedaststas Untuk mendeteks adanya heteroscedaststas dgunakan metode grafk, yatu dengan membuat plot error (resdu) dengan predcted value. Dalam model regres dharapkan terjad homoscedaststas. Dar hasl plot tdak menunjukkan adanya pola sstemats. Pada uj perangkat Spearman dapat dlakukan dengan meregreskan resdual (res-1) dengan masng-masng varabel ndependen dengan resdu kurang dar 0.7 maka tdak terjad heteroscedaststas. Data dalam peneltan n adalah tdak terjad heteroscedaststas. d. Pengujan Hpotess Dua model persamaan regres yang dlakukan tetap model kedua yang dambl untuk peneltan.hpotess peneltan duj dengan melhat F-value dan t-value pada regres berganda dengan model sebaga berkut:

7 41 Ln(RARE)t = 0t+1t+Ln(BETA)t+ tln(mtob)t+3tln(size)t+4tln(prior E)t+et Hasl analss yang melput R- Square, F-Value, Koefsen parameter (beta), t-value, maupun Sg.t dapat dlhat dalam tabel berkut n: Hasl Analss Varabel Coeffcents (a) T Sg. Collnearty Statstc Tolerance VIF (Constant) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) 4.718E a)dependent Varabel : Ln(RARE) R: R Square : Adjusted R Square : F test : Sg. F : Matrk Korelas Keterangan Ln(RARE) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) Ln(RARE) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) Hasl regres menunjukkan angka F sebesar dan angka sgnfkansnya sebesar berart varas varabel ndependen tdak dapat menjelaskan varas varabel dependennya. BETA mempunya nla sgnfkans sebesar yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel BETA tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regres menunjukkan angka dan angka koefsen korelas MtoB mempunya nla sgnfkans sebesar yang berart lebh kecl dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel MtoB berpengaruh negatf terhadap RARE. Nla koefsen regres menunjukkan angka dan koefsen koerelas menunjukkan angka sebesar SIZE mempunya nla sgnfkans sebesar yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel SIZE tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regresnya menunjukkan angka dan koefsen korelas sebesar PRIORE mempunya nla sgnfkans sebesar yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel PRIORE tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regresnya menunjukkan angka sebesar dan koefsen korelasnya sebesar D. Analss Hasl Dar hasl pengujan statstk SPSS menunjukkan bahwa haslnya tdak mendukung hpotess yang ada. Hasl pengujan menunjukkan adanya pengaruh prce to book value terhadap return tetap berpengaruh yang negatf. Keadaan n dapat dlhat dar nla sgnfkans F sebesar serta nla sgnfkans t prce to book value sebesar Koefsen korelas varabel prce to book value dengan return sebesar Hasl peneltan n konssten dengan hasl peneltan yang dlakukan oleh beberapa penelt yang ada d Indonesa sepert Rdjan (1993), melakukan pengujan CAPM dengan menggunakan data Indonesa. Untuk data hasl pengujan (1991) tdak dperoleh hubungan yang sgnfkan, sampel yang dgunakan adalah 86 saham dengan data dar Januar 1990 sampa dengan Desember Da membag sampel dalam sampel yang bers beta yang sgnfkan dengan beta yang tdak sgnfkan untuk semua sampel. Hasl regres cross-secton antara return dengan beta yang sgnfkan menunjukkan ada hubungan postf antara return

8 4 dengan beta untuk data tahun Sedangkan hasl regres cross-secton untuk semua beta (sgnfkan dan yang tdak) pada tahun 1991 tdak menunjukkan hasl hubungan postf antara return dengan beta. Perbedaan yang dlakukan pada peneltan penuls dengan Ipanda Noer Rdjan (1993) adalah waktu tahun yang dambl lebh banyak, menambahkan varabel PBV (Prce to Book Value) dan beta yang d paka adalah beta yang telah dkoreks, serta penuls dsn menggunakan model regres berganda uj Asums Klask supaya model benar-benar cukup layak d paka untuk dan haslnya cukup sgnfkan. Adanya pengaruh negatf yang berlawanan dengan teor atau hpotess yang penuls sebutkan dsebut dengan Anomal. Penyebab dar Anomal dduga karena: pertama, CAPM bukan model yang memada dalam menla suatu return yang dharapkan atau aktva karena banyak asums-asums yang membatasnya, kedua, CAPM menggunakan satu faktor (market return portofolo) untuk menjelaskan tngkat keuntungan yang dharapkan. Alternatf pemecahannya adalah dengan menggunakan model alternatf untuk pengujan selan model CAPM yang sudah dlakukan yatu model APT (Arbtrage Prcng Theory) atau multfactor terhadap return saham perusahaan. APT menekankan padatngkat keuntungan yang dharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor mkro ekonom dan faktor makro ekonom (Husnan, 1996). SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI A. Smpulan Berdasarkan hasl analss, prce to book value berpengaruh negatf terhadap return sekurtas portofolo perusahaan pada tngkat sgnfkans (lebh kecl dar ). Uj korelas terhadap varabel prce to book value dengan varabel return sekurtas portofolo perusahaan sebesar Adanya pengaruh negatf yang berlawanan dengan teor atau hpotess yang penuls sebutkan dsebut dengan Anomal. B. Keterbatasan Keterbatasan peneltan n adalah tdak membahas tentang teor APT (Asset Prcng Theory), karena dsn penuls hanya membahas dan memfokuskan pada penlaan expected return berdasarkan teor CAPM dan memfokuskan pemlhan portofolo berdasarkan Sngle Indek-Model. C. Implkas Hasl peneltan n memberkan tambahan bukt emprs bahwa prce to book value sekurtas portofolo perusahaan berpengaruh terhadap return sekurtas portofolo perusahaan tetap menunjukkan hubungan yang negatf. Kontrbus dar peneltan n adalah: menunjukkan bahwa teor CAPM dan pemlhan portofolo berdasarkan Sngle Index-Model mash menmbulkan Anomal dengan hasl peneltan penuls. Hasl peneltan sama sepert yang dlakukan Frankln dan Peterson tetap penuls dsn melakukan peneltan terhadap portofolo bukan terhadap saham, serta beta pasar yang dkoreks dengan menggunakan metode Fowler dan Rorke. DAFTAR PUSTAKA Beaver, Wllam H., (1981). Market Effcentcy, The Accountng Revew, Vol LVI, No. 1, pp Black, Fscher (197). Captal Market Equlbrum wth Restcted Borrowng, Journal of Busness, VI. 45; pp Brgham Eugene F., Houston Joel F., (001). Fundamentals of Fnancal Management, 9 th Edton. Orlando, Florda: Horcourt Inc. Chan, L. K., Y. Hamoa, and J. Lakonshok, (1991). Fundamentals and Stock Return n Japan, Journal of Fnance, Vol. 46, pp Capaul, C., I. Rowley, and W. F. Sharpe, (1993). Internatonal Value and Growth Stock Returns, Fnancal Analyssts, Vol 49, pp

9 43 Chow K. Vctor and Hulburt M. Heather, Sprng (000). Vale, Sze, and Portfolo Effcency, The Journal of Portfolo Management. Clarke Roger G., Wlson Brent, Danes Rovert H., and Nadauld Stephen D., (1990). Strategc Fnancal Management, 1 st Edton. Tokyo, Jepang: Toppan Co. Ltd Corrado, Charles J., Jordan Bradford D., (000). Valuaton and Management,, Sngapore: Mc, Graw-Hll Co. Dmson, E., (1979). Rsk Measurement When Shares are Subject to Infrequent Tradng, Journal of Fnance Economcs, Vol. 7, pp Fant L. Frankln, Peterson Davd R., Summer (1995). The Effect of Sze, Book to Market Equty, Pror Returns, and Beta on Stock Returns: January Versus The Remander of The year, The Journal of Fnancal Research, Vol. XVIII No., pp Fama, Eugene F., (1970). Effcent Captal Markets: A Revew of Theory and Emprcal Work, Journal of Fnance, No. 5, pp

PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Jurnal keuangan & Bsns Volume 4 No.1, Maret 2012 PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Nurzamah Zen

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar. http://www.deden08m.wordpress.com CAKUPAN PEBAHASAN Overvew CAP (Captal Asset Prcng odel) Portofolo pasar Gars pasar modal Gars pasar sekurtas Estmas Beta Pengujan CAP APT (Arbrtage Prcng Theory) 1/40

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK PEILAKU HAGA SAHAM (STUDI DAMPAK ESHUFFLE KABINET INDONESIA BESATU TEHADAP ETUN SAHAM LQ 45 DI BUSA EFEK JAKATA) Oleh: Gunstyo ABSTAK Stud n bertujuan untuk menganalss perbedaan abnormal return saham dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Sesua dengan tujuan peneltan untuk mengetahu reaks pasar pada saat penerbtan oblgas, maka dgunakan metode event study untuk mengetahu ada tdaknya return saham yang abnormal

Lebih terperinci

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Analss Model Indeks Tunggal Portofolo Saham d Bursa Efek Indonesa (BEI) Perode 009-011 Mrah (mrah_vezmle@ymal.com) Trsnad Wjaya (trsnad@mdp.ac.d) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Peneltan n bertujuan

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA Suramaya Suc Kewal Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Mus Palembang suramayasuc@yahoo.com Abstrak: Pembentukan Portofolo Optmal

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Aref A. Kurnawan 1, Hellk Hermawan 2 Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto, emal: wwn_stats@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/40

OVERVIEW 1/40 http://www..deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolo optmal. Perbedaan tentang aset bersko dan aset bebas rsko. Perbedaan preferens nvestor dalam memlh portofolo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN: Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 ISSN: 1411-6227 Pengaruh Indkator Raso Keuangan Perusahaan Prce Earnng Rato (PER) dan Prce to Book Value (PBV) terhadap Return Portfolo Saham

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Peneltan n tergolong sebaga peneltan hypothess testng. Menurut Sekaran (2003), hypotess testng merupakan suatu peneltan yang sudah memlk kejelasan dan gambaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

KOREKSI BIAS BETA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

KOREKSI BIAS BETA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE KOEKSI BIAS BETA SAHAM DI BUSA EFEK INDONESIA PEIODE 2009-2012 Indah Saptorn (Perum Bulog Kalsel) Ff Swandar (Unverstas Lambung Mangkurat Banjarmasn) ABSTACT Ths study ams to determne whether the beta

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE 3-3578/ISSN PRINTED 3-1850 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA CARISSA BELLA YONATAN

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tga konsep dasar yang perlu dketahu untuk memaham pembentukan portofolo optmal, yatu: portofolo efsen dan portofolo optmal fungs utltas dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA Chrstan Hery Masrendra Alumnus Fakultas Ekonom Jurusan Manajemen Unverstas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci