DAFTAR ISI. HALAMAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. HALAMAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I Kondisi Geografis, Batas Administrasi Daerah,Luas Wilayah, Topografis dan Jumlah Bangunan Rumah... I Gambaran Umum Demografis... I - 4 a) Penduduk... I - 4 b) Ketenagakerjaan... I - 8 c) Pendidikan... I - 11 d) Kesehatan... I - 22 e) Kerukunan Antar Umat Beragama... I - 32 f) Kondisi Ekonomi... I - 35 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH... II - 1 A. Visi dan Misi... II - 1 B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah... II - 3 C. Program Prioritas Pembangunan Kota Bekasi... II - 7 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH... III - 1 A. Pengelolaan Pendapatan Daerah... III - 1 B. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah... III - 2 C. Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun III Pendapatan Asli Daerah... III Dana Perimbangan Keuangan... III Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah... III - 17 D. Permasalahan dan Solusi... III Permasalahan... III - 18 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Isi iii

2 2. Solusi... III - 20 E. Pengelolaan Belanja Daerah... III Kebijakan Belanja Daerah... III Jenis Belanja Daerah... III Anggaran dan Realisasi Belanja... III - 23 F. Kebijakan Pembiayaan Daerah... III - 37 G. Anggaran dan Realisasi Pembiayaan... III Penerimaan Pembiayaan Daerah... III Pengeluaran Pembiayaan Daerah... III - 37 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH... IV - 1 A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan... IV Program yang dilaksanakan... IV Realisasi Pelaksanaan Program... IV Permasalahan dan Solusi... IV - 75 B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan... IV Program yang dilaksanakan... IV Realisasi Pelaksanaan Program... IV Permasalahan dan Solusi... IV BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN... V - 1 A. Tugas Pembantuan yang Diterima... V Dasar Hukum... V Instansi Pemberi Tugas Pembantuan... V SKPD Yang Melaksanakan... V Program Dan Kegiatan Yang Diterima Dan Pelaksanaannya... V Sumber Dan Jumlah Anggaran... V Permasalahan dan Solusi... V - 5 B. Tugas Pembantuan yang Diberikan... V - 6 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN... VI - 1 A. Kerjasama Antar Daerah... VI Kebijakan dan Kegiatan... VI Realisasi Pelaksanaan Kerja Sama Antar Daerah... VI 2 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Isi iv

3 3. Permasalahan Dan Solusi... VI - 5 B. Kerjasama Daerah dengan Pihak ke Tiga... VI Kebijakan dan Kegiatan... VI Realisasi Pelaksanaan Kegiatan... VI Permasalahan Dan Solusi... VI - 15 C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah... VI Forum Koordinasi... VI Instansi Vertikal Yang Terlibat... VI Kegiatan Koordinasi... VI Permasalahan Dan Solusi... VI - 18 D. Pembinaan Batas Wilayah... VI - 19 E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana... VI Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya... VI Upaya Penanggulangan... VI Sumber Dana dan Jumlah Anggaran... VI Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana... VI - 28 F. Pengelolaan Kawasan Khusus... VI - 29 G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum... VI Gangguan yang Terjadi (konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme, atau lainnya)... VI Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Yang Menangani Ketentraman dan Ketertiban Umum... VI Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan... VI Sumber dan Jumlah Anggaran... VI Kendala dan Penanggulangan... VI Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan... VI 36 BAB VII PENUTUP... VII - 1 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Isi v

4 DAFTAR GAMBAR HALAMAN Gambar I.1 Distribusi Kasus DBD dan Insidens Rate (IR) Penyakit DBD I 28 di Kota Bekasi Tahun Gambar I.2 Grafik Trend Penderita Baru HIV dan Aids di Kota Bekasi... I 30 Gambar III.1 Kontribusi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun III 7 Gambar III.2 Kontribusi Realisasi PAD Tahun III 8 Gambar III.3 Kontribusi Realisasi Pajak Daerah Tahun III 10 Gambar III.4 Kontribusi Realisasi Retribusi Tahun III 12 Gambar III.5 Kontribusi Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan Tahun III 13 Gambar III.6 Kontribusi Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun III 15 Gambar III.7 Gambar III.8 Kontribusi Realisasi Dana Perimbangan Keuangan Tahun Kontribusi Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah... III 16 III 18 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Gambar ix

5 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Jumlah Bangunan Rumah... I 4 Tabel I.2 Struktur Penduduk Bersarkan Jenis Kelamin Tahun I 5 Tabel I.3 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun I 6 Tabel I.4 Jumlah Penduduk Menurut Status Pekerjaan Tahun I 7 Tabel I.5 Jumlah Penduduk Menurut Status Pendidikan Tahun I 7 Tabel I.6 Perkembangan Angkatan Kerja Tahun 2011 s.d I 9 Tabel I.7 Perkembangan Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha... I 9 HALAMAN Tabel I.8 Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar dan Penempatannya Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2010 s.d Tahun I 10 Tabel I.9 Capaian Kinerja APM dan APK Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun I 16 Tabel I.10 Data Jumlah Pelajar... I 18 Tabel I.11 Perkembangan Jumlah Guru Tahun I 19 Tabel I.12 Rekapitulasi Guru PNS di Kota Bekasi Berdasarkan Pendidikan dan Golongan Tahun I 20 Tabel I.13 Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Bekasi... I 25 Tabel I.14 Status Gizi Balita di Kota Bekasi Tahun I 27 Tabel I.15 Distribusi Kasus DBD dan Insidens Rate (IR) Penyakit DBD di Kota Bekasi Tahun I 28 Tabel I.16 Jumlah Kasus TB Paru di Kota Bekasi Tahun I 29 Tabel I.17 Jumlah Penganut Agama... I 33 Tabel I.18 Perkembangan TDP di Kota Bekasi... I 36 Tabel I.19 Perkembangan Ekspor Kota Bekasi... I 37 Tabel I.20 Perkembangan Jumlah Koperasi... I 38 Tabel I.21 Pertumbuhan UMKM... I 40 Tabel I.22 Tabel I.23 Tabel I.24 Tabel II.1 PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 s.d 2014 (Jumlah Rupiah)... I 41 PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Tahun 2010 s.d 2014 (Jumlah Rupiah)... I 42 Laju Pertumbuhan Produk Dosmetik Regional Bruto Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun (Persen)... I 43 Indikasi Program dan Keterkaitan dalam Misi dan Kebijakan Umum Pembangunan Kota Bekasi Tahun II 7 Tabel II.2 Program Strategis Pembangun Tahun II 16 Tabel III.1 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran III 6 Tabel III.2 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran III 8 Tabel III.3 Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran III 9 Tabel III.4 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun III 10 Tabel III.5 Tabel III.6 Target dan Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Tahun Anggaran III 12 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Tabel vi

6 Tabel III.7 Tabel III.8 Tabel III.9 Tabel III.10 Tahun III 14 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Keuangan Tahun III 16 Target dan Realisasi Lain-lain Daerah yang Sah Tahun III 17 Target dan Realisasi Belanja APBD Setelah Perubahan Tahun Anggaran Tahun III 29 Realisasi Pembiayaan APBD Setelah Perubahan Tahun Anggaran III 36 Tabel IV.1 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Pendidikan... IV 13 Tabel IV.2 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Kesehatan... IV 20 Tabel IV.3 Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.6 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Lingkungan Hidup... IV 26 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Pekerjaan Umum... IV 29 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Penataan Ruang... IV 32 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Perencanaan dan Pembangunan... IV 34 Tabel IV.7 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Perumahan... IV 36 Tabel IV.8 Tabel IV.9 Tabel IV.10 Tabel IV.11 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Kepemudaan dan Olahraga... IV 37 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Penanaman Modal... IV 38 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah... IV 39 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil... IV 40 Tabel IV.12 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Ketenagakerjaan... IV 41 Tabel IV.13 Tabel IV.14 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Ketahanan Pangan... IV 42 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV 43 Tabel IV.15 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... IV 46 Tabel IV.16 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Perhubungan... IV 47 Tabel IV.17 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Komunikasi dan Informatika... IV 49 Tabel IV.18 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Pertanahan... IV 51 Tabel IV.19 Tabel IV.20 Tabel IV.21 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri... IV 51 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian... IV 54 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Pemberdayaan Masyarakat... IV 65 Tabel IV.22 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Sosial... IV 70 Tabel IV.23 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Kebudayaan... IV 72 Tabel IV.24 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Statistik... IV 72 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Tabel vii

7 Tabel IV.25 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Kearsipan... IV 73 Tabel IV.26 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Perpustakaan... IV 74 Tabel IV.27 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Perdagangan... IV 99 Tabel IV.28 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Industri... IV 101 Tabel IV.29 Capaian Indikator Urusan Program Urusan Pariwisata... IV 102 Tabel V.1 Kegiatan Program Bantuan Operasional Kesehatan... V 3 Tabel V.2 Kegiatan Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil... V 3 Tabel VI.1 Bentuk Kerjasama dengan Pihak Ketiga Mengenai Pemanfaatan lahan untuk kantor layanan, Sarana Pendidikan dan Ibadah... VI 12 Tabel VI.2 Jumlah KK yang Terkena Dampak Banjir di Kota Bekasi Tahun 2014 dan VI 21 Tabel VI.3 Rekapitulasi Kejadian Kebakaran Tahun VI 24 Tabel VI.4 Anggaran Penanggulangan BencanaProgram Pelayanan VI 27 dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Tahun Tabel VI.5 Anggaran Penanggulangan Bencana Program Pencegahan Dini dan Penanggulanan Bencana Alam Tahun VI 27 Tabel VI.6 Anggaran Penanggulangan Bencana Kebakaran Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Tahun VI 28 Tabel VI.7 Angka Kriminalitas Kota Bekasi... VI 30 Tabel VI.8 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Penertiban Umum... VI 31 Tabel VI.9 Jumlah Pegawai Satpol PP Berdasarkan Pendidikan Formal. VI 33 Tabel VI.10 Jumlah Pegawai Satpol PP Berdasarkan Golongan/Kepangkatan... VI 34 Tabel VI.11 Realisasi Anggaran Belanja Langsung Pada Satuan Polisi Pamong Praja Tahun VI 34 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 Daftar Tabel viii

8 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun Anggaran 2015 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah. Ruang lingkup Laporan Keterangan Pertanggungjawaban meliputi pengelolaan keuangan daerah (baik dalam pengelolaan pendapatan, belanja dan pembiayaan) yang diperuntukan dalam penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantuan, dan tugas umum pemerintahan serta gambaran realisasi pencapaian kinerja program kegiatan Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Bekasi Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang terhormat kami berharap dapat ditelaah dan diberikan tanggapan berupa saran atau masukan atas laporan pertanggungjawaban ini untuk peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan kedepannya. Pada kesempatan ini pula izinkan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat atas segala kerjasama yang harmonis dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan sehingga tercipta situasi yang cukup kondusif. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada seluruh jajaran eksekutif yang telah mencurahkan seluruh pikiran dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2015 Kata Pengantar i

9 perhatiannya dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya dengan penuh tanggungjawab. Kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Bekasi kami sampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi aktif dalam mendukung terlaksananya penyelenggaran pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, sehingga pelaksanaan penyelenggaraannya dapat berjalan dengan baik. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan memberkahi langkah-langkah serta upaya kita dalam mewujudkan Visi dan Misi Kota Bekasi untuk kebaikan dan kesejahteraan kita bersama. Aamiin. Bekasi, Maret 2016 WALIKOTA BEKASI Dr. H. RAHMAT EFFENDI Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2015 Kata Pengantar ii

10 BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH A. VISI DAN MISI 1. Visi Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagaimana telah disebutkan di dalam RPJPD Kota Bekasi tahun bahwa visi jangka panjang Kota Bekasi adalah untuk menjadi Bekasi Kota Kreatif Yang Ihsan serta memperhatikan visi dan misi Walikota dan Wakil WaliKota Bekasi periode selama masa kampanye, maka dengan ini dirumuskan Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun adalah Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan Di mana di dalam Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun tersebut terdapat tiga buah gambaran kondisi Kota Bekasi, yaitu Bekasi Maju, Bekasi Sejahtera, dan Bekasi Ihsan. Ketiga kondisi Kota Bekasi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Bekasi Maju menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana dan sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju. Bekasi Sejahtera menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, sosial dan religius sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera. Bekasi Ihsan menggambarkan situasi terpelihara dan menguatnya nilai, sikap dan perilaku untuk berbuat baik, dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tumbuh seiring dengan meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 1 -

11 Selanjutnya agar Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun dapat tercapai sesuai dengan harapan besar seluruh masyarakat Kota Bekasi, dibutuhkan serangkaian misi sebagai langkah-langkah untuk mengejawantahkan visi tersebut. 2. Misi Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah visi belumlah sempurna tanpa serangkaian misi yang berfungsi sebagai upaya dalam pewujudan visi tersebut. Sebagai sebuah cita-cita dan gambaran kondisi masa depan Kota Bekasi pada akhir periode pembangunan lima tahun ke depan, Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun haruslah didukung oleh serangkaian Misi Pembangunan Kota Bekasi tahun Untuk itu dengan melihat seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh Kota Bekasi dan dengan memperhatikan langka-langkah yang harus dilakukan untukmencapaivisi Pembangunan Kota Bekasi tahun , berikut ini adalah Misi Pembangunan Kota Bekasitahun : a. Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik; b. Membangun prasaran adan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota; c. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya; d. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif; e. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai. 3. Tujuan dan Sasaran Sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi, Pemerintah Kota Bekasi menetapkan tujuan dan sasaran untuk mencapai visi misi Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 2 -

12 a. Tujuan 1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; 2) Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga; 3) Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan; 4) Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan; 5) Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha; 6) Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara. b. Sasaran 1) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik; 2) Terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga; 3) Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan; 4) Terwujudnya pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan; 5) Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha; 6) Terwujudnya kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara. B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH 1. Strategi Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan programprogram indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused-management). Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi pembangunan Kota Bekasi selama lima tahun ke depan adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 3 -

13 a. Pertumbuhan Strategi dengan berorientasi pada pertumbuhan menekankan pada pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan modal melalui invetasi dan penyertaan modal pemerintah pada sektor-sektor strategis daerah dan peningkatan kemampuan dan kapasitas industri kecil dan menengah serta pemanfaatan potensi-potensi unggulan daerah untuk mewujudkan daya saing yang handal. b. Pemerataan Strategi pembangunan melalui prinsip pemerataan dilakukan dengan peningkatan peran serta yang sebesar-besar dari masyarakat pada proses pembangunan dan melalui rekayasa sosial yang dirancang untuk mewujudkan masyarakat Kota Bekasi yang memiliki keunggulan kompetitif. Strategi pemerataan dilakukan untuk mengurangi ketimpangan yang mungkin akan terjadi akibat pertumbuhan perekonomian yang pesat di Kota Bekasi dan untuk memberikankesempatan kepada golongan masyarakat tertentu yang memiliki keterbatasan dalam akses terhadap sumber daya pembangunan. c. Kemandirian Strategi pembangunan dengan bertopang pada kemandirian menekankan pada aspek daya saing dan keunggulan kompetitif serta keunggulan inovatif yang dimiliki oleh Kota Bekasi sebagai salah satu kota yang berada di kawasan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Indonesia sehingga pembangunan Kota Bekasi tidak lagi bergantung kepada perkembangan dari daerahdaerah lain di kawasan sekitarnya. Selain itu strategi pembangunan dengan prinsip kemandirian dilakukan untuk mewujudkan pola pembangunan kota yang teratur dan tertata rapi dengan tetap memperhatikan perencanaan tata ruang regional dan wilayah. d. Integratif, holistik dan inovatif Strategi pembangunan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sebagaimana yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya haruslah dilaksanakan secara integratif, holistik dan inovatif dengan mengaitkan seluruh sektor-sektor dan aspek-aspek dalam pembangunan termasuk pengembangan Perguruan Tinggi sebagai center of exellent sehingga memberikan dampak pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 4 -

14 hasil pembangunan yang optimal pada seluruh sisi kehidupan masyarakat Kota Bekasi. Melalui keempat strategi pembangunan diatas, diharapkan pembangunan Kota Bekasi yang dilakukan secara konsisten dapat mencapai Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi. 2. Arah Kebijakan Umum Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh rangkaian strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Keberhasilan capaian satu program mendukung atau memicu keberhasilan program lainnya. Kebijakan umum pembangunan Kota Bekasi sebagai berikut: a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha masyarakat untuk meningkatkan indeks daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi; b. Membangun iklim usaha yang kondusif dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menekan tingkat pengangguran dan membuka lapangan kerja baru.; c. Penguatan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan jumlah koperasi aktif; d. Peningkatan aksesibilitas permodalan dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir bagi UMKM serta pengembangan dan reorientasi sektor usaha UMKM kearah industri kreatif; e. Pengembangan usaha perdagangan melalui pembangunan pasar tradisional modern dan sentra industri kreatif.; f. Pengembangan pariwisata dan budaya yang berorientasi pada konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraan event wisata kreatif secara periodik dengan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemrakarsa dan pengelola event; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 5 -

15 g. Deregulasi kebijakan investasi dan pembentukan kelembagaan pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu untuk mendorong peningkatan investasi; h. Peningkatan layanan pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun untuk mendukung peningkatan pencapaian rata-rata lama sekolah dan tingkat kelululusan; i. Peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan; j. Peningkatan mitigasi bencana dan penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan; k. Peningkatan aktualisasi peran pemuda dalam pembangunan melalui pelibatan organisasi kepemudaan, prestasi olahraga, wawasan kebangsaan, serta orientasi wirausaha berbasis kreativitas; l. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender; m. Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pengendalian pertumbuhan penduduk; n. Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT; o. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase; p. Peningkatan pra sarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan Commuter Transit Parking perencanaan MRT dan perencanaan terminal induk regional; q. Pengendalian kepadatan perumahan dan permukiman melalui pengembangan hunian vertikal; r. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi ; s. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 6 -

16 pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk mencapai perolehan Adipura; t. Peningkatan sanitasi masyarakat melalui perluasan cakupan pelayanan air bersih, air limbah; u. Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi.; v. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal; w. Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan; x. Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik; y. Peningkatan ketentraman dan ketertiban melalui pengembangan wawasan kebangsaan; C. PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BEKASI 1. Prioritas Pembangunan Jangka Menegah Kota Bekasi Prioritas pembangunan daerah Kota Bekasi tahun terdiri dari 7 prioritas yang akan dilaksanakan setiap tahunnya melalui RKPD, adapun ketujuh prioritas tersebut adalah: a. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; b. Pembangunan Prasarana dan Sarana; c. Pendidikan; d. Kesehatan; e. Sosial; f. Perekonomian; Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Bencana Tabel II.1 Indikasi Program dan Keterkaitan dalam Misi dan Kebijakan Umum Pembangunan Kota Bekasi Tahun MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS 1. Menyelenggarakan tata kelola Reformasi Birokrasi 1. Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan tata kelola 1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 7 -

17 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS kepemerintahan yang baik dan Tata Kelola kepemerintahan yang baik. 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 3. Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah 4. Program Penataan Peraturan Perundangundangan 5. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur. 6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 7. Program peningkatan pelayanan perijinan 2. Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT 8. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 9. Program Penataan Administrasi Kependudukan 3. Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi 10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 8 -

18 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM 4. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal. PROGRAM PRIORITAS 11. Program Pengembangan data/informasi 12. Program Perecanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. 13. Program perencanaan pembangunan daerah. 14. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 5. Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan 15. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 2. Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota Pembangunan Prasarana dan Sarana 1. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. 2. Program rehabilitasi/pemelihara an Jalan dan Jembatan 3. Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong 4. Program pengendalian banjir 2. Peningkatan sanitasi masyarakat melalui perluasan cakupan pelayanan air bersih, air limbah 5. Program penyediaan dan pengolahan air bersih 6. Program Pembangunan Sistem Informasi dan Data Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 9 -

19 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS Base Jalan dan Jembatan. 7. Program kualitas air dan pengendalian pencemaran air 8. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas. 3. Peningkatan pra sarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan Commuter Transit Parking perencanaan MRT dan perencanaan terminal induk regiona 9. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ. 10. Program peningkatan pelayanan angkutan 11. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 12. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk mencapai perolehan Adipura. 13. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 14. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 15. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. 16. Program Peningkatan Pengendalian Polusi. 17. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

20 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS 18. Program pengelolaan areal pemakaman. 5. Pengendalian kepadatan perumahan dan permukiman melalui pengembangan hunian vertikal 6. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi Program Pengembangan Perumahan. 20. Program Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah 21. Program Perencanaan Tata Ruang. 22. Program Pemanfaatan Ruang. 23. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 3. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya 1. Pendidikan 1. Peningkatan layanan pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun untuk mendukung peningkatan pencapaian ratarata lama sekolah dan tingkat kelululusan 39. Program Wajib Belajar 12 tahun 40. Program Pendidikan Anak Usia Dini 41. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah 42. Program Pendidikan Non Formal. 43. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2. Kesehatan 2. Peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan 44. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 45. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 46. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

21 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan PROGRAM PRIORITAS 47. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 48. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. 49. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. 50. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya. 51. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata. 52. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya 3. Sosial 3. Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pengendalian pertumbuhan penduduk 4. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak untuk mendukung pencapaian 53. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 54 Program Keluarga Berencana. 55. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan. 56. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

22 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM kesetaraan gender PROGRAM PRIORITAS 5. Pengembangan pariwisata dan budaya yang berorientasi pada konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraan event wisata kreatif secara periodik dengan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemrakarsa dan pengelola event 57. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. 58. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 6. Peningkatan aktualisasi peran pemuda dalam pembangunan melalui pelibatan organisasi kepemudaan, prestasi olahraga, wawasan kebangsaan, serta orientasi wirausaha berbasis kreativitas 59. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. 60. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. 61. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga. 4. Meningkatkan perekonomian melalui pengembanga n usaha kecil mikro, kecil, dan menengah, peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan pekerjaan Perekonomian 1. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha masyarakat untuk meningkatkan indeks daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi 2. Pengembangan usaha perdagangan melalui pembangunan pasar tradisional modern dan sentra industri 62. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan. 63. Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah 64. Program Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar. 65. Program Pengembangan Industri Kecil dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

23 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM kreatif PROGRAM PRIORITAS Menengah. 66. Program Pengembangan sentra-sentra perdagangan 3. Peningkatan aksesibilitas permodalan dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir bagi UMKM serta pengembangan dan reorientasi sektor usaha UMKM kearah industri kreatif 67. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 68. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 4. Penguatan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan jumlah koperasi aktif 5. Deregulasi kebijakan investasi dan pembentukan kelembagaan pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu untuk mendorong peningkatan investasi 69. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 70. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 6. Membangun iklim usaha yang kondusif dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menekan tingkat pengangguran dan membuka lapangan kerja baru 71. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 5. Mewujudkan kehidupan masyarakat Keamanan, 1. Peningkatan ketentraman dan ketertiban melalui 72. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

24 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS yang aman, tertib, tenteram dan damai Ketertibandan Penanggulangan Bencana pengembangan wawasan kebangsaan. kriminal. 73. Program pengembangan wawasan kebangsaan. 2. Peningkatan mitigasi bencana dan penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan 74. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 75. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 2. Program Strategis Pembangunan Tahun 2015 Strategi perencanaan pembangunan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif,strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat dapat dilakukan dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas Pemerintahan, sistem manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi. Penerapan strategi pembangunan nasional bertujuan menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, atau growth with equity dengan mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan sesuai dengan fokus pembangunan nasional yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job serta pro-environment. Berdasarkan uraian diatas serta memperhatikan tantangan pembangunan, evaluasi capaian target kinerja RPJMD dan prediksi kondisi sosial, ekonomi, politik serta kemasyarakatan yang berkembang, maka progam strategis pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

25 Tabel II.2 Program Strategis Pembangunan Tahun 2015 NO PROGRAM STRATEGIS PROGAM PRIORITAS 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pembangunan Prasarana dan Sarana 1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh 3. Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah 4. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 5. Program penataan administrasi kependudukan 6. Program pengembangan data/informasi 7. Program perencanaan pembangunan daerah. 1. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 2. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3. Program pengendalian banjir 4. Program kualitas air dan pengendalian pencemaran air 5. Program peningkatan pelayanan angkutan 6. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 7. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 8. Program pengembangan perumahan. 9. Program pengembangan rumah susun huni dan rumah susun sewa bagi masyarakat berpenghasilan rendah 10. Program perencanaan tata ruang. 11. Program pemanfaatan ruang. 12. Program pengendalian pemanfaatan ruang 3 Pendidikan 1. Program wajib belajar 12 tahun 2. Program peningkatan kualitas pendidikan menengah 3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

26 NO PROGRAM STRATEGIS PROGAM PRIORITAS 4 Kesehatan 1. Program upaya kesehatan masyarakat. 2. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin. 3. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. 4. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata. 5. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya 5 Sosial 1. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial. 2. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan anak dan perempuan. 3. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga. 6 Perekonomian 1. Program peningkatan kapasitas ekspor daerah 2. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah 3. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 4. Program peningkatan kesempatan kerja. 7 Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Bencana 1. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal. 2. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

27 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah sebagai upaya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik (Clean and Good Government), guna terwujudnya pelaksanaan Otonomi Daerah. Pedoman penyusunan, kewajiban, serta tata cara penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun 2015 disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Provinsi Jawa Barat sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan otonomi daerah yang terjabarkan dalam pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan. Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah : 1. Undang - Undang Nomor 09 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi; 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 6. Undang - undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 1

28 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 01 Tahun 2003 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bekasi Tahun ; 11. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 4 Seri A); 12. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bekasi Tahun B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis; Batas Administrasi Daerah; Luas Wilayah; Topografis; dan Jumlah Bangunan Rumah Secara Geografis Kota Bekasi terletak di bagian utara Provinsi Jawa Barat antara 106 o 55 Bujur Timur dan 6 o 7 o - 6 o 15 o Lintang Selatan, memiliki luas wilayah ha, dengan batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi - Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok - Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta - Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi Kondisi Topografi relatif datar dengan kemiringan lahan 0-3 dan ketinggian tanah antara 19 m di atas permukaan air laut. Kondisi tanah sebagian besar berupa aluvial yang merupakan endapan pantai di bagian utara kota dan tanah liat serta vulkanik di bagian selatan kota. Suhu udara Kota Bekasi cukup tinggi antara 24-33º C karena terletak di dataran rendah. Kota Bekasi relatif tidak memiliki sumber daya alam. Upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan mengendalikan secara proporsional potensi sumber daya yang ada seperti sumber daya air, baik Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 2

29 air permukaan maupun air bawah tanah. Disamping itu dalam rangka keseimbangan lingkungan hidup diupayakan pemanfaatan dan pemeliharaan lahan - lahan terbuka untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru - paru kota. Kota Bekasi secara administrasi terbagi kedalam 12 Wilayah Kecamatan dan 56 Kelurahan. Kecamatan Mustika Jaya sebagai wilayah terluas (24,73 km 2 ), sedangkan Kecamatan Bekasi Timur sebagai wilayah terkecil (13,49 km 2 ). Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota, Kota Bekasi menjadi mitra Ibu Kota. Hal ini berpegaruh dalam penggunaan lahan yang terdapat di Kota Bekasi. Sebagian besar lahan di Kota Bekasi digunakan untuk tempat tinggal dan usaha. Luas lahan pertanian di Kota Bekasi semakain berkurang sehingga sektor pertanian di Kota Bekasi tidak memperlihatkan kemajuannya. Luas lahan di Kota Bekasi yang diperuntukkan untuk lahan sawah hanya 2,33 persen dari luas Kota Bekasi, yaitu 491 Ha. Selebihnya merupakan lahan kering yang digunakan untuk bangunan dan halaman ( Ha), Kebun (4.285 Ha) dan sedikit yang digunakan untuk kolam (69 Ha). Kondisi fisik dasar Kota Bekasi secara umum tergolong ideal untuk pengembangan berbagai kegiatan perkotaan. Parameter yang dijadikan acuan adalah : a. Kondisi topografi kawasan yang relatif datar sehingga memungkinkan pemanfaatan lahan kawasan secara optimal. b. Kondisi geologi, memungkinkan optimalisasi daya dukung lahan, sehingga memberikan peluang untuk pengembangan berbagai kegiatan pembangunan fisik. c. Kondisi hidrologi, ditunjang oleh keberadaan sungai/kali dan beberapa saluran irigasi sehingga memungkinkan aliran air permukaan (run off) diintegrasikan dengan jaringan drainase. d. Kondisi iklim relatif tidak berpengaruh negatif terhadap pengembangan berbagai kegiatan perkotaan. e. Komposisi pemanfaatan lahan diarahkan sebagai kawasan perkotaan (urban area). Jumlah bangunan rumah tempat tinggal yang ada di wilayah Kota Bekasi dapat dilihat pada tabel berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 3

30 Tabel I.1 Jumlah Bangunan Rumah No. Kecamatan Jumlah Rumah 1 Bekasi Timur Bekasi Barat Bekasi Utara Bekasi Selatan Rawalumbu Medan Satria Bantar Gebang Pondok Gede Jatiasih Jatisampurna Mustikajaya Pondok Melati JUMLAH Sumber : Kecamatan, Gambaran Umum Demografis a. Penduduk Pertambahan dan pertumbuhan penduduk baik secara alami maupun migrasi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kota. Cepat lambatnya perkembangan dan pertumbuhan suatu kota pada umumnya ditentukan berdasarkan kecepatan pertumbuhan penduduknya. Namun harus diakui secara empirik pertambahan penduduk kota terutama dari arus pendatang menimbulkan permasalahan baru yang cukup kompleks baik fisik maupun non fisik, terutama bagi kota yang tidak mempunyai daya dukung terhadap pertambahan penduduk. Fungsi Kota Bekasi sebagai wilayah penyangga pada awalnya yang kemudian bergeser menjadi mitra Ibu Kota Negara, sebagai pusat pemerintahan, bisnis dan perdagangan, serta kegiatan jasa dan usaha lainnya menjadi daya tarik bagi pendatang untuk mencari kerja maupun bertempat tinggal, sehingga memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 4

31 Kota Bekasi tergolong sebagai wilayah yang padat penduduknya. Pada tahun 2010 Jumlah Penduduk Kota Bekasi jiwa, Sampai dengan tahun 2015 jumlah penduduk Kota Bekasi telah mencapai Dengan demikian, selama kurun waktu 5 tahun pertumbuhan penduduk Kota Bekasi mencapai 14,39 persen. Tabel dibawah ini menunjukkan persebaran penduduk di Kota Bekasi berdasarkan jenis kelamin. Tabel 1.2 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015 NO NAMA KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 BEKASI TIMUR BEKASI BARAT BEKASI UTARA BEKASI SELATAN RAWALUMBU MEDAN SATRIA BANTARGEBANG PONDOK GEDE JATIASIH JATISAMPURNA MUSTIKA JAYA PONDOK MELATI TOTAL Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2015 Berdasarkan hasil data diatas terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Bekasi tahun 2015 tercatat sebesar jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak jiwa, dan penduduk perempuan sebanyak jiwa. Persebaran penduduk di Kota Bekasi pada Tahun 2015, Kecamatan Bekasi Utara merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak sebesar jiwa (13,46) sementara Kecamatan Bantargebang merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit yaitu jiwa (4,04). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 5

32 Tabel I.3 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2015 NO NAMA KECAMATAN 0-4 Thn 5-9 Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn > 74 Thn JUMLAH 1 BEKASI TIMUR BEKASI BARAT BEKASI UTARA BEKASI SELATAN RAWALUMBU MEDAN SATRIA BANTARGEBANG PONDOK GEDE JATIASIH JATISAMPURNA MUSTIKA JAYA PONDOK MELATI T O T A L Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2015 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 6

33 NO Tabel I.4 Jumlah Penduduk Menurut Status Pekerjaan Tahun 2015 NAMA KECAMATAN BEKERJA TIDAK BEKERJA JUMLAH 1 BEKASI TIMUR BEKASI BARAT BEKASI UTARA BEKASI SELATAN RAWALUMBU MEDAN SATRIA BANTARGEBANG PONDOK GEDE JATIASIH JATISAMPURNA MUSTIKA JAYA PONDOK MELATI T O T A L Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2015 Penduduk Kota Bekasi juga diklasifikasikan berdasarkan status pendidikan mulai dari belum sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, tamat D.II, tamat, D.III, tamat S.1, tamat S.2, dan tamat S.3, sebagaimana ditujunjukkan pada tabel 1.5 dibawah ini. Table I.5 Jumlah Penduduk Menurut Status Pendidikan Tahun 2015 KECAMATAN BELUM SEKOLAH TIDAK TAMAT SD TAMAT SD TAMAT SLTP TAMAT SLTA TAMAT DIPLOMA II TAMAT DIPLOMA III TAMAT STRATA 1 TAMAT STRATA 2 TAMAT STRATA 3 BEKASI TIMUR BEKASI BARAT BEKASI UTARA BEKASI SELATAN RAWALUMBU MEDAN SATRIA BANTARGEBANG PONDOKGEDE JATIASIH JATISAMPURNA MUSTIKA JAYA PONDOK MELATI J U M L A H Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2015 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 7

34 b. Ketenagakerjaan Berdasarkan data statistik pada tahun 2011 penduduk angkatan kerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-iaki (66,06) dan perempuan (33,94). Sedangkan yang bekerja berjumlah jiwa (89,50), terdiri atas laki-iaki (66,07) dan perempuan (33,93). Dari penjelasan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja berjumlah jiwa (10,51). Berdasarkan data statistik pada tahun 2012 penduduk angkatan kerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-iaki (79,35) dan perempuan (41,59). Sedangkan yang bekerja berjumlah jiwa (91,25), terdiri atas laki-iaki (90,60) dan perempuan (92,51). Dari penjelasan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja berjumlah 45,535 jiwa (8,75). Berdasarkan data statistik pada tahun 2013 penduduk angkatan kerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-iaki (91,98) dan perempuan (87,40). Sedangkan yang bekerja berjumlah jiwa (90,41), terdiri atas laki-iaki (91,98) dan perempuan (87,40). Dari penjelasan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja berjumlah jiwa (9,59) Berdasarkan data statistik pada tahun 2014 penduduk angkatan kerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-iaki (65,20) dan perempuan (34,80). Sedangkan yang bekerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-iaki (66,18) dan perempuan (33,82). Dari penjelasan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja berjumlah jiwa (9,35) Berdasarkan data statistik pada Tahun 2015 penduduk angkatan kerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-laki (77,79) dan perempuan (38,57). Sedangkan yang bekerja berjumlah jiwa, terdiri atas laki-laki (89,78) dan perempuan (92,38). Dari penjelasan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja berjumlah jiwa (9,36). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 8

35 Tahun Jumlah Tabel I.6 Perkembangan Angkatan Kerja Tahun 2011 s.d 2015 Angkatan Kerja Penduduk Bekerja Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,38 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota, 2015 Tabel I.7 Perkembangan Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha NO SEKTOR TAHUN Industri Pengolahan Perdagangan Besar, Eceran serta Rumah Makan dan Hotel Keuangan, Asuransi Usaha Persewaan Bangunan dan Tanah serta Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan Sosial dan Perorangan Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota, Berhasil atau tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh kesesuaian penempatan seseorang sesuai dengan keahlian dan tingkat pendidikannya. Semakin sesuai antara pekerjaan dengan tingkat pendidikan maka akan semakin baik hasil suatu pekerjaan. Tingkat serapan tenaga kerja yang paling baik setiap Tahunnya adalah SMA Kejuruan. Namun pada umumnya Data statistik menunjukkan terjadi fluktuatif tingkat serapan tenaga kerja yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya yang tergambar selama Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015, sebagaimana gambar dan tabel dibawah ini : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 9

36 Tabel I.8 Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar dan Penempatannya Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2010 s.d Tahun 2015 Pendidikan yang Ditamatkan Pencari Kerja Terdaftar Penempatan Tenaga Kerja Pencari Kerja Terdaftar Penempatan Tenaga Kerja Pencari Kerja Terdaftar Penempatan Tenaga Kerja Pencari Kerja Terdaftar Penempatan Tenaga Kerja Pencari Kerja Terdaftar Penempatan Tenaga Kerja Pencari Kerja Terdaftar Penempatan Tenaga Kerja Tidak lulus Sekolah SD SMP Sederajat SMP Kejuruan SLTA Umum SLTA Kejuruan Akademi Perguruan Tinggi Jumlah Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota, 2015 Sampai saat ini jumlah lowongan kerja lebih rendah dari jumlah pengangguran yang ada, ditambah lagi karena tidak dapat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan pekerjaan atau jabatan yang ada. Berdasarkan Buku Data Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, dari Tahun ke Tahun terdapat beberapa faktor kendala yang dapat menyebabkan pengangguran di Kota Bekasi antara lain : 1) Kelulusan SLTA yang sederajat banyak yang tidak dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dikarenakan memerlukan biaya besar; 2) Penempatan tenaga kerja di sektor formal terbatas; 3) Pencari kerja untuk dapat mengisi lowongan pekerjaan sesuai yang dibutuhkan, tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan; 4) Keterampilan yang dimiliki pencari, kualitas dan pendidikan yang masih rendah; 5) Jumlah pencari kerja dibanding dengan kesempatan kerja yang tersedia tidak seimbang. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran di Kota Bekasi antara lain : 1) Peningkatan keterampilan kerja para pencari kerja; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 10

37 2) Peningkatan pelayanan penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri baik melalui program Antar Kerja Lokal (AKL) dan Antar Kerja Antar Daerah (AKAD); 3) Peningkatan pelayanan penempatan tenaga kerja luar negeri; 4) Pengembangan dan perluasan lapangan kerja sektor informal/usaha mandiri melalui pengembangan dan pemberian fasilitas yang mendorong sistem kewirausahaan; 5) Perpindahan penduduk melalui program transmigrasi; 6) Melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dikelola oleh satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Di Kota Bekasi sampai saat ini BKK yang terdaftar berjumlah 36 (tiga puluh enam) BKK; 7) Mengadakan Job Fair (bursa kerja) Untuk meningkatkan dan mengembangkan tenaga kerja, disamping pendidikan formal yang harus ditempuh perlu adanya sarana dan prasarana pelatihan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan praktis. Berikut jumlah lembaga pelatihan yang dikelola/dimiliki pemerintah dan swasta yang ada di Kota Bekasi, antara lain: 2 Balai Latihan Keterampilan Kerja milik Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Kota Bekasi, sedangkan yang dikelola atau dimiliki swasta terdiri dari 65 PJTKI (31 PJTKI yang berkantor pusat di Kota Bekasi dan 34 Penampungan) dan 102 LPK serta 54 BLKLN. c. Pendidikan Kontribusi capaian indeks pendidikan terhadap IPM Kota Bekasi telah mencapai 90 persen dengan demikian pada gilirannya Indeks Pendidikan Kota Bekasi yang cukup tinggi tersebut, telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pencapaian indeks pendidikan Jawa Barat, yang berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi jawa Barat. Besarnya indeks pendidikan ditentukan oleh keberhasilan berbagai program dan indikatornya yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Kota Bekasi antara lain : 1) Pendidikan Usia Dini (PAUD) dari target yang diharapkan sebesar 44 dari jumlah penduduk usia 4-6 Tahun sebanyak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 11

38 orang, realisasi jumlah peserta didik PAUD terdapat anak peserta didik PAUD, dengan persentase sebesar 76,15 dari data tersebut terdapat kenaikan yang signifikan terhadap peserta didik PAUD sebesar 32,11 dari target pencapaian program sasaran, sehingga rencana tingkat capaian sebesar 44 tercapai. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat bekerjasama dengan PKK membuka program PAUD. 2) Penduduk yang berusia >15melek huruf (tidak buta aksara) untuk dari target yang diharapkan sebesar 100 dari jumlah penduduk usia > 15 Tahun keatas sebanyak penduduk, terealisasi penduduk yang melek huruf usia > 15 Tahun keatas bisa baca tulis sebanyak penduduk dengan persentase sebesar 99,99, sehingga pencapaian kinerja sebesar 100 tercapai. 3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A dari target yang diharapkan sebesar 99,99 dari jumlah penduduk usia 7-12 Tahun yakni sebanyak orang terdapat penduduk yang bersekolah di jenjang pendidikan SD sederajat dengan persentase sebesar sehingga pencapaian rencana tingkat capaian kinerja sebesar 99,99 tercapai. Selisih pencapaian ke 100 sebesar 0,01 hal ini masih adanya orang tua memberdayakan anak untuk mencari nafkah.solusinya adalah Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Kelurahan melalui RT dan RW dalam rangka mendorong orang tua murid untuk meyekolahkan anaknya. 4) Angka Partisipasi kasar (APK) SD/MI paket A dari target yang diharapkan sebesar 114,12 dari jumlah penduduk usia 7-12 Tahun yakni sebanyak orang,sedangkan data jumlah siswa sebanyak orang sehingga APK SD/MI sebesar 121,88 Dengan demikian antara target yang ingin dicapai sebesar 114,12 dengan realisasi terdapat selisih sebesar 7,76. Sehingga dapat melebihi dari target yang telah ditetapkan. 5) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B target yang diharapkan sebesar 92.Jumlah penduduk usia tahun yakni sebanyak orang, sedangkan jumlah siswa usia tahun berjumlah , maka APM SMP/MTs/Paket B sebesar 91,61, sehingga capaian kinerja yang ditargetkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 12

39 sebesar 92 tidak tercapai.terdapat selisih antara target dengan realisasi capaian sebesar0,39.ketidak tercapaian ini disebabkan jumlah penduduk usia tahun bertambahtetapi bersekolah diluar kota Bekasi. 6) Angka Partisipasi kasar (APK) SMP/MTS/Paket B dari target yang diharapkan sebesar 93,94.Jumlah penduduk usia tahun yakni sebanyak 157,387 orang, sedangkan jumlah siswa usia tahun berjumlah , maka APK SMP/MTS/Paket B sebesar sehingga capaian kinerja yang ditargetkan sebesar 93,94 tidak tercapai. Terdapat selisih antara target dengan realisasi capaian sebesar1.40. Ketidak tercapaian ini disebabkan jumlah penduduk usia tahun bertambah, sementara siswa yang bersekolah di Bekasiberusia dibawah atau di atas usia Tahun. 7) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C target yang diharapkan sebesar 72,89.Jumlah penduduk usia tahun yakni sebanyak orang,sedangkan jumlah siswa usia tahun berjumlah ,maka APM SMA/MA/Paket C sebesar 90.30, sehingga capaian kinerja yang ditargetkan sebesar 72.89dapat melebihi target yang ditetapkan sebesar 17,41 hal ini dikarenakan digulirkannya program wajib belajar 12 tahun sejak tahun ) Angka Partisipasi kasar (APK) SMA/SMK/MA paket C target yang diharapkan sebesar 74,18. Jumlah penduduk usia tahun yakni sebanyak orang,sedangkan jumlah siswa berjumlah , maka APKSMA/MA/Paket C sebesar 92,14, sehingga capaian kinerja yang ditargetkan sebesar 74,18 dapat melebihi target yang ditetapkan sebesar 17,96 hal ini dikarenakan digulirkannya program wajib belajar 12 tahun sejak tahun ) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI yang di targetkan sebesar 0,11 dari jumlah siswa SD/MI sebanyak siswa, masih terdapat siswa SD/MI sebanyak 15siswa yang putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan persentase sebesar 0,005, sehingga target kinerja yang ditetapkan sebesar0,11dapat tercapai. Angka putus sekolah masih terjadi di sekolah, hal ini dikarenakan masih ada sebagian orang tua Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 13

40 memandang pendidikan tidak begitu penting, dari pada sekolah lebih baik membantu orang tua mencari nafkah. Solusi mengurangi angka putus sekolah antara lain Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan kelurahan melalui RT dan RW dalam upaya mendorong orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. 10) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs yang ditargetkan sebesar 0,12 dari jumlah siswa SMP/MTs sebanyak siswa, masih terdapat siswa SMP/MTs sebanyak 11 siswa yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidik ke jenjang berikutnya dengan persentase sebesar 0,009, sehingga target kinerja yang ditetapkan sebesar 0,12 dapat tercapai.hal ini disebabkan berhasilnya program Perluasan Akses dan Mutu Layanan Pendidikan ditambah dengan lahirnya kebijakan sekolah bebas biaya melalui program wajib belajar 12 tahun. 11) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA yang ditargetkan sebesar 0,44 dari jumlah siswa SMA/MA/SMK sebanyak siswa, masih terdapat siswa SMA/MA/SMK sebanyak 35 siswa yang putus sekolah dengan persentase sebesar 0,04, sehingga target kinerja yang ditetapkan sebesar 0,44 dapat tercapai. Hal ini disebabkan digulirkannya subsidi pendidikan khususnya untuk SMA/MA/SMKNegeri berupa beasiswa untuk siswa berprestasi dan siswa tidak mampu. 12) Kelulusan (AL) SD/MI yang ditargetkan sebesar 100 dari jumlah siswa kelas VI SD sebanyak siswa, terdapat siswa kelas VI SD yang berhasil lulus dengan persentase sebesar 100 sehingga target kinerja yang ditetapkan sebesar 100 dapattercapai. Hal ini disebabkan standarkelulusan sekolah dasar diserahkan ke sekolah masing-masing dan juga dikarenakan program Wajib BelajarPendidikan Dasar 9 Tahun. 13) Angka kelulusan (AL) SMP/MTs yang ditargetkan sebesar 100, dari jumlah siswa kelas IX SMP/MTs sebanyak siswa, terdapat siswa kelas IX SMP/MTsyang berhasil lulus dengan persentase sebesar 100, sehingga target kinerja yang ditetapkan sebesar 100 dapat tercapai. Hal ini karena pelaksanaan ujian nasional dilakukan dengan komposisi nilai sekolah diakomodir sebesar 40 sebagai indikator kelulusan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 14

41 14) Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA yangditargetkan yang sebesar 100, dari jumlah siswa kelas XII SMA/SMK/MA sebanyak siswa, terdapat siswa kelas XII SMA/MA/SMK yang berhasil lulus dengan persentase sebesar 100 sehingga target kinerja yang ditetapkan sebesar 100 dapat tercapai. Hal ini karena pelaksanaan ujian nasional dilakukan dengan komposisi nilai sekolah diakomodir sebesar 40 sebagai indikator kelulusan. 15) Angka Melanjutkan (AM) dari SD ke SMP yang ditargetkan sebesar 93,66yang terealisasi sebesar 80,32. Hal tersebut disebabkan karena dari jumlah lulusan SDsebanyak siswa, sementara jumlah siswa SMP kelas 1 sebanyak siswa, ada siswa lulusan SD melanjutkan ke jenjang MTs atau tidak melanjutkan sekolah di Kota Bekasi, hal tersebut kemungkinan siswa tersebut sekolah di luar Kota Bekasi atau mengikuti orang tua pindah keluar kota atau bahkan tidak melanjutkan sekolah. 16) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP ke SMA/SMK target yang ditetapkankan sebesar 92,18 dari jumlah Siswa lulusan SMPsebanyak siswa, jumlah siswa baru kelas 1 SMA/SMK sebanyak dengan persentase sebesar 94,30 sehingga pencapaian target kinerja sebesar 92,18tercapai.Selisih jumlah siswa sebanyak 1744 siswa kemungkinan melanjutkan ke jenjang MA atau bersekolah diluar Kota Bekasi atau mengikuti orang tua pindah keluar Kota atau bahkan tidak melanjutkan sekolah. 17) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV target yang ditetapkan sebesar 88,72 dari jumlah guru yang ada berkualifikasi S1/DIV. Dari jumlah guru SD/MI/SMP/MTS,SMA/MA/SMK yang ada sebanyak orang yang memenuhi kualifikasi pendidikan S1/D-IVke atas sebanyak orang atau 88,72, sehingga target capaian kinerja sebesar 70 tercapai. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan seluruh guru harus memiliki Sertifikasi, dimana kualifikasi pendidikan S1/DIV merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan dan pembangunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 15

42 khususnya di bidang pendidikan dibawah koordinasi Kementererian Agama dengan indikator kinerja jumlah Lembaga Pendidikan/madrasah dengan target capaian sebanyak 210 madrasah. Realisasi capaian kinerja yang dicapai sebanyak 231 Madrasah dengan rincian : MI= 133 sekolah ; MTs= 73 sekolah ; MA=25 sekolah, dengan demikian capaian target kinerja sebesar 210 madrasah dapat tercapai, bahkan melebihi target yang ditetapkan sebesar 21 sekolah. (Berdasarkan data Kemenag Kota Bekasi) Tabel I.9 Capaian Kinerja APM dan APK berdasarkan tingkat pendidikan Di Tahun No I II III Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar APM ,99 APK ,88 SMP APM ,14 91,61 APK ,91 92,54 SLTA APM ,18 90,30 APK ,36 92,14 Beberapa hal yang dikaji berkaitan dengan APK dan APM pada tabel diatas terlihat di tingkat SMP periode terdapat capaian kinerja menurun dibandingkan tahun 2013, ini di sebabkan di ditahun 2014 kurangnya ruang kelas untuk SMP sehingga menyebabkan tuntutan jumlah siswa sekolah tingkat SMP tidak dapat tertampung di SMP seluruhnya di kota Bekasi. Hal ini menyebabkan siswa usia tahun yang tidak dapat bersekolah di Kota Bekasi terutama yang tinggal di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta (contoh Kecamatan Bekasi Barat dan Kecamatan Pondok Gede) lebih memilih untuk bersekolah di DKI Jakarta daripada di Kota Bekasi. Namun ketersediaan ruang kelas telah tertangani sehingga capaian APM dan APK SMP meningkat di tahun 2015 Tingkat Partisipasi Pendidikan di semua jenjang baik tingkat SD, SMA, dan SMK terlihat adanya capaian kinerja yang capaiannya sama dan capaian kinerja yang meningkat (SMA/SMK Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 16

43 sederajat) hal dikarenakan sejak tahun 2014 telah dimulainya wajib belajar pendidikan 12 tahun. Perkembangan sekolah, siswa, dan guru di semua jenjang pendidikan di Kota Bekasi selama tahun , dapat terlihat pada tabel di bawah ini. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 17

44 JENJANG TABEL I.10 DATA JUMLAH PELAJAR JUMLAH SISWA 2012 PENDUDUK JUMLAH SISWA 2013 PENDUDUK JUMLAH SISWA 2014 PENDUDUK NO JENJANG NO JENJANG NEGERI SWASTA TOTAL USIA 2-6 NEGERI SWASTA TOTAL USIA 2-6 NEGERI SWASTA TOTAL USIA 4-6 PAUD PAUD PAUD TK TK TK RA RA RA TPQ TPQ TPQ TKQ TKQ TKQ USIA USIA USIA 7-12 SD SD SD MI MI MI PAKET A 170 PAKET A PAKET A USIA USIA USIA SMP SMP SMP MTS MTS MTS PAKET B 845 PAKET B PAKET B USIA USIA USIA SMA SMA SMA SMK SMK SMK MA MA MA PAKET C PAKET C PAKET C TOTAL KESELURUHAN Dinas Pendidikan Kota Bekasi Tahun 2015 TOTAL KESELURUHAN TOTAL KESELURUHAN Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 18

45 Dari data tabel di atas Data jumlah siswa Paud tahun selalu menurun dari tahun 2013 sampai dengan 2015 hal ini disebabkan berpengaruhnya penuruan jumlah penduduk. Tahun 2013 jumlah penduduk jiwa, sedangkan sampai di tahun 2015 jumlah penduduk jiwa. Dengan demikian dalam kurun waktu 2013 sampai dengan 2015 terjadi penurunan jumlah penduduk di Kota Bekasi sebesar jiwa. Penurunan jumlah penduduk dimungkinkan karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB). jumlah penurunan penduduk kota bekasi sekitar 8,04. Meningkatnya jumlah siswa SD sederajat, SMP sederajat dan SMA/SMK sederajat ditahun 2014 dan 2015 mencerminkan peningkatan minat siswa bersekolah di Kota Bekasi. Tabel I.11 Perkembangan Jumlah Guru Tahun Status Sekolah No Jenjang Negeri Swasta TK SD SLB SMP SMA SMK Total Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2015 Secara umum total jumlah guru dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan Visi Kota Bekasi yang ingin menjadikan Kota Bekasi sebagai Kota yang maju melalui pendidikan yang salah satunya dalam dicapai dengan meningkatkankan sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan kuantitas dan kualitas guru dan tenaga pendidik lainnya. Kualitas guru dapat dilihat dari kualifikasi pendidikan yang telah dilaluinya. Berikut data rekapitulasi guru PNS di Kota Bekasi berdasarkan pendidikan dan golongan tahun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 19

46 No Golongan 1 IA 4 Tabel I.12 Rekapitulasi Guru PNS di Kota Bekasi Berdasarkan Pendidikan dan Golongan Tahun Kualifikasi Pendidikan <=SMA D1 D2 D3 S1 S2 S IB IC 10 4 ID 5 5 IIA IIB IIC IID IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB IVC IVD 17 IVE 1 18 NON PNS CPNS II A CPNS II B CPNS II C 1 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 20

47 Kualifikasi Pendidikan No Golongan <=SMA D1 D2 D3 S1 S2 S CPNSIII A Total Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bekasi, 2015 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 21

48 d. Kesehatan 1) Kondisi Kesehatan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 dijelaskan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang: a) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; b) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; c) Hidup dalam lingkungan sehat; dan d) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) puskesmas. Kondisi tertentu tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Kota Bekasi dilakukan antara lain melalui pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas. Program dan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas diantaranya: program promosi kesehatan, pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, kesehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, pelayanan gizi masyarakat dan pengobatan yang dilakukan di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas. Kota Bekasi memiliki 31 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas, dimana sepuluh diantaranya merupakan UPTD Puskesmas dengan tempat perawatan dan mampu PONED, yaitu UPTD Puskesmas Pejuang, Kaliabang Tengah, Teluk Pucung, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 22

49 Karang Kitri, Bojong Rawa Lumbu, Pondok Gede, Jati Sampurna, Bantargebang, Mustika Jaya, dan Pekayon Jaya. Jumlah tersebut belum mengalami penambahan dari tahun sebelumnya. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) yang dilaksanakan Puskesmas merupakan upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun Puskesmas PONED bertujuan mendekatkan akses masyarakat kepada pelayanan kegawat daruratan obstetri dan neonatal dasar. Pengembangan UPTD Puskesmas juga dilakukan dengan meningkatkan kemampuan Puskesmas biasa menjadi Puskesmas persalinan normal, antara lain UPTD Puskesmas Duren Jaya, Marga mulya, Marga Jaya, Kranji, Jaka Mulya, Jati Warna, dan Jati Luhur. Dengan demikian hingga tahun 2015 di Kota Bekasi terdapat 10 UPTD Puskesmas DTP mampu PONED, 7 UPTD Puskesmas persalinan normal, dan 14 UPTD Puskesmas biasa. Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Akreditasi bertujuan untuk: a) Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien; b) Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai institusi; dan c) Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat. Dengan demikian Akreditasi Puskesmas menjadi perhatian penting seiring dengan pengembangan status UPTD Puskesmas. Sampai dengan saat ini yang telah dilakukan akreditasi program puskesmas di 7 UPTD Puskesmas antara lain: UPTD Puskesmas Seroja, Jati Asih, Kali Abang Tengah, Bantargebang, dan Jati Warna, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 23

50 serta UPTD Puskesmas Teluk Pucung dan Rawa Tembaga. Selanjutnya akreditasi program ini akan ditingkatkan menjadi akreditasi puskesmas sesuai Permenkes Nomor 46 Tahun Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, sejak tahun 2008 kebijakan pelayanan kesehatan dasar gratis di UPTD Puskesmas terus ditingkatkan. Penerima Bantuan Iuran adalah masyarakat yang mendapatkan Jamkesmas. Pada tahun 2015 di Kota Bekasi terdapat Penerima Bantuan Iuran sebanyak jiwa. Dan bagi masyarakat miskin yang tidak mendapatkan Jamkesmas, Pemerintah Daerah telah memberikan jaminan kesehatan dengan Kartu Sehat. Dari hasil pendataan ulang oleh pihak Kelurahan pada tahun 2015 jumlah penerima Kartu Sehat meningkat menjadi jiwa, dari jumlah tahun 2014 sebanyak jiwa. Untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas, salah satu indikator yang digunakan yaitu rasio Puskesmas per penduduk. Idealnya 1 (satu) Puskesmas melayani penduduk. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk sebesar jiwa, idealnya ada 91 puskesmas atau minimal 1 puskesmas di tiap 1 kelurahan, sehingga perlu penambahan sebanyak 60 puskesmas atau minimal 25 puskesmas di Kota Bekasi. Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu berfungsi untuk membantu masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan dasar. Tahun 2015 terdapat 24 Puskesmas Pembantu (Pustu), ditambah 1 UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah, 1 UPTD Pengawasan Obat dan Makanan dan 1 UPTD Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Farmasi. Selain fasilitas kesehatan milik Pemerintah ada pula fasilitas kesehatan milik swasta seperti rumah sakit swasta, klinik dan rumah sakit bersalin, laboratorium kesehatan swasta, rumah bersalin dan lain-lain. Hal ini ditunjukkan pada tabel berikut. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 24

51 Tabel I. 13 Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Bekasi Tahun No. Uraian TAHUN Puskesmas Puskesmas Pembantu Gudang Obat Posyandu RumahSakit Balai Pengobatan/ Klinik dan Rumah Bersalin Apotek Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2015 Jumlah rumah sakit yang ada di Kota Bekasi sebanyak 38 rumah sakit. Dari 38 rumah sakit tersebut, terdapat 6 rumah sakit umum dengan tipe B (termasuk RSUD), 13 rumah sakit umum dengan tipe C, dan 12 rumah sakit dengan tipe D. Selain itu terdapat 5 rumah sakit ibu dan anak, 1 rumah sakit bersalin, dan 1 rumah sakit rehabilitasi medik. Pada tahun 2015 terdapat penambahan satu rumah sakit tipe D, RS Cikunir. Dengan sarana dan prasarana serta program yang terintegrasi untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan dapat meminimalisir masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan juga ditentukan salah satunya oleh ketersediaan sumber daya manusia di bidang kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan baik secara kualitas maupun kuantitas. Karena tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat sehingga sangat diperlukan mengingat banyaknya program-program kesehatan yang harus diselesaikan dan pelayanan kesehatan di puskesmas maupun di rumah sakit. Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bekasi tahun 2015 berjumlah 1007 orang yang terdiri dari 184 orang pegawai di kantor Dinas Kesehatan dan UPTD non Puskesmas (UPTD Labkesda, UPTD POM, serta UPTD POP & PF) dengan 148 orang PNS dan 36 orang non PNS, serta tenaga yang ada di UPTD Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 25

52 Puskesmas berjumlah 823 orang terdiri dari 794 orang PNS dan 29 non PNS. Jenis ketenagaan yang ada di Puskesmas terdiri dari 114 orang dokter umum, 1 orang spesialis kulit dan kelamin, 1 orang spesialis mata, 1 spesialis kebidanan, 3 orang spesialis gigi, 74 orang dokter gigi, 13 orang apoteker, 200 orang bidan, 176 orang perawat, 36 orang perawat gigi, 33 orang nutrisionis, 24 orang sanitarian, 20 orang asisten apoteker, 22 orang analis kesehatan dan 74 orang tenaga pelaksana lainnya. Salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan kematian anak. Jumlah kematian neonatal (0-28 hari) yang dilaporkan tahun 2015 sebanyak 76 orang meningkat dibandingkan kematian neonatal tahun 2014 sebanyak 41 orang. Penyebab kematian neonatal tertinggi adalah BBLR (20 orang), asfiksia (23 orang), sepsis (2 orang), dan penyakit lainnya (23 orang). Sedangkan jumlah kematian bayi usia 1-11 bulan (tanpa neonatal) sebanyak 8 orang. Penyebab kematian bayi yaitu diare (2 orang) dan penyakit lainnya (6 orang). Jumlah kematian ibu yang dilaporkan di Kota Bekasi tahun 2015 lebih rendah dibandingkan tahun 2014, jumlah kematian ibu yang dilaporkan sebanyak 14 orang dari kelahiran hidup, sedangkan tahun 2014 jumlah kematian ibu sebanyak 22 orang dari kelahiran hidup. Penyebab kematian tertinggi yaitu perdarahan (2 orang), diikuti oleh penyakit hipertensi dalam kehamilan (3 orang), infeksi (1 orang), dan penyebab lain (8 orang). Upaya pencegahan kasus kematian ibu dan bayi dilakukan dengan program Gerakan Sayang Ibu, RW Siaga dan P4K. Melalui program tersebut maka cakupan pelayanan antenatal dan post natal semakin tinggi sehingga dapat mendeteksi setiap resiko maupun komplikasi yang mungkin terjadi. Selain itu juga diberikan imunisasi TT1 terhadap ibu hamil (53,29 persen dari sasaran ibu hamil), TT2 terhadap ibu hamil (47,72 persen), TT3 terhadap ibu hamil (24,55 persen), TT4 terhadap ibu hamil (16,59 persen) dan TT5 terhadap ibu hamil (8,95 persen). Selain itu, Kota Bekasi terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya dengan peningkatan pelayanan gizi masyarakat yang bertujuan untuk mencegah kasus gizi buruk yang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 26

53 difokuskan melalui kegiatan posyandu. Kegiatan Posyandu dapat memantau tumbuh kembang bayi dan balita. Sehingga bayi dan balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang dapat segera ditangani. Tabel di bawah ini menunjukkan gambaran status gizi balita di Kota Bekasi sejak tahun 2009 hingga Selain pemantauan tumbuh kembang, di posyandu juga dilaksanakan kegiatan imunisasi, pelayanan ANC bagi ibu hamil dan pelayanan KB. Tabel I.14 Status Gizi Balita di Kota Bekasi Tahun No Status Gizi TAHUN Sangat Kurus () 0,38 0,37 0,28 0,19 0,19 0,16 0,13 2 Kurus () 8,58 5,42 5,00 4,79 5,23 4,24 3,61 3 Normal () 88,11 86,84 83,73 83,46 85,36 85,67 87,09 4 Gemuk () 2,93 7,38 10,98 11,56 9,23 9,92 9,17 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2015 Cakupan Universal Child Immunization (UCI) menggambarkan besarnya tingkat perlindungan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). UCI menunjukkan bahwa setiap desa/kelurahan minimal 80 persen bayi telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap secara merata dan 100 persen desa atau kelurahan mendapatkan cakupan imunisasi lengkap. Indikator UCI yang dipergunakan adalah imunisasi BCG, Polio 4, DPT-HB3 dan campak. Tahun 2015 sebesar 100 persen kelurahan di Kota Bekasi mencapai UCI, yang artinya 56 kelurahan di Kota Bekasi telah mencapai UCI, dengan rincian cakupan imunisasi BCG sebesar 98,53 persen, imunisasi Polio 4 sebesar 94,50 persen, imunisasi DPT-HB 3 sebesar 94,61 persen dan imunisasi campak sebesar 93,51 persen. Angka cakupan di atas secara umum meningkat dari cakupan tahun lalu. Peningkatan pencegahan penyakit menular bertujuan untuk mencegah kasus dan kematian akibat penyakit menular melalui Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 27

54 kegiatan penemuan dan penanggulangan kasus, surveilans, imunisasi, serta penatalaksanaan kasus penyakit menular. Insidens Rate (IR) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun IR DBD tahun 2015 sebesar 36,1 per penduduk. Sedangkan tahun 2014 IR DBD sebesar 31,7 per penduduk. Hal ini seiring dengan penurunan jumlah kasus DBD dari kasus tahun 2014 menjadi 987 kasus tahun Sementara Case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2015 mengalami penurunan dari 1,9 persen tahun 2014 menjadi 1,1 persen tahun Gambar I.1 Distribusi Kasus DBD dan Insidens Rate (IR) Penyakit DBD di Kota Bekasi Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2015 Penemuan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada anak usia <15 tahun belum memenuhi target (>2 per anak usia <15 tahun). Tahun 2015 ditemukan 13 kasus AFP dari anak usia <15 tahun di Kota Bekasi atau sebesar (1,77 per anak usia <15 tahun). Penemuan ini meningkat dibandingkan tahun 2014 yang ditemukan 8 kasus AFP dari anak usia <15 tahun di Kota Bekasi atau sebesar (1,13 per anak usia <15 tahun). Peningkatan jumlah kasus dikarenakan optimalnya pelaksanaan kegiatan surveilans aktif rumah sakit. Tahun 2015 total kasus filariasis (kaki gajah) klinis di Kota Bekasi ada 28 kasus. Untuk mencegah penyebaran kasus maka telah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 28

55 dilakukan pengobatan massal di Kota Bekasi. Pengobatan massal dilakukan di 8 Puskesmas dengan wilayah kerja di 13 Kelurahan Marga Jaya, Pekayon Jaya, Jaka Mulya, Jaka Setia, Jati Sampurna, Jati Rangga, Jati Karya, Jati Raden, Bintara, Kotabaru, Jaka Sampurna, Kayuringin dan Rawa Tembaga. Dengan jumlah sasaran pengobatan massal (POMPF) sebanyak orang yang mendapat obat filariasis. Mikrofilaria rate di Kota Bekasi tahun 2015 sebesar 0 persen yaitu dari orang yang diperiksa Survey Darah Jari (SDJ) yang dilakukan pada 12 Kelurahan (Kelurahan Jaka Sampurna, Kota Baru, Marga Jaya, Rawalumbu, Pekayon Jaya, Jaka Mulya, Jaka Setia, Bintara, Kayuringin, Cikiwul, Jati Mekar, Pejuang, tidak ditemukan satu pun kasus filariasis. Tabel I.16 Jumlah Kasus TB Paru di Kota Bekasi Tahun No Kasus TAHUN TB Paru BTA (+) TB Paru BTA (-) Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2015 Jumlah kasus baru TB paru BTA (+) yang ditemukan berjumlah meningkat dari jumlah temuan tahun lalu, yaitu kasus. Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan penularan akibat tidak terdeteksinya kasus TB paru yang dapat menularkan kepada orang lain. Kasus-kasus baru TB paru yang berhasil ditemukan diberikan terapi dan pengobatan sesuai standar yaitu dengan strategi DOTS. Hasil pengobatan penderita TB paru dapat dilihat dari angka kesembuhan. Angka kesembuhan TB paru tahun 2015 adalah 77,5 persen. Jika dibandingkan tahun 2014 angka kesembuhan TB sedikit menurun, yaitu dari 78,4 menjadi 77,5 persen. Artinya jumlah penderita TB paru yang diobati dan sudah dinyatakan sembuh sebesar 77,5 persen, selebihnya masih dalam proses pengobatan. Jumlah kasus baru AIDS terus meningkat dalam 3 tahun terakhir, dari 121 orang tahun 2013, meningkat menjadi 135 kasus tahun 2014, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 29

56 dan meningkat kembali menjadi 160 kasus tahun Namun kasus HIV positif tahun 2014 mengalami sedikit penurunan dari 401 kasus pada tahun 2013 menjadi 363 kasus pada tahun 2014 dan 299 kasus pada tahun Gambar I. 2 Grafik Trend Penderita Baru HIV dan AIDS di Kota Bekasi Tahun Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2015 Pelayanan HIV-AIDS yang diberikan berupa layanan VCT (Voluntary Counseling Test), layanan IMS (Infeksi Menular Seksual), layanan HR (Harm Reduction) dan layanan PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon). Layanan VCT diberikan di RSUD Kota Bekasi, RS Ananda, RS St. Elisabeth, Lembaga Pemasyarakatan Kota Bekasi, dan 18 UPD Puskesmas di Kota Bekasi. Pelayanan IMS diberikan pada 5 UPTD Puskesmas di Kota Bekasi, dan pelayanan HR diberikan pada 13 UPTD Puskesmas di Kota Bekasi. Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dilakukan melalui survey terhadap kelompok penduduk beresiko tinggi (resti), promosi kesehatan dan penyuluhan serta pelatihan petugas laboratorium. Pada pendataan PHBS tatanan rumah tangga di Kota Bekasi tahun 2014 dari KK yang dipantau, sebanyak KK telah ber-phbs (51,46 persen). Indikator yang sulit dipenuhi oleh rumah tangga PHBS adalah ASI Ekslusif, Linakes, penimbangan balita dan masih ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan antara lain dengan melakukan kerjasama dengan PDAM tirta Patriot dan PDAM tirta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 30

57 Bagasasi dalam upaya pengawasan kualitas air minum, pengawasan kualitas air sumur dan depot air minum. Pada tahun 2015 ini, Dinas Kesehatan mencoba mengkaji dalam bentuk Naskah Akademik dalam rangka Pembuatan Peraturan Daerah dalam Pengawasan Air Minum dan Pengawasan Kualitas Makanan Siap Saji, dan pada tahun yang sama sudah diusulkan oleh Pemerintah untuk masuk dalam Program Legislasi Daerah tahun Sambil menunggu terbitnya Peraturan Daerah ini, pada tahun 2016 Dinas Kesehatan akan merangcang Peraturan Walikota dengan tujuan yang sama. Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) melalui e-monev Hygiene Sanitasi Pangan (HSP), pembuatan sanitasi dasar bagi masyarakat miskin berupa pembuatan jamban dan septik tank standar SNIdi wilayah Kelurahan Marga Mulya, pelatihan pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bagi guru UKS, pemegang program UKS dan pemegang program kesling untuk 12 puskesmas. 2) Kondisi Tenaga Kesehatan Keberhasilan pembangunan kesehatan salah satunya ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia di bidang kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat sehingga sangat diperlukan mengingat banyaknya program-program kesehatan yang harus diselesaikan dan kegiatan pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bekasi tahun 2015 berjumlah 1007 orang yang terdiri dari 184 orang pegawai di kantor Dinas Kesehatan dan UPTD non Puskesmas (UPTD Labkesda, UPTD POM, serta UPTD POP & PF) dengan 148 orang PNS dan 36 orang non PNS, serta tenaga yang ada di UPTD Puskesmas berjumlah 823 orang terdiri dari 794 orang PNS dan 29 non PNS. Jenis ketenagaan yang ada di Puskesmas terdiri dari 114 orang dokter umum, 1 orang spesialis kulit dan kelamin, 1 orang spesialis mata, 1 spesialis kebidanan, 3 orang spesialis gigi, 74 orang dokter gigi, 13 orang apoteker, 200 orang bidan, 176 orang perawat, 36 orang perawat gigi, 33 orang nutrisionis, 24 orang sanitarian, 20 orang asisten apoteker, 22 orang analis kesehatan dan 74 orang tenaga pelaksana lainnya. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 31

58 Berdasarkan pangkat dan golongan pegawai Puskesmas di Kota Bekasi terdiri atas: Pegawai Negeri Sipil Daerah golongan IV sebanyak 93 orang, golongan III sebanyak 567 orang, golongan II sebanyak 140 orang, golongan I sebanyak 4 orang, dan Non Pegawai Negeri yang terdiri dari PTT Provinsi sebanyak 6 orang dan TKK sebanyak 29 orang. Sedangkan pegawai kantor Dinas Kesehatan dan UPTD non Puskesmas terbagi atas: Pegawai Negeri Sipil Daerah golongan IV sebanyak 13 orang, golongan III sebanyak 100 orang, golongan II sebanyak 34 orang, golongan I sebanyak 1 orang dan Non Pegawai Negeri yaitu TKK sebanyak 36 orang. Tenaga fungsional di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bekasi berjumlah 715 orang terdiri dari tenaga fungsional dokter umum 114 orang, dokter spesialis 3 orang, dokter gigi 74 orang, dokter spesialis gigi 3 orang, apoteker 13 orang, bidan 200 orang, perawat 176 orang, perawat gigi 36 orang, nutrisionis 30 orang, sanitarian 24 orang, asisten apoteker, 20 orang dan analis 22 orang. Jumlah dokter yang berpraktek di Kota Bekasi, baik yang bertugas di pemerintahan, maupun swasta dan praktek perorangan.yang ada di Kota Bekasi terus meningkat. Tahun 2015 jumlah praktek dokter ada (dokter umum), (dokter spesialis), (dokter spesialis gigi), 109 (dokter spesialis gigi). Jumlah praktek dokter ini merupakan data seluruh dokter yang berpraktek di wilayah Kota Bekasi (tidak dilihat berdasarkan domisili dokter). Seperti halnya dokter praktek, tenaga keperawatan di Kota bekasi juga terus meningkat setiap tahunnya. Tenaga keperawatan ini terdiri dari bidan dan perawat. Dilihat dari jumlah surat ijin praktek dan surat ijin kerja yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan. e. Kerukunan Antar Umat Beragama Seiring dengan makin banyaknya pemukiman baru di Kota Bekasi dan bertambahnya pendatang baru, maka semakin bertambah pula keragaman suasana kehidupan beragama di Kota Bekasi. Oleh karena itu, kerukunan beragama menjadi isu penting di dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Bekasi. Data terakhir menunjukkan jumlah sarana peribadatan / rumah ibadah sebagaimana berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 32

59 Islam Masjid Mushola/Langgar : Masjid; : Mushola/Langgar; Nasrani Gereja : 120 Gereja; Gereja (Rumah/Ruko) : 93 Gereja; Budha Vihara : 11 Vihara; Hindu Pura : 1 Pura; Konghucu Klenteng : 1 Klenteng; Lain-Lain Pasewakan : 3 Pasewakan. Adapun jumlah penduduk Kota Bekasi menurut agama dapat kami sampaikan melalui tabel di bawah ini : Tabel I.17 Jumlah Penganut Agama NO KECAMATAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA KONG- HUCHU ALIRAN KEPER- CAYAAN JUMLAH 1 BEKASI TIMUR , , ,635 2 BEKASI BARAT , , ,454 3 BEKASI UTARA , , ,954 4 BEKASI SELATAN , , ,317 5 RAWALUMBU , , ,211 6 MEDAN SATRIA , , ,437 7 BANTARGEBANG ,384 8 PONDOK GEDE , ,726 9 JATIASIH , , JATISAMPURNA , , MUSTIKA JAYA , , PONDOK MELATI , ,389 J U M L A H Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2015 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 33

60 Terkait isu-isu kerukunan umat beragama, sepanjang tahun 2015 terdapat beberapa kasus kerukunan beragama yang berkembang. Kasus tersebut antara lain : 1) Kasus mengenai pendirian rumah ibadah Gereja Santa Clara di Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Bekasi Utara; 2) Kasus mengenai rumah beribadah berlokasi kalving mangseng yang digunakan beribadah oleh tiga jemaat di tiga tempat ibadah terletak di satu RW yaitu RW 24, kasus mengenai rumah ibadah gereja santa stanis laus kosta / kalamiring; 3) kasus rumah ibadah gereja Kristen pasundan (GKP) seroja; 4) kasus rumah ibadah masjid Ahmadiyah Al-Misbah yang harus disikapi serius adalah masalah penyebaran faham ahmadiyah karena telah melanggar Surat Keputusan Bersama Menteri Agama No. 3 tahun 2008 Jaksa Agung No. Kep_033/A/J/6/2008 dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 199 tahun 2008 Tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota daa atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Di Indonesia (JAI) dan Warga masyarakat serta menodai agama islam hal ini yang mengundang kasus keras umat islam terutama aliran radikal; 5) kasus aliran sesat di RW 26 kel kayuringin jaya kecamatan Bekasi selatan. Salah satu upaya Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesbangpol dalam menjaga kerukunan beragama adalah dengan memaksimalkan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Keberadaan kedua forum tersebut memiliki nilai strategis dalam memelihara kerukunan melalui penyelesaian kasus-kasus keagamaan antar umat beragama di Kota Bekasi. Selain itu, Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesbangpol melakukan tindakan preventif. Upaya preventif yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesbangpol Kota Bekasi adalah dengan mengadakan dialog mendalam diantara pemuka agama. Tujuannya adalah untuk menjaga harmonisasi antar suku, langkah yang diambil diantaranya mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk hidup berdampingan, saling menghormati, toleran terhadap keyakinan karena multi suku, multietnik, multiagama, tataran sesuai dengan ketentuan yang ada, jadi tidak ada lagi yang merasa diskriminasi. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 34

61 Usaha preventif juga dilakukan dalam bentuk Sosialisasi, Fasilitasi, Pembinaan, dan pemantauan. Terkait isu Kerukunan Beragama, Badan Kesbangpol melaksanakan Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi kepada upaya FKUB di dalam mewujudkan kerukunan beragama di Kota Bekasi. Badan Kesbangpol juga melaksanakan pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Tujuan dari kegiatan ini adalah mendayagunakan FPK untuk meningkatkan upaya pembauran di masyarakat. Pembauran kebangsaan di masyarakat merupakan salah satu cara dalam upaya meningkatkan kerukunan beragama di Kota Bekasi. Badan Kesbangpol juga melaksanakan kegiatan pemantauan. Pemantauan berfungsi untuk menjaring informasi dan mendeteksi permasalahan kerukunan beragama yang terjadi di masyarakat. Dengan adanya pemantauan, cegah dini terkait dampak yang dimunculkan permasalahan kerukunan beragama dapat dilaksanakan. Pada tahun 2015, upaya pemantauan ini terwujud dalam bentuk kegiatan Pelatihan Kewaspadaan Dini dan Manajemen Konflik, Penyelenggaraan Kominda, serta Pemantauan dan Pengawasan Orang Asing. Upaya lain yang dilakukan adalah dengan memperkuat peran dan fungsi dari forum bentukan pemerintah yang memiliki hubungan kerja di dalam kerukunan umat beragama, dalam hal ini FKUB dan FPK. Secara umum, kasus kerukunan umat beragama yang terjadi di Kota Bekasi disebabkan karena faktor pendirian rumah ibadah, penistaan ajaran agama dari kelompok tertentu dan perselisihan yang terjadi di internal pengurus rumah ibadah. Adapun upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah terkait gerakan radikal adalah melakukan fasilitasi pergantian pengurus DKM dari masjidmasjid yang diduga terdapat pergerakan radikal. f. Kondisi Ekonomi 1) Potensi Unggulan Daerah Peningkatan ekonomi masyarakat merupakan faktor utama yang mempengaruhi kondisi sosial budaya masyarakat. Sebagai kota yang memiliki letak cukup strategis sebagai comercial city Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 35

62 merupakan potensi yang cukup besar untuk dapat membuka peluang investasi di bidang jasa dan perdagangan. Jaminan kondusifitas iklim investasi oleh Pemerintah Kota Bekasi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan investasinya di Kota Bekasi. Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya meningkatkan kemudahan dan kenyamanan dalam berinvestasi di Kota Bekasi. Oleh karena itu beberapa Hal-hal pokok yang telah dan terus ditingkatkan oleh Pemerintah Kota Bekasi antara lain peningkatan kemanan, kepastian hukum, kemudahan proses perizinan investasi, peningkatan infrastruktur, mekanisme ketenagakerjaan, peningkatan kualitas lingkungan, serta perencanaan tata ruang yang terukur. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa potensi yang merupakan unggulan dari kota Bekasi dapat menjadi daya saing bagi daerah lain serta dapat menjadi alasan mengapa berinvestasi di Kota Bekasi antara lain : a) Potensi Perdagangan Kota Bekasi tumbuh menjadi kota perdagangan yang maju dan berkembang sejalan dengan upaya pemerintah kota bekasi meningkatkan berbagai aspek kenyamanan berinvestasi di Kota Bekasi. Titik tolak hal tersebut adalah dengan pembentukan Perda No 9 Tahun 2008 tentang Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). Kemudahan dan kepastian pelayanan perizinan melalui BPPT dioptimalkan dengan pembentukan Standard Opering Prosedure (SOP) untuk setiap perizinan. Peningkatan aktititas perdagangan di Kota Bekasi dapat dilihat dari perkembangan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) setiap tahunnya. JENIS PERUSAHAAN Tabel I.18 Perkembangan TDP di Kota Bekasi PT KOPERASI CV PO Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 36

63 JENIS PERUSAHAAN Badan Usaha Lainnya Jumlah Sumber : BPPT Kota Bekasi Sentra utama kawasan perdagangan di Kota Bekasi terletak di Jl. Ahmad Yani yang dapat dilihat dari keberdaan berbagai toko dan mall. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga jalan K.H. Noer Ali (Kalimalang), Kranji, dan Harapan Indah. Beberapa pusat perbelanjaan di kota Bekasi diantaranya Mal Metropolitan, Mega Bekasi Hypermal, Revo Town, Plaza Pondok Gede, Grand Mal, Bekasi Cyber Park, Bekasi Trade Centre, Carrefour, Giant, Makro, dan Hypermart. Selain itu, potensi perdagangan di Kota Bekasi bukan hanya terlihat dari berkembangnya pertokoan tetapi juga relative berkembangnya nilai ekspor perdagangan Kota Bekasi. Tabel I.19 Perkembangan Ekspor Kota Bekasi TAHUN DALAM (US$) NILAI EKSPOR DALAM (Rp) , , , , , ,00 Bidang perdagangan melayani dokumen ekspor yaitu Surat Keterangan asal (SKA)/CO yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan preferensi di negara tujuan. SKA dapat diterbitkan disetiap instansi penerbit SKA yang telah ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan bukan berdasarkan wilayah. Peningkatan ekspor yang dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut tahun 2014 dikarenakan ada beberapa eksportir besar pindah pengurusan SKA dari kabupaten bekasi ke Kota Bekasi karena perubahan system e- SKA (pelayanan ska secara elektronik melalui internet). Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 37

64 tersebut menunjukkan bahwa produk usaha dari Kota Bekasi banyak diminati oleh pihak luar. Pada tahun 2015 nilai ekspor menurun dikarenakan data belum seluruhnya diserahkan oleh Kementerian Perdagangan kepada Pemerintah Kota Bekasi. Data yang diserahkan pada Pemerintah Kota Bekasi terhitung November 2015 b) Potensi Koperasi Perkembangan koperasi di Kota bekasi sejak tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut. Pada tahun 2011 Koperasi di Kota Bekasi berjumlah 840 Koperasi, di tahun 2012 menembus jumlah 897 koperasi atau meningkat 6,79 persen dari tahun sebelumnya, pada tahun 2013 meningkat sebesar 3,45 persen dari tahun sebelumnya menjadi 928, tahun 2014 meningkat kembali menjadi 954 Koperasi atau mengalami peningkatan 2,8 persen, begitu juga pada tahun 2015 koperasi di Kota Bekasi mengalami peningkatan menjadi 986 atau sebesar 3,35. Tabel I.20 Perkembangan Jumlah Koperasi TAHUN JUMLAH KOPERASI Sumber : Disperindagkop Kota Bekasi, 2015 Berkembangnya Koperasi di Kota Bekasi tidak lepas dari keberhasilan Pemerintah Kota Bekasi dalam berbagai hal antara lain : Keberhasilan dalam melakukan sosialisasi perkoperasian dilingkungan msayarakat; Tingginya minat/animo masyarakat membangun ekonomi rakyat dalam bentuk badan hukum koperasi; Program kegiatan penataan badan hukum sebagai jalan baik sehingga peningkatan jumlah koperasi lebih tinggi dibandingkan dengan koperasi yang tidak aktif, dan pemacuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 38

65 terhadap peningkatan kualitas koperasi dilaksanakan secara optimal melalui langkah - langkah : o Peningkatan SDM pengelola koperasi, o Peningkatan kemitraan, o Peningkatan permodalan koperasi, o Peningkatan system dan organisasi kopperasi, o Peningkatan akses teknologi yang berbasis software, o Peningkatan kerjasama antar koperasi, o Peningkatan sosialisasi perkoperasian bagi tokoh, masyarakat dan pemerintah, kelompok - kelompok mitra strategis, Selain itu, Pemerintah Kota Bekasi juga telah menetapkan kebijakan serta target - target perkembangan koperasi melalui berbagai program dan kegiatan antara lain : a. Program yang disusun diarahkan untuk pembinaan dalam rangka mewujudkan koperasi tetap eksis berkembang; b. Program disusun untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tertarik untuk berkoperasi, sehingga jumlah koperasi bertambah terus; c. Pembinaan yang berlanjut kepada gerakan koperasi; d. Perhatian pemerintah daerah dalam menunjang tumbuh kembangnya koperasi di Kota Bekasi, melalui penyediaan anggaran yang terus bertambah; e. Membina hubungan yang harmonis dengan Dekopinda Kota Bekasi sebagai mitra pemerintah dalam mengembangkan perkoperasian di Kota Bekasi. c) Potensi UMKM Pelayanan serta pembinaan terhadap sektor UMKM yang ada di Kota Bekasi terus menerus diupayakan sampai pada titik optimal. Hal ini dilaksanakan melalui diambilnya kebijakankebijakan yang dapat membantu tumbuh dan berkembangnya sektor ini. Kebijakan dan upaya-upaya yang dilakukan antara lain : 1. Mendata UMKM secara berkelanjutan baik yag aktif maupun tidak aktif; 2. Melakukan bimbingan teknis untuk meningkatkan nilai produk UMKM; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 39

66 3. Melakukan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia para UMKM; 4. Mengikutsertaan para UMKM melalui gelar produk dan pameran untuk memperkenalkan produk UMKM. Dari kebijakan-kebijakan yang telah diambil tersebut munculah sikap penggiat UMKM dikota bekasi yang responsif terhadap perkembangan UMKM dan kebijakan - kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bekasi, seperti: o Mendaftarkan diri ke dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi untuk menjadi binaan; o Secara berkelanjutan aktif dalam mengikuti informasi informasi tentang regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau kegiatan yang dilakukan oleh pelaku UMKM sendiri dalam menunjang keikutsertaan UMKM dalam berbagai aktifitas; o Mengurus ijin berupa SIUP dan TDP dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pada akhirnya, dapat dirasakan pertumbuhan UMKM yang ada di Kota Bekasi menjadi hal yang nyata. Tabel I.21 Pertumbuhan UMKM Tahun Jumlah UMKM Pertumbuhan () , , , ,51 Sumber : Disperindagkop Kota Bekasi, 2015 Jenis usaha UMKM yang menjadi potensi keunggulan Kota Bekasi yaitu UMKM Boneka. IKM Boneka merupakan salah satu IKM yang mengalami pertumbuhan pesat. Hingga tahun 2015 tercatat 60 IKM inti dengan beberapa IKM plasma didalamnya. Total produksi per tahun mencapai 6,5 juta pcs, dan sudah dipasarkan ke berbagai mancanegara antara lain Malaysia, Brunei, dan Korea Selatan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 40

67 Perkembangan IKM Boneka semakin didukung dengan diberlakukannya SNI wajib bagi mainan anak di tahun Dengan diberlakukan SNI wajib ini semakin mendorong IKM Boneka Kota Bekasi untuk mampu bersaing dengan bonekaboneka produksi luar negeri. Disperindagkop Kota Bekasi sendiri mendukung pemberlakuan SNI wajib bagi mainan anak ini dengan cara memfasilitasi IKM Boneka Kota Bekasi untuk mendapatkan SNI wajib. Di tahun 2014 ini tercatat 10 IKM sudah mendapatkan SNI. Di tahun 2015, SNI yang difasilitasi Pemerintah Kota Bekasi terhadap pelaku usaha yaitu sebanyak 12 sertifikat. g. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB Kota Bekasi yang dibentuk Tahun 1997 sangat pesat di berbagai bidang diantaranya di bidang perekonomian yang meliputi sektor ekonomi, perdagangan, dan jasa. Perkembangan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB dihitung atas dasar harga berlaku dan atas harga konstan dimana tahun dasar yang dipakai adalah tahun Berikut adalah perkembangan PDRB Kota Bekasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Tabel I.22 PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 s.d 2014 (Jutaan Rupiah) No. Lapangan Usaha * 2014** Pertanian, Kehutahan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian , , , , , Industri Pengolahan , , , , , Pengadaan listrik dan gas Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang , , , , , , , , , ,40 6. Kontruksi , , , , , Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Trasnportasi Pergudangan , , , , , , , , , ,85 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 41

68 Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi , , , , , , , , , , , , , , , Real estate , , , , , Jasa Perusahaan , , , , , Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib , , , , , Jasa Pendidikan , , , , , Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial , , , , , Jasa Lainnya , , , , ,38 Total , , , , ,96 Keterangan : *) Angka Perbaikan **)Angka Sementara Sumber : BPS Kota Bekasi PDRB Kota Bekasi atas Dasar Harga Konstan tahun 2014 sebesar Rp ,96 (dalam juta) mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (tahun 2013), yaitu dari sebesar Rp ,83 (dalam juta). Sementara itu, PDRB atas Dasar Harga Berlaku tahun 2014 sebesar Rp ,15 (dalam juta) meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,14 (dalam juta). Table di bawah menunjukkan peningkatan PDRB Kota Bekasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Tabel I.23 PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 s.d 2014 (Jutaan Rupiah) No. Lapangan Usaha * 2014** Pertanian, Kehutahan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian , , , , ,79-3. Industri Pengolahan , , , , , Pengadaan listrik dan gas Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang , , , , , , , , , ,43 6. Kontruksi , , , , , Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Trasnportasi Pergudangan , , , , , , , , ,43 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 42

69 Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi , , , , , , , , , , , , , , , Real estate , , , , , Jasa Perusahaan , , , , Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib , , , , , Jasa Pendidikan , , , , , Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial , , , , , Jasa Lainnya , , , , ,70 Total , , , , ,15 Keterangan : *) Angka Perbaikan **)Angka Sementara Sumber : BPS Kota Bekasi Sebagaimana dalam table di atas, PDRB Kota Bekasi menurut Lapangan Usaha terbagi menjadi 17 sektor lapangan usaha. Sektor Industri Pengolahan memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Bekasi disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang menempati urutan kedua terbesar. Meskipun PDRB Kota Bekasi mengalami penigkatan, laju pertumbuhan PDRB Kota Bekasi mengalami penurunan yaitu dari 6,04 pada tahun 2013 menjadi 5,61 pada tahun 2014 Tabel I.24 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun (Persen) No. Lapangan Usaha * 2014** Pertanian, Kehutahan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian -2,49-1,79 0,94-2, Industri Pengolahan 4,19 3,72 3,46 3, Pengadaan listrik dan gas Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang -1,65 10,11 9,34 6,85 9,13 7,79 6,91 5,32 6. Kontruksi 9,85 12,09 17,18 13, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Trasnportasi Pergudangan 7,09 8,54 5,39 3,22 11,60 6,69 4,13 7,39 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 43

70 No. Lapangan Usaha * 2014** Pertanian, Kehutahan dan Perikanan Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Jasa Keuangan dan Asuransi -2,49-1,79 0,94-2,07 8,11 7,20 9,57 8,70 13,96 14,84 8,84 1,34 8,55 7,87 12,93 2,98 7,94 8,15 6,65 5, Jasa Perusahaan 12,94 9,87 8,58 8, Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib 4,19 5,79 0,92 0, Jasa Pendidikan 7,08 13,05 9,21 13, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,47 6,88 9,27 8, Jasa Lainnya 7,54 7,34 5,05 7,39 Total 6,45 6,74 6,04 5,61 h. Keterangan : *) Angka Perbaikan **)Angka Sementara i. Sumber : BPS Kota Bekasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab I - Pendahuluan I - 44

71 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI 1. Visi Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagaimana telah disebutkan di dalam RPJPD Kota Bekasi tahun bahwa visi jangka panjang Kota Bekasi adalah untuk menjadi Bekasi Kota Kreatif Yang Ihsan serta memperhatikan visi dan misi Walikota dan Wakil WaliKota Bekasi periode selama masa kampanye, maka dengan ini dirumuskan Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun adalah Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan Di mana di dalam Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun tersebut terdapat tiga buah gambaran kondisi Kota Bekasi, yaitu Bekasi Maju, Bekasi Sejahtera, dan Bekasi Ihsan. Ketiga kondisi Kota Bekasi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Bekasi Maju menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana dan sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju. Bekasi Sejahtera menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, sosial dan religius sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera. Bekasi Ihsan menggambarkan situasi terpelihara dan menguatnya nilai, sikap dan perilaku untuk berbuat baik, dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tumbuh seiring dengan meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 1 -

72 Selanjutnya agar Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun dapat tercapai sesuai dengan harapan besar seluruh masyarakat Kota Bekasi, dibutuhkan serangkaian misi sebagai langkah-langkah untuk mengejawantahkan visi tersebut. 2. Misi Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah visi belumlah sempurna tanpa serangkaian misi yang berfungsi sebagai upaya dalam pewujudan visi tersebut. Sebagai sebuah cita-cita dan gambaran kondisi masa depan Kota Bekasi pada akhir periode pembangunan lima tahun ke depan, Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun haruslah didukung oleh serangkaian Misi Pembangunan Kota Bekasi tahun Untuk itu dengan melihat seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh Kota Bekasi dan dengan memperhatikan langka-langkah yang harus dilakukan untukmencapaivisi Pembangunan Kota Bekasi tahun , berikut ini adalah Misi Pembangunan Kota Bekasitahun : a. Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik; b. Membangun prasaran adan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota; c. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya; d. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif; e. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai. 3. Tujuan dan Sasaran Sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi, Pemerintah Kota Bekasi menetapkan tujuan dan sasaran untuk mencapai visi misi Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 2 -

73 a. Tujuan 1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; 2) Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga; 3) Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan; 4) Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan; 5) Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha; 6) Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara. b. Sasaran 1) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik; 2) Terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga; 3) Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan; 4) Terwujudnya pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan; 5) Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha; 6) Terwujudnya kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara. B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH 1. Strategi Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan programprogram indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused-management). Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi pembangunan Kota Bekasi selama lima tahun ke depan adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 3 -

74 a. Pertumbuhan Strategi dengan berorientasi pada pertumbuhan menekankan pada pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan modal melalui invetasi dan penyertaan modal pemerintah pada sektor-sektor strategis daerah dan peningkatan kemampuan dan kapasitas industri kecil dan menengah serta pemanfaatan potensi-potensi unggulan daerah untuk mewujudkan daya saing yang handal. b. Pemerataan Strategi pembangunan melalui prinsip pemerataan dilakukan dengan peningkatan peran serta yang sebesar-besar dari masyarakat pada proses pembangunan dan melalui rekayasa sosial yang dirancang untuk mewujudkan masyarakat Kota Bekasi yang memiliki keunggulan kompetitif. Strategi pemerataan dilakukan untuk mengurangi ketimpangan yang mungkin akan terjadi akibat pertumbuhan perekonomian yang pesat di Kota Bekasi dan untuk memberikankesempatan kepada golongan masyarakat tertentu yang memiliki keterbatasan dalam akses terhadap sumber daya pembangunan. c. Kemandirian Strategi pembangunan dengan bertopang pada kemandirian menekankan pada aspek daya saing dan keunggulan kompetitif serta keunggulan inovatif yang dimiliki oleh Kota Bekasi sebagai salah satu kota yang berada di kawasan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Indonesia sehingga pembangunan Kota Bekasi tidak lagi bergantung kepada perkembangan dari daerahdaerah lain di kawasan sekitarnya. Selain itu strategi pembangunan dengan prinsip kemandirian dilakukan untuk mewujudkan pola pembangunan kota yang teratur dan tertata rapi dengan tetap memperhatikan perencanaan tata ruang regional dan wilayah. d. Integratif, holistik dan inovatif Strategi pembangunan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sebagaimana yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya haruslah dilaksanakan secara integratif, holistik dan inovatif dengan mengaitkan seluruh sektor-sektor dan aspek-aspek dalam pembangunan termasuk pengembangan Perguruan Tinggi sebagai center of exellent sehingga memberikan dampak pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 4 -

75 hasil pembangunan yang optimal pada seluruh sisi kehidupan masyarakat Kota Bekasi. Melalui keempat strategi pembangunan diatas, diharapkan pembangunan Kota Bekasi yang dilakukan secara konsisten dapat mencapai Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi. 2. Arah Kebijakan Umum Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh rangkaian strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Keberhasilan capaian satu program mendukung atau memicu keberhasilan program lainnya. Kebijakan umum pembangunan Kota Bekasi sebagai berikut: a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha masyarakat untuk meningkatkan indeks daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi; b. Membangun iklim usaha yang kondusif dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menekan tingkat pengangguran dan membuka lapangan kerja baru.; c. Penguatan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan jumlah koperasi aktif; d. Peningkatan aksesibilitas permodalan dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir bagi UMKM serta pengembangan dan reorientasi sektor usaha UMKM kearah industri kreatif; e. Pengembangan usaha perdagangan melalui pembangunan pasar tradisional modern dan sentra industri kreatif.; f. Pengembangan pariwisata dan budaya yang berorientasi pada konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraan event wisata kreatif secara periodik dengan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemrakarsa dan pengelola event; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 5 -

76 g. Deregulasi kebijakan investasi dan pembentukan kelembagaan pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu untuk mendorong peningkatan investasi; h. Peningkatan layanan pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun untuk mendukung peningkatan pencapaian rata-rata lama sekolah dan tingkat kelululusan; i. Peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan; j. Peningkatan mitigasi bencana dan penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan; k. Peningkatan aktualisasi peran pemuda dalam pembangunan melalui pelibatan organisasi kepemudaan, prestasi olahraga, wawasan kebangsaan, serta orientasi wirausaha berbasis kreativitas; l. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender; m. Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pengendalian pertumbuhan penduduk; n. Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT; o. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase; p. Peningkatan pra sarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan Commuter Transit Parking perencanaan MRT dan perencanaan terminal induk regional; q. Pengendalian kepadatan perumahan dan permukiman melalui pengembangan hunian vertikal; r. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi ; s. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 6 -

77 pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk mencapai perolehan Adipura; t. Peningkatan sanitasi masyarakat melalui perluasan cakupan pelayanan air bersih, air limbah; u. Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi.; v. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal; w. Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan; x. Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik; y. Peningkatan ketentraman dan ketertiban melalui pengembangan wawasan kebangsaan; C. PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BEKASI 1. Prioritas Pembangunan Jangka Menegah Kota Bekasi Prioritas pembangunan daerah Kota Bekasi tahun terdiri dari 7 prioritas yang akan dilaksanakan setiap tahunnya melalui RKPD, adapun ketujuh prioritas tersebut adalah: a. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; b. Pembangunan Prasarana dan Sarana; c. Pendidikan; d. Kesehatan; e. Sosial; f. Perekonomian; Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Bencana Tabel II.1 Indikasi Program dan Keterkaitan dalam Misi dan Kebijakan Umum Pembangunan Kota Bekasi Tahun MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS 1. Menyelenggarakan tata kelola Reformasi Birokrasi 1. Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan tata kelola 1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 7 -

78 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS kepemerintahan yang baik dan Tata Kelola kepemerintahan yang baik. 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 3. Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah 4. Program Penataan Peraturan Perundangundangan 5. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur. 6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 7. Program peningkatan pelayanan perijinan 2. Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT 8. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 9. Program Penataan Administrasi Kependudukan 3. Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi 10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 8 -

79 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM 4. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal. PROGRAM PRIORITAS 11. Program Pengembangan data/informasi 12. Program Perecanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. 13. Program perencanaan pembangunan daerah. 14. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 5. Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan 15. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 2. Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota Pembangunan Prasarana dan Sarana 1. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. 2. Program rehabilitasi/pemelihara an Jalan dan Jembatan 3. Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong 4. Program pengendalian banjir 2. Peningkatan sanitasi masyarakat melalui perluasan cakupan pelayanan air bersih, air limbah 5. Program penyediaan dan pengolahan air bersih 6. Program Pembangunan Sistem Informasi dan Data Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II - 9 -

80 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS Base Jalan dan Jembatan. 7. Program kualitas air dan pengendalian pencemaran air 8. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas. 3. Peningkatan pra sarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan Commuter Transit Parking perencanaan MRT dan perencanaan terminal induk regiona 9. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ. 10. Program peningkatan pelayanan angkutan 11. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 12. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk mencapai perolehan Adipura. 13. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 14. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 15. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. 16. Program Peningkatan Pengendalian Polusi. 17. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

81 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS 18. Program pengelolaan areal pemakaman. 5. Pengendalian kepadatan perumahan dan permukiman melalui pengembangan hunian vertikal 6. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi Program Pengembangan Perumahan. 20. Program Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah 21. Program Perencanaan Tata Ruang. 22. Program Pemanfaatan Ruang. 23. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 3. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya 1. Pendidikan 1. Peningkatan layanan pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun untuk mendukung peningkatan pencapaian ratarata lama sekolah dan tingkat kelululusan 39. Program Wajib Belajar 12 tahun 40. Program Pendidikan Anak Usia Dini 41. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah 42. Program Pendidikan Non Formal. 43. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2. Kesehatan 2. Peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan 44. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 45. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 46. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

82 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan PROGRAM PRIORITAS 47. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 48. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. 49. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. 50. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya. 51. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata. 52. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya 3. Sosial 3. Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pengendalian pertumbuhan penduduk 4. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak untuk mendukung pencapaian 53. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 54 Program Keluarga Berencana. 55. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan. 56. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

83 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM kesetaraan gender PROGRAM PRIORITAS 5. Pengembangan pariwisata dan budaya yang berorientasi pada konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraan event wisata kreatif secara periodik dengan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemrakarsa dan pengelola event 57. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. 58. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 6. Peningkatan aktualisasi peran pemuda dalam pembangunan melalui pelibatan organisasi kepemudaan, prestasi olahraga, wawasan kebangsaan, serta orientasi wirausaha berbasis kreativitas 59. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. 60. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. 61. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga. 4. Meningkatkan perekonomian melalui pengembanga n usaha kecil mikro, kecil, dan menengah, peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan pekerjaan Perekonomian 1. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha masyarakat untuk meningkatkan indeks daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi 2. Pengembangan usaha perdagangan melalui pembangunan pasar tradisional modern dan sentra industri 62. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan. 63. Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah 64. Program Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar. 65. Program Pengembangan Industri Kecil dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

84 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM kreatif PROGRAM PRIORITAS Menengah. 66. Program Pengembangan sentra-sentra perdagangan 3. Peningkatan aksesibilitas permodalan dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir bagi UMKM serta pengembangan dan reorientasi sektor usaha UMKM kearah industri kreatif 67. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 68. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 4. Penguatan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan jumlah koperasi aktif 5. Deregulasi kebijakan investasi dan pembentukan kelembagaan pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu untuk mendorong peningkatan investasi 69. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 70. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 6. Membangun iklim usaha yang kondusif dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menekan tingkat pengangguran dan membuka lapangan kerja baru 71. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 5. Mewujudkan kehidupan masyarakat Keamanan, 1. Peningkatan ketentraman dan ketertiban melalui 72. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

85 MISI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PROGRAM PRIORITAS yang aman, tertib, tenteram dan damai Ketertibandan Penanggulangan Bencana pengembangan wawasan kebangsaan. kriminal. 73. Program pengembangan wawasan kebangsaan. 2. Peningkatan mitigasi bencana dan penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan 74. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 75. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 2. Program Strategis Pembangunan Tahun 2015 Strategi perencanaan pembangunan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif,strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat dapat dilakukan dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas Pemerintahan, sistem manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi. Penerapan strategi pembangunan nasional bertujuan menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, atau growth with equity dengan mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan sesuai dengan fokus pembangunan nasional yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job serta pro-environment. Berdasarkan uraian diatas serta memperhatikan tantangan pembangunan, evaluasi capaian target kinerja RPJMD dan prediksi kondisi sosial, ekonomi, politik serta kemasyarakatan yang berkembang, maka progam strategis pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

86 Tabel II.2 Program Strategis Pembangunan Tahun 2015 NO PROGRAM STRATEGIS PROGAM PRIORITAS 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pembangunan Prasarana dan Sarana 1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh 3. Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah 4. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 5. Program penataan administrasi kependudukan 6. Program pengembangan data/informasi 7. Program perencanaan pembangunan daerah. 1. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 2. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3. Program pengendalian banjir 4. Program kualitas air dan pengendalian pencemaran air 5. Program peningkatan pelayanan angkutan 6. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 7. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 8. Program pengembangan perumahan. 9. Program pengembangan rumah susun huni dan rumah susun sewa bagi masyarakat berpenghasilan rendah 10. Program perencanaan tata ruang. 11. Program pemanfaatan ruang. 12. Program pengendalian pemanfaatan ruang 3 Pendidikan 1. Program wajib belajar 12 tahun 2. Program peningkatan kualitas pendidikan menengah 3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

87 NO PROGRAM STRATEGIS PROGAM PRIORITAS 4 Kesehatan 1. Program upaya kesehatan masyarakat. 2. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin. 3. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. 4. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata. 5. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya 5 Sosial 1. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial. 2. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan anak dan perempuan. 3. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga. 6 Perekonomian 1. Program peningkatan kapasitas ekspor daerah 2. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah 3. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 4. Program peningkatan kesempatan kerja. 7 Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Bencana 1. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal. 2. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah II

88 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode Tahun Anggaran tertentu (tahun berjalan/tahun berkenaan yang dalam hal ini adalah Tahun 2015) yang menjadi hak daerah. Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan yang menjadi hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi penerimaan daerah. Pendapatan Daerah menurut sumbernya terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD); 2. Dana Perimbangan; 3. Dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pendapatan Asli Daerah utamanya sektor pajak daerah dan retribusi daerah merupakan pendapatan yang memungkinkan untuk dioptimalkan, sedangkan pendapatan dari dana perimbangan kenaikannya sangat tergantung kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan pendapatan Tahun Anggaran 2015 adalah optimalisasi dan intensifikasi/ekstensifikasi sumber sumber pendapatan daerah dan diupayakan tanpa membebani masyarakat. Kebiijakan ini diarahkan untuk mencapai sasaran meningkatnya kemandirian keuangan darah sebagai daya saing daerah guna peningkatan pembangunan di Kota Bekasi. Pengelolaan Pendapatan Daerah yang perlu diperhatikan dalam penganggaran pendapatan daerah adalah : 1. Perencanaan target Pendapatan Asli Daerah supaya memperhatikan kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi Tahun 2015 dan realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun sebelumnya. 2. Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun Dalam upaya pengelolaan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah, agar tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 1 -

89 4. Dalam menganggarkan rencana pendapatan daerah dari hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, hendaknya rasional dibandingkan dengan nilai kekayaan yang dipisahkan atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya, dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan baik dalam bentuk uang maupun barang sebagai penyertaan modal. Maka strategi yang ditempuh untuk mencapai target pendapatan daerah yang optimal antara lain adalah sebagai berikut : 1. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber sumber pendapatan daerah adalah upaya untuk merealisasikan target Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2015 melalui upaya yang lebih serius untuk memungut pajak dan retribusi yang ada dengan meningkatkan pemberian pelayanan yang maksimal debirokrasi aturan sehingga masyarakat diberikan kemudahan dalam memenuhi kewajibannya, sehingga diharapkan adanya dampak positif yaitu pengurangann jumlah tunggakan pajak dan retribusi, penambahan jumlah wajib pajak dan wajib retribusi, peningkatan jumlah penerimaan pajak dan retribusi; 2. Penyempurnaan regulasi tentang pengelolaan pendapatan daerah; 3. Meningkatkan peran sosialisasi untuk ketaatan wajib pajajk dan pembayar retribusi daerah supaya tidak memberatkan duni usaha dan masyarakat. 4. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD; 5. Meningkatkan penerimaan pendapatan melalui penyertaan modal atau investasi; 6. Meningkatkan peran koordinasi baik antar SKPD penghasil maupun ke Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Pusat; 7. Optimalisasi pemanfaatan asset daerah dalam rangka meningkatkan daya dukung pembiayaan daerah dan pertumbuhan ekonomi. B. INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Daerah merupakan penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancer yang merupakan hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Penerimaan Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan ASli Daerah, Dana Perimbangan dan lain lain pendapatan daerah yang sah. Terkait upaya intensifikasi dan ekstensifikasi adalah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 2 -

90 sebuah usaha untuk memaksimalkan penerimaan pendapatan daerah yang sudah ada menjadi lebih meningkat, sebagai upaya pencapaian target penerimaan dalam 1 (satu) tahun anggaran. Sedangkan pengertian ekstensifikasi adalah sebuah upaya pengembangan dari proses yang sudah ada, termasuk menambah jenis objek pajak baru, sepanjang dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengertian ekstensifikasi pendapatan daerah juga dapat diartikan sebagai penyempurnaan proses pelayanan penerimaan pajak daerah dan/atau upaya penyempurnaan peraturan peraturan yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan derah di tahun tahun selanjutnya. Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah hanya dapat dilakukan pada jenis penerimaan pendapatan daerah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama pajak daerah. Sedangkan kontribusi PAD dari retribusi daerah sangat bergantung dari tingkat permintaan pelayanan masyarakat secara langsung, meskipun untuk beberapa jenis retribusi dapat dilakukan intensifikasi dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Untuk kontribusi PAD dari jenis Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD, maupun kontribusi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah adalah bersifat statis atau tidak dapat dilakukan intervensi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi, walaupun terus meningkat dari tahun ke tahun sebagai dampak peningkatan penyertaan modal dan lain-lain hal. Berdasarkan gambaran dan uraian diatas, maka pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap penerimaan Pendapatan Daerah, terutama yang diperoleh dari kontribusi PAD khususnya Pajak Daerah sepanjang tahun anggaran 2015 adalah: 1. Pelaksanaan intensifikasi Tahun 2015 melalui 20 (dua puluh) kegiatan, yaitu : a. Kegiatan Evaluasi dan Rekonsiliasi Pendapatan Asli Daerah, yaitu upaya pencocokan data penerimaan untuk meningkatkan PAD; b. Kegiatan Pengembangan Sistem Aplikasi Database Informasi dan Manajemen Pajak Daerah, yakni tersediannya sarana penunjang pengembangan system aplikasi database informasi dan manajemen pajak daerah, system pembayaran pajak online, tersusunnya regulasi pembayaran pajka online dan pelatihan terhadap petugas operator penginput system; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 3 -

91 c. Kegiatan intensifikasi pendataan potensi PBB, yakni upaya peningkatan penerimaan PAD dari sector PBB dengan melakukan penilaian OP PBB berdasarkan data yang mutakhir; d. Kegiatan pengelolaan pelayanan PBB dan BPHTB melalui system aplikasi PBB dan BPHTB, yaitu kegiatan penunjang melalui aplikasi system guna meningkatkan penerimaan pajak daerah; e. Kegiatan koordinasi dan rekonsiliasi dalam rangka meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH), yaitu upaya meningkatkan penerimaan Dana Bagi Hasil Sektor Dana Perimbangan melalui rekonsiliasi dengan Proviinsi dan Departemen Keuangan. f. Kegiatan pelaksanaan Operasi Sisir Pemungutan PBB, yakni upaya peningkatan pelayanan pembayaran PBB oleh masyarakat dengan metode jemput bola ke RT dan RW termasuk di hari libur; g. Kegiatan penataan dan pengembangan Simpatda, Upgrade aplikasi system informasi manajemen pendapatan asli daerah dan supervisi UPTD pendapatan; h. Kegiatan penegakan Perda atas Pajak Daerah, yakni upaya meningkatkan penerimaan PAD melalui penegakan Perda dengan tindakan nyata terhadap WP yang tidak patuh; i. Kegiatan Forum Koordinasi dan Sinergitas Pendapatan Daerah, yakni upaya melakukan proses estimasi pendapatan yang berbasis data dengan mengikutsertakan SKPD penghasil melalui FGD; j. Kegiatan penelitian Lapangan atas PBB dan BPHTB, yaitu upaya pencocokan data untuk meningkatkan PBB dan BPHTB dalam rangka mengecek nilai pasar terhadap transaksi; k. Kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan Pendapatan Asli Daerah, yakni upaya memverifikasi data potensi dengan waktu berkala; l. Kegiatan penyusunan rencana kerja, upaya optimalisasi rencana kerja dalam rangka peningkatan penerimaan PAD; m. Kegiatan Pengelolaan Barang Koasi/Benda Berharga, yaitu upaya meningkatkan PAD dari sektor Retribusi Daerah melalui pengendalian penggunaan benda berharga/barang koasi; n. Kegiatan Pelayanan Konsultasi Penanganan Keberatan dan Banding PBB dan BPHTB, yaitu upaya mningkatkan pelayanan terhadap WP melalui konsuling terhadap WP dengan melibatkan pendamping yakni tenaga ahli; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 4 -

92 o. Kegiatan Pelaksanaan Distribusi SPPT PBB, yakni upaya peningkatan PAD dari sector PBB melalui penyampaian SPPT (potensi) PBB ke WP; p. Kegiatan Penilaian Individual Objek PBB, yaitu upaya peningkatan pajak daerah melalui pendataan terhadap objek pajak yang besar; q. Kegiatan Pemutakhiran Zona Nilai Tanah (ZNT), yaitu kegiatan yang berupaya meningkatkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) berdasarkan analisa pasar; r. Kegiatan pemeliharaan sarana PBB, yakni upaya pemeliharaan terhadap sarana pengelolaan PBB; s. Kegiatan peningkatan pelayanan PBB dan BPHTB, yaitu upaya meningkatkan kompetensi aparatur pelayanan guna meningkatkan pelayanan PBB dan BPHTB dalam rangka meningkatkan penerimaan PBB dan BPHTB. 2. Pelaksanaan Ekstensifikasi Tahun 2015 yaitu : Kegiatan ekstensifikasi Pajak Daerah melalui Penyusunan Review dan Naskah Akademis Raperda Ketentuan Umum Pajak Daerah (KUPD), yakni upaya menyusun regulasi yang update sesuai kondisi saat ini melalui Review/Naskah Akademis Raperda dan Raperwal Ketentuan Umum Pajak Daerah. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 5 -

93 C. TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2015 Tabel III.1 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI PROSENTASE CAPAIAN TARGET I PENDAPATAN ASLI DAERAH 1,384,239,968,547 1,504,877,984, Pajak Daerah 1,006,583,747,200 1,030,224,055, Retribusi Daerah 69,008,240,200 78,218,815, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain - lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 11,368,264,400 11,368,258, ,279,716, ,066,854, II DANA PERIMBANGAN 1,380,385,469,000 1,332,517,465, Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 143,098,719, ,078,105, Dana Alokasi Umum 1,198,049,800,000 1,198,049,800, Dana Alokasi Khusus 39,236,950,000 31,389,560, III Lain - lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1,211,730,914,949 1,119,279,994, Pendapatan Hibah 4,100,000,000 3,857,000, Dana Darurat Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Pemerintah Propinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya TOTAL PENDAPATAN DAERAH 683,637,471, ,988,192, ,514,338, ,366,338, ,479,105, ,068,463, ,976,356,352,496 3,956,675,444, Sumber dari Bidang Perencanaan Pendapatan Angka masih dalam proses rekon dengan BPKAD Angka masih bisa berubah karena belum di audit oleh BPK Pendapatan Daerah secara keseluruhan tidak mencapai target hal ini dapat kita lihat pada tabel diatas, meskipun demikian untuk sektor Pendapatan Asli Daerah dapat melampui target sebesar 8.72 dan untuk sektor Dana Perimbangan tidak memenuhi target terdapat kekurangan target sebesar 3.47 dan untuk sektor Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah terdapat kekurangan target sebesar Hal tersebut dikarenakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 6 -

94 untuk sektor PAD adalah adanya upaya Intensifikasi dan Ekstensifikasi dan untuk sektor Dana Perimbangan dan sektor Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah ketergantungan dari pemerintah pusat. Gambar III.1 Kontribusi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 Kontribusi Realisasi Pendapatan Daerah PAD Perimbangan Keuangan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwasanya sektor PAD adalah penyumbang terbesar dari struktur APBD Pemerintah Kota Bekasi yakni sebesar 38,03, yang kedua adalah sector dari Perimbangan Keuangan sebesar 33,68 dan yang terakhir adalah sector Lain lain PAD yang sah sebesar 28,29. Hal ini tentunya menggambarkan bahwasanya kemandirian daerah Kota Bekasi dalam membangun daerah mengandalkan dari sumber penerimaan PAD. 1. Pendapatan Asli Daerah Pada realisasi target 2015 Pendapatan Asli Daerah dapat memenuhi target bahkan dapat melampui target yakni sebesar 108,72, terdiri dari sector pajak daerah melampaui target sebesar 102,35, retribusi daerah melampaui target sebesar 113,35 dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan memenuhi target sebesar 100 serta dari sector Lain lain Pendapatan Daerah Yang Sah melampaui target sebesar 129,53. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 7 -

95 Tabel III.2 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI PROSENTASE CAPAIAN TARGET I PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,23 108,72 1 Pajak Daerah ,35 2 Retribusi Daerah , Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah , ,53 Gambar III.2 Kontribusi Realisasi PAD Tahun 2015 Kontribusi Realisasi PAD Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa komponen penyumbang terbesar dalam PAD adalah dari sektor Pajak Daerah sebesar 68,46, yang kedua adalah sektor Lain Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 25,59, yang ketiga adalah sektor retribusi daerah sebesar 5,20 dan yang terakhir adalah dari sektor Hasil Pengelolaan Kekayaan yang dipisahkan sebesar 0,76. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 8 -

96 a. Pajak Daerah TABEL III.3 TARGET DAN REALISASI PAJAK DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI PROSENTAS E CAPAIAN TARGET A Pajak Daerah , ,00 102,35 1 Pajak Hotel , ,00 120,18 2 Pajak Restoran ,00 C 3 Pajak Hiburan ,00 a 4 Pajak Reklame ,00 p 5 Pajak Penerangan Jalan ,00 6 Pajak Parkir ,00 a 7 Pajak Air Tanah ,00 i 8 BPHTB ,00 a 9 PBB Pedesaan dan Perkotaan , , , , , , , , ,00 111,15 110,22 58,80 102,73 113,76 134,53 105,50 99,12 Capaian target pajak daerah sebesar 102,35 atau terdapat pelampauan target sebesar 2,35, pencapaian ini adalah hasil dari upaya melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah. Dari 9 (Sembilan) jenis pajak terdapat 7 (tujuh) jenis pajak yang mencapai target yakni pajak hotel, restoran, hiburan, penerangan jalan, parker dan BPHTB semuanya dapat mencapai target bahkan terlampaui. Terdapat 2 (dua) jenis pajak yang tidak dapat melampaui target yakni pajak reklame hanya mencapai 58,80 atau terdapat kekurangan target sebesar 41,20 dan pajak PBB sebesar 99,12, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Pajak PBB Pada saat ditargetkan adalah terdiri dari pokok penerimaan serta denda dari pokok penerimaan sehingga secara keseluruhan penerimaan yang ditargetkan untuk PBB dapat tercapai. Pajak Reklame - Terdapat denda pajak yang belum terbayarkan. - Terdapat titik potensi pajak reklame yang belum terpungut. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III - 9 -

97 Gambar III.3 Kontribusi Realisasi Pajak Daerah Tahun 2015 Kontribusi Realisasi Pajak Daerah Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Parkir Pajak Air Tanah BPHTB PBB Pedesaan dan Pertokoan Berdasarkan gambar di atas kontribusi dari penerimaan pajak daerah sumbangan terbesar adalah dari sektor BPHTB sebesar 30,10, kedua dari sektor pajak Penerangan Jalan sebesar 23,01, ketiga dari sektor PBB sebesar 21,07, keempat dari sektor Pajak Restoran sebesar 15,16, kelima dari sektor Pajak Reklame sebesar 3,21, keenam dari sektor Pajak Hiburan sebesar 2,84, ketujuh dari sektor Pajak Parkir sebesar 2,06, kedelapan dari sektor Pajak Hotel sebesar 1,55 dan yang terakhir adalah dari sektor Pajak Air Tanah sebesar 1. b. Retribusi Daerah TABEL III.4 TARGET DAN REALISASI RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI PROSENTASE CAPAIAN TARGET b Retribusi Daerah , ,00 113,25 1 Retribusi Umum , ,00 94,46 1) Retribusi Pelayanan Kesehatan , ,00 123,65 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

98 NO URAIAN TARGET REALISASI 2) Retribusi Pelayanan Kesehatan Laboratorium Kesehatan Masyarakat/Labkesda PROSENTASE CAPAIAN TARGET , ,00 191,44 3) 4) 5) 6) 7) Retribusi Pelayanan Kesehatan Tempat Pelayanan Kesehatan Lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemda Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Retribusi Pelayanan Penguburan/Pemakaman Retribusi Sewa Tempat Pemakaman atau Pembakaran/Pengabuan Mayat Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum , ,00 123, , ,00 84, , , ,00 11, ,00 62,06 8) Retribusi Pelayanan Pasar , ,00 93,95 9) 10) 11) 12) 13) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Retribusi Alat Penanggulangan Kebakaran Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus , ,00 137, , ,00 105, , ,- - 0, , ,00 37,30 2 Retribusi Jasa Usaha , ,00 67,79 1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , ,00 118,51 2) Retribusi Terminal , ,00 38,59 3) 4) Retribusi Tempat Pelayanan Olahraga Retribusi Rumah Potong Hewan , ,00 114, , ,00 40,93 3 Retribusi Perizinan Tertentu , ,00 127,91 1) 2) 3) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Izin Gangguan Tempat Usaha/Kegiatan kepada Orang Pribadi Retribusi Izin Gangguan Tempat Usaha/Kegiatan kepada Badan , ,00 131, , ,00 56, , ,00 101,49 4) Retribusi Izin Trayek , ,00 81,42 5) Retribusi Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing , ,00 125,84 Untuk penerimaan PAD dari sektor retribusi daerah dapat mencapai target hal ini di karenakan sumber penerimaan retribusi daerah didominasi dari sector Retribusi Perizinan Tertentu yang mana Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

99 didalamnya termuat retribusi Izin Mendirikan BAngunan sebagai penyumbang penerimaan terbesar dari sektor retribusi daerah secara keseluruhan sebesar 71,05. Gambar III.4 Kontribusi Realisasi Retribusi Tahun 2015 Kontribusi Realisasi Retribusi Retribusi Umum Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan Tertentu Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat kontribusi dari Retribusi Daerah sumbangan terbesar adalah dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu sebesar 71,05, yang kedua dari sektor Retribusi Umum sebesar 24,08 dan yang terakhir dari sektor Retribusi Jasa Usaha sebesar 4,87. c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan TABEL III.5 TARGET DAN REALISASI BAGIAN LABA ATAS PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN MILIK DAERAH/BUMD TAHUN ANGGARAN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI PROSENTASE CAPAIAN TARGET c Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot , ,00 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

100 1 Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD , ,00 1) Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot , ,00 100,00 2) Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Kab & Kota Bekasi , ,00 100,00 3) Bagian Laba dari BPR Syariah ) Bagian Laba dari PT Bank Jabar , ,00 100,00 Untuk sektor Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD mencapai target dan hanya mencapai sebesar 100. Gambar III.5 Kontribusi Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan Tahun 2015 Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan 3.71 Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Kab & Kota Bekasi Bagian Laba dari BPR Syariah Bagian Laba dari PT Bank Jabar Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat komponen terbesar dari penerimaan sektor Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang dipisahkan adalah sektor Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Kab & Kota Bekasi sebesar 58,69, yang kedua dari sektor Bagian Laba dari PT. Bank Jabar sebesar 37,60 dan yang terakhir dari sektor Bagian Laba dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot sebesar 3,71 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

101 d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tabel. III.6 TARGET DAN REALISASI LAIN - LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TAHUN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI d 1 Lain-Lain Pendapatan ASli Daerah Yang Sah ,23 Hasil Penjualan Aset Daerah - Yang Tidak Dipisahkan ,00 2 Penerimaan Jasa Giro 3 Pendapatan Bunga Deposito 4 5 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan , , , , , ,00 6 Pendapatan Denda Pajak ,00 7 Pendapatan Denda - Retribusi ,00 8 Pendapatan dari Pengembalian , ,00 9 Pendapatan BLUD 10 Lain lain PAD Yang Sah 11 Pendapatan Dana Kapitasi JKN-FKTP Puskesmas , , , ,00 PROSENTASE CAPAIAN TARGET 129,53-184,76 165, ,72 104,68 121, , ,00 99,37 Untuk penerimaan dari sektor Lain-Lain PAD Yang Sah secara akumalatif telah mencapai target bahkan melampui dengan nilai sebesar 126,70 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

102 Gambar III.6 Kontribusi Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah Tahun 2015 Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah Hasil Penjualan Asset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Penerimaan Jasa Giro Pendapatan Bunga Deposito Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pendapatan Denda Pajak 2.27 Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan dari Pengembalian Pendapatan BLUD Lain-Lain PAD Yang Sah Pendapatan Dana Kapitasi JKN-FKTP Puskesmas Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat kontribusi dari komponen Lain Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sumbangan terbesar dari sektor Pendapatan BLUD sebesar 36,48, yang kedua dari sektor Pendapatan Bunga Deposito 24,16, yang ketiga dari sektor Lain lain PAD yang Sah sebesar 16,11, yang keempat dari sektor Pendapatan Dana Kapitasi JKN-FKTP Puskesmas sebesar 13,69, yang kelima Pendapatan dari Pengembalian sebesar 5,46, yang keenam dari sektor Pendapatan Denda Pajak sebesar 2,27, yang ketujuh dari sektor Penerimaan Jasa Giro sebesar 1,30, yang kedelapan dari sektor Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan sebesar 0,24, yang kesembilan dari sektor Pendapatan Denda Retribusi sebesar 0,21, yang kesepuluh dari sektor Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

103 sebesar 0,07, yang terakhir dari sektor Tuntutan Ganti Kerugian Daerah sebesar 0, Dana Perimbangan Keuangan Pada realisasi target 2015 Dana Perimbangan Keuangan tidak mencapai target dan hanya mencapai 96,53, dari tiga elemen capaian penerimaan dari target yang ditetapkan terhadap penerimaan dana perimbangan keuangan pertama dari sector Dana Alokasi Khusus hanya mencapai 80 dan sektor Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak mencapai 72,03 dan dari sektor Dana Alokasi Umum mencapai 100. TABEL III.7 TARGET DAN REALISASI DANA PERIMBANGAN KEUANGAN TAHUN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI PROSENTASE CAPAIAN TARGET II DANA PERIMBANGAN ,53 a B C Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus , , ,00 Gambar III.7 KONTRIBUSI REALISASI DANA PERIMBANGAN KEUANGAN Tahun 2015 Realisasi Dana Perimbangan Keuangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

104 Berdasarkan gambar di atas kontribusi penyumbang terbesar dari komponen Dana Perimbangan Keuangan adalah sektor Dana Alokasi Umum sebesar 89,91, yang kedua dari sektor Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 7,74 dan yang terakhir adalah sektor Dana Alokasi Khusus sebesar 2, Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Realisasi target 2015 untuk Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah tidak mencapai target dan hanya mencapai 92,37, adalah meliputi Pendapatan Hibah mencapai sebesar 94,07, bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya mencapai 98,59, dana penyesuian otonomi khusus mencapai 99,23 dan bantuan keuangan dari pemerintah propinsi dan pemerintah daerah lainnya mencapai sebesar 67,38 TABEL III.8 TARGET DAN REALISASI LAIN LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TAHUN 2015 NO URAIAN TARGET REALISASI III Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah PROSENTASE CAPAIAN TARGET ,37 A Pendapatan Hibah ,07 B Dana Darurat 0 0 0,00 C C D Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Pemerintah Propinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya , , ,38 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

105 Gambar III.8 KONTRIBUSI REALISASI LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Tahun 2015 Realisasi Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Pendapatan Hibah Dana Darurat Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Berdasarkan gambar di atas kontribusi penyumbang terbesar dari komponen Lain Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah dari sektor Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya sebesar 60,22, yang kedua dari sektor Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 24,60, yang ketiga dari sektor Pendapatan Hibah sebesar 14,84 dan yang terakhir dari sektor Dana Darurat Tahun ini sebesar 0. D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan : Pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah selama tahun 2015 tentunya tidak lepas dari berbagai permasalahan yang ada, permasalahan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Permasalahan Eksternal : yakni Permasalahan terkait hubungan koordinasi dengan pengelola pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, terkait penerimaan Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah. Permasalahan Eksternal yakni kaitan dengan koordinasi ke pemerintahan provinsi dan pemerintah pusat antara lain : 1) Lambatnya informasi penerimaan dari provinsi dan pusat; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 Bab III Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah III

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah PAPARAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 Bekasi, 18 Maret 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 1. Angka

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Jabatan :

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dirumuskan kebijakan umum dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan, disertai

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH - 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN A. Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kabupaten Pati tahun 2012 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pati Tahun

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008 Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008 NO. PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SASARAN 1. Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar dan Penanggulangan Kemiskinan - Terwujudnya keseimbangan pertumbuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan DAFTAR INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2017 URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016 1. TUJUAN DAN

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, tiap individu selalu dihadapkan pada aturan, norma, standar, ukuran yang harus dipenuhi. Aturan, norma, standar, maupun ukuran tersebut

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Kebijakan umum adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ambon Tahun 2014 memuat program kegiatan yang diarahkan sepenuhnya bagi pencapaian prioritas tahun 2014. Lebih

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan 1 Mewujudkan sumber daya manusia Bangkalan yang agamis, produktif, berkualitas dan berdaya saing kualitas sumber daya manusia agar berdaya saing,

Lebih terperinci

PARIPURNA 05 Desember 2016 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2017

PARIPURNA 05 Desember 2016 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2017 PARIPURNA 05 Desember 2016 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel Isi... i ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan adanya pembagian/klasifikasi urusan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 15 September 2014 Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017 WALIKOTA SALATIGA PERJANJIAN

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2009, maka disusunlah prioritas pembangunan Kota Banda Aceh yang sesuai dengan kedudukan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2015

RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2015 RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel Isi... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I.1 1.2. Tujuan Penyusunan PPAS... I.2

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci