BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan globalisasi yang semakin berkembang, maka mulai munculnya masalah penyakit akibat perubahan gaya hidup. Hal tersebut berdampak langsung terhadap kualitas kesehatan. Berdasar Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012 bahwa untuk meningkatan kualitas kesehatan keluarga memiliki peran penting, karena keluarga merupakan tempat tumbuhnya proses kebiasaan dan perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat berupaya meningkatkan kesehatan anggota keluarga, salah satunya melalui program PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga.Program PHBS yang direncanakan oleh pemerintah masih jauh dari harapan karena dalam Renstra (Rencana Strategi) Kemetrian Kesehatan RI menujukan bahwa rumah tangga yang mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat secara nasional baru mencapai 56,70%. Di Provinsi Banten persentase perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga baru mencapai 35.54% di tahun 2012.Kualitas Kesehatan masyarakat dapat juga dilihat dari angka kematian yang terjadi di masyarakat, hal itu jugadapat dijadikan hasil penilaian atas program kesehatanseperti progam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berdasar pada Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2010 yang dirilis oleh Departemen Kesehatan menyebutkan kematian balita karena faktor eksogen atau pengaruh lingkungan luar pada tahun 1

2 2010 mencapai 74 kasus, angka ini menggambarkan rendahnya tingkat kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat didalam lingkup keluarga dan masyarakat, sehingga ayah dan ibu atau orang tua memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan dan gaya hidup yang berkaitan dengan kesehatan kepada anggota keluarganya. Selain itu, berdasar pada Laporan Bulanan Penyakit yang terdapat pada Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2010 (2011, hlm.23) bahwa penyakit diare merupakan penyakit yang banyak menyerang anak terutama golongan balita yaitu mencapai angka kasus pada tahun Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun2009yang mencapai kasus. Panduan Promosi Kesehatan menyebutkan indikasipenyebab terjadinya penyakit diare disebabkan antara lain, perilaku masyarakat yang kurang peduli akan sanitasi dasar dan hygiene, terutama kebiasaan mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dan menggunakan sabun, memasak air untuk konsumsi minum di rumah tangga, serta untuk penggunaan jamban yang bersih dan sehat (2011, hlm.71). Indikasi tersebut termasuk kedalam indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga seperti yang diumumkan oleh Departermen Keehatan Republik Indonesia. Program PHBS itu sendiri diciptakan dengan kesadaran akan dampak dari perilaku tidak bersih dan sehatyang besar terhadapkualitas kesehatan, sehingga diperlukan upaya untuk mengubah perilaku yang tidak bersih dan sehat menjadi bersih dan sehat. Dengan begitu anggota keluarga khususnya yang menjadi target utama dalam program ini memerlukan media informasi dan sumber pengetahuan terkait perilaku hidup besih dan sehat sebagai pengingat dan pedoman untuk 2

3 mempraktikannya di dalam rumah tangga. Berdasar pada riset yang mendapatkan dampak paling besar adalah balita, maka dibutuhkan bimbingan orang tua untuk mempraktikannya karena berkaitan dengan anggota keluarga.buku merupakan media yang baik untuk menghubungkan antara anak dan orang tua karena praktis dalam penggunaannya dan penyimpananya. Selain itu, agar mudah diingat dan pesan disampaikan dengan cepat maka dibutuhkannya ilustrasi, karena menurut salisbury (2004, hlm.4) anak dapat dengan mudah memahami dan mengingat akan sesuatu yang berbentuk atau berpola atau juga bergambar. Berdasar dari fenomena ini, penulis merancang buku ilustrasi perilaku hidup bersih dan sehat di Rumah Tangga. Pada buku ilustrasi ini memberikan penanaman nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat dan menjadikannya sebagai kebiasaan di kehidupan sehari-hari di rumah tangga Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu bagaimana merancang buku ilustrasi perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga? 1.3. Batasan Masalah Pada penulisan Tugas Akhir ini tema dibatasi pada pokok pembahasan visual serta ilustrasi untuk buku ilustrasi ini bertujuan agar pembahasan tidak menjadi luas dari pokok pembahsan yang sudah ada, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: 3

4 Demografis: Penulis berfokus pada targetprimeryaitu anak usia 3-6 tahun dan target skunder yaitu orang tua,ayah dan ibu Geografis: Buku ilustrasi ini akan ditujukan kepada anak berusia 3-6 tahun berdomisili Tangerang Psikografis: Anak sudah dapat membaca danorang tua yang ingin memiliki keterampilan untuk menolong dan menjaga anggota keluarganya terutama di bidang kesehatan Batas Kajian:Materi pembahasan mengenai 6 indikator perilaku bidup bersih dan sehat dirumah tangga Tujuan Tugas Akhir Tujuan Tugas Akhir ini untuk merancang buku ilustrasi yangmemberikan pengenalan kepada anak serta mengedukasi para orangtua agar mengetahui serangkaian perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilakukan setiap hari dan dipraktikan di rumah tangga serta pentingnya berperilaku sehat dengan harapan dapat menjadi kebiasaan yang dimulai dari dini ManfaatTugas Akhir Manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Untuk penulis Dengan merancang tugas akhir ini, penulis mendapatkan pengetahuan lebih terutama berkaitan dengan perancangan sebuah buku ilustrasi baik ilmu tentang buku dan percetakan buku namun juga berkaitan dengan prinsip-prinsip ilustrasi itu sendiri. Selain itu, penulis juga dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari penulis. 4

5 Untuk akademisi Untuk akademisi khususnya Universitas Multimedia Nusantara, penilitian ini dapat menjadikan perancangan tugas akhir yang akan lebih baik selain itu juga dapat membantu khususnya bagi mahasiswa desain komunikasi visual Untuk masyarakat Melalui perancangan buku ilustrasi berakitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dirumah tangga yang memang ditujukan untuk keluarga diharapkan dapat membantu anak-anak dan anggota keluarga dalam membentuk perilaku yang akan dijadikannya kebiasaaan. Selain itu, buku ini diharapkan dapat membantu para orang tua dalam membentuk karakter anak yang bersih dan sehat sehingga anakanak tersebut dapat menjadi penerus bangsa Indonesia yang sehat dan bersih. Buku ini berisikan materi yang berkaitan dengan pola perilaku yang akan dijadikan kebiasaan sehingga hal tersebut dapat menularkan ke orang-orang banyak dan penerus bangsa lainnya Metodologi Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan penulis menurut Sugiyono merupakan teknik yang akan digunakan dalam mencari data untuk tugas akhir, tujuannya agar data yang diperoleh akurat dan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Menurut Sugiyono (2011,hlm.76) instrumen penelitian merupakan alat untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati dan disebut sebagai variabel penelitian.variabel penelitian yang diguanakan, antara lain observasi, wawancara, dan kuisioner. 5

6 Observasi Observasi yang dilakukan penulis, yaitu penulis mengamati perilaku dan gaya hidup anggota keluarga terutama ibu dan anak dalam kesehariannya dan kondisi lingkungan sekitarnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.observasi ini dilakukan di daerah Tangerang.Hasilnya dicatat dan dinterpretasikan, tujuannya agar memahami situasi yang terjadi pada kenyataan untuk memperoleh data yang akurat mengenai fenomena sebab akibat berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat Wawancara Penulis melakukan sesi wawancara dengan bertanya kepada para orang tuawawancara kepada orang tua yang memiliki anak usia3-6 tahun berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta kondisi kesehatan dari anggota keluarganya. Wawancara ini berfokus di daerah Kota Tangerang.Wawancara juga dilakukan kepada psikolog yang bernama Adib Setiawan, S.Psi.membuka praktek di Yayasan Psikologi Indonesia di Bintaro, Jakarta.Dalam sesi wawancara ini penulis mengidentifikasi fenomena berdasarkan kepada sisi psikologi hubungan anak dan orang tua dalam lingkup keluarga.penulis juga melakukan wawancara dengan Dokter Lenta yang berada di puskesmas dan Dokter Argan.Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui dampak baik dan buruknya dari perilaku hidup bersih dan sehat serta hal-hal yang berkaitan dengan indikator perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.selain itu, penulis juga melakukan wawancara kepada ibuibu PKK Srikandi untuk mengetahui status rumah tangga yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 6

7 Kuisioner Penulis membagikan kuisioner kepada target primer dan target skunder. Target primer penulis merupakan anak berusia 3-6 tahun, pria dan wanita. Kuisioner ini disebarkan untuk mengetahui ketertarikan anak akan visual dan teknik pewarnaan. di wilayah Tangerang. Sedangkan target skunder penulis merupakan ibu rumah tangga, berusia tahun yang memiliki anak berusia 3-6 tahun.kuisioner ini disebarkan kepada target primer untuk mengetahui kerutinanan kegiatan ibu dalam keluarganya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta status kesehatan dari anggota keluarga Studi Pustaka Studi pustaka adalah pencarian data-data melalui buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode ini bisa diambil dari buku. Penulis menggunakan beberapa sumber pustaka dalam metode pengumpulan data yang dilakukan, antara lain buku karangan Gunarsa, S. D. berjudul Psikologi Perkembangan buku ini dijadikan acuan untuk mengetahui peran orang tua dan struktur dalam lingkup keluarga. Kedua penulis menggunakan buku karangan Safanayong, Y. (2006) berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu, buku ini dijadikan acuan untuk menentukan prinsip desain yang digunakan dalam proses pembuatan buku ilustrasi. Selain itu, penulis juga menggunakan buku saku karangan Departemen kesehatan RI (2007) berjudul Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, buku ini sebagai acuaan dalam pembahasan materi berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 7

8 1.7. Metodologi Perancangan Metode perancangan yang digunakan penulis menurut Suyanto. Dalam bukunya dijelaskan bagaimana cara memecahkan masalah dan menemukan solusi dalam desain (2004, hlm.35) Identifikasi Masalah Penulis melakukan identifikasi masalah melalui beberapa tahapan.pada tahapan ini penulis menggunakan prinsip 5W+1H. Prinsip tersebut seputar pertanyaan yang berupa apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana berkaitan dengan judul dari tugas akhir ini Riset Pendahuluan Penulis melakuan riset pendahuluan dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan menggunakan metode pengumpulan data sebelumnya. Metode Pengumpulan data tersebut berupa observasi, wawancara, kuisioner, dan studi pustaka. Menentukan masalah dan cara mengatasi, dimana dimulai dari observasi Observasi yang dilakukan penulis yaitu penulis mengamati perilaku dan gaya hidup anggota keluarga dalam kesehariannya dan kondisi lingkungan sekitarnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga di Tangerang. Penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa orang tua tahun berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta kondisi kesehatan dari anggota keluarganya, kemudian didukung juga dari data dari hasil wawancara dengan kepada psikolog dan dokter. Dilanjutkan dengan kuisoner yang dibagikan kepada orang tua melalui dua sesi.ditambahkan dengan data melalui studi pustaka. 8

9 Braistorming Brainstorming dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan penulis dalam membuat visual buku ilustrasi. Data yang sudah terkumpul penulis jabarkan untuk mendapatkan pemecahan masalah atau sebuah konsep baru sebagai solusi.hal ini bertujuan agar penulis dapat membuat desain visual sesuai dengan karakter minat target, sehingga anak tertarik untuk membaca dan pesan yang ingin disampaikan penulis dapat dimengerti Pengembangan konsep Pengembangan Konsep yang dilakukan penulis berdasarkan brainstorming sebelumnya.penulis melakukan seleksi data, info, dan isu yang dibahas dalam rancangan desain visual buku ilustrasi Pengembangan Desain Dalam hal ini penulis menjadikan karakter minat anak sebagai pedoman dalam perancangan desain visual buku ilustrasi. Berdasar pada konsep yang sudah dikembangkan sebelumnya, langkah selanjutnya penulis menafsirkan konsep tersebut kedalam bentuk sketsa untuk melihat secara umum visual dari desain yang ingin dirancang Aplikasi Langkah terakhir adalah sketsa yang sudah dirangcang dalam tahap pengembangan desain dan yang dilandaskan dari data yang didapat dari metode pengumpulan data, penulis aplikasikan kedalam desain fisik yaitu buku ilustrasi. 9

10 1.8. Timeline Keterangan Oktober November Desember Januari Revisi Bab 1 dan 2 Proses Bab 3 : Observasi Kuisioner Wawancara Analisis Penulisan Proses Bab 4 : Perancangan Ilustrasi Layouting Cetak Penulisan Persiapan Sidang Akhir 10

11 1.9. Skematika Perancangan Latar Belakang Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatan kualitas kesehatan, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu bagaimana merancang buku ilustrasi perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga? Batasan Masalah Pada penulisan Tugas Akhir ini dibatasi dengan, Demografis: Penulis berfokus pada target primer yaitu anak usia 3-6 tahun dan target skunder yaitu orang tua,ayah dan ibu Geografis: Buku ilustrasi ini akan ditujukan kepada anak berusia 3-6 tahun berdomisili Tangerang Psikografis: Anak sudah dapat membaca dan orang tua dengan keterampilan untuk menolong dan menjaga anggota keluarganya di bidang kesehatan. Batas Kajian: Materi pembahasan mengenai 6 indikator PHBS sehat dirumah tangga. Metode Pengumpulan Data Observasi : Penelitian keseharian target Wawancara :Bertanya kepada pihak yang dianggap mengerti dan ahli Kuisioner : kepada target primer dan skunder Studi Pustaka : mempelajari Pustaka terkait Target Sasaran Anak dan Orang tua Insight Meningkatkan kesadaran anak dan membantu orang tua dalam mengedukasi anak mengenai pentingnya berperilaku sehat dengan harapan dapat menjadi kebiasaan yang dimulai dari dini. 11

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan merupakan warisan dari generasi, Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki banyak sekali ragam budaya. Hampir setiap daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. Usia 4 6 tahun adalah masa di mana anak berada di periode peka atau sensitif. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu untuk memperhatikan tumbuh kembang anak baik dalam perkembangan moral, fisik, kognitif, bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kucing merupakan hewan yang sering ditemui dalam keseharian. Di Jakarta Utara populasi kucing bahkan mencapai 47.000 ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). Dengan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang baik selalu ditanamkan sejak dini oleh setiap orang tua karena pada usia dini, anak lebih mudah menerima dan menyerap segala informasi dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau bisa yang berbahaya bagi manusia sehingga banyak manusia yang membunuh ular karena takut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker saat ini masih menjadi suatu hal yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia (kompas.com, 2010, 5 Maret 2014). Menurut situs yayasankanker indonesia.org (n.d.:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak-anak usia sekolah memiliki berbagai aktivitas di dalam maupun luar rumah yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui Kompas.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelahiran seharusnya merupakan masa yang membahagiakan bagi orang tua terutama bagi ibu. Faktanya faktor-faktor seperti proses persalinan sesar, perubahan peran, hormon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para orang tua memiliki masalah dengan anaknya yang susah makan sayur, sering kali membutuhkan tenaga ekstra untuk membujuk agar anaknya mau makan sayur.menurut situs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arus globalisasi membawa perkembangan yang sangat pesat di bidang iptek, dimana berdampak terjadinya peralihan komunikasi informasi dari media cetak konvensional ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Taman kota sebagai ruang terbuka hijau sangatlah berperan penting untuk masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Frick & Mulyani (2006) mengatakan taman dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan gelandangan dan pengemis di DKI Jakarta yang semakin meningkat membuat lingkungan di sekitar terlihat kumuh. Berdasarkan klasifikasi di PSBI Bangun Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup temasuk manusia. Padatnya suatu aktivitas yang ada pada suatu lingkungan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memukau dengan keragaman warna budaya, bahasa, agama dan kaya akan sejarah, salah satunya adalah monumen. Monumen di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan nilai konsumsi roti masyarakat Indonesia pada 2010 tumbuh tertinggi dibandingkan 11 negara Asia Pasifik lainnya. Nilai konsumsi roti tersebut naik 25%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit berbahaya sulit untuk dideteksi kemunculannya, terlebih jika seseorang yang bersikap menyepelekan gejala-gejala penyakit ringan, ditambah lagi pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan kebiasaan baik, seperti menjaga tatakrama dan kesopanan. Hal ini berkaitan dengan kurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari http://kesehatan.kompasiana.com, 2Oktober 2014, 14.22), MARS yang dikutip dari WHO, definisi kesehatan adalah kondisi dimanafisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil Pasar Cipete (POPC). Pusat onderdil merupakan tempat yang didalamnya terdapat berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa pertumbuhan, anak berkembang dengan pesat. Menurut situs nhs.uk (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai gerakan sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catering merupakan salah satu bentuk wirausaha yang bergerak dibidang jasa boga di mana produk utamanya adalah penyediaan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, kata Kawasaki dikenal sebagai salah satu merk kendaraan bermotor roda dua. Namun dalam dunia kesehatan, yang diakses dari situs website omni-hospitals.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun ketahun mengalami peningkatan, khususnya daerah luar Jakarta, artikel ini dikutip dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia memiliki peranan yang paling dominan dalam lingkungan karena manusia melakukan berbagai aktivitas untuk pemenuhan kebutuhannya. Usaha pemenuhan kebutuhan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis fashion merupakan salah satu industri kreatif yang tengah berkembang saat ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai mewarnai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kesusastraan Indonesia kuno terdapat epos besar, yaitu kisah Mahabharata, yang pada awalnya ditulis dalam bahasa Sansekerta dimana menurut Nyoman (2014) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui sesuai jaman. USDA (United States Department of Agriculture)

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui sesuai jaman. USDA (United States Department of Agriculture) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak kecil masyarakat Indonesia selalu diajarkan mengenai empat sehat lima sempurna sebagai makanan yang paling sehat, yang sebenarnya hal tersebut sudah tidak berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (www.datastatistik-indonesia.com)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (www.datastatistik-indonesia.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan tumpuan bagi masa depan bangsa. Mereka merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare sampai saat ini merupakan penyebab kematian di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/bulan. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk, namun bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal yang sulit bagi orang tua. Kesulitan utama dalam mengajarkan anak usia 3-6 tahun adalah orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk lebih meningkatkan pendapatan negara ini, tidak hanya dalam bidang perdagangan, bidang lain yang juga kerap di jadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e- mail yang direspon pada 27 September 2015 pukul 11:14, anak-anak usia 5-14 tahun dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekarangan sangat potensial untuk dijadikan sebagai ruang hijau. Pekarangan merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memberikan efek sejuk dan nyaman pada penghuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan harta yang paling berharga bagi orang tua mereka dan menjadi penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang dipenuhi dengan keceriaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228).

BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah folklor pertama kali dikenal pada abad ke-19 di dalam kebudayaan masyarakat Eropa. Istilah ini digunakan untuk menggolongkan dongeng, legenda, mitos dan kebiasaan-kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan agama Katolik merupakan salah satu kebutuhan mendasar anak-anak keluarga Katolik yang harus dipenuhi sejak dini karena berperan penting dalam pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buah merupakan sumber makanan alami yang mengandung banyak manfaat untuk tubuh kita. Menurut Nadesul (2006), buah-buahan mengandung banyak vitamin dan gizi yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sosok seorang ayah adalah sosok yang berperan penting dalam keluarga, terutama dalam 12 bulan pertama pasca kelahiran anak pertama. Menurut Skinner (2003), dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hal yang sangat berharga dalam hidup bagi semua orang. Semua orang tentunya ingin hidup yang sehat, namun agar dapat hidup dengan sehat, selalu ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet pada tahun 1998 sebesar 512.000 pengguna meningkat tajam menjadi 16.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan kepada masyarakat, khususnya remaja. Salah satu dari budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan kepada masyarakat, khususnya remaja. Salah satu dari budaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang menarik untuk pelajari. Budaya-budaya tersebut menyimpan norma dan nilai kehidupan yang dapat ditanamkan kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesejahteraan hewan merupakan aspek penting yang mengacu pada kualitas hidup positif hewan tersebut. Hal ini terkait dengan kondisi fisik, psikologis maupun lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap tahunnya. Beberapa sektor pariwisata sudah dapat dikatakan berhasil dan dikenal oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia dini (diakses pada 21 November 2013, jam 21.30).

BAB I PENDAHULUAN. usia dini (diakses pada 21 November 2013, jam 21.30). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata adalah organ tubuh manusia yang bekerja paling aktif serta memiliki 2.000.000 sel yang mampu menerima dan mengolah 36.000 informasi dalam setiap jam. Keaktifan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis lain. Sekolah juga harus memposisikan dirinya untuk bersaing dengan sekolah lain. Penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan makanan, seperti sayur mayur, daging, ikan, buah, rempah-rempah, dan lain-lain. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan serta kesehatan anak bisa diperoleh salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Pemenuhan zat gizi dan juga nutrisi sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, dewasa ini banyak sekali anak yang tidak dilatih mandiri sejak dini. Anak juga kerap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (www.l-men.com)

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (www.l-men.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bentuk tubuh yang atletis dan ideal merupakan idaman bagi semua kaum pria maupun wanita yang telah menginjak masa remaja dan dewasa. Memiliki tubuh yang atletis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan HALAMAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan pengaruh di kalangan penduduk di Indonesia umumnya (hlm. 213). Tradisi sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare sampai saat ini merupakan penyebab kematian di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dimana mereka mencari tahu hal baru dan berkembang, namun pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dimana mereka mencari tahu hal baru dan berkembang, namun pada tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia dini merupakan suatu tahap dimana anak mengalami masa eksplorasi yang tinggi dimana mereka mencari tahu hal baru dan berkembang, namun pada tahap tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah geografis Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng benua

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah geografis Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng benua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah geografis Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng benua yaitu lempeng Indo-Australia yang bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung lemak tinggi seperti hamburger, ayam goreng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan, tersakiti, dan mengalami banyak hal buruk lainnya. Anak-anak selalu menjadi korban atas tindakan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. Menurut  (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut www.nafasnutrition.com (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September 2014, aktivitas fisik merupakan suatu gerakan tubuh oleh otot-otot rangka yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan semakin canggihnya teknologi, membuat pola hidup baru pada kehidupan manusia. Mudahnya dalam mendapatkan sesuatu karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi buruk adalah salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia, banyaknya gizi buruk biasa dialami oleh anak-anak. Kurangnya gizi berpotensi menjadi penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi bayi dan perkembangannya di kemudian hari. ASI dipercaya dapat menguatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi bayi dan perkembangannya di kemudian hari. ASI dipercaya dapat menguatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menyusui adalah sebuah proses pemberian ASI (Air Susu Ibu) oleh para ibu kepada bayinya setelah melewati proses kelahiran. Proses menyusui bersifat alami dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam situs Infovesta (2013, diakses pada 5 Februari 2014), seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat di Indonesia, pertumbuhan industri roti menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang yang beragam. Namun, di Indonesia, kondisi karang yang masih sangat baik hanyalah 5%, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan perempuan, 96% partisipan sadar bahwa olahraga teratur penting dan baik untuk kesehatan.

Lebih terperinci

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja, namun juga mengajarkan pendidikan karakter untuk membentuk kepribadian generasi penerus bangsa agar tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek moyang. Namun, pada saat ini aksara Jawa sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Jawa itu sendiri.

Lebih terperinci

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MELALUI PROMOSI KESEHATAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUSUN SAWAHAN DESA PENDOWOHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL Rizsanti Meirina Satar 1,Diny Lidya 1, Putri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 ) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi termasuk minuman yang digemari oleh pria dan wanita. Minuman yang konon bisa menambah energi ini sangat umum di masyarakat Indonesia. Selain itu, kopi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas atau yang sering disebut kegemukan tentunya menjadi masalah tersendiri bagi seseorang dalam upaya mendapatkan bentuk tubuh ideal. Menurut Hasdianah, Siyoto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beribadah, gereja juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah.

BAB I PENDAHULUAN. beribadah, gereja juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data dari Keuskupan Agung Jakarta, pada tahun 2015 penduduk Jakarta yang beragama Katolik berjumlah kurang lebih 600.000 jiwa. Hal ini tercatat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai kota metropolis menjadi sebuah melting pot bagi industri kuliner,

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai kota metropolis menjadi sebuah melting pot bagi industri kuliner, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta sebagai kota metropolis menjadi sebuah melting pot bagi industri kuliner, berbagai macam jenis kuliner mancanegara hingga nusantara dapat ditemui di ibukota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hak dasar manusia yang merupakan karunia tuhan yang sangat tinggi nilainya. Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang pengaruh sikap kepedulian lingkungan, perilaku pembeliian hijau, dan perilaku konservasi pada sikap skteptis konsumen terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan kebutuhan ini akan terus ada dan tentunya memberikan peluang besar bagi pebisnis untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan berkurang atau tidak terbentuknya hemoglobin pada tubuh yang berakibat sel darah merah mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia pernah mengalami masa penjajahan karena penjajah terobsesi dengan kualitas dan kuantitas tanaman rempah-rempah yang tumbuh di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi sebuah keluarga. Anak juga merupakan generasi masa depan bagi suatu bangsa, karena kelak anak akan menjadi dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, museum menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, museum menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, museum menjadi salah satu pilihan untuk melestarikan kebudayaan dimana kita dapat melihat keragaman budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola hidup sehat merupakan kebutuhan yang mutlak bagi tubuh agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan atau bahkan dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN 1 BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi kreatif 4.1.1 Key fact - 90% dari total penderita gangguan pengelihatan di dunia adalah penduduk Negara berkembang. - Indonesia adalah salah satu Negara dengan resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi kurang merupakan salah satu masalah malnutrisi yang membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini karena kondisi kurang gizi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia hingga saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan makin meningkatnya angka kesakitan diare

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini gaya hidup sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Seperti dilansir pada klik.dokter.com, penggunaan perangkat audio visual juga semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (www.kbbi.web.id, diakses pada tanggal 12 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (www.kbbi.web.id, diakses pada tanggal 12 Maret 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batik merupakan warisan turun menurun dari nenek moyang Indonesia. Batik menghasilkan kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Menurut Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara dapat dikatakan negara yang maju, mandiri dan sejahtera jika memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. SDM sangatlah penting untuk negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan kehilangan cairan tubuh dalam 24 jam dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari (Word Health Organization, 2009). Gejala ini manifestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan atau mengandung dalam kehidupan suami istri dan juga sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan atau mengandung dalam kehidupan suami istri dan juga sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah merupakan kodrat seorang wanita untuk menjalani suatu tahap kehamilan atau mengandung dalam kehidupan suami istri dan juga sebagai pelengkap identitasnya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di masyarakat, pada umumnya jar kaca tersebut merupakan wadah makanan atau minuman yang banyak dijual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis jasa fotografi saat ini sudah berkembang cukup pesat dengan semakin banyaknya penyedia jasa fotografi di berbagai bidang seperti foto produk, model, bayi, pernikahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama lebih dari tiga dasawarsa, Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan keuangan sangatlah penting bagi masyarakat yang berperan sebagai pelaku ekonomi. Pengelolaan keuangan adalah suatu aksi untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci