Optimalisasi Tekanan Cetak Komposit Clay Brick menuju kualitas Standar Nasional Indonesia
|
|
- Ade Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Seminar Nasional Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4 Institut Teknologi Padang (ITP, Padang, 27 Juli 2017 ISBN: Optimalisasi Tekanan Cetak Komposit Clay Brick menuju kualitas Standar Nasional Indonesia Ade Indra 1, *, Edison 1, Hendri Nofrianto 2 1 Teknik Mesin, Institut Teknologi Padang Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang, Indonesia 2 Teknik Sipil, Institut Teknologi Padang Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang, Indonesia *Correspondence should be addressed to adeindra@itp.ac.id Abstrak Clay Brick atau yang dikenal dengan sebutan bata merah adalah salah satu bahan bangunan yang berfungsi sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada di atasnya seperti rumah sederhana dan pondasi, jika bata merah yang digunakan kekuatannya tidak memenuhi standar baik pada SNI maupun standar lainnya, maka akan sangat berbahaya bagi keselamatan manusia yang tinggal di bangunan tersebut. Dari hasil penelitian kami sebelumnya banyak ditemukan bata merah yang tidak berkualitas karena belum tepat dalam proses pembuatannya. Bata Merah adalah merupakan golongan material keramik yang harus bersifat keras dan tidak boleh hancur bila terkena air. Proses pembuatan bata merah harus mendapatkan perhatian yang serius terutama dalam proses pencetakan. Tujuan jangka panjang yaitu tersedianya bahan bangunan khususnya bata merah yang berkualitas dari segi fisik dan mekaniknya dengan harga yang murah, sehingga terciptanya pengadaan perumahan yang berpihak kepada masyarakat golongan bawah. Target khusus yang ingin dicapai adalah untuk menciptakan produk bata merah yang memenuhi standar SNI dan merupakan salah satu bahan bangunan yang ramah terhadap gempa. Metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menciptakan komposit lempung/silika RHA yang diaplikasikan langsung pada produk bata merah home industry. Pengujian lanjut ini lebih menfokuskan untuk mendapatkan tekanan pencetakan yang optimal, maka dalam penelitian ini dibuat beberapa fariasi tekanan pencetakan (0.5; 0.7; 0.9; 1.1; 1.3; 1.5 MPa. Proses pembuatan komposisi dan temperatur pembekaran disesuaikan dengan hasil penelitian kami sebelumnya. Hasil yang diperoleh sebagai berikut, ditinjau dari segi sifat mekanik yaitu Compressive Strength meningkat seiring panambahan tekanan pencetakan dari 47,07 kg/cm 2 menjadi 64,24 kg/cm 2, terjadi peningkatan 36% (bata menjadi lebih kuat. Ditinjau dari segi sifat fisis yaitu Densitas meningkat dari 2,29 gr/cm 3 menjadi 2,33 gr/cm 3, terjadi peningkatan (porositas menjadi lebih kecil, relative density meningkat dari 88,68% menjadi 90,49%. Untuk Suction rate turun dari 21,98 gr/dm 2 /mnt menjadi 13,30 gr/dm 2 /mnt hal ini menunjukkan penyerapan air menjadi lebih kecil. Hasil yang diperoleh telah memenuhi persyaratan pada SNI. Kata kunci: Compressive Strength, suction rate, tekanan cetak, komposit, lempung, silika RHA, bata merah 1. Pendahuluan Clay Brick atau Bata merah merupakan bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik yang dibangun masyarakat untuk memproduksi bata merah. Penggunaan bata merah banyak digunakan untuk aplikasi teknik seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Bata merah umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural dan juga bisa sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Dalam pembangunan perumahan khususnya bagi kalangan masyarakat kecil, bahwa bata merah masih merupakan pilihan utama. Saat ini memang sudah ada dijual dipasaran bata ringan yang sering disebut bata Autoclaved Aerated Concrete (AAC, namun penggunaanya masih terbatas pada kalangan masyarakat menegah keatas, pihak swasta, dan pemerintahan yang mempunyai dana lebih dalam pembangunan perumahan maupun gedung. Bagi masyarakat kecil itu bukan pilihan mereka, karena harga bata AAC tersebut jauh lebih mahal dibanding dengan pilihan menggunakan bata merah, sebagai 2017 ITP Press. All rights reserved. DOI /PIMIMD
2 28 perbandingan bahwa bata AAC dijual per m 3 diatas Rp , untuk material dinding dengan ukuran 20x60 cm dan tebal 10 cm, berarti 1 m 3 terdiri dari 83 bata ringan, berarti harga satu buah bata ringan lebih kurang Rp 7.850, sedangkan untuk pemasangan dinding 1 m 2 membutuhkan 8,5 bata AAC atau senilai Rp [1]. Sedangkan jika dibandingkan dengan penggunaan bata merah dengan harga Rp 500,- per bata, maka untuk pemasangan dinding 1 m 2 membutuhkan 60 batu bata atau senilai Rp ,-. Dari perbandingan tersebut di atas, bahwa dengan pemasangan dinding mengunakan bata merah harganya jauh lebih murah, bata merah masih menjadi pilihan bagi masyarakat kecil dalam pembangunan perumahannya. Sumatera Barat terletak dibagian pantai barat pulau Sumatera yang beberapa tahun terakhir ini sering dilanda bencana gempa bumi dengan skala yang cukup tinggi. Gempa yang terjadi pada tahun 2005, 2007 dan terakhir 30 September 2009 dengan skala 7,9 SR yang membuat sebagian besar rumah penduduk, perkantoran dan bangunan lainnya rusak berat. Salah satu kerusakan yang banyak terjadi pada bangunan adalah pada bagian dinding yang terbuat dari bata merah. Pada konstruksi bangunan, bata merah dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya, seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi, jika bata merah yang digunakan kekuatanya tidak memenuhi standar baik pada SNI maupun standar lainnya, maka akan sangat berbahaya bagi keselamatan manusia yang tinggal dibangunan tersebut [2]. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana membuat dan memproses bata merah yang berkualitas sesuai dengan SNI [3]. Dari hasil pengamatan kami pada home industri bata marah daerah Payakumbuh Sumatera Barat, ada tiga kelemahan dalam pembuatannya yaitu: 1 Komposisi bahan yang dipakai kurang memadai untuk batu merah yang berkualitas. 2 Proses pencetakan. 3 Temperatur pembakaran dengan bahan bakar sekam padi sangat rendah (600 o C yang semestinya harus mencapai 1000 o C. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan solusi pada masalah tersebut di atas, agar bata merah yang dihasilkan memenuhi kualitas standard dan tergolong bahan bangunan yang ramah gempa [4]. Pada makalah ini difokuskan pada poin nomor 2 yaitu meneliti mengenai tekanan saat pencetakan, sehingga diperoleh tekanan cetak Prosiding Seminar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang yang optimum untuk menghasilkan kualitas bata yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI. 2. Metodologi Bata merah pejal untuk pasangan dinding adalah bahan bangunan yang berbentuk prisma segi empat panjang, pejal atau berlubang dengan volume lubang maksimal 15% dan digunakan untuk kondtruksi dinding bangunan, yang dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa dicampur bahan aditif dan dibakar pada suhu tertentu [5]. Secara singkat mengenai metode atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut: Proses pengambilan Sampel Lempung terdiri dari partikel mikroskopis dan sub-mikroskopis yang berbentuk lempengan pipih dan merupakan partikel mika, mineral lempung, dan mineral-mineral lain yang sangat halus dengan ukuran 0,002 mm. Penggunaan lempung untuk pembuatan batu bata, harus diperhatikan beberapa hal yaitu [6]: (a memenuhi sifat plastis dan kohesif, sehingga dapat mudah dibentuk. Lempung yang memiliki nilai plastis yang tinggi dapat menyebabkan batu bata retak atau pecah saat dibakar, (b lempung harus mempunyai kemampuan kering tinggi dan susut kering rendah (maksimum 10%, (c tidak boleh mengandung butiran kapur dan kerikil lebih besar dari 5 mm, (d lempung berpasir akan menghasilkan produk batu bata yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan lempung murni [7-8]. Pengambilan material untuk pembuatan sampel uji bata merah dilakukan langsung di tempat pembuatan bata merah home industry kelurahan Koto Panjang, Lamposi Tigo Nagori, Payakumbuh. Material terdiri dari tanah lempung yang telah dicampur dengan pasir putih dengan komposisi 2;1 yang telah dicampur dan diaduk terlebih dahulu (sebagai matrix, sedangkan untuk material tambahan digunakan silika RHA yang merupakan limbah hasil pembakaran batu bata itu sendiri dengan bahan bakar sekam padi. Pembuatan sampel uji Pada proses ini diawali dengan pencampuran material komposit pada komposisi yang telah ditentukan. fariasi komposisi komposit dibuat dengan pencampuran antara matrix dengan bahan tambah berdasarkan perbandingan persen
3 Prosiding Seminar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang 29 volume [2]. Air dipakai untuk proses reaksi pengikatan material dalam pembuatan batu bata. Supaya batu bata mudah dicetak, perlu penambahan air pada kadar tertentu. Dalam pembuatan batu bata lempung, penambahan kadar air ditandai dengan tidak adanya penempelan lempung pada telapak tangan. Proses selanjutnya melakukaan pencetakan bata merah dengan ukuran sampl uji 5x5x5 cm dengan memfariasikan tekanan cetak: 0.5; 0.7; 0.9; 1.1; 1.3; 1.5 MPa. Selanjutnya dilakukan proses pegeringan tanpa terkena sinar matahari langsung. Proses sintering atau pembakaran sampel dilakukan dengan metode yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya dengan bahan bakar sekam padi [3]. Temperatur pembakaran secara signifikan mempengaruhi sifat sifat yang dihasilkan, dan temperatur pembakaran adalah salah satu kunci untuk memodulasi sifat-sifat pada batu bata tanah liat [7]. Proses pembuatan sampel uji mulai dari pencetakan sampai pada benda uji dapat dilihat pada gambar 1. dalam fluida (gr dan fluida (gr/cm 3 sampel air timbangan Gambar 2. Skema uji densitas f adalah densitas sampel Uji Suction Rate Salah satu sifat bata yang mempengaruhi pekerjaan konstruksi adalah daya serap air. Daya serap air harus dikontrol, untuk mencegah kehilangan air dari mortar. Daya serap air maksimum yang disyaratkan untuk batu bata adalah 20 gr/dm²/menit, apabila nilai suction rate bata lebih besar dari yang disyaratkan, maka batu bata tersebut perlu direndam dalam air sebelum dipasang [4]. Dihitung dengan persamaan 2: a b c W Wk SR A b 1 menit (2 Proses pengujian ditunjukkan pada skema pengujian seperti pada Gambar 3. ditimbang kering Penyerapan air pada permukaan bawahbawah ditimbang basah d e Gambar 1. Proses pembuatan sampel uji, a Pencetakan, b Pengeringan, c Pembakaran, d Pembentukan, e Sampel uji Uji Densitas Densitas teoritis untuk fasa tunggal dapat ditentukan atau dipedomani dari sumber literatur yang ada, sedangkan densitas aktual fasa tunggal maupun komposit diuji dengan menggunakan teori Archimedes [6]. Wu (1 W W f u f Dimana adalah densitas (gr/cm 3, W u adalah berat di udara (gr, W f adalah berat Gambar 3. Skema Pengujian Suction Rate Uji Penyerapan Air (Water Absorption Sesuai dengan syarat mutu yang ditetapkan oleh SNI , bahwa penyerapan air maksimum bata merah pejal untuk pasangan dinding adalah 20%. Uji penyerapan air dilakukan dengan prosedur yang ditetapkan SNI , dan dihitung dengan menggunakan persamaan berikut [5] PA A B x100% B (3
4 30 Uji Kuat Tekan (Compressive Strength Sebelum melakukan pengujian, sampel uji kuat tekan diratakan permukaannya dengan menggunakan amplas, agar plat tekan mesin uji menempel dengan rata pada seluruh permukaan benda uji, kemudian sampel diukur kembali dimensi panjang dan lebar sehingga dapat dihitung luas penampang yang tertekan oleh mesin uji. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan mesin uji Universal Testing Machine dengan program travezium2. Nilai kuat tekan ditentukan dari rata-rata hasil pengujian dengan persamaan 4: Prosiding Seminar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang udaradengan temperatur yang dihasilkan Gambar 6. Hubungan antara lama pembakaran F c A (4 dengan temperatur pembakaran Poses pengujian kuat tekan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Proses pengujian kuat tekan dengan menggunakan universal Testing machine 3. Hasil dan Pembahasan Dari hasil penelitian yang mencakup proses pencetakan, pengeringan, pembakaran, pembuatan sampel uji dan pengujian dapat diuraikan sebagai berikut. Proses Pembakaran Pembakaran sampel uji mengacu pada rekomendasi penelitian sebelumnya, yaitu dengan menggunakan temperatur pembakaran pada kisaran 930 o C, dengan kecepatan tiupan udara pembakaran 0,25 m/s dengan menggunakan dapur pembakaran yang telah dibuat sebelumnya. Berikut data hasil pengujian: Dengan penambahan udara pada proses pembakaran, temperatur meningkat dengan sangat signifikan jika dibandingkan pada pembakaran tanpa diberi tiupan udara. Kenaikan temperatur diduga karena terjadinya pembakaran yang lebih sempurna yaitu terjadi keseimbangan antara bahan bakar dengan udara. Hal ini terjadi pada tiupan udara 0,25 m/s; 0,5 m/s dan 0,75 m/s (temperatur yang dihasilkan memenuhi syarat sintering untuk bahan lempung. Dari penelitian sebelumnya direkomendasikan pada tiupan udara 0,25 m/s, karena menghasilkan bentuk dan warna bata yang baik [3]. Densitas dan relative density Pengujian densitas menggunakan prinsip teori archimedes, hasil dapat dilihat pada table 2, gambar 7 dan 8 dibawah ini, dan nilai densitas dihitung dengan menggunakan persamaan 1. Tekanan cetak (MPa Tabel 2. Data uji densitas Densitas (gr/cm 3 Relative Density (% Gambar 7. Hub densitas dengan tekanan cetak Tabel 1. Temperatur pembakaran Kec.Tiupan Udara (m/s Temp.maksimum ( 0 C 0 498,3 0,25 934,7 0,50 964,3 0, ,00 824,0 Gambar 5. Hubungan antara kecepatan tiupan
5 Prosiding Seminar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang 31 Gambar 8. Hub relative density dengan tekanan cetak Hasil pengujian densitas dan perhitungan relative density yang dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8, dimana uniaxial pressing dalam pencetakan batu bata nampak dengan jelas memberikan pengaruh terhadap kulitas. Tekanan pencetakan difariasikan mulai dari 0,5 MPa sampai dengan 1,5 MPa, metode dan temperatur pembakaran mengacu kepada hasil penelitian tahun lalu (2013. Ikatan partikelpartikel batu bata mengalami perubahan bentuk yang saling mengisi pori-pori, sehingga kekuatan batu bata menjadi meningkat. Batu bata hasil pembakaran yang sempurna akan berwarna merah tua serta mengeluarkan suara nyaring apabila dipukul. Dari hasil pengujian densitas pada variasi penekanan pencetakan 0,5 MPa di dapat nilai yg minimum yaitu 2.29 gr/cm 3 dan terus mengalami kenaikan pada variasi penekanan berikutnya samapai pada variasi penekanan 1,5 MPa, dengan nilai 2.33 gr/cm 3. Grafik juga menujukan tren kenaikan nilai, sehingga dapat disimpulkan penambahan variasi penekanan pencetakan berdampak pada hasil densitas yang terus mendekati nilai densitas teoritis dari bahan komposit bata merah yang dibuat. Untuk grafik relative density, perbandingan antara densitas teoritis dan densitas actual terus mengalami peningkatan persentase dari variasi penekanan pencetakan 0,5 MPa sampai dengan 1,5 MPa, yang artinya hasil dari nilai densitas actual mendapatkan hasil yang baik yaitu di atas 80 % dan terus mengalami peningkatan pada tiap-tiap variasi penekanan pencetakan. Pada tekanan pencetakan 1,5 MPa persentasenya yaitu %. Suction rate dan penyerapan air Sampel yang telah di sintering (dibakar dilakukan pengujian suction rate. Proses tersebut dengan melakukan penimbangan sampel pada keadaan kering, kemudian dilakukan perendaman permukaan sampel sedalam 1 cm kedalam permukaan air, dengan fariasi lama perendaman 3 dan 4 menit. Kemudian sampel diangkat dan dilakukan penimbangan basah setelah terjadi penyerapan air. Selanjutnya data yang didapat dihitung menggunakan persamaan section rate pada persamaan 2. Teknik pengujian dapat dilihat Gambar 2. Salah satu sifat bata yang berpengaruh terhadap kekuatan pekerjaan bangunan adalah daya serap air (suction rate. Daya serap air harus dikontrol untuk mencegah kehilangan air dari adukan yang sedang di gunakan dalam pemasangan. (a (c (b (d Gambar 9 pengujian Suction Rate, (a dan (b perendaman sampel dalam air, (c penimbangan sampel kering, (d penimbangan sampel basah Data yang didapatkan sangat penting untuk mengetahui apakah sampel yang telah di uji mempunyai suction rate atau daya serap air yang sesuai dengan SNI. Kualitas batu bata salah satu ditentukan oleh besar kecilnya suction rate. Tabel 3. hasil pengujian suction rate Tekanan cetak Rerata Suction Rate (g/dm 2 /min (MPa 3 min 4 min Gambar 10. hubungan suction rate dengan Tekanan cetak
6 32 Tabel 4. Hasil pengujian penyerapan air Pressure in mold Average (Mpa Water Absorption (% Prosiding Seminar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang Gambar 12 menunjukkan F adalah gaya dari UTM (Universal testing machine yang menekan sampel uji. Nilai dari F akan diketahui dari mesin uji tekan. Kerataan sampel sangat diperhatikan pada saat melakukan pengujian untuk mendapatkan nilai uji tekan yang akurat. Sampel uji berbentuk kubus dengan ukuran 5cm x 5cm x 5cm. setelah gaya menekan sampel uji, maka nilai uji tekan akan dapat diketahui dari UTM (Universal testing machine dan juga nilai kuat tekan dapat dihitung dengan cara membagi gaya tekan dengan luas penampang dari sampel uji. Gambar 11. hubungan penyerapan air vs Tekanan cetak Penyerapan air seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4 gambar 11, bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penyerapan air dengan variasi tekanan pencetakan, ini diduga masih adanya retak-retak halus pada benda uji yang kemungkinan disebabkan oleh kualitas dari material komposit Kuat Tekan (compressive strength Kuat tekan adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kemampuan suatu material untuk menerima beban hingga material itu retak dan pecah. Uji kuat tekan dilakukan menggunakan mesin UTM (Universal Testing Machine. Luas penampang dari sampel yang diuji adalah bidang yang bersentuhan langsung dengan beban. Bidang yang diberi beban harus mempunyai penampang yang datar, agar beban yang diberikan menekan seluruh bidang dari sampel uji. Juga bidang yang menerima beban adalah bidang yang menerima uniaxial pressing pada saat pencetakan. F Gambar 12. skema uji kuat tekan pada sampel uji Gambar 13. Proses Uji Kuat Tekan dengan UTM Tabel 5. Hasil pengujian kuat tekan No Tekanan Cetak (Mpa Kuat Tekan (kg/cm Gambar 14. hubungan kuat tekan dengan tekanan cetak Dari data hasil pengujian pada tabel 5 dan Gambar 14 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pengujian kuat tekan (compressive strength meningkat seiring dengan penambahan tekanan disaat pencetakan. Dilihat dari garfik, bahwa dengan fariasi tekanan cetak 0,5 dan 0,7 nilai kuat tekan masih dibawah standar minimal SNI yang ditunjukkan dengan garis horizontal warna merah, untuk tekanan cetak 0,9 sampai dengan 1,5 sudah menunjukkan kuat tekan yang baik dan sudah diatas standar minimal
7 Prosiding Seminar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang 33 yang disyaratkan oleh SNI seperti yang diperlihatkan pada table 6. Dari hasil pengujian dapat dirumuskan bahwa tekanan cetak 0,9 atau 1,0 MPa sudah menghasilkan nilai kuat tekan yang baik yaitu lebih kurang 64,24 kg/cm 2, dan sepertinya sudah menunjukkan tekanan cetak yang optimal. Lebih lanjut untuk menaikkan kualitas dari segi nilai kuat tekan, perlu studi lanjutan yang mengkaji mengenai kualitas material tanah liat yang digunakan dan proses pembakarannya yang memenuhi standar temperatur untuk bahan dasar tanah liat. Tabel 6. Kuat tekan dan koefisien variasi bata merah pejal untuk pasangan dinding Pada pengujian ini, hubungan kuat tekan dengan suction rate saling mendukung, dimana nilai kuat tekan yang semakin tinggi akan memperlihatkan penurunan nilai pada daya serap airnya. Nilai kuat tekan dan suction rate akan berbanding terbalik, tetapi hubungan nilai kuat tekan dengan densitas akan menunjukkan tren yang sama. 4. Simpulan Dari hasil pengujian densitas, bahwa semakin tinggi tekanan pencetakan maka nilai densitas juga semakin tinggi, dimana nilai maksimum pada tekanan pencetakan 1,5 MPa dengan densitas 2.33 gr/cm 3 dan relative density % Pengujian suction rate, bahwa nilai yang di syaratkan SNI yaitu 20 gr/dm 2 /menit telah terpenuhi untuk semua variasi tekanan pencetakan. Untuk itu sebelum pemasangan bata sebagai dinding atau bahan konstruksi lainya harus direndam selama lebih kurang tiga menit. Hasil uji kuat tekan tertinggi adalah 64,24 Kg/cm 2 pada variasi tekanan pencetakan antara 0,9 dan 1 MPa. sedangkan kenaikan nilai kuat tekan dengan penambahan variasi tekanan pencetakan sampai 0,9 MPa adalah lebih kurang 36%. Nilai kuat tekan ini telah memenuhi standar SNI Ucapan Terimakasih Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Ristek dan Dikti, yang telah membiayai penelitian ini dalam skim Penelitian Produk Terapan tahun anggaran 2016 dan 2017 Kopertis Wilayah X, yang telah membantu secara adminitrasi pada penelitian ini LP2M, Institut Teknologi Padang, yang telah membantu secara administrasi pada penelitian ini dengan kontrak No. 1218/27.O10.4.2/PN/2016 dan No. 534/27.O10.4.2/PN/2017 Laboratorium Teknik Mesin, Institut Teknologi Padang, yang telah membantu dalam fasilitas dan peralatan Seluruh anggota peneliti dan pihak-pihak terkait yang telah membantu jalannya penelitian ini Referensi [1] Hakiki MG, 2008, Bata Ringan/Beton Aerasi/Hebel/AAC, [2] Indra A, Nurzal, Nofrianto H, Pengembangan pembuatan komposit lempung/silika RHA ditinjau dari sifat fisis dan mekanis untuk aplikasi bata merah, prosiding seminar nasional, Resatek-II-2012, ISSN [3] Indra A, Pengembangan metode pembuatan silika dari sekam padi serta kajian sifatnya dalam rangka pendayagunaan limbah untuk material keramik, prosiding seminar nasional teknologi 2011, PIMIMD [4] PEDC. Teknologi bahan, Bandung [5] SNI Bata merah pejal untuk pasangan dinding. ICS [6] Barsoum M. Fundamental of ceramics, United States: The Mc Graw Hill Companies Inc, 1997 [7] Karaman S, Ersahin S, Gunal H. Firing temperature and firing time influence on mechanical end physical properties of clay bricks. Journal of scientific and industrial research. Vol. 65. Feb 2006, PP [8] Hartono JMV, 1990, Teknologi bahan Bangunan Bata dan Genteng, Balai Penelitian Keramik, UGM
PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA KOMPOSIT LEMPUNG/SILIKA RHA TERHADAP SIFAT FISIS (APLIKASI PADA BATA MERAH)
PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA KOMPOSIT LEMPUNG/SILIKA RHA TERHADAP SIFAT FISIS (APLIKASI PADA BATA MERAH) Oleh : Ade Indra 1, Nurzal 1 dan Hendri Nofrianto 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciKUAT TEKAN (COMPRESSION STRENGTH) KOMPOSIT LEMPUNG/PASIR PADA APLIKASI BATA MERAH DAERAH PAYAKUMBUH SUMBAR. Oleh :
KUAT TEKAN (COMPRESSION STRENGTH) KOMPOSIT LEMPUNG/PASIR PADA APLIKASI BATA MERAH DAERAH PAYAKUMBUH SUMBAR Oleh : Ade Indra Dosen Teknik Mesin - Institut Teknologi Padang Abstract Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.
PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN CAMPURAN UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT FISIK DAN MEKANIS BATA
PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN CAMPURAN UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT FISIK DAN MEKANIS BATA Yusuf Amran,Rivan Rinaldi Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN
PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN Rofikatul Karimah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMM Jln. Raya Tlogomas 246 Malang 65144 Email : rofikatulkarimah@gmail.com
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Menurut SNI 03-3430-1994, dinding memiliki 2 macam yaitu: dinding pasangan (non-structural) atau dinding yang berperan menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro. Pengambilan sampel dilakukan pada awal musim penghujan namun
Lebih terperinciVARIASI TANAH LEMPUNG, TANAH LANAU DAN PASIR SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATU BATA. Elianora*), M. Shalahuddin, Aljirzaid
Jurnal Teknobiologi, 1(2) 2010: 34-46 ISSN : 2087-5428 VARIASI TANAH LEMPUNG, TANAH LANAU DAN PASIR SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATU BATA Elianora*), M. Shalahuddin, Aljirzaid Fakultas Teknik Universitas Riau,
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN
PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN Rofikatul Karimah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person
Lebih terperinciPengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan
Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 4, Oktober 2017 ISSN 2302-8491 Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan Firda Yulia
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Batu Bata Batu bata merupakan salah satu bahan untuk pembuatan dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerahmerahan. Definisi batu bata menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, air serta bahan tambahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
BAB. III. III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di: Balai Riset Perindustrian Tanjung Morawa Waktu penelitian : Penelitian dilakukan pada Pebruari 2010 - April
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.
24 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. 2. Bahan campuran yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bata merah merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Bata merah terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu tinggi sampai bewarna kemerah-merahan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan relatif kuat. Batako terbuat dari campuran pasir, semen dan air yang dipress dengan ukuran standard.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan bahan-bahan sebagai berikut : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah dan laju perkembangan penduduk. Penggunaan
Lebih terperinciBatu bata yang beredar dipasaran belum
BATU BATA DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DI DESA SAPTORENGGO, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG 1) Munasih, 2) Thomas Priyasmanu 1) Prodi Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Nasional Malang 2) Prodi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Umum Menurut SNI-03-2834-993, pengertian beton adalah campuran antara semen Portland atau bahan pengikat hidrolis lain yang sejenis, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil),
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel 1. Tanah Lempung Anorganik Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti
Lebih terperinciVol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK
PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK Oleh: Mulyati*, Saryeni Maliar** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ** Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam dunia geoteknik tanah merupakansalah satu unsur penting yang yang pastinya akan selalu berhubungan dengan pekerjaan struktural dalam bidang teknik sipil baik sebagai bahan
Lebih terperinciPENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA
PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA Dahyunir Dahlan, Sri Mulyati Laboratorium Fisika Material - Jurusan Fisika, FMIPA UNAND
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan dapat di jadikan literatur untuk penyusunan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ishaq Maulana
Lebih terperinciPENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN
PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN Bambang Hariyono (1) Anton Ariyanto,ST.M.Eng (2) Arie Syahrudin Sibarani, ST.MT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu serta produktivitas
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi
PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : SUNANDAR
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari
PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo Intisari Beton merupakan bahan bangunan yang amat populer di masyarakat karena bahan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Bata Beton Bata beton adalah suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama semen Portland, air dan agregat yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Bata
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.1, JANUARI 2012 PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR Amalia dan Broto AB Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Lebih terperinciKUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN
KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN Rudolvo Wenno Steenie E. Wallah, Ronny Pandaleke Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciPEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON
PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON Agus Susanto 1, Prasetyo Agung Nugroho 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI
PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI Petrus Peter Siregar 1 dan Ade Lisantono 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl.
Lebih terperinciSTUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R
STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R Oleh : Arman. A. 1, Herix Sonata 1, Kartika Ananda 2 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.
24 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro. 2. Abu ampas tebu (baggase ash)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan bangunan yang sering digunakan dalam membuat suatu komponen struktur seperti plat, balok dan kolom. Hal ini dikarenakan beton lebih mudah dalam
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU KULIT KAKAO UNTUK PEMBUATAN BATU BATA
PEMANFAATAN ABU KULIT KAKAO UNTUK PEMBUATAN BATU BATA Widya Wahyuni 1, Zulfiandriana 1, Erti Praputri 1, Mulyazmi 1 1 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi.
Lebih terperinciGravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK
PENGARUH VARIASI UKURAN PANJANG SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BATAKO The effect of the addition of coconut fiberto compressive strength and flexural strength on brick. Sitti Hajrah
Lebih terperinciMANFAAT PENAMBAHAN KARBON DARI MATERIAL LIMBAH PADA BATU BATA TRADISIONAL. The Benefits Of Additional Carbon From Waste Materials In Traditional Brick
Techno, ISSN - 87 Volume No., Oktober 5 Hal. 98 9 MANFAAT PENAMBAHAN KARBON DARI MATERIAL LIMBAH PADA BATU BATA TRADISIONAL The Benefits Of Additional Carbon From Waste Materials In Traditional Brick Anis
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN
PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN Arie Putra Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Tel. 076166596, Pekanbaru 28293 Riau, E-mail: Arie_200789@yahoo.co.id
Lebih terperinciSimposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN
Simposium Nasional RAPI XIII - FT UMS ISSN 42-962 PENGARUH PENAMBAHAN SEKAM PADI PADA CAMPURAN BETON RINGAN NON STRUKTURAL TERHADAP NILAI PENYERAPAN DAN NILAI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN SEMEN, KULIT KOPI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gempa yang kembali terjadi di Indonesia tidak lepas dari kenyataan bahwa letak kepulauan kita yang berada di garis pergeseran antara lempengan tektonik Australia dan
Lebih terperinciPENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL
PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Oleh : Armeyn Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang Abstrak Penggunaan air untuk campuran
Lebih terperinciCAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH
CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH Anik Ratnaningsih 1, Ririn Endah Badriani 2, Syamsul Arifin. 3 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si. Abstrak Mortar adalah campuran yang terdiri dari semen, pasir dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate
14 Spektrum Sipil, ISSN 58-4896 Vol. 1, No. 2 : 14-149, September 214 PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate Joedono, Mudji Wahyudi
Lebih terperinciPERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR
PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata
Lebih terperinciBAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mortar dengan bahan tambahan abu merang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Teknologi Bahan Konstruksi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto
PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia
KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT Riski Febriani 1, Usman Malik 2, Antonius Surbakti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPotensi Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku Tambahan Pembuatan Batu Bata
Potensi Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku Tambahan Pembuatan Batu Bata *) Rofikatul Karimah *) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144 Karimah@umm.ac.id
Lebih terperinci1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung lunak (soft cly) 2 Abu sekam padi diperoleh dari pembakaran sekam padi.
` III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung lunak (soft cly) yang berasal dari desa Sumber Agung Kecamatan Seputih Mataram Lampung tengah 2 Abu sekam
Lebih terperinciSIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY
SIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting, karena tanah dasar akan mendukung seluruh beban lalulintas atau beban konstruksi diatasnya. Jika
Lebih terperinciPenelitian tugas akhir ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan topik
BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian tugas akhir ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian. Dimulai dari studi pustaka untuk merumuskan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, survei
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Struktur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana di Kampus Bukit Jimbaran. 3.2 Bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi.
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate)
ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate) Hilda Trisna, Alimin Mahyudin Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Andalas, Padang
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KUAT DESAK BATU BATA DARI TANAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DENGAN BATU BATA DARI TANAH LIAT YANG BERASAL DARI PROPINSI JAMBI
ISSN: 2442-7845 ANALISA PERBANDINGAN KUAT DESAK BATU BATA DARI TANAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DENGAN BATU BATA DARI TANAH LIAT YANG BERASAL DARI PROPINSI JAMBI Akbar Alfa 1, M. Gasali, M 1, Rudi Yanto
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)
PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M) Setiyo Daru Cahyono 1 dan Rosyid Kholilur Rohman 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, Jl. Serayu 79 Madiun Email: cahyono.ds@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Batako semen atau batako pres merupakan batako yang dibuat dari campuran semen, pasir atau dapat juga diberi bahan tambah seperti abu batu dan bahan lainya. Ada yang dibuat secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Pengaruh durasi siklus basah-kering terhadap perubahan kuat tekan tanah yang distabilisasi menggunakan kapur-abu sekam padi dan inklusi serat karung plastik
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU
PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU Herman 1), Sarumaha E. 2) 1) Dosen Teknik Sipil 2) Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN SERBUK GERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN TAMBAH CAMPURAN BATAKO
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI PEMANFAATAN SERBUK GERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN TAMBAH CAMPURAN BATAKO Herwani Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Bagan alir ini menjelaskan langkah apa saja yang dilakukan untuk membuat
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Bagan Alir Penelitian Bagan alir ini menjelaskan langkah apa saja yang dilakukan untuk membuat penelitan ini. Dimulai dari mengidentifikasi masalah yang ada sehingga dapat diangkat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari Cisauk, Malingping, Banten, dan untuk Agregat kasar (kerikil) diambil dari
Lebih terperinciLampiran. Universitas Sumatera Utara
Lampiran Analisa Ayakan Pasir Berat Fraksi (gr) Diameter Rata-rata % Sampel Sampel % Rata-rata Ayakan (mm) (gr) Kumulatif I II 9,52 30 15 22,5 2,25 2,25 4,76 21 18 19,5 1,95 4,2 2,38 45 50 47,5 4,75
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Bagan alir penelitian atau penjelasan secara umum tentang urutan kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan
29 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung Selatan 2. Semen portland yaitu semen baturaja dalam kemasan
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG Moraida Hasanah 1, Tengku Jukdin Saktisahdan 2, Mulyono 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BATU DOLOMIT SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL
PENGARUH PENGGUNAAN BATU DOLOMIT SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Oleh: Mulyati 1), Bonny Saputra 2) dan Sepni Nardon 3) 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON
66 PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON Ayu Suhartini 1), Anita Setyowati Srie Gunarti 2), Azharie Hasan 3) 1,2,3)
Lebih terperinciPENENTUAN KUALITAS BATU BATA MERAH BERDASARKAN KONDUKTIVITAS TERMAL
PENENTUAN KUALITAS BATU BATA MERAH BERDASARKAN KONDUKTIVITAS TERMAL Rika Utari 1, Sugianto 2, Erman Taer 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Fisika 2 Bidang Fisika Lingkungan Jurusan Fisika 3 Bidang Fisika
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN
PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN Aulia Zastavia Putri*, Imastuti** *Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian terhadap tanah yang diambil dari proyek jalan tambang Kota Berau Kalimantan Timur, maka pada bab ini akan diuraikan hasil
Lebih terperinciUJI KUALITAS TANAH LEMPUNG DAN BATU BATA MERAH GAREGEH BUKITTINGGI
UJI KUALITAS TANAH LEMPUNG DAN BATU BATA MERAH GAREGEH BUKITTINGGI Aidhia Rahmi 1, Azharie Syarief 2 1 Pendidikan Fisika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat 2 Pendidikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari
27 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung
Lebih terperinciBahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stabilisasi Tanah dengan Abu Sekam Padi dan Kapur Abu sekam padi (rice husk ash) merupakan sisa pembakaran tanaman padi dan salah satu bahan pozzolan yang memiliki potensi sebagai
Lebih terperinciSTUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH
STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH Burhanuddin Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Email: amin.burhanuddin@gmail.com Abstract. Studi ini tentang, berapa
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jl. A Yani No. 200 Pabelan Kartasura Surakarta
adding straw ash and rice husk ash on bricks mixture to improve quality and efficiency of traditional bricks industry PENAMBAHAN ABU JERAMI DAN ABU SEKAM PADI PADA CAMPURAN BATU BATA UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan pengetahuan dan teknologi dibidang konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu serta produktivitas kerja
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT 137 DAFTAR PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS, AGREGAT KASAR 1. Analisa Ayak Agregat Halus 2. Analisa Ayak Agregat Kasar 3. Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Halus 4. Berat
Lebih terperinciPERBAIKAN KARAKTERISTIK BATU BATA LEMPUNG DENGAN PENAMBAHAN ABU TERBANG
PERBAIKAN KARAKTERISTIK BATU BATA LEMPUNG DENGAN PENAMBAHAN ABU TERBANG Muhardi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Pekanbaru email : muhardi@yahoo.co.uk
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING Anik Ratnaningsih 1, Ririn Endah Badriani 2, Syamsul Arifin. 3 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciAnalisa Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam
The 6 th University Research Colloquium 2017 Analisa Kuat Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam Eksi Widyananto 1*, Nurmansyah Alami 2, Yulis Setyani 3 1,2,3 Program Studi Teknik Sipil/Fakultas
Lebih terperinciSTANDAR PENGUJIAN KUALITAS BATA PENGGANTI
STANDAR PENGUJIAN KUALITAS BATA PENGGANTI Oleh Ari Swastikawati, S.Si, M.A Balai Konservasi Peninggalan Borobudur A. Pengantar Indonesia merupakan negara yang kaya akan tinggalan cagar budaya. Tinggalan
Lebih terperinciPENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA
PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA Sri Mulyati, Dahyunir Dahlan, Elvis Adril Laboratorium Material dan Struktur, Jurusan
Lebih terperinciLIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN
LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN Srie Subekti Dosen,Program studi D3 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Abdul Halim, M. Cakrawala dan Naif Fuhaid Jurusan Teknik Sipil 1,2), Jurusan Teknik Mesin 3), Fak. Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN
PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) yang terdiri dari komponen utama berupa semen, agregat kasar, agregat halus dan air sebagai pengikatnya, serta dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Beton merupakan material struktur yang sudah sangat dikenal dan telah digunakan secara luas oleh manusia dalam membuat struktur bangunan. Dalam ilmu geologi,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI SEMEN MERAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK MORTAR
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI SEMEN MERAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK MORTAR Siti Nurlina *1, Taufik Hidayat 1, Hendro Suseno 1, Estetika Matra Kharisma 2 1 Dosen / Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan suatu material komposit dari beberapa material, yang bahan utamanya adalah semen, agregat kasar, agregat halus, air serta bahan tambah lain. Beton banyak
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH GAS KOLEKTOR HASIL PENGOLAHAN LOGAM PT. KRAKATAU STEEL CILEGON SEBAGAI BAHAN CAMPURAN CONBLOCK
PKMP-3-15-1 PEMANFAATAN LIMBAH GAS KOLEKTOR HASIL PENGOLAHAN LOGAM PT. KRAKATAU STEEL CILEGON SEBAGAI BAHAN CAMPURAN CONBLOCK Kiki Marina Murdiani, Nendi Apriyandi, Armando Pensa dan Fitri M Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving block dikenal
Lebih terperinci