BAB I PENDAHULUAN. mengalami masalah jatuh bangun, bertahan hidup, ditutup, menurun atau
|
|
- Suharto Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi di Indonesia khususnya Perguruan Tinggi Swasta yang mengalami masalah jatuh bangun, bertahan hidup, ditutup, menurun atau berkembang, beberapa PTS terkenal dengan program studinya serta cukup banyak diminati oleh mahasiswa baru dan lama, ternyata yang mendaftar ulang kembali menurun dari tahun ketahun dengan tajam, sehingga kelangsungan hidupnya dikhawatirkan, apalagi sekarang bangsa ini sedang menghadapi berbagai krisis yang berdampak luas bagi dunia pendidikan tinggi (Sjarief, 1999). Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya beragam perkembangan telah terjadi dan dialami oleh PTS, khususnya yang ada di Wilayah IV Jawa Barat dan Banten. Kinerja di sebuah Perguruan Tinggi akan sangat ditentukan oleh bagaimana PTS itu menentukan masa depannya dalam bentuk formulasi strategi dengan ditetapkan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan, serta bagaimana mengimplementasikan hasil formulasi strategi itu melalui serangkaian program, anggaran dan prosedur. (Djohan: 1998). Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut diberbagai jalur, jenjang dan jenis pendidikan melalui sinkronisasi kerjasama semua pihak yang termasuk dalam komponen persekolahan. Banyak faktor yang berkaitan dengan masalah mutu pendidikan khususnya di tingkat perguruan tinggi, seperti kurikulum, fasilitas penunjang serta sumber daya lainnya, namun faktor yang paling menentukan adalah dosen dan mahasiswa yang
2 2 menjadi subjek pendidikan. Berdasarkan itu, upaya yang paling utama bagi perbaikan segala kekurangan tersebut adalah peningkatan kinerja dosen yang akan berimplikasi terhadap perkembangan kepribadian mahasiswa. Fungsi pendidikan telah di didesentralisasikan sebagai implikasi dari UU Otonomi Daerah yang berlaku secara efektif mulai tahun 2001, dimana penyelenggaraan pendidikan telah menjadi kewenangan otonomi daerah, namun secara umum pelaksanaan kebijakan pendidikan belum berubah dari tahun ke tahun, yang terjadi di negara kita kebijakan dari pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, ataupun lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi belum dapat memecahkan persoalan yang ada. Menurut Rosser dan Penrod (1991), ada tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam perguruan tinggi yakni adanya: tekanan dari pihak luar, pemimpin yang bermotivasi tinggi dan berpandangan jauh kedepan. Pengolahan terhadap perubahan strategik merupakan penentu kinerja jangka panjang suatu organisasi yang didalamnya termasuk proses perekaman lingkungan, perencanaan jangka panjang, evaluasi dan pengendalian terhadap kinerja dari rencana yang telah dilaksanakan, namun banyak yang mengalami kegagalan dalam proses implementasinya, karena strategi peningkatan kinerja hanya sekedar pajangan sebagian atau seluruhnya dan tidak dilaksanakan disamping belum tumbuh dan berkembangnya budaya organisasi, sehingga komitmen dalam implementasi kinerja tidak memenuhi sasaran yang diinginkan. (Thomson Jr. dan Stricland III, 1989). Sedangkan menurut Glickman (Bafadal, 2003:5).
3 3 Seseorang akan bekerja secara professional bilamana memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), dalam melaksanakan tugasnya seharihari, baik sebagai pengajar maupun sebagai pendidik, dosen akan selalu menghadapi problema. Problema yang dihadapi dosen dapat pula berasal dari kebutuhan-kebutuhan yang kurang terpenuhi sehingga berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dikelolanya. Hal ini diperkuat pendapat Siagian (1999:52) yang menyatakan : Motivasi dasar bagi kebanyak orang menjadi pegawai pada suatu organisasi adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu. Analisis sementara penulis bahwa kompensasi finansial yang diterima dosen, khususnya dosen swasta di Indonesia pada saat ini masih kurang mencukupi untuk bisa menutupi kebutuhan hidupnya beserta keluarga, sehingga masih ada dosen yang belum terkonsentrasi penuh kepada tugasnya, walaupun dapat dikatakan bahwa kompensasi bukanlah satu-satunya faktor yang dapat memberikan motivasi kerja, namun Keith Davis (Timple, 2000: 148) berpendapat bahwa : Pegawai yang masih berketetapan untuk kerja keras menemukan bahwa gaji dan tabungan mereka habis digerogoti oleh inflasi. Imbalan bersih kerja keras mereka rendah, hampir tidak seimbang dengan biaya bagi mereka dan keluarga mereka. Sejauh ini, setiap Perguruan Tinggi di Indonesia diharuskan atau diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP) untuk masa 5 tahun yang harus selalu diperbaharui dari satu periode ke periode dalam mengelola masa depannya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan buku dan menyebarluaskan dikalangan PTN dan PTS, buku yang menjelaskan tentang
4 4 pedoman kebijakan pengembangan pendidikan tinggi jangka panjang, ternyata dalam implementasinya Perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta tetap mengalami kesulitan yang memprihatinkan seperti : Penurunan jumlah mahasiswa baru dan lama cukup drastis sehingga mempengaruhi eksistensi lembaga dan tidak mampu mempertahankan dirinya, apalagi mengembangkan program yang direncanakan. Menutup satu atau lebih program studi, bahkan ada yang berakhir dengan menutup lembaganya atau bergabung dengan perguruan tinggi lainnya. Di tutup oleh pemerintah karena tidak aktif lagi menjalankan tugas pendidikan tinggi Memberikan kompensasi dalam bentuk uang di bawah standar minimum dan memberikan kompensasi dalam bentuk non moneter yang tidak sesuai dengan beban yang ditanggung seorang dosen. Hanya mampu menjalankan salah satu fungsi dari Tridarma Perguruan Tinggi dan itupun terlihat jalan ditempat dan lain hal yang akhirnya berpengaruh pada kinerja. Perkembangan motif berprestasi dosen, terutama untuk mencapai target kompentensi dosen untuk peningkatan kinerja seringkali diabaikan. Pernyataan di atas mengandung makna bahwa kebijakan sistem adanya kompensasi dan motif berprestasi yang rendah mempengaruhi kinerja Dosen dan motivasi kerja yang diduga akan menghasilkan kinerja yang rendah pula, begitu juga sebaliknya kompensasi dan tumbuhnya motif berprestasi kerja yang tinggi dan baik akan membuat dosen berusaha bekerja lebih baik.
5 5 Pada akhirnya hal yang diungkapkan tersebut menggugah perhatian dan minat peneliti untuk mencoba mengamati dunia Pendidikan Tinggi Swasta menghadapi berbagai persoalan yang ada, sehingga dirasa perlu untuk menganalisis kompensasi yang diterima oleh dosen serta motif berprestasi seperti apa yang akan berpengaruh terhadap kinerja dosen. Dalam penelitian ini judul yang diangkat adalah Kontribusi Kompensasi dan Motif Berprestasi Terhadap Kinerja Dosen, (Studi Analitik Terhadap Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Terakreditas di Lingkungan Kabupaten Sumedang Kopertis Wilayah IV Propinsi Jawa Barat dan Banten). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pertanyaan yang akan dijawab dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi kompensasi yang diterima dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana kontribusi motif berprestasi terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. 3. Seberapa besar kontribusi kompensasi dan motif berprestasi terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April sumedang di lingkungan Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. Setelah masalah dirumuskan perlunya pembatasan terhadap masalah yang telah dirumuskan hal ini dilakukan semata-mata karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang dimiliki peneliti. Pembahasan yang komprehensif dari setiap
6 6 indikator masing-masing variable dalam penelitian diharapkan dapat mengeliminasi keterbatasan yang ada dalam penelitian ini. Variabel yang diteliti dibatasi pada tiga variabel yaitu kompensasi (X 1 ), Motif Berprestasi (X 2 ) sebagai variabel bebas dan Kinerja Dosen (Y) sebagai variabel terikat, dan variabelvariabel tersebut dapat dijelaskan dalam bentuk devinisi oprasional sebagai berikut : a. Kompensasi adalah imbalan moneter dan non moneter yang diterima sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada lembaga pendidikan menurut jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. menurut Alma (1998:185) adalah, imbalan atau jasa yang diberikan perusahaan yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kedalam kompensasi ini adalah upah, gaji, insentif, komisi dan sebagainya yang mengikat karyawan agar bekerja. b. Motif berprestasi adalah dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, dimana motivasi itu sering dikaitkan dengan pengertian keinginan (wants, desire), tujuan (aims, goals), kebutuhan (need), dorongan (drives), motiv, dan insentif. Motivasi adalah dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan (Sumidjo, 1984). c. Kinerja dos d. en adalah perbuatan rasional dalam melaksanakan tugas mengajar, membimbing dan melatih sehingga terjadi transformasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai dengan deskripsi, spesifikasi, dan persyaratan pekerjaan dalam waktu tertentu. Menurut Anwar (1984:86) yang menyatakan kinerja adalah, kinerja sama
7 7 dengan performent yaitu berapa besar dan berapa jauh tugas-tugas yang telah dijabarkan telah dapat diwujudkan atau dilaksanakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dari kompetensi yang dimiliki. C. Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum Adapun tujuan umum pada penulisan tesis ini adalah ingin mengetahui tentang informasi yang berkaitan dengan kompensasi yang diterima dosen dan motif berprestasi dosen terhadap peningkatan kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang. 2) Tujuan Khusus Dalam penelitian ini dikumpulkan informasi untuk dikaji khusus terhadap STKIP Sebelas April Kabupaten Sumedang di Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. Lebih jelasnya penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendapatkan informasi dan mengkaji kondisi kompensasi yang diterima dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten 2. Mendapatkan informasi dan mengkaji kondisi motif berprestasi di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten 3. Mendapatkan informasi dan mengkaji kondisi kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten 4. Mendapatkan informasi dan mengkaji kontribusi kompensasi terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten
8 8 5. Mendapatkan informasi dan mengkaji besarnya kontribusi motif berprestasi terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten 6. Mendapatkan informasi dan mengkaji kontribusi kompensasi dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang di lingkungan Kopertis Wilayah IV Provinsi Jawa Barat dan Banten D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan secara praktis: 1. Bagi tenaga pengajar: Memahami lebih jauh konsep dan tanggung jawab dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. 2. Bagi pengambil kebijakan pendidikan : Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan bagi perbaikan pengelolaan tenaga kependidikan atau pengambilan kebijakan untuk perbaikan pengelolaan tenaga kependidikan khususnya dosen. 3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan : Penelitian ini memperkaya khasanah kajian ilmu sosial dan memberikan masukan positif khususnya dalam ilmu administrasi pendidikan. E. Asumsi Penelitian Penelitian tentang kompensasi, motif berprestasi dan kinerja ini dilakukan berdasarkan pada beberapa asumsi berikut ini : 1. Kompensasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, mengikat dan memotivasi karyawan untuk mencapai kinerja yang diharapkan (Alma 1998:203).
9 9 2. Motif Berprestasi adalah proses yang sangat penting untuk mengerti mengapa dan bagaimana perilaku seseorang dalam bekerja atau dalam melakukan suatu tugas tertentu. Proses ini dapat diselesaikan dalam tiga tahap, pertama: menetapkan sebuah nilai terhadap sebuah imbalan yang mungkin diterima jika melakukan sebuah pekerjaan, kedua: berdasarkan kerja ini individu berharap untuk mendapatkan imbalan yang layak dan kemudian mendapat imbalan yang baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Ketiga, proses ini disempurnakan dengan timbal balik (feedback), satu arah berasal dari persepsi individu mengenai kemungkinan bahwa upaya itu memang akan menghasilkan imbalan yang diharapkan. feedback yang lainnya berasal dari penilaian individu yang berkaitan dengan nilai imbalan yang diterima, model ini menunjukan bahwa kerja akan berdampak pada motif berprestasi dan kinerja. (Sumantri,2001:53). 3. Kegiatan mengukur/menilai kinerja seseorang untuk menetapkan kinerjanya bagus atau dianggap gagal dalam melaksanakan pekerjaannya dilakukan dengan mempergunakan standar pekerjaan sebagai titik tolak ukurnya. (Nawawi 2003:395) 4. Kinerja Dosen sebagai bagian dari sumber daya manusia, dipengaruhi antara lain oleh kompensasi yang mereka terima, salah satu tujuan dari pemberian kompensasi adalah untuk memotivasi personel untuk menampilkan kinerja yang optimal (Castetter, 996:459, Schuler, 1987:289, Sustermeister, 1976:66) F. Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini diajukan beberapa hipotesis yang menjadi anggapan sementara dari peneliti sebagai berikut :
10 10 1. Kompensasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. 2. Motif Berprestasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. 3. Kompensasi dan motif berprestasi secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja dosen di STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten. Fokus dalam penelitian ini adalah melihat besarnya kontribusi antar variable: kompensasi, motif berprestasi, dan kinerja dosen, yaitu besarnya kontribusi kompensasi terhadap kinerja dosen, besarnya motif berprestasi terhadap kinerja dosen, dan besarnya kontribusi kompensasi dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja dosen. G. Penelitian Terdahulu Penelitian ini juga, didasarkan pada beberapa asumsi penelitian terdahulu yang dijadikan referensi tambahan sebagai berikut : 1. Bila kompensasi diberikan secara tepat, maka para pegawai akan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi (Lomri Mustari, 2002:28). 2. Program kompensasi yang baik akan meningkatkan kinerja dosen (Fr. Maria S, 2004:67). 3. Tinggi rendahnya motivasi, cenderung menentukan produktivitas kerja (Biyantu, 2003:16).
11 11 4. Tinggi rendahnya motivasi seorang dosen akan menentukan kinerjanya (Weni Subarkah, 2004:65). 5. Motivasi berprestasi merupakan faktor dominan dalam peningkatan kinerja dosen di sekolah tinggi swasta (Sulaiman Sukmana, 2001:56). Gambar kerangka Penelitian (Kontribusi kompensasi dan motif berprestasi terhadap Kinerja Dosen) Dapat dilihat dalam bagan di bawah : KOMPENSASI (X 1 ) 1. Imbalan Moneter/penghargaan berupa uang (Monetary Rewards): Gaji pokok, Insentif dan Bonus. 2. Imbalan Non Moneter/Penghargaan berupa selain uang (Monetary Non Rewards) : Simbol status (Status Symbol) Penghargaan sosial (Social Rewards) Penghargaan terhadap tugas dan pribadi (Task Self Rewards) MOTIF BERPRESTASI (X 2 ) X 1 Y X 1 X 2 Y KINERJA DOSEN (Y) Pendidikan & pengajaran. Penelitian Pengabdian masyarakat Upaya dalam melaksanakan pekerjaan Prestasi individu Umpan balik terhadap pekerjaan X 2 Y
12 12 H. Metodologi Penelitian Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan statistic inferensial, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:7) yaitu, metode penelitian kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan statistic imperensial adalah statistik, yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi berdasarkan data suatu sampel. Melalui penerapan metode-metode penelitian tersebut diharapkan dapat diperoleh informasi yang tepat dengan gambaran yang lengkap dan dianggap relevan antara permasalahan yang diteliti, hasil dari mengukur indikator-indikator variabel penelitian dengan parameter dan teknik pengukuran statistik, sehingga diperoleh gambaran dan data tentang pola hubungan diantara variabel-variabel yang diukur. I. Lokasi dan Sampel Penelitian a) Tempat Penelitian Penelitian hanya dilakukan pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah terakreditas, yaitu STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten, dengan subjek penelitiannya adalah dosen. Penetapan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa STKIP Sebelas April Sumedang Wilayah IV Kopertis Provinsi Jawa Barat dan Banten diperkirakan dapat mempermudah mendapatkan informasi dalam pelaksanaan penelitian.
13 13 b) Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sebelas April Kabupaten Sumedang yang terakreditas yang berjumlah 60 orang, dari jumlah tersebut, diambil beberapa dosen sebagai sampel, sampel dosen yang di gunakan sebagai penelitian berjumlah 50 orang, jumlah sampel tersebut ditentukan dengan berpedoman atas pendapat Isaac (Sukardi, 2003: 03). 2 X N.P(1- P = dimana : 2 d (N -1) - X P(1- P S 2 S N : Jumlah Sampel : Jumlah Populasi Akses P : Proporsi populasi sebagai dasar asumsi (P = 0,50) X 2 : Nilai Tabel Chisquare untuk satu derajat kebebasan relatif level kompiden yang diinginkan (X2 = 3,841). Pengambilan sampel menggunakan teknik propability sampling dengan cara random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata dalam anggota populasi tersebut, hal ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen, penggunaan teknik ini memberi peluang yang sama kepada setiap dosen untuk dijadikan anggota sampel. c) Instrumen Penelitian dan pengumpulan data Instrumen penelitian dirancang sesuai dengan sub-sub variabel dan indikator untuk setiap variabel, alat pengumpul data yang diperlukan adalah angket tertutup, yaitu responden diberi sejumlah pertanyaan yang menggambarkan hal-hal yang diungkapkan dari ketiga variabel disertai dengan alternatif jawaban,
14 14 selanjutnya responden diminta untuk merespon setiap item sesuai dengan keadaan dirinya dan keadaan yang diketahui serta dirasakan dengan cara membubuhkan tanda silang pada alternatif jawaban yang tersedia. Pengembangan angket mengacu kepada teori yang mendasarinya kemudian disusun kisi-kisi atas rancangan instrumen yang selanjutnya dijabarkan kedalam item pertanyaan. Teknik pengumpulan data adalah angket, yang dibuat dalam tiga bagian yaitu: Angket bagian pertama dibuat untuk mengumpulkan data tentang kinerja dosen. Angket bagian kedua dibuat untuk mengumpulkan data tentang tingkat kompensasi yang diterima oleh dosen sedangkan angket bagian ketiga dibuat untuk mengumpulkan data tentang motif berprestasi dosen. Dengan mempertimbangkan kepraktisan dan efesiensi dalam pelaksanaan pengumpulan data dilapangan, ketiga angket tersebut digabung menjadi satu paket yang terdiri dari sejumlah butir-butir pernyataan dengan pilihan jawaban. Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-Kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP), dengan skala nilai 5,4,3,2,1 untuk pernyataan positif dan diberi skor 1,2,3,4,5 untuk pernyataan negatif.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut, bukan saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi kemanusiaan (human invesment) yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi kemanusiaan (human invesment) yang menjadi tumpuan harapan bagi masa depan suatu bangsa, dan dilakukan melalui proses pengajaran,
Lebih terperinciPengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo
Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo HELFRIN TUKI PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK HELFRIN TUKI NIM 931 409
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan atau kegagalan organisasi pada dasarnya. dipengaruhi oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan atau kegagalan organisasi pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor sumber daya manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya manusia merupakan salah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada peran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya, tentu tidak hanya membutuhkan sumber daya material seperti modal dan mesin, melainkan juga terdapat sumber terpenting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada suatu perusahaan proses pengukuran keberhasilan atau maju mundurnya sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia, yaitu orangorang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah proses seseorang untuk mendorong mereka melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah keinginan yang timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam pembangunan. Berhasil tidaknya suatu pembangunan tergantung pada sumber daya manusianya.
Lebih terperinci1.1. Penelitian Terdahulu
BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penyusunan yang dilakukan pada penelitian ini, peneliti juga mempelajari penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan. Berikut ini akan diuraikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat. Hal ini disebabkan karena, perekonomian dunia bergerak ke arah perekonomian terbuka dan global.
Lebih terperinciKEBERPERANAN KOMPENSASI DAN MOTIF BERPRESTASI DALAM PENINGKATAN KINERJA DOSEN (Studi Analitik Terhadap Dosen di Perguruan Tinggi Ilmu pendidikan )
KEBERPERANAN KOMPENSASI DAN MOTIF BERPRESTASI DALAM PENINGKATAN KINERJA DOSEN (Studi Analitik Terhadap Dosen di Perguruan Tinggi Ilmu pendidikan ) H. Yusep Mulyana,S.Pd.,M.Pd. Dosen STKIP Sebelas April
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian yang dimaksud bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu sumber daya yang berharga. Apabila sebagian besar jumlah penduduk yang termasuk dalam
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)
PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) Faldian Putra Rahmanda Djamhur Hamid Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan
5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel
Lebih terperincimengakibatkan motivasi ekstrinsik dikendalikan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tidak lagi dipengaruhi secara signifikan oleh komitmen
tertekan lagi dengan kepentingan organisasi maupun atasannya. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dikendalikan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran menjadi lebih rendah. Kecenderungan responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel persepsi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global, keberadaan sumber daya manusia yang handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang lain. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prestasi kerja pengajar dari suatu lembaga pendidikan, selalu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi kerja pengajar dari suatu lembaga pendidikan, selalu menekankan pelaksanaan tugas pengajar, sedangkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan adalah bagian dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Teluk Belitung kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mengatasi persaingan dalam dunia usaha. Hal ini menimbulkan tantangan bagi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Kompensasi. 1. Pengertian Kompensasi. Salah satu tugas manajemen sumber daya manusia atau manajemen
BAB III PEMBAHASAN A. Kompensasi 1. Pengertian Kompensasi Salah satu tugas manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia adalah menetapkan kompensasi yang memenuhi persyaratan, adil dan layak.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas (Independen) Variabel X (bebas) dalam penelitian ini adalah media belajar berbasis aplikasi android. Variabel X (bebas) merupakan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinci2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan wadah bagi orang-orang yang memiliki pandangan dan visi dengan tujuan untuk menampung aktivitas dan interaksi yang dilakukan oleh beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau unit analisa yang dijadikan sebagai tempat pelaksana penelitian atau tempat pengumpulan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin kompetitif. Tidak sedikit perusahaan yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang
. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sumber daya yang paling penting untuk mencapai keberhasilan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, betapapun sempurnanya aspek teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010 : 6), metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha mengalokasikan sumber daya manusia secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian
76 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Adapun jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chairil Fajar Hadiansyah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan kekayaan utama dalam suatu organisasi maupun lembaga, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas organisasi atau lembaga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ex post facto dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ex post facto dengan pendekatan korelasional. Metode survey adalah suatu metode penelitian
Lebih terperincimemberikan motivasi para mahasiswanya untuk dapat berprestasi khususnya bidang akademiknya dengan cara belajar sehingga meraih prestasi yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan dalam pendidikan semakin ketat khususnya dalam mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya, menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang kehidupan. Dengan manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan secara maksimal. Demikian juga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Di dalam organisasi manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu
25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pegawai di UPT BBIB Singosari yang berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu gaya kepemimpinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi dimana orang-orang yang ada di dalamnya mencurahkan tenaga, bakat, kreativitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah sebagai sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu bangsa. Sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan bagian integral dari seluruh sistem pelayanan kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari seluruh sistem pelayanan kesehatan, rumah sakit merupakan tempat untuk memberikan pelayanan medik jangka pendek dan jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia agar supaya mampu bersaing di tengah kompetisi
Lebih terperinciMakna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Sedangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Unit telemarketing PT. XYZ. Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. XYZ, Tangerang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja Multi-Dimensional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu dua bulan yakni dimulai dari 12. Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir, sebagai tempat berlangsungnya objek penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi merupakan variabel yang diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan b. Variable Bebas (X) :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak negara yang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta manfaatnya sangatlah ditentukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini merupakan akhir dari seluruh kajian terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode korelasional digunakan untuk mendeteksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan antara sumber daya yang ada, untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat dipasarkan dan dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDO MITRA PRATAMA
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDO MITRA PRATAMA NAMA : INDRA NANARIF NPM : 11209983 KELAS : 3EA11 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : ANASTA SURYA G, SE.,MM BAB I 1.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Paorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014, secara administratif terdaftar dan aktif dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.
! Logika, Volume 11. Nomor 1 Mei 2013 75 ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON Herman Surijadi Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan negara lain. Salah satu cara untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
Lebih terperinci36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dipilihnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu
Lebih terperinciTabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen. Variabel X Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Supervisi
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen No 1 2 Variabel X Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item 1 2 3 4 5 Isi Pekerjaan Kualitas pekerjaan 1, 2, 3,4 Beban pekerjaan 5 Supervisi Pembinaan professional 6,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang telah melanda di berbagai aspek kehidupan manusia seperti saat ini untuk bidang perekonomian berdampak cukup besar bagi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB XIII TEKNIK MOTIVASI
BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan kebutuhan yang sangat penting yang berpengaruh dalam efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam rangka mengantisipasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan pendidikan nasional harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia yang unggul, memiliki kecerdasan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel
Lebih terperinciPERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI TETAP DAN HONORER DI KANTOR CAMAT TANJUNG SAKTI KABUPATEN LAHAT. Dian Septianti* 1, Sari Sakarina 2
PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI TETAP DAN HONORER DI KANTOR CAMAT TANJUNG SAKTI KABUPATEN LAHAT Dian Septianti* 1, Sari Sakarina 2 1,2 Universitas Tridinanti Palembang; Jalan Kapten Marzuki No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHUUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk
BAB I PENDAHUUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Madrasah Tsanawiyah selaku lembaga pendidikan formal yang bertujuan menyiapkan para peserta didik (siswa), untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia 2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH
HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH Erni Susilawati, Zulfakar, dan Hardiansyah Program Studi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Abstrak : rumusan masalah dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Secara fisik, seseorang menukarkan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sumber Daya Manusia adalah unsur utama dalam mengelola organisasi maupun perusahaan yang merupakan penggerak untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi
Lebih terperinci