DAFTAR lsi KATA PENGANTAR... PENDAHULUAN: EKSISTENSI HUKUM PERSEROAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA. Terbatas... 1

Transkripsi

1

2 DAFTAR lsi KATA PENGANTAR... v PENDAHULUAN: EKSISTENSI HUKUM PERSEROAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA A. Eksistensi Badan Usaha di Luar Badan Hukum Perseoran Terbatas Persekutuan... 2 a. Pengertian Persekutuan... 2 b. Klasifikasi Persekutuan... 2 c. Persekutuan Bukan Badan Hukum Perkumpulan Firma... 7 a. Landasan Hukum Firma... 8 b. Firma Bemaung di Bawah Satu Nama... 8 c. Pengurusan dan Tanggung Jawab... 9 d. Uang yang Terdapat dalam Firma Tetap Menjadi Milik Masing-Masing e. Cara Mendirikan Firma f. Perubahan Anggaran Dasar g. Berakhimya Persekutuan Firma h. Janji Firma Tetap Ada i. Firma Tidak Dapat Dipailitkan... 15

3 4. Persekutuan Komanditer a. Landasan Hukumnya b. Status Sekutu Komanditer c. Yang Bertindak Keluar Persekutuan Komanditer Atas Saham a Cara Pernilikan Saham b. Perbedaan Pemegang Saham Komanditaris dengan Pemegang Saham Perseroan Terbatas c. Persekutuan Komanditer Atas Saham Bubar.. '" B. Eksistensi Hukum Perseroan Semula Diatur dalam KUHD KUHD Diganti dengan UU No.1 Tahun tiu No.1 Tahun 1995 Diganti dengan UU No. 40 Tahun a. Alasan Penggantian b. Pembaharuan yang Diakomodasi dalam UUPT c. Perluasan atau Perbaikan yang Signifikan d. Peraturan Pelaksanaan Pendukung UUPT BAB 1 PRINSIP UMUM PERSEROAN A. Perseroan Sebagai Badan Hukum Lahir Dari Proses Hukum Merupakan Persekutuan Modal Didirikan Berdasar Perjanjian Melakukan Kegiatan U saha Lahimya Perseroan Melalui Proses Hukum dalam Bentuk Pengesahan Pemerintah B. Klasifikasi Perseroan Perseroan Tertutup a. Murni Tertutup b. Sebagian Tertutup, Sebagian Terbuka Perseroan Publik Perseroan Terbuka a. Setiap Perseroan Publik yang Hendak Melakukan Penawaran Umum "Wajib" Mendaftarkan Diri kepada BAPEP AM. 42 b. Bentuk dan lsi Pendaftaran Perseroan Grup (Group Company) C. Personalitas Perseroan Teori Personalitas Perseroan a. Teori Fiksi b. Teori Realistik c. Teori Kontrak Ciri Pokok Personalitas Perseroan a. Perseroan Diperlakukan Sebagai Wujud yang Terpisah dan Berbeda Dari Perniliknya b. Dapat Menggugat dan Digugat Atas Nama Perseroan itu Sendiri c. Perseroan Dapat Memperoleh, Menguasai dan Mengalihkan Miliknya Atas Namanya Sendiri d. Tanggung Jawab Pemegang Saham, Terbatas Sebesar Nilai Sahamnya e. Pemegang Saham, Tidak Mengurus Perseroan, Kecuali Dia Dipilih Sebagai Anggota Direksi f. Melakukan Kegiatan Terus-menerus Sesuai Jangka Waktu yang Ditetapkan dalam AD D. Maksud dan Tujuan Perseroan Pencantuman Maksud dan Tujuan dalam AD Perseroan Bersifat Imperatif Pencantuman Maksud dan Tujuan Memegang Fungsi Prinsipil Cara Merumuskan Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha yang Dilarang Perubahan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha, Termasuk Perubahan AD yang Hams Mendapat Persetujuan MENHUK & HAM _.'i

4 a. Perubahan Disetujui RUPS Sesuai dengan Ketentuan Pasal 88 Ayat (1) b. Apabila Kuorurn Tidak Tercapai dapat Diselenggarakan RUPS Kedua dengan Acuan Penerapan sesuai dengan Ketentuan Pasal88 Ayat (3) UUPT Tindakan Direksi yang tidak Sesuai dengan Maksud dan Tujuan Setiap Pemegang Saham Dapat Mengajukan Gugatan Terhadap Perseroan Atas Peristiwa Ultra Vires E. Separate Entity dan Limited Liability Serta Piercing The Corporate Veil l. Perseroan sebagai Badan Hukum Merupakan Entitas Terpisah Tanggung Jawab Terbatas Pemegang Saham Hapusnya Tanggung Jawab Terbatas a. Pengertian Hapus Tanggung Jawab Terbatas b. HaJ-Hal yang Menghapus Tanggung Jawab Terbatas Hapusnya Tanggung Jawab Terbatas Holding Terhadap Subsidiary Hapusnya Tanggung Jawab Terbatas Pemegang Saharn yang Bertindak Sebagai Penanggung F. Ketentuan Hukurn yang Berlaku Bagi Perseroan 83 l. Ketentuan Hukum yang Mengikat Terhadap Perseroan UUPT 2007 Lebih Unggul dari AD Tidak Semua Ketentuan UUPT 2007 Bersifat Memaksa a. Ketentuan yang Bersifat Memaksa b. Ketentuan yang Bersifat Mengatur G. Nama dan Tempat Kedudukan l. Pencantuman Nama Perseroan liiii~~ I", '.,'",..,.Xii,."". ", ;~ 2. Pengajuan Permohonan Pemakaian Nama Perseroan... a. Mengajukan Perrnohonan Kepada Menteri b. Yang Dapat Mengajukan Perrnohonan. 98 c. Jangka Waktu Pemberian Persetujuan atau Pemberitahuan Penolakan Pemakaian Nama Perseroan d. Persetujuan Menteri atas Pemakaian Narna Perseroan Diikuti Kewajiban Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Perseroan e. Permohonan Persetujuan Pemakaian Nama yang Ditolak f. Mengutamakan Pemakaian Nama Perseroan dalam Bahasa Indonesia g. Nama Perseroan yang Telah Memperoleh Persetujuan Dicatat dalam Daftar Perseroan Tempat Kedudukan a. Tempat Kedudukan Perseroan Harus Berada dalam "Wilayah" Negara Republik Indonesia b. Tempat Kedudukan, Sekaligus Menjadi "Kantor Pusat" (Head Office) Perseroan atau "Dornisili" c. Tempat Kedudukan Menurut Hukum Sekaligus "Alamat" Perseroan d. Tempat Kedudukan Selain di!bu Kota Negara dan Provinsi dapat Juga di Daerah Kota atau Kabupaten Nama yang Dilarang Upaya Atas Penolakan Nama Perubahan Nama dan Tempat Kedudukan Nasional atau Kebangsaan Perseroan ~.~~~~.~... 1 a. Asas Wilayah

5 b. Teori Pendiri, Pcngurus, dan Pemegang Saham c. Hukum yang Dijadikan Dasar Pendirian 111 H. Jangka Waktu Bcrdirinya Cara Menyatakan Jangka Waktu Berdirinya 113 a. Jangka Waktu Terbatas b. Jangka Waktu Tidak Terbatas Pcrubahan Jangka Waktu Merupakan Perubahan AD Tertentu Permohonan Persctujuan Pcrubahan AD Mengenai Perpanjangan Waktu Bcrdiri I. Tanggung Jawab Perdata Pcrseroan Tanggung Jawab Kontraktual Perscroan Tanggung Jawab Perbuatan Melawan Hukum Perscroan a. Tanggung Jawab PMH Bcrdasar Pasal 1365 KUH Perdata b. Tanggung Jawab PMH Perseroan Berdasar Pasal1367 Ayat (3) KUH Perdata J. Tanggung Jawab Pidana Perseroan (Corporate Criminal Liability) Pcndahuluan Pcrtanggungjawaban Pidana Berdasar Pcrseorangan Penerapan Vicarious Criminal Liability terhadap Majikan Tinjauan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi (Corporate Criminal Liability) Mengadopsi Doktrin Vicariolls terhadap Perseroan Jangkauan Pcrtanggungjawaban Perscroan Atas Tindakan Fungsional Tinjauan Pertanggungjawaban Pidana Perseroan Dalam Hukum Positif BAB 2 PENDIRIAN, ANGGARAN DASAR DAN PE RUBAHAN ANGGARAN DASAR DAFTAR PERSEROAN, DAN PENGUMUMAN Pcndirian Pcrseroan Syarat Sahnya Pcndirian Perseroan a. Pendiri Perscroan 2 (Dua) Orang Atau Lebih ) Didirikan Bcrdasar Perjanjian ) Yang Dimaksud Dengan Orang ) Pemcgang Saham Kurang 2 (Dua) Orang ) Pengccualian terhadap Syarat Pendiri dan Pcmegang Saham Tcrdiri Dari 2 (Dua) Orang atau Lebih b. Akta Pendirian, Bcrbcntuk Akta Notaris 168 1) Hal-Hal yang Harus Dimuat Dalam Akta Pendirian ) Pcmbuatan Akta Pcndirian Dapat Diwakili ) Akta Pendirian Dibuat Dalam Baha- sa Indoncsia c. Setiap Pcndiri Wajib Mengambil Bagian Saham d. Mcmperolch Keputusan Pengesahan Status Badan Hukum Dari Menteri ) Yang Mengajukan Permohonan Pengcsahan, Notaris Sebagai Kuasa Dari Pendiri ) Pcrmohonan Diajukan kepada Mcnteri atau Pejabat yang Ditunjuk ) Bentuk Pengajuan Permohonan Pengcsahan, Mclalui Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) 176 4) Caranya Mengisi Format Isian Akta Notaris (Fian) ;~~..'It~~~.,"-

6 5) Tenggang Waktu Mengajukan Permohonan Melalui Sisminbakum ) Menteri Atau Dirjen AHU, Dapat Menyatakan Tidak Keberatan Secara Langsung Melalui Sisminbakum 179 7) Berdasar Pemyataan Tidak Keberatan, Notaris Wajib Menyampaikan Permohonan Pengesahan Secara Fisik ) Jika Semua Persyaratan Dipenuhi, Menteri Atau Dirjen AHU Menerbitkan Keputusan Pengesahan Badan Hukum Perseroan ) Menteri Atau Dirjen AHU Memberitahukan kepada Notaris, Apabila Persyaratan Tidak Dipenuhi Proses Penyelesaian Apabila Pemyataan Tidak Keberatan Menjadi Gugur ) Cara Penyelesaian Permohonan Pengesahan Badan Hukum Perseroan bagi Notaris Pertanggungjawaban Hukum Pendiri dan Direksi Atas Perbuatan Hukum yang Dilakukan Sebelum Perseroan Mendapat Pengesahan Sebagai Badan Hukum a. Perbuatan Hukum yang Berkaitan dengan Kepemilikan Saham b. Tanggung Jawab Atas Perbuatan Hukum yang Dilakukan Calon Pendiri untuk Kepentingan Perseroan yang Belum Didirikan c. Tanggung Jawab Perbuatan Hukum yang Dilakukan Atas Nama Perseroan yang Belum Memperoleh Status Badan Hukum 190 B. Anggaran Dasar Hal-Hal yang Dimuat dalam AD Kebolehan Mencantumkan Ketentuan Lain Ketentuan yang Tegas-Tegas Dilarang Dimuat dalam AD C. Perubahan AD Perubahan AD Ditetapkan oleh RUPS a. RUPS untuk Mengubah AD b. RUPS Kedua untuk Mengubah AD Dapat Diselenggarakan Jika RUPS Pertama Tidak Mencapai Kuorum Kehadiran Perubahan AD Perseroan yang Dinyatakan Pailit Klasifikasi Perubahan AD a. Perubahan AD Tertentu yang Harus Mendapat Persetujuan Menteri b. Perubahan AD Cukup Diberitahukan Kepada Menteri Perubahan AD Dimuat Atau Dinyatakan Dalam Akta Notaris a. Tenggang Waktu Perbuatan Akta Pernyataan Akta Notaris b. Tenggang Waktu Dilampaui Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan Persetujuan dan Penyampaian Pember itahuan Permohonan Persetujuan Perubahan AD Perpanjangan Jangka Waktu Berdirinya Perseroan Perubahan AD Mulai Berlaku Wajib Mengubah AD Perseroan Tertutup Menjadi Perseroan Publik a. Perubahan AD Mulai Berlaku b. Kewajiban Mengubah Kembali AD Mulai Berlakunya Perubahan AD Dalam Rangka Penggabungan Atau Pengambilalihan Penolakan Permohonan Persetujuan Perubahan AD

7 11. Tata Cara Pengajuan Permohonan untuk Memperoleh Persetujuan Menteri Atas Perubahan AD a. Notaris Sebagai Kuasa Direksi Mengajukan Permohonan kepada Menteri b. Pengajuan Pennohonan Melalui Sisminbakurn ) Mengisi Fian Model II ) Fian Model II, Dilengkapi Keterangan Mengenai Dokumen Pendukung 210 c. Permohonan Persetujuan Perubahan AD Mengenai Nama Perseroan d. Menteri Atau Dirjen AHU, Dapat Menyatakan Tidak Keberatan Secara Langsung Melalui Sisminbakum Perubahan AD e. Berdasar Pemyataan Tidak Keberatan, Notaris Wajib Menyampaikan Permohonan Persetujuan Secara Fisik f. ]ika Semua Persyaratan Dipenuhi, Menteri Atau Dirjen AHU Menerbitkan Keputusan Persetujuan Perubahan AD g. Menteri Atau Dirjen AHU, Memberitahukan kepada Notaris Apabila Persyaratan Tidak Terpenuhi h. Proses Penyelesaian ]ika Pemyataan Tidak Keberatan Menjadi Gugur i. Cara Penyelesaian Bagi Notaris yang Wilayah Kerjanya Belum Mempunyai ]aringan Elektronik Penyarnpaian Pemberitahuan Akta Perubahan AD Perseroan dan Data Perseroan a. Perubahan AD dan Data Perseroan yang Hams Diberitahukan Kepada Menteri. 217 b. Pemberitahuan Disampaikan oleh Notaris Selaku Kuasa Dari Direksi c. Pemberitahuan Diajukan Melalui minbakum Dengan Cara Mengisi Fian Model III ) Dokurnen Pendukung Bagi Pemberitahuan Perubahan AD ) Dokumen Pendukung Pemberitahuan Bagi Perubahan Data Perseroan 219 3) Dokumen Pendukung Bagi Pembubaran Perseroan ) Dokumen Pendukung Pemberitahuan Bagi Berakhimya Status Badan Hukum Perseroan Karena Hukurn ' 220 5) Dokumen Pendukung Pernberitahuan Telah Berakhimya Proses U kuidasi Perseroan Berdasarkan Pasal 152 Ayat (3) UUPT d. Menteri Atau Dirjen AHU Dapat Menyatakan Tidak Keberatan Secara Langsung Atas Pemberitahuan Melalui Sisminbakum e. Berdasarkan Pemyataan Tidak Keberatan, Notaris Wajib Menyampaikan Pemberitahuan Secara Fisik f. ]ika Semua Persyaratan Dipenuhi, Menteri Atau Dirjen AHU Menerbitkan Surat Penerimaan Pemberitahuan g. Menteri Atau Dirjen AHU Memberitahukan kepada Notaris, ]ika Persyaratan Pemberitahuan Tidak Terpenuhi h. Proses Penyelesaian ]ika Pemyataan Tidak Keberatan Menjadi Gugur i. Tata Cara Penyampaian Pemberitahuan Perubahan AD dan Data Perseroan oleh Notaris yang Wilayah Kerjanya Belum Mempunyai ] aringan Elektronik

8 D. Oaf tar Perseroan Yang Menyelenggarakan Oaf tar Perseroan Data yang Dimuat Dalam Daftar Perseroan Tanggal Pemasukan Data Perseroan Dalam Oaf tar Perseroan Pengumuman Perseroan BAB 3 MODAL DAN SA HAM A. Modal Perseroan Struktur Modal Perseroan a. Modal Dasar b. Modal Ditempatkan c. Modal Disetor Setiap Pengeluaran Saham Portefel, Harus Dibayar Lunas Penyetoran Saham Dalam Bentuk Lain a. Syarat-Syarat yang Harus Dipenuhi b. Penilaian Ditentukan Berdasar Nilai Wajar c. Pengumuman Penyetoran Saham yang Berbentuk Benda Tidak Bergerak Kompensasi Tagihan Pemegang Saham Kreditor Atas Kewajiban Penyetoran Harga Saham a. Prinsipnya, Hak Tagih Tidak Dapat Digunakan Sebagai Kompensasi Penyetoran Harga Saham b. Kebolehan Mengkompensasi Hak Tagih Larangan Mengeluarkan Saham untuk Dimiliki Sendiri a. Jangkauan Larangan Meliputi Perseroan Lain b. Kepemilikan Saham Sendiri yang Tidak Dilarang c. Kewajiban Mengalihkan kepada Pihak Lain B. Perlindungan Modal dan Kekayaan Perseroan. 245 l. Perseroan Dapat Membeli Kembali Saham yang Telah Dikeluarkan a. Pembelian Kembali yang Bertentangan dengan Undang-Undang b. Saham yang Dibeli Kembali, Hanya Boleh Dikuasai Perseroan Paling Lama Tiga Tahun Pembelian Kembali Atau Pengalihan Lebih Lanjut, Harus Berdasar Persehljuan RUPS RUPS Dapat Menyerahkan Kewenangan Kepada Dewan Komisaris untuk Menyetujui Pelaksanaan Keputusan RUPS Saham yang Dikuasai Kembali, Tidak Mempunyai Hak Suara dan Hak Dividen C. Penambahan Modal Penambahan Modal Perseroan Berdasar Persetujuan RUPS a. RUPS Dapat Menyerahkan kepada OK 249 b. RUPS untuk Menambah Modal Dasar, Disamakan dengan RUPS Perubahan AD Tertentu c. RUPS untuk Menambah Modal Ditempatkan 2. dan Disetor Wajib Menawarkan Lebih Dahulu Seluruh Saham yang Dikeluarkan untuk Penambahan Modal kepada Setiap Pemegang Saham 251 a. Penawaran Atas Saham Klasifikasi yang Sama b. Penawaran Klasifikasi Saham yang Belum Pernah Dikeluarkan c. Pengeluaran Saham yang Tidak Perlu Ditawarkan kepada Pemegang Saham. 251 d. Menawarkan Sisa yang Tidak Diambil Pemegang Saham kepada Pihak Ketiga IIi_-.:t~