|
|
- Shinta Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENGETAHUAN PERAWAT DALAM ASPEK PSIKOSOSIAL : KECEMASAN DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Manuscript Oleh Nur Fadlilah G2A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016
2 2
3 3 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Skripsi, Maret 2016 Nur fadlilah Pengetahuan perawat dalam aspek psikososial di ruang rawat inap bedah RS Islam Sultan Agung Semarang x+ 47 Halaman + 3 Gambar + 9 Tabel + 3 Lampiran Abstrack Psikososial merupakan kehidupan individu yang bersifat psikologis dan sosial yang dapat mempengaruhi mental individu ketika mengalami gangguan. Kecemasan adalah merupakan sesuatu hal yang tidak jelas, adanya perasaan gelisah atau tidak tenang dengan sumber yang tidak spesifik dan tidak diketahui oleh seseorang. Untuk dapat mengetahui apakah pasien mengalami kecemasan perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang kecemasan agar dapat memahami kondisi pasien apakah mengalami kecemasan atau tidak. Karena perawat penting untuk mengetahui keadaan pasiennya secara biologis dan psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam aspek psikososial : kecemasan. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, non eksperimen/observasional, deskriptif dengan menggunakan tehnik total sampling. Jumlah sampel 48 perawat. data dikumpulkan dari perawat dengan menggunakan kuisioner pengetahuan kecemasan yang dimodifikasi dari HARS, Zung SAS/ DASS 42. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat dalam aspek psikososial yang berpengetahuan baik sebanyak 62,5 % dan perawat yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 37,5 %. Hasil uji statistik deskriptif diperoleh hasil Mean 1,38 dan Std Deviation 489. Kata kunci : Psikososial, kecemasan, pengetahuan, perawat. Pustaka : 15 ( )
4 4 Abstract Psychosocial the life of the individual psychological and social that can affect an individual's mental when impaired. Anxiety is a thing that is not clear, the feeling anxious or uneasy with resources that are not specific and are not known by someone. To be able to know whether the patient experience anxiety nurses should have sufficient knowledge about the anxiety in order to understand the patient's condition is experiencing anxiety or not. Because nurses is essential to know the state of biological and psychological patients. This study aims to determine the knowledge of nurses in psychosocial aspects: anxiety. Design research is a quantitative, non experimental / observational, descriptive using total sampling technique. Number of samples 48 nurses. Data were collected from nurses using a modified questionnaire anxiety knowledge of Hars, Zung SAS / DASS 42. The results showed that the knowledge of nurses in the psychosocial aspects of knowledgeable well as much as 62.5% and the nurses were knowledgeable as much as 37.5% unfavorable. Test results obtained by the results of descriptive statistics Mean Std Deviation 1.38 and 489. Keywords : Psychosocial, anxiety, knowledge, nurses. References : 15 ( ) PENDAHULUAN Proses pembedahan atau oprasi merupakan proses yang berkaitan dengan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara pembedahan atau oprasi pada bagian tubuh. Operasi (perioperatif) yang mencakup fase praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif (postoperatif) pada umumnya merupakan suatu peristiwa yang kompleks dan menegangkan yang dapat menimbulkan kecemasan bagi individu yang bersangkutan (Brunner & Suddarth, 2002).Proses pembedahan memerlukan perawatan perioperatif yang terdiri dari pra-operasi, intra-operasi, pasca-operasi sehingga dapat memebri kenyamanan pada pasien setelah operasi dan tidak terjadi infeksi nosokomial.pembedahan juga memerlukan tindakan anestesi untuk menghilangkan kesadaran dan nyeri untuk sementara (Hidayat, 2008 dalam (Eriawan, 2013) ). Pasien berpotensi besar mengalami masalah kecemasan dengan keaadaan/tindakan yang membahayakan kesehatan atau mengancam nyawanya. Seperti tindakan operasi dan penyakit kronis yang bisa merusak citra tubuh dan kesehatan fisik, sehingga pasien bisa mengalami trauma mental. Prevalensi gangguan mental emosional di Indonesia sebanyak 6,0%, untuk jawa tengah 4,7%. Penduduk di perkotaan cenderung lebih banyak dengan angka 8% sedangkan dipedesaan sebesar 5% ( Riskesdas, 2013).
5 5 Hasil dari penelitian dari Nabhani (2014), pasien yang menghadapi pembedahan dilingkupi oleh kecemasan, ketakutan akan ketidaktahuan, kematian, tentang anestesi. Karenanya penting untuk mengidentifikasi kecemasan yang dialami pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan responden sebanyak 20 orang, didapatkan bahwa tingkat kecemasan ringan sebanyak 18 orang (90%), kecemasan sedang sebanyak 2 orang (10%), kecemasan berat dan panik sebanyak (0%). Penelitian tersebut data yang paling banyak pada tingkat kecemasan ringan sebanyak 18 orang (90%).Hal ini menunjukkan bahwa ada kecemasan pada pasien pre operasi.kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Siswoyo & Simamora (2009),tingkat kecemasan pasien sangatlah penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh dengan kondisi kesiapan pasien dalam menghadapi proses pembedahan. Dalam penelitian yang dikemukakan, sebelum memasuki ruangan operasi pasien mengalami kecemasan ringan sebanyak 48 % dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 52 % sebelum diberikan komunikasi terapeutik. Dari hasil penelitian Sriningsih (2014), pasien preoperasi mengalami kecemasan karena mereka sering berfikir tentang takut nyeri setelah pembedahan, takut keganasan, takut menghadapi ruang operasi, takut operasi gagal dan mengakibatkan kematian, sehingga kondisi biologis pasien mengalami ketidak stabilan ketika jadwal operasi dilaksanakan.aspek psikis/mental yang seringkali diabaikan oleh perawat. Beberapa aspek yang harus dipantau dan dilaksanakan oleh perawat sebelum dilaksanakan operasi diantaranya aspek informed consent, psikis/mental, fisik (meliputi latihan praoperasi, status kesehatan, status nutrisi dan cairan, kebersihan lambung dan colon, personal hygine), penunjang, anestesi, premedikasi. Yang tidak dilakukan oleh perawat ruangan hanya aspek anestesi.dari 5 aspek yang dilakukan oleh perawat ruangan hanya aspek psikis/mental yang kurang diperhatiakan oleh perawat.dalam penelitian tersebut data pada aspek persiapan psikis/mental adalah kurang dai 60 %, dan tindakan yang dilaksanakan oleh perawat yaitu sebesar 56,7 %. Hal ini menunjukkan perawat kurang memperhatikan aspek psikologis pasien preoperasi.
6 6 Hasil wawancara dengan pihak kepala ruang di ruang rawat inap penyakit bedah Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang mengatakan bahwa pengambilan atau pendokumentasian di ruang tersebut hanya satu masalah yang diambil yaitu terkait dengan masalah penyakit utama, efek utama yang biasa terjadi pasca pembedahan yaitu nyeri dan resiko infeksi. Kepala ruang mengatakan lebih baik membuat diagnosa satu dari pada tidak membuat sama sekali, selain itu juga mengatakan bahwa perawat slalu memberi infrom konsen sebelum pasien memasuki ruangan dan akan dilakukan pembedahan. Perawat memberikan edukasi kepada pasien bahwa setelah pembedahan akan merasakan nyeri dan itu wajar dalam proses penyembuhan dan kemungkinan pasien tidak terlalu mengalami kecemasan jika mengalami kecemasan itu dalam tahap yang ringan atau sedang, sehingga perawat tidak mengkaji masalah psikososial terutama kecemasan. Dari hasil penelitian Wiratama (2014), kemampuan perawat dalam menangani pasien dengan gangguan jiwa dipuskesmas Se-Kota Semarang. peneliti memaparkan kemampuan perawat dalam menangani masalah kejiwaan dengan psikososial.dari hasil penelitian tersebut sebanyak 31% dsri 37 responden, perawat tidak bisa menangani pasien dengan masalah psikososial. Dari data diatas sebagian kecil gangguan jiwa ditandai dengan gejala depresi dan kecemasan.gangguan mental, depresi dan kecemasan bisa dikaji melalui pasien yang berada di rumah sakit yang sedang mengalami sakit dengan berbagai macam jenis penyakit. Sering kali perawat yang ada di rumah sakit umum baik daerah ataupun pusat kota melalaikan hal tersebut, padahal selain merawat pasien dengan berbagai masalah penyakitnya perawat juga bisa membantu mengatasi masalah gangguan psikososial yang ditandai dengan rasa depresi dan cemas pada pasien yang mengalami sakit dan menghadapi proses untuk penyembuhan. Hal itu dikarenakan apakah perawat di setiap ruangan itu sendiri mengetahui dan menguasai tentang psikososial atau sebaliknya tidak begitu faham dengan masalah psikososial. Berdasarkan adanya masalah pengetahuan perawaat tentang psikososial yang mempengaruhi pelayanan keperawatan professional maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Aspek Psikososial di
7 7 Ruang rawat inap bedah di RSI Semarang perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran atau pengetahuan perawat lebih dalam mengenai aspek psikososial. METODE Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen (Deskriptif) dengan desain total sampling, dengan mendiskripsikan perawat di rumah sakit tentang pengetahuan dalam aspek psikososial. Sampel adalah perawat (sebanyak 48 responden), dengan metode total sampling, penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Alat pengumpulan data kuisioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 13. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dalam tabel 4.5 menunjukkan Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat. Kecemasan menunjukkan bahwa pengetahuan kurang baik sebanyak 18 responden (37,5%) dan pengetahuan baik sebanyak 30 responden (62,5%). Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Perawat Dalam Aspek Psikososial Di Ruang Rawat Inap Bedah RSI Sultan Agung Semarang Tahun 2016 (n=48) Pengetahuan Perawat Dalam Aspek Frekuensi Persentase Psikososial Baik Kurang baik % 37.5% Total 48 Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Dalam Aspek Psikososial Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Lama Kerja Di Ruang Rawat Inap Bedah RSI Sultan Agung Semarang Tahun 2016 (n=48) Karakteristik Responden pengetahuan Perawat Total Baik Kurang N % F % F % Umur Remaja Akhir (17-25 Thn) Dewasa Awal (26-35 Thn) Dewasa Akhir (36-45 Thn) % 64.5% % 35.5% % 1 1
8 8 Total % % 48 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan % 58.3% % 41.7% Total % % 48 Pendidikan D3 S1 Profesi Ners % 33.3% 50.0% % 66.7% 50.0% Total % % 48 Lama Kerja > 5 tahun < 5 tahun % 58.1% % 41.9% Total % % 48 Berdasarkan table 4.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang aspek psikososial berdasarkan umur, umur remaja akhir 62,8% dewasa awal 64,5% dewasa akhir 0,0%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 66,7% perempuan 58,3%. Berdasar pendidikan D3 65,1%, S1 33,3% dan Profesi Ners 50,0%. Berdasarkan lama kerja kurang dari 5 tahun 60,5% dan yang lebih dari 5 tahun 23,3%. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melalkukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor usia, tingkat pendidikan, informasi, pengalaman, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : Pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan dan sosial budaya. Berdasarkan penelitian diatas bahwa pengetahuan perawat dalam aspek psikososial didapatkan data perawat yang berpengetahuan baik berdasarkan umur dibagi menjadi 3 bagian yaitu umur remaja akhir tahun ada 16 responden (33,3%) berpengetahuan baik sebanyak 10 responden (62,5%) dan yang kurang baik ada 6 responden (37,5%), untuk yang dewasa awal ada 31 responden (64,6%) dan yang pengatahuan baik ada 20 responden (64,5%) dan yang kurang baik sebanyak 11 responden (35,5%), dan dewasa akhir sebanyak 1 responden (2,1%). Ini menunjukkan bahwa umur salah satu yang mempengaruhi pengetahuan, meskipun dikategorikan pengetahuannya masih kurang namun penelitian tersebut menunjukkan bahwa umur mempengaruhi pengetahuan perawat.
9 9 Selanjutnya mengenai jenis kelamin meskipun dalam teori Notoatmojdo tidak menyebutkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi pengetahuan namun penelitian ini mencantumkan jenis kelamin untuk mengetahui banyaknya responden antara laki-laki dan perempuan, dalam penelitian ini didapatkan 24 responden yang berjenis kelamin lakilaki dan yang berpengetahuan baik ada 16 responden (66,7%) dan yang kurang baik ada 8 responden (33,8%). Sedangkan yang berjenis kelamin perempuan juga ada 24 responden, yang berpengetahuan baik ada 14 responden (58,3%) dan yang kurang baik ada 10 responden (41,7%). Hal ini menunjukkan tidak jauh beda pengetahuan yang berjenis kelamin laik-laki dan yang berjenis kelamin perempuan. Menurut tingkat pendidikan dalam penelitian ini didapatkan data antara lain yang berpendidikan D3 ada 43 responden (89,6%), 28 reponden (65,1%) dan yang berpengetahuan kurang baik ada 15 responden (34,9%). Yang berpendidikan S1 ada 3 responden (6,3%) yang berpengetahuan baik ada 1 dari 3 responden dan yang berpendidikan Profesi Nurse ada 2 responden (4,2%) 1 pengetahuan baik dan 1 kurang baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi pengetahuan perawat. Hal ini belum mewakili untuk membuktikan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007). Pengetahuan menurut lama kerja atau pengalaman. Dari penelitian diatas didapatkan hasil yang bekerja lebih dari 5 tahun ada 10 responden (20,8%), 7 responden (70,0%) berpengetahuan baik dan 3 responden (30,0%) berpengetahuan kurang baik. Sedangkan yang bekerja kurang dari 5 tahun ada 38 responden (79,2%) yang berpengetahuan baik ada 23 responden (60,5%) dan yang berpengetahuan kurang baik ada 15 responden (39,5%). Hal ini menunjukkan bahwa bahwa pengetahuan perawat berdasarkan lama kerja kurang baik. Dari hasil data yang diperoleh untuk setiap pernyataan yang diberikan didapatkan 7 dari 13 pernyataan yang bisa dijawab dengan baik oleh 48 responden. Dan dari hasil data ukur pengetahuan perawat tentang psikososial (kecemasan) didapatkan 30 responden berpengetahuan baik (62,5%) sedangkan yang berpengetahuan kurang baik ada 18 responden (37,5%). Dari hasil wawancara yang dilakukan sebelum penelitian diperoleh informasi dari beberapa responden mengatakan setiap pasien sebelum dikirim keruang
10 10 operasi selalu diberi inform consen terlebih dahulu agar mempersiapkan diri secara biologis dan psikologisnya. Tetapi responden tidak mencantumkan diagnosa kecemasan dalam pendokumentasian, bahkan ada juga responden yang mengatakan bahwa mencantumkan satu diagnosa itu lebih baik dari pada tidak mencantumkan, dan yang diprioritaskan dalam pendokumentasiannya hanyalah diagnosa dengan masalah penyakit utama. Karakteristik ruangan berbeda karena dalam penelitian ini melibatkan 3 ruangan rawat inap bedah yaitu ruangan Darussalam kelas 1 dimana ruangan cukup luas dan nyaman dan dilengkapi oleh beberapa fasilitas, dan 2 ruangan kelas 3 yaitu ruangan Baitussalam 1 dan 2, ruanganya cukup nyaman untuk kategori kelas 3 hanya letak ruangannya satu jalan jika pasien ruang Baitussalam 1 harus melewati ruangan Baitussalam 2. Dari pernyataan dan hasil penelitian ini menunjukkan sesuai bahwa pengetahuan perawat tentang aspek psikososial spesifik ke masalah kecemasan kurang baik. Penelitian ini lebih baik hasilnya dari pada penelitian yang dikemukakan oleh Wiratama (2014), bahwa kemampuan perawat dalam menangani pasien psikososial didapatkan hasil sebagian responden tidak mampu menangani pasien psikososial (31,1%) dari 37 responden. Itu berarti pengetahuan perawat tentang psikososial lebih baik dan kemungkinan untuk menangani pasien dengan masalah psikososial akan lebih baik lagi dari sebelumnya. Pendapat diatas mendukung hasil penelitian ini, dimana kurangnya pengetahuan perawat dalam aspek psikososial sehingga kemampuan dalam menangani pasien dengan aspek psikososial kuarang. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengetahuan perawat dalam aspek psikososial di ruang rawat inap bedah RSI Sultan Agung Semarang didapatkan kesimpulan bahwa : 1. Mendiskripsikan karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama kerja responden di ruang rawat inap bedah RSI Sultan Agung Semarang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan perawat mempengaruhi pengetahuan dikarenakan sebagian besar responden berpendidikan D3.
11 11 2. Dalam mengidentifikasi pengetahuan perawat dalam aspek psikososial : kecemasan menunjukkan bahwa pengetahuan perawat di ruang rawat inap bedah RSI Sultan Agung Semarang adalah menunjukkan kurang baik karena kurang dari 75%. Saran mengacu pada kesimpulan dalam penilitian ini : 1. Peneliti Peneliti mempunyai harapan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. 2. Insitusi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam perkembangan ilmu Keperawatan 3. Rumah Sakit hasil penelitian ini semoga bisa memberi masukan atas kekurangan pengetahuan perawat dalam aspek psikososial : kecemasan terutama diruang rawat inap bedah sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi klien. 4. Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih lanjut tentang pengetahuan dan penatalaksaan yang lebih baik dan mendalam dalam aspek psikososial terutama di ruang rawat inap bedah. KEPUSTAKAAN Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Budiman, & Riyanto, A. (2014). Kapita Selekta Kuisioner. Jakarta : Salemba Medika Eriawan, R.D (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawaat Dengan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Pasca Operasi Dengan General Anestesia di Ruang IBS RSD dr. Soebandi jember. Naskah Publikasi Ilmiah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Jember Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian pustaka Penelitian Kesehatan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika
12 12 Nabhani, & Widyastuti, Y. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada pasien Pre Operasi Fraktur Femur di RSO Prof. DR. Soeharso Surakarta. Jurnal Profesi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. (11) 1-3 Notoatmodjo, S Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Novrizal, R. (2010). Keefektifan Hipnoterapi Terhadap Penurunan Derajat Kecemasan & Gatal Pasien Liken Simpleks Kronik di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSPM Surakarta. Tesis Naskah publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uns.ac.id Nursalam Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Potter, P.A, & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Keperawatan : konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC Putri, SA., Wardani, IK., & Hastuti. (2014). Kajian Ashen Keperawatan Pada Ny. M Dengan Gangguan Psikososial : Kehilangan di Desa Kepanjen RT 01 RW 03 Kecamatan Delanggu. Naskah Publik STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Sastroasmoro, & Ismail. (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi keempat. Jakarta : Sagung Seto. Siswoyo,. Roymond, H., & Simamora. (2009). Pengaruh Komunikasi Terapeutik yang dilakukan Oleh Perawat Terhadap Tingkat kecemasan Pasien Yang mengalami Hospitalisasi di RSU Se-Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan. No Sriningsih, I., & Afriani, D. (2014). Tingkat Kecemasan Pasien Preoperatif Pada Pembedahan Seksio Sesarea di Ruang Srikandi RSUD Kota Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas Poltekkes Kemenkes Semarang. No Wiratama, A.P. (2014). Kemampuan Perawat dalam menangani Pasien Dengan Gangguan Jiwa Dipuskesmas Se-Kota Semarang. Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah suatu keadaan yang sangat serius pada pasien pre operasi yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan gelisah serta menggambarkan perasaan keraguraguan,
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN & SARAN
BAB 7 KESIMPULAN & SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 10 responden (77%), sedangkan 3
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF SELAMA MENUNGGU JAM OPERASI ANTARA RUANG RAWAT INAP DENGAN RUANG PERSIAPAN OPERASI RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Oleh : PARYANTO J.210
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari populasi umum (perempuan lebih banyak dibandingkan prevalensi laki-laki). Kecemasan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DINI ANGGRAINI 201110201085 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciGAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR
EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR Yulistia Indah Larasati ABSTRAK Pembedahan akan membangkitkan reaksi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk. menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. (Smeltzer&Bare,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi merupakan penyembuhan penyakit dengan jalan memotong dan mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi, dirawat inap dan jenis operasi
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Operasi adalah suatu bentuk tindakan invasif yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga profesional dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan klien dan keluarganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit yang menyebabkan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan atau menghilangkan
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI
PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AGUNG SUPRASTYO 201210201150 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA
PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA Dedy Arif Abdillah 1), Happy Indri Hapsari 2), Sunardi 3) 1) Mahasiswa SI
Lebih terperinciyang disampaikan perawat dapat diterima dengan baik oleh pasien (Alex, 2010). Sasongko (2010), dalam penelitiannya yang berjudul perbedaan tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Tindakan pembedahan
Lebih terperinciAji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciKINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN
KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Dasar
Lebih terperinciPERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 169 174 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN
Lebih terperinciOleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)
Lebih terperinciPurwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume13, No. 1February 2017
PENATALAKSANAAN PERSIAPAN PASIEN PREOPERATIF DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIAMIS Aap Apipudin 1, Heni Marliany 2, Arif Nandang, 3 ABSTRACT Procedure preoperative actions in some hospitals have
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling dasar dalam kebutuhan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL Sugihartiningsih STIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS Manuscript OLEH : ARIF KURNIAWAN G2A008019 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal bagi tubuh, sehingga tubuh tidak mampu untuk mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan pengalaman yang biasa menimbulkan kecemasan, kecemasan biasanya berhubungan dengan segala macam prosedur asing yang dijalani pasien dan juga
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011
PENDOKUMENTASIAN TENTANG PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG BAROKAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Indah Indrajati, M.Basirun Al Ummah 2, Tri Sumarsih, 3, 2,3Jurusan Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperincimetode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik, yaitu menjelaskan antar variabel melalui pengujian pertanyaan
Lebih terperinciPENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir, M.Kep. Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UN PGRI Kediri muhammadmudzakkir@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN 2014 *Dewiyusrianti Lina ABSTRAK Stress merupakan hal yang dapat terjadi pada pasien
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT
Ismi Maulida R dkk, Komunikasi Terapeutik Perawat... KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT Ismi Maulida Rezki, Dhian Ririn Lestari, Anggi Setyowati
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi keperawatan dewasa ini adalah memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini, keperawatan telah memberikan
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI
TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI Nurhakim Yudhi Wibowo 1), Firman hidayat 2), Deni irawan 3) 1), 2), 3) Jurusan Keperawatan STIKes Bhamada Slawi 52416, Tegal, Indonesia
Lebih terperinci: Komunikasi Terapeutik, Perawat
GAMBARAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 Siti Setiowati Aida Rusmariana, MAN, Zulfa Atabaki, Skep. Ns
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu
Lebih terperinciWacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY RATE WITH THE IMPROVEMENT OF BLOOD PRESSURE IN PATIENTS OF ELEKTIF
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber
Lebih terperinciPERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2
PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2 1,2 Program Studi S1 Keperawatan Universitas MH.Thamrin Jakarta Timur
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No., April 05 55 HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Bayu Teovilus, Dwi Kartika
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI Yudha Indra Permana & Ida Untari Akper PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Masa reproduksi adalah masa yang penting bagi
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr. OEN SURAKARTA Oleh : Sri Aminingsih Warsini, Umi Padmiati 3 Abstract Background.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan istilah yang menggambarkan keadaan khawatir dalam kehidupan sehari-hari (Dalami, 2005). Kecemasan dapat ditimbulkan dari peristiwa sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat. Rumah sakit tidak membedakan pelayanan terhadap orang sakit dengan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat mempunyai kontak paling lama dalam menangani persoalan pasien dan peran perawat dalam upaya penyembuhan pasien menjadi sangat penting. Seorang perawat dituntut
Lebih terperinciHUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Staff Pengajar Prodi S-1 Keperawatan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinci1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI
1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR
PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR Purniaty Kamahi 1, Sudirman 2, H. Muhammad Nur 3 1 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciPatria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...
9 PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PEMBERIAN TERAPI ORAL DAN INJEKSI DENGAN TERAPI INJEKSI SAJA Differences in Perception Of Patients on Giving Oral Treatment And Injection With Injection Therapy Only
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013
ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri
Lebih terperinciGAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN
54 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3. (1) Januari 2017 ISSN. 2407-7232 GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciPENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita Abstrak Informed Consent adalah atas persetujuan yang diberikan pasien
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN MASA KERJA PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk
Lebih terperinciNurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD KELAS V DI SD PUNDENARUM I KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Nurul Fatimah, Isy
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Astia Siskayanti*, Arief Nugroho**, Mugi Hartoyo ** *Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. urin (Brockop dan Marrie, 1999 dalam Jevuska, 2006). Kateterisasi urin ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kateterisasi urin merupakan salah satu tindakan memasukkan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urin (Brockop dan
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : iis_suwanti@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 17 ISSN 250350 TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI POSYANDU DI KEL. NGAGEL REJO KEC. WONOKROMO
Lebih terperinciWindi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.
HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK ORIENTASI PERAWAT TERHADAP PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP RS. BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG Manuscript Disusun oleh : NAWAWI G2A209024 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi
Lebih terperinciGAMBARAN PERSIAPAN PERAWATAN FISIK DAN MENTAL PADA PASIEN PRE OPERASI KANKER PAYUDARA. Abstrak
GAMBARAN PERSIAPAN PERAWATAN FISIK DAN MENTAL PADA PASIEN PRE OPERASI KANKER PAYUDARA 1* Bina Melvia Girsang, 2 Hasrul 1,2 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya * E-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015 Oleh : Rina Nuraeni ABSTRAK Tindakan pembedahan merupakan ancaman
Lebih terperinciOleh : Muskhab 2 ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER URETRA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT Background: Urinary catheterization
Lebih terperinci