KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FIB USU MENGACU KKNI DAN SNDIKTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FIB USU MENGACU KKNI DAN SNDIKTI"

Transkripsi

1 KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FIB USU MENGACU KKNI DAN SNDIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2 KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FIB USU MENGACU KKNI DAN SNDIKTI Disusun oleh: Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Dra. Torang Naiborhu. M.Hum. Drs. Kumalo Tarigan, M.A., Ph.D.. Drs. Fadlin, M.A. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI MEDAN 2017 Penerbit: Bartong Jaya Medan 2

3 Bartong Jaya Art Design, Publishing & Printing Jalan Pelajar, Gang Buku, No. 19, Medan, Indonesia Telp ; Fax Kunjungi kami di: Terbitan Pertama 2017 Bartong Jaya 2017 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperba-nyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Kurikulum Pendidikan Tinggi Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU Mengacu KKNI dan SNDIKTI/ Takari, Torang, Kumalo, Fadlin, Medan: Bartong Jaya, 2017 vii, 86 p. ; ilus. ; 22 cm Bibliografi ISBN: iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpah karunia dan rahmat-nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggii Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU) ini, yang berbasis kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan juga Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI). Buku ini disusun sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Buku ini disusun dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di era globalisasi, khususnya untuk kalangan pendidikan tinggi yang berjuang sebagai garda terdepan dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, yang kemudian diakui kemampuannya baik itu kemampuan terhadap sikap, penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus. Terima kasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada semua unsur pimpinan di peringkat Universitas Sumatera Utara dan juga di Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah mengarahkan perancangan kurikulum baru ini, sesuai dengan tuntutnan zaman. Begitu pula kepada pihak UPP USU yang telah sudi bersusah payah memotivasi dan mengkritisi rancangan kurikulum ini, terutama sampai dipresentasikan sebanyak dua kali, yang mencerminkan keperdulian UPP USU terhadap eksistensi semua prodi yang ada di USU dalam konteks pengembangan pendidikan. Semoga saja niat baik kita semua mendapat ridha dari Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka menuju masyarakat kampus USU yang memiliki kemampuan akademik dan praktik dalam mengemban tugas-tugas yang diberikan negara kepada setiap warganya. Demikian pula semoga saja USU akan menjadi universitas terdepan di kawasan ini, sebagai barometer pendidikan dalam konteks globalisasi. Medan, 20 April 2017 Hormat kami, Tim Penyusun Kurikulum Prodi PP Seni FIB USU Takari, Torang, Kumalo, Fadlin iv

5 DAFTAR ISI BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proses Sosialisasi KKNI dan SNDIKTI untuk Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Apa Itu Penciptaan dan Pengkajian Seni? Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni Visi Misi Tujuan Sasaran Profil Lulusan BAB II: CAPAIAN PEMBELAJARAN Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Penguasaaan Terhadap Pengetahuan untuk Empat Profil Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Peneliti Seni Budaya Sikap Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pengkaji Seni Budaya Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Peneliti Seni Budaya Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Peneliti Seni Budaya Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Penelitib Seni Budaya Narasumber Seni Budaya Sikap Magister Pengkajian dan Penciptaan Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Konsultan Seni Budaya Sikap Magister Pengkajian dan Penciptaan Seni sebagai Konsultan Seni Budaya Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Konsultan Seni Budaya Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Konsultan Seni Budaya Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Konsultan Seni Budaya Pencipta Seni Budaya Sikap Magister Pengkajian dan Penciptaan Seni sebagai Pencipta Seni Budaya Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pencipta Seni Budaya v

6 Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pencipta Seni Budaya Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pencipta Seni Budaya BAB III: STRATEGI PEMBELAJARAN DAN SISTEM PENILAIAN Strategi Pembelajaran Sistem Penilaian Bahan Kajaian (Mata Kuliah) Deskripsi Mata Kuliah BAB IV: PENUTUP DAFTAR PUSTAKA vi

7 DAFTAR BAGAN DAN TABEL BAGAN Bagan 1: Hubungan antara Jenjang Pendidikan Formal, Peningkatan Profesionalitas, Peningkatan Karakter di Dunia Kerja, dan Pengalaman atau Belajar Mandiri Bagan 2: Deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI dan SNDIKTI Bagan 3: Skema Penyusunan Capaian Pembelajaran Bagan 4: Ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni dalam Konteks Induk Disiplindisiplin Ilmu Bagan 5: Disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni dalam Konteks Kebudayaan TABEL Tabel 1: Profil Lulusan Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU Tabel 2: Profil dan Deskripsi Lulusan Tabel 3: Rincian Bahan Kajian dan Tingkat Kedalaman serta Keluasan Bidang Ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni yang Harus Dikuasai Tabel 4: D Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Penguasaan terhadap Pengetahuanuntuk Empat Profil Lulusan Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU Tabel 5: Matriks Profil dan Capaian Pembelajaran Kurikulum Pendidikan Tinggi Mengacu KKNI dan SNDIKTI Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU Tabel 6: Matriks Metode Pembelajaran dan Aspek Penilaian Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU Tabel 7: Persentase Penilaian Tabel 8: Kategori Penilaian Angka dan Huruf Tabel 9: Distribudi Bahan Kajian (Mata Kuliah) Kurikulum Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU vii

8 BAB SATU PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program konseptual yang kemudian diwujudkan dalam realitas untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut menjamin lulusannya memiliki kualitas yang setara dengan kualitas yang disepakati dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI merupakan pernyataan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, di mana tolak ukur kualifikasinya ditetapkan berdasarkan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang dimiliki. Jenjang kualifikasi merupakan kesepakatan nasional, khususnya untuk pendidikan tinggi, yaitu lulusan setiap program studi paling rendah harus setara dengan deskripsi capaian pembelajaran tertentu menurut jenjangnya yakni magister (S-2) setara dengan peringkat 7 pada KKNI. Konsep yang dikembangkan DIKTI (Ditjen Belmawa) selama ini dalam menyusun kurikulum dimulai dengan menetapkan profil lulusan yang kemudian dirumuskan kemampuan/kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan kompetensi lulusan perlu dikaji terhadap deskripsi dan jenjang kualifikasi yang ditetapkan dalam KKNI. Dalam KKNI, kompetensi dirumuskan ke dalam istilah capaian pembelajaran di mana kompetensi tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran. Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan DIKTI selama ini sebenarnya setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam KKNI, hanya karena di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi. Maka selanjutnya dalam kurikulum kompetensi lulusan digunakan istilah capaian pembelajaran. Di samping hal tersebut di dalam kerangka kualifikasi di dunia internasional, untuk mendeskripsikan kemampuan setiap jenjang kualifikasi digunakan istilah learning outcomes. Deskripsi capaian pembelajaran dalam KKNI, mengandung 4 (empat) unsur, yaitu unsur sikap dan tatanilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan unsur kewenangan dan tanggungjawab. Dengan terbitnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI) rumusan capaian pembelajaran tercakup dalam salah satu standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam SNDIKTI capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap, keterampilan umum, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan pengetahuan. Unsur sikap dan keterampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum dalam lampiran SNDIKTI, sedangkan unsur keterampilan khusus dan pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang merupakan ciri lulusan program studi tersebut. Rumusan capaian pembelajaran setiap jenis program studi ditetapkan oleh Dirjen DIKTI setelah melalui kajian tim pakar yang ditunjuk. Berdasarkan rumusan capaian pembelajaran tersebut kurikulum suatu program studi disusun.secara garis besar kurikulum, sebagai sebuah rancangan, terdiri dari empat unsur, yakni capaian pembelajaran, bahan kajian yang harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk mencapai dan sistem penilaian ketercapaiannya. Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengakjian Seni FIB USU telah menjalankan kegiatan pendidikan S-2 di bidang seni sejak tahun akademik 2009/2010 berdasarkan surat izin operasional dari SK Rektor USU No. 924/H5.1.R/SK/PRS/2009. Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni memiliki konsentrasi 8

9 keilmuan Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni: (1) Penelitian etnografi kesenian, (2) Penelitian terapan kesenian (pendidikan dan pemberdayaan), (3) Seni kreatif (jalur kekaryaan), yang dibutuhkan oleh pasar. Sampai kini telah meluluskan lima puluh satu orang yang tersebar di seluruh Provinsi Sumatera Utara. Program Studi bertanggungjawab mempersiapkan peserta didik untuk mampu memenuhi tujuan dan arah pendidikan pada bidang ilmu seni, menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan dan dapat bekerja di tempat kerjanya masing-masing dengan kinerja yang baik dan memuaskan. Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai salah satu institusi Pendidikan Tinggi dituntut untuk mengadopsi perubahan paradigma di atas. Salah satu wujud respons Program Studi terhadap perubahan itu adalah dalam bentuk tinjauan kurikulum (evaluasi). Dalam kaitan dengan proses evaluasi kurikulum, Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU membutuhkan masukan pendapat dari para pakar di bidangnya, dan Stakeholder serta pengguna lulusan Program Studi Magister (S- 2) Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU mengenai kompetensi yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU. Selain itu, Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni juga membutuhkan masukan dari alumni dan staf pengajar pendidikan tinggi lain yang menyelenggarakan Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni seperti UGM, ISI Padangpanjang. Berdasarkan pemikiran dan tujuan di atas maka perlu dilakukan lokakarya untuk merevisi kurikulum Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU. 1.2 Proses 1. Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni telah beberapa kali berdiskusi untuk membahas kompetensi utama lulusan S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU dan menyepakati bahan-bahan kajian mata kuliah yang wajib diberikan. 2. Pembahasan diawali dengan pemetaan kurikulum S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni PTN di Indonesia (UGM, ISI Padangpanjang) yang juga mengacu pada kurikulum di berbagai universitas. 3. Beberapa Program studi telah melakukan tracer study dan diskusi dengan para stakeholder, penggunaan lulusan dan alumni. a. Hasil diskusi kesepakatan tersebut yang disajikan dasar untuk menetapkan Capaian Pembelajaran dan Stuktur Kurikulum. b. Rancangan Capaian Pembelajaran dan Kurikulum Inti Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU ini juga sudah diperkaya melalui diskusi dalam beberapa kali pertemuan tim kurikulum. 1.3 Sosialisasi Upaya penyebaran/sosialisasi visi, misi dan tujuan program studi serta pemahaman sivitas akademika (dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa) secara: 1. Tatap muka dosen dan mahasiswa. 2. Tertulis, visi dan misi ini dinyatakan dalam buku panduan. 3. Banner yang diletakkan di dalam ruang kantor Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni. 4. Brosur yang dibagikan kepada para stakeholder dan masyarakat. 5. Melalui pertemuan-pertemuan dalam Rapat Tinjauan Manajemen, pertemuan informal dengan dosen, mahasiswa dan stakeholder. 6. Sosialisai ke daerah-daerah di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. 9

10 7. Publikasi melalui teknologi informasi di media sosial. 1.4 KKNI dan SNDIKTI untuk Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Dalam konteks menghadapi persaingan dan kemitraan dalam lingkup global di bidang pendidikan, yang sesuai dengan perkembangan zaman, maka setiap institusi pendidikan tinggi di manapun di dunia ini, mau atau tidak harus menggagas dan menerapkan kurikulumnya bagi kepentingan bersama, terutama kemampuan lulusannya. Untuk hal tersebut, maka setiap program studi pada pendidikan tinggi di Indonesia mendisain sebuah kurikulum yang didasari oleh apa yang disebut Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI). Dasar dibentuknya kurikulum KKNI adalah berdasarkan tantangan eksternal berupa persaingan global, yang memang menjadi fakta internasional, dalam hubungan ilmuwan (scholar) antarnegara. Selain itu pula Indonesia telah melakukan ratifikasi berbagai konvensi di dunia internasional. Sedangkan tantangan internal yang terjadi adalah kenyataan fakta-fakta berikut: (a) kesenjangan mutu, jumlah, dan kemampuan lulusan pendidikan tinggi; (b) relevansi penghasil versus pengguna; (c) beragamnya aturan kualifikasi; dan (d) beragamnya pendidikan. Oleh karena itu, maka KKNI merupakan sebuah pernyataan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, yang substansinya adalah sebagai penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikasi (secara internasional). Pernyataan kualitas ini dibuktikan melalui kemampuan setiap sumber daya manusia Indonesia, yang berdasarkan pendidikan formalnya mestilah dijenjangkan dengan akurat. Selaras dengan kebijakan perlunya mendisain kurikulum yang berbasis KKNI ini, maka ditentukanlah setiap jenjang pendidikan itu, lulusannya memiliki kompetensi tertentu. Adapun dalam konteks ini, sebagai gambaran umum, jika dipandang dari pengalaman atau belajar mandiri: (a) lulusan SMP, SMA, dan D1 adalah berkompetensi sebagai operator; (b) lulusan D2, D3, dan S1 adalah sebagai analis (pengkaji) dilihat dari sudut pandang pengalaman atau belajar mandiri, dan sebagai teknisi dalam konteks peningkatan karakter di dunia kerja; dan (c) lulusan profesi, S2, dan S3 adalah sebagai ahli. Jika dilihat dari sudut peningkatan karakter dunia kerja, maka: (i) lulusan SMP, SMA, dan D1 adalah sebagai operator; (ii) lulusan D2, D3, dan S1 adalah sebagai teknisi; dan (iii) lulusan profesi, S2, dan S3 adalah sebagai ahli. Kesemua jenjang kompetensi ini dibuat dalam kerangka peningkatan profesionalitas setiap jejang lulusan pendidikan tersebut, yang dapat digambarkan seperti pada Bagan 1 berikut ini. Sesuai dengan bagan berikut, maka lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU), berada di dalam tingkatan 7 sebagai magister penciptaan dan pengkajian seni yang berkemampuan sebagai ahli yang mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta menyelesaikan masalah-masalah seni di dalam fenomena sosiobudaya masyarakat pendukung seni tersebut di seluruh dunia. Ada dua acuan dasar secara nasional untuk capaian pembelajaran ini, yaitu yang pertama adalah Keragka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan yang kedua adalah Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI). Kedua acuan dasar nasional ini saling bersinerji dan menguatkan. Untuk KKNI diterapkan untuk semua jenjang pendidikan nasional, sedangkan SNDIKTI khusus untuk pendidikan tinggi saja. Di dalam KKNI ada empat unsur deskripsi untuk kemampuan pendidikan di setiap peringkatnya, yang terdiri dari: (1) sikap dan tata nilai; (2) kewenangan dan tanggung jawab; (3) penguasaan pengetahuan; dan (4) kemampuan kerja. 10

11 Bagan 1: Hubungan antara Jenjang Pendidikan Formal, Peningkatan Profesionalitas, Peningkatan Karakter di Dunia Kerja, dan Pengalaman atau Belajar Mandiri Pada SNDIKTI juga terdapat empat deskripsi mengenai capaian pembelajaran ini. Keempatnya adalah: (i) sikap, (ii) keterampilan umum, (iii) keterampilan khusus, dan (iv) penguasaan pengetahuan. Untuk poin (i) dan (ii) deskripsiya ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk poin (iii) dan (iv) diputuskan oleh forum program studi sejenis. Dalam hal ini, di Indonesia program studi Penciptaan dan Pengkajian Seni sebenarnya perlu mengadakan forum nasional. Program-program studi Penciptaan dan Pengkajian Seni ada di: (a) Fakultas Ilmu Budaya USU, (b) Institut Kesenian Jakarta; (c) Institut Seni Indonesia Yogyakarta; (d) Institut Seni Indonesia Surakarta; (e) Institus Seni Indonesia Denpasar; (f) Institus Seni Indonesia Bandung; (g) Institut Seni Indonesia Padangpanjang, dan (h) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Dalam waktu dikat diharapkan dilakukan forum secara nasional yang khusus membahas KKNI dan SNDIKTI untuk semua Prodi jenjang Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni tersebut. Adapun deskripsi capaian pembelajaran ini dapat dilihat pada Bagan 2 berikut. 11

12 Bagan 2. Deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI dan SNDIKTI 12

13 Bagan 3. Skema Penyusunan Capaian Pembelajaran Berdasarkan rumusan yang terkandung di dalam kurikulum yang berdasar kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI), maka dirancanglah kurikulum Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya USU, dengan mempertimbangkan apa itu Penciptaan dan Pengkajian Seni, visi, misi, tujuan, dan profil lulusan, dengan deskripsi sebagai berikut Apa Itu Penciptaan dan Pengkajian Seni? Sebelum mendisain kurikulum berbasis kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka secara saintifik perlu diuraikan apa itu Penciptaan dan Pengkajian Seni. Alasannya adalah ilmu ini relatif baru, dan di Indonesia pun baru dimulai dasawarsa 1980-an. Berdasarkan tiga titik pandang filsafat keilmuan, maka secara (1) ontologis yaitu apa yang ingin diketahui di dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni adalah untuk mengetahui secara saintifik seni dalam konteks kebudayaan manusia di seluruh dunia ini. Untuk (2) epistemologis, yaitu bagaimana para ilmuwan disiplin ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mengetahuinya, maka dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan seperti: berbasis pada teori-teori, metode-metode, penelitian lapangan, perumusan masalah dan hipotesis, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, wawancara, perekaman data seni, analisis laboratorium, publikasi keilmuan, dan hal-hal sejenis. Selanjutnya secara (3) aksiologis, nilai apa yang terdapat dalam pengetahuan penciptaan dan pengkajian seni tersebut adalah mengenai seni yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengetahui seni ini maka kita akan dapat melihat karakter kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam seni budaya tersebut terkandung 13

14 kearifan-kearifan lokal, norma-norma yang dianut pendukungnya, dan kaya akan nilainilai moral, adat, filsafat, kemanusiaan, dan hal-hal sejenis. Secara kesejarahan, Penciptaan dan Pengkajian Seni merupakan sebuah rumpun ilmu pengetahuan mengenai seni yang terdiri dari berbagai jenis ilmu pendukungnya, seperti: musikologi, etnomusikologi, antropologi tari (etnokoreologi), seni rupa, seni teater, seni media rekam, dan lain-lainnya. (a) Musikologi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mengasah kompetensi penciptaan, khususnya musik yang terdapat di dalam kebudayan Barat pada umumnya, seperti musik klasik, romantik, barok, rokoko, ars nova, trobadour, trovere, musik gereja, dan lain-lainnya. Subjek kajian utamanya adalah musik yang terdapat di dalam kebudayaan masyarakat Barat (Eropa dan diasporanya seperti Amerika, Australia dan Selandia Baru, dan lain-lain). (b) Etnomusikologi adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang mengkaji musik dan mampu melakukan praktik pertunjukan musik tersebut dalam konteks kebudayaan masyarakat yang menghasilkan musik tersebut. Musik tidak hanya dipandang secara struktural dan estetik saja, tetapi musik adalah bahagian yang integral dari kehidupan manusia, baik dilihat dari sisi kebudayaan maupun sisi sosialnya. (c) Antropologi tari atau lazim pula disebut dengan etnokoreologi atau etnologi tari, adalah disiplin ilmu pengetahuan yang mengkaji tari di seluruh dunia ini yang dilihat bukan saja dari sisi struktural dan estetik, namun lebih jauh tari dipandang sebagai bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan di mana tari tersebut tumbuh dan berkembang. Jadi tari adalah bahagian dari fenomena budaya dan sosial manusia yang mendukung keberadaan tari tersebut. (d) Seni rupa adalah disiplin ilmu pengetahuan yang mengkaji dan juga mempraktikkan karya-karya seni rupa, baik itu yang berlatar belakang kebudayaan, maupun yang bertujuan utama eksplorasi estetika visual dan sejenisnya. Disiplin ilmu ini sangat menekankan kepada hasil akhir berupa visual, baik itu yang masuk dalam kategori seni rupa murni, maupun terapan, termasuk di dalmnya seni kriya atau kerajinan, dan lingkup sejenis. (e) Seni teater atau adakalanya disebut antropologi teater adalah disiplin ilmu yang mengkaji seni teater baik itu yang tumbuh di dalam masyarakat atau teater sebagai kreativitas seni, berdasarkan eksistensi teater dalam konteks kebudayaan masyarakat yang mendukung keberadaannya. (f) Seni media rekam adalah disiplin ilmu yang mengkaji media-media rekam, termasuk di dalamnya pertelevisian, radio, media internet, media komunikasi, dan sejenisnya, yang berkait dengan perkembangan teknologi dalam seni, dengan pendekatan multidisiplin ilmu. 14

15 Bagan 4. Ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni dalam Konteks Induk Disiplin-disiplin Ilmu 15

16 Bagan 5. Disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni dalam Konteks Kebudayaan Bahwa Penciptaan dan Pengkajian Seni adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan multidisiplin yang didukung oleh ilmu-ilmu: musikologi, etnomusikologi, etnologi tari, seni rupa, antropologi teater, seni media rekam, dan sejenisnya. Para ahlinya (lulusan magister Penciptaan dan Pengkajian Seni) disebut sebagai magister seni (M.Sn.). Untuk menghasilkan profil lulusan yang berkualifikasi sebagai magister seni yang diakui secara nasional dan internasional, maka perlu didukung oleh gagasan akademik berupa visi, misi, dan tujuan, seperti yang diuraikan berikut ini. 1.6 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Visi Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul dalam 16

17 bidang ilmu penciptaan dan pengkajian seni secara lintas budaya, serta berperan aktif pada peradaban global tahun Misi (1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas secara nasional maupun global; (2) Mengembangkan penelitian dalam bidang penciptaan dan pengkajian seni yang mendorong kemajuan ipteks untuk kepentingan umat manusia; (3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat, berwawasan seni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat; (4) Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang seni untuk mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; (5) Menyiapkan lulusan yang berkompetensi seni, berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa kepemimpinan, dan perduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan di bidang seni. (6) Mempersiapkan pusat kajian seni etnik Nusantara berupa artefak-artefak seni dan literatur hasil penelitian. (7) Membentuk tempat praktik latihan dan seni pertunjukan dan rupa dengan ciri khas utama seni etnik Sumatera Bahagian Utara. (8) Melakukan kajian bersama terhadap seni etnik Nusantara dengan lembaga-lembaga sejenis, seperti Institut Seni Indonesia (ISBI) Aceh, Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, ISI Bandung, Institut Kesenian Jakarta, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, dan lainnya, dan kemudian hasil kajian dimuat dalam jurnal bersama, baik dalam lingkup nasional dan internasional yang diurus bersama, dalam kerangka mengembangkan disiplin sejenis. (9) Mengembangkan prototipe seni Nusantara untuk pertunjukan budaya dalam tingkat global. (10) Mengembangkan tata pamong Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni yang transparan, akuntabel, dan demokratis. 1 1 Visi dan Misi Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU ini disesuaikan dengan Visi dan Misi FIB USU dan Universitas Sumatera Utara sendiri, yaitu sebagai berikut. A. Visi USU: Menjadi Pendidikan Tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global, Selanjutnya, Misi USU: (1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi wadah bagi pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya manusia yang didasarkan pada pemberdayaan yang mengandung semangat demokratisasi pendidikan yang mengakui kemajemukan dengan orientasi pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian alternatif penyelesaian masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral, dan hati nurani. (2) Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan daya saing yang kuat serta berperilaku kecendekiawanan yang beretika, dan (3) Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan mutu akademik dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik. (sumber: Sinar, T. Silvana dkk., Rencana Jangka Panjang USU Medan: Universitas Sumatera Utara Press. B. Visi FIB USU: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara menjadi suatu lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kebudayaan yang unggul dan terkemuka secara regional, nasional dan internasional dan berwawasan pada nilai-nilai budaya bangsa. Kemudian Misi FIB USU: (1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian dalam bidang ilmu budaya yang bermutu tinggi dan mampu bersaing baik secara regional, nasional, dan internasional. (2) Mengembangkan penelitian dalam bidang ilmu budaya yang mendorong kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bermanfaat untuk kepentingan umat manusia. (3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berperspektif budaya untuk menyelesaikan masalah-masalah kemasyarakatan. (4) Menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang kebudayaan untuk pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (5) Menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkompetensi budaya beserta keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa kepemimpinan dan peduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Di lain sisi, Tujuan FIB USU: (1) Melakukan partisipasi aktif dalam pengajaran dan pengembangan ilmu kebahasaan dan kesusastraan, kesenian, kesejarahan, kepustakaan, dan informasi, dan kepariwisataan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkarakter dalam ilmu budaya dan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan akademik. (2) Memperluas partisipasi aktif dalam pengajaran dan pembelajaran sesuai kebutuhan nasional, dan memodernisasikan metode dan sarana pengajaran- 17

18 1.6.3 Tujuan (1) Menghasilkan lulusan yang disebut Magister Seni (M.Sn.), yang memiliki kompetensi sebagai ahli penciptaan dan pengkajian seni, yang berwawasan dan berkarakter, serta menjunjung tinggi nilai-nilai akademik; (2) Menghasilkan penelitian yang inovatif di bidang ilmu penciptaan dan pengkajian seni, rata-rata 15 penelitian setiap tahun; (3) Menghasilkan pengabdian di bidang penciptaan dan pengkajain seni yang bermanfaat bagi masyarakat rata-rata 8 pengabdian setiap tahun; (4) Membangun kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang seni budaya untuk membangun pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; (5) Membangun pusat kajian seni budaya bertaraf nasional; (6) Menghasilkan dan mengembangkan tata pamong program studi magister yang transparan, akuntabel, dan demokratis Sasaran Tahap sasaran pengembangan Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajain Seni FIB USU tertuang dalam rencana strategis Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni yang disesuaikan dengan rencana pengembangan Fakultas Ilmu Budaya, dan Universitas Sumatera Utara, yaitu sebagai berikut: pemantapan daya saing peringkat nasional; pemantapan daya saing Asia Tenggara, pencapaian daya saing Asia, pencapaian daya saing internasional. Sasaran perencanaan strategis yang akan dicapai Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU dalam lima tahun ke depan untuk mencapai daya saing nasional dibagi ke dalam kelompok utama: 1. Sasaran bidang tridarma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat); 2. Sasaran bidang organisasi dan pengelolaan (manajemen), 3. Sasaran bidang kemahasiswaan dan alumni (lulusan); 4. Sasaran bidang sarana dan prasarana; serta 5. Sasaran bidang kerjasama antara Prodi sejenis di Sumatera, nasional, Asia Tenggara, serta semua lembaga yang terkait dengan Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU. 1.7 Profil Lulusan Profil lulusan Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU), mengacu kepada tujuan Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni yaitu studi seni dalam konteks kebudayaan umat manusia. Lulusannya disebut magister seni (disingkat M.Sn.). Setelah menyelesaikan studi di Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU), maka lulusan ini akan menjadi: pembelajaran. (3) Membangun suatu pusat layanan informasi dan teknologi informasi kebudayaan. (4) Memberdayakan departemen/program studi untuk mengelola satu disiplin ilmu dan antar disiplin ilmu. (5) Menciptakan tata pamong fakultas yang transparan, akuntabel, dan demokratis. (6) Menciptakan pendekatan baru yang berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan. (7) Menciptakan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif untuk meningkatkan kreativitas sivitas akademika. (8) Menjadi perantara untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan baik secara regional nasional maupun internasional. (9) Meningkatkan kemampuan pendanan melalui usaha fakultas untuk mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (10) Membina kerja sama tripartit: sivitas akademika, alumni, dan pengguna jasa (sumber: 18

19 1. Peneliti seni budaya khususnya musik, tari, teater, rupa, dan media dalam kebudayaan, yang bisa berprofesi sebagai ilmuwan seni budaya, peneliti ahli untuk seni musik, peneliti ahli untuk seni tari, peneliti ahli untuk seni teater, peneliti ahli untuk seni rupa, peneliti ahli untuk media seni, peneliti ahli untuk bidang seni budaya dan pariwisata, peneliti ahli bidang budaya, tenaga ahli sejarah seni, dan lain-lainnya. 2. Narasumber seni budaya yang berprofesi sebagai narasumber musik, tari, teater, rupa, dan media seni dalam kebudayaan, dan lain-lainnya. 3. Konsultan seni budaya, yang berprofesi sebagai konsultan (pemberi saran dan perencanaan) seni, musik, tari, teater, rupa, dan media seni dalam kebudayaan, dan lain-lainnya. 4. Pencipta seni, yang berprofesi sebagai komponis, koreografer, penggubah lagu, penulis lirik lagu, pencipta tari, koreografer tari, art director, pelukis ahli, pemahat ahli, pematung ahli, pengrajin ahli, pemain tetaer ahli, stage manager ahli, penciptaan media, ahli disain grafis, praktisi seni, dan lain-lain. Tabel 1. Profil Lulusan Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU No. Program Studi Profil 1. Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU 1. Peneliti Seni Budaya 2. Narasumber Seni 3. Konsultan Seni 4. Pencipta Seni Tabel 2 Profil dan Deskripsi Lulusan No. Profil Lulusan Deskripsi Lulusan 1. Peneliti Seni Budaya Peneliti Seni berintegritas yang mampu mengelola riset untuk menghasilkan karya seni inovatif dan teruji dengan menggunakan pendekatan interdisipliner maupun multidimensional untuk menjawab permasalahan kesenian sehingga memberi manfaat bagi pengembangan keilmuan dan masyarakat. 2. Narasumber Seni Narasumber Kesenian yang memiliki kemampuan dalam menulis artikel tentang berbagai permasalahan kesenian dan mampu menyampaikannya pada pertemuan ilmiah nasional maupun internasional. 3. Konsultan Seni Konsultan Seni yang ahli dalam memberikan advice pada perancangan dan pengelolaan penelitian seni, pembuatan buku seni, serta pengelolaan situs seni untuk pengembangan industri pariwisata. 4. Pencipta Seni Pencipta seni yang ahli dalam mewujudkan karyakarya seni (musik, tari, teater, media, dan lainnya) untuk pengembangan penciptaan seni. 19

20 Tabel 3: Rincian Bahan Kajian dan Tingkat Kedalaman serta Keluasan Bidang Ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni yang Harus Dikuasai Bidang Ipteks yang Dipelajari Penciptaan dan Pengkajian Seni Bahan Kajian yang Harus Dikuasai Tingkat Keluasan Materi Tingkat Kedalaman Seni dalam konteks Konsep teoretis mendalam kebudayaan dan praktis dalam konsep 1. Seni sebagai menguasai praktik seni kebudayaan, dalam bidang kajiannya. 2. Seni dalam kebudayaan, 3. Seni dan hubungannya dengan kebudayaan. Sebagai sebuah disiplin ilmu yang akan menghasilkan magister (ahli) seni di bidang penciptaan dan pengkajian: musik, tari, teater, rupa, media, dan lainnya. Bidang ilmu yang dipelajari itu disebut dengan Penciptaan dan Pengkajian Seni, yaitu ilmu yang mempelajari seni dalam konteks kebudayaan. Tingkat keluasan materinya adalah seni dalam konteks kebudayaan, yang dapat dirinci lagi menjadi tiga kajian yang saling terkait, yaitu: (a) seni sebagai kebudayaan, (b) seni dalam kebudayaan, dan (c) seni dan hubungannya dengan kebudayaan. Yang dimaksud seni sebagai kebudayaan, adalah seni yang dikaji oleh para magister pengkajian dan itu dipandang sebagai sebuah ide, kegiatan, maupun bentuk audio, visual, benda-benda seni dari sebuah kebudayaan yang menghasilkannya. Kemudian yang dimaksud dengan seni dalam kebudayaan, adalah seni adalah sebagai salah satu unsur kesenian dan kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan universal. Dalam hal ini melihat seni di dalam kebudayaan, adalah berfokus kepada seni itu sendiri dan kemudian melihatnya dengan unsur-unsur kebudayaan lain. Seni menjadi bahagian integral dengan kebudayaan, yang tidak dapat berdiri sendiri. Di sisi lain, studi seni dan hubungannya dengan kebudayaan adalah bahwa dalam melakukan kajian seni ini, para calon magister penciptaan dan pengkajian seni harus mengaitkannya dengan unsur-unsur seni budaya, seperti dalam konteks bahasa, agama, teknologi, ekonomi, organisasi, dan pendidikan. Kemudian, tingkat kedalaman bahan kajian yang harus dikuasai oleh seorang magister pengkajian dan lulusan strata satu Penciptaan dan Pengkajian Seni ini adalah konsep teoretis baik yang bersifat emik (yang berasal dari masyarakat yang dikaji) maupun yang bersifat etik (yaitu konsep teoretis yang dikembangkan oleh para ilmuwan di dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni itu sendiri). 20

21 BAB DUA CAPAIAN PEMBELAJARAN 2.1 Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Penguasaan terhadap Pengetahuan untuk Empat Profil Magister Pengkajian dan Penciptaan Seni Seperti sudah diurai pada Bab I, bahwa profil Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, adalah menghasilkan empat profil, yakni: (1) peneliti seni budaya, (2) narasumber seni budaya, (3) konsultan seni budaya, dan (4) pencipta seni budaya. Berikut diuraikan secara detil sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan penguasaan terhadap pengetahuan bagi keempat profil tersebut Peneliti Seni Budaya Sikap Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Peneliti Seni Budaya Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU dengan profil pengkaji seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut. a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 21

22 h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Peneliti Seni Budaya Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNDIKTI lulusan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU degan profil pengkaji seni memiliki keterampilan umum sebagai berikut: a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil penelitian tersebut di atas dalam bentuk tesis atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 22

23 g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Peneliti Seni Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU adalah sebagai berikut. a. Mampu meneliti secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatanpendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 23

24 Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Peneliti Seni Budaya Sesudah itu, lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai peneliti seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut. a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai konsep dan teknik penelitian terhadap fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara; penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya; d. Menguasai metode, teori, dan terapannya untuk meneliti teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguasai secara teoretis dan teknis untuk mempraktikkan seni, sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli; f. Menguasai metodologi dan teknik enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni; g. Menguasai metode, teori, dan terapan untuk membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut Narasumber Seni Budaya Sikap Magister Pengkajian dan Pengelola Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU dengan profil narasumber seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut. a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 24

25 c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai narasumber seni dan menyelesaikan permasalahan pada fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNDIKTI DIKTI lulusan magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU degan profil narasumber seni memiliki keterampilan umum sebagai berikut: a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara 25

26 dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk tesis magister atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Narasumber Seni Budaya Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Maagister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai narasumber seni adalah sebagai berikut. a. Mampu meneliti dan mendiseminasi penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; 26

27 b. Mampu mengkaji dan mendiseminasikanya ke masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji dan mendiseminasikan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji dan mendiseminasikan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, dan mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Narasumber Seni Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai narasumber seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut. a. Mengusasi metode dan teori ilmu pengetahuan dalam kerangka meneliti dan mendiseminasi penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan mendiseminasikanya ke masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori dalam konteks mengkaji dan mendiseminasikan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan mendiseminasikan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. 27

28 e. Menguiasai metode, teori, dan aplikasi keilmuan dalam mempraktikkan seni, dan mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori dalam rangka melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menguasai metode dan teori penciptaan seni dalam membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut Konsultan Seni Budaya Sikap Magister Pengkajian dan Pengelola Seni sebagai Konsultan Seni Budaya Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU dengan profil konsultan seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut. a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai konsultan seni dan menyelesaikan permasalahan pada fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 28

29 j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Konsultan Seni Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNDIKTI DIKTI lulusan magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU degan profil konsultan seni memiliki keterampilan umum sebagai berikut: a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk tesis magister atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya 29

30 serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Konsultan Seni Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Maagister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai konsultan seni adalah sebagai berikut. a. Mampu meneliti dan memberi keputusan terbaik sebagai konsultan dalam kerangka kerja penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, dan memberikan arahan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Konsultan Seni Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai konsultan seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut. 30

31 a. Menguasai metode dan teori dalam rangka meneliti dan memberi keputusan terbaik sebagai konsultan dalam kerangka kerja penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatanpendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguasai ilmu pengetahuan dalam rangka mempraktikkan seni, dan memberikan arahan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori dalam melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menguasai ilmu pengetahuan seni dalam rangka membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut Pencipta Seni Budaya Sikap Magister Pengkajian dan Pengelola Seni sebagai Pencipta Seni Budaya Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU dengan profil konsultan seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut. a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai pencipta seni 31

32 dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai pencipta seni dan menyelesaikan permasalahan pada fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung Keterampilan Umum Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pencipta Seni Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNDIKTI DIKTI lulusan magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU degan profil pencipta seni memiliki keterampilan umum sebagai berikut: a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya 32

33 serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk tesis magister atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika Keterampilan Khusus Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pencipta Seni Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai pencipta seni adalah sebagai berikut. a. Mampu meneliti dan mencipta seni secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji dan mencipta seni, kemudian memungsikannya kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya 33

34 untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya, kemudian membuat ciptaan seni atas kajiannya itu. d. Mampu mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatanpendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya, kemudian menciptakan seni berdasarkan kajian tersebut. e. Mampu mempraktikkan dan menciptakan seni, kemudian mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut Penguasaan terhadap Pengetahuan Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sebagai Pencipta Seni Lulusan Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU sebagai pencipta seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut. a. Menguasai metode dan teori untuk meneliti dan mencipta seni secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji dan mencipta seni, kemudian memungsikannya kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya, kemudian membuat ciptaan seni atas kajiannya itu. d. Menguasai metode san teori untuk mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya, kemudian menciptakan seni berdasarkan kajian tersebut. 34

35 e. Menguasai pengetahuan dalam mempraktikkan dan menciptakan seni, kemudian mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori untuk melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menmguasai ilmu pengetahuan dalam membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. Berikut ini adalah deskripsi sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan penguasaan pengetahuan, untuk empat profil lulusan Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. 35

36 Tabel 4. Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Penguasaan terhadap Pengetahuan untuk Empat Profil Lulusan Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU Profil Sikap Keterampilan Umum Keterampilan Khusus Penguasaan Pengetahuan A. PENELITI SENI a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung a. Mampu meneliti secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai konsep dan teknik penelitian terhadap fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara; penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi 36

37 d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil penelitian tersebut di atas dalam bentuk tesis atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya; d. Menguasai metode, teori, dan terapannya untuk meneliti teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguasai secara teoretis dan teknis untuk mempraktikkan seni, sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli; f. Menguasai metodologi dan teknik enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni; g. Menguasai metode, teori, dan terapan untuk membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 37

38 estetika. h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kole-ga, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; 38

39 dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung B.NARASUMBER SENI a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung a. Mampu meneliti dan mendiseminasi penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; a. Mengusasi metode dan teori ilmu pengetahuan dalam kerangka meneliti dan mendiseminasi penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; 39

40 c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai narasumber seni dan menyelesaikan permasalahan pada fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk tesis magister atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil b. Mampu mengkaji dan mendiseminasikanya ke masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji dan mendiseminasikan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji dan mendiseminasikan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, dan mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi b. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan mendiseminasikanya ke masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori dalam konteks mengkaji dan mendiseminasikan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan mendiseminasikan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatanpendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup maknamakna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguiasai metode, teori, dan aplikasi keilmuan dalam mempraktikkan seni, dan mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori dalam rangka melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni 40

41 kebudayaan yang mengandung g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.. kebudayaan yang mengandung e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menguasai metode dan teori penciptaan seni dalam membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 41

42 kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 42

43 C. KONSULTAN SENI a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung. c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka a. Mampu meneliti dan memberi keputusan terbaik sebagai konsultan dalam kerangka kerja penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji dan a. Menguasai metode dan teori dalam rangka meneliti dan memberi keputusan terbaik sebagai konsultan dalam kerangka kerja penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi 43

44 estetika. e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai konsultan seni dan menyelesaikan permasalahan pada fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk tesis magister atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, dan memberikan arahan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguasai ilmu pengetahuan dalam rangka mempraktikkan seni, dan memberikan arahan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori dalam melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menguasai ilmu pengetahuan seni dalam rangka membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 44

45 i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai narasumber seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan 45

46 mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai konsultan seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung D.. PENCIPTA SENI a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan a. Mampu meneliti dan mencipta seni secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji dan mencipta seni, kemudian memungsikannya kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, a. Menguasai metode dan teori untuk meneliti dan mencipta seni secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji dan mencipta seni, kemudian memungsikannya kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi 46

47 d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai pencipta seni dan menyelesaikan permasalahan pada fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk tesis magister atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya, kemudian membuat ciptaan seni atas kajiannya itu. d. Mampu mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya, kemudian menciptakan seni berdasarkan kajian tersebut. e. Mampu mempraktikkan dan menciptakan seni, kemudian mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya, kemudian membuat ciptaan seni atas kajiannya itu. d. Menguasai metode san teori untuk mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatanpendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup maknamakna teks dan konteks dalam seni budaya, kemudian menciptakan seni berdasarkan kajian tersebut. e. Menguasai pengetahuan dalam mempraktikkan dan menciptakan seni, kemudian mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori untuk melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menmguasai ilmu pengetahuan dalam membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 47

48 h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 48

49 sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai pencipta seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 49

50 2.2 Matriks Hubungan Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Pengetahuan dengan Capaian Pembelajaran Untuk menguji kurikulum yang akan dibentuk, maka cara yang efektif adalah bergerak dari sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan pengetahuan. Kemudian bagaimana hubungan keempat parameter yang telah ditentukan tersebut dengan bahan kajian dalam kurikulum yang dibentuk. Cara kerja seperti ini adalah dengan titik pandang deduktif, yakni dari konsep umum menuju ke khusus dengan mempertimbangkan semua komponen yang diperlukan, yang dijabarkan dalam matriks hubungan. Berikut ini adalah matriks hubungan sikap, keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus dengan capaian pembelajaran yang dibuat oleh Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. 50

51 Tabel 5: MATRIKS PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI MENGACU KKNI DAN SNDIKTI PRODI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FIB USU MATRIKS CAPAIAN PEMBELAJARAN-MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN) Matakuliah (Bahan Kajian) SEMESTER I SEMESTER II SEMSTER III S IV 1. PROFIL PENELITI SENI 1.Bahasa Sumber I 2. Filsafat Keindahan 3. Antropologi Seni 4. Sejarah Seni 5. Sosiologi Seni 6. Semiotik 7. Pengkajian / Penciptaan Seni 8. Seni dan Ritual 9. Pengelolaan Seni 10. Teori Budaya 11. Tradisi Lisan 12. Bahasa Sumber II 13. Seni Pertunjukan Indonesia 14. Metode Penelitian Seni 15. Seni Pertunjukan Dunia 16. Pengkajian/Pencip Seni II 17. Pengkajian Media Seni 18. Multikulturalisme 19. Pengkajian/Pencip Seni III 20. Seminar 21. Teori dan Met Pengk./ Penc 22. Kolokium 23. Seminar Hasil Penelitian 24. Tesis RUMUSAN SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 51

52 c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 52

53 i Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan 53

54 estetika. d Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil penelitian tersebut di atas dalam bentuk tesis atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kole-ga, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 54

55 h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika RUMUSAN KETERAMPILAN KHUSUS a. Mampu meneliti secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; 55

56 c. Mampu mengkaji struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup maknamakna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; 56

57 b. Menguasai konsep dan teknik penelitian terhadap fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara; penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya; d. Menguasai metode, teori, dan terapannya untuk meneliti teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e..menguasai secara teoretis dan teknis untuk mempraktikkan seni, sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli; f. Menguasai metodologi dan teknik enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menguasai metode, teori, dan terapan untuk membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 57

58 Matakuliah (Bahan Kajian) SEMESTER I SEMESTER II SEMSTER III S IV 2. PROFIL NARASUMBER SENI 1.Bahasa Sumber I 2. Filsafat Keindahan 3. Antropologi Seni 4. Sejarah Seni 5. Sosiologi Seni 6. Semiotik 7. Pengkajian / Penciptaan Seni 8. Seni dan Ritual 9. Pengelolaan Seni 10. Teori Budaya 11. Tradisi Lisan 12. Bahasa Sumber II 13. Seni Pertunjukan Indonesia 14. Metode Penelitian Seni 15. Seni Pertunjukan Dunia 16. Pengkajian/Pencip Seni II 17. Pengkajian Media Seni 18. Multikulturalisme 19. Pengkajian/Pencip Seni III 20. Seminar 21. Teori dan Met Pengk./ Penc 22. Kolokium 23. Seminar Hasil Penelitian 24. Tesis RUMUSAN SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai narasumber mengenai fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural 58

59 dan estetika. e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 59

60 RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil penelitian tersebut di atas dalam bentuk tesis atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 60

61 e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kole-ga, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai narasumber tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika 61

62 RUMUSAN KETERAMPILAN KHUSUS a. Mampu meneliti dan mendiseminasi penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji dan mendiseminasikanya ke masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji dan mendiseminasikan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji dan mendiseminasikan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, dan mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. 62

63 f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN a. Mengusasi metode dan teori ilmu pengetahuan dalam kerangka meneliti dan mendiseminasi penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan mendiseminasikanya ke masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori dalam konteks mengkaji dan mendiseminasikan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. 63

64 d. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan mendiseminasikan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup maknamakna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguiasai metode, teori, dan aplikasi keilmuan dalam mempraktikkan seni, dan mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori dalam rangka melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g.. Menguasai metode dan teori penciptaan seni dalam membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 64

65 Matakuliah (Bahan Kajian) SEMESTER I SEMESTER II SEMSTER III S IV 3. PROFIL KONSULTAN SENI 1.Bahasa Sumber I 2. Filsafat Keindahan 3. Antropologi Seni 4. Sejarah Seni 5. Sosiologi Seni 6. Semiotik 7. Pengkajian / Penciptaan Seni 8. Seni dan Ritual 9. Pengelolaan Seni 10. Teori Budaya 11. Tradisi Lisan 12. Bahasa Sumber II 13. Seni Pertunjukan Indonesia 14. Metode Penelitian Seni 15. Seni Pertunjukan Dunia 16. Pengkajian/Pencip Seni II 17. Pengkajian Media Seni 18. Multikulturalisme 19. Pengkajian/Pencip Seni III 20. Seminar 21. Teori dan Met Pengk./ Penc 22. Kolokium 23. Seminar Hasil Penelitian 24. Tesis RUMUSAN SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 65

66 e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas sebagai konsultan tentang fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas sebagai konsultan tentang fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h i Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 66

67 RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika d Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil penelitian tersebut di atas dalam bentuk tesis atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 67

68 e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kole-ga, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum sebagai konsultan tentang fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika 68

69 RUMUSAN KETERAMPILAN KHUSUS a. Mampu meneliti dan memberi keputusan terbaik sebagai konsultan dalam kerangka kerja penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. d. Mampu mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup maknamakna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Mampu mempraktikkan seni, dan memberikan arahan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. 69

70 f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN a. Menguasai metode dan teori dalam rangka meneliti dan memberi keputusan terbaik sebagai konsultan dalam kerangka kerja penelitian secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya. 70

71 d. Menguasai metode dan teori dalam mengkaji dan memberikan keputusan terbaik sebagai konsultan teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan konteks dalam seni budaya. e. Menguasai ilmu pengetahuan dalam rangka mempraktikkan seni, dan memberikan arahan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori dalam melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menguasai ilmu pengetahuan seni dalam rangka membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 71

72 Matakuliah (Bahan Kajian) SEMESTER I SEMESTER II SEMSTER III S IV 4. PROFIL PENCIPTA SENI RUMUSAN SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, dengan tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 1.Bahasa Sumber I 2. Filsafat Keindahan 3. Antropologi Seni 4. Sejarah Seni 5. Sosiologi Seni 6. Semiotik 7. Pengkajian / Penciptaan Seni 8. Seni dan Ritual 9. Pengelolaan Seni 10. Teori Budaya 11. Tradisi Lisan 12. Bahasa Sumber II 13. Seni Pertunjukan Indonesia 14. Metode Penelitian Seni 15. Seni Pertunjukan Dunia 16. Pengkajian/Pencip Seni II 17. Pengkajian Media Seni 18. Multikulturalisme 19. Pengkajian/Pencip Seni III 20. Seminar 21. Teori dan Met Pengk./ Penc 22. Kolokium 23. Seminar Hasil Penelitian 24. Tesis b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 72

73 e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; dalam tugas meneliti fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. h i Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan, dalam tugas mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung 73

74 RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian Penciptaan dan Pengkajian Seni; dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam keterampilan umum mecipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu Penciptaan dan Pengkajian Seni) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. d Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil penelitian tersebut di atas dalam bentuk tesis atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman pendidikan tinggi; dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. 74

75 e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika. f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kole-ga, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; dalam keterampilan umum meneliti fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta seni itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi, dalam keterampilan umum mencipta seni berdasarkan fenomena seni dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika 75

76 RUMUSAN KETERAMPILAN KHUSUS a. Mampu meneliti dan mencipta seni secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatanpendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. b. Mampu mengkaji dan mencipta seni, kemudian memungsikannya kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya. c. Mampu mengkaji tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya, kemudian membuat ciptaan seni atas kajiannya itu. d. Mampu mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup maknamakna teks dan konteks dalam seni budaya, kemudian menciptakan seni berdasarkan kajian tersebut. e. Mampu mempraktikkan dan menciptakan seni, kemudian mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. 76

77 f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Mampu membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN a. Menguasai metode dan teori untuk meneliti dan mencipta seni secara ilmiah tentang fenomena seni dalam konteks kebudayaan. seperti: artefak seni, seni dan masyarakat, teks pertunjukan, seni dan dinamika kebudayaan, seni dan sejarah, seni dan teknologi, seni dan filsafat, seni dan ritual, dan sejenisnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu penciptaan dan pengkajian seni dan mempublikasikannya secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun tesis magister, dan lainnya baik dalam tingkat nasional maupun internasional; b. ; Menguasai metode dan teori untuk mengkaji dan mencipta seni, kemudian memungsikannya kepada masyarakat tentang fungsi seni dalam kebudayaan manusia yang mendukung seni tersebut berdasarkan disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial, pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani, kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya; c. Menguasai metode dan teori untuk mengkaji tentang struktur seni sebagai hasil kebudayaan, baik itu mencakup materi seni itu sendiri maupun dengan segala aspek sosiokulturalnya, kemudian membuat ciptaan seni atas kajiannya itu. d. Menguasai metode san teori untuk mengkaji teks dan konteks seni yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan ilmu Penciptaan dan Pengkajian Seni mencakup makna-makna teks dan 77

78 konteks dalam seni budaya, kemudian menciptakan seni berdasarkan kajian tersebut. e. Menguasai pengetahuan dalam mempraktikkan dan menciptakan seni, kemudian mendiseminasikan sesuai dengan minat utamanya, dalam lintas etnik di dunia maupun dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat ahli. f. Menguasai metode dan teori untuk melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin Penciptaan dan Pengkajian Seni. g. Menmguasai ilmu pengetahuan dalam membuat komposisi seni berdasarkan hasil penelitian seni dalam konteks kebudayaan masyarakat pemilik seni tersebut. 78

79 2.3 Matriks bahan kajian dengan-strategi Pembelajaran Tabel 6: MATRIKS METODE PEMBELAJARAN DAN ASPEK PENILAIAN PRODI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FIB USU No Mata Kuliah/Bahan Kajian Metode Pembelajaran Ceramah Praktik Presentasi PBL Book Review Aspek Penilaian UTS UAS Kuis Tugas Penulis -an 1. Bahasa Sumber I 30% 30% 15% 25% 2. Filsafat Seni 30% 30% 15% 25% 3. Antropologi Seni 30% 30% 15% 25% 4. Sejarah Seni (*) 30% 30% 15% 25% 5. Sosiologi Seni (*) 30% 30% 15% 25% 6. Semiotik Pengkajian/ Penciptaan 7. Seni 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 8. Seni Ritual (*) 30% 30% 15% 25% 9. Pengelolaan Seni (*) 30% 30% 15% 25% 10. Teori Budaya (*) 30% 30% 15% 25% 11. Tradisi Lisan (*) 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 12. Bahasa Sumber II Seni Pertunjukan 30% 30% 15% 25% 13. Indonesia 79

80 14. Metode Penelitian Seni (*) 15. Seni Pertunjukan Dunia 16. Pengkajian/Penc Seni II 17. Pengkajian Media Seni (*) 18. Multikulturalisme (*) 19. Pengkajian/Penc Seni III 20. Seminar Teori dan Metode 21. Pengkajian Pencip. Seni 22. Kolokium 23. Seminar Hasil Penelitian 24. Tesis/Karya Seni 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% % 70% 80

81 Keterangan: 6 SKS bahan kajian pilihan dan disediakan 18 SKS, ditandai dengan asterisk (*) 1. Sejarah Seni, 2 SKS 2. Sosiologi Seni, 2 SKS 3. Seni Pertunjukan Dunia, 2 SKS Tambahan: 4. Seni dan Ritual, 2 SKS 5. Pengelolaan Seni, 2 SKS 6. Teori Budaya, 2 SKS 7. Tradisi Lisan, 2 SKS 8. Pengkajian Media Seni, 2 SKS 9. Multikulturalisme, 2 SKS 81

82 BAB TIGA STRATEGI PEMBELAJARAN DAN SISTEM PENILAIAN 3.1 Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL). Strategi ini mengisyaratkan proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, sedangkan dosen pengasuh lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing mata kuliah. Sesuai dengan aturan Sistem Kredit Semester, maka setiap SKS mengakumulasi kegiatan 50 menit tatap muka, 50 menit tugas dan atau praktik, serta 50 menit belajar mandiri. Kegiatan tatap muka untuk satu mata kuliah bisa dilakukan dengan metode ceramah, dan atau diskusi, presentase tugas dan book review berdasarkan materi kuliah, dan sistem Problem Based Learning (PBL). Tugas diberikan pada mata kuliah yang lebih mengutamakan penguasaan pengetahuan, bisa berupa pembuatan makalah, review, atau resensi, yang bisa diberikan untuk tugas individu dan atau kelompok; sedangkan untuk praktik dilakukan pada mata kuliah praktik, baik praktik individual juga kelompok. Belajar mandiri dilakukan oleh mahasiswa untuk pendalaman, pemahaman, dan peningkatan keterampilan. Pada ketiga unsur ini, dosen pengasuh harus dapat mengamati dan mencatat sekaligus menilai empat unsur yang dinilai sesuai dengan Capaian Pembelajaran, yang meliputi sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan penguasaan pengetahuan. 3.2 Sistem Penilaian Sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang diharapkan, yakni meliputi unsur sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan penguasaan pengetahuan, maka nilai akhir yang diperoleh mahasiswa merupakan akumulasi dari persentase 4 (empat) unsur penilaian, yakni kuis, tugas/praktik, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS). Akumulasi nilai ini hanya berlaku jika tingkat kehadiran mahasiswa mencapai 80% dari jumlah pertemuan perkuliahan/praktik sesuai jumlah SKS setiap mata kuliah. Kriteria penilaian atas empat unsur itu adalah: 1. Kuis 2. Tugas : substansi, format penulisan, dan kemampuan presentasi; sedangkan untuk praktik adalah: kemampuan, dan keterampilan umum dan atau khusus. Baik tugas atau praktik dapat berupa beban individu dan kelompok, dengan persentase penilaian masing-masing 50%. 3. Ujian Tengah Semester : penguasaan pengetahuan atas materi kuliah sejak awal hingga pertengahan semester perkuliahan. Bentuk ujian essay test. 4. Ujian Akhir Semester : penguasaan pengetahuan atas materi kuliah sejak awal hingga akhir perkuliahan. Bentuk ujian essay test. 82

83 Berikut adalah unsur-unsur dan persentase penilaian keempat unsur dimaksud: Tabel 7: Persentase Penilaian Unsur Persentase Kuis 15% Tugas/Praktik 25% Ujian Tengah Semester (UTS) 30% Ujian Akhir (UAS) 30% Total 100% Pemberian nilai akhir yang digunakan mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP). Adapun jenjang nilai yang ditentukan adalahsebagai berikut. Tabel 8: Kategori Penilaian Angka dan Huruf Angka Huruf Keterangan A Lulus B+ Lulus B Lulus C+ Lulus C Lulus D Tidak Lulus 0-49 E Tidak Lulus 3.3 Bahan Kajian (Mata Kuliah) Kurikulum Program Studi (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, SPS USU dirancang dalam 4 semester. Maknanya dalam 4 semester Program Studi (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni mampu menghasilkan Peneliti Seni, Narasumber Kesenian dan Konsultan Kesenian. Total matakuliah yang ditawarkan sebanyak 18 matakuliah atau sebesar 48 sks, dengan rincian mata kuliah wajib sebanyak 38 SKS dan mata kuliah pilihan sebanyak 12 sks ( 6 sks wajib diambil mahasiswa). Beban satuan kredit semester yang wajib ditempuh mahasiswa adalah 44 sks. Distribusi dan Deskripsi dari masing masing mata kuliah dapat dilihat sebagai berikut. 83

84 Tabel 9: DISTRIBUSI BAHAN KAJIAN (MATA KULIAH) KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA USU Semester I No. Kode Mata Kuliah SKS 1. MPS1601 Bahasa Sumber I 2 2. MPS1602 Filsafat Keindahan 2 3. MPS1603 Antropologi Seni 2 4. MPS1604 Sejarah Seni* 2 5. MPS1605 Sosiologi Seni* 2 6. MPS1606 Semiotik 2 7. MPS1607 Pengkajian/Penciptaan Seni I 3 8. MPS1608 Seni dan Ritual* 2 9. MPS1609 Pengelolaam Seni* MPS1610 Teori Budaya* MPS1611 Tradisi Lisan* 2 15 Keterangan: bahan kajian * adalah pilihan, pilih dua subjek untuk Semester I Semester II No. Kode Mata Kuliah SKS 12. MPS1612 Bahasa Sumber II MPS1613 Seni Pertunjukan Indonesia MPS1614 Metode Penelitian Seni MPS1615 Seni Pertunjukan Dunia* MPS1616 Pengkajian/Penciptaan Seni II MPS1617 Pengkajian Media Seni* MPS1618 Multikulturalisme* 2 11 Keterangan: bahan kajian * adalah pilihan, pilih satu subjek untuk Semester II Semester III No. Kode Mata Kuliah SKS 13. MPS2601 Pengkajian/ Penciptaan Seni III MPS2602 Seminar MPS2603 Teori dan Metode Pengkajian/ 3 Penciptaan Seni 16. MPS2604 Kolokium 1 9 Semester IV No. Kode Mata Kuliah SKS 17. MPS2605 Seminar Hasil Penelitian MPS2606 Tesis/ Karya Seni 5 6 JUMAH KESELURUHAN 41 84

85 Keterangan: 1. Jumlah keseluruhan 41 SKS sesuai dengan peraturan Kurikulum KKNI dan SNDIKTI. 2..Mata kuliah pilihan 6 sks yang disediakan tiga kali lipat menjadi 18 SKS sesuai arahan pada Kurikulum KKNI dan SNDIKTI 3.4 Deskripsi Mata Kuliah 1. Bahasa Sumber I Mata kuliah ini membicarakan konsep-konsep dan pemikiran tentang kebudayaan dan kesenian dalam konteks kebudayaan. Adapun subyek-subyek bahasan meliputi tahap perkembangan kebudayaan, filsaat bahasa (teks sebagai bahasa sumber), dan seni sebagai wacana kritisisme. 2. Filsafat Keindahan Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif kajian estetika. Pembahasan analitis tentang hubungan seni dan filsafat yang melahirkan gagasan kreatif di dalam kesenian menjadi fokus utama dari isi pembahasan kelas. Disamping itu, dampak modernitas (media dan teknologi) juga menjadi inti materi perkuliahan, khususnya dalam wacana seni terkait kajian artistik maupun estetik dari fenomena kebudayaan kesenian yang dibicarakan. 3. Antropologi Seni Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif antropologis. Pembahasan analitis tentang berbagai pendekatan riset di dalam studi antropologis (baik dalam pendekatan yang konvensional maupun kontemporer) merupakan bagian penting dari isi pembahasan kelas. Eksplorasi terhadap kajian antropologis di dalam melihat perkembangan seni pertunjukan dan aspek kehidupan sosio-kultural sebuah masyarakat juga menjadi bagian penting dari isi pembahasan kelas. 4. Sejarah Seni Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif historiografis. Pembahasan analitis tentang berbagai pendekatan riset di dalam studi seni (baik dalam pendekatan yang konvensional maupun kontemporer) merupakan bagian penting dari isi pembahasan kelas. Eksplorasi terhadap kajian seni di dalam melihat perkembangan seni pertunjukan dan aspek kehidupan sosio-kultural sebuah masyarakat juga menjadi bagian penting dari isi pembahasan kelas. 5. Sosiologi Seni Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif sosiologis. Pembahasan analitis tentang berbagai pendekatan riset di dalam studi sosiologis (baik dalam pendekatan yang konvensional maupun kontemporer) merupakan bagian penting dari isi pembahasan kelas. Eksplorasi terhadap kajian sosiologis di dalam melihat perkembangan seni dan aspek kehidupan sosio-kultural sebuah masyarakat juga menjadi bagian penting dari isi pembahasan kelas. 6. Semiotik Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif kajian semiotika. Pengenalan terhadap teori dan metodologi dalam studi semiotik menjadi bahasan kelas secara umum. Disamping 85

86 itu, pembahasan analitis tentang hubungan semiotika dan kesenian (khususnya dalam dimensi verbal dan nonverbal) menjadi pokok bahasan dalam matakuliah ini. 7. Pengkajian/ Penciptaan Seni I Mata kuliah ini merupakan seri pertama matakuliah pengkajian seni dan penciptaan seni yang berkonsentrasi pada studi kasus kajian dan penciptaan seni pertunjukan dan rupa dengan pendekatan analitis topikal. Subyek bahasan Pengkajian Seni I meliputi dasardasar kajian dan penciptaan seni. 8. Seni dan Ritual Mata kuliah seni dan ritual ini materi utamanya adalah membahas tentang hubungan upacara-upacara dan seni yang dipergunakan dalam upacara tersebut. Termasuk bahasan di dalamnya adalah uraian upacara: waktu, pelaku dan pemimpin upacara, tempat upacara, tujuan upacara, proses upacara, dan aspek-aspek yang berkait dengan hal ini seperti trance (seluk), wadj, dunia gaib, medium (pawang, dukun, sibaso, dan sejenisnya). 9. Pengelolaan Seni Mata kuliah ini emmfokuskan perhatian kepada manajemen yang terjadi di dalam kelompok-kelompok kesenian. Materi bahasan di dalamnya mencakup sistem organisasi, produksi, pemasaran, dan fungsi-fungsi manajemen, seperti: perencanaan, pengawasan, penentuan sumber daya manusia, pengarahan, pengorganisasian, dan lain-lainnya. 10. Teori Budaya Mata kuliah ini berintikan materi mengenai teori-teori kebudayaan, seperti evolusi kebudayaan, benturan budaya, evolusi budaya, kontinuitas dan perkembangan budaya, akulturasi, asimilasi, difusi, budaya kontemporer, budaya kota, budaya desa, dan sejenisnya. 11. Tradisi Lisan Mata kuliah ini fokusnya adalah tentang bagaimana tradisi lisan ada dan berkembang di dalam kebudayaan masyarakat, baik itu masyarakat tradisi maupun modern. Metode dan teori yang digunakan dalam mengkaji tradisi lisan juga dimuat dalam mata kuliah ini, seperti pendekatan tradisi lisan berdasar aspek sejarah, struktur, nilai, norma, dan jug kearifan-kearifan lokal, dan lain-lainnya. 12. Bahasa Sumber II Mata kuliah ini fokus pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dan mengadaptasi bahasa, sastra, dan budaya serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya sesuai dengan budaya Indonesia dan seni utmanya bidang kesenian yang berbasis pada bahasa daerah dan kebudayaan daerah pada umumnya dan khsusnya dalam mengembangkan kebudayaan lokal di Indonesia yang bersumber pada bahasa sumber yaitu bahasa daerah dan memahami serta mengenali budaya lain yang berbasis pada bahasa sumber etnik di daerah atau negara lain. 13. Seni Pertunjukan Indonesia Mata kuliah ini merupakan survei etnografis dari bentuk-bentuk seni pertunjukan musik, tari dan teater khususnya yang terdapat di wilayah Indonesia (Nusantara). Area studi pembahasan meliputi yakni: bentuk-bentuk seni pertunjukan istana (courts arts); bentukbentuk seni rakyat dan tradisi; dan perkembangan kesenian populer. Pembahasan meliputi analisis karakteristik pertunjukan dari berbagai genre seni pertunjukan yang ada, serta menganalisis berbagai hubungan yang terjadi dari berbagai fenomena perkembangan kesenian yang terjadi. Mata kuliah ini juga memperlihatkan contoh- 86

87 contoh audio-videografi dari beberapa genre seni pertunjukan di Indonesia (Nusantara) yang dibicarakan. 14. Metode Penelitian Seni Matakuliah ini membicarakan mengenai metode penelitian seni dengan fokus bahasan pada kajian serta penciptaan seni dalam perspektif lintas keilmuan (interdisciplinary study). Topik-topik bahasan kelas meliputi: 1) pemahaman tentang wacana (discourse) mengenai kebudayaan (seni) dan masyarakat manusia; 2) pendekatan emik-etik (perspektif antropologi linguistik) dalam studi kesenian; 3) metode lapangan (field methods) dan studi kerja lapangan (fieldwork study); dan 4) proyek laporan akhir (final report project); dan 5) pendekatan metodologi etnografi tulis (written ethnography) dan etnografi visual (visual ethnography). Keseluruhan topik bahasan di atas akan menjadi acuan eksplorasi di dalam merancang model pendekatan serta metodologi penelitian di bidang seni (khususnya seni pertunjukan), baik dalam perspektif kajian maupun (proses) penciptaan karya seni. 15. Seni Pertunjukan Dunia Mata kuliah ini merupakan survei dari persebaran seni pertunjukan musik, tari dan teater di dunia khususnya di wilayah benua Asia. Area studi dikelompokkan ke dalam lima sub-area kajian, yakni: Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Barat (Timur Tengah) dan Asia Tengah/Utara. Pembahasan kelas meliputi pengkajian seni persebaran, perkembangan, dan saling pengaruh, gambaran karakteristik (characteristic features) serta stilistika seni pertunjukan (stylistic performances) dari genre-genre musik, tari dan teater di Asia. Dalam mata kuliah ini, selain membahas berbagai tulisan yang lebih bersifat etnografi mengenai karakteristik pertunjukan dari berbagai genre yang ada, mata kuliah ini juga memperlihatkan contoh-contoh audio-videografi dari beberapa genre seni pertunjukan Asia. 16. Pengkajian/ Penciptaan Seni II Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari seri matakuliah pengkajian seni yang berkonsentrasi pada studi kasus kajian seni pertunjukan dengan pendekatan analitis topikal. Subyek bahasan Pengkajian Seni II meliputi bahasan kajian seni pertunjukan yang berhubungan dengan dialektika tradisi dan modernitas, identitas, dan nasionalisme di dalam seni pertunjukan. 17. Pengkajian Media Seni Mata kuliah ini memfokuskan perhatian kepada bagaimana media-media seni muncul dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat di manapun di dunia ini. Mata kuliah ini mengkaji tentang media seni secara verbal dan nonverbal, dan fungsi-fungsi media seni sebagai sarana: mendidik, memujuk khalayak, dan berkomunikasi. Media-media seni itu, termasuk surat kabar, internet dengan berbagai varian medianya (facebook, twitter, youtube, instagram, line, dan lain-lainnya) yang berkembang dari waktu ke waktu, yang menjadi media bagi pertumbuhan dan perkembangan kesenian. 18. Multikulturalisme Dalam mata kuliah ini dibahasa materi-materi yang mencakup esensi dasar apa itu multikulturalisme, ide multikulturalisme (dalam konteks Indonesis bhinneka tunggal ika), multikulturalisme dan seni, multikulturalisme dan integrasi sosial, dan lain-lainnya. 19. Pengkajian/ Penciptaan Seni III Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari seri matakuliah pengkajian seni yang berkonsentrasi pada studi kasus kajian seni pertunjukan dengan pendekatan analitis 87

88 topikal. Subyek bahasan Pengkajian Seni III meliputi bahasan kajian seni pertunjukan dalam kaitannya dengan studi religi dan sistem kepercayaan (pengaruh kebijakan agama terhadap ekspresi seni pertunjukan) dan kajian seni pertunjukan dalam kaitannya dengan dunia pariwisata (seni pertunjukan sebagai komiditas; pengaruh pariwisata terhadap upacara ritual, dan lainnya). 20. Seminar Matakuliah ini memiliki tiga tujuan dasar pembelajaran, yakni: 1) memahami seminar sebagai sebuah presentasi gagasan terhadap pencapaian studi lapangan (research study); 2) memahami seminar sebagai aktivitas kolektif dalam merancang dan menyusun aktivitas pertemuan ilmiah (seminar forum); dan 3) memahami kerangka persiapan dalam menyusun sebuah presentasi seminar. 21. Teori dan Metode Pengkajian Seni Matakuliah ini merupakan eksplorasi terhadap berbagai pendekatan teori maupun metode pengkajian seni dalam kaitannya dengan pemahaman analitis terhadap konteks dan tujuan subyek maupun bidang kajian yang dikerjakan. Isi pembahasan kelas meliputi diskusi dan pembahasan tentang hubungan seni dengan isu penciptaan dan pengkajian seni. Isu penciptaan seni meliputi pembahasan mengenai konsep, gagasan, dan proses kreatif di dalam memahami fenomena karya seni (yang berdimensi pada hubungan kreator dan produk kreativitas seni, serta pemahaman karya seni dalam wacana kritik). Isu pengkajian seni meliputi dua hal, yakni: (a) pengkajian seni sebagai bagian dari hasil kerja lapangan (research study); dan (b) pengkajian seni sebagai kebutuhan terapan pendidikan praktis (applied studies). Ke dua subyek pembahasan di atas tidak ditekankan hanya pada satu bidang studi seni tertentu, akan tetapi lebih ditekankan pada kebutuhan subyek seni yang akan dibicarakan. 22. Kolokium Pembahasan pada matakuliah ini meliputi aspek-aspek penting di dalam hal kaidah penulisan ilmiah, menyangkut format penulisan tesis kerja; meliputi formula penulisan isi tulisan (body writing), kutipan langsung (direct quotation) maupun tidak langsung (paraphrase), catatan kaki (footnote) dan catatan akhir (endnote), daftar bacaan (reference), dan daftar pustaka (bibliography). Di samping itu, dalam kelas ini juga dibahas metodologi penulisan anotasi daftar pustaka (annotated bibliography) serta pembahasan analisis bacaan (analytical review) sebagai bagian penunjang di dalam mengembangkan kemampuan penulisan akademik di bidang seni dalam strata magister (S-2). 23. Seminar Hasil Mata kuliah ini adalah berupa seminar hasil penelitian (dan penciptaan seni) yang dipresentasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian atau karya seni yang diolah dari hasil penelitian, dipresentasikan dalam sebuah seminar seni, dan diberi penilaian dan pengarahan dari para penguji dan pembimbing. 24. Tesis/Karya Seni Mata kuliah ini merupakan prasyarat penyelesaian program studi meliputi penilaian keseluruhan dari seri kegiatan kolokium (presentasi gagasan tesis), seminar hasil, dan ujian tesis (untuk pengkaji seni), serta karya seni untuk pencipta seni, berupa hasil penelitian lapangan yang kemudian dijadikan dasar berkarya seni, baik itu music, tari, teater, rupa, maupun media. sendiri). 88

89 BAB EMPAT PENUTUP Kurikulum berbasis kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPI) yang disusun oleh Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU ini dengan mempertimbangkan dan dipacu oleh dasar dan tujuan yang baik oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kurikulum yang disusun ini adalah sebagai pernyataan, ekspresi, dan cita-cita yang kontinu dari segenap sivitas akademika Etnomusikologi untuk setaraf dengan para magister seni lulusan universitas manapun di dunia ini. Bahwasanya sebagai orang yang diamanahi Tuhan untuk mengambangkan ilmu ini di Indoensia, kami semua memiliki tanggung jawab untuk membumikan ilmu ini di Indonesia, yang sekaligus diakui baik kuantitas maupun kualitas kami. Bagaimanapun disiplin ilmu seni ini sangatlah kuat membentuk karakter kami sebagai magister seni lulusan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Selain itu USU sendiri pada gilirannya mendapatkan identitas akademik, khususnya di bidang seni budaya, selaras dengan visi USU yakni menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki keunggulan akademik, yang menjadi barometer kemajuan ilmu pengetahuan, dan mampu bersaing dalam tataran dunia global. Semoga Allah meridhai cita-cita segenap sivitas akademika USU ini. Amin. 89

90 DAFTAR PUSTAKA a. Buku, Artikel, dan Jurnal Adshead, Janet Dance Analysis: Theoy and Practice. London: Dance Book. Backus, John The Acoustical Foundation of Music. New York: W.W. Norton Company. Berger, Arthur Asa, Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana. Blacking, John How Musical is Man? Seattle: University of Washington Press Ikhsan, Edi dkk., Evaluasi Diri: Analisis Sutuasi dan Pemosisian USU Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Cage, John (1961). Silence. Middletown: Wesleyan University Press. Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln (eds.) Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, London, dan New Delhi: Sage Publications. Edwards, Paul et al. (eds.) The Encyclopedia of Philosophy (vol. 1 dan 2). New York dan London: Collier Macmillan Publisher. Goldsworthy, David J Melayu Music of North Sumatra: Continuities and Changes. Sydney: Monash University. Disertasi Doktoral. Hanna, J.L To dance is human. Austin: University of Texas Press. Hanna, Judith Lynne, "Dance," Ethnomusicologv: An Introduction, Helen Myers (ed.), W.W. Norton and Company, New York dan London." Lomax, Alan P Folk Song Style and Culture. Transaction Books New Jersey. Malm, William P., Music Cultures of the Pacific, Near East, and Asia. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Juga terjemahannya, Malm, William P., Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah, dan Asia (terjemahan Muhanmad Takari). Medan: Jurusan Etnomusikologi. Merriam, Alan P., 1964, The Anthropology of Music. Chichago: Northwestern University Press. Nettl, Bruno, Folk and Traditional of Western Continents, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Nettl, Bruno, Ethnomusicology: Some Definitions, Problems and Directions. Music in Many Cultures: An Introduction. Elizabeth May (ed.). California: University California Press. Radcliffe-Brown, A.R., 1952., Structure and Function in Primitive Society. Glencoe: Free Press. Royce, Anya Paterson, The Anthropology of Dance. Bloomington dan London: Indiana University Press. 90

91 Sachs, Curt dan Eric M. Von Hornbostel, Systematik der Musikinstrumente. Zeitschrift für Ethnologie. Berlin: Jahr. Juga terjemahannya dalam bahasa Inggeris, Curt Sachs dan Eric M. von Hornbostel, Classification of Musical Instruments. Terjemahan Anthony Baines dan Klaus P. Wachsmann. Ethnomusicology: An Inroduction. Helen Myers (ed.). New York: The Macmillan Press. Sachs, Curt, The History of Musical Instruments. New York: W.W. Norton and Company. Seay, Albet Music in the Medieval World. Edisi Kedua. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Sinar, T. Silvana dkk., 2014a. Rencana Jangka Panjang USU Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Sinar, T. Silvana dkk., 2014b. Rencana Strategis USU Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Steward, Julian H., Theory of Culture Change: The Methodology of Multilinear Evolution. Urbana, Chicago dan London: University of Illinois Press. Supanggah (ed.), 1995, Etnomusikologi. Surakarta: Yayasan Bentang Budaya, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Suriasumantri, Yuyun S Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor dan Leknas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Takari, Muhammad, Majanemen Seni. Medan: Studia Kultura. b. Internet

92 92

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ASOSIASI DOSEN PGSD INDONESIA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR I. PROGRAM STUDI PGSD JENJANG SARJANA (S1) A. PROFIL Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD-Primary

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan Rasional Program Magister Pendidikan Fisika Pascasarjana UM diselenggarakan dengan beberapa dasar pemikiran. Di antara pemikiran tersebut adalah untuk 1) memenuhi minat dan memfasilitasi peningkatan karir

Lebih terperinci

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno tip.ub.ac.id tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor, 19 Februari

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

S1 Manajemen. Visi. Misi

S1 Manajemen. Visi. Misi PAGE 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI S1 Manajemen Visi Menuju Program Studi Sarjana yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam mengembangkan ilmu

Lebih terperinci

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA. A. Identitas Program Studi

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA. A. Identitas Program Studi III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan IPA 2. Izin Pendirian : 359/E/O/2014, TGL. 27-8-2014 3. Status Akreditasi : C 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA - 59 - SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INIDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI A. RUMUSAN SIKAP Setiap lulusan program

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI A. RUMUSAN SIKAP Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIS1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SIKAP

PROGRAM STUDIS1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SIKAP PROGRAM STUDIS1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN SIKAP

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN SIKAP PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA. A. Identitas Program Studi

IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA. A. Identitas Program Studi IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Kimia 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 (Ditetapkan kembali) 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi

Lebih terperinci

A. PROFILE Program Studi D-III Bahasa Inggris diarahkan untuk menghasilkan sarjana diploma D-III yang memiliki keahlian sebagai:

A. PROFILE Program Studi D-III Bahasa Inggris diarahkan untuk menghasilkan sarjana diploma D-III yang memiliki keahlian sebagai: I. PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS D-III A. PROFILE Program Studi D-III Bahasa Inggris diarahkan untuk menghasilkan sarjana diploma D-III yang memiliki keahlian sebagai: PROFILE LULUSAN DESKRIPSI PROFILE

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIS1 TEKNOLOGI PANGAN SIKAP

PROGRAM STUDIS1 TEKNOLOGI PANGAN SIKAP PROGRAM STUDIS1 TEKNOLOGI PANGAN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

No Profil Lulusan Deskripsi Profil III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN SIKAP

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN SIKAP PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 JURNALISTIK SIKAP

PROGRAM STUDI S1 JURNALISTIK SIKAP PROGRAM STUDI S1 JURNALISTIK SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: 031-5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

V. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA. A. Identitas Program Studi

V. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA. A. Identitas Program Studi V. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Fisika 2. Izin Pendirian : Tanggal 11 Juli 1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi program studi

Lebih terperinci

A. Identitas Program Studi

A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Teknik Informatika 2. Izin Pendirian : 163/DIKTI/Kep/2007 3. Status Akreditasi : B 4. Visi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIS1 TEKNIK KOMPUTER SIKAP

PROGRAM STUDIS1 TEKNIK KOMPUTER SIKAP PROGRAM STUDIS1 TEKNIK KOMPUTER SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 BAHASA INGGRIS SIKAP

PROGRAM STUDI S1 BAHASA INGGRIS SIKAP PROGRAM STUDI S1 BAHASA INGGRIS SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 MULTIMEDIA SIKAP

PROGRAM STUDI D3 MULTIMEDIA SIKAP PROGRAM STUDI D3 MULTIMEDIA SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK SIKAP

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK SIKAP PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

Lebih terperinci

S1 Ekonomi Pembangunan

S1 Ekonomi Pembangunan PAGE 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI S1 Ekonomi Pembangunan Visi Menuju program studi sarjana di bidang Ekonomi Pembangunan yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai

Lebih terperinci

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 2015 MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 1 Visi Menuju Program Studi Magister Akuntansi yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikannilai-nilai lokal dalam mengembangkan

Lebih terperinci

A. Identitas Program Studi

A. Identitas Program Studi III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : 2. Izin Pendirian : SK Mendiknas RI No.127/D/O/2010 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program Studi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN SIKAP

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN SIKAP PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL SIKAP

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL SIKAP PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN. A. Identitas Program Studi

II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN. A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Teknologi Pendidikan 2. Izin Pendirian : 423/DIKTI/Kep/1998 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.01 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 8 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. Menjunjung tinggi nilai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI) LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI) PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN SIKAP 1. Bertakwa kepada

Lebih terperinci

I. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA. A. Identitas Program Studi

I. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA. A. Identitas Program Studi I. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Matematika 2. Izin Pendirian : 252/Dikti/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi program

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP

PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR. A. Identitas Program Studi

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR. A. Identitas Program Studi III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2. Izin Pendirian : 14904/D/T/K-N/2013 3. Status Akreditasi : B 4. Visi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIS1 DESAIN INTERIOR SIKAP

PROGRAM STUDIS1 DESAIN INTERIOR SIKAP PROGRAM STUDIS1 DESAIN INTERIOR SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

S1 Akuntansi. Visi. Misi

S1 Akuntansi. Visi. Misi PAGE 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI S1 Akuntansi Visi Menuju program studi tingkat sarjana yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam mengembangkan

Lebih terperinci

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP

PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK MESIN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK MESIN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK MESIN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1. VISI Menjadi Program Studi Magister Teknik Mesin yang unggul dan menjadi rujukan dalam pembelajaran dan pengkajian Teknik

Lebih terperinci

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT Manajer Lini Pertama, dan atau Peneliti Pemula, dan atau Wirausahawan pemula PROFIL MANAJER LINI PERTAMA PENELITI MUDA WIRAUSAHAWAN MUDA DESKRIPSI PROFIL Bertanggung

Lebih terperinci

TUJUAN Dalam rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi PS MTM Universitas Lampung, maka ditetapkan tujuan Program Studi sebagai berikut:

TUJUAN Dalam rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi PS MTM Universitas Lampung, maka ditetapkan tujuan Program Studi sebagai berikut: KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 TEKNIK MESIN RUMUSAN VISI Visi Program Studi Magister Teknik Mesin (PS MTM) Universitas Lampung adalah Unggul dalam pengembangan ilmu Teknik Mesin berbasis riset inovatif. Visi

Lebih terperinci

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN AGUSTUS 2017

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN AGUSTUS 2017 PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN 2017 28 AGUSTUS 2017 DASAR HUKUM Peraturan Rektor Universitas Mulawarman Nomor 08 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Universitas Mulawarman Peraturan

Lebih terperinci

IV. PROGRAM STUDI: PELATIHAN OLAHRAGA PARIWISATA (POPARI) A. Identitas Jurusan/Program Studi 1. Nama Program Studi : Pelatihan Olahraga Pariwisata

IV. PROGRAM STUDI: PELATIHAN OLAHRAGA PARIWISATA (POPARI) A. Identitas Jurusan/Program Studi 1. Nama Program Studi : Pelatihan Olahraga Pariwisata IV. PROGRAM STUDI: PELATIHAN OLAHRAGA PARIWISATA (POPARI) A. Identitas Jurusan/Program Studi 1. Nama Program Studi : Pelatihan Olahraga Pariwisata (DIII) 2. Ijin Pendirian : SK DIRJEN DIKTI No. 2808/D/T/2001,

Lebih terperinci

WORK SHOP KURIKULUM MIH

WORK SHOP KURIKULUM MIH WORK SHOP KURIKULUM MIH MENYUSUN KURIKULUM PROGRESIF MIH BERBASIS KKNI DAN SNPT 2015 DI UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 1 APRIL 2017 Oleh: PROF.DR.SUTEKI, S.H.,M.HUM. KETUA PROGRAM MAGISTER ILMU

Lebih terperinci

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian a. Profil Lulusan 1. Perumus dan pelaksana hubungan untuk pemerintah (diplomat, staf kementerian luar negeri, staf pemerintah daerah, staf lembaga pemerintah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 MEKANISASI PERTANIAN SIKAP

PROGRAM STUDI D3 MEKANISASI PERTANIAN SIKAP PROGRAM STUDI D3 MEKANISASI PERTANIAN SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 SENI PENGOLAHAN PATISERI SIKAP

PROGRAM STUDI D3 SENI PENGOLAHAN PATISERI SIKAP PROGRAM STUDI D3 SENI PENGOLAHAN PATISERI SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

Lebih terperinci

BUKU RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PGSD

BUKU RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PGSD i CAPAIAN PEMBELAJARAN Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program PendidikanProfesi Guru SD Program Magister Pendidikan Dasar Program Doktor Pendidikan Dasar ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN SIKAP

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN SIKAP PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

Lebih terperinci

KUESIONER 1: Berikan tanda silang (X) pada MK KKNI. Organisasi. Manajemen. Kebijakan Publik. Azas azas. Birokrasi

KUESIONER 1: Berikan tanda silang (X) pada MK KKNI. Organisasi. Manajemen. Kebijakan Publik. Azas azas. Birokrasi 1 KUESIONER 1: Berikan tanda silang (X) pada MK KKNI RUMUSAN KOMPETENSI S1 Teori Organisasi Azas azas Manajemen Birokrasi Kebijakan MSDM Sektor Kepemimpin an Etika SIM Pengambilan Keputusan SAN PIAN Pelayanan

Lebih terperinci

I. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

I. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA I. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi

Lebih terperinci

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM

Lebih terperinci

Lampiran 1I : Matriks pembentukan mata kuliah, bahan kajian dan capaian pembelajaran untuk MK PILIHAN PAKET ANTENA DAN PROPAGASI

Lampiran 1I : Matriks pembentukan mata kuliah, bahan kajian dan capaian pembelajaran untuk MK PILIHAN PAKET ANTENA DAN PROPAGASI Lampiran 1I : Matriks pembentukan mata kuliah, bahan kajian dan capaian pembelajaran untuk MK PILIHAN PAKET ANTENA DAN PROPAGASI Sikap 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Menjunjung tinggi nilai-nilai

Lebih terperinci

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 RENCANA PENYELENGGARAAN PS PPI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN JOHANNES ADHIJOSO TJONDRO RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 LEGALITAS DAN LEMBAGA PENGELOLA TENAGA PENGAJAR KERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TERKAIT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENDIDKAN KESEHATAN MASYARAAT. Sabarinah Prasetyo, DR., dr., M.Sc. Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

PENGEMBANGAN PENDIDKAN KESEHATAN MASYARAAT. Sabarinah Prasetyo, DR., dr., M.Sc. Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia PENGEMBANGAN PENDIDKAN KESEHATAN MASYARAAT Sabarinah Prasetyo, DR., dr., M.Sc. Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Disampaikan dalam Kongres Nasional Ikatan Ahli Kesehatan

Lebih terperinci

Visi Misi. Published on Program Pascasarjana (http://pkk.pps.uny.ac.id) published by admin on Wed, :46 VISI

Visi Misi. Published on Program Pascasarjana (http://pkk.pps.uny.ac.id) published by admin on Wed, :46 VISI Published on Program Pascasarjana (http://pkk.pps.uny.ac.id) Home > Visi Misi Visi Misi published by admin on Wed, 2012-08-29 10:46 VISI Terwujudnya Program studi sebagai pusat unggulan yang menghasilkan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA RENCANA PROGRAM SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Fisika I Kode/ SKS : GBM 14302/3 Semester : IV Program Studi : Pendidikan Fisika Dosen Pengampu : Dr. Ketang Wiyono, S.Pd.,

Lebih terperinci

I. PROGRAM STUDI : BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Identitas Program Studi

I. PROGRAM STUDI : BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Identitas Program Studi I. PROGRAM STUDI : BIMBINGAN DAN KONSELING A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Bimbingan dan Konseling 2. Izin Pendirian : 423/DIKTI/Kep/1998 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KB064301 Agrotechnopreneurship SKS dan Semester SKS 3 Semester

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KU064205 Sosiologi Pertanian SKS dan Semester SKS 2 Semester

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN YANG MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDODNESIA (KKNI)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN YANG MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDODNESIA (KKNI) STANDAR KOMPETENSI LULUSAN YANG MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDODNESIA (KKNI) Hasil Worksop Evaluasi Pengambangan Program Studi Batam tanggal 18-21 Mei 2016 Sering dijumpai bahwa kurikulum

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM SESUAI CAPAIAN PEMBELAJARAN

STRUKTUR KURIKULUM SESUAI CAPAIAN PEMBELAJARAN STRUKTUR KURIKULUM SESUAI CAPAIAN PEMBELAJARAN Capaian Pembelajaran Kurikulum PS S1 Statistika UB S1 sesuai standar SNPT Indikator Ketrampilan Khusus KK1 KK2 KK3 Mampu menyusun dan atau memilih rancangan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 DIVISI KAMAR SIKAP

PROGRAM STUDI D3 DIVISI KAMAR SIKAP PROGRAM STUDI D3 DIVISI KAMAR SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan

Lebih terperinci

Laporan Workshop Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Proram Studi Manajemen Informasi Kesehatan. Hosizah NIK

Laporan Workshop Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Proram Studi Manajemen Informasi Kesehatan. Hosizah NIK Laporan Workshop Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Proram Studi Manajemen Informasi Kesehatan Hosizah NIK 297040078 Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan FIKes - Universitas Esa Unggul 2017 Latar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D4 KETEKNIKAN SIKAP

PROGRAM STUDI D4 KETEKNIKAN SIKAP PROGRAM STUDI D4 KETEKNIKAN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D4 ANIMASI SIKAP

PROGRAM STUDI D4 ANIMASI SIKAP PROGRAM STUDI D4 ANIMASI SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 2. Izin Pendirian : 1937/D/T/09 3. Status Akreditasi

Lebih terperinci

DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI Disusun oleh Endrotomo Capaian Pembelajaran (learning outcomes): Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KA064316 Pengantar Lanskap SKS dan Semester SKS 3 Semester

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA I. PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT No PROFIL LULUSAN DESKRIPSI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KA064335 SKS dan Semester SKS 3 Semester 6 (ATA) Prasyarat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Universitas Fakultas Program Studi : Universitas Negeri Jakarta : Teknik : Pendidikan Teknik Elektronika Mata Kuliah : Elektronika Daya Bobot SKS : 2 SKS Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran (CP) B. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran 1) Profil Lulusan dan Deskripsinya No Profil Lulusan Deskripsi Profil (daftar Tentang Kemampuan Lulusan Pada Profil Tersebut) 1 Peneliti Keolahragaan Peneliti

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL SIKAP

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL SIKAP PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

Lebih terperinci

Langkah Menyusun CP pada KPT

Langkah Menyusun CP pada KPT Langkah Menyusun CP pada KPT Oleh : Tim KPT Langkah Menyusun CP (Capaian Pembelajaran) mencakup : 1. Menentukan Profil dari Program Studi 2. Menuliskan Deskripsi dari Profil 3. Menurunkan CP dengan rujukan

Lebih terperinci

Profil Lulusan Program Studi D3 Analis Farmasi dan Makanan. No Profil Lulusan Deskripsi Profil

Profil Lulusan Program Studi D3 Analis Farmasi dan Makanan. No Profil Lulusan Deskripsi Profil Profil Lulusan Program Studi D3 Analis No Profil Lulusan Deskripsi Profil 1 Pelaksana Pengelolaan Laboratorium Farmasi dan 2 Verifikator Proses Pemeriksaan Laboratorium Farmasi dan 3 Pelaksana Analisis

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM SEMESTER (RPS) Kode/ SKS : GFI 14308/ 2. : Dra. Murniati, M.Si./ Saparini, S.Pd., M.Pd.

RENCANA PROGRAM SEMESTER (RPS) Kode/ SKS : GFI 14308/ 2. : Dra. Murniati, M.Si./ Saparini, S.Pd., M.Pd. RENCANA PROGRAM SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Manajemen Laboratorium Kode/ SKS : GFI 14308/ 2 Semester : VI Program Studi : Pendidikan Fisika Dosen Pengampu : Dra. Murniati, M.Si./ Saparini, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran (CP) B. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran 1) Profil Lulusan dan Deskripsinya No Profil Lulusan Deskripsi Profile (gambaran tentang kemampuan lulusan pada profile tersebut) 1 Pelatih Olahraga Pelatih profesional

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 OPERASIONAL HOTEL SIKAP

PROGRAM STUDI D3 OPERASIONAL HOTEL SIKAP PROGRAM STUDI D3 OPERASIONAL HOTEL SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral

Lebih terperinci

LAPORAN RAKORNAS PROGRAM STUDI BIOLOGI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI SE INDONESIA Purwokerto, Februari 2017

LAPORAN RAKORNAS PROGRAM STUDI BIOLOGI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI SE INDONESIA Purwokerto, Februari 2017 LAPORAN RAKORNAS PROGRAM STUDI BIOLOGI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI SE INDONESIA Purwokerto, Februari 2017 Disusun Oleh: Titta Novianti, S.Si., M.Biomed. Dalam Persiapan

Lebih terperinci

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Diponegoro. Statuta. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 18 (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma

Lebih terperinci

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI. A. Identitas Program Studi

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI. A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Biologi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep 146/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG PROGRAM STUDI : D IV : AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAHAN A. VISI Menjadi Program Studi yang unggul dan terdepan dalam bidang akuntansi manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

B. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran

B. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran B. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran 1) Profil Lulusan dan Deskripsinya No Profil Lulusan Deskripsi Profil (daftar Tentang Kemampuan Lulusan Pada Profil Tersebut) 1 Pendidik PJOK Pendidik yang professional

Lebih terperinci