PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA PT. BRI (PERSERO).TBK UNIT
|
|
- Sugiarto Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT WELERI - PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA PT. BRI (PERSERO).TBK UNIT KENDAL PERIODE PROPOSAL PENELITIAN Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Disusun Oleh : CHANDRA ADI PUTRA
2 NIM ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2008 I. Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dapat juga sebagai lembaga perantara dari masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang kekurangan dana melalui produk atau jasa dan layanan yang ditawarkan. Dana bagi bank tidak ada bedanya dengan darah bagi kehidupan manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa darah, begitu juga bank tidak mungkin akan menjalankan usaha di bidang bank tanpa ada dana. Kesiapan bank dalam menciptakan atau mengkreasi sumber dana merupakan unsur yang sangat penting untuk dapat melaksanakan kegiatan perbankan seperti memberi kredit, jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Terlebih dalam kondisi dimana tingkat persaingan antar bank untuk memperoleh dana masyarakat cukup ketat hingga menyebabkan kesulitan likuiditas. Jenis dana masyarakat yang dapat dihimpun oleh bank bisa dalam bentuk giro, tabungan, atau dalam bentuk simpanan berjangka atau yang biasa disebut dengan deposito. Bentuk sumber dana yang menjadi andalan bagi bank adalah deposito. Sebagian
3 besar masyarakat masih sangat setia dengan instrumen deposito tanpa memperhatikan perkembangan dan kondisinya seperti perubahan tingkat suku bunga deposito. Terdapat beberapa alasan yang saling mengait mengapa hal ini bisa terjadi. Alasan pertama adalah karena pada umumnya para investor individu maupun investor institusi tertentu masih bertindak sebagai investor pasif yang hanya mengandalkan deposito dan produkproduk konvensional perbankan. Alasan kedua adalah adanya keterbatasan informasi mengenai instrumen-instrumen investasi lainnya. Alasan ketiga adalah masih tebalnya keengganan untuk menerima risiko investasi sekecil apapun. Kecenderungan masyarakat untuk hanya menjadi investor pasif lebih disebabkan karena kurangnya perhatian maupun pengertian terhadap nilai riil uang. Asal nilai kekayaannya tetap atau bertambah sedikit sudah cukup baginya untuk merasa untung. Selain itu fasilitas yang ditawarkan bank yang tergolong efektif dalam perhimpunan dana dari deposito antara lain perpanjangan saat jatuh tempo yang bisa dilakukan dengan sistem otomatis, pembayaran bunga yang bisa menambah pokok nominal sekaligus bisa masuk dalam rekening lain sebagai tabungan. Dengan adanya persaingan ketat antar bank maka perlu dicari faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perhimpunan deposito baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini akan berguna bagi suatu bank dalam melaksanakan proses perencanaan dan strategi pemasarannya. Menurut Usman (1987 : 29), tidak jarang bank-bank menetapkan suku bunga terselubung, yaitu suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi dari yang diinformasikan secara resmi melalui media massa dengan harapan tingkat suku bunga yang dinaikkan akan menyebabkan jumlah uang yang beredar akan berkurang karena orang lebih senang menabung daripada memutarkan uangnya pada sektor-sektor produktif atau menyimpannya dalam bentuk kas dirumah. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga terlalu rendah, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah karena
4 orang akan lebih senang memutarkan uangnya pada sektor-sektor yang dinilai produktif. Suku bunga yang tinggi akan mendorong investor untuk menanamkan dananya di bank daripada menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang memiliki tingkat resiko yang tinggi. Sehingga dengan demikian, tingkat inflasi dapat dikendalikan melalui kebijakan tingkat suku bunga (Tajul Khalwaty, 2000 : 144). Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi pemerintah tersebut, maka dalam hal ini pemerintah harus bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia. Adanya krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian, termasuk perbankan.inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5). Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 persen dan penyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Krisis yang demikian ini akan mengakibatkan beban hutang perusahaan terutama hutang-hutang dalam mata uang asing yang pembiayaannya tergantung dari bank menjadi besar karena bank sendiri mengalami kesulitan menyediakan likuiditas operasional sehari-hari. Akibat lebih lanjut, timbul Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan) operasional bank. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dikaji menjadi sebuah penelitian yang mencoba menganalisis mengenai seberapa jauh pengaruh tingkat suku bunga
5 deposito terhadap jumlah deposito dengan judul PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA PT. BRI (Persero).tbk UNIT WELERI-KENDAL PERIODE II. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut,maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah ada pengaruh antara tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri Kendal Periode ) Seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri Kendal Periode III. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode dan untuk mengetahui pengaruh dari faktor lain seperti tingkat pendapatan masyarakat, inflasi dan kebijakan pemerintah terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi banyaknya deposito sehingga dapat dibuat beberapa solusi apabila terdapat beberapa kendala yang muncul dalam deposito itu sendiri. b. Sebagai sarana pembelajaran yang digunakan untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam perkuliahan agar dapat diwujudkan dan menjadi bekal pada kehidupannya.
6 c. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan topik analisis faktor-faktor yang mempengaruhi deposito guna penelitian lebih lanjut. IV. Tinjauan Pustaka Landasan Teori Tingkat bunga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, baik pada tingkat makro maupun pada tingkat mikro. Dalam tingkat mikro, tingkat bunga merupakan harga yang mempunyai peranan dalam alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dipakai sekarang dan kemudian hari. Dalam makro, tingkat bunga merupakan faktor yang dapat berpengaruh pada tingkat harga umum, pendapatan dan kesempatan kerja (Landret, 1976 dalam Aditya Wardono, 1997). Secara teoritik kenaikan suku bunga akan membuat respon berbeda di kalangan masyarakat. Bagi penabung kenaikan suku bunga akan mendorong hasrat untuk meningkatkan tabunganya. Artinya secara tidak langsung meningkatnya gairah kerja penabung guna mendapatkan sisa konsumsi yang di gunakan untuk menambah keuntungan (bunga). Sedangkan bagi pengusaha kenaikan suku bunga berarti mereka harus menagalokasikan biaya produksinya untuk biaya harga (bunga) uang pinjaman lebih tinggi dari sebelumnya. Kebanyakan pengusaha tidak mau menanggung biaya harga ini maka cenderung akan berpikir untuk mengurangi produksinya. Bila suku bunga turun, akan menambah hasrat masyarakat untuk berkonsumsi, dengan begitu akan mengakibatkan bertambahnya jumlah uang beredar (JUB). Sedangkan bagi pengusaha, turunnya suku bunga akan memberikan peluang lebih besar untuk dapat meningkatkan output produksinya. Faktor produksi yang di miliki pengusaha akan berfungsi secara optimal karena ada dana yang terhitung murah
7 (bunga) yang bisa di gunakan untuk mengelolanya. Menurut Teori Klasik tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga. Menurut Kaum Klasik, tingkat bunga merupakan hasil interaksi antara tabungan (S) dan investasi (I). Makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya, pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan. Investasi juga tergantung atau merupakan fungsi dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi juga makin kecil. Begitu juga sebaliknya, makin rendah tingkat bunga maka pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana makin kecil. TEORI KLASIK TENTANG TINGKAT BUNGA Tingkat bunga tabungan i 1 i 2 investasi i investasi o s o Jumlah Rupiah Yang di Tabung dan di investasikan Gambar di atas memperlihatkan bahwa keseimbangan tingkat bunga ada di titik i 0, dimana jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para penabung akan saling bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun balik ke posisi i 0. Sebaliknya, apabila tingkat bunga
8 dibawah posisi ini, para pengusaha akan saling bersaing untuk memperoleh dana yang relatif jumlahnya lebih kecil. Persaingan ini akan mendorong tingkat bunga naik lagi ke i 0. Sedangkan menurut pandangan Keynes, tingkat bunga merupakan fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga di tentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang. Uang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi (GNP), sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP. TEORI KEYNES TENTANG TINGKAT BUNGA Tingkat bunga (%) Jumlah uang Liquidity preference Jumlah uang dan permintaan uang Permintaan akan uang mempunyai hubungan negatif dengan tingkat bunga. Dalam hal Keynes memberikan pernyataan, pertama bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun dibawah tingkat normal, makin banyak orang yakin bahwa tingkat bunga akan kembali ke tingkat normal. Jika mereka memegang surat berharga pada waktu tingkat bunga naik maka mereka akan menderita kerugian (capital loss). Mereka akan mrnghindari kerugian ini dengan cara mengurangi surat berharga yang di pegangnya dan dengan
9 sendirinya menambah uang kas yang dipegang, pada waktu tingkat bunga naik. Kedua, berkaitan dengan ongkos memegang uang kas. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya, apabila tingkat bunga turun berarti ongkis memegang uang kas juga makin rendah sehingga permintaan akan uang kas naik. Penelitian terdahulu 1) Judul : Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Deposito pada PT. BRI (Persero) Unit batu-malang. Penulis : Gyta Reinandari Tahun : 2002 Variabel : dependent yaitu jumlah Deposito variabel independent yaitu tingkat suku bunga Metode Analisis : Analisis regresi linear sederhana Hasil : Hasil penelitian di ketahui bahwa perubahan tingkat suku bunga deposito tidak berpengaruh terhadap perubahan jumlah dana deposito. Berdasarkan kesimpulan tersebut, bahwa pada masa sekarang ini faktor tingkat suku bunga tidak selalu menjadi faktor utama bagi masyarakat/nasabah untuk dipertimbangkan dalam menyimpan uang di bank, tapi ada faktor lain yang perlu
10 dipertimbangkan. 2) Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di indonesia Penulis Tahun : 2006 : Luciana Spica Almilia dan Anton Wahyu Utomo Variabel : Dependent yaitu investasi Independent yaitu perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets) serta LDR (Loan to Deposit) perbankan terhadap tingkat suku bunga deposito satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan pada Bank Umum di Indonesia. Hasil : Bahwa Likuiditas perekonomian, tingkat inflasi dan LDR berpengaruh secara positif terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Umum. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi, CAR dan ROA berpengaruh secara negatif terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Umum. 3) Judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia ( ) Penulis : Eko Apriyanto
11 Tahun : 2003 Variabel : Dependent yaitu Investasi Independent yaitu tingkat suku bunga Metode : Uji Kausalitas Granger Hasil : Tingkat suku bunga tidak mempunyai hubungan kausalitas terhadap permintaan investasi di Indonesia. Hipotesis Penelitian Dalam menyusun sebuah penelitian diperlukan adanya kesimpulan sementara yang digunakan untuk proses pengumpulan data dari hasil kajian penelitian tersebut sehingga dapat diuji kebenarannya apakah data tersebut layak digunakan atau tidak. Berdasarkan hasil dari kesimpulan sementara atau hipotesis yang ada maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : H1 : Tingkat suku bunga deposito tidak berpengaruh nyata dan berpengaruh nyata terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode H2 : Pendapatan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode H3 : Inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode H4 : Kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah deposito
12 pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode H5 : Keempat variabel bebas, yaitu tingkat suku bunga deposito, pendapatan masyarakat, inflasi dan kebijakan pemerintah bersama-sama mempengaruhi jumlah deposito pada PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal periode Kerangka Pemikiran Dalam kerangka pemikiran tersebut dapat di lihat bahwa jumlah deposito sebagai variabel dependent sedangkan tingkat suku bunga, pendapatan masyarakat, inflasi dan kebijakan pemerintah sebagai variabel independent. IV. Metode Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
13 1. Variabel Tergantung / Dependent variabel (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi suatu gejala. Adapun yang menjadi variabel tergantung dalam penelitian ini adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel X yaitu variabel Y = Jumlah Deposito 2. Variabel Bebas / Independent variable (X), yaitu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu gejala atau variabel yang mempengaruhi variabel tergantung / dependent variabel (Y). Dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas yaitu : X1 = Tingkat Suku Bunga Deposito X2 = pendapatan masyarakat X3 = inflasi X4 = kebijakan pemerintah Definisi Operasional : 1. Jumlah Deposito Yang dimaksud dengan jumlah deposito adalah jumlah seluruh deposito (deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call) yang berhasil dihimpun oleh perbankan baik bank negeri maupun swasta, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing dalam kurun waktu tertentu. 2. Tingkat Suku Bunga Deposito Tingkat suku bunga deposito adalah suatu harga penggunaan uang yang dapat diukur dari besarnya penggunaan uang dalam jangka waktu
14 tertentu yang disesuaikan dengan tingkat permintaan dalam pasar dana investasi sebagai imbalan atas penanaman dana pada deposito berjangka. 3. Pendapatan Masyarakat Pendapatan masyarakat merupakan Penurunan Produk Domestik Bruto (PDRB) setelah dikurangi dengan penyusutan dan pajak sehingga yang di gunakan adalah Produk Domestik Netto atas dasar biaya faktor atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional yaitu pendapatan dari masyarakat yang siap untuk di konsumsikan dari masyarakat Indonesia pada periode tertentu. 4. Inflasi Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang-barang secara terus menerus. Ini berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama suatu periode tertentu. 5. Kebijakan Pemerintah Kebijakan Pemerintah adalah kebijakan dalam penjaminan dana masyarakat atau yang berkaitan dengan moneter perbankan baik negeri maupun swasta. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Ari kunto : 1996:117). Masalah sampel akan terjadi apabila jumlah populasi terlalu besar dan menyebar. Apabila sampelnya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi ( Arikunto,1996 : 120 ).
15 Populasi Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sample itu di generalisasikan (Hadi,1990 :70) apabila sesearang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka, penelitiannya merupakan penerlitian populasi (Ari kunto 1996:115).Adapun populasi dalam penelitian ini adalah beberapa nasabah deposito dari PT. BRI (Persero).TBK Unit Weleri-Kendal. Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data dalam penelitian di maksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel. Dalam penelitian ini akan menggunakan data sekunder, maka menggunakan metode kualitatif yaitu pengumpulan data-data yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti yang hendak di kaji untuk memperoleh kerangka teoritis. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT. BRI (Persero).tbk Unit Weleri-Kendal yang telah mengalami beberapa proses pengolahan data sehingga sesuai dengan kebutuhan dari penelitian ini agar menunjang kelancaran proses pembuatan proposal. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tingkat suku bunga deposito, pendapatan masyarakat dan inflasi. Metode Analisis
16 Metode penelitian merupakan suatu cara yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat memenuhi karya ilmiah ( Hadi,1984 : 3 ).Dengan demikian metode ini dimaksudkan agar penelitian dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian ini, analisa dilakukan dengan analisis Regresi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda, yaitu analisis yang di gunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara masing-masing variabel bebas/independent, yaitu tingkat suku bunga deposito (X1), tingkat pendapatan masyarakat (X2), laju inflasi (X3) dan kebijakan pemerintah (X4) terhadap variabel tergantung/dependent, yaitu jumlah deposito (Y). Persamaan regresi berganda dengan empat variabel independent yang digunakan untuk menaksir variabel dependent adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + e Dimana : Y = Jumlah deposito X1 = Tingkat suku bunga deposito X2 = Pendapatan masyarakat X3 = Laju inflasi X4 = kebijakan pemerintah a adalah konstanta e adalah pengganggu b 1.. b 4 adalah koefisien regresi untuk variabel X 1, X 2, X 3, dan X 4. Persamaan regersi tersebut harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimated), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias.
17 Untuk menghasilkan keputusan BLUE (Best Linear Unbiased Estimated), maka harus memenuhi diantaranya empat asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear berganda, yaitu : a. Tidak boleh ada autokorelasi b. Tidak boleh ada heteokedastisitas c. Tidak boleh ada multikolonieritas d. Data berdistribusi normal Apabila salah satu dari empat asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimated). Model tersebut menyatakan bahwa jumlah deposito merupakan fungsi dari tingkat suku bunga, pendapatan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam penjaminan dana masyarakat yang telah memperhitungkan tingkat inflasi itu sendiri yang di masukan untuk menggambarkan kekuatan atau faktor dalam kenyataanya bersifat trend dan berpengaruh terhadap variasi perubahan variabel tidak bebas, tetapi tidak dapat di amati secara langsung. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian memerlukan waktu 3 bulan, mulai dari tahap pengumpulan sampai tahap pengolahan data. V. Daftar Pustaka 1). Iswardono, 1999, Suku Bunga diturunkan investasi meningkat, Jurnal Ekonomi
18 Bisnis, Vol 14, No 2. 2). Nopirin, Ph.D.1987.Ekonomi Moneter.BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta. LAMPIRAN
19 DEPOSITO RUPIAH A. DEPOSITO RUPIAH DENGAN NOMINAL < 100 JUTA KETERANGA N JANGKA WAKTU SUKU BUNGA CUONTER (%PA) MULAI DEPOSITO 01 BULAN 6.25 DEPOSITO 02 BULAN 6.25 DEPOSITO 03 BULAN DEPOSITO 06 BULAN 6.25 DEPOSITO 12 BULAN 6.25 DEPOSITO 18 BULAN DEPOSITO 24 BULAN Sumber : PT. BRI (Persero).tbk, diolah B. DEPOSITO RUPIAH DENGAN NOMINAL Rp.100 JUTA S/D 1 MILYAR KETERANGA N JANGKA WAKTU SUKU BUNGA CUONTER (%PA) MULAI DEPOSITO 01 BULAN 6.50 DEPOSITO 02 BULAN 6.50 DEPOSITO 03 BULAN DEPOSITO 06 BULAN 6.50 DEPOSITO 12 BULAN 6.50 DEPOSITO 18 BULAN
20 DEPOSITO 24 BULAN Sumber : PT. BRI (Persero).tbk, diolah
BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah meningkatkan arus perdagangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai landasan dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian yang dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang mengambil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak
1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di babbab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1998 yakni pada awal masa orde baru perekonomian Indonesia mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah,
Lebih terperinciNama : Aang Raka Ade Saputra Npm : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Ilmu Ekonomi
Nama : Aang Raka Ade Saputra Npm : 0611010030 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Ilmu Ekonomi ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BEI SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak berdiri bank-bank pemerintah maupun swasta dan kondisi dunia perbankan di Indonesia telah banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah ditegaskan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian. Inflasi merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan sektor perbankan sangat dibutuhkan dalam perekonomian maupun lingkungan masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sangat bergantung pada keberadaan sektor perbankan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008 perbankan Indonesia mulai terkena dampaknya dari krisi global tersebut. Dampak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pengaruh Variabel Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Bunga Deposito Syakir (1995) dalam penelitiannya yang mengambil judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi yang dapat berperan dalam mendukung kegiatan perekonomian salah satunya adalah Dunia perbankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam perekonomian di setiap negara, merupakan sebuah alat yang dapat mempengaruhi suatu pergerakan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian suatu negara didukung oleh adanya suntikan dana dari pihak pemerintah baik melalui Lembaga Keuangan Bank (selanjutnya disingkat menjadi LKB) ataupun Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan keuangan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, tidak terlepas dari besarnya kemampuan perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kehidupan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan
Lebih terperinciANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC
ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC (Studi Empiris Pada Bank Persero Yang Go Public Tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara memerlukan pola pengaturan dan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan merupakan lembaga yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan perekonomian suatu negara dan bank adalah salah satunya. Bank berperan sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Uang Bank mempunyai fungsi sebagai lembaga perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Bank dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan memberikan kontribusi yang besar di Indonesia. Lembaga keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perbankan telah berkembang pesat, bank berperan sangat penting mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara. Bank sebagai lembaga keuangan memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan kunci perekonomian suatu negara, baik itu negara yang sedang berkembang maupun negara yang telah maju. Bank mempunyai peranan penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Umum Suku Bunga Keynes berpendapat bahwa suku bunga itu adalah semata-mata gejala moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena tingkat bunga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit. Dari definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban dan sangat menyusahkan, sebaliknya bank bank lain bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan bank umum dekade 1990-an merupakan tugas yang amat menantang. Kondisi perekonomian yang semakin sulit, terjadinya perubahan peraturan yang cepat, persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kontribusi nyata dari sektor perbankan. Sesungguhnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia tergolong ke dalam negara yang mengalami perkembangan dan pembangunan ekonomi yang cukup pesat. Perkembangan dan pembangunan ekonomi disuatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, masalah perekonomian adalah hal yang sangat penting dalam membangun suatu negara untuk menjadi negara yang lebih baik bahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan suatu industri jasa yang sangat dominan dan menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan perbankan sangat dirasakan manfaatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional menghadapi masalah yang dapat membahayakan kelangsungan usaha perbankan serta merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya perekonomian, karena dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya bank pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan kerja serta kemampuan lainnya pada suatu perusahaan. Sama seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan hal penting di dalam berbagai kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan meningkatkan kinerja dan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua pelaku usaha prinsipnya adalah mencari laba, bisa dikatakan berusaha untuk meningkatkan labanya. Hal inilah yang menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM DI INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM DI INDONESIA Oleh: Luciana Spica Almilia dan Anton Wahyu Utomo STIE Perbanas Surabaya Abstract This research has a purpose
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Bank dan lembaga keuangan lainnya memiliki dua kegiatan utama,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia mengakibatkan menurunnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam terhadap dolar Amerika Serikat. Dari tingginya
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan suatu usaha, sebab kebanyakan kasus kebangkrutan suatu usaha bermula dari adanya financial distress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Bank Indonesia dan menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, karena sebagian besar penduduk Indonesia berada di daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi sedangkan yang lain adalah lembaga keuangan non-bank (LKBB). Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang terlibat dalam suatu pembiayaan ekonomi sedangkan yang lain adalah lembaga keuangan non-bank (LKBB). Bank menurut Undang-Undang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan sektor perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional dalam mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan termasuk perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang menginginkan adanya perkembangan dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan yang berkelanjutan. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Bab 1 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan. Tahun 1998-1999 adalah tahun peralihan, di mana pada tahun-tahun ini Indonesia menghadapi banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional. Sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik skala pendek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 1. Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu negara dan dengan cepat berimbas ke negara lain. Salah satu bukti konkretnya adalah krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di masyarakat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini, khususnya dibidang moneter adalah tentang permintaan uang. Kontroversi tersebut berawal dari dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, tingkat kebutuhan masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan sengit antar bank dalam penghimpunan dana masyarakat (giro, tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank komersil mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah membuat beberapa bank konvensional dilikuidaasi karena tidak mampu melaksanakan kewajiban terhadap nasabah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap aktivitas ekonomi memerlukan jasa perbankan untuk memudahkan transaksi keuangan. Di
Lebih terperinci