BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
|
|
- Yenny Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Tentang Departemen Sejarah Departemen Departemen Luar Negeri Republik Indonesia atau DEPLU RI berdiri pada 19 Agustus DEPLU merupakan salah satu departemen yang pertama kali di bentuk setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus Tugas departemen ini adalah berperan dalam menjalankan diplomasi untuk mendapatkan simpati, dukungan dan menggalang solidaritas teman-teman disegala bidang dan dengan berbagai macam upaya untuk mendapat pengakuan dari masyarakat internasional atas kemerdekaan Indonesia. Karena bertugas menangani masalah luar negeri, DEPLU mewakili pemerintah Indonesia membuka perwakilan di negara lain yang bertugas dalam berpartisipasi suatu perundingan serta membuat persetujuan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan negara tersebut. Saat ini Indonesia memiliki 119 perwakilan Indonesia di 86 negara. Tugas utama DEPLU untuk masa sekarang ini lebih kearah dalam hal memagari potensi disintegrasi bangsa, pemulihan ekonomi, peningkatan citra Indonesia, meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI. 77
2 Tentang Puskom(Pusat komunikasi) Sejarah Puskom Pusat Komunikasi terbentuk pada tahun 1980, sesuai dengan surat keputusan menteri luar negeri tahun tersebut, Pusat Komunikasi awal merupakan penggabungan dari 2 unit eselon II di lingkungan DEPLU, yaitu biro komunikasi dan biro sandi. Kedua biro ini digabung karena mengingat adanya kesamaan tugas dan fungsi, sehingga disederhanakan menjadi 1 unit eselon II yang dinamakan Pusat Komunikasi yang dipimpin oleh seorang kepala bagian Visi dan Misi Puskom Pernyataan Visi dan Misi Pusat Komunikasi telah dicantumkan dalam Rencana Strategis Pusat Komunikasi Tahun , yang memuat visi dan misi sebagai berikut. 1. Pernyataan Visi Menghadapi tantangan Pusat Komunikasi di masa kini dan masa yang akan datang, dipandang perlu adanya persamaan visi dari seluruh jajaran Pusat Komunikasi, baik tingkat Pimpinan maupun pelaksana yang akan dijadikan komitmen bersama, yaitu sebagai berikut : Menjadi unit pengelola Komunikasi dan Persandian yang handal melalui dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka
3 79 mendukung keberhasilan pelaksanaan visi dan misi Departemen Luar Negeri 2. Pernyataan Misi Dengan memperhatikan visi di atas, terbentang suatu tantangan yang perlu dihadapi bersama oleh segenap jajaran Pusat Komunikasi. Tantangan tersebut perlu dijabarkan lebih lanjut agar mendekati kenyataan yang mungkin dapat dicapai. Untuk itu ditetapkan pernyataan misi sebagai berikut : a. Mewujudkan Pusat Komunikasi sebagai Satuan Kerja terdepan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka peningkatan layanan pemberitaan di Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI; b. Mendukung Satuan Kerja Departemen Luar Negeri untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien dengan optimalisasi penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi; c. Mewujudkan Sistem Informasi Departemen Luar Negeri yang handal dan terpadu dalam rangka penerapan kebijakan E- Government di bidang diplomasi melalui tahapan yang realistik dan terukur.
4 Kegiatan dan Tugas Puskom Pusat Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Departemen Luar Negeri di bidang pelaksanaan, pembinaan, dan pengamanan pemberitaan serta pengelolaan sistem informasi dan komunikasi Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI. Sesuai dengan surat keputusan nomor : 02/A/OT/VIII/2005/01 Tahun 2005, dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Komunikasi menyelenggarakan fungsi: Pelaksanaan urusan persandian, komunikasi, dan sistem informasi. Pelaksanaan pemberitaan di lingkungan Departemen Luar Negeri dan koordinasi program pemberitaan instansi lainnya dari/dan ke Perwakilan RI. Pelaksanaan pengamanan pemberitaan di lingkungan Departemen Luar Negeri danperwakilan RI Pelaksanaan pengoperasian, pemberian pelayanan penggunaan sarana komunikasi dan pengawasan pelaksanaan pengembangan,serta supervisi dan pemeliharaan aplikasi sistem informasi. Pelaksanaan pengembangan perangkat teknologi informasi. Pelaksanaan administrasi Pusat Komunikasi Struktur Organisasi
5 81
6 Gambar 3.1 Struktur Organisasi DEPLU 82 81
7 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Puskom DEPLU 83 82
8 Bagian-bagian Puskom Puskom terdiri dari : a. Bidang Persandian dan Telekomunikasi. b. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi. c. Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan. d. Bagian Tata Usaha. e. Kelompok Jabatan Fungsional Peran masing-masing bagian : a. Bidang Persandian dan Telekomunikasi Bidang Persandian dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pusat Komunikasi di bidang pembinaan dan pelaksanaan sistem persandian Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI serta pendistribusian, transmisi, dan dokumentasi berita. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Persandian dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kegiatan operasional bidang pemberitaan dan persandian di lingkungan Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI. 84
9 85 2. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberitaan dan transmisi pemberitaan. 3. Pelaksanaan distribusi dan transmisi pemberitaan. 4. Penyelenggaraan pemantauan lalu lintas berita, dokumentasi serta pembuatan statistik dan pelaporan. 5. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian administrasi dan teknis telekomunikasi. Bidang Persandian dan Telekomunikasi terdiri dari : 1. Subbidang Distribusi 2. Subbidang Distribusi mempunyai tugas melakukan distribusi dan transmisi berita dilingkungan Departemen Luar Negeri, Perwakilan RI dan instansi pemerintah lainnya. 3. Subbidang Dokumentasi Berita. 4. Subbidang Dokumentasi Berita mempunyai tugas melakukan dokumentasi dan pengendalian lalu lintas pemberitaan. b. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pusat Komunikasi di bidang pemgembangan dan pelaksanaan kebijakan teknis
10 86 pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi,dan jaringan telepon di lingkungan Departemen Luar Negeri. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan komunikasi menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan pelaksanaan koordinasi pembangunan sistem informasi Departemen Luar Negeri. 2. Pengembangan dan pelaksanaan pembangunan sistem jaringan komputer Departemen Luar Negeri. 3. Pelaksanaan urusan perangkat keras dan lunak serta sistem jaringan komputer Departemen Luar Negeri. 4. Pengawasan dan pelayanan fasilitas teknologi informasi Departemen Luar Negeri. 5. Pelaksanaan urusan jaringan dan sistem telepon Departemen Luar Negeri. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi terdiri dari : 1. Subbidang Jaringan dan Aplikasi Sistem Informasi Subbidang Jaringan dan Aplikasi Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pengelolaan jaringan
11 87 komputer dan mengkoordinasikan pengembangan aplikasi sistem informasi Departemen Luar Negeri. 2. Subbidang Sistem dan Jaringan Telepon Subbidang Sistem dan jaringan Telepon mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem dan jaringan telepon Departemen Luar Negeri. c. Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pusat Komunikasi di bidang kebijakan teknis pengamanan, pengembangan teknologi sistem persandian Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI serta pemeliharaan sarana persandian dan telekomunikasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan pengamanan fisik, personil dan materil persandian dan telekomunikasi Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI. 2. Pelaksanaan pembuatan standarisasi pengamanan, persandian dan telekomunikasi yang digunakan di Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI. 3. Pelaksanaan urusan sarana dan prasarana persandian serta telekomunikasi.
12 88 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana materil persandian dan telekomunikasi. Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan terdiri dari : 1. Subbidang Pengamanan Subbidang Pengamanan mempunyai tugas melakukan pengamanan fisik, materil, personil komunikasi, dan persandian di lingkungan Pusat Komunikasi Departemen Luar Negeri serta pengawasan pelaksanaan pengamanan komunikasi dan persandian di Perwakilan RI. 2. Subbidang Pemeliharaan Subidang Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana komunikasi, persandian, dan sarana peralatan penunjang lainnya serta pengawasan pelaksanaan pengelolaan pemeliharaan sarana komunikasi dan persandian di Perwakilan RI. d. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pusat komunikasi di bidang kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga Pusat komunikasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi seperti berikut :
13 89 1. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja Pusat Komunikasi. 2. Pelaksanaan urusan kesekretariatan dan pembuatan laporan pelaksanaan tugas Pusat Komunikasi. 3. Pelaksanaan perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian dan urusan rumah tangga Pusat Komunikasi. 4. Pelaksanaan perencanaan dan pengelolaan anggaran Pusat Komunikasi. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1. Subbagian Kepegawaian Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan sumber daya manusia dan melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. 2. Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan anggaran, keuangan, dan gaji pegawai. 3. Subbagian Rumah Tangga Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan umum dan kerumahtanggaan Pusat Komunikasi. e. Kelompok Jabatan Fungsional
14 90 Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Pusat Komunikasi Departemen Luar Negeri mempunyai tugas melakukan kegiatan jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Pusat Komunikasi Departemen Luar Negeri terdiri dari Jabatan Fungsional Sandiman dan Operator Transmisi Sandi serta jabatan fungsional lainnya. 3.3 Diagram Aliran Data yang Sedang Berjalan Sistem Penerimaan Pegawai Berikut ini adalah sistem penerimaan pegawai Puskom (Pusat Komunikasi) di DEPLU. Sistem ini terdiri beberapa tahapan,yaitu : 1. Dalam proses perekrutan pegawai Pusat Komunikasi, sepenuhnya bekerja sama dan ditangani oleh Biro Kepegawaian melalui seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Departemen Luar Negeri. 2. Setelah melakukan perekrutan, maka para calon pegawai di minta untuk mengirimkan berkas/persyaratan sesuai yang diminta. 3. Berkas yang lulus seleksi administrasi akan diproses untuk menghasilkan Kartu Ujian Kartu ujian ini berfungsi sebagai permit bagi setiap pelamar untuk mengikuti Ujian Seleksi di Puskom. 4. Setelah seluruh tahap seleksi dilakukan maka calon calon pegawai yang lulus seleksi akan diserahkan ke Unit Kerja yang membutuhkan sesuai dengan formasi yang ada, jika tidak lulus maka pegawai tersebut harus mendaftar ulang lagi di kesempatan lain (pendaftaran berikutnya).
15 91 5. Sub Bagian Kepegawaian Pusat Komunikasi akan mencatat dan mengarsipkan data pribadi setiap calon pegawai yang lulus seleksi.
16 92 Diagram Sistem Penerimaan Pegawai Biro Kepegawaian Sub bag Kepegawaian CPNS Start Surat Keterangan penambahan Pegawai Proses Penerimaan Pegawai Oleh Biro Kepegawaian Mendapatkan Kartu Ujian Menerima kartu ujian Proses Hasil ujian calon Pegawai Menerima hasil ujian Ujian Seleksi Daftar Pegawai yang lulus ujian Daftar Pegawai yang diterima Gambar 3.3 Diagram Alir Dokumen Penerimaan Pegawai Puskom
17 Sistem Absensi Pegawai Sistem absensi pegawai Puskom terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya adalah : 1. Pegawai melakukan absen harian. 2. Data kehadiran setiap pegawai ini akan dicatat dan disimpan di dalam file dan di serahkan kepada Sub Bagian Kepegawaian 3. Setiap bulannya, absensi harian ini akan dicetak kemudian akan dicek oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian Pusat Komunikasi. 4. Setelah dilakukan pengecekan, maka akan dilaporkan ke Biro Kepegawaian Departemen Luar Negeri.
18 94 Diagram Sistem Absensi Pegawai Pegawai Sub Bagian Kepegawaian Biro Kepegawaian Start Mengambll Kertas Absensi Dari tempat kerja sub bagian masing masing Kertas Absensi Mengisi Data Absensi Data Absensi yang sudah diisi Data Absensi yang sudah diisi Rekapitulasi absen Dokumen Hasil Rekapitulasi Dokumen absensi pegawai Dokumen Absensi Pegawai
19 95 Gambar 3.4 Diagram Alir Dokumen Absensi Pegawai Puskom Sistem Mutasi Kepangkatan Pegawai Berikut ini adalah diagram alir mutasi kepangkatan pegawai pada puskom. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Perpindahan pegawai dilakukan atas dasar penunjukkan langsung oleh Kepala Pusat Komunikasi. 2. Setelah itu akan turun Surat Keputusan (SK) yang ditujukan kepada yang bersangkutan dan bidang yang akan ditempatkan. 3. Di tempat yang baru, pegawai yang bersangkutan lapor ke Kepala Bidang yang baru untuk kemudian bekerja sesuai dengan tugasnya di tempat yang baru. 4. Sub Bagian Kepegawaian akan mencatat perpindahan setiap pegawai dan mengarsipkannya.
20 96 Diagram Sistem Perpindahan (Mutasi) Pegawai PusKom Sub Bagian Kepegawaian Kepala Puskom Pegawai Mulai Pembuatan SK Pengajuan Mutasi Menerima pengajuan nama SK Pengajuan Mutasi Daftar Pengajuan Nama Menceta k SK t i Pengajuan Nama SK Hasil SK Hasil Mutasi Mutasi SK Hasil Mutasi SK Hasil Mutasi SK Hasil Mutasi Gambar 3.5 Diagram Alir Dokumen Perpindahan (Mutasi) Pegawai Puskom
21 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan sistem yang sedang berjalan dalam suatu departemen atau perusahaan secara umum. Pegawai CPNS Data Absensi Kartu Ujian Hasil Ujian SK Hasil Mutasi SK Hasil Mutasi SK Pengajuan Mutasi Daftar pegawai yang diterima Daftar pegawai yang diterima SK Hasil Mutasi Kepala Puskom SK Penambahan Pegawai Dokumen Absensi Pegawai Sub Bag Kepegawaian Gambar 3.6 Diagram Konteks
22 Diagram Nol Gambar 3.7 Diagram Nol
23 Analisis Kebutuhan Sistem Sistem informasi yang dibutuhkan oleh divisi Puskom membutuhkan sistem yang dapat membantu mereka dalam pemeriksaan data-data pegawai yang ada didalam divisi tersebut, sistem ini juga dapat digunakan oleh pegawai Puskom untuk mengetahui informasi tentang status mereka dalam divisi Puskom tersebut dan daftar riwayat mereka serta karir mereka selama bekerja di departemen tersebut. Sistem ini digunakan juga oleh kepala Puskom untuk mengetahui datadata pegawai pada divisi itu dan memudahkan dalam pembuatan laporan. Dalam sistem ini, terdapat seorang admin yang berwenang dalam mengolah dan mengatur data-data pegawai di divisi Puskom. Sistem yang diinginkan oleh Puskom berbasis web intranet yang berguna dalam menyimpan data pegawai yang ada pada divisi Puskom dan berguna dalam pembuatan laporan akan keadaan tiap pegawai, misalnya : dalam melihat jumlah pegawai yang akan pensiun di tahun yang di-input oleh admin, dan melihat suratsurat penting yang dimiliki tiap pegawai (surat keputusan naik pangkat, mutasi, dan lain-lain). Dalam sistem ini, tidak dibutuhkan memiliki konfigurasi tinggi sehingga dapat digunakan pada komputer-komputer yang sudah ada didalam departemen. Penggunaan sistem ini juga, ada beberapa fungsi yang ditampilkan untuk user tertentu, sehingga tidak semua user dapat melihat semua menu yang tersedia dalam sistem yang akan di buat, kecuali admin. Admin dapat melihat semua menu-menu yang tersedia di dalam sistem.
24 Permasalahan yang Dihadapi Setelah menganalisa sistem yang ada, serta melihat dari data-data yang didapat dari hasil wawancara yang telah dilakukan, maka penulis menemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh divisi Puskom DEPLU sebagai berikut : 1. Pendataan secara manual yang saat ini dilakukan memakan banyak waktu dan biaya. Jika terjadi kesalahan dalam pencatatan data, maka harus dilakukan pencatatan ulang dari awal sehingga pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien dan juga faktor human error yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan dalam pencatatan serta dapat terjadinya kemungkinan hilangnya data, misalnya terjadi suatu bencana alam (gempa bumi, kebakaran, dan lainlain) yang mengakibatkan data-data tersebut hilang. 2. Keamanan data kurang terjamin Seluruh data yang tersimpan dalam bentuk kertas dan disimpan di dalam 1 tempat yang dapat di access oleh semua pegawai yang di divisi tersebut, maka dari itu, data bisa diubah dan mengakibatkan keakuratan data tidak terjamin. 3. Kesulitan dalam pencarian data Data-data yang dicatat secara manual akan terus bertambah setiap waktunya. Dengan demikian, jika departemen ini membutuhkan data seorang pegawai, akan memakan waktu yang cukup lama untuk mendapatkannya.
25 Solusi Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan diatas, maka solusi pemecahan terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah sebagai berikut. 1. Merancang suatu sistem aplikasi basisdata pencatatan data pegawai bagi Puskom. Database ini akan menyimpan data-data yang bersifat aktual yang nantinya akan mempermudah dalam pencarian data. 2. Memberikan pengamanan terhadap data-data pegawai yang ada sehingga tidak mudah hilang. 3. Membuat aplikasi berbasiskan web sehingga pegawai dengan mudah dapat melihat informasi mengenai pegawai karena dengan sangat mudah d akses. 4. Memberikan hak akses kepada pegawai untuk melihat data pegawai dengan password yang hanya diketahui oleh pegawai. Dengan adanya sistem aplikasi basisdata pencatatan data pegawai, maka diharapkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Puskom dapat teratasi. Serta dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja pegawai pada Puskom. 3.9 Sistem Yang Diusulkan Setelah melakukan analisis pada sistem yang berjalan, kami mencoba melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut. Perbaikan tersebut ada pada
26 102 sistem absensi dimana kami menambahkan absensi bulanan yang merupakan akumulasi absensi harian dan absensi tahunan yang merupakan akumulasi absensi bulanan. Sistem yang ada masih bersifat manual dan kami berusaha untuk memperbaharuinya menjadi sistem yang lebih terkomputerisasi dan memiliki basis data yang lebih kompleks Informasi Kebutuhan User Tabel 3.1 Informasi Kebutuhan User No. Nama Entitas Syarat Informasi 1. Pegawai Data_NIP Data_KdBagian Data_Golongan Data_Password Data_Status Data_Nama Data_KdKarpeg Data_TempatLahir Data_TanggalLahir Data_Gender Data_StatusKepegawaian Data_StatusPerkawinan Data_Agama
27 103 Data_Alamat Data_NoTelpRumah Data_NoTelpSelular Data_ Data_Photo 2. Pangkat Data_Golongan Data_Pangkat 3. Bagian Data_KdBagian Data_NamaBagian 4. Anak Data_KdAnak Data_Nama Data_TempatLahir Data_TanggalLahir Data_Gender Data_Pekerjaan Data_Status 5. Keluarga Data_KdKeluarga Data_Nama Data_TempatLahir Data_TanggalLahir Data_Pekerjaan Data_PrientasiPDLN Data_Tahun
28 Pendidikan Data_KdPendidikan Data_TingkatPendidikan Data_NamaSekolah Data_NoIjazah Data_TahunLulus Data_Tempat 7. Pelatihan Data_KdPelatihan Data_NamaKursus Data_NoSTTP Data_Tahun Data_Instansi Data_Tempat 8. Penghargaan Data_KdPenghargaan Data_NamaPenghargaan Data_TahunPerolehan Data_Instansi 9. SK Data_NoSK Data_Perihal 10. Absen Data_KdAbsen Data_Tanggal 11. Pesan Data_KdPesan Data_IsiPesan
BAB 1 PENDAHULUAN. yang menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa pada saat ini masih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyimpanan dan pengolahan data yang efektif dan efisien sampai sekarang ini masih menjadi suatu masalah baik bagi perusahaan maupun lembaga pendidikan. Pada jaman
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 98 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciInformasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;
- 2 - Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KOTA
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah
Lebih terperinciDATA / PROFIL UNIT KERJA
DATA / PROFIL UNIT KERJA Identitas Unit Kerja : BADAN KEPEGAWAIAN KOTA MOJOKERTO Dasar Terbentuknya Unit Kerja : Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI
PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
Lebih terperinci-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Kementerian Kementerian energi dan sumber daya mineral merupakan lembaga pertama negara yang menangani pertambangan di Indonesia
Lebih terperinci(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan;
BAB XXVIII BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 558 Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: 1.
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH
1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan Dasar hukum terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Salah satu tanggung jawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian Sekretariat adalah salah satu bagian atau divisi yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Salah satu tanggung jawab pada bagian ini
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang
Lebih terperinciRenstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA
PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 25 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967, mengamanatkan bahwa pengurusan hutan pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan manfaat
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 1998 TENTANG BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 143 TAHUN 1998 TENTANG BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna pembinaan dan pembangunan administrasi
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MASING MASING JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);
KEPPRES 143/1998, BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 143 TAHUN 1998 (143/1998) Tanggal: 14 SEPTEMBER 1998 (JAKARTA) Tentang: BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Sejak terbentuknya Kabinet Republik Indonesia I dengan sistem presidensiil tanggal 19 Agustus 1945, maka wewenang dan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI, Mengingat
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya
Lebih terperinciBUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MASING-MASING JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.
No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinci- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh
Lebih terperinci2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.73, 2015 KEMENKES. Sasaran Kerja Pegawai. Penyusunan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008 TE NT AN G PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 12 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 12 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA KABUPATEN KLATEN DENGAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur kurang lebih selama tiga bulan, penulis melaksanakan beberapa
Lebih terperinciRINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (Permentan No.30 Tahun 2011) A. BAGIAN ORGANISASI 1. Subbagian Evaluasi Organisasi Subbagian Evaluasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciB a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON SALINAN RANCANGAN NOMOR 86 TAHUN 2016, SERI D. 35 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 86 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA LANGSA,
QANUN KOTA LANGSA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LANGSA DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN 2010 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN PENDIDIKAN, PELATIHAN KOTA BANJARBARU DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Lebih terperincidipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan pegawai Kementerian Koperasi
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR
Lebih terperinciMENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja atau yang pada beberapa waktu lalu disebut dengan Penetapak kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (BPMPPTSP) KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG FUNGSI BADAN, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PEMADAM KEBAKARAN
Lebih terperinciSEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Lebih terperinciSIKWEBAND, Sistem Informasi
PENGANTAR Sistem Informasi Kepegawaian Poltekkes Kemenkes Gorontalo adalah aplikasi berbasis web dan Android yang dirancang untuk menangani berbagai hal dalam pengurusan kepegawaian mulai dari pengisian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada sub bagian kepegawaian dan umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 2007 SERI PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang telah dibentuk
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciinformasi internal dan eksternal serta publikasi.
- 153 - Paragraf 12 Biro Humas, Protokol dan Umum Pasal 165 (1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta
Lebih terperinci