Lampiran 1. Produksi buah alpukat menurut provinsi (ton) tahun 2010
|
|
- Veronika Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 48
2 Lampiran 1. Produksi buah alpukat menurut provinsi (ton) tahun 2010 Provinsi Alpukat Aceh 5,095 Sumatera Utara 7,644 Sumatera Barat 29,457 R i a u 535 J a m b i 2,379 Sumatera Selatan 3,382 Bengkulu 2,219 Lampung 9,864 Bangka Belitung 328 Kepulauan Riau 80 DKI Jakarta 44 Jawa Barat 61,096 Jawa Tengah 15,562 DI Yogyakarta 3,697 Jawa Timur 44,540 Banten 760 B a l i 1,626 Nusa Tenggara Barat 679 Nusa TenggaraTimur 16,048 Kalimantan Barat 224 Kalimantan Tengah 52 Kalimantan Selatan 6 Kalimantan Timur 555 Sulawesi Utara 4,865 Sulawesi Tengah 2,533 Sulawesi Selatan 7,701 Sulawesi Tenggara 392 Gorontalo 54 Sulawesi Barat 732 M a l u k u 170 Maluku Utara 391 Papua Barat 786 Papua 782 Indonesia 224,278 Sumber : Badan Pusat Statistika 49
3 Lampiran 2. Produksi buah-buahan menurut jenis di Jawa Barat (kwintal) tahun 2009 Sumber : Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Barat 50
4 Lampiran 3. Daftar Pertanyaan yang digunakan dalam Penelitian Daftar Pertanyaan Untuk Pedagang Pengumpul/Pedagang Grosir Pemasok dari kota : Tanggal : Nama : Jabatan Responden : Alamat : Kelamin/Umur : Tempat lahir : Pendidikan : Sejak kapan usaha saudara ini dimulai? Apakah saudara memiliki jenis pekerjaan atau usaha lain? Apakah disini ada perkumpulan usaha sejenis? Apa alasan saudara melakukan usaha ini a. Keuntungan yang baik [ ] Ya [ ] Tidak b. Pemasarannya Terjamin [ ] Ya [ ] Tidak c. Keturunan/Tradisi [ ] Ya [ ] Tidak d. Perawatannya Mudah [ ] Ya [ ] Tidak e. Cuacanya cocok [ ] Ya [ ] Tidak f. Telah menguasai teknik budidaya [ ] Ya [ ] Tidak g. Lainnya, Apakah saudara pernah menerima bantuan kredit/modal? [ ] Pernah [ ] Tidak Pernah Jika Pernah, sebutkan : a. Dari Siapa : b. Jenis Kredit/Bantuan yang didapat : c. Jumlah bantuan yang didapat : d. Tingkat bunga : e. Jankga waktu pengembalian : f. Besar angsuran kredit per bulannya : Apakah bantuan/kredit tersebut membuat penjualan saudara semakin meningkat? [ ] Ya [ ] Tidak Jika Tidak, mengapa? Adakah perjanjian/ketentuan dengan pemberi bantuan mengenai cara/aturan penjualan? [ ] Ya [ ] Tidak Jika Ya, sebutjan? Kapasitas usaha (kg rata-rata/bulan)? 51
5 Lampiran 3. (lanjutan) Mendapat alpukat dari : 1. Petani alpukat Memasok dari )* : satu petani / beberapa petani Dari Petani Nama Alamat No. Telp Jumlah Alpukat (kg) Jenis/Mutu Harga Beli Sistem Bayar Biaya Transport Penyusutan/Loss 1. Kuantitatif 2. Kualitatif Penyebab Susut Ambil Hari : Pukul : 2. Pengumpul Alpukat Memasok dari )* : satu pengumpul/beberapa pengumpul Dari Pengumpul Nama Alamat No. Telp Jumlah Alpukat (kg) Jenis/Mutu Harga Beli Sistem Bayar Biaya Transport Penyusutan/Loss 1. Kuantitatif 2. Kualitatif Penyebab Susut Ambil Hari : Pukul : 52
6 Lampiran 3. (lanjutan) Tujuan Pasokan : Pasar tujuan pasokan di Bogor Memasok secara (mingguan, harian, tidak tetap sesuai permintaan) Jumlah pasokan (kg) Jenis/Mutu Harga jual Sistem Bayar Penyusutan/Loss 1. Kuantitatif 2. Kualitatif Penyebab Susut Jika dipesan, waktu sejak pesan sd pesanan sampai ke pedagang (jam)? Biaya yang dikeluarkan untuk (selain biaya membeli alpukat) 1. Memuat alpukat : Rp...per. 2. Biaya angkut sekali memasok - Sewa truk : - Bahan bakar : - Sewa sopir : - Retribusi : - Lainnya : Tenggang waktu : Mulai memuat pukul.sd pukul. Memulai perjalanan ke Bogor pukul.., sampai di Bogor pukul.. Membongkar muatan pukul., selesai pukul.. Perhitungan Biaya Pokok : a. Penyusutan (harga dan umur pemakaian) : Gudang : Kendaraan : Timbangan : Kontainer : Ember : Terpal : Pisau : Lap Kain : Lain-lain : b. Sewa Gudang : f. Pengemasan : c. Tenaga Kerja : g. Biaya Lainnya : d. Retribusi (Uraikan) : e. Listrik dan Air : 53
7 Lampiran 3. (lanjutan) Apakah saudara menjual jenis komoditas lainnya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai produk terjual habis? Apakah saudara mengalami kesulitan memasarkan hasil? Apakah usaha alpukat ini masih bisa berkembang kedepannya? Sebelum penjualan, apakah saudara melakukan kegiatan sortir dan grading kembali? [ ] Ya [ ] Tidak Jika Ya berdasarkan apa : Bagaiman saudara memperoleh informasi tentang harga jual alpukat? Bagaimana saudara menentukan harga jual? Apakah saudara menaggung sendiri resiko dari kegiatan penjualan? Apakah saudara memberikan batuan/kredit kepada petani alpukat? Jika Ya, berapa lama dan kapan jangka waktu pengembaliannya Daftar Pertanyaan Untuk Pedagang Pengecer 1. Deskripsi Pasar Retail Tanggal : Nama : Alamat : 2. Identitas Responden / Usaha Nama : Jabatan responden : Alamat : No. Telpon: Kelamin/Umur : Tempat lahir : Pendidikan : Sejak kapan usaha saudara ini dimulai : Apakah saudara memiliki jenis pekerjaan atau usaha lain : Apakah disini ada perkumpulan usaha sejenis? 3. Profil Pola Pembiayaan Usaha Apa alasan saudara melakukan usaha ini a. Keuntungan yang baik [ ] Ya [ ] Tidak b. Pemasarannya Terjamin [ ] Ya [ ] Tidak c. Keturunan/Tradisi [ ] Ya [ ] Tidak d. Perawatannya Mudah [ ] Ya [ ] Tidak e. Cuacanya cocok [ ] Ya [ ] Tidak f. Telah menguasai teknik budidaya [ ] Ya [ ] Tidak g. Lainnya, Apakah saudara pernah menerima bantuan kredit/modal? [ ] Pernah [ ] Tidak Pernah Jika Pernah, sebutkan : a. Dari Siapa b. Jenis Kredit/Bantuan yang didapat c. Jumlah bantuan yang didapat d. Tingkat bunga e. Jankga waktu pengembalian f. Besar angsuran kredit per bulannya 54
8 Lampiran 3. (lanjutan) Apakah bantuan/kredit tersebut membuat penjualan saudara semakin meningkat? [ ] Ya [ ] Tidak Jika Tidak, mengapa? Adakah perjanjian/ketentuan dengan pemberi bantuan mengenai cara/aturan penjualan? [ ] Ya [ ] Tidak Jika Ya, sebutjan? 4. Aspek Pemasaran Kapasitas usaha (kg rata-rata/bulan)? Dengan siapakah saudara melakukan kegiatan pembelian alpukat? Uraian Petani Pengumpul besar Alamat/Lokasi Jenis/Mutu Alpukat Jumlah (kg) Harga beli (Rp/Kg) Sistem Pembayaran Biaya Transport (Rp/kg) Biaya Bongkar Muat (Rp/kg) Penyusutan/Loss 1. Susut Kuantitatif (%) 2. Susut kualitatif (%) Penyebab susut/loss Pedagang Grosir Keterangan Uraian Sistem Pemesanan [ ] dipesan [ ] ditawari [ ] rutin Jika dipesan, waktu sejak pesan sd pesanan diterima (jam)? Apakah ada pelanggang rutin? (pengecer/restoran/catering) Keterangan Alamat/Lokasi Jenis/Mutu Alpukat Jumlah (kg) Masa Jual (hari) Harga jual (Rp/Kg) Sistem Pembayaran Biaya Transport (Rp/kg) Biaya Bongkar Muat (Rp/kg) Penyusutan/Loss 1. Susut Kuantitatif (%) 2. Susut kualitatif (%) Penyebab susut/loss 55
9 Lampiran 3. (lanjutan) Biaya Pemasaran yang harus saudara tanggung terdiri dari : a. Penyusutan (harga dan umur pemakaian) : Lapak : Terpal : Pisau : Timbangan : Lap Kain : Lain-lain : b. Sewa Kios/Lapak : c. Sewa Gudang : d. Tenaga Kerja : e. Retribusi : f. Listrik : g. Pengemasan : h. Biaya Lainnya : Apakah saudara menjual jenis komoditas lainnya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai produk terjual habis? Apakah saudara mengalami kesulitan memasarkan hasil? Apakah usaha alpukat ini masih bisa berkembang kedepannya? Sebelum penjualan, apakah saudara melakukan penyortiran kembali? [ ] Ya [ ] Tidak Jika Ya berdasarkan apa? Bagaiman saudara memperoleh informasi tentang harga jual alpukat? Bagaimana saudara menentukan harga jual? Apakah saudara menaggung sendiri resiko dari kegiatan penjualan? Apakah saudara memberikan batuan/kredit kepada petani alpukat? Jika Ya, berapa lama dan kapan jangka waktu pengembaliannya 56
10 Lampiran 4. Kegiatan pascapanen pedagang pengumpul besar. Pengangkutan alpukat dari pedagang pengumpul kecil/petani ke gudang pedagang pengumpul besar Alpukat diletakkan di atas terpal untuk memulai kegiatan penyortiran Penyortiran dan Pengemasan 57
11 Lampiran 4. (lanjutan) Alpukat yang telah dikemas disimpan dalam gudang penyimpanan sebelum dikirim Alpukat yang tidak masuk timbangan dan alpukat yang rusak 58
12 Lampiran 5. Tingkat kerusakan mekanis di pedagang pengecer Tanggal Asal Alpukat Alat Trasnportasi Kemasan Jumlah Barang yang diterima (kg) Penyimpanan (hari ke-) Jumlah Contoh Alpukat (kg) Jumlah Kerusakan Mekanis (kg) Tingkat Kerusakan (%) Susut (%) 23-Mar Petani Bogor Motor Karung Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Mar Petani Bogor Motor Karung Pengumpul Cianjur Pick Up Karung Mar Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Kemasan 1 : Kemasan 2 : Mar Petani Bogor Motor Karung Grosir Cibitung Pick Up Peti Kayu Kemasan 1 : Kemasan 2 : Kemasan 3 : Kemasan 4 : Kemasan 5 : Mar Pengumpul Badung Colt-Diesel Karung Petani Bogor Motor Peti Kayu Kemasan 1 : Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Apr Petani Bogor Motor Karung Petani Bogor Motor Karung Pengumpul Garut Pick Up Karung Apr Petani Bogor Motor Karung Apr Pengumpul Bandung Pick Up Karung Pengumpul Bandung Pick Up Karung Pengumpul Bandung Pick Up Karung Pengumpul Bandung Pick Up Karung Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Apr Pengumpul Garut Pick Up Karung Petani Bogor Motor Karung Petani Bogor Motor Karung Apr Petani Bogor Motor Karung Apr Pengumpul Bandung Pick Up Karung Pengumpul Bandung Pick Up Karung Petani Bogor Motor Karung Pengumpul Bandung Pick Up Karung Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Pengumpul Bandung Colt-Diesel Karung Pengumpul Bandung Pick Up Karung
13 Lampiran 6. Contoh perhitungan biaya pokok dan titik impas responden pedagang pengumpul Bu Nunung Perhitungan Biaya Tetap : Penyusutan Penyusutan Harga Awal Harga Akhir Umur Total Keterangan Gudang dan garasi 12,000,000 2,400, , Mobil 30,000,000 6,000, ,428, Timbangan Gantung 700, , Kapasitas 110 kg Terpal 100, , Rp. 50,000/(3 3)m, Setahun 2x ganti Total Penyusutan 4,558, Rp/tahun Bunga Modal Total Investasi (Gudang dan Garasi, Mobil, Timbangan, Terpal) : Rp. 42,800,000 Tingkat Bunga Deposito : 6.75%/tahun Total Bunga Modal : Rp. 42,800, /tahun = Rp.2,889,000/tahun Retribusi Pasar : Rp. 200,000/bulan = Rp. 2,400,000/tahun Total Biaya Tetap Modal usaha untuk alpukat dari keseluruhan modal usaha : 40% : (4,558, ,889,000+2,400,000) 0.4 = Rp. 3,939,028.57/tahun Perhitungan Biaya Tidak Tetap : Retribusi Retribusi Rp/minggu Rp/tahun Keterangan Tol 14, , minggu/tahun Penimbangan Mobil 10, ,000 Total Retribusi 1,152,000 Tenaga Kerja Tenaga Kerja Rp/minggu Rp/tahun Keterangan Bongkar Muat 200,000 9,600,000 Supir 100,000 4,800,000 Sortir 150,000 7,200,000 Untuk 3 orang Konsumsi 100,000 4,800,000 Total Tenaga Kerja 26,400,000 Bahan bakar dan Pelumas Baha bakar : Rp. 200,000/minggu : Rp 9,600,000/tahun Pelumas : Rp. 176,000/3 bulan : Rp 704,000/tahun Total : Rp. 10,304,000/tahun Pengemasan Karung : Rp 1,200/karung untuk 80 kg alpukat = Rp. 15/kg Tali : Rp. 20,000/bungkus untuk 100 karung = Rp. 2.5/kg Jumlah pengemasan : Jumlah alpukat terkirim Pengemasan : 69,120 kg/tahun Rp.17.5/kg = Rp. 1,209,600/tahun 60
14 Lampiran 6. (lanjutan) Pembelian Alpukat : Rp 3,375/kg (Harga pembelian rata-rata dalam satu tahun) Total Biaya Tidak Tetap :,,,,,,. /, / Biaya Pokok :.,,. /, / +.,, /, / + Rp. 3,587.92/kg = Rp. 3, Titik Impas Harga jual rata-rata : Rp. 5,187.50/kg :.,,. /.,. /.,. / = 2, kg 2,463 kg + Rp. 3,375/kg = Rp. 3,587.92/kg Pak Ntus Perhitungan Biaya Tetap : Penyusutan Penyusutan Harga Awal Harga Akhir Umur Jumlah Keterangan Gudang dan garasi 45,000,000 9,000, ,600, Mobil 40,000,000 8,000, ,571, Timbangan Gantung 450, , Kapasitas 110 kg Kontainer 273, , buah, Rp. 39,000/buah Terpal 100, Rp. 50,000/(3 3)m, Setahun 2x ganti Karpet alas 185, , Total Penyusutan 8,453, Rp/tahun Bunga Modal Total Investasi: Rp. 86,008,000 Total Bunga Modal : Rp. 86,008, /tahun = Rp.5,805,540/tahun Beban Listrik : Rp. 27,500/bulan = Rp. 330,000/tahun Total Biaya Tetap : Rp. 8,453,678.57/tahun + Rp.5,805,540/tahun + Rp. 330,000/tahun = Rp. 14,589,218.57/tahun Perhitungan Biaya Tidak Tetap Retribusi Tol : Retribusi Rp/pengiriman Rp/tahun Keterangan Bogor (30 pengiriman) 9, ,000 Cipanas (72 pengiriman) 2, ,000 Penimbangan Mobil 10,000 1,020, pengiriman/tahun Total Retribusi 1,434,000 Tenaga Kerja Sortir dan Bongkar Muat Bulan Upah Jumlah Pengiriman Jumlah Keterangan , ,200,000 Untuk 4 orang , ,000 Untuk 2 orang Total 19,800,000 Rp/tahun 61
15 Lampiran 6. (lanjutan) Supir Tujuan Upah Jumlah Pengiriman Jumlah Keterangan Bogor 150, ,500,000 Untuk 4 orang Cipanas 100, ,200,000 Untuk 2 orang Total 11,700,000 Rp/tahun Total Biaya Tenaga Kerja : Rp. 19,800,000/tahun + Rp. 11,700,000/tahun = Rp. 31,500,000/tahun Bahan Bakar dan Pelumas Bahan Bakar Tujuan Biaya Pengiriman Jumlah Pengiriman Jumlah Keterangan Bogor 300, ,000,000 Cipanas 100, ,200,000 Total 16,200,000 Rp/tahun Pelumas Bulan Pemakaian Jumlah Keterangan ,000/ bulan 1,056, ,000/ 3 bulan 352,000 Total 1.408,000 Rp/tahun Total Biaya Bahan Bakar dan Pelumas : Rp. 16,200,000/tahun + Rp. 1,408,000/tahun = Rp. 17,608,000/tahun Perbaikan dan Pemeliharaan Kendaraan : Rp. 150,000/pengiriman 102 pengiriman/tahun = Rp. 15,300,000/tahun Pengemasan Karung : Rp 1,500/karung untuk 80 kg alpukat = Rp /kg Tali : Rp. 19,000/bungkus untuk 100 karung = Rp. 2.38/kg Jumlah pengemasan : Jumlah alpukat terkirim Pengemasan : 231,240 kg/tahun Rp.21.13/kg = Rp. 4,886,101.2/tahun Pembelian Alpukat : Rp 1,335.37/kg (Harga pembelian rata-rata dalam satu tahun) Total Biaya Tidak Tetap :,,,,,,,,,,. / Biaya Pokok, / :.,,. / + Rp. 1,622.88/kg = Rp. 1,682.18/kg, / Titik Impas Harga jual rata-rata : Rp. 3,036.59/kg :.,,. /.,. /.,. / = 10, kg 10,320 kg + Rp. 1,335.37/kg = Rp. 1,622.88/kg 62
16 Lampiran 7. Contoh perhitungan biaya pokok dan titik impas responden pedagang grosir Perhitungan Biaya Tetap Penyusutan Penyusutan Harga Awal Harga Akhir Umur Jumlah Keterangan Timbangan mekanis 2,200, , ,000 2 buah, Rp. 1,100,000/buah Total Penyusutan 198,000 Rp/tahun Bunga Modal : Rp. 2,200, /tahun = Rp. 148,500/tahun Tera Ulang : Rp. 300,000/tahun (Untuk 2 timbangan) Sewa Tempat : Rp. 30,000,000/tahun Listrik : Rp. 20,000/bulan = Rp. 240,000/tahun Retribusi : Rp, 12,000/hari 154 hari/tahun (Rata-rata hari kerja) = Rp. 1,848,000/tahun Total Biaya Tetap : Rp. 198,000/tahun + Rp. 148,500/tahun + Rp. 30,000,000/tahun + Rp. 240,000/tahun + Rp. 1,848,000/tahun = Rp. 32,734,500/tahun Perhitungan Biaya Tidak Tetap Tenaga Kerja Bulan Upah/bulan/orang Total Keterangan ,000 7,200,000 4 orang , ,000 2 orang ,000 4,800,000 4 orang 8 600,000 2,400,000 4 orang , ,000 2 orang , ,000 2 orang Total Tenaga Kerja 14,640,000 Rp/tahun Pembelian Alpukat : Rp 3,083.60/kg (Harga pembelian rata-rata dalam satu tahun) Total Biaya Tidak Tetap :.,, /, / Biaya Pokok :.,, /, / + Rp. 3,083.60/kg = Rp. 3,106.69/kg + Rp. 3,106.69/kg = Rp. 3,158.32/kg Titik Impas Harga jual rata-rata : Rp. 5,591.09/kg :.,, /.,. /.,. / = 13, kg 13,177 kg 63
17 Lampiran 8. Contoh perhitungan biaya pokok dan titik impas responden pedagang pengecer Pedagang Pengecer Sari Barokah (Pak Sayap) Perhitungan Biaya Tetap : Penyusutan Penyusutan Harga Awal Harga Akhir Umur Total Keterangan Pajangan Buah 1,500, , Bahaan kayu Terpal 160, , Pisau 60, , Timbangan duduk 140, , Lap Kain 80, , Total Penyusutan 606, Rp/tahun Bunga Modal Total Investasi: Rp. 1,940,000 Tingkat Bunga Deposito : 6.75%/tahun Total Bunga Modal : Rp. 1,940, /tahun = Rp.130,950/tahun Sewa Kios : Rp. 19,200,000/tahun Retribusi Retribusi Rp/minggu Rp/tahun Keterangan Kebersihan 6, , minggu/tahun Pemda 15, ,000 DLLJ 3, ,000 Komisi Bus 60,000 2,880,000 Total Retribusi 4,032,000 Beban Listrik : Rp. 40,000/bulan = Rp. 480,000/tahun Total Biaya Tetap Modal usaha alpukat dari keseluruhan modal usaha : 20% : (606, ,950+19,200,000+4,032, ,000) 0.2 = Rp. 4,889,923.33/tahun Perhitungan Biaya Tidak Tetap : Tenaga Kerja : Rp. 21,600, = Rp. 4,320,000 Pengemasan Plastik : Rp 25/kg Jumlah pengemasan : Jumlah alpukat terjual Pengemasan : 33,264 kg/tahun Rp.25/kg = Rp. 831,600/tahun Pembelian Alpukat : Rp 6113,50/kg (Harga pembelian rata-rata dalam satu tahun) Total Biaya Tidak Tetap :,,, /, / Biaya Pokok :.,,. /, / Titik Impas Harga jual rata-rata : Rp. 8,755.49/kg :.,,. /.,. /.,. / + Rp. 6,113.50/kg = Rp. 6,264.10/kg + Rp. 6,264.10/kg = Rp. 6,407.04/kg = 1, kg 1,963 kg 64
18 Lampiran 8. (lanjutan) Pedagang Pengecer Pasar Bogor (Pak Iwan) Perhitungan Biaya Tetap : Penyusutan Penyusutan Harga Awal Harga Akhir Umur Total Keterangan Lapak 200, ,000 Terpal 120, ,000 Cutter 10, ,000 Timbangan Gantung 250, ,000 Kapasitas Lap Kain 40, ,000 Total Penyusutan 290,000 Rp/tahun Bunga Modal Total Investasi : Rp. 620,000 Tingkat Bunga Deposito : 6.75%/tahun Total Bunga Modal : Rp. 620, /tahun = Rp.41,850/tahun Retribusi Pasar Retribusi Rp/hari Rp/tahun Keterangan Kebersihan 1, , hari/tahun Ketertiban 1, ,000 Tukang Sapu 1, ,000 Lapak 3,000 1,008,000 Total Retribusi 2,016,000 Tera Ulang Timbangan : Rp. 30,000/tahun Beban Listrik : Rp. 30,000/bulan = Rp. 360,000/tahun Total Biaya Tetap : 290,000+41,850+2,016,000+30, ,000 = Rp. 2,737,850/tahun Perhitungan Biaya Tidak Tetap : Pengemasan Plastik : Rp 25/kg Jumlah pengemasan : Jumlah alpukat terjual Pengemasan : 29,952 kg/tahun Rp.25/kg = Rp. 748,800/tahun Pembelian Alpukat : Rp 7,526.71/kg (Harga pembelian rata-rata dalam satu tahun) Total Biaya Tidak Tetap :, / + Rp. 4,277.20/kg = Rp. 4,301.45/kg, / Biaya Pokok :.,, /, / + Rp. 4,301.45/kg = Rp. 4, Titik Impas Harga jual rata-rata : Rp. 7,526.71/kg :.,, /.,. /.,. / = kg 849 kg 65
19 Lampiran 9. Contoh perhitungan nilai tambah responden pedagang pengumpul besar Bu Nunung 1. Output yaitu jumlah alpukat yang dapat terjual dalam setahun = 66,048 kg 2. Input yaitu kapasitas pembelian dalam setahun = 76,800 kg 3. Tenaga Kerja Langsung = 48 hari 7/7 = 48 5 orang = 240 HOK/tahun 4. Harga Output yaitu harga penjualan rata-rata yang dihitung dari total penerimaan dibagi kapasitas penjualan dalam setahun = Rp. 5,187/kg 5. Upah tenaga kerja langsung = Rp. 21,600,000/tahun 0.4 (Modal Usaha Alpukat) / 240HOK/tahun = Rp. 36,000/HOK 6. Harga Bahan yaitu harga pembelian rata-rata yang dihitung dari total pengeluran dibagi kapasitas pembelian dalam setahun = Rp. 3,375/kg 7. Biaya Input Lain yaitu biaya yang dikeluarkan selain pembelian alpukat dan pembayaran tenaga kerja Komponen Biaya Jumlah (Rp/tahun) Penyusutan Investasi 4,558, Retribusi Pasar 2,400,000 Retribusi Pengiriman 1,152,000 Konsumsi 4,800,000 Oli 704,000 Bahan Bakar 9,600,000 Pengemasan 1,209,600 =( (Rp. 23,214,571.43/tahun 0.4)+1,209,600) / 76,800kg/tahun = Rp /kg Pak Ntus 1. Output = 230,010 kg/tahun 2. Input = 246,000 kg/tahun 3. Tenaga Kerja Langsung : Bulan 1-6 = 96 hari 16/7 5 orang = HOK Bulan 7-12 = 6 hari 10/7 3 orang = HOK Total = HOK/tahun 4. Harga Output = Rp. 3,036.59/kg 5. Upah tenaga kerja langsung = Rp. 31,500,000/tahun / HOK/tahun = Rp. 28,053.44/HOK 6. Harga Bahan = Rp. 1,335.37/kg 7. Biaya Input Lain yaitu biaya yang dikeluarkan selain pembelian alpukat dan pembayaran tenaga kerja Komponen Biaya Jumlah (Rp/tahun) Penyusutan Investasi 8,453, Listrik 330, Retribusi Pengiriman 1,434, Oli 1,408, Bahan Bakar 16,200, Pemeliharaan kendaraan 15,300, Pengemasan 4,886, Total 48,011, = Rp. 48,011,779.77/tahun / 246,000kg/tahun = Rp /kg 66
20 Lampiran 10. Contoh perhitungan nilai tambah responden pedagang grosir 1. Output = 608,640 kg/tahun 2. Input = 634,000 kg/tahun 3. Tenaga Kerja Langsung : Bulan 1-3 = 96 hari 7/7 4 orang = 360 HOK Bulan 4-5 = 6 hari 7/7 2 orang = 16 HOK Bulan 6-7 = 6 hari 7/7 4 orang = 120 HOK Bulan 8 = 6 hari 7/7 4 orang = 40 HOK Bulan 9-10 = 6 hari 7/7 2 orang = 16 HOK Bulan = 6 hari 7/7 2 orang = 16 HOK Total = 568 HOK/tahun 4. Harga Output = Rp. 5,591.09/kg 5. Upah tenaga kerja langsung = Rp. 14,640,000/tahun / 568HOK/tahun = Rp. 25,774.65/HOK 6. Harga Bahan = Rp. 3,083.60/kg 7. Biaya Input Lain yaitu biaya yang dikeluarkan selain pembelian alpukat dan pembayaran tenaga kerja Komponen Biaya Jumlah (Rp/tahun) Penyusutan Investasi 198,000 Tera Ulang Timbangan 300,000 Sewa Gudang 30,000,000 Listrik 240,000 Retribusi 1, Total 32,586,000 = Rp. 32,586,000/tahun / 634,000kg/tahun = Rp.51.40/kg 67
21 Lampiran 11. Contoh perhitungan nilai tambah responden pedagang pengecer Pedagang Pengecer Sari Barokah (Pak Sayap) 1. Output = 33,264 kg/tahun 2. Input = 34,208 kg/tahun 3. Tenaga Kerja Langsung : 336 hari 12/7 3 orang = 1,728 HOK 4. Harga Output = Rp. 8,755.49/kg 5. Upah tenaga kerja langsung = Rp. 21,600,000/tahun 0.2(Modal Usaha Alpukat) / 1,728HOK/tahun = Rp. 2,500/HOK 6. Harga Bahan = Rp. 6,113.50/kg 7. Biaya Input Lain yaitu biaya yang dikeluarkan selain pembelian alpukat dan pembayaran tenaga kerja Komponen Biaya Jumlah (Rp/tahun) Penyusutan Investasi 606, Retribusi 4,032, Beban Listrik 480,000 Sewa Kios 19,200, Pengemasan 831, = ((Rp. 24,318,666.67/tahun 0.2) + Rp. 831,600) / 34,208kg/tahun = Rp /kg Pedagang Pengecer Pasar Bogor (Pak Iwan) 1. Output = 29,952 kg/tahun 2. Input = 30,880 kg/tahun 3. Tenaga Kerja Langsung : - 4. Harga Output = Rp. 7,526.71/kg 5. Upah tenaga kerja langsung = - 6. Harga Bahan = Rp. 4,277.20/kg 7. Biaya Input Lain yaitu biaya yang dikeluarkan selain pembelian alpukat dan pembayaran tenaga kerja Komponen Biaya Jumlah (Rp/tahun) Penyusutan Investasi 290,000 Retribusi 2,016,000 Beban Listrik 360,000 Tera Ulang Timbangan 30,000 Pengemasan 748,800 Total 3,444,800 = Rp. 3,444,900/tahun / 30,880kg/tahun = Rp /kg 68
. Lampiran 1. Perkembangan volume ekspor buah Volume Ekspor (Ton) 1 Nanas %
48 . Lampiran 1. Perkembangan volume ekspor buah 2007-2011 NO KOMODITAS Volume Ekspor (Ton) 2007 2008 2009 2010 2011 Rata rata Pertumbuhan 2007 2011 1 Nanas 110.112 269.664 179.310 159.009 189.223 30%
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciVI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA
VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA 6.1. Lembaga Tataniaga Nenas yang berasal dari Desa Paya Besar dipasarkan ke pasar lokal (Kota Palembang) dan ke pasar luar kota (Pasar Induk Kramat Jati). Tataniaga nenas
Lebih terperinciLampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun
Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun 2003 2006 No Propinsi Produksi Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 1 Aceh 2.410 4.019 3.859 3.571 2 Sum. Utara 10.958 6.222 3.169 8.996 3 Sum.
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dua pasar yaitu Pasar Bogor yang terletak di Kota Bogor
Lebih terperinci2
2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH
Lebih terperinciNusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.
LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan
Lebih terperinciRUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN
Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi
Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK. 29/03/Th. XIX, 15 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 RUPIAH TERAPRESIASI 3,06 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terapresiasi 3,06 persen
Lebih terperinciTABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011
TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529
Lebih terperinciKuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK
Kuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK Nomor:... 1. Identitas (Pengusaha) 1.1. Nama :....... 1.2. Alamat :....... 1.3. Jenis Kelamin :......... 1.4. Umur/tempat lahir
Lebih terperinciVII ANALISIS PEMASARAN KEMBANG KOL 7.1 Analisis Pemasaran Kembang Kol Penelaahan tentang pemasaran kembang kol pada penelitian ini diawali dari petani sebagai produsen, tengkulak atau pedagang pengumpul,
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592
Lebih terperinciFORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda
FORMULIR PENGADUAN UPAH MINIMUM Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan diberikan kepada majikan Anda INFORMASI UPAH MINIMUM 1 Apakah Anda mengetahui peraturan mengenai Upah
Lebih terperinciVIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014
BADAN PUSAT STATISTIK No. 52/07/Th. XVII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 28,28 JUTA ORANG Pada Maret 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG KOMPONEN DALAM PENGHITUNGAN HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN MILIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciLampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011
LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani
Lebih terperinciBPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 28,55 JUTA ORANG Pada bulan September 2013, jumlah
Lebih terperinciIndeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017
Indeks Tendensi Konsumen III-2017 No. 62/11/Th.VI, 6 November 2017 Provinsi Sulawesi Tenggara Indeks Tendensi Konsumen III-2017 Kondisi ekonomi Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tenggara pada triwulan
Lebih terperinciFungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154
ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154
Lebih terperinciLuas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar Di Tingkat Propinsi Tahun No Propinsi. Luas Produktivitas Produksi panen
Lampiran 1. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar Di Tingkat Propinsi Tahun 2007-2008 2007 2008 No Propinsi Luas Produktivitas panen tivitas Luas Produk- Produksi panen Produksi Ha Kw/Ha Ton
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA IKAN PATIN DI TINGKAT PEDAGANG BESAR PENERIMA
1 ANALISIS TATANIAGA IKAN PATIN DI TINGKAT PEDAGANG BESAR PENERIMA (Wholesaler Receiver) DARI DAERAH SENTRA PRODUKSI BOGOR KE PASAR INDUK RAMAYANA BOGOR Oleh Euis Dasipah Abstrak Tujuan tataniaga ikan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 78/08/Th. XVIII, 18 Agustus 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 JULI 2015 RUPIAH TERDEPRESIASI 1,25 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terdepresiasi 1,25 persen
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016
No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016
BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.40/07/Th.XIV, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$18,33 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$18,33 miliar atau
Lebih terperinciPANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2
PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017
PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 10,64 PERSEN No. 66/07/Th. XX, 17 Juli 2017 Pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada
Lebih terperinciJumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,
yang Tersedia pada Menurut, 2000-2015 2015 yang Tersedia pada ACEH 17 1278 2137 SUMATERA UTARA 111 9988 15448 SUMATERA BARAT 60 3611 5924 RIAU 55 4912 7481 JAMBI 29 1973 2727 SUMATERA SELATAN 61 4506 6443
Lebih terperinciVI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT
No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga
Lebih terperinciRekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)
Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Kawasan Hutan Total No Penutupan Lahan Hutan Tetap APL HPK Jumlah KSA-KPA HL HPT HP Jumlah Jumlah
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017 NTP Oktober 2017 sebesar 96,75 atau naik 0,61 persen dibanding
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017 Inflasi Bulan Januari 2017 Meningkat, Namun Masih
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh
No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017
No. 41/07/36/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 GINI RATIO PROVINSI BANTEN MARET 2017 MENURUN Pada 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013
Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS Semester I Tahun 2013 DAFTAR ISI Pertumbuhan Simpanan pada BPR/BPRS Grafik 1 10 Dsitribusi Simpanan pada BPR/BPRS Tabel 9 11 Pertumbuhan Simpanan Berdasarkan Kategori Grafik
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 50/05/Th. XVIII, 15 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015 APRIL 2015 RUPIAH TERAPRESIASI 0,23 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah mencatat apresiasi 0,23
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah beriklim tropis basah dengan keragaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan daerah beriklim tropis basah dengan keragaman ekologis dan jenis komoditas, terutama komoditas hortikultura. Tanaman hortikultura yang banyak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 48/05/Th. XVIII, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL MENCAPAI US$13,08 MILIAR Nilai ekspor Indonesia April mencapai US$13,08
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester I Tahun 2015 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016
No. 05/01/Th. XX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 10,70 PERSEN Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinciPembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.
ANALISIS BENCANA DI INDONESIA BERDASARKAN DATA BNPB MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA MINING MAHESA KURNIAWAN 54412387 Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D. Bencana merupakan peristiwa yang dapat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN
No.39/07/15/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,335 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT
BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.46/07/52/Th.I, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,371 Pada
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.21/04/Th.XIV, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$14,40 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$14,40
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK
No. 35/07/91 Th. XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,390 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 454, 2016 ANRI. Dana. Dekonsentrasi. TA 2016. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017 NTP September 2017 sebesar 96,17 atau turun 0,46 persen dibanding
Lebih terperinci2012, No
2012, No.163 12 LAMPIRAN I FASILITAS TRANSPORT NO ESELON, PANGKAT/GOL PERJALANAN DINAS PESAWAT UDARA MODA TRANSPORTASI KAPAL LAUT KERETA API LAINNYA 1 2 3 4 5 6 7 1. Eselon I B Bisnis Kelas I B 2. Eselon
Lebih terperinciJumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,
Menurut, 2000-2016 2015 ACEH 17 1.278 2.137 20 1.503 2.579 SUMATERA UTARA 111 9.988 15.448 116 10.732 16.418 SUMATERA BARAT 60 3.611 5.924 61 3.653 6.015 RIAU 55 4.912 7.481 58 5.206 7.832 JAMBI 29 1.973
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI DAN WAKIL BUPATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciUANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH
LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu
LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu Lampiran 2. Kegiatan Wawancara dan Lokasi Penelitian Wawancara dengan Pemilik Usaha Lokasi Usaha Gebyar Cakalang Lampiran 3. Kegiatan pemindangan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 13/02/64/Th.XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR *) MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2017 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016 Inflasi Ramadhan 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara maritim yang kaya akan potensi ikannya, sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan dan perairan. Sektor perikanan menjadi bagian yang sangat
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) UNTUK MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN MASALAH
BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3. 1 Analisa Aplikasi Perkembangan dunia pendidikan semakin meningkat dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang mempunyai manfaat
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 34/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciU r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah)
LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET216 BAGIAN PELAKSANA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN : LRBKW 1 : 16 Juni 216 : 1 SEMULA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.
No.1562, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat (Sugiarti, 2003).
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu
LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu 1. Pemanenan Kedelai* 2. Perontokan Biji Kedelai** 3. Pencucian Kedelai 4. Pengupasan Kulit Ari Kedelai 5. Kedelai Setelah Dicuci 6. Penggilingan Kedelai
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30 /05/52/Th.VII, 02 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 1. Pertumbuhan produksi
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 132 /PMK.02/2010 TENTANG INDEKS DALAM RANGKA PENGHITUNGAN PENETAPAN TARIF PELAYANAN PNBP PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG STANDARISASI HARGA BARANG
Lebih terperinciAntar Kerja Antar Daerah (AKAD)
Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN
BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017
KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017 TENTANG ALOKASI KUOTA AKREDITASI BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2018
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS
BADAN PUSAT STATISTIK No. 109/12/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) NOVEMBER 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan rumah adalah kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan rumah adalah kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia selain kebutuhan akan pakaian dan makanan. Menurut Tito Soetalaksana (2000;8) rumah merupakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.
No.526, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG DATA SASARAN PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciLampiran 1 Kuisioner responden petani 1. Berapa luas lahan yang Bapak miliki? 2. Bagaimana cara bapak mengelola hutan rakyat yang Bapak miliki? a.
LAMPIRAN 49 Lampiran 1 Kuisioner responden petani 1. Berapa luas lahan yang Bapak miliki? 2. Bagaimana cara bapak mengelola hutan rakyat yang Bapak miliki? a. sendiri b. sistem upah 3. Berapa upah yang
Lebih terperinci- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018
- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan Oktober 2016 Cukup Terkendali
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agribisnis, agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama dengan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budidaya tanaman obat adalah salah satu cara penglolaan tanaman obat untuk mendatangkan keuntungan. Pembangunan ekonomi Indonesia bertumpu pada bidang pertanian dan
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016
Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016 Inflasi Bulan November 2016 Didorong Harga Pangan
Lebih terperinciVII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK
VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Petani
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Petani Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Kembang Kol (Studi Kasus Kelompok Tani Suka Tani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Osin
Lebih terperinciKUESIONER 7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Petani Kepada Yth. Ibu/Bapak/Saudara Responden Di tempat
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner untuk Petani Kepada Yth. Ibu/Bapak/Saudara Responden Di tempat Dengan hormat, Saya mahasiswa dari UNIKA Soegijapranata Semarang, saat ini sedang melakukan penelitian yang
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.366, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinci