ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE Ardea Frandiko Drs. R. Djoko Sampurno, MM ABSTRACT This study to analyze the factors affecting the performance of Conventional Banks in Indonesia by using the CAMELS analysis period Banking is one sector that many transactions in foreign currency, its performance is determined could be affected by exchange rate movement. In addition to currency exchange rates, there are several other macroeconomic factors are also considered to affect bank performance. Assessed based on bank performance analysis CAMELS financial ratios which are widely used in the measurement conditions and the financial performance of banks in the world that also has been defined in the banking regulations in Indonesia. Financial factors analyzed in CAMELS analysis are capital adequacy, asset quality, management quality, earning ability, liquidity, and sensitivity to market risk. Sampling technique used is purposive sampling and the number of samples used were 5 of conventional banks in Indonesia. Variables used in this study, the performance of banks based on CAMELS analysis as the dependent variable and the exchange rate, inflation rates, interest rates and money supply as an independent variables. Data obtained from publications of Bank Indonesia. Analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results showed that in some conventional commercial banks in Indonesia, which are Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA) and Bank CIMB Niaga, the effects of changes in currency exchange rate movement and changes in variables other macroeconomic financial performance of banks against the object is not the same in one bank to another. This difference depends on the composition of bank assets and liabilities denominated in domestic currency and foreign exchange. These differences reflect the complexity of the bank's financial performance ratios based on CAMELS ratio are not only dependent on one or several specific variables but it is the interaction of several different conditions and variables. Keywords: exchange rates, macroeconomics, bank performance, CAMELS.

2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu industri yang memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi nasional. Kinerja yang baik dari sektor perbankan diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan investor sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Kinerja bank sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor-faktor yang berasal dari kondisi makroekonomi. Perubahan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi dalam berbagai industri terutama dalam industri yang banyak melakukan transaksi dalam mata uang asing. Salah satu industri yang terkait langsung dengan perubahan nilai tukar mata uang adalah sektor perbankan. Jika bank tersebut tidak memiliki manajemen nilai tukar mata uang yang baik, hal tersebut akan mengakibatkan kerugian keuangan bagi bank. Kinerja keuangan bank sendiri dapat diukur melalui analisis rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan bank. Beberapa kriteria yang sering digunakan dalam mengukur kinerja keuangan bank adalah profitabilitas, likuiditas, kualitas asset, sikap terhadap resiko, dan strategi manajemen. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Penerapan CAMELS sebagai alat penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No6/10/PBI/2004 tanggal 12 aplril 2004 dan surat edaran Bank Indonesia No6/23/DPNP tanggal 31 mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Analisis CAMELS dinilai berdasarkan laporan keuangan publikasi bank yaitu berdasarkan faktor-faktor cakupan capital adequacy, asset quality, management quantity earning, dan liquidity. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu dimana terjadi research gap (inkonsistensi penelitian) antara penelitian satu dengan penelitian lainnya :

3 Lestari dan Toto Sugiharto (2007) yang menyebutkan bahwa indikator ekonomi Inflasi, Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar, Suku Bunga SBI tidak memiliki pengaruh terhadap rasio ROA, ROE dan LDR Neni Supriyanti (2008) menemukan bahwa dari hasil penelitiannya didapati bahwa Tingkat Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, dan Tingkat Suku Bunga BI berpengaruh terhadap ROA. Panayiotis P. Athanasoglou, Sophocles N. Brissimis, Matthaios D. Delis (2005) mengenai Bank-specific, industry-specific and macroeconomic determinants of bank profitability. Penelitian ini dilakukan pada sektor perbankan Yunani ( ). Penelitian ini menyimpulkan bahwa Inflasi, Ownership berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank, Size, berpengaruh positif pada profitabilitas. Demirguic-Kunt dan Huizinga (1998) mengunakan sampel bank umum dimana terdapat unsur risiko dan keuntungan dari bunga. Pada penelitiannya terdapat suatu hal yang unik. Kunt menjelaskan bahwa inflasi justru berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Dari uraian di atas maka peneliti memilih penulisan ini dengan judul: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena gap dan research gap yang terjadi dapat diketahui bahwa, krisis ekonomi dunia kembali terjadi pada tahun 2008 yang menyebabkan perlambatan ekonomi dunia dalam berbagai sektor, termasuk juga dalam sektor perbankan. Pada saat krisis ekonomi seperti ini banyak ketidakstabilan yang terjadi dalam makroekonomi suatu Negara. Salah satu indikator makroekonomi yang fluktuatif adalah nilai tukar mata uang. Perbankan salah satu sektor yang banyak melakukan transaksi mata uang asing, kinerja bank dapat dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang sesuai dengan fenomena yang terjadi pada tahun Diliahat dari research gap. Panayiotis P. Athanasoglou, Sophocles N.

4 Brissimis, Matthaios D. Delis (2005) mengenai Bank-specific, industry-specific and macroeconomic determinants of bank profitability. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Inflasi, Ownership berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank, Size, berpengaruh positif pada profitabilitas. Serta Neni Supriyanti (2008) menemukan bahwa dari hasil penelitiannya didapati bahwa Tingkat Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, dan Tingkat Suku Bunga BI berpengaruh terhadap ROA. Dimana perubahan mata uang serta makroekonomi yang terjadi menyababkan terjadinya perubahan pada kinerja perbankan. Selain nilai tukar mata uang sebagai salah satu faktor makroekonomi yang dinilai mempengaruhi kinerja bank, terdapat beberapa faktor makroekonomi lainnya yang juga dapat mempengaruhi kinerja bank. Faktor-faktor tersebut antara lain: tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar. Rumusan masalah pada analisis perubahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika terhadap kinerja keuangan Bank Umum Konvensional di Indonesia dengan menggunakan analisis rasio kuantitatif CAMELS berdasarkan Laporan Keuangan Publikasi Bank periode 2005 s/d 2010, dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana pengaruh perubahan nilai tukar mata uang terhadap kinerja keuangan Bank Umum Konvensional di Indonesia berdasarkan nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR)? b. Bagaimana pengaruh perubahan tingkat inflasi terhadap kinerja keuangan Bank Umum Konvensional di Indonesia berdasarkan nilai komposit ratarata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR)? c. Bagaimana pengaruh perubahan suku bunga terhadap kinerja keuangan Bank Umum Konvensional di Indonesia berdasarkan nilai komposit ratarata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR)? d. Bagaimana pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap kinerja keuangan Bank Umum Konvensional di Indonesia berdasarkan nilai

5 komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR)? APYD/M, TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Nilai Tukar Mata Uang Menurut mankiw (2007), nilai tukar mata uang antara dua Negara adalah harga mata uang yang digunakan oleh penduduk Negara-negara tersebut untuk saling melakukan perdagangan antara satu sama lain. Sedangkan menurut Abimanyu (2004) menyatakan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga mata uang relative terhadap mata uang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar mencakup dua mata uang yang titik keseimbangannya ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari kedua mata uang, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain yang dipergunakan dalam melakukan perdagangan antara kedua Negara dimana nilainya ditentukan oleh penawaran dan permintaam dari kedua mata uang Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus (Rahardja, 2008). Dari definisi ini, terdapat tiga komponen yang harus dipenuhi agar suatu kondisi dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu kenaikan harga, bersifat umum dan berlangsung terus-menerus. Kenaikan harga satu atau dua barang saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi, sebaliknya apabila terjadi kenaikan harga yang terus meluas kepada barang-barang lainnya Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga (interest rate) adalah harga atau biaya kesempatan (opportunity) atas penggunaan atau uang yang harus dibayar karena daya beli (purchasing power) dana tersebut pada saat sekarang. Bagi pengguna dana atau peminjam, tingkat suku bunga adalah biaya untuk penggunaan dana lebih awal, sedangkan bagi yang meminjamkan dana atau investor, tingkat suku bunga adalah

6 pendapatan karena penundaan kesempatan untuk menggunakan dana tersebut. Terhadap berbagai tingkat suku bunga dalam perekonomian, antara lain suku bunga kredit komersial, suku bunga kredit konsumtif, suku bunga berbagai jenis obligasi, dsb Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat (Rahardja, 2008). Berdasarkan sisi penawaran uang (money supply), para ekonom mengelompokan uang beredar ke dalam dua jenis, yaitu M1 dan M2. M1 adalah uang sempit (narrow money) atau uang transaksi, maksutnya adalah jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal, yaitu uang logam dan uang kertas dan uang giral, yaitu uang dalam rekening koran yang diambil setiap waktu. M2 lebih luas lagi dari M1, yaitu M1 ditambah dengan tabungan, deposito berjangka dan mutual funds. Secara teknis, yang dihitung sebagai uang beredar adalah uang yang benar-benar berada di tangan masyarakat. Uang yang berada di bank, baik bank umum maupun bank sentral, serta uang kertas dan uang logam milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar CAMELS Di Indonesia, penerapan CAMELS sebagai alat penilaian tingkat kesehatan bank juga dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No6/10/PBI/2004 tanggal 12 aplril 2004 dan surat edaran Bank Indonesia No6/23/DPNP tanggal 31 mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan. Sehingga variabel terikat yang digunakan dalam penelitian adalah variabel yang menggambarkan kinerja keuangan bank berdasarkan faktor-faktor CAMELS yang dapat dinilai secara kuantitatif berdasarkan laporan keuangan publikasi bank yaitu faktor-faktor capital adequacy, asset quality, earning, dan liquidity. Variabel-variabel tersebut adalah : 1. Kecakupan pemodalan dengan indikator pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atas Capital Adequacy Ratio : CAR = Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

7 2. Kemampuan pemodalan Bank dalam mengcover aset bermasalah yaitu dengan membandingkan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan modal bank : Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) Modal Bank 3. Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif : Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) Aktiva Produktif 4. Tingkat kecakupan pembentukan peyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) PPAP Yang Telah Dibentuk PPAP Yang Wajib Dibentuk 5. Return On Average Assets (ROAA) : ROAA = Laba Sebelum Pajak Rata-Rata Total Aset 6. Return On Average Equity (ROAE) : ROAE = Laba Setelah Pajak Rata-Rata Modal Inti 7. Net Interest Margin (NIM) : NIM = Pendapatan Bunga Bersih Rata-Rata Aktiva Produktif 8. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO): BOPO = Total Beban Operasional Total Pendapatan Operasional 9. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan (ALPL): ALPL = Aktiva Likuid < 1 Bulan Pasiva Likuid < 1 Bulan

8 10. Loan ti Deposit Ratio (LDR) : LDR = Kredit Dana Pihak Ketiga 11. Komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS CAR + APYD/M + APYD/AP + PPAP + ROAA + ROAE + NIM + BOPO + AL/PL + LDR Kerangka Pemikiran Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data faktorfakror yang diduga dapat mempengaruhi kinerja keuangan bank serta data keuangan bank yang dinilai dapat menggambarkan kinerja keuangan bank. Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi kinerja keuangan bank terdiri atas faktor-faktor makroekonomi antara lain: nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar. Sedangkan kinerja keuangan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dipublikasikan oleh masing-masing bank yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis rasio-rasio keuangan. Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada penilaian tingkat kesehatan bank dengan analisis CAMELS Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang terhadap Kinerja Bank Konvensional di Indonesia Beberapa penelitian mengenai pengaruh perubahan makroekonomi, salah satunya adalah nilai tukar mata uang terhadap kinerja perbankan telah dilakukan baik dalam maupun luar negeri. Tri Wibowo dan Hidayat Amir (2006) menemukan bahwa Variabel moneter yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika adalah selisih pendapatan riil Indonesia dan Amerika, selisih inflasi Indonesia dan Amerika, selisih tingkat suku bunga Indonesia dan Amerika. Sedangkan selisih uang beredar Indonesia dan Amerika belum menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Disamping itu M. Kabir Hassan, Ph.D, Abdel- Hameed M. Bashir, Ph.D.(2002) melakukan penelitian tentang hubungan probabilitas dengan makro ekonomi dan financial structure, menemukan karakteristik bahwa Bank berpengaruh positif terhadap

9 profitabilitas. Makro ekonomi yang diukur dengan GDP menunjukkan pengaruh yang positif signifikan terhadap NIM, namun tidak signifikan terhadap ROA dan ROE. Pada financial structure, konsentrasi market mempengaruhi profitabilitas secara signifikan Pengaruh Perubahan Inflasi terhadap Kinerja Bank Konvensional di Indonesia Semakin tinggi suku bunga, inflasi juga semakin tinggi, misalnya kebijakan uang ketat, dengan menaikkan suku bunga melalui operasi pasar terbuka, akan berdampak positif bila dilihat dari penekanan terhadap jumlah uang yang beredar, tetapi hal ini akan menimbulkan masalah dalam sektor riil akibat dana masyarakat terserap semuanya ke perbankan, sehingga produksi nasional terhambat dan harga-harga akan meningkat tajam dengan langkanya produk di pasaran. Neni Supriyanti (2008) menemukan bahwa dari hasil penelitiannya didapati bahwa Tingkat Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap ROE Pengaruh Perubahan Suku Bunga terhadap Kinerja Bank Konvensional di Indonesia Tingkat suku bunga mempunyai dampak pada kesehatan perekonomian suatu negara. Peningkatan tingkat suku bunga akan menyebabkan penggunaan dana saat ini menjadi lebih mahal dan menjadi pendorong bagi investor untuk menabung. Sebaliknya, penurunan tingkat suku bunga menyebabkan penggunaan dana saat ini menjadi lebih murah dan menjadi pendorong bagi peminjam. Neni Supriyanti (2008) menemukan bahwa Tingkat Suku Bunga BI berpengaruh terhadap ROA Pengaruh Perubahan Jumlah Uang Beredar terhadap Kinerja Bank Konvensional di Indonesia Dalam pendekatan moneter, yang mendasarkan pada pengembangan konsep teori kuantitas uang, jumlah uang beredar (money supply) memegang peran penting dalam suatu Negara. Berlebihnya jumlah uang beredar dalam perekonomian suatu Negara akan dapat memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing. Adwin Surja Atmadja (2002) menemukan dalam

10 penelitiannya bahwa variabel jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran sebagai berikut : Variabel Independen Nilai Tukar Variabel Kontrol Tingkat Inflasi Variabel Dependen Kinerja Bank Konvensional dengan Analisis CAMELS Suku Bunga Uang Beredar Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.3 P erumusan Hipotesis Mengacu pada hasil penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 1 : Perubahan nilai tukar mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). H 2 : Perubahan tingkat inflasi mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). H 3 : Perubahan suku bunga mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). H 4 : Perubahan uang beredar mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR).

11 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 1 (satu) variabel dependen dan 4 (empat) variabel independen. Variabel dependen berdasarkan CAMELS, sedangkan variabel independennya nilai tukar mata uang. Variabel kontrol adalah inflasi, tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan adalah Bank Umum Konvensional di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia tahun Jumlah keseluruhan bank umum konvensional yang ada adalah 145 bank meliputi 5 bank umum persero, 43 BUSN Devisa, 32 BUSN Non Devisa, 26 BPD, 28 bank campuran, dan 11 bank asing. Bank yang dipilih sebagai objek penelitian dalam penelitian ini yaitu : 1. Bank Mandiri (PERSERO), Tbk 2. Bank Central Asia, Tbk 3. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk 4. Bank Negara Indonesia (PERSERO), Tbk 5. PT Bank CIMB Niaga, Tbk 3.3 Metode Analisis Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode time series. Metode ini dipakai dalam penentuan model untuk suatu observasi terhadap variabel terikat berdasarkan variabel bebas dengan melihat data dari waktu ke waktu. dengan demikian, dalam penelitian ini nantinya akan memperoleh satu model dari masing-masing variabel terikat untuk masingmasing bank dalam menganalisis hungungan antara variabel bebas dan variabel terikat berdasarkan data waktu ke waktu. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, multiple regression. Uji

12 hipotesis menggunakan bantuan program statistik menggunakan software EViews6. Penelitian ini menggunakan model statistik berupa komponen-komponen analisis rasio kinerja keuangan bank serta model statistik berupa pengujian hipotesis dengan metode regresi linear berganda (multiple regression). Penggunaan model dan metode tersebut dimaksutkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat, serta besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model umum yang terbentuk dalam penelitian ini adalah : CAMELS t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt Dimana : CAMELS t : kinerja keuangan Berdasarkan rasio CAMELS pada periode t β 0 β 1, β 2, β 3, β 4 KURS_ln t INF_ln t IR_ln t MS_ln t εt : konstanta (interscept) : kecondongan (slope) dari masing-masing variable bebas : perubahan nilai tukar mata uang pada periode t : perubahan tingkat inflasi pada periode t : perubahan tingkat suku bunga pada periode t : perubahan jumlah uang beredar pada periode t : standard error Model umum tersebut dijabarkan kembali berdasarkan rasio-rasio CAMELS yang diteliti dalam penelitian ini yaitu antara lain: CAR t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt APYD/C t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt APYD/A t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt PPAP t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt ROAA t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt ROAE t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt NIM t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt BOPO t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt ALPL t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt LDR t = β 0 + β 1 KURS_ln t + β 2 INF_ln t + β 3 IR_ln t + β 4 MS_ln t + εt

13 Dimana t β 0 β 1, β 2, β 3, β 4 KURS_ln t INF_ln t IR_ln t MS_ln t Εt : merupakan periode waktu dalam time series : konstanta (interscept) : kecondongan (slope) dari masing-masing variable bebas : perubahan nilai tukar mata uang pada periode t : perubahan tingkat inflasi pada periode t : perubahan tingkat suku bunga pada periode t : perubahan jumlah uang beredar pada periode t : standard error HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Makroekonomi Hasil analisis statistik deskriptif variabel-variabel makroekonomi, yaitu nilai tukar mata uang, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar, dengan menggunakan software EViews adalah sebagai berikut : Table 4.1 Rangkuman Analisis Statistik Deskriptif Variabel Makroekonomi Analisis Statistik Nilai Tukar Tingkat Tingkat Suku Jumlah Uang Deskriptif Mata Uang Inflasi Bunga Beredar Mean 9.537,67 8, , Median 9.260,00 7,15 8, Maximum ,00 18,38 12, Minimum 8.775,00 2,41 6, Std. Dev. 720,3463 4, , Skewness 1, , , , Kurtosis 6, , , , Jarque-Bera 84, , , , Probability 0, , , , Sumber: Output EViews 6, diolah untuk penelitian.

14 4.2 Pengujian Regresi Linier Klasik Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi terdapat korelasi antara variabel-variabel bebas. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas antara Perubahan Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Perubahan Jumlah Uang Beredar KURS_ln INF_ln IR_ln MS_ln KURS_ln INF_ln IR_ln MS_ln Sumber: Output EViews 6 Korelasi yang kuat antara variabel-variabel bebas terjadi apabila nilai korelasi antara variabel-variabel bebas melebihi 0,8. Dengan melihat pada hasil uji multikolinearitas di atas, dimana tidak ada nilai korelasinya yang melebihi 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier berganda tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi memiliki varians error yang konstan untuk setiap observasi atau disebut dengan homokedastisitas. Heterokedastisitas adalah suatu kondisi dimana varians error dari observasi yang satu dan yang lain memiliki nilai yang berbeda. Table 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Persamaan Regresi Linier Berganda antara Perubahan Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Perubahan Jumlah Uang Beredar Terhadap Rasio CAMELS Bank Mandiri Heteroskedasticity Test: White F-statistic Prob. F(5,65) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(5) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(5) Sumber: Output EViews 6

15 Berdasarkan tabel 4.3, Uji White-Heterokedasticity menghasilkan probabilitas Obs*R-squaresd sebesar 0,1171 lebih besar dari α = 0,05, maka dalam model regresi linier berganda tersebut tidak terdapat masalah heterokedastisitas. Seluruh persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini telah dilakukan uji heterokedastisitas dan pada persamaan yang terbukti terdapat masalah heterokedastisitas telah dilakukan penanganan dengan Weighted Least Squares dengan menggunakan software EViews Uji Otokorelasi Uji otokorelasi dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara dara error periode tertentu dengan data error periode sebelumnya. Table 4.4 Hasil Uji Otokorelasi Persamaan Regresi Linier Berganda antara Perubahan Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Perubahan Jumlah Uang Beredar Terhadap Rasio CAMELS Bank Mandiri sebelum dilakukan Generalized Least Squared Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Prob. F(2,65) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Sumber: Output EViews 6 Berdasarkan tabel 4.4, Uji Breusch-Godfey Serial Correlation LM menghasilkan probabilitas Obs*R-squared sebesar 0,0000, lebih kecil dari α = 0,05, maka disimpulkan bahwa dalam model regresi linier berganda tersebut terdapat masalah otokorelasi. Oleh karena itu, dilakukan penanganannya dengan Metode Generalized Least Squared dengan menambahkan variabel bebas autoregresif. Data hasil Uji Breusch-Godfey Serial Correlation LM regresi linier berganda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Salah satu hasil Uji Breusch- Godfey Serial Correlation LM setelah dilakukan Generalized Least Squared menggunakan software EViews adalah sebagai berikut:

16 Table 4.5 Hasil Uji Otokorelasi Persamaan Regresi Linier Berganda antara Perubahan Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Perubahan Jumlah Uang Beredar Terhadap Rasio CAMELS Bank Mandiri setelah dilakukan Generalized Least Squared Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Prob. F(2,63) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Sumber: Output EViews 6 Berdasarkan tabel 4.5, Uji Breusch-Godfey Serial Correlation LM menghasilkan probabilitas Obs*R-squared adalah 0,1481, lebih besar dari α = 0,05, sudah tidak terdapat lagi masalah otokorelasi. Seluruh persamaan regresi linier berganda telah dilakukan uji autokorelasi dan persamaan yang terbukti terdapat masalah heterokedastisitas telah dilakukan penanganan dengan Generalized Least Squared dengan menggunakan software EViews. 4.3 Hasil Analisis Uji F Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji F antara Perubahan Nilai Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga, dan Perubahan Jumlah Uang Beredar terhadap Kinerja Keuangan Bank Berdasarkan Rasio CAMELS Variable Terikat F-Statistik Prob-Statistik CAMELS Bank Mandiri CAMELS Bank Rakyat Indonesia CAMELS Bank Negara Indonesia CAMELS Bank Central Asia CAMELS Bank CIMB Niaga Sumber : Output EViews 6, diolah untuk penelitian

17 Berdasarkan tabel 4.6, Uji F menunjukkan angka <0.05 pada kelima bank sampel, artinya pada tingkat keyakinan 95% atau α = 5% variable-variable bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap CAMELS Bank Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji R 2 atau Koefisien Determinasi antara Perubahan Nilai Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga, dan Perubahan Jumlah Uang Beredar terhadap Kinerja Keuangan Bank Berdasarkan Rasio CAMELS Variable Terikat Adjusted R-squared S.E. of regretion CAMELS Bank Mandiri CAMELS Bank Rakyat Indonesia CAMELS Bank Negara Indonesia CAMELS Bank Central Asia CAMELS Bank CIMB Niaga Sumber : Output EViews 6, diolah untuk penelitian Berdasarkan tabel 4.7, Adjusted R2 Bank Mandiri sebesar , BRI sebesar , BNI sebesar , BCA sebesar , dan CIMB Niaga sebesar , artinya variansi variabel terikat CAMELS Bank Mandiri dapat dijelaskan sebesar 84,88% BRI dapat dijelaskan sebesar 54,4952%, BNI dapat dijelaskan sebesar 27,6315%, BCA dapat dijelaskan sebesar 72,8119%, dan CIMB Niaga dapat dijelaskan sebesar 43,9365% oleh variable bebas dimana sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain Uji T Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk menguji pengaruh antara variabel bebas: Perubahan Nilai Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga, dan Perubahan Jumlah Uang Beredar terhadap Kinerja Keuangan Bank berdasarkan rasio CAMELS. Hasil uji t dapat dilihat sebagai berikut:

18 Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda antara Perubahan Nilai Kurs Mata Uang, Perubahan Tingkat Inflasi, Perubahan Tingkat Suku Bunga, dan Perubahan Jumlah Uang Beredar terhadap Kinerja Keuangan Bank Berdasarkan Rasio CAMELS Variabel Terikat Variabel Bebas KURS_ln (H 1 ) INF_ln (H 2 ) IR_ln (H 3 ) MS_ln (H 4 ) CAMELS s* n.s n.s s* Bank Mandiri CAMELS s* n.s s** s** Bank Rakyat Indonesia CAMELS s** n.s n.s n.s Bank Negara Indonesia CAMELS n.s n.s n.s s* Bank Central Asia CAMELS Bank CIMB Niaga s* n.s s*** n.s Sumber : Output EViews 6, diolah untuk penelitian Keterangan : s n.s : tedapat pengaruh yang signifikan : tidak terdapat pengaruh yang signifikan * signifikan pada α = 1% ** signifikan pada α = 5% *** signifikan pada α = 10% 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis H 1 : Perubahan nilai tukar mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Berdasarkan tabel 4.8, perubahan nilai tukar kurs mata uang berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga pada α = 1%. Dengan diasumsikan variabel yang lain tetap, kenaikan nilai tukar mata uang sebesar 1% dari nilai tukar periode sebelumnya akan menyebabkan rasio CAMELS Bank Mandiri turun sebesar 12,33%, BRI turun sebesar 14,48%. BNI turun sebesar 18,36%, CIMB Niaga naik sebesar 24,15% dari rasio

19 CAMELS periode sebelumnya. Sedangkan perubahan nilai tukar kurs mata uang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS BCA. Dengan demikian H1 diterima pada Bank Mandiri, BRI, BNI, dan CIMB Niaga, artinya perubahan nilai tukar mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Sedangkan H1 tidak diterima pada Bank BCA. H 2 : Perubahan tingkat inflasi mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Berdasarkan tabel 4.8, perubahan tingkat inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, dan CIMB Niaga. Dengan demikian H2 tidak diterima. H 3 : Perubahan suku bunga mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Berdasarkan tabel 4.8, perubahan suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS Bank BRI dan CIMB Niaga pada α = 1%. Dengan diasumsikan variabel yang lain tetap, kenaikan suku bunga sebesar 1% dari suku bunga periode sebelumnya akan menyebabkan rasio CAMELS Bank BRI naik sebesar 15,73%, dan CIMB Niaga turun sebesar 15,90% dari rasio CAMELS periode sebelumnya. Sedangkan perubahan suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS Bank Mandiri, BNI dan BCA. Dengan demikian H3 diterima pada Bank BRI dan CIMB Niaga, artinya perubahan suku bunga mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Sedangkan H3 tidak diterima pada Bank Mandiri, BNI dan BCA.

20 H 4 : Perubahan uang beredar mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Berdasarkan tabel 4.8, perubahan uang beredar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS Bank Mandiri, BRI dan BCA pada α = 1%. Dengan diasumsikan variabel yang lain tetap, kenaikan uang beredar sebesar 1% dari uang beredar periode sebelumnya akan menyebabkan rasio CAMELS Bank Mandiri naik sebesar 24,69%, BRI naik sebesar 18,29% dan BCA naik sebesar 27.59% dari rasio CAMELS periode sebelumnya. Sedangkan perubahan uang beredar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio CAMELS Bank BNI dan CIMB Niaga.. Dengan demikian H4 diterima pada Bank Mandiri, BRI dan BCA, artinya perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi nilai komposit rata-rata tertimbang ratio CAMELS (CAR, APYD/M, APYD/AP, PPAP, ROAA, ROAE, NIM, BOPO, AL/PL dan LDR). Sedangkan H4 tidak diterima pada Bank BNI dan CIMB Niaga. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada 5 Bank konvensioanal yang terdaftar di Bank Indonesia tahun 2010, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perubahan kurs mata uang terhadap kinerja keuangan bank umum konvensional di Indonesia berdasarkan analisis rasio CAMELS, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika mempengaruhi kinerja keuangan bank dengan metode CAMELS secara signifikan pada setiap bank. 2. Perubahan tingkat inflasi tidak mempengaruhi kinerja keuangan bank berdasarkan CAMELS secara signifikan.

21 3. Perubahan tingkat suku bunga SBI mempengaruhi kinerja keuangan bank berdasarkan CAMELS secara signifikan pada Bank BRI dan Bank CIMB Niaga. 4. Perubahan jumlah uang beredar banyak mempengaruhi kinerja keuangan bank berdasarkan CAMELS secara signifikan pada Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BCA. 5. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hubungan yang terjadi antara perubahan kurs mata uang rupiah dengan dolar Amerika serta perubahan variabel makroekonomi lain dengan kinerja keuangan bank objek penelitian berdasarkan rasio CAMELS adalah tidak sama. Perbedaan ini tergantung pada komposisi asset dan kewajiban bank dalam mata uang domestic dan valuta asing. Perbedaan ini juga mencerminkan kompleksitas rasio kinerja keuangan bank berdasarkan rasio CAMELS yang tidak hanya tergantung pada satu atau beberapa variabel tertentu saja tetapi juga merupakan interaksi dari beberapa kondisi dan variabel berbeda. Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan manajemen bank yang berbeda dalam melakukan strategi untuk menghadapi perubahan-perubahan makroekonomi yang terjadi. 5.2 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Periode penelitian hanya dari tahun saja, sehingga kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini tidak dapat digeneralisir pada tahun yang lain. 2. Sampel bank dalam penelitian ini hanya 5 bank konvensional di Indonesia. 3. Hanya menggunakan 4(empat) variabel makroekonomi. Perubahan tingkat kurs mata uang, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan jumlah uang beredar. 4. Lebih fokus kepada fluktuasi kurs terhadap kinerja keuangan bank konvensional di indonesia berdasarkan rasio CAMELS.

22 5.3 Saran Saran yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 1. Periode penelitian hendaknya lebih diperluas lagi tidak hanya meneliti selama 6 tahun saja. 2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengukur pula indikator-indikator kinerja bank berdasarkan CAMELS yang bersifat kualitatif 3. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menambah variabel-variabel makroekonomi lain, misalnya pertumbuhan ekonomi, dalam pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bank. 4. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menambah variabel berdasarkan CAMELS, ukuran bank, status kepemilikan bank, manajemen bank, dalam pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bank.

23 DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Yoopi (2004). Memahami Kurs Valuta Asing. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Adwin Surja Atmadja (2002). Analisis Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Setelah Ditentukannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas Di Indonesia, Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 1 Almilia & herdaningtyas. (2005). Analisis rasio camel terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan ,Jurnal Akuntansi dan keuangan,vol 7, no.2. Anthonasoglou, Brissimis, (2005), Bank spesific industry, and spesific makroekonomic determinant of bank profitabilitas. Working paper, bank of greece. No. 25. June. Bank Indonesia. (2000). Peraturan Bank Indonesia No.2/27/PBI/2000 tentang Bank umum. Bank Indonesia. (2001). Peraturan Bank Indonesia No.3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan. Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank Indonesia. (2004). Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank Indonesia. (2008). Booklet Perbankan Indonesia Tahun Bank Indonesia. (2009). Peraturan Bank Indonesia No.11/1/PBI/2009 tentang Bank umum. Bank Indonesia. (2009). Surat Edaran Bank Indonesia No.11/5/DPNP/2009 tentang Bank umum. Chang Shu, Stefan Gerlach and Wensheng Peng. (2004). Macroeconomic conditions and banking performance in Hong Kong SAR: a panel data study. BIS Paper Vol 22 Demirguc -kunt dan Huizinga. (2001). Determinants of commercial Bank Interest Margin and Profitabilitas. The World Bank Development Research Group

24 Ghazali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP Universitas Diponegoro, Semarang. Ghazali, Imam Ekonometrika Teori,Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS 17. BP Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, D.N. (2003). Basic Econometrics, 4 th edition. Singapura : McGraw Hill Hassan dan Bashir. (2002). Determinants of Islamic Banking Profitabilitas. International Journal. ERF paper. Madura, Jeff. (2008). International Corporate Finance. 9 th edition. Ohio: Thomson South Western. Madura, Jeff. (1997). International Corporate Finance. 4 th edition. Florida: West Publishinh Company. Mankiw, Gregory N. (2007). Macroeconomics, 6 th edition. New York: Worth Publisher. Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Undang Undang No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. (2004). Undang Undang No 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Undang Undang No 2 Tahun 2008 tentang Bank Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang Undang No 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. (1992). Undang Undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Pemerintah Republik Indonesia. (1998). Undang Undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. (2008). Teori Ekonomi Makro, edisi ke-4. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rivai dan Andria Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sekaran, Uma. (2003). Research Methods For Business, A Skill Building Approach, 4 th edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

25 Setiawan, Adi. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar dan Karakteristik Bank terhadap Profitabilitas Bank Syariah. (Studi pada Bank Syariah Periode ). Thesis Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (tidak untuk dipublikasikan) Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan Perbankan, edisi ke-5. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sitorus, Maurin. (2004). Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia. Jurnal keuangan. Tri Wibowo & Hidayat Amir. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, Departemen Keuangan Vol. 9 No. 4. Winarno, Wahyu. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews., Edisi ke 2. Yogyakarta : UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Winkar and Tanko. (2006). CAMEL(S) and Bank Performance Evaluation : The Way Forward. International Journal. Zainuddin dan Jogiyanto Hartono (1999). Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba: suatu studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2, No.1, Januari, 1999, hal.66-90

26 LAMPIRAN Hasil Regresi Linier Berganda Bank Mandiri Hasil Regresi Linier Berganda Bank Rakyat Indonesia Dependent Variable: CAMELS Method: Least Squares Date: 09/07/11 Time: 19:08 Sample (adjusted): 2005M M12 Included observations: 71 after adjustments Convergence achieved after 7 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C KURS_LN INF_LN IR_LN MS_LN AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots.94 Dependent Variable: CAMELS Method: Least Squares Date: 09/07/11 Time: 18:31 Sample (adjusted): 2005M M12 Included observations: 71 after adjustments Convergence achieved after 10 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C KURS_LN INF_LN IR_LN MS_LN AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots.66

27 Hasil Regresi Linier Berganda Bank Negara Indonesia Hasil Regresi Linier Berganda Bank Cenral Asia Dependent Variable: CAMELS Method: Least Squares Date: 09/07/11 Time: 19:16 Sample (adjusted): 2005M M12 Included observations: 71 after adjustments Convergence achieved after 7 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C KURS_LN INF_LN IR_LN MS_LN AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots.56 Dependent Variable: CAMELS Method: Least Squares Date: 09/07/11 Time: 19:11 Sample (adjusted): 2005M M12 Included observations: 71 after adjustments Convergence achieved after 6 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C KURS_LN INF_LN IR_LN MS_LN AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots.87

28 Hasil Regresi Linier Berganda Bank CIMB Niaga Dependent Variable: CAMELS Method: Least Squares Date: 09/07/11 Time: 19:19 Sample (adjusted): 2005M M12 Included observations: 71 after adjustments Convergence achieved after 8 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C KURS_LN INF_LN IR_LN MS_LN AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots.70

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan dan pengaruh dari perubahan nilai tukar mata uang terhadap kinerja keuangan bank

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMELS PERIODE 2005-2010 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI. DAFTAR PUSTAKA A.A.Yogi Prasanjaya dan I Wayan Ramantha. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Ldr Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang Terdaftar Di Bei. Ahmad Buyung Nusantara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan nasional (Y) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Gambaran Umum Perbankan Indonesia Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank di Indonesia dibedakan menjadi enam kategori bank, diantaranya adalah Bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: PUTRI INDIYAH R. B

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dan uji dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Inflasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan 48 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan penulis dan ditujukan untuk pengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

Disusun Oleh : DWI LESTARI B ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara individu variabel Jumlah Uang Beredar (M1) tidak

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2007 2012 Oleh: Solihatun PT. Tirta Bahagia E-mail: leha.solihatun@yahoo.com Abstract The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan IPA, Universitas

Lebih terperinci

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI LQ45 PERIODE JANUARI 2010 JULI 2015 Nama : Hendriyansyah NPM : 18212059 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah membuat beberapa bank konvensional dilikuidaasi karena tidak mampu melaksanakan kewajiban terhadap nasabah

Lebih terperinci

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK (Studi pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH. Universitas Gunadarma. Mulatsih

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH. Universitas Gunadarma. Mulatsih Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 2 Oktober 2014 PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH Mulatsih Universitas Gunadarma Abstract. Effect of Financial Ratios on Performance

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to test the influence of Bank Indonesia Interest Rate and Inflation to Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), operating eficiency (BOPO), Return on Assets

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Menurut Ghozali (2011: 19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008.

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SAAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Dari hasil penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SWY LASTRI M. PURBA 080501128 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA)

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA) PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Rizky Arifah Fauzia 115020101111021 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas lembaga keuangan yang ada pada suatu negara dapat menjadi faktor penunjang sektor perekonomian negara tersebut. Salah satu bentuk lembaga keuangan yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik masingmasing variabel penelitian seperti minimum, maximum, mean, standar deviasi dan

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. Data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV ini akan dilakukan pengujian terhadap pengaruh CAR, NPF, FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII. Sebagaimana telah dijelaskan

Lebih terperinci

Keywords: Third Party Fund (DPK), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA). Pendahuluan

Keywords: Third Party Fund (DPK), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA). Pendahuluan ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (1), April 2017 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN: 2461-1182 Halaman 41-48 RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

BULAN

BULAN LAMPIRAN I Data Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara Periode Januari 2002 - Desember 2013 TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 BULAN JANUARI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (215) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA PERIODE 29:4 214:2 Julia Sonatan Jurusan :Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Konsentrasi

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH Bayu Mulya Nugraha STIE Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI DAFTAR PUSTAKA Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Hasibuan, Malayu. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Cetakan Keenam. Jakarta : Bumi Aksara Husnan, Suad & Enny P. (2012).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam

Lebih terperinci

Diana Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, (62-21) ,

Diana Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, (62-21) , Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Financial Strength, Profit Growth, dan Non-debt Tax Shield terhadap Capital Structure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 2014

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap Return On Asset (ROA) Bank

BAB V PENUTUP. menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap Return On Asset (ROA) Bank BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang diterangkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci