KATA PENGANTAR. Serpong, Maret 2013 Kepala Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Drs. R. Heru Umbara NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Serpong, Maret 2013 Kepala Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Drs. R. Heru Umbara NIP"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, LAKIP PTLR tahun 2012 kami telah selesaikan. Pada tahun 2012 ini PTLR memasuki tahun ketiga dari periode Renstra PTLR , PTLR mempunyai tugas melaksanakan pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif berdasarkan peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BATAN. Tugas ini harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, kreatif, efektif, efisien, dan akuntabel. Sejalan dengan itu diperlukan komitmen dari seluruh pegawai PTLR untuk melaksanakan program dan kegiatan litbang iptek nuklir agar sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan dapat tercapai secara optimal. PTLR menyusun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP PTLR ditujukan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun, dalam tujuan meningkatkan kinerja di tahun berikutnya agar lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di PTLR. Serpong, Maret 2013 Kepala Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Drs. R. Heru Umbara NIP LAKIP PTLR i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii IKHTISAR EKSEKUTIF iii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok Struktur Organisasi BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja Visi Misi Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Arah Kebijakan Kegiatan PTLR Penetapan Kinerja PTLR Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Kinerja Evaluasi Kinerja Pencapaian Tujuan dan Sasaran Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama PTLR Capaian Indikator Kinerja s/d tahun 2012 dengan Rencana 5 Tahun Indikator Kinerja PTLR Lainnya Analisis Akuntabilitas Kinerja Keuangan Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana BAB IV. PENUTUP Lampiran : 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) PTLR Tahun Penetapan Kinerja PTLR Tahun Pengukuran Kinerja PTLR Tahun Publikasi Ilmiah Internasional dan Publikasi Ilmiah Nasional PTLR Tahun Fasilitas PTLR Tahun 2012 LAKIP 2012 PTLR ii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) adalah salah satu unit kerja di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa Badan Tenaga Nuklir Nasional yang berdasarkan Peraturan Kepala BATAN No. 392/KA/XI/2005 mempunyai tugas dan fungsi dalam pengembangan dan layanan pengelolaan limbah radioaktif di seluruh Indonesia. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut PTLR didukung oleh SDM yang kompeten dan saat ini berjumlah 158 orang dengan berbagai tingkat pendidikan dari SLTA hingga S3. Visi PTLR adalah menjadi sentra nasional pengembangan teknologi dan layanan pengelolaan limbah radioaktif, keselamatan lingkungan dan radioekologi kelautan yang handal. Sesuai dengan Visi dan Misi yang dituangkan dalam Renstra PTLR , PTLR mempunyai tujuan strategis yaitu : 1. Peningkatan kemampuan litbangrap teknologi pengelolaan limbah radioaktif, dekontaminasi dan dekomisioning, keselamatan lingkungan serta radioekologi kelautan termasuk aplikasi teknik nuklir dalam bidang kelautan. 2. Peningkatan layanan pengelolaan limbah radioaktif yang memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Penyediaan layanan dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir. 4. Peningkatan layanan dan kendali keselamatan radiasi dan radioaktivitas lingkungan serta pengelolaan data dosis radiasi personil Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai tersebut maka ditetapkanlah Sasaran Strategis PTLR, yaitu Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Peraturan KaBATAN Nomor 205/KA/XI/2012 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun adalah sebagai berikut : 1. Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan 2. Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu 3. Jumlah prototipe fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong 4. Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung 5. Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN 6. Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional Pelaksanaan kegiatan PTLR tahun 2012 mengacu pada Renstra PTLR yang dituangkan dalam Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi dengan Kegiatan berupa Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Lingkungan. Output/Outcome yang dituju dari LAKIP PTLR iii

5 kegiatan ini adalah pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan serta layanan jasa pengelolaan limbah radioaktif, dengan target capaian kegiatan berupa 4 Dokumen teknis dan 4 publikasi ilmiah internasional dan 10 publikasi ilmiah nasional hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PTLR tahun 2012 disusun berdasarkan Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut diatas, dengan menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Secara ringkas Capaian dari Sasaran Strategis PTLR pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 1. Capaian Kinerja PTLR Tahun 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu % Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong 100 % Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional 4 Publikasi Internasional, 10 Publikasi Nasional 4 Publikasi Internasional, 45 Publikasi Nasional 100 % 100% 100 % Berdasarkan Tabel diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Untuk capaian IKU paket teknologi radioekologi kelautan telah dicapai pada tahun 2010 melalui litbang radioaktivitas lingkungan kelautan di Semenanjung Muria termasuk pengkajian tentang model penyebaran radionuklida serta metode analisis radionuklida dalam lingkungan kelautan di Semenanjung Muria 2. Untuk mencapai IKU Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan Kawasan Nuklir Serpong secara kontinyu, yang ditargetkan pada tahun 2014, dilakukan secara bertahap melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang LAKIP PTLR iv

6 keselamatan dan lingkungan dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Sistem Proteksi Radiasi Reaktor Riset dan PLTN. 3. Untuk capaian IKU Jumlah prototipe fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong yang juga ditargetkan pada tahun 2014, dilakukan secara bertahap pula melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang teknologi penyimpanan lestari dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Tapak dan Konsep Desain Keselamatan Fasilitas Disposal Limbah Radioaktif. 4. Untuk capaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung yang ditargetkan pada tahun 2014, dicapai secara bertahap melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang radioekologi kelautan dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Base-line data radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung. 5. Untuk capaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolahan limbah radioaktif cair padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN yang ditargetkan pada tahun 2014, dicapai secara bertahap melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang teknologi pengolahan limbah dekontaminasi dan dekomisioning dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Proses pengolahan limbah radioaktif cair dan padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN. Dokumen teknis yang diperoleh dalam uraian nomor 2 s.d 5 tersebut diatas merupakan target yang dicapai oleh PTLR pada tahun 2012 sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Renstra PTLR Jumlah publikasi ilmiah internasional yang ditargetkan sejumlah 4 publikasi pada tahun 2012 dapat direalisasikan sesuai rencana, disamping itu jumlah publikasi nasional yang ditargetkan 10 publikasi ilmiah nasional dapat direalisasikan sebanyak 45 publikasi ilmiah nasional. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja PTLR dapat diambil kesimpulan bahwa Sasaran Strategis PTLR yaitu Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan telah berhasil dicapai, karena semua indikator kinerja utama (IKU) mencapai targetnya. LAKIP PTLR v

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), BATAN yang merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) berkewajiban untuk melaksanakan instruksi tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka PTLR sebagai salah satu unit kerja di BATAN berusaha untuk mendukung pemenuhan kewajiban tersebut. dengan menyusun LAKIP sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan yang telah dilaksanan oleh PTLR. LAKIP ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Renstra BATAN serta Renstra PTLR Kedudukan, Tugas Pokok Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) adalah salah satu unit kerja di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa BATAN yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran dan Keppres Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005. PTLR berlokasi di BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong mempunyai tugas melaksanakan pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif berdasarkan peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BATAN. Untuk penyelenggaraan tugas tersebut PTLR Serpong mempunyai fungsi : a) Melaksanakan pengembangan dan teknologi penyimpanan lestari, b) Melaksanakan pengembangan dan teknologi pengolahan limbah, dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir, c) Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang radioekologi kelautan, d) Melaksanakan pengolahan limbah, e) Melaksanakan pengendalian keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan, f) Melaksanakan urusan tata usaha, g) Melaksanakan program jaminan mutu, dan h) Melaksanakan pengamanan nuklir. LAKIP PTLR 1

8 1.3. Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, untuk menjalankan fungsinya, PTLR dilengkapi dengan struktur organisasi sebagai berikut : 1. Bagian Tata Usaha 2. Bidang Teknologi Penyimpanan Lestari 3. Bidang Teknologi Pengolahan Limbah, Dekontaminasi dan Dekomisioning 4. Bidang Radioekologi Kelautan 5. Bidang Operasi Sarana Penunjang 6. Bidang Pengolahan Limbah 7. Bidang Keselamatan dan Lingkungan 8. Unit Jaminan Mutu 9. Unit Pengamanan Nuklir Struktur Organisasi PTLR tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 1. LAKIP PTLR 2

9 LAKIP PTLR 3

10 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Kinerja Pusat Teknologi Limbah Radioaktif menghadapi berbagai tantangan baik yang bersifat jangka pendek maupun panjang antara lain muncul sebagai konsekuensi dari : Adanya Program pembangunan (PLTN), yang akan beroperasi untuk pertama kali dalam beberapa tahun ke depan. Peningkatan pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) nuklir dalam bidang industri, medis dan penelitian dan pengembangan (litbang) iptek nuklir itu sendiri. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun internal BATAN yang juga memerlukan penanganan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Penuaan fasilitas nuklir dan radiasi zat radioaktif yang harus diantisipasi dengan program dekomisioning. Pengalaman dekomisioning fasilitas pemurnian asam fosfat merupakan salah satu acuan untuk penyusunan program dekomisioning fasilitas nuklir dan radiasi yang lain. Peningkatan tuntutan keselamatan (ratifikasi konvensi, adopsi rekomendasi terbaru) sehingga akan meningkatkan jenis limbah yang harus ditangani seperti limbah Naturally Occurring Radioactive Materials (NORM) dan TENORM dari kegiatan industri non nuklir (pertambangan produksi pupuk, produksi minyak dan gas). Program disposal bagi limbah yang saat ini dikelola, yaitu limbah yang ditimbulkan dari kegiatan aplikasi tenaga (atau teknik) nuklir di industri, kesehatan dan litbang dengan mempertimbangkan berbagai metode yang saat ini berkembang serta memperhitungkan faktor sosial dan ekonomi. Pertanyaan masyarakat terkait dengan pengelolaan jangka panjang limbah radioaktif yang ditimbulkan dari pengoperasian dan dekomisioning PLTN. Pengelolaan bahan bakar nuklir bekas (bbnb) dipindahkan dari reaktor serba guna ke fasilitas penyimpanan memerlukan program penyimpanan jangka panjang sambil menunggu disposal limbah tersebut. Wilayah Indonesia yang terdiri dari 70% laut sehingga diperlukan institusi sentra yang melakukan litbang radioaktivitas lingkungan kelautan. Tuntutan peningkatan system keselamatan radiasi dan keamanan terkait pengelolaan limbah radioaktif, B3, dan BBNB untuk pekerja, masyarakat dan lingkungan. Untuk mengantisipasi berbagai hal di atas di masa depan diperlukan penyusunan program yang tepat, baik untuk jangka panjang berupa sebuah rencana strategik untuk 5 tahun sampai 10 tahun dan program pelaksanaannya untuk jangka pendek yaitu 1 sampai 2 tahun. Program tersebut dituangkan dalam Renstra PTLR yang disusun dengan mengacu pada kompetensi PTLR dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. LAKIP PTLR 4

11 Visi Sejalan dengan pelaksanaan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya, PTLR mempunyai visi Menjadi sentra nasional pengembangan teknologi dan layanan pengelolaan limbah radioaktif, keselamatan lingkungan dan radioekologi kelautan yang handal Misi Tujuan Untuk mencapai visi PTLR tersebut di atas maka diperlukan upaya-upaya yang terangkum dalam misi PTLR sebagai berikut : 1. Melaksanakan penelitian, pengembangan dan penerapan (litbangrap) teknologi pengelolaan limbah radioaktif, dekontaminasi dan dekomisioning, keselamatan lingkungan serta radioekologi kelautan. 2. Melaksanakan layanan pengelolaan limbah radioaktif, dekontaminasi dan dekomisioning, serta keselamatan radiasi dan radioaktivitas lingkungan secara selamat, aman, handal dan berwawasan lingkungan. Dengan melaksanakan misi PTLR diharapkan dapat tercapai tujuan PTLR sebagai berikut : 1. Peningkatan kemampuan litbangrap teknologi pengelolaan limbah radioaktif, dekontaminasi dan dekomisioning, keselamatan lingkungan serta radioekologi kelautan termasuk aplikasi teknik nuklir dalam bidang kelautan. 2. Peningkatan layanan pengelolaan limbah radioaktif yang memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Penyediaan layanan dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir. 4. Peningkatan layanan dan kendali keselamatan radiasi dan radioaktivitas lingkungan serta pengelolaan data dosis radiasi personil Sasaran dan Indikator Kinerja Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka ditetapkan sasaran strategis PTLR yang mendukung Renstra BATAN yaitu : Diperoleh hasil litbang teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan. Sesuai dengan tujuan dan sasaran PTLR maka indikator kinerja utama PTLR adalah sebagai berikut : LAKIP PTLR 5

12 Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama PTLR Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (1) (2) Diperoleh hasil litbang Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional Arah Kebijakan Limbah radioaktif adalah bahan yang tidak dimanfaatkan lagi dan bersifat radioaktif serta mengandung potensi bahaya radiasi. Karena sifatnya itu pengelolaan limbah radioaktif menjadi strategis dan diawasi oleh Badan Pengawas untuk mencegah timbulnya bahaya radiasi terhadap pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup. Kebijakan dan strategi dalam pengelolaan limbah radioaktif harus memenuhi : a. Proteksi Kesehatan Manusia Limbah radioaktif harus dikelola sedemikian rupa sehingga memenuhi tingkat perlindungan kesehatan masyarakat b. Perlindungan Lingkungan Hidup Limbah radioaktif harus dikelola sedemikian rupa sehingga memberikan tingkat perlindungan yang dapat diterima bagi lingkungan hidup. c. Proteksi Melampaui Batas Nasional Limbah radioaktif harus dikelola sedemikian rupa untuk memastikan bahwa kemungkinan dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan diluar perbatasan nasional, telah dipertimbangkan. d. Proteksi untuk Generasi Mendatang Limbah radioaktif harus dikelola sedemikian rupa sehingga dampak terhadap generasi yang akan datang tidak lebih besar daripada dampak yang dapat diterima oleh generasi saat ini. LAKIP PTLR 6

13 e. Beban Generasi Mendatang Limbah radioaktif harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak menjadi beban melebihi kemampuan generasi yang akan datang. f. Kerangka Hukum Nasional Limbah radioaktif harus dikelola dalam kerangka hukum yang tepat termasuk alokasi tanggung jawab secara jelas dan ketentuan untuk fungsi pengawasan yang independen. g. Pengendalian Timbulnya Limbah Radioaktif Timbulnya Limbah radioaktif harus diupayakan seminimal mungkin yang dapat dicapai. h. Saling Ketergantungan dalam Penimbulan dan Pengelolaan Limbah Radioaktif Ketergantungan antar seluruh tahapan dalam pengelolaan dan penimbulan limbah radioaktif harus diperhitungkan secara tepat. i. Keselamatan Fasilitas Keselamatan fasilitas untuk pengelolaan limbah radioaktif harus dijamin sesuai ketentuan selama umur fasilitas tersebut. Keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan merupakan faktor utama dalam kegiatan fasilitas nuklir di Serpong, dan PTLR bertugas melaksanakan kendali terhadap sistem proteksi radiasi KNS yang terdiri dari 10 satuan kerja dan 1 BUMN. Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah laut menuntut adanya suatu baseline data radioaktivitas lingkungan kelautan yang dapat memberikan kontribusi bagi sistem keselamatan lingkungan secara nasional. Garis besar kebijakan strategi PTLR adalah : 1. Meningkatkan kegiatan libangrap Iptek Nuklir di bidang limbah radioaktif, keselamatan lingkungan dan radioekologi kelautan. 2. Meningkatkan layanan pengelolaan limbah radioaktif nasional, limbah B3 internal BATAN, bahan bakar nuklir bekas (bbnb), dekontaminasi dan dekomisioning serta keselamatan dan lingkungan Kegiatan PTLR Untuk mewujudkan Renstra BATAN , maka sesuai tugas pokok dan fungsinya PTLR berperan dalam Program Penelitian Pengembangan Dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop Dan Radiasi. Sehubungan dengan itu, PTLR melaksanakan Kegiatan Pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan. Kegiatan tersebut terdiri dari beberapa subkegiatan, antara lain : 1. Subkegiatan-subkegiatan litbang : Teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan bahan bakar nuklir bekas Disposal limbah radioaktif Keselamatan kerja dan lingkungan LAKIP PTLR 7

14 Teknologi dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir Radioekologi kelautan. 2. Sub kegiatan-sub kegiatan pelayanan : Pelayanan pengelolaan limbah radioaktif dan bahan bakar nuklir bekas Pelayanan pengelolaan limbah B3 internal BATAN 2.2. Penetapan Kinerja PTLR Tahun 2012 PTLR menyusun penetapan kinerja tahun 2012 sesuai dengan target prioritas bidang dan prioritas unit kerja sebagaimana tercantum dalam Renstra PTLR dan Renstra BATAN dapat dilihat pada Penetapan Kinerja sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.2. LAKIP PTLR 8

15 Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Unit Organisasi Eselon II : Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Tahun Anggaran : 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan. LAKIP PTLR 9 Jumlah dokumen teknis konsep desain fasilitas demo disposal di KNS dan karakterisasi tapak terpilih disposal limbah radioaktif *) Dokumen teknis karakteristik tapak terpilih disposal limbah radioaktif di pulau Jawa Dokumen teknis penyiapan desain konsep fasilitas demo disposal limbah radioaktif dikawasan nuklir Serpong Dokumen teknis penentuan tapak potesial disposal limbah radioakti operasi PLTN di Bangka Belitung Jumlah dokumen teknis pradesain pengolahan limbah radioaktif cair padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN **) Dokumen teknis pengembangan teknologi pengelolaan limbah PLTN Dokumen teknis pengembangan teknologi pengolahan limbah pendukung Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif Dokumen teknis pengembangan teknologi pengolahan limbah cair dari industri Jumlah dokumen teknis Sistem proteksi radiasi reaktor riset dan reaktor PLTN***) Dokumen teknis pengembangan pengendalian proteksi radiasi daerah kerja, personel dan lingkungan Dokumen teknis peningkatan kemampuan analisis dan pengolahan data dosis interna secara in vivo Dokumen teknis analisis dan evaluasi keselamatan radiasi pekerja dan lingkungan calon tapak PLTN di Bangka Barat Jumlah dokumen teknis Karakterisasi tapak laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung****) Dokumen teknis pemantauan radioekologi kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung Dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung Dokumen teknis pemodelan penyebaran radionuklida dalam kompartemen laut Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional *) indikator ini untuk mencapai prototipe fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong. **) indikator ini untuk mencapai dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolahan limbah radioaktif Cair padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN. ***) indikator ini untuk mencapai paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu. 4 Publikasi Internasional, 10 Publikasi Nasional

16 ****) indikator ini untuk mencapai dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung. Jumah Anggaran Kegiatan Pengembangan Radioaktif dan Lingkungan : Rp ,- Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa, Jakarta, 10 Februari 2012 Kepala Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto Drs. R. Heru Umbara NIP NIP LAKIP PTLR 10

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja tahun 2012 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis, secara lengkap Pengukuran Kinerja disajikan pada Lampiran 1. Indikator kinerja utama merupakan ukuran capaian keberhasilan sasaran strategis organisasi. Adapun target dan pencapaian indikator kinerja utama PTLR yang telah ditetapkan tahun 2012 adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama PTLR Tahun 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional Publikasi Internasional, 10 Publikasi Nasional 4 Publikasi Internasional, 45 Publikasi Nasional 100 % 100 % 100 % 100% 100 % Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk capaian IKU nomor 1 yaitu : paket teknologi radioekologi kelautan telah dicapai pada tahun 2010 melalui litbang radioaktivitas lingkungan kelautan di Semenanjung Muria termasuk pengkajian tentang model penyebaran radionuklida serta metode analisis radionuklida dalam lingkungan kelautan di Semenanjung Muria. Capaian IKU nomor 2 yaitu : Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan Kawasan Nuklir Serpong secara kontinyu, yang ditargetkan pada tahun 2014, dilakukan secara bertahap melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang keselamatan dan lingkungan dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Sistem Proteksi Radiasi Reaktor Riset dan PLTN. LAKIP PTLR 11

18 Capaian IKU nomor 3 yaitu : Jumlah prototipe fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong yang juga ditargetkan pada tahun 2014, dilakukan secara bertahap pula melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang teknologi penyimpanan lestari dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Tapak dan Konsep Desain Keselamatan Fasilitas Disposal Limbah Radioaktif. Capaian IKU nomor 4 yaitu : Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung yang ditargetkan pada tahun 2014, dicapai secara bertahap melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang radioekologi kelautan dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Base-line data radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung. Capaian IKU nomor 5 yaitu : Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolahan limbah radioaktif cair dan padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN yang ditargetkan pada tahun 2014, dicapai secara bertahap melalui pelaksanaan kegiatan litbang di bidang teknologi pengolahan limbah dekontaminasi dan dekomisioning dan pada tahun 2012 menghasilkan satu Dokumen Proses pengolahan limbah radioaktif cair dan padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN. Dokumen teknis yang diperoleh dalam uraian nomor 2 s.d 5 tersebut diatas merupakan target yang dicapai oleh PTLR pada tahun 2012 sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Renstra PTLR Capaian IKU nomor 6 : Jumlah publikasi ilmiah internasional dan nasional yang ditargetkan sejumlah 4 publikasi internasional pada tahun 2012 dapat direalisaikan sesuai rencana, disamping itu jumlah publikasi nasional sejumlah 45 publikasi. Dari tabel diatas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 6 indikator kinerja utama PTLR, 5 indikator berhasil direalisasikan 100% dan 1 indikator yang telah dicapai pada tahun Evaluasi Kinerja Dalam rangka mendukung RPJMN , PTLR telah menetapkan Sasaran dalam Rencana Strategis Tahun dimana PTLR menargetkan 6 indikator Kinerja Utama dengan pencapaian sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.1. Dari 6 indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran capaian sasaran strategis. Indikator Kinerja Antara untuk pencapaian Sasaran Strategis selama periode tahun , dan perbandingan prosentase realisasi periode tahun , secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut. LAKIP PTLR 12

19 Tabel 3.2 Perbandingan Realisasi Tahun 2011 dengan Realisasi Tahun 2012 Realisasi Realisasi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 (1) (2) (3) (4) Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan Jumlah dokumen teknis konsep desain fasilitas demo disposal di KNS dan karakterisasi tapak terpilih disposal limbah radioaktif (IKU 3) Jumlah dokumen teknis pradesain pengolahan limbah radioaktif cair dan padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN (IKU 5) Jumlah dokumen teknis Sistem proteksi radiasi reaktor riset dan reaktor PLTN (IKU 2) Jumlah dokumen teknis Karakterisasi tapak laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung (IKU 4) Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional (IKU 6) 100% 100% 100% 100 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara umum capaian dan indikator kinerja antara untuk sasaran strategis Diperoleh hasil litbang teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan pada tahun 2011 mencapai 99%, dan tahun 2012 meningkat hingga mencapai 100% sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran ini berhasil. Keberhasilan capaian dari Sasaran Strategis PTLR dapat diukur dengan membandingkan realisasi hasil yang tertera dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, yaitu melalui capaian Indikator Kinerja Utama dan Capaian Indikator Kinerja Antara tahun 2011 dengan tahun Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pengukuran dan penilaian capaian kinerja PTLR 2012 telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja yang dapat diandalkan yang berisi database rencana dan realisasi kinerja. Dari tabel 3.1. pengukuran kinerja di atas, didapat hasil rata-rata capaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran strategis sebagai berikut. LAKIP PTLR 13

20 Tabel 3.3 Rata-rata Capaian Kinerja Per Sasaran Strategis Tujuan 1. Peningkatan kemampuan litbangrap teknologi pengelolaan limbah radioaktif, dekontaminasi dan dekomisioning, keselamatan lingkungan serta radioekologi kelautan termasuk aplikasi teknik nuklir dalam bidang kelautan. 2. Peningkatan layanan pengelolaan limbah radioaktif yang memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Penyediaan layanan dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir. 4. Peningkatan layanan dan kendali keselamatan radiasi dan radioaktivitas lingkungan serta pengelolaan data dosis radiasi personil Sasaran Strategis Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan Rata-rata Capaian Kinerja 100% Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra PTLR Rev.2 berhasil dicapai dengan memuaskan, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100%. Terhadap hasil kinerja yang telah dicapai PTLR pada tahun 2012, baik yang tidak tercapai maupun yang melebihi target, PTLR akan melakukan evaluasi terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi hasil kinerja tersebut dan melakukan analisis secara komprehensif untuk melakukan langkah perbaikan yang konkrit. Indikator kinerja utama merupakan ukuran capaian keberhasilan sasaran strategis organisasi. Adapun tujuan dan sasaran PTLR yang telah ditetapkan tahun 2012 apabila dibandingkan dengan rencana 5 tahun (s.d tahun 2014) adalah sebagai berikut. 1. Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan. Pencapaian Sasaran IKU Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan, telah dilaksanakan pada tahun 2010 dengan menghasilkan 1 paket teknologi radioekologi kelautan, mencapai realisasi 100%, melalui litbang radioaktivitas lingkungan kelautan di Semenanjung Muria. 2. Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu. Dalam rangka pencapaian IKU Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu. yang ditargetkan pada tahun 2014, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga tahun 2014, dengan melaksanakan kegiatan litbang di bidang LAKIP PTLR 14

21 keselamatan dan lingkungan, mencakup aspek keselamatan personil, daerah kerja dan lingkungan, dari tahun 2010 s.d tahun Pencapaian s.d tahun 2012 adalah 60%, dan diharapkan pada tahun 2014 akan mencapai realisasi 100% sesuai dengan yang direncanakan dalam RENSTRA PTLR Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong. Dalam rangka pencapaian IKU Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong. yang ditargetkan pada tahun 2014, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga tahun 2014, dengan melaksanakan kegiatan litbang di bidang keselamatan dan lingkungan, mencakup aspek keselamatan personil, daerah kerja dan lingkungan, dari tahun 2010 s.d tahun Pencapaian s.d tahun 2012 adalah 60%, dan diharapkan pada tahun 2014 akan mencapai realisasi 100% sesuai dengan yang direncanakan dalam RENSTRA PTLR Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung. Dalam rangka pencapaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung. yang ditargetkan pada tahun 2014, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga tahun 2014, dengan melaksanakan kegiatan litbang di bidang keselamatan dan lingkungan, mencakup aspek keselamatan personil, daerah kerja dan lingkungan, dari tahun 2010 s.d tahun Pencapaian s.d tahun 2012 adalah 60%, dan diharapkan pada tahun 2014 akan mencapai realisasi 100% sesuai dengan yang direncanakan dalam RENSTRA PTLR Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolah limbah cair dan padat yang dihasilkan dari operasi PLTN. Dalam rangka pencapaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolah limbah cair dan padat yang dihasilkan dari operasi PLTN. yang ditargetkan pada tahun 2014, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga tahun 2014, dengan melaksanakan kegiatan litbang di bidang keselamatan dan lingkungan, mencakup aspek keselamatan personil, daerah kerja dan lingkungan, dari tahun 2010 s.d tahun Pencapaian s.d tahun 2012 adalah 60%, dan diharapkan pada tahun 2014 akan mencapai realisasi 100% sesuai dengan yang direncanakan dalam RENSTRA PTLR Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional. IKU Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional, dari tahun 2010 s.d 2012 telah mencapai realisasi sebesar 60%, menghasilkan ublikasi LAKIP PTLR 15

22 ilmiah internasional, yang merupakan hasil penelitian/pengkajian para peneliti PTLR dan dipresentasikan di forum resmi internasional, dan 107 publikasi ilmiah nasional. Pada tahun 2014 diharapkan target capaian 100% bisa direalisasikan dengan menghasilkan minimal 20 publikasi ilmiah internasional Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama PTLR Realisasi pencapaian Indikator Kinerja Utama PTLR yang telah dicapai sebagai Informasi dan data litbang diperoleh dari kegiatan litbang dilingkungan PTLR pada tahun 2012 adalah sebagai berikut. 1. Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu Pada tahun 2011 kegiatan pencapaian IKU Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu, dalam realisasinya mencapai 95% menghasilkan sistem proteksi radiasi reaktor riset dan PLTN. Dokumen ini merupakan kompilasi dari laporan teknis kegiatan litbang keselamatan dan lingkungan, yang memuat informasi hasil litbang pemantauan daerah kerja, personil dan lingkungan Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) dan KNS pada umumnya, untuk melengkapi data dan informasi yang telah diperoleh tahun sebelumnya guna penyusunan sistem monitoring lingkungan KNS secara kontinyu sebagaimana telah direncanakan pencapaiannya tahun Pada tahun 2012 kegiatan pencapaian IKU Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan Sistem Proteksi Radiasi Reaktor Riset dan PLTN, melalui kegiatan litbang di bidang keselamatan lingkungan, tentang Pengembangan Pengendalian Proteksi Radiasi Daerah Kerja Personil dan Lingkungan. Peningkatan kemampuan analisis dan pengolahan data dosis interna secara in-vivo. Analisis dan evaluasi keselamatan radiasi pekerja dan lingkungan calon tapak PLTN di Bangka Belitung. 2. Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong Pada tahun 2011 kegiatan pencapaian IKU Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan Tapak, konsep desain dan keselamatan fasilitas disposal limbah radioaktif dan TENORM. Dokumen ini merupakan kompilasi dari laporan teknis kegiatan litbang disposal limbah radioaktif, yang terdiri dari kegiatan yang saling berkaitan dan menunjang dalam penentuan tapak dan desain prototipe demo disposal di Kawasan Nuklir Serpong. LAKIP PTLR 16

23 Pada tahun 2012 kegiatan pencapaian IKU Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan 1 dokumen teknis penelitian tentang Karakteristik Tapak Terpilih Disposal Limbah Radioaktif di Pulau Jawa (site selection state, IAEA 11, G-3.1). Penyiapan Desain Konsep Fasilitas Demo Disposal Limbah Radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong (KNS). Penentuan Tapak Potensial Potensial Disposal Limbah Radioaktif Operasi PLTN di Bangka Belitung. 3. Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung Pada tahun 2011 kegiatan pencapaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan baseline data radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung. Dokumen ini merupakan kompilasi dari laporan teknis kegiatan litbang radioekologi kelautan, yang terdiri dari kegiatan penelitian dan pengkajian yang saling berkaitan dan menunjang dalam penyusunan konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung. Pada tahun 2012 kegiatan pencapaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan litbang dalam Pemantauan Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung. Konsep Desain Laboratorium Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung. Pemodelan Penyebaran Radionuklida dalam Kompartemen Laut. 4. Jumlah dokumen konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN Pada tahun 2011 kegiatan pencapaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan kajian proses pengolahan limbah radioaktif cair dan padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN. Dokumen ini merupakan kompilasi dari laporan teknis kegiatan litbang Pengolahan limbah dekontaminasi dan dekomisioning, yang terdiri dari kegiatan yang saling berkaitan dan menunjang dalam penentuan Pengolahan Limbah Radioaktif dari operasional PLTN. Pada tahun 2012 kegiatan pencapaian IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN, dalam realisasinya mencapai 100% menghasilkan 1 dokumen teknis Desain Konseptual Pengelolaan Limbah Radioaktif dari PLTN 1000 MWe. Pengembangan Teknologi Pengolahan limbah Pendukung Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, dan Pengembangan Teknologi Pengolahan Limbah Cair dari Industri. LAKIP PTLR 17

24 5. Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional Pada tahun 2011 kegiatan pencapaian IKU Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional dalam realisasinya mencapai 100%, publikasi ilmiah ini dihasilkan oleh para peneliti PTLR sejumlah 4 (empat) publikasi ilmiah internasional yang merupakan hasil litbang di bidang teknologi penyimpanan lestari, teknologi pengolahan limbah dekontaminasi dan dekomisionig, serta radioekologi kelautan. Selain publikasi internasional, para peneliti PTLR juga banyak menghasilkan 30 publikasi ilmiah nasional yang dipresentasikan dalam berbagai Seminar Nasional di Indonesia. Pada tahun 2012 kegiatan pencapaian IKU Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional dalam realisasinya mencapai 100%, publikasi ilmiah ini dihasilkan oleh para peneliti PTLR tahun 2012 sejumlah 4 (empat) publikasi ilmiah internasional yang merupakan hasil litbang di bidang teknologi pengolahan limbah dekontaminasi dan dekomisioning, serta radioekologi kelautan. Selain publikasi internasional, para peneliti PTLR, menghasilkan 45 publikasi ilmiah nasional yang dipresentasikan dalam berbagai Seminar Nasional di Indonesia, 4 Publikasi ini adalah makalah hasil penelitian/pengkajian para peneliti PTLR yang dipresentasikan di forum resmi internasional, dengan rincian sebagai berikut. 1. Bioaccumulation Factor Of 137Cs In Some Marine Biotas From West Bangka Indonesia, penulis Heny Suseno. Makalah ini dipresentasikan dalam Proceeding Intl Conf of Matemathic and Natural Science/ITB, Indonesia. 2. Imobilization of Uranium Radioactive Waste Using Matrix Materials Of Synroc Titanate And Bitumen, penulis Gunandjar 1), Endang Nuraeni 2) dan Mirawaty 3). Makalah ini dipresentasikan dalam The 2nd Basic Science International Conference 2012 (BaSIC-2012), Ch-6/Aria Gajayana Hotel, Malang, Indonesia/24-25 February Makalah ini menguraikan tentang hasil penelitian imobilisasi limbah radioaktif sludge yang mengandung uranium dilakukan melalui solidifikasi menggunakan matriks synroc-titanat dan bitumen. Iimobilisasi dengan matriks synroc dilakukan dengan mencampur limbah dengan matriks synroc dengan komposisi (% berat) : Al 2 O 3 (5,4); BaO (5,6); CaO (11,0); TiO 2 (71,4) and ZrO 2 (6,6). Campuran matriks synroc dengan limbah dikeringkan, dikalisinasi, dicetak dan kemudian disinter pada suhu 1200 o C untuk membentuk monolit keramik multifase padat. Imobilisasi dengan matrik bitumen dilakukan dengan mencampur limbah dengan bitumen dan pasir dengan pemanasan pada suhu o C selama 30 menit, kemudian dicetak dan dikeringkan selama waktu kuring 7hari pada suhu kamar. Kualitas terbaik blok synroc limbah diperoleh pada tingkat muat limbah 30%, suhu sintering 1200 o C selama 3jam dengan harga densitas 2,85 g/cm 3, kuat tekan 10, 98 kn/cm 2,dan laju pelindihan uranium 3, g.cm -2.hari -1. Kualitas terbaik blok bitumen limbah diperoleh pada komposisi matriks 50 % bitumen, tingkat muat limbah 40 %, dengan harga densitas 1,85 g/cm 3, kuat tekan 1,20 LAKIP PTLR 18

25 kn/cm 2,dan laju pelindihan uranium 1,35 x 10-4 g.cm -2.hari -1. Kualitas blok synroc limbah lebih baik dari pada blok bitumen limbah. 3. Utilization Of Extracellular Polymeric Substances For Removal Of Uranium, Thorium And Lead From Radioactive Liquid Waste, penulis Zainus Salimin (1), Endang Nuraeni (2), Pungky Ayu Artiani (3) Makalah ini dipresentasikan dalam The 2nd Basic Science International Conference 2012 (BaSIC-2012), Ch-22/ Aria Gajayana Hotel, Malang, Indonesia/24-25 February Makalah ini menguraikan tentang hasil penelitian Extracellular Polymeric Subtance (EPS) merupakan biomassa yang dapat mengikat polutan dan anion, diperoleh dari bakteri melalui proses ekstraksi lumpur aktif hasil pengolahan limbah industri. Pengikatan kation oleh EPS melalui pertukaran ion dilakukan oleh gugus karboksil, fosfat, sulfat dan aminokarboksilat yang terkandung dalam EPS. Pengikatan anion oleh EPS dilakukan oleh gugus hidroksil dan gugus amina yang ada dalam EPS. EPS hasil ekstraksi lumpur aktif mengandung 60% polisakarida, 8% protein dan 16% lipida. Penggunaan EPS terdispersi dalam limbah cair simulasi yang mengandung 124 mgu/l (1514 Bq/l), 210 mgth/l ( Bq/l), dan 49 mgpb/l (3807 Bq/l) menghasilkan beningan berkadar U, Th dan Pb berturut-turut 769 Bq/l, 8084 Bq/l dan 767,67 Bq/l, yang telah memenuhi nilai baku mutunya. Penggunaan biosorben EPS terimobilisasi pada matriks kalsinasi alginat dengan berat 6,2 g pada ph 7 menghasilkan kapasitas penyerapan 881,84 mgu/g biosorben. Hasil tersebut sebanding dengan kemampuan sorbsi biosorben dan resin penukar ion yang ada di pasaran. 4. The Off Gas Treatment in The Process Of Vitrification And Incineration Of Nuclear Waste, penulis Herlan Martono, Aisyah. Makalah ini dipresentasikan dalam Proceeding of ICCM 2012, 1 st International Conference on Chemical and Material Engenering/ UNDIP/12-13 September Makalah ini menguraikan tentang hasil penelitian Penanganan gas buang vitrifikasi dan insenerasi limbah nuklir dipelajari untuk mengetahui efektivitas sistem serta peralatannya. Gas buang vitrifikasi keluar dari melter pada suhu C terdiri dari NO x, Ru dan partikel. Penanganan gas buang jenis ini terdiri dari pedinginan, pemisahan dengan scrubber dan penyaringan dengan filter. Pendinginan dilakukan menggunakan air film cooler. Scrubbing dilakukan menggunakan submerged bed scrubber, venturi scrubber dan water scrubber. Penyaringan dilakukan dengan filter HEME dan HEPA. Sebelum masuk penyerap Ru, gas buang dipanaskan sampai suhu 65 0 C, proses penyerapan Ru menggunakan silika gel dan penyaringan partikel kecil menggunakan HEPA filter. Gas buang pada vitrifikasi memiliki komposisi tertentu karena limbah aktivitas tinggi yang divitrifikasi memiliki komposisi yang relatif tetap. Gas buang dari insenerasi, meninggalkan insenerator pada suhu C terdiri dari CO 2, NO x, CO, HCl, HF dan SO 2. dengan komposisi tergantung jenis limbah yang diinsenerasi. Penanganan gas buang jenis ini terdiri dari pendinginan, penyaringan dengan baghouse filter, HEPA filter dan netralisasi atau penyerapan gas buang dengan larutan NaOH. Pendinginan LAKIP PTLR 19

26 dengan injeksi udara menggunakan dua buah fan. Gas buang dari vitrifikasi dan insenerasi yang telah diolah dilepas ke lingkungan melalui cerobong. Sistem penanganan gas buang pada vitrifikasi dapat digunakan pada insenerasi dengan meniadakan penyerap Ru, sedangkan sistem penanganan gas buang pada insenerasi dapat digunakan pada g vitrifikasi dengan penambahan penyerap Ru setelah HEPA filter. Disamping itu, PTLR juga menghasilkan 45 publikasi ilmiah nasional yang diterbitkan pada prosiding dan jurnal internal BATAN yang di presentasikan dalam berbagai forum ilmiah, antara lain : 1. Jurnal Volume15 (1) dan Volume 15 (2) tahun Workshop dan Seminar Nasional X PTLR-BATAN, pada tanggal 8-9 Oktober, dan 10 Oktober 2012, bertempat di Gedung PTLR dan DRN-Puspiptek, Serpong Capaian Indikator Kinerja s/d tahun 2012 dengan Rencana 5 Tahun Tabel 3.3 Perbandingan Tahun 2012 dengan Rencana 5 tahun (s/d 2014) Sasaran Strategis Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan Indikator Kinerja Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan Target s/d Tahun 2014 Jumlah paket teknologi sistem monitoring 4 Dokumen lingkungan kawasan nuklir Serpong secara 1 Paket Teknologi kontinyu Target s/d Tahun 2012*) 1 Paket Teknologi 1 Paket Teknologi (2010) Realisasi s/d Tahun % 2012*) 1 Paket Teknologi (2010) Dokumen 3 Dokumen 60 Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional 5 Dokumen 1 Prototipe 3 Dokumen 3 Dokumen 60 4 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen 60 5 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen Publikasi Internasional, 30 Publikasi Nasional 12 Publikasi Internasional, 10 Publikasi Nasional 12 Publikasi Internasional, 107 Publikasi Nasional 60 *) Target/realisasi s/d Tahun 2012 = Jumlah target/realisasi dari tahun Dari Tabel 3.3. sampai dengan tahun 2012 merupakan tahun ke-3 dari RENSTRA PTLR, PTLR telah melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi capaian Indikator Kinerja rata-rata mencapai 60% dari 100% yang direncanakan pada akhir LAKIP PTLR 20

27 tahun 2014, kekurangan capaian indikator kinerja akan dipenuhi pada tahun 2013 dan Indikator Kinerja PTLR Lainnya PTLR sebagai unit kerja pelaksana kegiatan PNBP pada tahun 2012 mempunyai target untuk menghasilkan PNBP sebesar Rp ,- dan dana yang dapat digunakan untuk kegiatan PNBP tersebut telah dialokasikan dalam DIPA PTLR T.A 2012 sebesar Rp ,-. Tetapi dikarenakan adanya peningkatan kegiatan layanan dan adanya kebijakan pemerintah mengenai APBNP, maka alokasi anggaran untuk kegiatan PNBP mendapat tambahan sebesar Rp ,- sehingga anggaran keseluruhan untuk kegiatan PNBP menjadi Rp ,-, dan target PNBP pun meningkat menjadi Rp ,- Alokasi anggaran PNBP dalam DIPA tahun 2012 digunakan untuk kegiatan. a. Layanan Administrasi Pengelolaan PNBP Iptek Nuklir. Terlaksananya layanan administrasi pengelolaan limbah sampai dengan bulan Desember 2012, dengan tingkat pencapaian sebesar 78,47%. Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Limbah Radioaktif pada bulan April 2012 di Bandung dengan peserta para penimbul limbah internal BATAN, sedangkan untuk penimbul limbah dari industry, rumah sakit dan lainnya dilakukan Workshop Pengelolaan Limbah Radioaktif pada bulan Juni 2012 di Surabaya dengan nara sumber dari BAPETEN. Rakor dan Workshop bertujuan untuk mensosialisasikan peraturan dan ketentuan yang berlaku tentang pengelolaan limbah radioaktif sesuai amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun b. Layanan Pemanfaatan IPTEK Nuklir Bagi Masyarakat. Layanan Pemanfaatan Iptek Nuklir Bagi Masyarakat, terlaksananya layanan teknologi dalam pengelolaan limbah sampai dengan bulan Desember 2012, dengan tingkat pencapaian sebesar 87,39%. Kegiatan pengolahan limbah radioaktif selama tahun 2012 meliputi kegiatan pengolahan limbah radioaktif padat 163 drum 100 liter, kondisioning limbah radioaktif sumber terbungkus dari berbagai industry dan rumah sakit sebanyak 194 unit, serta pemindahan bahan bakar nuklir bekas dari PRSG ke KHIPSB3. Kegiatan pendukung yang juga dilakukan adalah Sosialisasi tentang prosedur pengelolaan dan pengiriman limbah radioaktif ke PTLR kepada penimbul limbah dari industry dan rumah sakit di Indonesia, antara lain Pertamina Plaju, PT. Indah Kiat Prawang Riau, RSUP Dr.M Djamil Padang, RS. Dr. Sarjito Yogyakarta, RS. Dr. Muwardi Solo, Newmont NTB serta Semen Tonasa, Makassar. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan pelaksanaan pengiriman limbah radioaktif dari penimbul limbah ke PTLR menjadi lebih baik, lancar dan tertib administrasi. PTLR telah melakukan layanan pengelolaan limbah radioaktif pada tahun 2012 sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan memenuhi ketentuan jaminan mutu yang diselesaikan dengan tepat waktu. LAKIP PTLR 21

28 Berdasarkan masukan dari stakeholder yang telah menyerahkan limbah radioaktif ke PTLR menyatakan bahwa pelayanan pengelolaan limbah radioaktif yang dilakukan oleh PTLR, dilakukan dengan cepat, efisien dan memuaskan. Untuk terus meningkatkan layananl PTLR telah menyediakan website dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholder untuk mendapatkan layanan pendaftaran pengelolaan limbah secara online. Tabel 3.4. Daftar Industri dan Internal BATAN yang mendapat Layanan Pengolahan Limbah di PTLR Pada Tahun 2012 No. Nama Perusahaan/Unit Kerja 1. PT. Titan Petrokimia Nusantara 2. PT. NDT Instruments Indonesia (3X) 3. PT. Krakatau Steel (2X) 4. PT. Pratita Prama Nugraha (5X) 5. PT. Global Solution Technology Aseana (3X) 6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi 7. PT. Widya Sapta Colas (WASCO) 8. PT. Indonesia Power 9. Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) 10. PT. South Pasific Viscose 11. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) 12. PT. Suparma, Tbk. 13. PT. Indonesia Teijin Dupont Fims 14. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) 15. PT. Pertamina RU VI-Balongan 16. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk 17. RSUP Dr. M. Djamil Padang 18. PT. Sucofindo 19. PT. Adiprima Suraprinta 20. PT. Lotte Packaging 21. RSUD Syaiful Anwar 22. PT. Pupuk Kujang 23. PT. NEWMONT 24. PT. Pupuk Kaltim 25. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) 26. RSUD Dr. Kariadi Semarang 27. PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia LAKIP PTLR 22

29 3.3. Analisis Akuntabilitas Kinerja Indikator Kinerja untuk pencapaian Sasaran Strategis pada tahun 2012 dari 6 indikator Kinerja Utama (IKU), IKU (1) telah dicapai pada tahun 2010, sedangkan 5 IKU lainnya target dan realisasinya adalah sebagai berikut : a. Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu. IKU Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu diperoleh dari kegiatan litbang keselamatan dan lingkungan, manfaat yang dapat dipergunakan oleh organisasi maupun masyarakat dari kegiatan litbang ini adalah sebagai berikut. Program proteksi radiasi Kawasan Nuklir Serpong (KNS) dikembangkan menuju sistem proteksi radiasi yang terpadu untuk memudahkan evaluasinya dan sebagai pemenuhan ketentuan yang berlaku. Kegiatan ini merupakan bagian dari pemenuhan rekomendasi Expert Mission of International Atomic Energy Agency (IAEA) pada bulan November 2008 dalam Review of Radiation Protection in Serpong Nuclear Area. Selain itu, kompetensi personel keselamatan radiasi akan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan di bidang proteksi radiasi. Kegiatan pemantauan daerah kerja di PTLR diperluas dalam kegiatan pengelolaan bahan bakar bekas di Kanal Hubung Instalasi Penyimpanan Bahan Bakar Bekas. Dalam rangka implementasi batasan lepasan zat radioaktif (discharge limits) secara atmosferik dan akuatik ke lingkungan akan ditentukan faktor dispersi keduanya dan penentuan batas lepasannya untuk tiap radionuklida yang relevan. Kemungkinan terjadinya perubahan kondisi lingkungan di sekitar KN Serpong akibat pengoperasian fasilitas nuklir Serpong dilakukan dengan pemutakhiran data lingkungan. Kegiatan ini juga mencakup kajian terhadap penerimaan dosis radiasi pekerja dan penduduk calon tapak PLTN sebagai data awal dalam pengoperasian PLTN di Indonesia. Realisasi kegiatan Pengembangan Pengendalian Proteksi Radiasi Daerah Kerja Personil dan Lingkungan dapat dilihat pada foto kegiatan 1 4. Dibawah ini Foto 1. Tabletop excersice Foto 2. Kedaruratan non radiasi LAKIP PTLR 23

30 Foto 3. Pemasangan sistem alarm di IPLR Foto 4. Alarm detektor Realisasi kegiatan Peningkatan kemampuan analisis dan pengolahan data dosis interna secara in-vivo dapat dilihat pada foto kegiatan 5 6. Dibawah ini. Foto 5. Model Analisis dosis IMBA Foto 6. Software IMBA setelah dipasang pada APEX In-Vivo b. Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong. IKU Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong diperoleh dari kegiatan litbang teknologi penyimpanan lestari, manfaat yang dapat dipergunakan oleh organisasi maupun masyarakat dari kegiatan litbang ini adalah sebagai berikut. Pengembangan teknologi disposal limbah radioaktif (LRA) dilatar belakangi oleh kebutuhan akan tersedianya disposal untuk limbah radioaktif dari kegiatan nuklir di bidang industri, kesehatan dan riset serta bidang energi (PLTN) yang masih dalam tahap perencanaan. Keberadaan fasilitas disposal untuk demonstrasi disposal limbah radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong diharapkan telah menjadi prototipe pada akhir tahun 2014 sebagaimana telah diperjanjikan dalam dokumen RPJMN Realisasi kegiatan Karakteristik Tapak Terpilih Disposal Limbah Radioaktif di Pulau Jawa (site selection state, IAEA 11, G-3.1) dapat dilihat pada foto kegiatan dibawah ini. LAKIP PTLR 24

31 Foto 7. Pengamatan dan deskripsi morfologi dan batuan di daerah Karawang Foto 8. Pengamatan dan pengukuran struktur geologi (kekar) di daerah Purwakarta Foto 9. Pengamatan dan pengukuran aspek Foto 10. Kenampakan geomorfologi hidrogeologi di daerah Ujungjaya, Sumedang bergelombang-berbukit di daerah Puloampel, Serang Realisasi kegiatan Penyiapan Desain Konsep Fasilitas Demo Disposal Limbah Radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong (KNS), dapat dilihat pada foto kegiatan dibawah ini. Foto 11. Lokasi calon tapak fasilitas disposal demo di dalam Kawasan Nuklir Serpong Foto 12. Kenampakan lahan calon tapak fasilitas disposal demo di dalam Kawasan Nuklir Serpong Foto 13. Layout atau tata letak fasilitas disposal demo di dalam Kawasan Nuklir Serpong Foto 14. Penampang fasilitas disposal demo melewati zona wadah shell beton (arah barat-timur) LAKIP PTLR 25

32 Realisasi kegiatan Penentuan Tapak Potensial Potensial Disposal Limbah Radioaktif Operasi PLTN di Bangka Belitung, dapat dilihat pada foto kegiatan dibawah ini. Foto 15. Pengambilan sampel pasir kuarsa untuk bahan backfill di daerah pantai Tanjungular, Bangka Barat Foto 16. Morfologi gunung Permis berbatuan granit di daerah Sebagin, Bangka Selatan Foto 17. Singkapan granit yang berpotensi sebagai hostrock disposal di daerah Burungmandi, Belitung Timur Foto 18. Perjalanan survey pada pulau- pulau kecil (P. Burung, P. Ibul, P. Seniur dan P. Kelapan), Bangka Selatan c. Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung. IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung diperoleh dari kegiatan litbang radioekologi kelautan, manfaat yang dapat dipergunakan oleh organisasi maupun masyarakat dari kegiatan litbang ini adalah sebagai berikut. Dalam rangka perizinan pembangunan PLTN pertama di Indonesia telah dilakukan studi tapak dan studi kelayakan (STSK) pada tahun oleh perusahaan dalam bidang konsultan teknik Newjec dari Jepang. Selain Semenanjung Muria yang tetap menjadi calon lokasi PLTN di Indonesia, perkembangan terakhir adanya daerah baru yang lebih memungkinkan untuk dijadikan calon tapak PLTN yaitu daerah Bangka Belitung. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka telah disusun Program Percepatan Persiapan Pembangunan PLTN di Indonesia untuk Tahun 2010 s/d 2014 yang dikoordinir oleh PPEN. Dalam dokumen tersebut, salahsatu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pemantauan radioekologi kelautan dan pembuatan LAKIP PTLR 26

33 konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di wilayah Bangka Belitung. Realisasi kegiatan Pemantauan Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung, dapat dilihat pada foto kegiatan 19 di bawah ini. Foto 19. Lokasi tapak PLTN di Bangka Barat dan Selatan Realisasi kegiatan Konsep Desain Laboratorium Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung, dapat dilihat pada foto kegiatan 20 di bawah ini. Foto 20. Pembagian ruangan utama laboratorium Radioekologi Kelautan d. Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN. IKU Jumlah dokumen teknis konsep desain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN diperoleh dari kegiatan litbang teknologi pengolahan limbah dekontaminasi dan dekomisioning, manfaat yang dapat dipergunakan oleh organisasi maupun masyarakat dari kegiatan litbang ini adalah sebagai berikut. LAKIP PTLR 27

34 Dalam RPJM dan Renstra BATAN salah satu outputnya adalah prarancangan Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) PLTN. Untuk mewujudkan hal tersebut Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) yang bertanggungjawab dalam pengelolaan limbah radioaktif harus melakukan kajian penyiapan IPLR PLTN. Pengkajian pengelolaan limbah PLTN dan Penyiapan IPLR PLTN dilakukan sesuai dengan road map pembangunan PLTN yang direncanakan Pemerintah, sehingga ketika PLTN beroperasi maka IPLR PLTN juga sudah siap beroperasi dan dapat menyelesaikan pengelolaan limbah radioaktif secara aman dan selamat. Tujuan akhir dari pengelolaan limbah radioaktif adalah melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi dampak radiologi limbah radioaktif. Perlindungan keselamatan tersebut tidak saja bagi generasi saat ini yang memperoleh keuntungan pemanfaatan teknologi nuklir, tetapi juga bagi lingkungan dan generasi yang akan datang yang mungkin tidak memperoleh keuntungan. Pengelolaan limbah radioaktif adalah penanganan penampungan dan pengolahan limbah radioaktif termasuk pengungkungan (imobilisasi) unsur radioaktif dalam limbah dengan bahan matriks (pemadatan) dan penyimpanan blok hasil pengungkungan sehingga limbah radioaktif tidak membahayakan manusia dan lingkungan. Realisasi kegiatan Dokumen Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah PLTN dapat dilihat pada foto kegiatan 21 Dibawah ini. Foto 21. Dokumen Desain Konseptual IPLR PLTN PWR 1000 MWe Realisasi kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan limbah Pendukung Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif dapat dilihat pada foto kegiatan dibawah ini. LAKIP PTLR 28

35 Foto 22. Material yang akan dilebur Foto 23. Pelelehan Gelas di Crucible Foto 24. Wadah Pelelehan Gelas di Crucible Foto 25. Pengujian Kuat Tekan Gelas Foto 26. Gelas Limbah yang akan diuji kuat tekan Foto 27. Pengayakan Foto 28. Pengujian Laju Pelindihan Gelas Limbah Realisasi kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan Limbah Cair dari Industri, dapat dilihat pada foto kegiatan dibawah ini. LAKIP PTLR 29

36 Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Foto 29. Hasil blok synroc limbah variasi suhu sintering 1000, 1050, o 1100, 1150 C. Foto 32. Hasil Blok synroc limbah variasi Waktu sintering 1 5 jam Foto 30. Hasil blok synroc limbah variasi suhu sintering 1200, 1250, o 1300, 1350 C. Foto 31. Hasil blok synroc limbah variasi waktu sintering 1 s/d 5 jam. 40% 30% 20% 10% % Foto 33. Hasil blok synroc limbah dengan sintering 3,5 jam dengan variasi Waste Loading 1040%berat Foto 34. Hasil blok synroc limbah dengan sintering 3,5 jam dengan variasi Waste Loading 4070%berat e. Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional. Kegiatan IKU Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional, dapat dimanfaatkan oleh organisasi maupun masyarakat untuk mengetahui perkembangan aplikasi iptek nuklir yang dipergunakan oleh peneliti PTLR dalam menghasilkan penelitian/pengkajian. Realisasi kegiatan publikasi ilmiah internasional dan publikasi ilmiah nasional dapat dilihat pada foto kegiatan dibawah ini, dan judul publikasi ilmiah internasional dan publikasi ilmiah nasional dapat dilihat pada lampiran 4. LAKIP PTLR 30

37 Foto 35. Proceeding 2 nd BASIC SCIENCE International Conference 2012 Foto 36. Proceeding of ICCME 2012 Foto 37. Jurnal Teknologi Pengolahan Limbah Volume 15 (1) dan (2) tahun Keuangan Pada tahun 2012 PTLR berhasil menyelesaikan 5 dari 6 IKU Sasaran Strategis Diperoleh hasil litbang teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan Lingkungan yang dilaksanakan oleh 6 bidang, 1 bagian, dan 2 unit dengan total pagu anggaran Rp ,- dan penyerapan/realisasi sebesar Rp ,- atau 93,31%. Data tersebut menunjukkan bahwa bidang/bagian/unit telah melaksanakan tugas dan fungsinya namun perlu peningkatan kinerja untuk mendukung Sasaran tersebut diatas, agar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada output kegiatan Dokumen Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Lingkungan yang didukung oleh 5 bidang dan 2 unit yaitu : BTPLDD, BTPL, BKL, BPL, BOSP, UJM, UPN, dengan total pagu anggaran Rp ,- dan penyerapan/realisasi sebesar Rp ,- atau 97,38%. data tersebut menunjukkan bahwa BTPLDD, BTPL, BKL, BPL, BOSP, UJM, UPN, telah melaksanakan tugas dan fungsinya, namun LAKIP PTLR 31

38 perlu peningkatan kinerja untuk mendukung Sasaran PTLR agar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada output kegiatan Dokumen Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Lingkungan yang didukung oleh 3 bidang yaitu : BTPLDD, BRK, BPL, dengan total pagu anggaran Rp ,- dan penyerapan/realisasi sebesar Rp ,- atau 95,71%. data tersebut menunjukkan bahwa BTPLDD, BRK, BPL telah melaksanakan tugas dan fungsinya, namun perlu peningkatan kinerja untuk mendukung Sasaran PTLR agar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada output kegiatan data dosis radiasi Eksternal dan data dosis radiasi Internal yang diterima pekerja radiasi di Kawasan Nuklir Serpong yang didukung oleh 1 satu bidang yaitu : BKL, dengan total pagu anggaran Rp ,- dan penyerapan/realisasi sebesar Rp ,- atau 92,62%. data tersebut menunjukkan bahwa BKL telah melaksanakan tugas dan fungsinya, namun perlu peningkatan kinerja untuk mendukung Sasaran PTLR agar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada output kegiatan Data Radioaktivitas Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong yang didukung oleh 1 bidang yaitu : BKL, dengan total pagu anggaran Rp ,- dan penyerapan/realisasi sebesar Rp ,- atau 88,35%. data tersebut menunjukkan bahwa BKL telah melaksanakan tugas dan fungsinya, namun perlu peningkatan kinerja untuk mendukung Sasaran PTLR agar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada output kegiatan Dukungan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Lingkungan melaksanakan kegiatan rutin : Pembayaran Gaji dan Tunjangan, Penyelenggaraan operasional dan Pemeliharaan Perkantoran, Penyelenggaraan Dukungan Publik dan Birokrasi, Layanan Administrasi Pengelolaan PNBP Iptek Nuklir, serta Layanan Pemanfaatan IPTEK Nuklir Bagi Masyarakat, yang didukung oleh 1 bagian dan 1 bidang yaitu : BTU dan BPL, dengan total pagu anggaran Rp ,- dan penyerapan/realisasi sebesar Rp ,- atau 91,48%, data tersebut menunjukkan bahwa BTU, dan BPL telah melaksanakan tugas dan fungsinya namun perlu peningkatan kinerja untuk mendukung Sasaran PTLR agar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Tugas pokok PTLR yang meliputi kegiatan penelitian, maupun kegiatan non penelitian dan pelayanan dapat dilaksanakan sepenuhnya yang dibiaya dari DIPA PTLR tahun 2012, dengan realisasi anggaran triwulan I sampai dengan triwulan IV tahun 2012 dapat dilihat pada Table 3.5 LAKIP PTLR 32

39 Tabel 3.5 Realisasi Anggaran PTLR Tahun 2012 Anggaran Sasaran/Kegiatan/ Output Realisasi s/d Pagu TW1 TW2 TW3 TW Dokumen Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah , , , , ,- Radioaktif dan Lingkungan Dokumen Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan , , , , ,- Lingkungan data dosis radiasi Eksternal dan data dosis radiasi Internal yang diterima pekerja radiasi di Kawasan Nuklir Serpong , , , , ,- Data Radioaktivitas Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong Dukungan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Lingkungan , , , , , , , , ,- JUMLAH , , , , ,- Tugas pokok PTLR yang meliputi kegiatan penelitian, maupun kegiatan non penelitian dan pelayanan belum dapat dilaksanakan sepenuhnya dalam triwulan I tahun 2012 realisasi anggaran baru mencapai Rp ,- ini dikarenakan beberapa hal, antara lain : 1. Adanya penghematan anggaran sesuai instruksi pemerintah menyebabkan realisasi kegiatan dan anggaran terhambat dan tidak sesuai sasaran. 2. Beberapa proses pengadaan barang dan jasa (lelang) melalui e-procedurment mengalami kegagalan sehingga harus dilakukan lelang ulang selain itu adanya kendala terkait dengan administrasi teknis di LPSE. 3. Sebagian dana kegiatan PRASIK masih diblokir oleh DJA KEMENKEU dan proses pelaksanaan kegiatannya harus dilakukan secara bertahap. Alternatif penyelesaian masalah yang dihadapi PTLR pada triwulan I tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Segera melakukan lelang ulang pengadaan barang yang belum terealisasi, dan koordinasi yang intensif dengan penanggung jawab kegiatan. 2. Koordinasi panitia pengadaan dengan pihak LPSE dan Biro Umum. 3. Koordinasi dengan pihak Biro Perencanaan dan DJA. LAKIP PTLR 33

40 Realisasi anggaran PTLR sampai dengan triwulan II tahun 2012 baru mencapai Rp ,- kegiatan belum dapat dilaksanakan sepenuhnya dikarenakan beberapa hal, antara lain : 1. Beberapa proses lelang pengadaan barang/peralatan mengalami kegagalan sehingga harus dilakukan lelang ulang. 2. Adanya penghematan anggaran sesuai instruksi pemerintah, yang baru diputuskan pada bulan Juni 2012, sehingga beberapa pengadaan tertunda pelaksanaannya. 3. Analisis laboratorium untuk kegiatan penentuan tapak potensial disposal limbah radioaktif operasi PLTN di Bangka Belitung: Penyusunan konsep dan rencana disposal, belum dilaksanakan karena menunggu jumlah sampel sesuai target. 4. Kerusakan sistem komunikasi data untuk pengiriman hasil bacaan sensor pemantauan cuaca pada ketinggian 4 dan 15 meter untuk kegiatan Pemantauan dan evaluasi tingkat radioaktivitas lingkungan di Kawasan Nuklir Serpong. Alternatif penyelesaian masalah yang dihadapi PTLR pada triwulan II tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Segera melakukan lelang ulang pengadaan barang yang belum terealisasi, dan koordinasi yang intensif dengan penanggung jawab kegiatan. 2. Melakukan optimasi waktu dan anggaran dengan penanggungjawab kegiatan, Bagian Tata Usaha, PPK dan KPA. 3. Akan dilaksanakan analisis laboratorium pada triwulan 3 setelah sampel memenuhi secara kuantitas. 4. Akan diusahakan pengadaan spare part sistem komunikasi data, karena sistem sudah dimasukan di website BATAN dan pengukuran bersifat kontinyu dan real time. Realisasi anggaran PTLR sampai dengan triwulan III tahun 2012 baru mencapai Rp ,- atau 61,04%. Kendala yang dihadapi terkait dengan pencapaian realisasi anggaran terutama disebabkan oleh adanya beberapa belanja operasional yang belum terealisasi dan masih dalam proses pengadaan. Diharapkan kendala ini dapat segera diatasi dengan koordinasi dan komunikasi yang intensif antara penanggung jawab kegiatan, pejabat pengadaan dan pihak terkait lainnya. Realisasi anggaran PTLR sampai dengan triwulan IV tahun 2012 ini sebesar Rp ,- atau 93,31%. Kendala yang dihadapi terkait dengan pencapaian realisasi anggaran terutama disebabkan oleh adanya pemotongan anggaran DIPA yang memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan diawal-awal tahun anggaran menyebabkan tertundanya penarikan anggaran untuk kegiatan penelitian sehingga penyerapan dana tidak maksimal. Kendala ini dapat ditindak lanjuti dengan berusaha diakselerasi dengan koordinasi intensif antara para pelaksana dan pihak terkait, walaupun terbentur dengan terbatasnya waktu, sehingga realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember 2012 hanya mencapai 93,31%. LAKIP PTLR 34

41 Grafik Realisasi Anggaran PTLR Tahun Sumber Daya Manusia Berdasarkan data kepegawaian hingga 31 Desember 2012, PTLR mempunyai 158 orang pegawai dengan tingkat pendidikan S3 sejumlah 6 orang, 16 orang S2, S1 dan D4 66 orang, Sarjana Muda/D3 24 orang, dan tamatan D2, D1, SLTA, SLTP sejumlah 46 orang. Sedangkan untuk jabatan fungsional, tercatat 54 orang pejabat fungsional yang tersebar dalam 4 jabatan fungsional yaitu Peneliti, Pranata Nuklir, Pengendali Dampak Lingkungan, dan Pranata Humas. 2 orang diantara Pejabat Peneliti memiliki kualifikasi sebagai profesor riset. Data lengkap Profil SDM PTLR dapat dilihat dalam profil SDM berikut : LAKIP PTLR 35

42 PROFIL SDM PTLR 31 Desember 2012 TOTAL PEGAWAI 158 PRIA WANITA GOL JML PEJABAT STRUKTURAL ESELON JML IV 28 (17,72%) I 0 III 116 II 1 (73,42%) (0,63%) II 14 III 7 (8,86%) (4,43%) I 0 JML 158 IV 13 (8,23%) JML 21 Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahliannya, para karyawan BATAN di arahkan untuk meniti karir melalui jenjang jabatan, fungsional, 54 orang karyawan meniti karir di 4 jabatan fungsional dan diantara karyawan tersebut tercatat 16 orang memiliki kualifikasi Peneliti (2 orang profesor riset). LAKIP PTLR 36

43 PROFIL PEJABAT FUNGSIONAL PTLR 31 Desember 2012 PDAL PRANUK PRAHU PENGAWAS PENELITI AHLI TRPL AHLI TRPL AHLI TRPL RADIASI AHLI TRPL (28,81%) (5,08%) (23,73%) (32,20%) (3,39%) (3,39%) 2 ( 3,39%) Total Pegawai 59 BTU 4 BOSP (6,78%) 11 (18,64%) BTPL 6 BTPLDD BRK BKL BPL (10,17%) (20,34%) (5,08%) (16,95%) (22,03%) Sarana dan Prasarana Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif, PTLR didukung oleh sarana dan prasarana utama yaitu Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, 2 (dua) buah gedung penyimpanan limbah, dan gedung penyimpanan limbah aktivitas tinggi, 1 (satu) buah gedung penyimpanan limbah B3, Sarana pendukung dan Laboratorium Lingkungan, serta 1 (satu) buah gedung penyimpanan bahan bakar nuklir bekas KH-IPS B3 (Kanal Hubung Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas). Rincian sarana dan prasarana sebagaimana disebutkan dalam lampiran 5. LAKIP PTLR 37

44 BAB IV PENUTUP Rencana Strategik PTLR yang memuat Visi dan Misi PTLR yang mendasari DIPA PTLR tahun 2012 telah dilaksanakan. Secara umum kegiatan yang dilakukan PTLR berhasil dengan baik. Tingkat keberhasilan tersebut terlihat dengan prosentase penyerapan dana sebesar 93,31 %,. Prosentase pencapaian target tersebut akan lebih ditingkatkan dimasa mendatang dengan tetap mengacu pada rencana strategik PTLR dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang diberikan pimpinan BATAN. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan rincian output sebagai berikut : 1. Jumlah paket teknologi radioekologi kelautan. Telah dilaksanakan pada tahun 2010 melalui litbang radioaktivitas lingkungan kelautan di Semenanjung Muria. 2. Jumlah paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu. Terdiri dari 3 komponen kegiatan, yaitu : a. Pengembangan Pengendalian Proteksi Radiasi Daerah Kerja Personil dan Lingkungan. b. Peningkatan kemampuan analisis dan pengolahan data dosis interna secara in-vivo. c. Analisis dan evaluasi keselamatan radiasi pekerja dan lingkungan calon tapak PLTN di Bangka Belitung. 3. Jumlah prototype fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong. Terdiri dari 3 komponen kegiatan, yaitu : a. Karakteristik Tapak Terpilih Disposal Limbah Radioaktif di Pulau Jawa (site selection state, IAEA 11, G-3.1). b. Penyiapan Desain Konsep Fasilitas Demo Disposal Limbah Radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong (KNS). c. Penentuan Tapak Potensial Potensial Disposal Limbah Radioaktif Operasi PLTN di Bangka Belitung. 4. Jumlah dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Belitung. Terdiri dari 3 komponen kegiatan, yaitu : a. Pemantauan Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung. b. Konsep Desain Laboratorium Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung c. Pemodelan Penyebaran Radionuklida dalam Kompartemen Laut. 5. Jumlah dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN. Terdiri dari 3 komponen kegiatan, yaitu : a. Dokumen Pengembangan PLTN. LAKIP PTLR 38

45 b. Pengembangan Teknologi Pengolahan limbah Pendukung Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif. c. Pengembangan Teknologi Pengolahan Limbah Cair dari Industri. 6. Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional. Terdiri dari 4 publikasi ilmiah internasional, 45 publikasi ilmiah nasional, dengan rincian sebagai berikut : 1. Bioaccumulation Factor Of 137 Cs In Some Marine Biotas From West Bangka Indonesia, penulis Heny Suseno. 2. Imobilization of Uranium Radioactive Waste Using Matrix Materials Of Synroc Titanate And Bitumen, penulis Gunandjar 1), Endang Nuraeni 2) dan Mirawaty 3). 3. Utilization Of Extracellular Polymeric Substances For Removal Of Uranium, Thorium And Lead From Radioactive Liquid Waste, penulis Zainus Salimin (1), Endang Nuraeni (2), Pungky Ayu Artiani (3) 4. The Off Gas Treatment in The Process Of Vitrification And Incineration Of Nuclear Waste, penulis Herlan Martono, Aisyah. Perbandingan prosentase capaian sasaran Renstra PTLR pada tahun dilakukan melalui 5 (lima) sub output berdasarkan Indikator Kinerja PTLR tahun 2012, tahun 2012 capaian sasaran program kegiatan dilakukan melalui 4 (empat) program kegiatan, prosentase capaian rata-rata tahun 2012 mencapai 100% sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran ini berhasil, yang terdiri dari : 1. Jumlah dokumen teknis konsep desain fasilitas demo disposal di KNS dan karakterisasi tapak terpilih disposal limbah radioaktif (IKU 3) 2. Jumlah dokumen teknis pradesain pengolahan limbah radioaktif cair padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN (IKU 5) 3. Jumlah dokumen teknis Sistem proteksi radiasi reaktor riset dan reaktor PLTN (IKU 2) 4. Jumlah dokumen teknis Karakterisasi tapak laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung (IKU 4) 5. Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional (IKU 6) Beberapa hambatan dan permasalahan yang dihadapi baik teknis, maupun non teknis, yang sifatnya koordinasi akan dilakukan langkah-langkah antisipatif sebaik-baiknya, melalui koordinasi intensif antara para pelaksana dan pihak terkait (internal maupun eksternal PTLR). Akhirnya, dukungan dan kerjasama dari seluruh pegawai PTLR dan unit kerja di lingkungan BATAN serta masyarakat sangat diharapkan, sehingga visi dan misi PTLR akan dapat terwujud. LAKIP PTLR 39

46 Lampiran 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Unit Organisasi Eselon II : Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Tahun Anggaran : 2012 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan. Jumlah dokumen pengembangan teknologi proses pengolahan limbah radioaktif, limbah B3 dan Bahan Bakar bekas serta Sistem Informasi Manajemen Limbah radioaktif Jumlah pengembangan teknologi proses pengolahan limbah cair secara evaporasi dan sementasi (preparasi peralatan sementasi limbah) Jumlah pengembangan teknologi proses pengolahan limbah cair secara insinerasi dan kompaksi Pengembangan software untuk limbah radioaktif cair dan semi cair serta karakterisasi limbah radioaktif Jumlah pengembangan teknologi transportasi dan penyimpanan sementara limbah radioaktif sebelum diolah disusun dalam rak palet, limbah B3 dan limbah aktivitas tinggi Jumlah pengembangan teknologi proses pengolahan limbah B3 internal BATAN (pengembangan proses solidifikasi) Jumlah pengembangan teknologi pengelolaan bahan bakar nuklir bekas dan material teriradiasi serta sentralisasi peralatan proteksi radiasi di KH-IPSB3 Dokumen mutu laboratorium uji yang sesuai dengan ISO/IEC 17025:2005 Jumlah laporan sistem pengamanan fasilitas pengelolaan limbah radioaktif selama 24 jam/hari meliputi kondisi tempat penyimpanan dan keberadaan limbah radioaktif, aset fasilitas kantor dan situasional umum pengamanan Jumlah dokumen teknis pradesain pengolahan limbah radioaktif cair dan padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN teknis

47 Jumlah dekontaminasi elektrokimia untuk limbah solvent PT. Bantek dan laporan perencanaan dekomisioning reaktor Triga Mark II Bandung. Jumlah laporan teknologi proses imobilisasi sludge limbah radioaktif menggunakan synroc dengan variabel tingkat muat limbah Jumlah laporan teknologi prosespengujian karakteristik bahanwadah limbah akibat prosespengelasan denganpengamatan struktur mikro,pengujian tarik, kekerasandan korosi Jumlah dolumen teknis konsep desain fasilitas demo disposal di KNS dan karakterisasi tapak terpilih disposal limbah radioaktif (Kajian keselamatan radiologik fasilitas demo disposal) Jumlah dokumen teknis karakterisasi tapak terpilih untuk disposal limbah radioaktif di P. Jawa Jumlah laporan desain konsep fasilitas demo disposal limbah radioaktif di Kawasan Nuklir Serpong Jumlah laporan tentang pemilihan wilayah potensial untuk disposal limbah radioaktif operasi PLTN Bangka Belitung Jumlah laporan kesiapan teknologi pendukung untuk keselamatan fasilitas demo disposal limbah radioaktif Sistem proteksi radiasi reaktor riset dan reaktor PLTN (lanjutan tahun 2011) Jumlah dokumen revitalisasi instalasi pengolahan limbah radioaktif dan saranan keselamatan lingkungan Jumlah revitalisasi, pemeliharaan dan perbaikan peralatan IPLR Jumlah laporan revitalisasi fasilitas pemantauan tingkat kontaminasi kaki dan tangan. Jumlah laporan peningkatan unjuk kerja sistem proteksi kebakaran di instalasi pengolahan limbah radioaktif Jumlah laporan revitalisasi sistem pemantauan terpusat kontinu radiasi ambien dalam kawasan nuklir Serpong teknis teknis

48 Jumlah laporan pengembangan sistem monitoring dosis radiasi interna pekerja radiasi di kawasan Serpong Jumlah laporan data dosis pekerja radiasi di Kawasan Nuklir Serpong Jumlah laporan data dosis pekerja radiasi di Kawasan Nuklir Serpong Jumlah laporan data pemantauan daerah kerja pengolahan limbah radioaktif dan penyimpanan limbah (radioaktif, B3 dan bahan bakar nuklir bekas) di PTLR peningkatan kompetensi staf dalam melakukan sampling, analisis dan pengolahan data dan diterapkannya peraturan keselamatan terkini tahunan kegiatan Komisi Proteksi Radiasi KNS. Data dosis radiasi eksternal (timbangan digital kartu TLD) Peningkatan akurasi hasil pengukuran gross beta lingkungan. (sumber + planset +kompetensi) prakiraan dosis penduduk sekitar lokasi calon PLTN baseline data tingkat radiasi calon tapak PLTN prakiraan dosis pekerja calon PLTN Babel dan sistem pemantauan dosis personil PLTN Jumlah dokumen teknis karakterisasi tapak laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Barat propinsi Bangka Belitung Jumlah laporan evaluasi dan analisis dampak lingkungan KNS Jumlah laporan baseline data radioekologi kelautan di Babel Jumlah data radioaktivitas lingkungan ke lautan di Babel Jumlah laporan karakterisasi tapak laboratorium radioekologi kelautan di Babel tentang simulasi model penyebaran radionuklida di perairan Babel Jumlah metode analisis radionuklida (C-14 dan H-3) dalam dalam kompartemen laut. Jumlah paket layanan pemanfaatan IPTEK Nuklir bagi masyarakat teknis

49 Lampiran 2 Penetapan Kinerja Unit Organisasi Eselon II : Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Tahun Anggaran : 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Diperoleh hasil litbang pengelolaan limbah radioaktif dan lingkungan. Jumlah dokumen teknis konsep desain fasilitas demo disposal di KNS dan karakterisasi tapak terpilih disposal limbah radioaktif *) Dokumen teknis karakteristik tapak terpilih disposal limbah radioaktif di pulau Jawa Dokumen teknis penyiapan desain konsep fasilitas demo disposal limbah radioaktif dikawasan nuklir Serpong Dokumen teknis penentuan tapak potesial disposal limbah radioakti operasi PLTN di Bangka Belitung Jumlah dokumen teknis pradesain pengolahan limbah radioaktif cair padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN **) Dokumen teknis pengembangan teknologi pengelolaan limbah PLTN Dokumen teknis pengembangan teknologi pengolahan limbah pendukung Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif Dokumen teknis pengembangan teknologi pengolahan limbah cair dari industri Jumlah dokumen teknis Sistem proteksi radiasi reaktor riset dan reaktor PLTN***) Dokumen teknis pengembangan pengendalian proteksi radiasi daerah kerja, personel dan lingkungan Dokumen teknis peningkatan kemampuan analisis dan pengolahan data dosis interna secara in vivo Dokumen teknis analisis dan evaluasi keselamatan radiasi pekerja dan lingkungan calon tapak PLTN di Bangka Barat Jumlah dokumen teknis Karakterisasi tapak laboratorium radioekologi kelautan di Bangka Barat, Bangka Belitung****) Dokumen teknis pemantauan radioekologi kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung Dokumen teknis konsep desain laboratorium radioekologi kelautan di Semenanjung Muria dan Bangka Belitung Dokumen teknis pemodelan penyebaran radionuklida dalam kompartemen laut Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional *) indikator ini untuk mencapai prototipe fasilitas demo disposal limbah aktivitas rendah di kawasan nuklir Serpong. **) indikator ini untuk mencapai dokumen teknis konsep pradesain instalasi pengolahan limbah radioaktif Cair padat yang ditimbulkan dari operasi PLTN. ***) indikator ini untuk mencapai paket teknologi sistem monitoring lingkungan kawasan nuklir Serpong secara kontinyu. 4 Publikasi Internasional, 10 Publikasi Nasional

50

RENSTRA PTLR

RENSTRA PTLR RENSTRA PTLR 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Kondisi umum 1.1.1. Perkembangan Peran Iptek Nuklir bagi Pembangunan Nasional 1.1.2 Kontribusi

Lebih terperinci

RENSTRA PTLR

RENSTRA PTLR RENSTRA PTLR 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF PTLR-Renstra 2010-2014 Rev2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Kondisi umum 1.1.1. Perkembangan Peran Iptek Nuklir bagi Pembangunan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2011 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF KAWASAN PUSPIPTEK, SERPONG TANGERANG DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI.........

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas diterbitkannya Laporan Kegiatan Tahun Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Laporan ini disusun dengan menggunakan format laporan kegiatan triwulan unit

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PENETAPAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Lembaga : Program Anggaran (4) (5) Jumlah varietas unggul tanaman pangan untuk menunjang ketahanan pangan nasional (padi, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, gandum tropis dan shorgum) 5 Varietas (1 padi,

Lebih terperinci

Aneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar

Aneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar Aneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar (ditunjukkan dalam skema di Gambar A.1) proses pengelolaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JA DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA KELAS JA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYETARAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA JABATAN DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA

Lebih terperinci

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 392/KA/XI/2005 14 TAHUN 2013 1 Kepala Badan Tenaga Nasional 2 Sekretaris

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undangundang

Lebih terperinci

*39525 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 27 TAHUN 2002 (27/2002) TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*39525 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 27 TAHUN 2002 (27/2002) TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 27/2002, PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF *39525 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 27 TAHUN 2002 (27/2002) TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 52, 2002 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4202) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang

Lebih terperinci

LAKIP TAHUN 2012 Laporan Akuntabilita s Kinerja Pemerintah DEPUTI PKN - BAPETEN

LAKIP TAHUN 2012 Laporan Akuntabilita s Kinerja Pemerintah DEPUTI PKN - BAPETEN LAKIP TAHUN 2012 Laporan Akuntabilita s Kinerja Pemerintah DEPUTI PKN - BAPETEN Deputi Kepala BAPETEN Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR ==========================================================================

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Pengelolaan Limbah Radioaktif. Djarot S. Wisnubroto

Prinsip Dasar Pengelolaan Limbah Radioaktif. Djarot S. Wisnubroto Prinsip Dasar Pengelolaan Limbah Radioaktif Djarot S. Wisnubroto Definisi Limbah Radioaktif Definisi IAEA: Definisi UU. No. 10 thn 1997 Limbah radiaoktif adalah zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 05-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 05-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 05-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN RENCANA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Lebih terperinci

PROSES PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF

PROSES PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF PROSES PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF RINGKASAN Jenis dan tingkat radioaktivitas limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian fasilitas nuklir bervariasi, oleh karena itu diperlukan proses penyimpanan

Lebih terperinci

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Telah dilakukan analisis limbah

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

pekerja dan masyarakat serta proteksi lingkungan. Tujuan akhir dekomisioning adalah pelepasan dari kendali badan pengawas atau penggunaan lokasi

pekerja dan masyarakat serta proteksi lingkungan. Tujuan akhir dekomisioning adalah pelepasan dari kendali badan pengawas atau penggunaan lokasi DEFINISI Penghalang (barrier). Suatu penghalang fisik yang mencegah atau menunda pergerakan (misalnya migrasi) radionuklida atau bahan lain diantara komponenkomponen dalam sistem. Penghalang, ganda (barrier,

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012 B.58 ASPEK KESELAMATAN OPERASI KANAL HUBUNG INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS Prof.Ir.Zainus Salimin, M.Si ; Drs.Gunandjar, MSc ; Ir.Herlan Martono, M.Sc ; Joner Sitompul, ST ; Endang

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF ABSTRAK Sri Murni, TH Budi Santoso, Jamilah H., Rukyati, Aliyah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PENGELOLAAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi, Isotop dan Radiasi No 1 Unit Kerja Penanggung Jawab Kegiatan Kode/Nama Kegiatan Pusat Diseminasi dan Kemitraan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1549, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. TENORM. Keselamatan Radiasi. Proteksi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN

Lebih terperinci

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR RINGKASAN Daur bahan bakar nuklir merupakan rangkaian proses yang terdiri dari penambangan bijih uranium, pemurnian, konversi, pengayaan uranium dan konversi ulang menjadi

Lebih terperinci

Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) , , Fax. (+62-21) Po.Box Jkt Perijinan

Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) , , Fax. (+62-21) Po.Box Jkt Perijinan Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) 63858269-70, 6302164, 630 2485 Fax. (+62-21) 6385 8275 Po.Box. 4005 Jkt 10040 Perijinan Kesehatan + Industri : Telp. (+62-21) 6385 48883 Fax. (+62-21)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM

PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM ISSN 1979-2409 Penanganan Llmbah Radioaktif Padat Aktivitas Rendah Pasca Penggantian Hepa Filter Di IRM (Susanto, Sunardi, Bening Farawan) PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009 PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009 L.Kwin Pudjiastuti, Syahrir,Untara, Sri widayati*) ABSTRAK PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 74, 2007 LINGKUNGAN HIDUP. Tenaga Nuklir. Keselamatan. Keamanan. Pemanfaatan. Radioaktif. Radiasi Pengion.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini disusun sebagai wujud dan tekad Kementerian Lingkungan Hidup dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG INTERVENSI TERHADAP PAPARAN YANG BERASAL DARI TECHNOLOGICALLY ENHANCED NATURALLY OCCURRING RADIOACTIVE MATERIAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF PENGIRIMAN LIMBAH RADIOAKTIF KE BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (PTLR - BATAN) PT-002/PTLR/SMM-06.00/II-00/2010 2010 Dilarang mengcopy/memperbanyak dokumen ini tanpa sepengetahuan dan izin tertulis dari Unit

Lebih terperinci

2013, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang

2013, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.152, 2013 LINGKUNGAN HIDUP. Limbah. Radioaktif- Tenaga Nuklir. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5445) PERATURAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA 2. Tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang tenaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku 3. Fungsi : a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang tenaga ; b.

Lebih terperinci

*48622 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 197 TAHUN 1998 (197/1998) TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

*48622 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 197 TAHUN 1998 (197/1998) TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 197/1998, BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL *48622 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 197 TAHUN 1998 (197/1998) TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PRESIDEN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN TERHADAP LIMBAH RADIOAKTIF

KEBIJAKAN PENGAWASAN TERHADAP LIMBAH RADIOAKTIF KEBIJAKAN PENGAWASAN TERHADAP LIMBAH RADIOAKTIF Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc. Kepala BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada 8 Jakarta 10120 Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XII

Lebih terperinci

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2OI7 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Limbah Radioaktif yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa Limbah Radioaktif

Lebih terperinci

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 107) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2015 BAPETEN. Reaktor Nondaya. Keselamatan. Penilaian. Verifikasi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pembangunan dibidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan di Jawa Timur secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) merupakan salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di bawah deputi bidang

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO, KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur ke Hadirat Allah SWT, berkat perkenan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 205/KA/XI/2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS RENSTRA BHHK 2015 2019 BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA Prima dalam layanan hukum, informasi, kerjasama, dan keamanan nuklir BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jln. Kuningan Barat, Mampang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif -BATAN

PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif -BATAN Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun ISSN 0852-2979 PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. ABSTRAK Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Organisasi Tahun 1954 1957 : Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktif: Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktif dilatarbelakangi oleh adanya

Lebih terperinci

3. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

3. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF 3. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF 301. Pengelolaan limbah radioaktif yang bertanggungjawab memerlukan implementasi dan pengukuran yang menghasilkan perlindungan kesehatan manusia dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

KESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI

KESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI KESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI RINGKASAN Limbah radioaktif aktivitas tinggi yang dihasilkan dari proses olah ulang bahan bakar bekas dipadatkan (solidifikasi) dalam bentuk blok

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 205/KA/XI/2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN 2010 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.107, 2012 NUKLIR. Instalasi. Keselamatan. Keamanan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5313) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI. Instansi Nuklir. Bahan Nuklir. Perizinan. Pemanfaatan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 8) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUNGAN HIDUP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 HIDUP BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA KP PERKA- 24 OKT 2014 RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA DIREKTORAT PENGATURAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM Sunardi ABSTRAK PENGELOLAAN LlMBAH RAOIOAKTIF DAN B3 01 IRM. Telah dilakukan pengelolaan Limbah radioaktif dan B3 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Limbah radioaktif

Lebih terperinci

2 Indikator Kinerja Utama BATAN Tahun ; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nukl

2 Indikator Kinerja Utama BATAN Tahun ; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nukl BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1360, 2014 BATAN. Indikator. Kinerja Utama. 2010 2014 Penetapan. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI.

GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI. GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI. ABSTRAK Herlan Martono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 20132013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 205/KA/XI/2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENYIMPANAN TECHNOLOGICALLY ENHANCED NATURALLY

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Menimbang PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang

Lebih terperinci

DRAFT KALENDER KEGIATAN BATAN 2014

DRAFT KALENDER KEGIATAN BATAN 2014 1 Rekonsiliasi Data dan Rakor Penyusunan LK Satker 2013 BU Jakarta 20 Januari 2 Bimbingan Teknis Implementasi Aplikasi SPM BU Cipanas Januari 3 Penyusunan POK BP Jakarta, Bandung, Januari Yogyakarta 4

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR I. UMUM Pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia meliputi berbagai

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197 TAHUN 1998 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197 TAHUN 1998 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197 TAHUN 1998 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN - 5 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN

Lebih terperinci

2014, No Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

2014, No Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2035, 2014 BATAN. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BAPETEN TAHUN 2012 I LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BAPETEN TAHUN 2012

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENYIMPANAN TECHNOLOGICALLY ENHANCED NATURALLY

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci