PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOMIE DI KOTA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOMIE DI KOTA MEDAN"

Transkripsi

1 Laporan Hasil Penelitian PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOMIE DI KOTA MEDAN Peneliti : Parada Manik, SE, M.M Ferry Panjaitan, SE., M.Si LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN 2012

2 PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Judul Penelitian : Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie di Kota Medan B. Bidang Ilmu : Ekonomi/Manajemen C. Kategori Penelitian : Penelitian untuk Mengembangkan Fungsi Kelembagaan Perguruan Tinggi. Ketua Peneliti: A. Nama Lengkap & Gelar: Parada Manik, SE, M.Si. B. Jenis Kelamin : Laki-laki C. Golongan/Pangkat : IIIc/Penata D. Jabatan Fungsional : Lektor E. Jabatan Struktural : F. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen Anggota Peneliti: A. Nama Lengkap & Gelar: Ferry Panjaitan,SE.,M.Si B. Jenis Kelamin : Laki-laki C. Golongan/Pangkat : III a D. Jabatan Fungsional : - E. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen Lokasi Penelitian : Kota Medan Lama Penelitian : 6 Bulan (Maret 2012 s/d September 2012) Biaya Penelitian : Rp ,- (Enam Juta Rupiah) Sumber Biaya Penelitian : Lembaga Penelitian Rp ,- Biaya Sendiri Rp ,- Medan, 25 Agustus, 2012 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian Ketua Peneliti, Dr.Ir. Parulian Simanjuntak,MA. Prof. Dr.Ir. Hasan Sitorus,MSi. Parada Manik, SE, MM.

3 KATA PENGANTAR Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberi berkatnya sehingga tim peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan segala kekurangannya maka peneliti juga mengharapkan masukan dari siapapun yang membaja tulisan ini. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh harga, promosi, dan kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan Indomie di Kota Medan Pada kesempatan ini, peneliti mengicapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian penelitian ini yaitu: 1. Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan 2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen Medan 3. Ketua Lembaga Penelitian Universitas HKBP Nommensen Medan Medan, 25 Agustus 2012 Ketua Peneliti, Parada Manik, SE, MM i

4 ABSTRAK Kualitas Pelayanan TKI ialah kegiatan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI yang memiliki dimensi kemudahan, keterjangkauan, kecepatan, dan keamanan, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga, strategi promosi dan kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mie instan di kota medan pada bulan april Karena keterbatasan waktu dan biaya maka dari sejumlah populasi yang ada diambil sebagian untuk dijadikan sample dalam penelitian, karena keterbatasan waktu dan dana peneliti menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responden. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan teknik accidental (kebetulan) dimana peneliti menentukan sampelnya dari konsumen yang datang pada saat peneliti melakukan penelitian Data dikumpulkan dengan wawancara, dan daftar pertanyaan, variabelvariabel yang diteliti menggunakan skala Likert. Daftar pertanyaan terlebih dahulu diuji dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas, pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20.0, dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dengan regresi linear berganda. Secara serempak variabel harga, promosi, dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan. Secara parsial variabel harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan, variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan dan variabel kualitas produk berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan, variabel kualitas kerja adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli Indomie di Kota Medan. Koefisien Determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa kemampuan variabel harga, promosi, dan kualitas produk, menjelaskan variasi yang terjadi pada keputusan membeli adalah sebesar atau 38,6% sedangkan sisanya sebesar 61,4% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata kunci : Harga, promosi, kualitas, keputusan membeli.

5 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv v vi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Strategi Pemasarab Teori Tentang Keputusan Pembelian Teori Tentang Promosi Teori Tentang Harga Teori tentang kualitas Penelitian terdahulu Kerangka Berpikir Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Defenisi Operasional Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Uji Validitas Uji Asumsi Klasik ii

6 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penjelasan Variabel Penelitian Harga Penjelasan Variabel Penelitian Promosi Penjelasan Variabel Penelitian Kualitas Penjelasan Variabel Penelitian Keputusan Uji Asumsi Klasik Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran fxd DAFTAR PUSTAKA iii

7 DAFTAR TABEL Nomor... Halaman 3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel harga Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel promosi Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel kualitas Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel keputusan Hasil Uji Reliabilitas Penjelasan responden atas Variabel harga Penjelasan responden atas Variabel promosi Penjelasan responden atas Variabel kualitas Penjelasan responden atas Variabel keputusan Hasil Uji Multikonearitas Hasil Uji Analisis Deskriptif Koefisien Determinan (R) Uji Serempak ( Uji F ) Uji Parsial ( Uji t ) iv

8 DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar... Halaman 2.1. Kerangka Konseptual Uji Normalitas Uji Normalitas PP-Plot Uji Heteroskedastisitas v

9 DAFTAR LAMPIRAN Nomor... Halaman 1. Kuesioner Penelitian Hasil Uji Statistik vi

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi globalisasi yang sering dikatakan era dunia tanpa batas. Dengan demikian lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan juga akan menjadi semakin kompleks. Secara nasional walaupun ekspor merupakan salah satu jenis usaha yang dapat memberikan tambahan/ pemasukan devisa negara, namun kompleksitas persaingan yang dihadapi perusahaan tersebut akan memaksa setiap perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen. Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Demikian halnya dengan produk alkohol One med di CV. Global Surya Medika Semarang, harus berusaha keras untuk memenangkan persaingan agar bisa selalu dihati konsumen. Fokus perhatian manajemen pemasaran adalah pelanggan dan pesaing. Dalam mekanisme perusahaan dan pesaing berlomba-lomba menghasilkan dan 1

11 2 menawarkan Value bagi pelanggannya dan perusahaan yang berhasil mengikat seorang pelanggan adalah perusahaan yang berhasil menyajikan superior value. Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Para pengusaha sebagai produsen tidak saja sekedar bertugas untuk menciptakan suatu produk atau jasa semata, tetapi juga disertai kemampuan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan konsumen akan suatu produk atau jasa. Pengusaha berlomba-lomba untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan menyusun strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat mendominasi pasar yang ada. Menurut Dharmmesta (1997), keberhasilan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan, sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang dan dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara berkesinambungan merupakan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan tersebut. Sedangkan dari pihak konsumen sendiri dituntut untuk semakin kritis dalam memilih barang kebutuhannya, karena begitu banyak pilihan di pasaran. Salah satu upaya untuk mengenali keadaan konsumen yang menjadi sasaran penjualan adalah dengan mempelajari bagaimana prilaku mereka dalam membeli suatu barang atau produk tertentu. Pada dasarnya setiap kegiatan pembeliaan yang nyata merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-

12 3 kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode waktu serta pemenuhan kebutuhan tertentu. Umumnya sebelum perilaku membeli terjadi didahului oleh adanya minat atau keinginan untuk membeli yang didorong oleh suatu motif tertentu. Minat membeli antara individu yang satu dengan yang lain tidak selalu sama dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Di samping itu saat ini pihak konsumen lebih rasional dan lebih cermat dalam melakukan pembelian serta mengumpulkan informasi mengenai suatu produk atau barang yang akan dibelinya serta pemilihan tempat di mana pembelian tersebut akan dilakukan. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini digunakan judul : Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan di Kota Medan. B. Rumusan Masalah Atas dasar uraian diatas, maka penting kiranya dilakukan suatu penelitian secara empiris yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan faktor faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian alkohol, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan. 2. Ada pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan 3. Ada pengaruh antara kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan 4. Aada pengaruh antara harga, promosi, dan kualitas secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan.

13 4 C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan. 2. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan 3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan. 4. Untuk menganalisis pengaruh harga, strategi promosi dan kualitas secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan-perusahaan yang memproduksikan mie instan, dalam rangka membuat harga ataupun promosi yang lebih baik. 2. Bagi Peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang dimiliki akan bertambah luas terutama mengenai harga, promosi, strategi maupun kualitas produk. 3. Bagi Peneliti berikutnya, sebagai referensi dalam melakukan penelitian khususnya mengenai harga, promosi, strategi maupun kualitas produk.

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Strategi Pemasaran Orang awam biasanya menyamakan pemasaran dengan penjualan, perdagangan dan distribusi. Pada kenyataannya ketiganya merupakan bagian kecil dari kegiatan pemasaran. Proses pemasaran harus dimulai jauh hari sebelum organisasi mulai berproduksi sampai dengan setelah pelanggan menerima produk yang diproduksi tadi (Swastha & Handoko, 1987:129). Perusahaan yang menjalankan usahanya harus dapat menentukan strategi yang tepat agar usaha yang dilakukan dapat maju dan berkembang. Dalam pemasaran, strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan meliputi : Memilih konsumen yang dituju Mengidentifikasi keinginan konsumen Menentukan marketing mix Pada perusahaan yang berorientasi pada marketing mix strategi pemasaran yang diterapkan yakni riset dan analisis pasar, penetapan harga jual yang tepat, melakukan perbaikan dan penyesuaian mutu serta kualitas terhadap produk yang diproduksinya, melakukan kegiatan promosi agar produk lebih dikenal oleh konsumen dan menggunakan sistem distribusi yang tepat untuk memasarkan produknya. Dengan demikian maka terlihat jelas bahwa perusahaan harus melakukan berbagai macam usaha dalam melayani konsumennya. Hal ini dilakukan agar 5

15 6 konsumen tidak mengalihkan kebutuhannya akan produk yang diinginkan ke produk dari perusahaan berusaha untuk memenuhi sejenis yang lain. Untuk itulah perusahaan selalu keinginan dan kebutuhan konsumen semaksimal mungkin. II.2 Keputusan Pembelian Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen pada dasarnya akan melakukan suatu proses pengambilan keputusan terlebih dahulu. Proses pengambilan keputusan merupakan tahapan konsumen dalam memutuskan suatu produk tertentu yang menurutnya sudah paling baik. Minat membeli merupakan seberapa besar minat seseorang untuk membeli atau seberapa dorongan yang di miliki seseorang untuk memiliki niat membeli kembali. Dapat dikatakan minat ini akan melahirkan frekuensi pembelian oleh karena itu dimenasi minat pembelian adalah besarnya minat, merupakan likely hood atau seberapa besar kemungkinan terjadinya pembelian. Proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : (Kotler & Susanto, 1999) 1. Kebutuhan ( Needs ) 2. Pengakuan ( Recognition ) 3. Pencarian ( Search ) 4. Keputusan ( Decision ) 5. Evaluasi ( Evaluation )

16 7 Cara konsumen memilih produk dipengaruhi oleh pengalaman dan kebiasaan masa lalu yang menyenangkan. Faktor-faktor eksternal dan faktorfaktor internal dari individu, serta kekuatan pendorong (stimulus) akan menentukan respon konsumen dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan keputusan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen sangat dipengaruhi oleh individu dan lingkungan. Pengaruh individu berupa : situasi, kelompok, keluarga, kebudayaan, dan ketentuan-ketentuan. Sedangkan pengaruh lingkungan berupa : proses informasi, perilaku belajar, motivasi, kepribadian dan psikografis, kepercayaan, sikap, dan komunikasi. Hasil akhir keputusan konsumen tersebut dengan kekuatan kehendak untuk membeli ( willingness to buy ), sebagai alternatif lain dari istilah keputusan pembelian ( purchase decision ). II.3 Promosi Promosi adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi persepsi konsumen. Tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya. Tujuan melakukan promosi dapat dihubungkan dengan peran khusus setiap komponen dalam pemasaran. Promosi penjualan seperti pameran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan dalam bauran promosi (Cravens, 1995). Menurut Basu Swastha (1984) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

17 8 Studi Kopalle dan Lehmann (1995) dan penelitian yang dilakukan Andrews (1989) tentang pengaruh promosi terhadap kualitas produk baru menyimpulkan kepercayaan dan penilaian konsumen terhadap kualitas dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat. Promosi dapat diukur melalui daya tarik promosi, jangkauan promosi, frekuensi promosi dan efektifitas promosi. Promosi menyebabkan konsumen lebih sensitive terhadap harga dan signal promosi berpengaruh positif pada perilaku konsumen dalam pemilihan suatu produk. Mela dan Gupta (1997: 252) mengembangkan bermacam-macam model parameter yang mempengaruhi timbulnya pembelian dan kuantitas pembelian untuk mengetahui dengan pasti apakah peningkatan promosi telah mempengaruhi keputusan pembelian ulang produk dalam jangka panjang. Promosi yang dilakukan secara menarik akan memudahkan konsumen dalam menilai suatu produk karena konsumen dihadapkan pada beberapa spesifikasi produk dengan keunggulan masing-masing. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan memiliki berbagai macam tujuan yaitu : 1. Modifikasi tingkah laku Kegiatan promosi diharapkan dapat menciptakan image produk kepada masyarakat, dengan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produk yang sudah dikenalnya.

18 9 2. Memberitahu Kegiatan promosi juga bertujuan untuk memberitahukan keberadaan produk di masyarakat, hal ini bermanfaat terutama pada produk baru yang sedang diluncurkan di pasaran, dengan promosi diharapkan masyarkat mendapatkan informasi tentang keberadaan suatu produk. 3. Membujuk Kegiatan promosi yang efektif kepada konsumen mampu membawa manfaat persuasif (membujuk) sehingga setelah konsumen mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk yang ditawarkan diharapkan dapat berubah pola pikirnya dan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan. 4. Mengingatkan Kegiatan promosi bermanfaat pula sebagai pengingat terhadap produk perusahaan yang sudah beredar dimasyarakat tetapi selama ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat luas, hal ini dikarenakan kegiatan promosi yang tidak terencana dengan baik dalam sebuah strategi yang tepat.a Hubungan Promosi dengan Keputusan Pembelian Studi Kopalle dan Lehmann (1995) dan penelitian yang dilakukan Andrews (1989) tentang pengaruh promosi terhadap permintaan barang menyimpulkan bahwa kepercayaan dan penilaian konsumen terhadap produk dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat.

19 10 Mela dan Gupta (1997: 252) mengembangkan bermacam-macam model parameter yang mempengaruhi timbulnya permintaan dan kuantitas pembelian untuk mengetahui dengan pasti apakah peningkatan promosi telah mempengaruhi keputusan pembelian ulang produk dalam jangka panjang yang akan meningkatkan permintaan akan produk di pasaran. Promosi yang dilakukan secara menarik akan memudahkan konsumen dalam menilai suatu produk karena konsumen dihadapkan pada beberapa spesifikasi produk dengan keunggulan masing-masing. II.4 Harga Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen. Ketika memilih diantara merekmerek yang ada konsumen akan mengevaluasi harga secara tidak absolut akan tetapi dengan membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan transaksi pembelian. Doyle dan Saunders (1985:56) menemukan bukti empiris bahwa dengan cara mengurangi harga maka akan meningkatkan ancaman ketika harganya akan dinaikkan. Faktor lain yang menunjukkan bahwa konsumen juga mempertimbangkan harga yang lalu dan bentuk pengharapan pada harga di masa yang akan datang yang mungkin tidak optimal, apabila konsumen menunda pembelian di dalam mengantisipasi harga yang lebih rendah di masa mendatang. Namun penurunan harga pada merek berkualitas menyebabkan konsumen akan berpindah pada merek lain, akan tetapi penurunan harga pada merek yang

20 11 berkualitas rendah tidak akan menyebabkan konsumen berpindah pada merek yang lain dengan kualitas yang sama. Dan biasanya konsumen mempelajari informasi harga dengan dua cara, yaitu dengan disengaja atau intentional dan secara kebetulan atau insidental. Cara belajar secara disengaja berhubungan dengan pencarian yang aktif dan penghafalan harga yang ada, khususnya bagi merek-merek tertentu. Belajar secara insidental termasuk di dalamnya perbandingan secara jelas akan harga sekarang dengan harga sebelumnya yang disimpan dalam ingatan. Jadi harga juga merupakan variabel penting yang digunakan oleh konsumen krena berbagai alasan, baik karena alasan ekonomis yang akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi merupakan sala satu variabel penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, juga alasan psikologis dimana harga sering dianggap sebagai indikator kualitas dan oleh karena itu penetapan harga sering dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus sebagai instrumen kompetisi yang menentukan. Pengaruh harga memberikan gambaran baru tentang strategi komunikasi dan pemasaran untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Rumusan harga untuk kepuasan dikemukakan secara luas, bahwa ada dua prinsip mekanisme harga, yaitu potensial menandai kualitas dari sebuah produk. Penjualan produk berkualitas tinggi kemungkinan dapat ditandai oleh tingginya kualitas produk berdasarkan harga yang tinggi pula. Jika hubungan antara biaya tinggi dan kualitas tinggi diketahui, konsumen dapat menduga dari harga yang tinggi bahwa produk itu berkualitas tinggi. Xie dan Shugan (2000:230) mengungkapkan bahwa

21 12 konsumen yang baru lebih sensitive dalam perbandingan harga daripada konsumen yang lama dalam waktu melakukan transaksi pembelian. Hal inilah yang kadang menciptakan kesempatan untuk membedakan harga bagi pendatang baru dikaitkan dengan harga yang sangat sensitive. II.5. Kualitas Secara umum kualitas dapat didefinisikan sebagai sesuatu keunggulan ataupun keistimewaan. Sedangkan kualitas yang dirasakan dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian konsumen akan keunggulan ataupun keistimewaan secara menyeluruh terhadap suatu produk (Zeithaml, 1988).. Menurut pendapat lain kualitas adalah suatu bentuk penilaian yang menyeluruh atas suatu produk yang hampir sama dengan pendirian. Terdapat 2 (dua) macam kualitas yaitu : 1. Kualitas Afektif Yaitu kualitas yang dirasakan sebagai suatu bentuk penilaian yang menyeluruh atas suatu produk atau suatu penaksiran nilai yang sifatnya global. 2. Kualitas Kognitif Yaitu suatu penarikan kesimpulan tentang kualitas yang didasarkan pada isyarat-isyarat tingkat rendah dan evaluasi produk secara menyeluruh. Harapan pelanggan akan kualitas secara keseluruhan dan kualitas yang diterima yang dialami berdasarkan pengalaman yang selalu akan mempengaruhi terhadap nilai yang diterima mengenai rating yang diberikan kualitas akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.

22 13 Untuk menyimpulkan suatu kualitas konsumen biasanya menggunakan isyarat-isyarat yang menandakan kualitas tersebut, isyarat tersebut telah dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu : 1. Isyarat Intrinsik, yaitu isyarat-isyarat yang meliputi komposisi fisik suatu produk. Contoh misalnya bentuk atau kemasan. 2. Isyarat Ekstrinsik, yaitu isyarat-isyarat yang terkait dengan produk tetapi bukan pada bagian fisik produk itu sendiri. Contohnya adalah harga, merek, iklan atau informasi. Sifat dari isyarat ekstrinsik adalah bukan produk spesifik sehingga dapat menjadi indikator umum kualitas. Kualitas produk dapat dirasakan dalam 8 (delapan) dimensi yaitu : a. Performance b. Feature c. Reliability (Kehandalan) d. Conformance (Kesesuaian) e. Durability (Keawetan) f. Serviceability g. Estetik h. Image Namun demikian beberapa pendapat menyatakan bahwa kualitas produk tidak dapat diobservasi sampai pada produk tersebut dibeli dan digunakan, hal itu berarti pengalaman dapat digunakan dengan baik untuk menilai kualitas suatu produk.

23 14 Kualitas produk sebagai keunggulan suatu produk terhadap penilaian konsumen memiliki empat indikator yaitu : a. Kemasan. b. Keawetan c. Kehandalan d. Mudah digunakan Namun demikian beberapa pendapat menyatakan bahwa kualitas produk tidak dapat diobservasi sampai pada produk tersebut dibeli dan digunakan, hal itu berarti pengalaman dapat digunakan dengan baik untuk menilai kualitas suatu produk. Kualitas dapat dijabarkan secara lebih kompleks sebagai superior atau keunggulan, sehingga kualitas yang dipersepsikan dapat didefinisikan sebagai pernyataan konsumen tentang keunggulan atau superior produk secara keseluruhan (Zeithaml, 1988). Secara tradisional, kualitas dapat dikatakan sebagai tanggung jawab pabrikan, namun demikian aplikasi konsep serta metode peningkatan kualitas merupakan hal yang paling utama untuk meningkatkan kinerja semua fungsi bisnis. Program peningkatan kualitas dikembangkan tidak hanya pada lini produk saja melainkan mencakup semua fungsi bisnis sehingga proses pemesanan menjadi tugas bagi peningkatan kualitas. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas harus mempunyai hubungan dengan persepsi konsumen tentang kualitas itu sendiri. Setiap kegiatan perusahaan hendaknya diarahkan pada keinginan dan kebutuhan konsumen. Karena pertimbangan dalam menentukan pilihan merek Olshancsky (1985 : 25), memandang kualitas sebagai

24 15 bentuk evaluasi produk secara menyeluruh. Kualitas merupakan bahan pertimbangan nilai dan kualitas merupakan proposal yang lebih tinggi dari atribut yang ada dan hanya dapat diperoleh sebelum pembelian atau dalam pencaharian atribut yang ada dan hanya dapat diperoleh dengan mengkonsumsi atau sering dikatakan sebagai atribut pengalaman. II.6 Penelitian Terdahulu Irfan P. Wibowo (2003) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh harga, promosi, kulaitas produk dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian ritel di Plasa Andalas Padang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh harga, promosi, kualitas produk dan saluran distribsi terhadap keputusan pembelian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dengan menggunakan regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa seluruh variabel yang diteliti memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu variabel harga. II.7 Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil telaah pustaka mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian alat-alat kesehatan, maka dikembangkanlah kerangka pemikiran teoritis yang mendasari penelitian ini seperti yang dilihat pada gambar berikut :

25 Harga 16 Promosi Keputusan Membeli Kualitas Produk Gambar2.1. Kerangka Konseptual II.8 Hipotesis Penelitian Dengan berdasarkan pada kerangka pemikiran teoritis tersebut diatas, maka dapat diajukan anggapan bahwa melalui variabel harga dan promosi baik secara partial maupun simultan diduga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.. Kemudian dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Variabel harga berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan. H2 : Variabel promosi berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan. H3 : Variabel kulitas berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan. H4 : Variabel harga, promosi, dan kulitas berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.

26 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikota madya Medan. Adapun penelitian ini dilaksanakan dari Maret 2012 s.d Agustus III.2 Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan survey, pendekatan survey adalah kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktafakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status, gejala menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standard yang sudah dipilih dan atau ditentukan (Arikunto, 2005) III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian berupa deskriptif kuantitatif, Nazir (2005) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 17

27 18 III.2.3. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini merupakan peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Yaitu antara variabel harga, promosi dan kualitas dengan keputusan pembelian produk mie instan indomie di kota medan. III.3. Definisi Operasional 1. Keputusan pembelian Keputusan merupakan kekuatan kehendak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk mie instan di kota medan. Dalam penelitian ini keputusan pembelian produk mie instan indomie di kota medan diukur dengan menggunakan indikator : (Kotler & Susanto, 1999) a. Kualitas Produk indomie di kota medan b. Harga produk indomie di kota medan c. Strategi promosi produk indomie di kota medan 2. Promosi Menurut Basu Swastha (1984) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Indikator dari promosi yang mempengaruhi perpsepsi konsumen produk indomie di kota medan adalah:

28 19 a. Media promosi yang digunakan produk indomie di kota medan b. Frekuensi promosi produk indomie di kota medan c. Jangkauan 3. Harga Harga adalah satuan ukur untuk memberi nilai tambah terhadap produk atau jasa yang diperdagangkan. (Doyle dan Saunders, 1985). Indikator harga dari produk alkohol One med adalah: a. Harga beli dibanding kualitas b. Kesesuaian harga c. Harga merek pesaing 4. Kualitas Kualitas dapat dijabarkan secara lebih kompleks sebagai superior atau keunggulan, sehingga kualitas yang dipersepsikan dapat didefinisikan sebagai pernyataan konsumen tentang keunggulan atau superior produk secara keseluruhan (Zeithaml, 1988). Indikator yang mempengaruhi kualitas adalah : a. Keawetan b. Kehandalan c. Mudah digunakan III.4. Populasi dan sampel Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri-ciri

29 20 tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen indomie di kota medan. Mengingat populasi yang diteliti jumlahnya banyak dan adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka dalam memperoleh data untuk penelitian ini digunakan cara sampling, dimana penelitian tidak dikenakan pada semua obyek, tetapi hanya sebagian obyek. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1995:171). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mie instan di kota medan Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mie instan di kota medan pada bulan april Karena keterbatasan waktu dan biaya maka dari sejumlah populasi yang ada diambil sebagian untuk dijadikan sample dalam penelitian. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan teknik accidental (kebetulan) dimana peneliti menentukan sampelnya dari konsumen yang datang pada saat peneliti melakukan penelitian, karan keterbatasan waktu dan dana peneliti juga menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responden. III.5. Jenis dan Sumber Data Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu (Mulyono,2000:16) :

30 21 Data Primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari jawaban para responden terhadap rangkaian pertanyaan yang digunakan oleh peneliti. Sedangkan responden yang menjawab daftar kuesioner tersebut adalah konsumen yang membeli alat-alat kesehatan dari produk one med. Data Sekunder yaitu data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti, tetapi diperoleh dari data yang diterbitkan oleh perusahaan, laporan suatu lembaga, studi kepustakaan, literatur, jurnal penelitian terdahulu, dan majalah yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti ( Algifari, 1997:164 ). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penjualan produk alat-alat kesehatan dan data pelanggan selama periode Mei Juni 2012 di kota Medan. III.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Metode angket dalam bentuknya mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report) atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Adapun anggapan yang dipegang peneliti dalam menggunakan metode ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya dan pernyataan subyek yang diberikan kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

31 22 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan menyebarkan kuesioner kepada responden mengenai : 1. Pertanyaan tentang identitas responden, yaitu yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, dan pendidikan. Pertanyaan ini digunakan untuk menganalisa jawaban yang diberikan responden pada pertanyaan tertutup, karena taraf pendidikan akan menjadi faktor penting dalam menjawab pertanyaan tertutup. 2. Pertanyaan mengenai serangkaian data yang berhubungan dengan keunggulan produk dan pemahaman pelanggan. Pertanyaan-pertanyaan dalam pertanyaan tertutup dibuat mengacu pada Skala Likert (Likert Scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1 5 agar mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju III.7 Metode Analisis Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis ada tidaknya hubungan (korelasi) antara kualitas, harga dan strategi pemasaran dengan keputusan pembelian alat kesehatan, adalah dengan menggunakan metode korelasional. Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisa Deskriptif.

32 23 Analisa deskriptis adalah suatu analisa metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan responden produk One med secara objektif. Langkah-langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. Analisis deskriptif ini merupakan susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentukbentuk tabel, diagram, poligon frekuensi, ozaiv, (ogive), ukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata ukur, ratarata harmonik, dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi linier. (Usman, 2000) 2. Analisis Inferent Analisis inferent meliputi statistika dalam arti luas dan statistika dalam arti sempit. Statistika dalam arti luas yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan. Statistika dalam arti luas ini meliputi penyajian data, yang berarti meliputi statistik dalam arti sempit. (Usman, 1995) a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud

33 24 dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah (Azwar, 2003). Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Adapun rumus untuk mengetahui koefisien korelasi product moment (r) adalah sebagai berikut (Azwar, 2003, p.19) : rxy = Keterangan : XY ( X) ( Y) / n [ X 2 ( X) 2 / n] [ Y 2 ( Y) 2 / n] X dan Y n : Skor masing-masing variabel : Banyaknya sampel Adapun hasil uji validitas untuk setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: III.8. Pengujian validitas Instrument Variabel Harga Hasil pengujian validitas instrument variabel harga dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut: Tabel III.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Pernyataan 1. Semakin murah harga indomie, maka indomie akan menjadi pilihan utama saya. Corrected Item total Correlaion Sig. (1 tailed) Keterangan Valid 2. Harga indomie sesuai dengan kemampuan atau daya beli masyarakat Valid 3. Indomie sering melakukan potongan harga (diskon) pada setiap pembelian indomie Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

34 25 Berdasarkan Tabel III.1 dipeoleh hasil pengujian instrument variabel harga secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel harga yang digunakan adalah valid dan instrument ini dapat digunakan dalam penelitian, hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0, Pengujian validitas Instrument Variabel Promosi Hasil pengujian validitas instrument variabel promosidapat dilihat pada Tabel III.2 berikut: Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Instrument Variabel Promosi Pernyataan 1. Tayangan/gambar iklan indomie lebih menarik dibandingkan dengan iklan mie instan lain, sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli. Corrected Item total Correlaion Sig. (1 tailed) Keterangan Valid 2. Tayangan/gambar iklan indomie lebih atraktif dibandingkan dengan iklan mie instan lain, sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli Valid 3. Bahasa dalam iklan indomie mudah dimengerti Valid 4. Bahasa dalam iklan indomie sesuai dengan kenyataan produknya Valid 5. Frekuensi/intensitas iklan indomie di media sering ditayangkan, sehingga indomie mudah diingat oleh masyarakat Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

35 26 Berdasarkan Tabel III.2 diperoleh hasil pengujian instrument variabel promosi secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel promosiyang digunakan adalah valid dan daftar pertanyaan ini dapat digunakan dalam penelitian, hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0, Pengujian validitas Instrumen Variabel Kualitas Produk. Hasil pengujian validitas instrumen variabel Kualitas dapat dilihat pada Tabel III.3 berikut: Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Pernyataan Corrected Item total Correlaion 1. Mie Instan Indomie bebas dari cacat Sig. (1 tailed) Keterangan Valid 2. Rasa Mie Instan Indomie sangat sempurna Valid 3. Indomie memiliki pengawat yang baik sehingga tahan lama Valid 4. Indomie memiliki rasa yang khas sehingga indomie unggul dari mie instan yang lain Valid 5. Penampilan (pembungkus) indomie sangat menarik sehingga konsumen suka membeli Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah) Berdasarkan Tabel III.3 dipeoleh hasil pengujian instrument variabel Kualitas secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel Kualitas yang digunakan adalah valid dan

36 27 instrument ini dapat digunakan dalam penelitian, selain itu hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0, Pengujian validitas Instrumen Keputusan Membeli. Hasil pengujian validitas instrumen variabel keputusan membeli dapat dilihat pada Tabel III.4 berikut: Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Membeli Pernyataan Corrected Item total Correlaion Sig. (1 tailed) 1. Saya membeli mie instan indomie untuk memenuhi kebutuhan saya. 2. Saya membeli mie instan indomie karena ingin mencobanya. 3. Saya membeli mie instan indomie karena telah terbiasa membeli mie instan merek indomie (pernah memiliki). 4. Saya merasa keputusan membeli mie instan merek indomie adalah pilihan yang tepat Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah) Keterangan Valid Valid Valid Valid Berdasarkan Tabel III.3 dipeoleh hasil pengujian instrument variabel keputusan membeli secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel keputusan membeli yang digunakan adalah valid dan instrument ini dapat digunakan dalam penelitian, selain itu hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0,05. b. Uji Reliabilitas Tingi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar, 2003). Pada awalnya tinggi-

37 28 rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai cronbach alpha (Ghozali, 2002, p.39). Dimana apabila nilai cronbach alpha diatas 0,60 maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga apabila tes terhadap pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulangulang maka jawaban responden akan sama (Ghozali, 2002, p.39). Menurut Ghozali (2005), Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesiner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, yaitu; 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang; 2) One Shot atau pengukuran sekali saja. Sekaran (2000) menyatakan bahwa reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima dan seterusnya 0,8 keatas dinyatakan baik. Adapun hasil uji reliabilitas untuk keempat variabel penelitian ini adalah seperti pada Tabel 3.5 berikut: Variabel Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach s Alpha N Of Items Keterangan 1. Variabel harga 2. Variabel promosi 3. Variabel kualitas produk 4. Variabel keputusan membeli Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah

38 29 III.9. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait (longitudinal), Gujarati (2003). 1). Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2001). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola

39 30 distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2001). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,90) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah : a) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

40 31 b) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah c. Analisis Regresi angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, PS, 1985). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan: (Gujarati, 1995) Y1 = + lxl + 2X2 + 3X3+ e...(1) Keterangan : Y : variabel tidak bebas : Keputusan pembelian. : koefisien konstanta. 1, 2, 3, 4 : koefisien variabel bebas promosi, harga, dan kualitas produk X1, X2, X3, : variabel bebas promosi, harga, dan kualitas produk e : faktor pengganggu

41 32 d. Uji Hipotesis 1. Pengujian secara parsial (Uji t) Pengukuran uji t dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5% rumus yang digunakan (Gujarati, 1995): t h 1... S e Keterangan: th : t hitung. i : parameter yang diestimasi Se : standar error. Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak th tt maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai th < tt maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak.

42 33 2. Pengujian secara simultan (Uji F) Untuk menguji secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat tingkat signifikansi F pada =5% rumus yang digunakan (Gujarati, 1995): F h 2 R K R N - K Keterangan: R : koefisien korelasi ganda. Fh : F hitung. K : jumlah variabel bebas. N : jumlah sampel yang dipakai. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-sama dikatakan signifikan bila nilai mutlak Fh Ft maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai Fh < Ft maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. 0 F

43 34 3. Uji Koefisien Determinan (R 2 ) Koefisien determinan (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel menggunakan data (Gujarati, 1997). R 2 mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. R 2 mempunyai nilai antara 0 sampai 1, dengan nilai R 2 yang tinggi berkisar antar 0,7 sampai 1. R 2 yang digunakan adalah nilai adjusted R 2 yang merupakan R 2 yang telah disesuaikan. Adjusted R 2 merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam persamaan.

44 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Penjelasan Atas Variabel Penelitian Penjelasan Responden Atas Variabel Harga Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel harga (X1) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi. Item Pertanyaan Tabel 4.1. Penjelasan Responden atas Variabel Harga Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % F % Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah) Untuk pertanyaan tentang harga jawaban tersebar mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju mulai pertanyaan pertama sampai pertanyaan ketiga Penjelasan Responden Atas Variabel Promosi Tanggapan/jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan peneliti untuk variabel promosi(x2) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi.

45 36 Tabel 4.2. Penjelasan Responden atas Variabel Promosi Item Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % F % Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah) Tabel diatas menunjukkan bahwa pertanyaan pertama sampa kelima paling banyak menjawab kurang setuju, setuju dan tidak setuju, sedangkan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju hanya beberapa orang saja Penjelasan Responden Atas Variabel Kualitas Produk Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan variabel kualitas(x3) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi. Item Pertanyaan Tabel 4.3. Penjelasan Responden atas Variabel kualitas Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % F % Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah) Tabel diatas menunjukkan bahwa jawaban reponden untuk variabel kualitas tersebar mulai sangat tidak setuju sampai sangat setuju tertapi

46 37 jawaban paling banyak adalah pada jawabab setuju, kurang setuju, dan tidak setuju Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Membeli Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Keputusan Membeli (Y) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi. Item Pertanyaan Tabel 4.4 Penjelasan Responden atas Variabel Keputusan Membeli Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F % F % F % F % F % Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah) Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak adalah pilihan kurang setuju dan setuju Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tampilan grafik Histogram dan Grafik P-P Plot, tampilan grafik histogram terdapat pada gambar 4.2 di bawah ini dimana grafik ini memberikan pola distribusi normal karena menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan. K

47 38 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah) Gambar 4.1: Uji Normal

48 39 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah) Gambar 4.2: Uji Normal P-P Plot Pada gambar 4.2 grafik P-P Plot diatas ini terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolonierisitas Pengujian multikolonierisitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat collnarity statistic dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji

49 40 multikolonierisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Mulitikonierisitas terjadi apabila (1) nilai tolerance (Tolerance < 0.10 dan (2) Variance inflation faktor (VIF>10). Berdasarkan Tabel 4.5 di bawah ini terlihat nilai VIF untuk variabel harga, promosi, kualitas dan keputusan memilih lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai tolerance-nya lebih besar dari 0.10, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5: Hasil Uji Multikolonierisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) Harga Promosi Kualitas Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah) 3. Uji Heteroskedastisitas Suatu asumsi penting dari model linier klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homoskedastik yaitu semua gangguan memiliki varians yang sama, Gujarati (1995). Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan gambar scatterplot, apabila titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0, serta tidak membentuk pola maka dapat disimpulkan model regresi terhindar dari masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian terlihat pada Gambar 4.4 dibawah ini :

50 41 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah) Gambar 4.3 Uji Heteroskedartisitas Berdasarkan Gambar 4.3 di atas dari hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0, serta tidak membentuk pola maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat unsur heteroskedastisitas Pembahasan 1. Analisi Deskriptif Data Penelitian Data yang diperoleh dari hasil analiss deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti untuk hipotesis, baik itu variabel bebas yaitu Harga, Promosi, kualitas, serta variabel terikat yaitu keputusan memilih. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang awam biasanya menyamakan pemasaran dengan penjualan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang awam biasanya menyamakan pemasaran dengan penjualan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pemasaran Orang awam biasanya menyamakan pemasaran dengan penjualan, perdagangan dan distribusi. Pada kenyataannya ketiganya merupakan bagian kecil dari kegiatan pemasaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. (Arikunto 1998: 99). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang begitu cepat. Persaingan yang semakin ketat dan semua perusahaan berusaha bertahan agar mampu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian karena dengan adanya sumber data penulis akan mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian karena dengan adanya sumber data penulis akan mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Sumber data mempunyai peran yang sangat penting dalam penelitian karena dengan adanya sumber data penulis akan mendapatkan tempat/ sumber yang dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer dapat diperoleh langsung dari obyek penelitian secara langsung dari sumber utama dengan melakukan observasi wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Kuantitatif, dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah : 1) Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data asli di lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni 2015. Penelitian ini untuk mengatahui Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan alasan banyak warung-warung penjual Aqua dibandingkan dengan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan alasan banyak warung-warung penjual Aqua dibandingkan dengan lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang diambil oleh peneliti adalah Lokasi disekitar Jalan Gajayana. Dengan alasan banyak warung-warung penjual Aqua dibandingkan dengan lokasi disekitar

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Sesuai dengan kerangka pemikiran maka penentuan variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12, Kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian explanasi merupakan penelitian untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisa kuantitatif, engan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Kota Serang, Banten sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana pencarian faktanya dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU yang bertempat di jalan Tuanku tambusai, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini meneliti pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory research. Penelitian eksplanatory merupakan tipe penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan penelitian ini adalah data BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang penekanannya pada data angka yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dinamis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa : 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian 3.1.1. Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah. 3.1.2. Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada Perusahaan Roti Aflah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Lokasi terletak di terminal Kota Batu. Penyebaran kuesioner yang terletak di terminal kota Batu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan September 2014 Januari 2015 dengan objek dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci