ATURAN BERSAMA KONDISI FAKTUAL I. TATA RUANG DAN LINGKUNGAN
|
|
- Sudirman Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ATURAN BERSAMA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (RTPLP) KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN YANG DISEPAKATI I. TATA RUANG DAN LINGKUNGAN A. Jaringan jalan 1 Akses jalan kawasan ke jalan utama desa sudah mendapat a. Jalan lingkungan maupun penghubung hendaknya sudah 1 perkerasan, akan tetapi kondisi jalan masih sirtu dan tidak berupa jalan perkerasan untuk kemudahan sirkulasi. baik. Kondisi akses jalan dilingkungan kawasan prioritas berupa b. Jaringan jalan akses utama masyarakat wajib dibangun perkerasan Sirtu (pasir dan batu) dan terdapat sedikit yang dengan perkerasan, dengan ketentuan : masih berupa tanah. 3 Kondisi jalan yang buruk menjadikan kawasan permukiman tertentu didalamnya seperti terisolir dan jauh dari jangkauan. Tidak adanya trotoar jalan kawasan prioritas dikarenakan kondisi kawasan prioritas saat ini merupakan area perkebunan, sehingga saat ini belum terlalu di butuhkan adanya trotoar dibahu jalan. d. #Untuk jalan lingkungan dengan lebar antara 3 m sampai dengan 5 m. #Untuk jalan setapak dengan lebar 80 cm- m. Jaringan jalan akses utama dibangunan dengan perkerasan aspal dan memiliki lebar 5-6 meter dan trotoar 1-1, meter. Setiap ruas jalan baik lingkungan maupun jalan utama, hendaknya memiliki trotoar dengan lebar minimum 0.5 m untuk memfasilitasi pejalan kaki, vegetasi dan penyandang cacat ( Sumber SNI ) Setiap masyarakat kawasan prioritas bersedia menghibahkan tanahnya bila mana dibutuhkan untuk perluasan jalan dengan kesepakatan yang diatur secara bersama. Masyarakat bersedia bergotong royong untuk pembukaan jalan yang ada dilingkungan KAPRO. e. Jalan perkebunan mendapatkan perkerasan, seminimminimnya perkerasan sirtu dan dapat diakses kendaraan angkutan perkebunan. Lebar jalan perkebunan minimum 3-5 meter dan mendapatkan perkerasan aspal. B. Jembatan 1 Jembatan penghubung disetiap akses perkebunan sudah a. Setiap jalan yang melewati aluran air maupun kondisi 1 penggerak ada. perekonomian Terdapat satu jembatan diperkebunan dengan kondisi fisik rusak berat dan perlu mendapatkan perbaikan. b. geografis yang curam harus memiliki akses penghubung berupa jembatan. Pemeliharaan & pelestarian sarana jembatan adalah tanggung jawab bersama masyarakat. C. Drainase kawasan 1 Drainase kawasan belum tersebar merata, terintegrasi dan a. Drainase kawasan harus terintegrasi dengan baik dan menuju 1 dan lingkungan merupakan galian tanah biasa yang tidak mendapatkan saluran pembuangan akhir permukiman perkerasan beton. b. Saluran drainase berupa saluran tertutup dengan dinding Drainase lingkungan yang ada dipermukiman kumuh tidak dan penutup plat beton dapat menampung air hujan saat hujan lebat, sehingga air Penyediaan saluran pembuangan air limbah meliputi drainase yang ada. yang meluap menggenangi pekarangan rumah warga. saluran pembuangan air limbah dari kakus, kamar mandi, 3 dapur dan tempat cuci atau pengolahan industri. Masyarakat secara bersama ikut berpartisipasi mendorong percepatan pembangunan jalan dan jembatan sesuai dengan peraturan yang ada. Setiap masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan drainase kawasan yang ada. Masyarakat berpartisipasi dalam gotong royong yang diadakan pemerintah desa dalam rangka kebersihan Masyarakat secara sadar dan tanpa paksaan menjaga kebersihan drainase dan tidak membuang sampah ke drainase yang ada.
2 d. Drainase lingkungan harus dapat menampung air debit air hujan disaat musim hujan dan mengalirkannya ke pembuangan akhir drainase. Ketentuan penyediaan saluran pembuangan air limbah adalah 5 : # Air limbah dibuang ke jaringan pembuangan air limbah atau bila belum ada dibuang ke tangki septik komunal dengan ukuran minimal panjang 5 m, lebar,5 m dan tinggi 1,8 m dan daya tampung minimal untuk tahun. # Air limbah dari tangki septik disalurkan ke sumur peresapan dengan jarak minimal 10 m dari sumur air bersih, dan dengan ukuran minimal panjang 10 m, lebar 9 m dan tinggi 70 cm. # Air limbah dilarang dibuang ke saluran pembuangan air hujan, parit, sungai, jalan atau ke saluran air hujan. Masyarakat beserta perangkat dusun akan rutin mengadakan pembersihan lingkungan secara periodik. Apabila ada parit yang tersumbat dan ataupun rusak maka masyarakat bersama-sama akan memperbaikinya. D. Penerangan 1 Penerangan jalan kawasan prioritas belum atau sangat tidak a. Penerangan jalan ada disetiap lingkungan permukiman 1 Masyarakat beserta perangkat desa secara bersama ikut Lingkungan dan memadai, letak penerangan hanya terdapat ditiap masyarakat dengan jarak minimal pertitik penerangan jalan mendorong pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan perumahan bangunan. kawasan 5-30 m. listrik didesa. Masih ditemukannya rumah masyarakat yang belum b. Setiap KK berhak mendapatkan fasilitas penerangan rumah mendapatkan penerangan. tangga. E. Ruang terbuka hijau 1 Secara umum kawasan prioritas merupakan kawasan yang hijau, karena berlokasi diarea perkebunan. Aspek ruang a. Sebaik nya setiap lingkungan permukiman memiliki ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area terbuka tempat 1 terbuka hijau yang diharapkan disini berupa ruang terbuka bermain anak-anak dan menjadi salah satu wadah sosial hijau sebagai sarana bermain anak-anak dan wadah sosial masyarakat. masyarakat. b. Penghijauan pekarangan belum dimanfaatkan sebaik mungkin, untuk tanaman-tanaman produkti Penataan elemen-elemen ruang terbuka hijau akan memberikan kesan visual yang baik dan lingkungan permukiman. Setiap KK dapat menanami pekarangan nya dengan tanaman produktif yang menghasilkan buah agar menjadi passive income masyarakat. Setiap KK membuat taman didepan rumah dan menanam minimal satu batang pohon penghasil buah. Setiap KK juga membuat pagar pekarangan rumah dari bambu untuk menambah keindahan taman pekarangan rumah. F. Tanggap bencana 1 Kawasan prioritas merupakan area perkebunan terbuka a. Masyarakat mendapatkan pemahaman akan cara sigap 1 Setiap warga bertanggung jawab dalam menjaga yang rawan akan bahaya petir. bencana lingkungannya dari bahaya kebakaran. Kondisi lingkungan yang dikelilingi perkebunan sangat rawan akan bahaya kebakaran. b. Setiap lingkungan permukiman seyogyanya memiliki hydrant tanam sebagai alat siap siaga bencana kebakaran. Bagi warga yang membakar sampah bertanggung jawab untuk menjaga dan mematikan api nya setelah selesai membakar sampah. 3 Masyarakat dikawasan prioritas bersedia menjadi relawan satgas bencana bila dibutuhkan pemerintah PEMKO.
3 II. PERUMAHAN DAN BANGUNAN A. Rumah 1 Kondisi fisik rumah sudah tidak layak pakai. a. Jarak pekarangan rumah dari jalan lingkungan mengikuti 1 masyarakat Lantai bangunan sangat rendah, hanya 10 cm dari muka peraturan garis sepadan bangunan dengan rumus GSB = 1/ kumuh tanah. x Lebar jalan (± 3meter) 3 Kondisi dinding kayu sudah lapuk dan berlubang dimanamana. Komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah: a. Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke Ventilasi udara dan cahaya rumah masyarakat kurang tanah dasar, memberi kestabilan bangunan, dan merupakan memadai. konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah; 5 Kondisi atap bangunan juga sudah tidak layak pakai, banyak terdapat seng yang sudah bocor. b. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 0 cm 3 Bagi masyarakat luar yang memiliki rumah dikawasan dari pekarangan dan 5 cm dari badan jalan, bahan kedap bantuan PLBK harus merenovasi rumah sesuai dengan air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau bentuk yang telah ditentukan oleh Tim Ahli. anyaman bambu; Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai; d. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung 5 e. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik 6 matahari, minimum, m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum; atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya; Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin dan air hujan. B. Sanitasi 1 Pembuangan limbah rumah tangga pada permukiman a. Setiap limbah rumah tangga yang bersifat padat (hasil 1 permukiman masyarakat hanya berupa galian aliran air limbah kecil pembuangan jamban atau WC) dibuang ke tangki septik masyarakat. seadanya. Ruang lingkup Tidak adanya sumur resapan limbah rumah tangga b. Sumur resapan berfungsi sebagai tahap akhir penyaringan sanitasi terdiri ; menyebabkan warga membuang limbah kamar mandi limbah padat & cair yang kemudian dikembalikan lagi # Limbah kelingkungan sehingga menimbulkan bau yang tidak sehat. ketanah. domestik (air Setiap KK wajib memiliki satu jamban yang layak pakai dan 3 jamban & kamar 3 Masih banyaknya MCK yang belum sehat dan tidak layak memiliki septictank. mandi dipermukiman warga miskin. Lingkungan sehat didukung oleh ketersediaan pengelolaan / # Pengelolaan Masih ada warga yang tidak memiliki MCK dan tempat sampah. Ketentuan penyediaan fasilitas pembuangan sampah memanfaatkan aliran air dibelakang rumah untuk untuk sampah : # Drainase sarana MCK. a. Satu bak sampah untuk satu KK ukuran min 0,0m3 lingkungan / tersier 5 Ketiadaan tempat sampah yang layak ditiap KK maupun tiap b. lingkungan permukiman memberikan kesan kurang bersih. Satu tempat pembuangan sampah sementara (container) untuk setiap 00 KK / satu lingkungan yang letaknya diusahakan tidak mengganggu penghuni tetapi dapat 6 Ketiadaan bak sampah untuk menampung sampah rumah dijangkau oleh truk pengangkut sampah denah ukuran 7 Setiap warga membersihkan pekarangan rumah dan membuat parit ukuran 6X50 sampai air bisa mengalir. Warga yg memiliki rumah hanya satu rumah yang mendapatkan bantuan rehab dan satu lagi diganti rugikan kepada masyarakat miskin dari warga suka makmur yang belum memiliki rumah dengan harga sesuai kesepakatan. Lanjutan poin 3, apabila pemilik rumah tidak mau merenovasi sendiri maka digantirugikan kepada masyarakat miskin desa yang belum memiliki rumah dengan harga sesuai kesepakatan. Bagi setiap KK yang ada dilingkungan program PLBK yang telah mendapatkan bantuan rehab dari KEMENTRIAN PERUMAHAN menerima kompensasi dana bantuan rehab PLBK sesuai dengan yang ditentukan Tim Ahli Setiap warga dusun Jambu berjanji siap merubah sikap keswadayaan diri dan Kompak dengan menunjukkan kebersihan lingkungan. Setiap KK hanya boleh membangun rumah dipekarangan dengan jarak maksimal dari parit sepanjang 5 meter dalam rangka mematuhi perturan GSB (±3 meter) PEMKO kedepannya. Dalam rangka keswadayaan kegiatan rehab rumah menuju rumah sehat masyarakat secara sadar rela berswadaya membuat septictank dan sumur resapan sendiri. Pemeliharaan septictank dan sumur resapan adalah tanggung jawab masing-masing KK. Masyarakat berkomitmen tidak akan membuang limbah sanitasinya ke pekarangan belakang secara sembarang. Masyarakat menjaga kebersihan lingkungan permukimannya dan berkomitmen membuang sampah pada tempatnya.
4 7 tangga menyebabkan masyarakat hanya meletakkan sampah seadanya di pekarangan yang akan dibakar kemudian. Belum adanya penyuluhan tentang pemanfaatan sampah. minimal m3. Pengambilan sampah diatur bersama penghuni dalam kawasan tersebut. 3 Pada saat musim panas masyarakat akan kesulitan d. mendapatkan air bersih, akibat kekeringan sumur. C. Ketersediaan air 1 Sebagian besar masyarakat sudah menggunakan sumur a. Setiap rumah harus mendapatkan suply air bersih yang 1 bersih konvensional. memadai. Masih ditemukan masyarakat yang tidak memiliki sumber b. Jarak sumur konvensional dari tangki septic tinja seminimal- air bersih (sumur) pribadi, sehingga penggunaan air biasanya diambil dari aliran air dibelakang rumah. minimalnya 10 m. Suply air ke setiap KK tidak terputus meskipun dalam kondisi musim kemarau. Masyarakat memahami pentingnya perilaku hidup sehat dengan menggunakan air bersih. 3 Masyarakat berkomitmen untuk menjaga dan memelihara bangunan sumur bor dan MCK umum. Setiap KK bersedia dikutip iuran Rp. 3000/bulan untuk biaya pemeliharaan sumur bor dan MCK umum. Secara rutin sumur bor dan MCK umum akan dibersihkan oleh masyarakat melalui kegiatan gotong royong dan bersihbersih lingkungan setiap jum'atnya. III. EKONOMI A. Pengembangan 1 Sebagian masyarakat sudah memanfaatkan pekarangan a. Kawasan dapat mandiri dengan memaksimalkan potensi 1 Sebagai komitmen penghijauan lingkungan dan sekaligus potensi alam. belakang rumah untuk tempat bercocok tanam-tanaman lokal yang ada. membangun sektor ekonomi masyarakat, maka masyarakat muda. b. Masyarakat mendapatkan pembekalan materi tentang berkomitmen menanam minimal satu pohon sejenis dalam sebagian masyarakat kurang antusias dalam memanfaatkan potensi lahan yang ada. strategi peningkatan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan potensi lingkungan sekitar. lingkungan permukiman dipekarangannya untuk membentuk karakter imej lingkungan sebagai penghasil 3 Banyak lahan produktif yang belum berfungsi. Kegiatan bercocok tanam untuk pohon penghasil buah buah tertentu sebagai cara menadapatkan passive income Antusiasme masyarakat terhadap sektor peternakan masih merupakan salah satu cara untuk mendapatkan passive tiap KK kedepannya. sangat kurang. income bagi masyarakat. d. Sektor peternakan merupakan sektor potensial dikawasan prioritas. e. Pemerintah Kota maupun Desa seyogyanya berperan penting dalam menumbuhkan peluang peternakan masyarakat. Masyarakat secara bersama mendorong pemerintah Kota maupun pemerintah desa dalam rangka membangun ekonomi masyarakat dengan cara memanfaatkan pontensi alam lokal yang ada. B. Industri rumah 1 Tidak adanya industri rumah tangga di KAPRO. a. Industri rumah tangga merupakan salah satu sektor ekonomi 1 Masyarakat secara bersama mendorong pemerintah Kota tangga Kurangnya pemahaman warga akan ekonomi berbasis kerakyatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup maupun pemerintah desa dalam rangka membangun industri rumah tangga. masyarakat. ekonomi masyarakat disektor eknomi produktif melalui 3 Strata ekonomi masyarakat kawasan prioritas yang dibawah b. Perlunya perhatian khusus pemerintah tingkat kota maupun industri rumah tangga. standard. desa dalam menggerakkan ekonomi berbasis kerakyatan. Perlunya diadakan penyuluhan dan pelatihan sektor ekonomi kreatif untuk membekali pemahaman masyarakat mengenai sektor ekonomi kreatif
5 IV. FASILITAS UMUM, SOSIAL, DAN KELEMBAGAAN A. Pendidikan 1 Akses masyarakat terhadap sarana pendidikan TK dan SD a. Setiap anak dapat mencapai sekolah dengan mudah dan 1 Setiap KK berkomitmen secara sadar dan tanpa paksaan sangat jauh dan ditempuh setiap harinya rata-rata dengan aman. membayar iuran Rp /bulan untuk honor guru berjalan kaki dengan jarak km dari permukiman. b. Pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan memberikan mengaji dalam rangka peduli pendidikan anak-anak pelayanan mobilitas bagi anak-anak untuk bersekolah. kawasan prioritas. Tidak adanya fasilitas pendukung untuk mobilisasi anakanak Masyarakat secara bersama mendorong pemerintah Kota untuk mencapai sekolahnya. Setiap TPA memiliki guru minimal 1 orang untuk 0 anak dalam rangka penyediaan fasilitas transportasi sekolah 3 Untuk pendidikan nonformal berupa pendidikan agama didik. untuk kemudahan anak-anak melaksanakan kegiatan (TPA) sudah ada dilingkungan masyarakat, akan tetapi tidak d. Balai TPA merupakan tanggung jawab bersama masyarakat. pendidikan. mempunyai sarana pendukung berupa balai pendidikan. Adanya cikal-bakal lembaga pendidikan formal berupa pesantren tahfidz dan pusat pendidikan agama yang akan menunjang ketersediaan lembaga pendidikan dikawasan prioritas. e. Masyarakat secara sadar dan tanpa paksaan melakukan iuran rutin untuk biaya kelangsungan proses pendidikan TPA Perlunya menanamkan kepada anak-anak akan pentingnya pendidikan. B. Keagamaan 1 Terdapat dua sarana keagamaan yang ada dikawasan a Setiap warga seyogyanya memberikan kontribusi dalam 1 Masyarakat berkomitmen secara bersama membersihkan prioritas dengan kondisi fisik bangunan secara umum menjaga dan memelihara kelangsungan rumah ibadah dan lingkungan musholla setiap jum'atnya bersama-sama kurang layak. pendukungnya. dengan pembersihan lingkungan. Untuk rumah ibadah yang ada dipermukiman kumuh sudah sangat memperihatinkan dengan dinding kayu yang lapuk b. Masyarakat melakukan perawatan rutin secara swadaya terhadap rumah ibadah. dan lantai semen yang pecah-pecah. Masyarakat secara sadar dan tanpa paksaan melakukan iuran rutin untuk biaya perawatan rumah ibadah. 3 Keikutsertaan dan antusiasme setiap lapisan masyarakat dalam memelihara fasilitas keagamaan secara swadaya masih kurang. Keterbatasan ekonomi menjadi hambatan masyarakat untuk berswadaya dalam pemeliharaan fasilitas keagamaan. C. Kelembagaan 1 Terdapat lembaga utama yang berperan aktif dalam a. Balai warga merupakan sarana penting dalam 1 Masyarakat bertanggung jawab dalam menjaga dan kegiatan perkebunan dan perikanan swadaya yaitu PS dan mengakomodasi kegiatan rutin masyarakat. memelihara fasilitas balai warga bila mana nanti dibangun KTNA b. Setiap warga bertanggung jawab terhadap perawatan dan di kawasan prioritas. Terdapat organisasi masyarakat berupa pengajian bapakbapak pemeliharaan balai. Masyarakat bersedia hadir dan berperan aktif dalam dan ibu-ibu yang rutin diadakan secara periodik ditiap Setiap warga seyogyanya ikut berperan aktif disetiap kegiatan rutin rapat warga dibalai desa. rumah warga. kegiatan rutin warga. 3 Kurangnya kesadaran warga untuk mau terlibat aktif dalam d. Perlunya penyuluhan tata cara berorganisasi kemasyarakatan kegiatan kelembagaan swadaya. yang baik.
DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG
DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang
Lebih terperinciB. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA
B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan Rumah yang tidak mendapat akses menuju jalan utama lingkungan maupun jalan penghubung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari
Lebih terperinciTabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Dokumen Aturan Bersama ini merupakan tindak lanjut dari dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Desa Kemasan yang telah dibuat sebelumnya. Aturan-aturan yang ada di masyarakat terkait masalah
Lebih terperinciDasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA MENGENAI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DESA DEMANGAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH 2014
Lebih terperinciSarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
Lebih terperinciBAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH
1 BAB I PENGANTAR Aturan bersama ini dibuat bersama oleh masyarakat dan pihak kelurahan dan selanjutnya semua pihak meneruskan aturan bersama ini kepada semua elemen masyarakat sehingga bisa diketahui
Lebih terperinciBAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK
BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK 2.1 KONDISI AWAL KAWASAN PRIORITAS 2.1.1 Delineasi Kawasan Prioritas Berdasarkan 4 (empat) indikator yang telah ditetapkan selanjutnya dilakukan kembali rembug
Lebih terperinciATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO 1 LEMBAR PENGESAHAN Aturan Bersama Penataan Lingkungan Permukiman Desa Kedungsarimulyo telah dirumuskan secara partisipatif melalui siklus Perencanaan
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciBAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler
BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga
Lebih terperinciruo tar qtu -a Gt i* n c L (E(u xro & o (} td fem T'E cl l- as ff o, ; tj o- Y {,/r} fuffi :s it -, I {} stl (} ra -{t .ts, -{J -6 o, ={E F E 'ci
h ril { fs (, c A, L {t, - t: g tr J 'ci c {E s (t D - I ē G.E G R. 6 q 6 tar G b s -, I c L 5r $ C,I,r-, ff, ; -{t & )c fit {* f'r fin re rft A, (\ Crk (E(u.ts, -{J.t, bs tj - qtu Y {,/r} fuffi -a Gt
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai
Lebih terperinciM U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017
M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017 A PA I T U S E H AT? A PA YA N G M E M P E N G A R U H I K E S E H ATA N I N D I V I D U? S I A PA YA N G B E R P E R A N T E R H A D A P K E S E H ATA N I
Lebih terperinciBAB IV PANDUAN KONSEP
BAB IV PANDUAN KONSEP 4.1. Visi Pembangunan Sesuai dengan visi desa Mekarsari yaitu Mewujudkan Masyarakat Desa Mekarsari yang sejahtera baik dalam bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Maka dari itu visi
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciRUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar
RUMAH SEHAT Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Pengertian Rumah Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah
Lebih terperinciAturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng
1 Aturan Bersama A. Latar Belakang dapat menagntisipasi masalah yang timbul akibat hal tersebut antara lain yaitu dapat dilakukan perencanaan tata ruang wilayah kota maupun desa yang dihasikan mealui prosesl
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil
Lebih terperinciB. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan
Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum
Lebih terperinciPERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciTL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3
TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga merupakan status lambang sosial (Keman, 2005). Perumahan merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia dimanapun berada membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul dan
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN
No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Lebih terperinciRENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL
RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL Rencana Lanskap Berdasarkan hasil analisis data spasial mengenai karakteristik lanskap pemukiman Kampung Kuin, yang meliputi pola permukiman, arsitektur bangunan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten
BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh
Lebih terperinciPerencanaan rumah maisonet
Perencanaan rumah maisonet Pd-T-01-2005-C 1 Ruang lingkup Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan rumah maisonet, sebagai arahan desain dan spesifikasi teknis yang diperuntukkan bagi para
Lebih terperinciKonsep paradigma development from below sebagai suatu strategi. pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada
4.1. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH 4.1.1. Pengembangan Dari Bawah Konsep paradigma development from below sebagai suatu strategi pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada dasarnya
Lebih terperinciSOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN
SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN Oleh: Rachmat Mulyana P 062030031 E-mail : rachmatm2003@yahoo.com Abstrak Banjir dan menurunnya permukaan air tanah banyak
Lebih terperinciBAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN
BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT
Lampiran KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT I. Karakteristik Responden. Nama :. Jenis Kelamin :. Pekerjaan : 4. Pendidikan : II. Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
16 BAB II LANDASAN TEORI 1. Permukiman A. Tinjauan Pustaka Secara formal, definisi permukiman di Indonesia tertulis dalam UU No 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dalam dokumen tersebut,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan atas perkenannya, telah Kami sepakati Dokumen Aturan Bersama (AB) mengenai Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Desa Kalimango,pada Tahun 2013. Dokumen
Lebih terperinciArsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil
PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEMENUHAN UTILITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERDESAAN DI DUSUN GIRING-GIRING DESA KALASE RENA KEC. BONTONOMPO KAB.
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan
Lebih terperinciKESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018
KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT
LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT Air Limbah Domestik A. Analisa SWOT O lingkungan mendukung agresif stabil w lemah selektif berputar Besar-besaran kuat s * (-39 : -24) ceruk terpusat lingkungan
Lebih terperinciRumah Sehat. edited by Ratna Farida
Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
Lebih terperinciPemberdayaan Masyarakat
1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:
Lebih terperinciUSULAN ATURAN BERSAMA
PENGANTAR Seringkali proses-proses perencanaan yang partisipatif dan baik tidak serta merta menjamin proses pelaksanaan akan baik pula. Tak jarang proses perencanaan yang baik dan partisipatif berhenti
Lebih terperinciPENATAAN KAWASAN KUMUH PINGGIRAN SUNGAI DI KECAMATAN SUNGAI RAYA
PENATAAN KAWASAN KUMUH PINGGIRAN SUNGAI DI KECAMATAN SUNGAI RAYA Jawas Dwijo Putro 1) Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kawasan kumuh yang terdapat di kecamatan Sungai Raya kabupaten
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan terdiri dari kondisi infrastruktur pada permukiman
Lebih terperinciTUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM
BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM Mengembangkan moda angkutan Program Pengembangan Moda umum yang saling terintegrasi di Angkutan Umum Terintegrasi lingkungan kawasan permukiman Mengurangi
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.
Lebih terperinciBAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN 6.1. Struktur Peruntukan Lahan e t a P Gambar 6.1: Penggunaan lahan Desa Marabau 135 6.2. Intensitas Pemanfaatan Lahan a. Rencana Penataan Kawasan Perumahan Dalam
Lebih terperinciKONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG
KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Titik Poerwati Leonardus F. Dhari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciPEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK
PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK Masykur Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : masykur@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN
BAB III ANALISA PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN 3.1 Permasalahan Umum Secara umum kondisi infrastruktur Kelurahan Padangkerta tergolong baik. Dipandang dari sisi jalan provinsi, jalan kabupaten serta
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur
Lebih terperinciRENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak
BB V HSIL RNCNGN Luas lahan rumah susun ini adalah ±1.3 ha dengan luas bangunan ±8500 m². seperempat dari luas bangunan ditujukan untuk fasilitas umum dan sosial yang dapat mewadahi kebutuhan penghuni
Lebih terperinciMENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)
Artikel OPINI Harian Joglosemar 1 MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011) ŀ Turunnya hujan di beberapa daerah yang mengalami kekeringan hari-hari ini membuat
Lebih terperinciLampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah
Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciPENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR
PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR Oleh: EVA SHOKHIFATUN NISA L2D 304 153 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPermasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.
A. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) A.1. KERANGKA KERJA LOGIS AIR LIMBAH Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan Belum adanya Master Plan dan peta Pengelolaan air limbah domestik Mendapatkan
Lebih terperinci3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS
3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS 3.3.1. Analisis Kedudukan Kawasan A. Analisis Kedudukan Kawasan Kawasan prioritas yaitu RW 1 (Dusun Pintu Air, Dusun Nagawiru, Dusun Kalilangkap Barat, dan Dusun Kalilangkap
Lebih terperinciPenyehatan Lingkungan Permukiman bertujuan untuk mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, aman, produktif dan berkelanjutan melalui
Penyehatan Lingkungan Permukiman bertujuan untuk mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, aman, produktif dan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan menjaga kelestarian
Lebih terperinciRUMAH DAN PERMUKIMAN TRADISIONAL YANG RAMAH LINGKUNGAN
Spectra Nomor 20 Volume X Juli 2012: 74-81 RUMAH DAN PERMUKIMAN TRADISIONAL YANG RAMAH LINGKUNGAN Gaguk Sukowiyono Lalu Mulyadi Breeze Maringka Dosen Program Studi Arsitektur FTSP ITN Malang ABSTRAKSI
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran
RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan
Lebih terperinciStandar Pelayanan Minimal untuk Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar Pelayanan Bidang
Standar Minimal Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar No 1. Kasiba/ Lisiba - Badan Pengelola Kawasan - Rencana terperinci tata ruang - Jumlah ijin lokasi
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciSyarat Bangunan Gedung
Syarat Bangunan Gedung http://www.imland.co.id I. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia sedang giatnya melaksanakan kegiatan pembangunan, karena hal tersebut merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciPERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP 1. Ruang lingkup
Lebih terperinciBerapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERTANYAAN ANALISIS PENILAIAN RUMAH SEHAT DAN RIWAYAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA BALITA DI DESA SIHONONGAN KECAMATAN PARANGINAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 I. Identitas
Lebih terperinciBAB 4 PENYUSUNAN KONSEP. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan. 4.1 Visi pembangunan
4.1 Visi pembangunan DESIGN POLICY merupakan metoda perancangan tak langsung yang meliputi instrumen peraturan untuk pelaksanaan, atau program investasi dan instrumen lainnya yang menyebabkan rancangan
Lebih terperinciGambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar mengambil dari prinsip tema yang telah dipertajam sehingga mendapatkan sebuah konsep dasar yaitu save the land surface. Save the land surface mempunyai
Lebih terperinciRencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan
Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana penataan lingkungan dalam suatu permukiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan, atau
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)
LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) 101 KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )
IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK ) Bagus Ahmad Zulfikar 1) ; Lilis Sri Mulyawati 2), Umar Mansyur 2). ABSTRAK Berdasarkan hasil
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Masyarakat Sub Pokok Bahasan : SPAL yang memenuhi standar kesehatan. Sasaran : Waktu : Tempat : I. A. Tujuan Instruksi Umum Setelah mengikuti
Lebih terperinciBAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi
BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi
Lebih terperinciA. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya
Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciBab V Konsep Perancangan
Bab V Konsep Perancangan A. Konsep Makro Konsep makro adalah konsep dasar perancangan kawasan secara makro yang di tujukan untuk mendefinisikan wujud sebuah Rest Area, Plasa, dan Halte yang akan dirancang.
Lebih terperinciBAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan
BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT 6.1. Fungsi Bangunan Fungsi dari bangunan Student Apartment ini sendiri direncanakan sebagai tempat untuk mewadahi suatu hunian yang dikhususkan
Lebih terperincib. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan
Lebih terperinciUMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS
UMY Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS www.umy.ac.id PENDAHULUAN Pada perencanaan sistem sanitasi
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciNo. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.
Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis
Lebih terperinci: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN KONSERVASI AIR TANAH MELALUI SUMUR RESAPAN DAN LUBANG RESAPAN BIOPORI Menimbang DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA
Perihal : Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan Pangkajene Sidenreng,.................... Kepada Yth. Bupati Sidenreng Rappang Cq, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang bertandatangan
Lebih terperinciINDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION
INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permukiman Kumuh Berdasarkan Dinas Tata Kota DKI tahun 1997 dalam Gusmaini (2012) dikatakan bahwa permukiman kumuh merupakan permukiman berpenghuni padat, kondisi sosial ekonomi
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
156 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, dari penelitian ini didapati kesimpulan dan temuan-temuan sebagai berikut: 1. Karakteristik fisik permukiman kampung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pasar Oeba selain sebagai layanan jasa komersial juga sebagai kawasan permukiman penduduk. Kondisi pasar masih menghadapi beberapa permasalahan antara lain : sampah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. V.1.1 Kualitas Lahan Permukiman. yang telah ditentukan masyarakat bersama. V.1.2 Kapasitas Lahan Permukiman
84 BAB V ANALISIS V.1 Fisik Lahan Permukiman V.1.1 Kualitas Lahan Permukiman Lahan Permukiman Dusun Ngentak berada diatas lahan yang memiliki kemiringan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dari hasil evaluasi yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pembuangan air limbah di lingkungan permukiman pesisir Kelurahan Tanjung Kecamatan
Lebih terperinciPertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah
Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah Pertemuan konsultasi ini mengkonsultasikan perumusan visi dan misi, tujuan dan sasaran, penetapan sistem dan zona sanitasi, serta penetapan layanan, termasuk rumusan
Lebih terperinciTersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017
Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua
Lebih terperinci