BAB I PENDAHULUAN. Definisi
|
|
- Harjanti Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Definisi Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan prioritaspenanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatanya dan masalah yangterjadi pada pasien. Triase di IGD adalah Pemilahan penderita berdasarkanpada keadaan ABC (Airway, Breathing, dan Circulation). Dua jenis keadaan triase dapat terjadi ; 1. Jumlah penderita dan beratnya luka tidak melampaui kemampuanpetugas. Dalam keadaan ini pasien dengan masalah gawat darurat danmulti trauma akan dilayani terlebih dahulu, dan sesuai dengan prinsipabc. 2. Jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan petugas.dalam keadaan ini yang akan di layani terlebih dahulu adalah pasien yangdengan kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu,perlengkapan, dan tenaga yang terbatas. RUANG LINGKUP Panduan triase ini hanya berlaku pada pasien yang datang ke IGD RumahSakit1. 1. Di dalam Rumah Sakit Semua Pasien yang datang akan di lakukan Triase oleh dokter jaga IGDatau perawat yang kompeten untuk mendapatkan prioritas pelayananyang sesuai dengan kegawatdaruratannya. 2. Dalam keadaan bencana Pasien yang datang dapat dari keadaan bencana baik dari dalam maupundari luar rumah sakit. BENTUK JENIS TRIASE Adapun bentuk jenis yang ada di dalam Rumah Sakit adalah 1. Triase rutin / sehari hari
2 Memprioritaskan kasus kasus yang benar benar gawat darurat ( trueemergency ) dengan tepat dan cepat ( life saving ). 2. Triase Disaster / Dalam keadaan bencana Bila terjadi bencana baik dari dalam maupun dari luar rumah sakit,dimana pasien yang datang lebih dari 10 orang dalam waktu yangbersamaan, maka kriteria triase berdasarkan kemungkinan hiduppasien yang lebih besar. PELAKSANA TRIASE 1. Pelaksana Triase di dalam keadaan sehari hari dilakukan oleh dokter jaga IGD atau perawatyang kompeten di ruang IGD 2. Sedangkan dalam keadaan bencana di lakukan oleh perawat IGD dandi lakukan di luar atau di depan IGD.
3 BAB II PENATALAKSANAAN TRIASE I. Keadaan sehari hari Proses Triasemerupakan suatu proses identifikasi yang dilakukan terhadap pasie n padakontak pertama berdasarkan tingkat prioritas kegawatan pasien.agar pasien IGD dapat segera diidentifikasi dan diberikan pelayanan segera sesuai tingkat kegawat daruratannya).memprioritaskan kasus kasus yang benar benar gawat darurat ( trueemergency ) dengan tepat dan cepat ( life saving ) A. Melakukan Primary survey Tindakan untuk mencari keadaan yang mengancam nyawa adalah: 1. Airway dengan kontrol servical a. Penilaian : Mengenal keadaan airway dengan: inspeksi,auscultasi,danpalpasi Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi b. Pengelolaan airway Lakukan chin lift dan atau jaw trustdengan kontrol servikal Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning Pasang gudel. c. Fiksasi leher d. Menganggap kemungkinan adanya fraktur servical pada semua pasien denga Multi trauma terlebih bila ada gangguankesadaran atau perlukaan diatas klavicula. 2. Breathing dan Ventilasi oksigen a. Penilaian : Buka leher dan dada penderita dengan tetap memperhatikankontrol servical Hitung dan perhatikan dalamnya pernapasan Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenalikemungkinan terdapat deviasi trakhea, ekspansi thorakssimetris atau tidak, pemakaian otot otot tambahan dan tandatanda cidera lainya. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor. Auscultasi thoraks bilateral. b. Pengelolaan, Pemberian oksigen konsentrasi tinggi dengan pemakaiannrbm ltr/mnt Ventilasi dengan bag valve mask Menghilangkan tension pneumothoraks Menutup open pneumothoraks
4 Memasang Saturasi oksigenc. c. Evaluasi 3. Circulation dengan kontrol perdarahan a. Penilaian. Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal. Mengetahui sumber perdarahan yang internal Periksa nadi pasien : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsusparadoksus. Tidak di ketemukanya pulsasi dari arteri besary ang merupakan tanda untuk memerlukan resusitasi masifsegera. Periksa warna kulit, kenali tanda tanda sianosis. Periksa tekanan darah. b. Pengelolaan Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal Kenali perdarahan internl, kebutuhn untukintervensi bedahserta konsultasi pada ahli bedah Pasang iv canule 2 jalur ukuran besar sekaligus untukmengambil sampel darah untuk pemeriksan laboratorium dananalisa gas darah Beri cairan kristaloid dengan tetesan cepat Cegah hipothermia 4. Disability ( Penilaian Status Neurologis ) a. Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS Eye : 4 buka mata spontan 3 Buka mata dengan panggilan 2 Buka mata dengan rangsangan nyeri 1 Tidak ada respon Verbal: 5 Orientasi baik 4 Berbicara bingung 3 Berbicara tidak jelas 2 Hanya merintih 1 Tidak ada respon Motorik : 6 Bergerak mengikuti perintah 5 Bergerak terhadap nyeri 4 Leksi normal ( menarik anggota yg dirangsang ) 3 Fleksi abnormal 2 Extensi abnormal 1 Tidak ada responb.
5 b. Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasitanda tanda lateralisasic. c. Evaluasi dan Re evaluasi airway, oksigenasi, ventilasi dancirculation. Exposure a. Buka pakaian pasien untuk melihat dengan jelas apakah adacedera yang lain. b. Cegah hipothermia : beri selimut hangat dan tempatkan padaruangan yang hangat B. Klasifikasi Kriteria pasien sesuai jenis Triase (kegawatdaruratannya) (form terlampir) RESUSITASI Prioritas I :Pasien yang mengancam jiwa/fungsi vital dilakukantindakan SEGERA. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori GAWAT DARURAT MENGANCAM NYAWA yang membutuhkan RESUSITASI akan Diprioritaskan lebih dulu pertama kali dalam waktu 0 menit. Penilaian : Airway Breathing Circulation : ada sumbatan : Henti napas/ apnoe, bradipnoe dan sianosis : Henti jantung / arrest, nadi tidak teraba dan akral dingin Kesadaran : GCS < 9 EMERGENT Prioritas II : Pasien Potensial mengancam jiwa / fungsi organbila tidaksegera ditangani dalam waktu singkat.pelayanan terhadap pasien dengan kategori GAWAT DARURAT (EMERGENT) YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN SEGERA akan mendapatkan penanganandalam waktu 1-3 menit. Penilaian : Airway Breathing : Ada ancaman sumbatan : Takipnoe, ada wheezing Circulation : Nadi teraba lemah, bradikardia/ takikardia, pucat CRT > 2 Kesadaran : GCS 9-12, Gelisah URGENT
6 Prioritas III URGENT : Pasien tidak berpotensial mengancam jiwa/fungsi organ. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori DARURAT TIDAK GAWAT yang membutuhkan pelayanan lebih lanjut akanmendapatkan penanganan dalam waktu 3 5 menit Penilaian : Airway Breathing : Bebas tidak ada hambatan : Normal, ada wheezing Circulation : Nadi kuat, takikardia, TDS > 160 TDD > 100 Kesadaran : GCS > 12 Apatis, somnolent NON URGENT dan FALSE EMERGENT Prioritas IV Keadaan dimana pasien masih bernapas normal, denyut jantung normal dan memerlukan tindakan observasi ataupun tidak Airway Breathing Circulation : Bebas tidak ada hambatan : Frekwensi napas normal : Frekwensi nadi normal Kesadaran : GCS > 15 Immediate needs Pasien infeksius..? II. Dalam keadaan bencana baik dari dalam atau dari luar Rumah Sakit. Perawat IGD terlatih ikut dalam melakukan triase, petugas IGD akanmenetapkan kondisi pasien dengan label seperti berikut sesuai denganklasifikasi berat ringannya / kegawatdaruratan pasien : Warna Hijau / rendah : perlu penanganan seperti pelayanan biasatidak perlu tindakan segera. penanganan dan pemindahan bersifatterakhir seperti luka ringan dan luka superfisial Warna Kuning / prioritas sedang : potensi mengancam nyawa ataufungsi vital bila tidak segera diberikan pertolongan dalam jangka waktu singkat seperti cedera abdoment tanpa shok, cedera dada tanpagangguan respirasi, cedera kepala dan tulang belakang tanpa gangguankesadaran
7 Warna Merah / prioritas utama : mengancam jiwa atau fungsi vitalyang memerlukan tindakan / pertolongan segera untuk penyelamatannyawa perlu resusitasi dan tindakan bedah segera, mempunyaikesempatan hidup yang besar seperti gangguan jalan napas, syokdengan perdarahan hebat, luka bakar grade II dan III > 25%,penurunan status mental Warna Hitam / prioritas nol : sudah meninggal atau kemungkinanuntuk hidup sangat kecil atau luka sangat parah. Pasien dalam kondisitidak bernyawa / sudah meninggal di tempatkan di kamar mayat
8 BAB III DOKUMENTASI Dokumentasitriase dalam keadaan sehari hari di IGD rumah sakit... adalah formulir assesmen medis dan keperawatan pasien Instalasi Gawat Darurat Sedangkan dokumentasi atas triase dalam keadaan bencana adalah formulir Rawat Jalan Terintegrasi.
9 BAB IV PENUTUP Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasanya telahtersusun Panduan Triase di Rumah Sakit., karena Panduan Triase Pasienmerupakan acuan atau panduan bagi unit pelayanan Instalasi Gawat Daruratdi Rumah Sakit. dalam menetapkan kegawatdaruratan pasien secaracepat, tepat, dan efektif sehingga dengan demikian dapat meningkatkanmutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit harus mampu menyediakan pelayanan yang yang sesuai dengansumber daya rumah sakit dengan konsisten. Dan rumah sakit melayanikebutuhan pasien yang sesuai dengan sumber daya rumah sakit tergantungpada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinyamelalui skrining pada kontak pertama.semoga dengan telah tersusunnya Panduan Triase Pasien di Rumah Sakit., maka unit layanan Instalasi Gawat Darurat dapat memiliki acuan untukmenetapkan kegawatdaruratan pasien pada kontak pertama, yang hasilnyaadalah meningkatkan mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaansumber daya yang tersedia di rumah sakit. Jakarta, Januari 2013 RUMAH SAKIT. JAKARTATIM PENYUSUN
PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT
PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN... Definisi Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatanya dan masalah yang terjadi pada
Lebih terperinciPERTOLONGAN GAWAT DARURAT
PERTOLONGAN GAWAT DARURAT I. DESKRIPSI SINGKAT Keadaan gawatdarurat sering terjadi pada jemaah haji di Arab Saudi. Keterlambatan untuk mengidentifikasi dan memberikan pertolongan yang tepat dan benar dapat
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
162 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM KESIAPSIAGAAN TRIASE DAN KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN BENCANA MASSAL DI PUSKESMAS LANGSA BARO TAHUN 2013 NO. RESPONDEN : I. PETUNJUK
Lebih terperinciPANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA
PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA 2015 BAB I DEFINISI Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis yang tidak terdiagnosis
Lebih terperinciPROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD RUMAH SAKIT
PROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD RUMAH SAKIT I. PENGERTIAN Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan
Lebih terperinciPrimary Survey a) General Impressions b) Pengkajian Airway
Primary Survey Primary survey menyediakan evaluasi yang sistematis, pendeteksian dan manajemen segera terhadap komplikasi akibat trauma parah yang mengancam kehidupan. Tujuan dari Primary survey adalah
Lebih terperinciSeorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32
KELOMPOK 9 Seorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32 kali/menit suara ngorok dan seperti ada cairan
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure
Lebih terperinciPMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita
Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts /B00000/2013-S0 Tanggal 01 Juli 2013 PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA 2 0 1 3 BAB I 0 DEFINISI Beberapa definisi Resusitasi Jantung
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH Dsn. Sumberglagah, Ds. Tanjungkenongo Pacet, Mojokerto Telp (0321) 690441, 690106 Fax.(0321) 690137 Kode Pos 61374 KEPUTUSAN
Lebih terperinciDitetapkan Tanggal Terbit
ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien
Lebih terperinciMedical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM)
Medical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM) Medical Emergency Response Plan merupakan bagian integral dari tanggap darurat keseluruhan, bertujuan mengurangi dampak penyakit mendadak
Lebih terperinciPENGKAJIAN PRIMER DAN SEKUNDER
PENGKAJIAN PRIMER DAN SEKUNDER A. Pengertian Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang berkompeten untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN HUBUNGN PENGETAHUAN TENTANG TRAUMA KEPALA DENGAN PERAN PERAWAT (PELAKSANA) DALAM PENANGANAN PASIEN TRAUMA KEPALA DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT QADR TANGERANG
Lebih terperinciPusat Hiperked dan KK
Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kondisi akut yang membutuhkan pertolongan segera (Ashour et al,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization rumah sakit adalah suatu organisasi sosial berfungsi sebagai pemberi pelayanan baik secara preventif, kuratif, maupun komperehensif
Lebih terperinciBASIC LIFE SUPPORT A. INDIKASI 1. Henti napas
BASIC LIFE SUPPORT Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan pertolongan yang dilakukan kepada korban yang mengalami henti napas dan henti jantung. Keadaan ini bisa disebabkan karena korban mengalami
Lebih terperinciRESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR )
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR ) 1 MINI SIMPOSIUM EMERGENCY IN FIELD ACTIVITIES HIPPOCRATES EMERGENCY TEAM PADANG, SUMATRA BARAT MINGGU, 7 APRIL 2013 Curiculum vitae
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan hak asasi sekaligus kewajiban yangharus diberikan perhatian penting oleh setiap orang (Depkes RI, 2004). Pemerintah dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
13 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bantuan Hidup Dasar (Basic life support) 2.1.1. Definisi Istilah basic life support mengacu pada mempertahankan jalan nafas dan sirkulasi. Basic life support ini terdiri
Lebih terperinciBAB I DEFINISI A. PENGERTIAN
BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN Pelayanan yang beresiko tinggi merupakan pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang mengancam jiwa, resiko bahaya pengobatan, potensi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca
Lebih terperinciBantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) Sistem utama tubuh manusia Sistem Pernapasan Sistem Peredaran Darah Mati Mati klinis Pada saat pemeriksaan penderita tidak menemukan adanya fungsi sistem perdarahan
Lebih terperinciRJPO. Definisi. Indikasi
Algoritma ACLS RJPO Definisi Resusitasi atau reanimasi mengandung arti harfiah menghidupkankembali, dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatue pisode henti jantung berlanjut menjadi
Lebih terperinciPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Pengertian P3K Pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter. Sifat dari P3K :
Lebih terperinciPERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus
PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT Klinik Pratama 24 Jam Firdaus Pendahuluan serangkaian usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan seseorang dari kematian
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I
KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I 1. PENDAHULUAN Puskesmas rawat inap merupakan organisasi fungsional dalam upaya kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciPenanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital *
Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital * PENILAIAN AWAL (PRIMARY SURVEY) HARTONO** *dibacakan pada acara workshop "Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital IndoHCF, Bidakara Hotel,
Lebih terperinciPENANGANAN MEDIS AKUT KORBAN BENCANA. Hendro Wartatmo
PENANGANAN MEDIS AKUT KORBAN BENCANA Hendro Wartatmo Jenis tindakan sesuai tempat Di tempat kejadian Selama transportasi Di rumah sakit terdekat / Puskesmas Di rumah sakit rujukan Penanganan Medis Akut
Lebih terperinciPEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.
PEMINDAHAN PASIEN Adalah pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap yang dilaksanakan atas perintah dokter jaga di IGD, yang ditulis dalam surat perintah mondok/ dirawat, setelah mendapatkan persetujuan
Lebih terperinciCODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan
Standar Prosedur Operasional (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Diperiksa Oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan
Lebih terperinciBANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG
BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG 14.41 No comments BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh
Lebih terperinciLAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Klien resume 4
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Klien resume 4 Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal : 24 Juli 2008 NPM : 0711464809 Ruangan : IGD Nama psien Umur Diagnosa medis : An.M : 7
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia.sebagian
Lebih terperinciIGD RSUD CIBINONG MEMBERIKAN LAYANAN TRIASE SERDADU
IGD RSUD CIBINONG MEMBERIKAN LAYANAN TRIASE SERDADU (Triase dengan Stiker Deteksi Awal dan Deteksi Waktu) DENGAN 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Sabar) Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas : TK Panglima Angkasturi, Medan : SD Negeri , Medan
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Chintya Pratiwi Putri Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 23 Juli 1992 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas
Lebih terperinciUniversita Sumatera Utara
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth, Bapak/Ibu.. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciDr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI
Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI Mempunyai kekhususan karena : Keadaan umum pasien sangat bervariasi (normal sehat menderita penyakit dasar berat) Kelainan bedah yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yaitu bertekad untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sehingga pemerintah telah mencanangkan visi dalam bidang pelayanan kesehatan yaitu bertekad
Lebih terperinci13. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pesawat Udara SUBSTANSI MATERI
13. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pesawat Udara Modul Diklat Basic PKP-PK 13.1 Kecelakaan pesawat udara 13.1.1 Terjadinya kecelakaan pesawat udara a. Kecelakaan pesawat udara diketahui sebelumnya;
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan tau kognitif
Lebih terperinciPathway. Paksaan : Jatuh, benda tumpul, kompresi, dll. Benda tajam : Pisau, peluru, ledakan, dll
Pathway Paksaan : Jatuh, benda tumpul, kompresi, dll Benda tajam : Pisau, peluru, ledakan, dll Gaya predisposisi trauma > elastisitas & viskositas tubuh Ketahanan jaringan tidak mampu mengkompensasi Kurang
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PENINGKATAN KERAMPILAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT Bagi KARYAWAN PUSKESMAS KEBONSARI
KERANGKA ACUAN PENINGKATAN KERAMPILAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT Bagi KARYAWAN PUSKESMAS KEBONSARI A. PENDAHULUAN Penanggulangan penderita gawat darurat adalah suatu pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 Identitas Pasien Nama : Tn.MS Umur : 80 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Hindu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan tau kognitif
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016 TENTANG PELAYANAN PENANGANAN HENTI JANTUNG (RESUSITASI) DI RS.MITRA HUSADA DIREKTUR RS.MITRA HUSADA Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBASIC LIFE SUPPORT Emergency First Aid Course
BASIC LIFE SUPPORT Emergency First Aid Course PENDAHULUAN Pertolongan pertama merupakan tindakan awal yang harus segera diberikan pada korban yang mengalami masalah kegawatdaruratan akibat Kecelakaan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer di Indonesia. Pada kenyataannya aktivitas berenang ini diikuti oleh banyak orang mulai anak-anak,
Lebih terperinciADVANCED TRAUMA LIFE SUPPORT REFRESHER* )
ADVANCED TRAUMA LIFE SUPPORT REFRESHER* ) *) Executive Summary oleh : dr. Maya Setyawati, MKK, Sp.Ok Advanced Trauma Life Support (ATLS) merupakan pelatihan/training yang dikembangkan oleh American College
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penatalaksanaan Pelayanan Gawat Darurat 2.1.1. Pengertian Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam
Lebih terperinciBUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI ANAK
BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI ANAK KOORDINATOR SKILLS LAB SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATAOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
Lebih terperinciPANDUAN MENGHADAPI BENCANA
PANDUAN MENGHADAPI BENCANA Tujuan manajemen bencana pada dasarnya adalah berupaya untuk menghindarkan masyarakat dari bencana baik dengan cara mengurangi kemungkinan munculnya hazard maupun mengatasi kerentanan.
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciPenanggulanganGawatDarurat PreHospital& Hospital *
PenanggulanganGawatDarurat PreHospital& Hospital * PENILAIAN AWAL (PRIMARY SURVEY) HARTONO** *dibacakan pada acara workshop "Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital IndoHCF, Bidakara Hotel,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori 1.Ketersediaan perawat dan dokter jaga IGD Hendrik et al. (2006) menyatkan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor
Lebih terperinciKEDARURATAN LINGKUNGAN
Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.
Lebih terperinciBuku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 3
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DIPLOMA REKAM MEDIS Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 3 DESAIN FORMULIR REKAM MEDIS Ganjil/III/VMR 2103 oleh Savitri Citra Budi, SKM.M.P.H Didanai dengan dana BOPTN
Lebih terperinciBTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) Tahapan-tahapan BHD tindakan BHD dilakukan secara berurutan dimulai dengan penilaian dan dilanjutkan dengan tindakan. urutan tahapan BHD adalah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1157, 2014 KEMENHAN. Penanggulangan Bencana. Evakuasi Medik. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG EVAKUASI MEDIK DALAM PENANGGULANGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PENENTUAN KEMATIAN DAN PEMANFAATAN ORGAN DONOR
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PENENTUAN KEMATIAN DAN PEMANFAATAN ORGAN DONOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPRIMARY SURVEY. A : Airway, menjaga airway dengan control servikal (servical spine control) B : Breathing, menjga pernafasan dengan ventilasi
PRIMARY SURVEY Pengertian Penilaian keadaan penderita dan prioritas terapi berdasarkan jenis perlukaan, tanda-tanda vital, dan mekanisme trauma. Pada penderita yang terluka parah, terapi9 yang di berikan
Lebih terperinciCEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA
Materi 12 CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA Oleh : Agus Triyono, M.Kes A. CEDERA KEPALA Pengertian : Semua kejadian pada daerah kepala yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi otak baik
Lebih terperinciPANDUAN ASESMEN PASIEN
PANDUAN ASESMEN PASIEN BAB I : PENDAHULUAN Semua pasien yang datang ke rumah sakit akan dilakukan asesmen atau pengkajian yaitu asesmen informasi (yang berisi tentang asesmen medis, riwayat sakit dahulu),
Lebih terperinciBAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG
BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan secara bio,psiko,sosial dan spiritual dengan tetap harus memperhatikan pasien dengan kebutuhan khusus dengan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Response time merupakan waktu tanggap yang dilakukan kepada pasien saat pasien tiba sampai mendapat tanggapan atau respon dari petugas Instalasi Gawat Darurat dengan
Lebih terperinciPANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda
Lebih terperinciSOAL-SOAL PELATIHAN BLS RS PUSURA SURABAYA
SOAL-SOAL PELATIHAN BLS RS PUSURA SURABAYA Pilih jawaban yang paling benar 1. Pada cardiac arrest yang bukan karena asphiksia dilakukan tindakan: a. Pijat jantung b. DC shock c. Pijat jantung nafas buatan
Lebih terperinciTOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum
TOKSIKOLOGI Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik Sola dosis facit venenum 1 KLASIFIKASI Berdasarkan cara: Self-poisoning Attempted poisoning Accidental poisoning
Lebih terperinciDISASTER PLAN. Oleh : dr. Iryani R ambarwati
DISASTER PLAN Oleh : dr. Iryani R ambarwati PENGERTIAN Bencana / musibah masal adalah suatu keadaan dimana terjadi kecelakaan atau bencana alam dan atau bencana yang di buat oleh manusia yang dalam waktu
Lebih terperinciKeterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp
No. Urut Sikap Total Skor Kategori Umur Pendidikan Lama Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 41 Positif 25 BIDAN 5 Tahun 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 22 Negatif
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT
PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN I. UMUM Bencana dapat terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, serta datangnya tak dapat diduga/diterka dan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat dalam Pelayanan Kegawatdaruratan di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat dalam Pelayanan Kegawatdaruratan di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar I. Karakteristik Individu
Lebih terperinciAsfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
Asfiksia Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur 1 Tujuan Menjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin Menjelaskan persiapan resusitasi bayi baru
Lebih terperincimaupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan
Lebih terperinciASKEP KEGAWATAN AKIBAT TENGGELAM. By Yoani Maria V.B.Aty
ASKEP KEGAWATAN AKIBAT TENGGELAM By Yoani Maria V.B.Aty Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman (submersion/immersion) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24
Lebih terperinciKONSEP KEGAWATDARURATAN I
KONSEP KEGAWATDARURATAN I BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang
Lebih terperinciCHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana
126 Lampiran 1 CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT A. Komando dan Kontrol 1. Mengaktifkan kelompok komando insiden rumah sakit. 2. Menentukan pusat komando rumah sakit. 3. Menunjuk penanggungjawab manajemen
Lebih terperinciPENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemantauan intensif menggunakan metode seperti pulmonary arterial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ICU atau Intensive Care Unit merupakan pelayanan keperawatan khusus yang dikelola untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, cidera dengan penyulit yang mengancam
Lebih terperinciKELOMPOK 4 ASUHAN KEPERAWATAN EMERGENCY DAN KRITIS
KELOMPOK 4 ASUHAN KEPERAWATAN EMERGENCY DAN KRITIS Bunuh diri merupakan kematian yang diperbuat oleh sang pelaku sendiri secara sengaja (Haroid I. Kaplan & Berjamin J. Sadock, 1998). Bunuh diri adalah
Lebih terperinciPANDUAN PENOLAKAN RESUSITASI (DNR)
PANDUAN PENOLAKAN RESUSITASI (DNR) A. PENGERTIAN Resusitasi merupakansegala bentuk usaha medis, yang dilakukan terhadap mereka yang berada dalam keadaan darurat atau kritis, untuk mencegah kematian. Do
Lebih terperinciPROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD PUSKESMAS / RUMAH SAKIT
PROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD PUSKESMAS / RUMAH SAKIT I. PENGERTIAN Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Triage 1. Pengertian Triage Triage berasal dari bahasa Prancis trier bahasa Inggris triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triage yang berarti sortir, yaitu proses khusus
Lebih terperinciNursing Early Warning Scoring System (NEWSS)
Nursing Early Warning Scoring System (NEWSS) DETEKSI DINI PERBURUKAN KONDISI PASIEN OLEH PERAWAT Hendra Firmansyah DATA WHO: Risiko Kematian RUMAH SAKIT 1 : 300 KECELAKAAN PESAWAT 1 : 1.000.000 PENDAHULUAN
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )
Jl.K.H. ZainalMustofa No. 310 Tasikmalaya Telp. ( 0265 ) 322333, Fax. ( 0265 ) 326767, E-Mail : rumahsakit.tmc@gmail.com www.rstmc.co.id SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE
Lebih terperinciDisaster Management. Transkrip Minggu 4: Tindakan Pertolongan Pertama dan Penyelamatan Korban Bencana
Disaster Management Transkrip Minggu 4: Tindakan Pertolongan Pertama dan Penyelamatan Korban Bencana Video 1: Pertolongan Pertama Pada Korban Bencana Video 2: Bantuan Hidup Dasar Video 3: Penyelamatan
Lebih terperinciRESUSITASI JANTUNG PARU. sirkulasi dan pernapasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah
RESUSITASI JANTUNG PARU Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat kegagalan sirkulasi dan pernapasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan sepeda motor yang tercatat pertama kali terjadi di New York pada tanggal 30 Mei 1896. Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama, tercatat terjadi
Lebih terperinciLAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK
LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK SEORANG LAKI-LAKI 17 TAHUN DENGAN FRAKTUR SEGMENTAL MANDIBULA DEXTRA TERTUTUP NON KOMPLIKATA Pembimbing dr. Benny Issakh, Sp.B, SpB.Onk Disusun Oleh Hj Mutiara DPR 22010111200152
Lebih terperinciPetir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt
Petir : 30.000 Volt 60.000 Volt = 30-60 Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt Tubuh Manusia: 70 milivolt = 0,07 Volt Biolistrik_02 Listrik Eksternal. Yang
Lebih terperinciMembantu Bayi Bernapas. Buku Kerja Peserta
Membantu Bayi Bernapas Buku Kerja Peserta 1 2 Untuk mereka yang merawat bayi pada saat kelahiran Membantu Bayi Bernapas mengajarkan kepada penolong persalinan untuk merawat bayi pada saat kelahiran. -
Lebih terperinciALGORITMA PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA RINGAN
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ALGORITMA PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA RINGAN Definisi : penderita sadar dan berorientasi (GCS 14-15) Riwayat : Nama, umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan Mekanisme cedera
Lebih terperinciPatofisiologi Tulang yang mengalami fraktur biasanya diikuti kerusakan jaringan di sekitarnya, seperti di ligamen, otot tendon, persarafan dan pembulu
Fraktur Femur Fraktur Femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang atau osteoporosis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma /ruda paksa atau tenaga fisik yang ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 50% kematian disebabkan oleh cedera kepala dan kecelakaan kendaraan. selamat akan mengalami disabilitas permanen (Widiyanto, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Trauma merupakan penyebab utama kematian pada populasi di bawah 45 tahun, dan merupakan penyebab kematian nomor 4 di dunia. Lebih dari 50% kematian disebabkan
Lebih terperinci